Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 3

HUKUM TATA NEGARA

1. Sebut dan jelaskan fungsi parlemen dalam tatanan kelembagaan negara.


Jawaban :
Menurut Rod Hague, dkk. parlemen modern menjalankan beberapa fungsi pokok, yaitu fungsi
perwakilan, fungsi deliberasi, dan fungsi legislasi. Selain itu, beberapa parlemen mempunyai fungsi
yang lain, yaitu membentuk pemerintahan, mengesahkan anggaran, melakukan pengawasan
terhadap eksekutif, dan menyediakan sarana bagi rekrutmen elit dan sosialisasi.
Penjelasan fungsi parlemen dalam tatanan kelembagaan negara ;

 Pertama, fungsi perwakilan. Parlemen secara sederhana dipahami sebagai sebuah


mikrokosmos dari masyarakat. Ia dianggap mewakili kepentingan yang berbeda-beda di
dalam masyarakat.
 Kedua, fungsi deliberasi. Inti dari fungsi ini adalah penyebaran informasi melalui diskusi
publik menyangkut isu-isu nasional yang terjadi di dalam parlemen. Fungsi ini tidak
dapat dilepaskan dari fungsi perwakilan.
 Ketiga, fungsi legislasi. Sebagian besar konstitusi di dunia secara eksplisit
menegaskan fungsi legislasi yang dimiliki oleh parlemen. Demokrasi liberal
yang menolak kekuasaan absolut lembaga eksekutif memberikan kekuasaan untuk
membentuk undang-undang. Di negara-negara dengan sistem presidensial otonomi
parlemen dalam pembuatan undang-undang relatif lebih besar dibanding di
negara-negara dengan sistem parlementer.
 Keempat, fungsi budgeting. Fungsi anggaran merupakan salah satu fungsi paling
pertama yang dimiliki oleh parlemen, seperti yang tertera pada Ketentuan Pasal
20A Ayat (1) menegaskan salah satu fungsi DPR adalah fungsi anggaran, yang menurut
Pasal 23 Ayat (2) peran DPR adalah membahas rancangan undang-undang anggaran
pendapatan dan belanja negara yang diajukan Presiden. Sementara itu DPD hanya
berperan sebagai pemberi pertimbangan. rancangan APBN tidak boleh tanpa
persetujuan DPR. Apabila DPR tidak menyetujui, maka Pemerintah menjalankan APBN
tahun lalu.
 Kelima, fungsi pengawasan. Fungsi ini merupakan salah satu fungsi yang paling berguna
dari parlemen modern. Fungsi ini memungkinkan parlemen memantau aktivitas-
aktivitas pemerintah dan mengawasi kualitas jalannya pemerintahan. Fungsi
pengawasan ini menegaskan pemisahan kekuasaan bahwa lembaga eksekutiflah,
bukan parlemen yang harus menjalankan pemerintahan. Parlemen biasanya
dilengkapi beberapa cara pokok untuk menjalankan fungsi ini, antara lain
mengajukan pertanyaan dan interpelasi, menyelenggarakan debat, dan melakukan
investigasi.
 Keenam, fungsi membentuk pemerintahan. Di dalam sistem parlementer terbentuknya
atau jatuhnya pemerintah ditentukan melalui dinamika politik di parlemen. Kekuasaan
untuk membentuk kabinet diberikan kepada kelompok mayoritas di parlemen, baik
terdiri dari satu partai maupun koalisi dari beberapa partai. Meskipun kabinet
mempunyai masa jabatan normal tertentu, ia bisa saja dibubarkan kapan saja jika
tidak lagi mendapatkan dukungan mayoritas di parlemen.
 Ketujuh, fungsi rekrutmen elit dan sosialisasi. Parlemen merupakan tempat di mana
bakat-bakat calon pengambil keputusan dibentuk. Fungsi ini terlihat jelas di negara
dengan sistem pemerintahan parlementer, di mana jabatan menteri dan kedudukan
penting lain di lembaga eksekutif harus diisi oleh anggota parlemen. Di parlemen
anggota dari kelompok oposisi juga membentuk karir dan reputasi mereka untuk
bersiap jika pemerintah yang ada jatuh.

2. Berikut kewenangan Presiden Republik Indonesia Menurut UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945:

Kewenangan Presiden Republik Indonesia sebagai Kepala Pemerintahan

 Memegang kekuasaan pemerintahan (Pasal 4 Ayat 1). Contohnya ialah Indonesia adalah negara
republik dengan sistem presidensial. Oleh karena itu, Presiden di Indonesia menjadi kepala
negara sekaligus kepala pemerintahan. Sebagai pemegang kekuasaan pemerintahan, presiden
wajib melaksanakan undang-undang yang telah ditetapkan oleh badan legislatif dalam
menjalankan pemerintahannya

 Mengajukan Rancangan Undang-Undang kepada DPR (Pasal 5 Ayat 1). Contohnya ialah Presiden
berada dalam badan eksekutif yang mempunyai wewenang melaksanakan undang-undang,
presiden juga mempunyai kekuasaan untuk mengajukan rencana undang-undang atau RUU.
Akan tetapi persetujuan RUU tetap berada pada badan legislatif, terutapa DPR.

 Menetapkan Peraturan Pemerintah (Pasal 5 Ayat 2). Contohnya presiden mengeluarkan


Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 27 tahun 2014 tentang pengelolaan barang
milik Negara atau daerah dan mengeluarkan PP-PP yang lain.

 Membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas memberikan nasihat dan pertimbangan
kepada presiden (Pasal 16). Contohnya Membentuk Dewan Pertimbangan Presiden, Sesuai
amanat Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2006, Wantimpres adalah lembaga pemerintah yang
bertugas memberikan nasihat dan pertimbangan kepada Presiden sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 16 Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Serta melantik anggota
WANTIMPRES tersebut.

 Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri (Pasal 17 Ayat 2). Contohnya menetapkan


kebijakan yang berkaitan dengan menteri-menteri. Pada awal masa jabatan, presiden wajib
membentuk kabinet. Kekuasaan pemilihan menteri berada di tangan presiden. Jabatan menteri
dalam kabinet umumnya sesuai dengan jabatan presiden selama lima tahun. Akan tetapi, dalam
situasi mendesak, presiden dapat melakukan reshuffle kabinet. Reshuffle adalah pemberhentian
beberapa  menteri yang menjabat dan menggantikannya dengan calon menteri terpilih.

 Membahas dan memberi persetujuan atas RUU bersama DPR serta mengesahkan RUU (Pasal 20
Ayat 2 dan 4). Dalam mengajukan RUU untuk menjadi UU, presiden perlu melakukan
pembahasan RUU, memberi persetujuan RUU bersama dengan DPR, dan juga menetapkan RUU
menjadi undang-undang. Contohnya UU Ciptakerja.

 Menetapkan peraturan pemerintah sebagai pengganti undang-undang dalam kegentingan yang


memaksa (Pasal 22 Ayat 1). Contohnya ialah Presiden Joko Widodo terpilih dalam pemilu tahun
2014 untuk masa jabatan 2014 – 2019. Perpu yang dibentuk adalah Perpu No.1 Tahun 2015
tentang Perubahan atas UU No.30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi yang telah disetujui oleh DPR dan ditetapkan dalam UU No.10 Tahun 2015 tentang
Penetapan Perpu No.1 Tahun 2015 tentang Perubahan atas UU No.30 Tahun 2002 tentang
Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi menjadi UU.

 Mengajukan RUU APBN untuk dibahas bersama DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD
(Pasal 23 Ayat 2). Contohnya ialah Presiden mengajukan rancangan undang-undang anggaran
pendapatan dan belanja negara yang akan bahas bersama DPR. Sementara itu DPD hanya
berperan sebagai pemberi pertimbangan. rancangan APBN tidak boleh tanpa persetujuan DPR.
Apabila DPR tidak menyetujui, maka Pemerintah menjalankan APBN tahun lalu.

 Meresmikan keanggotaan BPK yang dipilih DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD
(Pasal 23F Ayat 1). Contohnya Anggota BPK sebagai badan eksaminatif dipilih oleh DPR. Untuk
penetapannya dilakukan oleh presiden sebagai pemegang kekuasaan eksekutif, dengan
pertimbangan dari DPD.

 Menetapkan hakim agung dari calon yang diusulkan Komisi Yudisial dan disetujui DPR (Pasal 24A
Ayat 3). Sebagai komponen dari badan yudikatif, Komisi Yudisial berwenang untuk memilih
hakim agung untuk tugas Mahkamah Agung. Dalam pemilihan hakim agung tersebut, presiden
meempunyai kekuasaan untuk menetapkan hakim agung, dengan persetujuan DPR.

 Mengangkat dan memberhentikan anggota Komisi Yudisial dengan persetujuan DPR (Pasal 24B
Ayat 3). Apabila Komisi Yudisial berwenang dalam pemilihan hakim, anggota Komisi Yudisial
diangkat dan diberhentikan oleh kekuasaan eksekutif presiden.

 Mengajukan tiga orang calon hakim konstitusi dan menetapkan sembilan orang hakim konstitusi
(Pasal 24C Ayat 3). Hakim konstitusi diatur dalam pasal 24 C UUD 1945 Pasal 3 menjelaskan
Bahwa MK Mempunyai 9 orang Hakim yang terdiri dari 3 orang atas usul DPR, 3 orang atas usul
Presiden dan 3 orang atas usul mahkamah agung. Hakim agung Dilantik oleh presiden setelah
syarat - syarat menjadi Hakim terpenuhi, Dan dianggap layak dan cakap menjadi seorang Hakim
konstitusi

Kewenangan Presiden Republik Indonesia sebagai Kepala Negara

 Memegang kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan Darat, Angakatan Laut, dan Angkatan Udara
(Pasal 10). Contohnya melantik dan memberhentikan Panglima TNI, KAPOLRI, Kepala Staf
Angkatan Udara, KSAL, KSAD.

 Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain dengan
persetujuan DPR (Pasal 11 Ayat 1). Contohnya menyampaikan protes kepada negara lain, Seperti
protes kepada China atas aksi pencurian ikan di wilayah Indonesia, Protes atas Malaysia yang
melanggar batas wilayah Indonesia, Serta dulu pernah menyatakan protes keras atas
pembentukan federasi Malaysia yang dinilai oleh Presiden Soekanoe sebagai negara boneka
Inggris.
 Membuat perjanjian internasional lainnya dengan persetujuan DPR (Pasal 11 Ayat 2).
Kerja sama ekonomi antara Indonesia dengan Jepang, Kerja sama pendidikan antara Indonesia
dengan Korea Selatan, Kerja sama bidang pertanian antara Indonesia dengan Negara-negara
ASEAN, APEC dan dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
 Menyatakan keadaan bahaya (Pasal 12). Contohnya saat terjadi Gempa dan Tsunami Aceh 2004
dimana saaat itu bencana tersebut diberi status Bencana Nasional.

 Mengangkat duta dan konsul. Dalam mengangkat duta, Presiden memperhatikan pertimbangan
DPR (Pasal 13 Ayat 1 dan 2). Mengangkat duta besar dan kosulat jenderal untuk negara lain atas
pertimbangan DPR.

 Menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan pertimbangan DPR (Pasal 13
Ayat 3). Menolak menerima dpenempatan dubes Israel atas pertimbangan DPR.

 Memberi grasi, rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan Mahkamah Agung (Pasal 14


Ayat 1). Contoh grasi adalah pemberian grasi oleh Presiden Jokowi kepada mantan Ketua KPK,
Antasari Azhar terkait kasus pembunuhan yang melibatkannya. Pemberian grasi tersebut
dilakukan pada tanggal 23 Januari 2017 yang lalu.

 Memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan DPR (Pasal 4 ayat 2).
Contoh amnesti adalah pemberian amnesti oleh Presiden Soekarno kepada pihak yang terlibat
pemberontakan pada masa awal-awal Indonesia merdeka. Pemberian amnesti (dan abolisi)
tersebut berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 449 Tahun 1961.

 Memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur dengan undang-undang
(Pasal 15). Secara umum dapat disimpulkan bahwa pemberian gelar, tanda jasa, atau tanda
kehormatan merupakan hak konstitusional dari Presiden sebagaimana diatur di dalam UUD
1945. Pemberian gelar, tanda jasa, atau tanda kehormatan merupakan hal yang penting
dilakukan oleh negara terhadap seseorang yang sudah berjasa kepada bangsa dan negara.
Pemberian gelar, tanda jasa, atau tanda kehormatan merupakan wujud tanggung jawab negara
dalam memberikan penghormatan dan perlindungan terhadap jasa-jasa para pahlawan yang
dianugerahi gelar pahlawan nasional. Contohnya pemberian gelar pahlawan kepada Cut Nyak
Dhien, Jenderal Soedirman, Otto Iskandar Dinata. serta pemberian tanda kehormatan kepada
Bintang Mahaputera Nararya dianugerahkan kepada Dr. H. Fadli Zon, S.S., M.Sc. H. Fahri
Hamzah, S.E. dan lain-lain oleh Presiden Joko Widodo pada 13 Agustus 2020 tahun lalu.

3. Jelaskan hak untuk menguji peraturan perundang-undangan oleh Mahkamah Agung dan
Mahkamah Konstitusi!

Kewenangan Mahkamah Agung


1.mengadili pada tingkat kasasi

2.menguji peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang terhadap undang-undang


3.mempunyai kewenangan lain yang diberikan undang-undang

(Pasal 24A ayat [1] UUD 1945)

Kewenangan Mahkamah Konstitusi

1. mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk menguji
undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar

2. memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh UUD

3. memutus pembubaran partai politik

4. memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum

(Pasal 24C ayat [1] UUD 1945)

Menurut saya PERPPU dapat menimbulkan norma hukum yang kekuatan mengikatnya sama
dengan UU. Norma dalam Perppu, Jadi MK dapat menguji apakah bertentangan secara materiil
dengan UUD 1945 atau tidak. Karena itu, MK berwenang menguji formil dan materil Perppu
terhadap UUD 1945 baik sebelum adanya penolakan atau persetujuan maupun setelah ada
persetujuan DPR dimana Perppu menjadi UU.

Terlebih ada kebutuhan mendesak menyelesaikan masalah hukum secara cepat berdasarkan UU.
UU yang dibutuhkan tersebut belum ada sehingga terjadi kekosongan hukum, atau ada undang-
undang tetapi tidak memadai. kekosongan hukum itu tidak dapat diatasi dengan cara membuat
UU secara prosedur biasa karena akan memerlukan waktu cukup lama sedangkan keadaan yang
mendesak tersebut perlu kepastian untuk diselesaikan.

Dalam pertimbangan putusan tersebut, mayoritas hakim konstitusi sepakat bahwa Perppu bisa
diuji oleh MK. Mahkamah mengakui Perppu adalah hak presiden untuk mengatur sesuatu dalam
hal ihwal kegentingan yang memaksa. Perppu yang dikeluarkan oleh Presiden itu harus segera
disikapi oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) apakah ditolak atau diterima. Bila ditolak, Perppu
itu harus dicabut, bila diterima maka akan berubah menjadi UU.

Oleh karena dapat menimbulkan norma hukum yang kekuatan mengikatnya sama dengan
undang-undang, maka terhadap norma yang terdapat dalam Perppu tersebut Mahkamah
Konstitusi dapat menguji apakah bertentangan secara materiil dengan UUD 1945 atau tidak.

Referensi :

http://repository.ut.ac.id/4241/1/IPEM4323-M1.pdf

https://meisusanto.com/2014/01/28/hak-budget-parlemen-di-indonesia-sebuah-pengantar/
https://www.kompas.com/skola/read/2020/05/29/133000469/kewenangan-presiden-sebagai-
kepala-negara-dan-kepala-pemerintahan.

http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=3000:peraturan-pemerintah-pengganti-undang-undang-dari-
masa-ke-masa&catid=100&Itemid=180

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20191213141432-32-456723/daftar-wantimpres-jokowi-
periode-2019-2024

https://smartlegal.id/smarticle/2018/11/26/perbedaan-grasi-amnesti-abolisi-dan-rehabilitasi/

https://guruppkn.com/contoh-kekuasan-eksekutif

https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt518228f47a2e9/perbedaan-mahkamah-
agung-dengan-mahkamah-konstitusi

https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt4b701b3f98270/mk-nyatakan-perppu-bisa-diijudicial-
reviewi/

https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt59a5bfadaef07/menggugat-wewenang-mk-menguji-
perppu/

Anda mungkin juga menyukai