Anda di halaman 1dari 2

Pertarungan ‘Bawah Meja’ dalam Pemanfaatan Sumber Daya Alam di Indonesia

Oleh: Noka Ajunuddin Tegar Ramadhani (18/430818/SP/28662)

Tulisan ini merupakan review dari kajian literatur yang ditulis oleh Nanang Indra
Kurniawan dkk. (2016) tentang Informalitas dalam Akses dan Kontrol terhadap Sumber Daya
Alam di Indonesia. Kajian tersebut menjelaskan tentang bagaimana proses politik informal
lebih dipilih oleh aktor-aktor negara maupun swasta dalam memanfaatkan sumber daya alam,
baik berupa barang tambang maupun non-tambang. Kajian literatur ini didasarkan pada studi-
studi tentang praktik politik informal dalam pengelolaan sumber daya alam di Indonesia
maupun luar negeri yang memiliki kasus serupa dengan Indonesia.

Politik informal yang dimaksud dalam konteks pengelolaan sumber daya alam adalah
sebuah proses pertarungan kepentingan antar aktor dalam mengusahakan keuntungan pribadi
atau kelompok atas pemanfaatan sumber daya yang bersifat publik dan dikelola melalui
proses formal sebagaimana mestinya. Proses privatisasi sumber daya alam ini meliputi
mekanisme perburuan rente, budaya patronase, dan mekanisme translasi. Aspek institusi,
otoritas, dan skala juga turut memengaruhi proses politik informal dalam pertarungan akses
dan kontrol atas sumber daya alam.

Mekanisme kerja politik informal dalam pengelolaan sumber daya alam berupa
perburuan rente di mana aktor politik negara maupun daerah serta pengusaha melakukan
legalisasi hak guna lahan masyarakat yang memiliki potensi sumber daya alam kepada
perusahaan pengelola eksploitasi sumber daya agar mendapatkan izin eksploitasi sumber
daya di daerah tersebut. Mekanisme kedua yakni budaya patronase antara aktor birokrasi,
pasar, hingga ‘orang kuat' di kalangan masyarakat yang saling melindungi agar proses
eksploitasi sumber daya alam terus berjalan secara berkesinambungan baik dari segi izin
usaha, AMDAL, kebijakan publik, hingga faktor protes masyarakat. Mekanisme selanjutnya
yaitu translasi di mana narasi tentang status strategis sumber daya terus dipertahankan agar
proses pemanfaatan sumber daya tersebut tetap eksis dan dijadikan fokus oleh pemerintah.

Aspek institusi dan otoritas menjelaskan tentang bagaimana aktor-aktor yang terlibat
dalam pemanfaatan sumber daya alam bekerja secara informal. Praktik infomalitas berupa
proses menghubungkan transaksi antara aktor negara, masyarakat, maupun pasar serta praktik
pengumpulan keuntungan di balik proses eksploitasi menjadikan terbentuknya institusi yang
bersifat komprador maupun predatoris. Adapun aspek skala yang bersifat dinamis
menjadikan jaringan aktor yang terlibat dalam eksploitasi sumber daya alam sangat beragam,
mulai dari skala lokal hingga internasional.

Daftar Pustaka
Kurniawan, N. I., Hanif, H., Bayo, L. N., Edi, A. C., Haryanto, Savirani, A., . . . Basrianto, F. (2016).
Kajian Literatur Tentang Informalitas dalam Akses dan Kontrol terhadap Sumber Daya Alam
di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai