Anda di halaman 1dari 13

PERENCANAAN DAN DOKUMENTASI PROSES

MANAJEMEN RISIKO

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Risiko

Ditulis Oleh:

Muhammad Ihsan Wahyu Ramadhan

1604380

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN


PERKANTORAN
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2021
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan Rahmat dan
Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah Perencanaan dan
Dokumentasi Proses Manajemen Risiko. Makalah ini diajukan guna memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Manajemen Risiko.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tugas makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
olehnya itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan
penyusunan laporan-laporan selanjutanya. Besar harapan penulis kiranya makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Bandung, Mei 2021

M. Ihsan Wahyu R.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………………………………………...

Daftar Isi…………………………………………………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………………

A. Latar Belakang………………………………………………………………………..

B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………..

C. Tujuan Penulisan…………………………………………………………………….

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………….

A. Proses Manajemen Risiko……………………………………………………….

B. Perencanaan Proses Manajemen Risiko………………………………….

C. Dokumentasi Proses Manajemen Risiko………………………………….

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………………

A. Kesimpulan……………………………………………………………………………

B. Saran……………………………………………………………………………………..

Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pada dasarnya manajemen risiko adalah penerapan fungsi-fungsi manajemen


dalam penanggulangan risiko, terutama risiko yang dihadapi perusahaan atau organisasi.
jadi manajemen risiko mencakup kegiatan merencanakan, mengorganisasikan,
memimpin, mengoordinasi, dan mengawasi program penanggulangan risiko. Manajemen
risiko didefinisikan sebagai suatu metode logis dan sistematik dalam identifikasi,
kuantifikasi, menentukan sikap, menetapkan solusi, serta melakukan monitor dan
pelaporan risiko yang berlangsung pada setiap kegiatan atau proses.
Manajemen risiko yang baik dapat menekan kerugian yang dihadapi ke titik
minimum. Sehingga keberlangsungan organisasi dapat berjalan sesuai dengan visi dan
misi yang ingin dicapai. Sebaliknya dengan organisasi yang tidak memiliki manajemen
risiko yang baik akan menimbulkan banyak kerugian baik secara materi maupun non-
materi karena risiko bisa datang dari mana saja dan timbul oleh berbagai sebab. Oleh
karena itu manajemen risiko adalah suatu hal yang penting untuk menjaga
keberlangsungan baik untuk organisasi, tiap individu dalam organisasi. sampai dengan
khalayak luas.
Seiring berkembangnya zaman, ISO (International Standard Organization)
mengeluarkan ISO 31000 yang merupakan sebuah standar internasional perihal
pengelolaan risiko. Standar internasional ini dapatt digunakan baik berkaitan dengan
individu, kelompok, maupun perusahaan/organisasi. Dengan adanya standar internasional
ini, penerapan manajemen risiko dapat dilakukan dengan lebih efektif.. ISO 31000 terbagi
menjadi tiga bagian yaitu prinsip-prinsip manajemen risiko, kerangka kerja manajemen
risiko, da,n proses manajemen risiko. Berikut dalam penulisan ini akan dibahas
bagaimana implementasi dari proses manajemen risiko.
B. Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam artikel ini yakni sebagai berikut:
1. Bagaimana proses manajemen risiko direncakanan
2. Bagaimana proses dokumentasi manajemen risiko

C. Tujuan Penulisan

Penulisan artikel ini ditujukan sebagai berikut:

1. Mengetahui perencanaan proses manajemen risiko


2. Mengetahui dokumentasi proses manajemen risiko
BAB II

PEMBAHASAN

A. Proses Manajemen Risiko


Proses manajemen risiko berdasarkan ISO 31000 mencakup penerapan yang
sistematis dari kebijakan, prosedur, dan berbagai pendekatan untuk menjalankan

1. Komunikasi, konsultasi,
2. Membangun konteks, lingkup dan kriteria
3. menilai tingkat risiko (identifikasi, analisis, dan evaluasi risiko)
4. memberikan perlakuan
5. memantau dan meninjau
6. mencatat serta melaporkan

Masing‐masing tahap proses manajemen risiko harus didokumentasikan secara


layak. Dokumentasi harus meliputi asumsi, metode, sumber data, analisis, hasil serta
alasan pengambilan keputusan. Alasan untuk pendokumentasian adalah sebagai berikut:

1. Menggambarkan proses manajemen risiko yang dilaksanakan telah


berjalan dengan tepat.
2. Memberikan masukan data dan informasi untuk proses identifikasi dan
analisis risiko.
3. Menyediakan daftar risiko yang ada dan mengembangkan database
organisasi.
4. Menyediakan informasi untuk proses pengambilan keputusan yang relevan
dengan rencana dan pelaksanaan manajemen risiko. 
5. Menyediakan informasi untuk mekanisme tanggung gugat dan peralatan.
6. Memfasilitasi pengawasan dan review yang berkelanjutan
7. Menyediakan informasi yang diperlukan untuk uji coba audit
8. Mensosialisasikan dan mengkomunikasikan informasi yang berhubungan
dengan manajemen risiko

B. Perencanaan Proses Manajemen Risiko


Perencanaan manajemen risiko pada proses manajemen risiko yaitu dengan
penetapan konteks manajemen risiko. Tahapan pada proses ini mencakup penetapan
parameter internal-eksternal, lingkup kerja, dan kriteria risiko, serta menjadi
dasar/pijakan bagi proses manajemen risiko selanjutnya. Tujuan dari penetapan konteks
ini adalah untuk memperoleh gambaran menyeluruh dalam unsur-unsur tersebut.

Dalam menetapkan konteks risiko, terdapat tiga tahapan:

1. menetapkan konteks internal-eksternal


 eksternal: analisis pengaruh perubahan lingkungan eksternal,
persepsi, dan perilaku stakeholders eksternal
 internal: menyelaraskan manajemen risiko dengan budaya, proses,
dan struktur organisasi
2. menetapkan konteks manajemen risiko;
 menentukan sasaran, tujuan, strategi, dan kebijakan manajemen risiko
 menentukan luas lingkup cakupan manajemen risiko
 menentukan jadwal dan waktu penyelesaiannya
 menentukan dokumentasi dan catatan yang harus dibuat.
3. menetapkan kriteria penilaian risiko.
Membuat kerangka acuan dalam mengukur risiko dari kemungkinan,
konsekuensi, dan tingkatan risiko.

Ada juga perencanaan dalam perlakuan risiko yaitu:

1. Contingency plan
Perencanaan tindakan yang harus dilakukan jika teridentifikasi adanya risiko.
2. Contingency reverse plan
Perencanaan pengambilan keputasan dalam rangka mempersiapkan diri
menghadapi risiko ketika adanya perubahan ruang lingkup atau kualitas yang
diinginkan.
3. Fallback plan
Perencanaan tindakan yang akan dilakukan apabila upaya mereduksi risiko tidak
berjalan dengan baik.
C. Dokumentasi Proses Manajemen Risiko

Dokumentasi proses manajemen risiko adalah dokumen yang berisi serangkaian


hasil dari proses manajemen risiko. Dalam proses manajemen risiko, dokumen yang
dibuat sering ditampilkan dalam format table atau spreadsheet.

Setiap tahapan dalam proses manajemen risiko memiliki dokumentasi. Dalam


tahapan penetapan konteks dibuat dokumen yang berupaformulir konteks manajemen
risiko. Formulir tersebut berisi sembilan poin yaitu:

1. Data umum penerapan proses manajemen risiko


2. Identifikasi sasaran
3. Komposisi anggota
4. Daftar pemangku kepentingan
5. Daftar regulasi, kebijakan, peraturan, prosedur terkait
6. Kriteria risiko
7. Matriks analisis risiko
8. Selera risiko
Tahapan berikutnya dari proses manajemen risiko adalah penilaian risiko. Dalam
tahapan ini terdapat tiga langkah yaitu identifikasi risiko, analisis risiko, dan evaluasi
risiko. Setiap langkah memiliki dokumentasinya masing-masing seperti berikut:

Identifikasi Risiko
- Tabel Identifikasi Kemungkinan Risiko
Tabel ini berisi dokumentasi dari risiko apa saja yang mungkin terjadi

Kode Risiko
R1 Memori penuh
R2 SDM tidak kompeten
R3 Kebakaran
- Tabel Identifikasi Dampak Risiko
Tabel ini berisi dokumentasi dari dampak apa yang diterima dari tiap risiko

Kode Risiko Dampak


R1 Memori penuh Keterlambatannya input data baru
R2 SDM tidak kompeten Terhambatnya proses operasional
dan terlambatnya pembuatan produk
R3 Kebakaran Kerusakan infrastruktur dan
terhentinya seluruh proses bisnis

Analisis Risiko
- Tabel Nilai Kemungkinan Risiko
Tabel ini menjelaskan nilai kemungkinan terjadinya risiko

Kemungkinan
Deskripsi Frekuensi
Nilai Kriteria
1 Rare Risiko hampir tidak >5 kali per
pernah terjadi tahun
2 Possible Risiko kadang 5-10 kali per
terjadi tahun
3 Often Risiko sering terjadi 10 kali per
tahun
- Tabel Nilai Dampak
Tabel ini menjelaskan nilai dampak yang didapat setelah menerima risiko

Dampak
Deskripsi
Nilai Kriteria
1 Minor Risiko sedikit menghambat jalannya
aktivitas perusahaan
2 Moderate Risiko menghambat sebagian
aktivitas perusahaan
3 Mayor Resiko mengganggu proses bisnis dan
aktivitas perusahaan
- Tabel nilai Kemungkinan pada Dampak Risiko
Tabel ini menunjukan kemungkinan terjadinya tiap risiko dan bagaimana
dampak yang diterima

Kode Risiko Kemungkinan Dampak


R1 Memori penuh 1 1
R2 SDM tidak kompeten 2 2
R3 Kebakaran 3 3

Evaluasi Risiko
Setelah mengetahui risiko, probabilitas dan dampak dari risiko tersebut, maka
dapat diketahui tingkatan dari tiap risiko yang ditampilkan secara berikut:
- Matriks Evaluasi Risiko
Menggambarkan tingkatan dari tiap risiko yang ada

Major R3
Moderate R2
Dampak
Minor R1
Rare Posibble Often
Kemungkinan
Dapat disimpulkan dari matriks tersebut bahwa zonahijau adalah risiko dengan
tingkatan rendah karena memiliki dampak yang insignifikan dan jarang
terjadi. Sedangkan zona kuning menunjukan bahwa risiko pada zona ini
memiliki dampak yang dapat dapat menghambat aktivitas namun tidak terlalu
signifikan. Sedangkan zona merah menunjukan risiko yang dapat
menenghentikan seluruh proses bisnis perussahaan.
- Tabel Evaluasi Risiko Berdasarkan Tingkatan

Kode Risiko Kemungkinan Dampak Tingkatan


R1 Memori penuh 1 1 Rendah
R2 SDM tidak 2 2 Menengah
kompeten
R3 Kebakaran 3 3 Tinggi

Dokumentasi tiap tahap dalam proses penilaian risiko ini sering kali digabungkan
ke dalam satu dokumen yang disebut risk register.

Setelah penilaian risiko, selanjutnya adalah perlakuan risiko. Dalam proses ini
dokumentasi yang dibuat biasanya berupa penjabaran tentang tindakan yang perlu
dilakukan dalam bentuk paragraf, namun ada yang membuat dokumen ini dengan
penjabaran dalam bentuk table sebagai berikut:

- Tabel Perlakuan Risiko

Kode Risiko Tingkatan Perlakuan

R1 Memori penuh Rendah Selalu memonitoring dan maintenance


memori serta membersihkan memori
dengan menghapusdata yang tidak
dibutuhkan dan menggunakan sistem
Cloud Storage
R2 SDM tidak Menengah Perekrutan staff baru sesuai kebutuhan.
kompeten Melakukan bimbingan dan
pelatihan.pada staff baru.
R3 Kebakaran Tinggi Menyediakan alat pemadam kebakaran
di tiap sudut yang mudah terlihat dan
terjangkau. Memasang fire alarm.
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Dengan adanya ISO 31000 penerapan proses manajemen risiko dapat


dilakukan dengan lebih terstruktur. Setiap proses dalam manajemen risiko adalah
proses yang terencena dan terdokumentasi. Seluruh langkah dari mula menetapkan
konteks, mengidentifikasi risiko, menganalisis risiko, mengevaluasi risko, serta
menangani risiko adalah tahapan yang telah direncanakan dan terdokumentasi untuk
proses keberlanjutannya.

B. Saran

Diperlukannya pemahaman secara praktik agar implementasi dari manajemen


risiko ini dapat dikuasai lebih baik lagi. Segala bentuk teori tanpa bimbingan ahli
yang terlalu general membuat pemahaman terhadap manajemen risiko menjadi multi
persepsi.
DAFTAR PUSTAKA

Abisay, T.G. dan Nurhadi (2013) MANAJEMEN RISIKO PADA BANDARA


SOEKARNO HATTA BERBASIS ISO 3100. JurnalTeknik Industri. Politeknik Negeri
Malang. Malang

Suganda (2013) PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO (OPERASIONAL) DI


PABRIK PT. BMSI. Masters thesis, PPM Manajemen. Jakarta

Nice, F.L. dan Imbar, R.V. (2016) Analisis Risiko Teknologi Informasi pada
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) pada Website SWIFTS
Menggunakan ISO 31000. Surabaya

Sutanto. S. (2012) DESAIN ENTERPRISE RISK MANAGEMENT BERBASIS ISO


31000 BAGI DUTA MINI MARKET. Jurnal Ilmiah Mahasiswa. Universitas
Surabaya. Surabaya

Lantang, G.W. Cahyono, A.D. dan Sitokdana, M.N.N. (2019) ANALISIS RISIKO
TEKNOLOGI INFORMASI PADA APLIKASI SAP DI PT SERASI AUTORAYA
MENGGUNAKAN ISO 3100. Jurnal Teknik Informasi Universitas Kristen Satya
Wacana. Sidorejo

Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia no.845/kmk01/2016. PETUNJUK


PELAKSANAAN MANAJEME NRISIKO DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN .
Kementerian Keuangan Republik Indonesia Jakarta

https://christiangamas.net/mengelola-risiko-kontrak-1-contoh-dokumen-manajemen-
risiko-pengadaan-barang-jasa-pemerintah/

https://www.indonesiacarterminal.co.id/uploads/rm-pedoman.pdf

https://www.iso.org/obp/ui#iso:std:iso:31000:ed-2:v1:en

https://semenbaturaja.co.id/pedoman-manajemen-resiko/

Anda mungkin juga menyukai