2. Berikut kewenangan Presiden Republik Indonesia Menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945:
Memegang kekuasaan pemerintahan (Pasal 4 Ayat 1). Contohnya ialah Indonesia adalah negara
republik dengan sistem presidensial. Oleh karena itu, Presiden di Indonesia menjadi kepala
negara sekaligus kepala pemerintahan. Sebagai pemegang kekuasaan pemerintahan, presiden
wajib melaksanakan undang-undang yang telah ditetapkan oleh badan legislatif dalam
menjalankan pemerintahannya
Mengajukan Rancangan Undang-Undang kepada DPR (Pasal 5 Ayat 1). Contohnya ialah Presiden
berada dalam badan eksekutif yang mempunyai wewenang melaksanakan undang-undang,
presiden juga mempunyai kekuasaan untuk mengajukan rencana undang-undang atau RUU.
Akan tetapi persetujuan RUU tetap berada pada badan legislatif, terutapa DPR.
Membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas memberikan nasihat dan pertimbangan
kepada presiden (Pasal 16). Contohnya Membentuk Dewan Pertimbangan Presiden, Sesuai
amanat Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2006, Wantimpres adalah lembaga pemerintah yang
bertugas memberikan nasihat dan pertimbangan kepada Presiden sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 16 Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Serta melantik anggota
WANTIMPRES tersebut.
Membahas dan memberi persetujuan atas RUU bersama DPR serta mengesahkan RUU (Pasal 20
Ayat 2 dan 4). Dalam mengajukan RUU untuk menjadi UU, presiden perlu melakukan
pembahasan RUU, memberi persetujuan RUU bersama dengan DPR, dan juga menetapkan RUU
menjadi undang-undang. Contohnya UU Ciptakerja.
Mengajukan RUU APBN untuk dibahas bersama DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD
(Pasal 23 Ayat 2). Contohnya ialah Presiden mengajukan rancangan undang-undang anggaran
pendapatan dan belanja negara yang akan bahas bersama DPR. Sementara itu DPD hanya
berperan sebagai pemberi pertimbangan. rancangan APBN tidak boleh tanpa persetujuan DPR.
Apabila DPR tidak menyetujui, maka Pemerintah menjalankan APBN tahun lalu.
Meresmikan keanggotaan BPK yang dipilih DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD
(Pasal 23F Ayat 1). Contohnya Anggota BPK sebagai badan eksaminatif dipilih oleh DPR. Untuk
penetapannya dilakukan oleh presiden sebagai pemegang kekuasaan eksekutif, dengan
pertimbangan dari DPD.
Menetapkan hakim agung dari calon yang diusulkan Komisi Yudisial dan disetujui DPR (Pasal 24A
Ayat 3). Sebagai komponen dari badan yudikatif, Komisi Yudisial berwenang untuk memilih
hakim agung untuk tugas Mahkamah Agung. Dalam pemilihan hakim agung tersebut, presiden
meempunyai kekuasaan untuk menetapkan hakim agung, dengan persetujuan DPR.
Mengangkat dan memberhentikan anggota Komisi Yudisial dengan persetujuan DPR (Pasal 24B
Ayat 3). Apabila Komisi Yudisial berwenang dalam pemilihan hakim, anggota Komisi Yudisial
diangkat dan diberhentikan oleh kekuasaan eksekutif presiden.
Mengajukan tiga orang calon hakim konstitusi dan menetapkan sembilan orang hakim konstitusi
(Pasal 24C Ayat 3). Hakim konstitusi diatur dalam pasal 24 C UUD 1945 Pasal 3 menjelaskan
Bahwa MK Mempunyai 9 orang Hakim yang terdiri dari 3 orang atas usul DPR, 3 orang atas usul
Presiden dan 3 orang atas usul mahkamah agung. Hakim agung Dilantik oleh presiden setelah
syarat - syarat menjadi Hakim terpenuhi, Dan dianggap layak dan cakap menjadi seorang Hakim
konstitusi
Memegang kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan Darat, Angakatan Laut, dan Angkatan Udara
(Pasal 10). Contohnya melantik dan memberhentikan Panglima TNI, KAPOLRI, Kepala Staf
Angkatan Udara, KSAL, KSAD.
Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain dengan
persetujuan DPR (Pasal 11 Ayat 1). Contohnya menyampaikan protes kepada negara lain, Seperti
protes kepada China atas aksi pencurian ikan di wilayah Indonesia, Protes atas Malaysia yang
melanggar batas wilayah Indonesia, Serta dulu pernah menyatakan protes keras atas
pembentukan federasi Malaysia yang dinilai oleh Presiden Soekanoe sebagai negara boneka
Inggris.
Membuat perjanjian internasional lainnya dengan persetujuan DPR (Pasal 11 Ayat 2).
Kerja sama ekonomi antara Indonesia dengan Jepang, Kerja sama pendidikan antara Indonesia
dengan Korea Selatan, Kerja sama bidang pertanian antara Indonesia dengan Negara-negara
ASEAN, APEC dan dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Menyatakan keadaan bahaya (Pasal 12). Contohnya saat terjadi Gempa dan Tsunami Aceh 2004
dimana saaat itu bencana tersebut diberi status Bencana Nasional.
Mengangkat duta dan konsul. Dalam mengangkat duta, Presiden memperhatikan pertimbangan
DPR (Pasal 13 Ayat 1 dan 2). Mengangkat duta besar dan kosulat jenderal untuk negara lain atas
pertimbangan DPR.
Menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan pertimbangan DPR (Pasal 13
Ayat 3). Menolak menerima dpenempatan dubes Israel atas pertimbangan DPR.
Memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR (Pasal 4 ayat 2).
Contoh amnesti adalah pemberian amnesti oleh Presiden Soekarno kepada pihak yang terlibat
pemberontakan pada masa awal-awal Indonesia merdeka. Pemberian amnesti (dan abolisi)
tersebut berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 449 Tahun 1961.
Memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur dengan undang-undang
(Pasal 15). Secara umum dapat disimpulkan bahwa pemberian gelar, tanda jasa, atau tanda
kehormatan merupakan hak konstitusional dari Presiden sebagaimana diatur di dalam UUD
1945. Pemberian gelar, tanda jasa, atau tanda kehormatan merupakan hal yang penting
dilakukan oleh negara terhadap seseorang yang sudah berjasa kepada bangsa dan negara.
Pemberian gelar, tanda jasa, atau tanda kehormatan merupakan wujud tanggung jawab negara
dalam memberikan penghormatan dan perlindungan terhadap jasa-jasa para pahlawan yang
dianugerahi gelar pahlawan nasional. Contohnya pemberian gelar pahlawan kepada Cut Nyak
Dhien, Jenderal Soedirman, Otto Iskandar Dinata. serta pemberian tanda kehormatan kepada
Bintang Mahaputera Nararya dianugerahkan kepada Dr. H. Fadli Zon, S.S., M.Sc. H. Fahri
Hamzah, S.E. dan lain-lain oleh Presiden Joko Widodo pada 13 Agustus 2020 tahun lalu.
3. Jelaskan hak untuk menguji peraturan perundang-undangan oleh Mahkamah Agung dan
Mahkamah Konstitusi!
1. mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk menguji
undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar
2. memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh UUD
Menurut saya PERPPU dapat menimbulkan norma hukum yang kekuatan mengikatnya sama
dengan UU. Norma dalam Perppu, Jadi MK dapat menguji apakah bertentangan secara materiil
dengan UUD 1945 atau tidak. Karena itu, MK berwenang menguji formil dan materil Perppu
terhadap UUD 1945 baik sebelum adanya penolakan atau persetujuan maupun setelah ada
persetujuan DPR dimana Perppu menjadi UU.
Terlebih ada kebutuhan mendesak menyelesaikan masalah hukum secara cepat berdasarkan UU.
UU yang dibutuhkan tersebut belum ada sehingga terjadi kekosongan hukum, atau ada undang-
undang tetapi tidak memadai. kekosongan hukum itu tidak dapat diatasi dengan cara membuat
UU secara prosedur biasa karena akan memerlukan waktu cukup lama sedangkan keadaan yang
mendesak tersebut perlu kepastian untuk diselesaikan.
Dalam pertimbangan putusan tersebut, mayoritas hakim konstitusi sepakat bahwa Perppu bisa
diuji oleh MK. Mahkamah mengakui Perppu adalah hak presiden untuk mengatur sesuatu dalam
hal ihwal kegentingan yang memaksa. Perppu yang dikeluarkan oleh Presiden itu harus segera
disikapi oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) apakah ditolak atau diterima. Bila ditolak, Perppu
itu harus dicabut, bila diterima maka akan berubah menjadi UU.
Oleh karena dapat menimbulkan norma hukum yang kekuatan mengikatnya sama dengan
undang-undang, maka terhadap norma yang terdapat dalam Perppu tersebut Mahkamah
Konstitusi dapat menguji apakah bertentangan secara materiil dengan UUD 1945 atau tidak.
Referensi :
http://repository.ut.ac.id/4241/1/IPEM4323-M1.pdf
https://meisusanto.com/2014/01/28/hak-budget-parlemen-di-indonesia-sebuah-pengantar/
https://www.kompas.com/skola/read/2020/05/29/133000469/kewenangan-presiden-sebagai-
kepala-negara-dan-kepala-pemerintahan.
http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=3000:peraturan-pemerintah-pengganti-undang-undang-dari-
masa-ke-masa&catid=100&Itemid=180
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20191213141432-32-456723/daftar-wantimpres-jokowi-
periode-2019-2024
https://smartlegal.id/smarticle/2018/11/26/perbedaan-grasi-amnesti-abolisi-dan-rehabilitasi/
https://guruppkn.com/contoh-kekuasan-eksekutif
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt518228f47a2e9/perbedaan-mahkamah-
agung-dengan-mahkamah-konstitusi
https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt4b701b3f98270/mk-nyatakan-perppu-bisa-diijudicial-
reviewi/
https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt59a5bfadaef07/menggugat-wewenang-mk-menguji-
perppu/