Anda di halaman 1dari 6

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR OPERASI HITUNG PERKALIAN BERSUSUN

KE BAWAH DENGAN MEDIA PAPAN NAPIER PADA PEMBELAJARAN


MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS III SD DAPUAN SURABAYA

Hermin Marifah
PGSD FIP Universitas Negeri Surabaya (email: her_marifah@gmail.com)

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan penerapan pelaksanaan pembelajaran
matematika tentang operasi hitung perkalian bersusun ke bawah dengan menggunakan media papan
napier, mendeskripsikan respon siswa kelas III SD Dapuan Surabaya terhadap pembelajaran matematika
materi operasi hitung perkalian dengan media papan napier, serta meningkatkan hasil belajar matematika
siswa tentang operasi hitung perkalian bersusun ke bawah dengan menggunaan media papan Napier bagi
siswa kelas III SD Dapuan Surabaya. Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas
kolaboratif. Rancangan disusun dalam satuan siklus. Dalam setiap siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu:
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Data penelitian diperoleh dengan observasi dan tes
untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswa. Dari hasil penelitian dan analisis data yang telah
dilakukan diperoleh simpulan bahwa “Media pembelajaran papan napier memiliki dampak positif dalam
meningkatkan hasil belajar siswa materi operasi hitung perkalian bagi kelas III SDS Dapuan Surabaya.
Hal tersebut diketahui dengan adanya peningkatan yang sangat baik dengan diperoleh presentase nilai
aktivitas guru dalam proses pembelajaran pada siklus I 67,64% dan pada siklus II 89,21%, presentase
nilai aktivitas siswa pada proses pembelajaran pada siklus I 70,00% dan pada siklus II 89,94%, serta
ketuntasan belajar siswa secara klasikal, yaitu siklus I (65,00%) dengan rata-rata 64,75 dan siklus II
(85,00%) dengan rata-rata 81,35.
Kata kunci: media pembelajaran, media papan napier, operasi hitung perkalian.

Abstrak: The purpose of this study is to describe the application of mathematical learning about the
implementation of arithmetic operations of multiplication tiered down using media board Napier and
improve students' mathematics learning outcomes multiplication arithmetic operation by the use of tiered
down Napier media board for students class III Dapuan Surabaya elementary school. This study uses a
collaborative design Classroom Action Research. Draft drawn in units of cycles. In each cycle consists of
four stages: planning, execution, observation, and reflection. The research data obtained by observation
and tests to obtain data on student learning outcomes. From the results of research and analysis of data
obtained the conclusion was made that "The media learning Napier boards have a positive impact in
improving student learning outcomes arithmetic operations of multiplication material for the class III
SDS Dapuan Surabaya. It is known by an increase in very well with scores obtained on the activity
teacher learning process cyclus I 67,64% and cyclus II 89,21%, the activity students learning process
cyclus I 70,00% and cyclus II 89,94%, and completeness of student learning in the classical style, which
is the cyclus I (65.00%) with an average of 64.75 and cyclus II (85.00%) with an average of 81.35.

Key words: learning media, Napier board, multiplication arithmetic operation.

PENDAHULUAN
Matematika merupakan salah satu ilmu pendidikan, pembelajaran matematika sebagai
yang sangat penting dan berguna dalam salah satu mata pelajaran di sekolah dasar harus
kehidupan sehari-hari maupun dalam diupayakan agar matematika betul-betul
menunjang ilmu pengetahuan dan teknologi. dikuasai dengan baik.
Mengingat pentingnya mata pelajaran Sehubungan dengan hal tersebut, salah
matematika, wajar jika matematika diajarkan satu keterampilan matematika yang harus
sejak dini, yakni mulai dari sekolah dasar yang dikuasai oleh siswa sekolah dasar adalah
nantinya digunakan sebagai landasan untuk kemampuan dalam melakukann operasi hitung
jenjang yang lebih tinggi. Oleh karena itu, khususnya perkalian. Berdasarkan kenyataan
dalam upaya mendukung peningkatan mutu yang peneliti hadapi selama mengajar di kelas

1
III SDS Dapuan Surabaya, telah menjumpai Dari uraian di atas, kajian teoritik yang
beberapa masalah, yaitu kesulitan siswa dalam berkaitan dengan penelitian ini dijelaskan
melakukan operasi perkalian dengan bersusun berikut ini. Johnson dan Rising (dalam
ke bawah terutama operasi perkalian dua Rusefendi, 1988: 2) dalam bukunya mengatakan
bilangan yang lebih besar, misalnya 23 x 15. bahwa matematika adalah pola berfikir, pola
Hal tersebut dilihat dari tinggi rendahnya hasil mengorganisasi, pembuktian yang logis,
belajar siswa pada materi operasi perkalian. matematika itu bahasa yang menggunakan
Dari hasil tes tulis, ada 12 siswa dari 20 siswa istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas
yang mengikuti ulangan harian mendapatkan dan akurat, representasinya dengan simbol dan
nilai di bawah KKM yang telah ditetapkan padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide
sekolah yakni nilai 65. Data nilai dari 20 siswa daripada mengenai bunyi. Hudoyo (1979: 96)
yaitu, 1 siswa yang mendapat nilai antara 20 – mengemukakan bahwa hakikat matematika
39; 10 siswa mendapat nilai antara 40 – 59; 6 berkenan dengan ide-ide, struktur- struktur dan
siswa mendapat nilai antara 60 – 79; dan 3 hubungan-hubungannya yang diatur menurut
siswa mendapat nilai antara 80 – 99 ( Lihat urutan yang logis. Jadi matematika berkenaan
Lampiran 1). Berarti 60% siswa belum tuntas dengan konsep-konsep yang abstrak. Dengan
dalam mata pelajaran matematika materi operasi demikian dapat dikatakan bahwa matematika
hitung perkalian dan rata-rata kelas adalah merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari
57,83. struktur yang abstrak dan pola hubungan yang
Berdasarkan hasil refleksi diri dalam ada didalamnya. Ini berarti bahwa belajar
melaksanakan pembelajaran operasi hitung matematika pada hakekatnya adalah belajar
perkalian melalui temuan hasil belajar siswa konsep, struktur konsep dan mencari hubungan
yang rendah, hal ini disebabkan adanya antar konsep dan strukturnya.
beberapa masalah yang dilakukan oleh guru Materi pembelajaran adalah segala sesuatu
selama pembelajaran berlangsung diantaranya yang dibahas dalam pembelajaran dalam rangka
guru selama ini pada saat mengajar jarang mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Jadi,
menggunakan media pembelajaran yang sesuai, yang dimaksud dengan pembelajaran
proses pembelajaran yang dilakukan guru tidak matematika adalah serangkaian kegiatan belajar
interaktif dan tidak menarik sehingga anak tidak siswa dalam pelajaran matematika untuk
fokus dan pembelajaran cenderung mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan
membosankan. umum pembelajaran matematika di SD yaitu
Untuk mengatasi masalah tersebut perlu agar siswa terampil dalam menggunakan
ada upaya untuk meningkatkan hasil belajar berbagai konsep matematika. Tujuan khusus
siswa pada materi operasi hitung perkalian. pembelajaran matematika di SD yaitu agar
Salah satu caranya, yaitu dengan menggunakan siswa memahami dan menggunakan sifat-sifat
media pembelajaran untuk menyelesaikan operasi hitung khususnya operasi hitung
masalah tentang operasi hitung perkalian perkalian dua angka dengan dua angka yang
sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa merupakan kompetensi dasar yang baru bagi
menjadi lebih baik dan guru harus lebih siswa kelas III sehingga kemampuan dasar
interaktif dan kreatif dalam proses melakukan operasi hitung perkalian dikuasai
pembelajaran. Dalam hal ini peneliti memilih oleh siswa.
papan napier sebagai media pembelajaran Menurut Suhardjono (dalam Sofan Amri,
matematika untuk materi operasi hitung 2010:3) Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh
perkalian. banyak faktor diantara banyak pengaruh itu
Berdasarkan latar belakang tujuan dari diluar kendali guru. Dalam penelitian ini hasil
penelitian ini adalah mendeskripsikan belajar ditentukan oleh nilai yang diperoleh
penerapan pelaksanaan pembelajaran siswa setelah menyelesaikan tes yang diberikan
matematika tentang operasi hitung perkalian oleh guru. Dapat disimpulkan bahwa hasil
bersusun ke bawah dengan menggunakan media belajar adalah sesuatu yang diperoleh setelah
papan napier, menjelaskan respon siswa kelas melalui proses usaha perubahan tingkah laku
III SD Dapuan Surabaya terhadap pembelajaran berdasarkan pengalaman yang diperoleh dari
matematika materi operasi hitung perkalian lingkungannya. Hasil belajar dapat diuji melalui
dengan media papan napier, serta meningkatkan tes, sehingga dapat digunakan untuk mengetahui
hasil belajar matematika siswa tentang operasi keefektifan pengajaran dan keberhasilan siswa
hitung perkalian bersusun ke bawah dengan atau guru dalam proses belajar mengajar.
menggunaan media papan Napier bagi siswa Menurut Sadiman (2005:6), media adalah
kelas III SDS Dapuan Surabaya.\ segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima

2
sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, Secara garis besar terdapat empat tahapan yang
perhatian, dan minat serta perhatian siswa lazim dilalui pada setiap siklus meliputi (1)
sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. perencanaan (planning), (2) tindakan (action),
Sedangkan menurut Gagne dan Briggs (dalam (3) pengamatan (observation), dan refleksi
Arsyad, 2009:4), media pembelajaran adalah (reflection).
komponen sumber belajar atau wahana fisik Pada tahap perencanaan peneliti
yang mengandung materi intruksional di mengadakan kegiatan perencanaan,
lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa mempersiapkan kegiatan-kegiatan yang
untuk belajar. Menurut Latuheru (dalam berkaitan dengan pembelajaran operasi hitung
Arsyad, 2009:4), media pembelajaran adalah perkalian bersusun ke bawah menggunakan
segala bentuk perantara yang digunakan oleh media papan napier.
manusia untuk menyampaikan atau menyebar Pada tahap pelaksanaan rancangan strategi
ide, gagasan atau pendapat sehinggga ide, dan skenario penerapan pembelajaran akan
gagasan atau pendapat yang disampaikan itu diterapkan. Tahap pelaksanaan dari penelitian
sampai kepada penerima yang dituju. Dari ini, yaitu: Menyiapkan media/alat peraga,
beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan melaksanakan proses pembelajaran sesuai
bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
digunakan untuk menyampaikan pesan dari telah disusun, mengarahkan dan membimbing
sumber ke penerima pesan sehingga mampu siswa untuk beraktivitas, melaksanakan tes,
membantu siswa dalam proses pembelajaran. memeriksa hasil tes.
Media papan napier yang digunakan Observasi dilakukan selama proses
peneliti dalam penelitian ini merupakan pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan
modifikasi dari teknik perkalian napier yang secara cermat atas semua aktivitas dalam
diwujudkan ke dalam bentuk media yang berupa pembelajaran. Observasi dilaksanakan untuk
papan visual yaitu papan tulis putih atau mengumpulkan data tentang (a) aktivitas guru
whiteboard yang terbuat dari papan kayu triplek selama pelaksanaan pembelajaran operasi
(Munadi, 2010: 103). Papan napier adalah hitung perkalian dengan media papan napier, (b)
papan tulis putih yang terdapat susunan atau aktivitas siswa selama pelaksanaan
pola yang sama dengan teknik perkalian napier pembelajaran operasi hitung perkalian dengan
yaitu dengan menuliskan semua hasil perkalian media papan napier, dan (c) Berbagai kelebihan
dua bilangan pada susunan kotak yang memiliki dan kekurangan yang ada selama proses
garis diagonal/garis miring. Teknik perkalian pembelajaran dan cara mengatasinya.
napier dapat menarik dan menyenangkan bagi Tahapan refleksi dilakukan bersama antara
siswa-siswa pada semua tingkat kecakapan peniliti dengan observer. Tahapan ini
(Sobel, 2002: 108). Keunggulan dari media ini dimaksudkan untuk mengkaji dan mengevaluasi
adalah membantu siswa dalam menguraikan dan kelebihan dan kekurangan dari setiap siklus.
memahami nilai-nilai tempat seperti satuan, Apabila dalam siklus pertama ada hal-hal yang
puluhan, ratusan, dan seterusnya sehingga dianggap kurang dan perlu diperbaiki maka
memudahkan siswa melakukan perkalian dan dilaksanakan tindakan pada siklus kedua dengan
menghilangkan kemungkinan kesalahan yang tahapan yang sama. Dan apabila pada tahap
terjadi akibat salah menjumlahkan. berikutnya telah diperoleh hasil sesuai dengan
Dengan adanya penelitian ini diharapkan indikator keberhasilan, maka siklus
hasil dari penelitian ini dapat memberikan pembelajaran diakhiri kemudian dilakukan
beberapa manfaat bagi siswa, guru, dan sekolah. penyimpulan.
Bagi siswa dengan adanya penggunaan media Populasi dalam penelitian ini adalah siswa
pembelajaran pada saat mempelajari SDS Dapuan Surabaya. Sedangkan Sampel
matematika maka siswa harus lebih semangat dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SDS
lagi dalam mengikuti pembelajaran tersebut Dapuan Surabaya. Subjek dalam penelitian ini
supaya tujuan pembelajaran dapat tercapai adalah siswa kelas III SD Dapuan Surabaya
sehingga hasil belajar matematika siswa dapat yang berjumlah 30 siswa, terdiri atas siswa
lebih baik. laki-laki dan siswa perempuan. Alasan peneliti
memilih siswa kelas III, karena sebagian besar
METODE pembelajaran yang dilaksanakan di kelas ini
masih secara konvensional dan hasil belajar
Sesuai dengan jenis penelitian yang
matematika materi operasi hitung perkalian
dipilih, yaitu penelitian tindakan kelas, maka
siswa kelas III SD Dapuan Surabaya masih
penelitian ini menggunakan model penelitian
rendah.
tindakan dari Suharsimi Arikunto (2010 : 16).

3
Teknik pengumpulan data yang digunakan Dari pengamatan aktivitas siswa dalam
peneliti dalam penelitian tindakan kelas ini proses pembelajaran yang dilakukan oleh
adalah Tes dan Observasi. Tes dilakukan observer pada siklus I di dapat data sebagai
dengan tujuan untuk mengukur pencapaian hasil berikut.
belajar kemampuan siswa dalam melakukan Tabel 2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa
operasi hitung perkalian dengan menggunakan Siklus I Skor Keterangan
media papan napier. Dalam kaitannya dengan Pertemuan 1 63,33 Baik
penelitian ini, teknik yang digunakan adalah Pertemuan 2 76,67 Baik
teknik tes subjektif yang dilakukan secara Skor Total : 70,00 Baik
individu. Dalam kegiatan observasi, peneliti
menggunakan instrumen berupa lembar Dari hasil observasi aktivitas siswa diatas
observasi. Observasi dilaksanakan selama menunjukkan bahwa keterlaksanaan RPP pada
penelitian berlangsung dengan tujuan siklus I telah terlaksanakan dengan baik.
memperoleh data tentang hasil keterlaksanaan
aktivitas guru dan siswa selama kegiatan Tabel 3 Hasil analisis tes siswa siklus I
pembelajaran dan mengetahui kekurangan atau No Uraian Hasil
kesulitan siswa dengan media yang digunakan Siklus I
pada saat proses pembelajaran. 1 Jumlah siswa yang 13
Teknik analisis data menggunakan analisis tuntas belajar
kuantitatif dan deskriptif kualitatif. 2 Jumlah siswa yang 7
tidak tuntas belajar
HASIL DAN PEMBAHASAN 3 Nilai rata-rata tes 64,75
Pada bab ini dipaparkan hasil penelitian 4 Prosentase 65,00 %
serta pembahasan terhadap pelaksanaan ketuntasan
penelitian. Analisis data dilakukan secara
deskriptif kuantitatif. Pendekatan deskriptif Dari tabel di atas diperoleh nilai rata-rata
kuantitatif digunakan untuk mengolah data yang siswa adalah 64,75 dan ketuntasan belajar
diperoleh dari hasil tes belajar siswa. Data mencapai 65,00 %. Hasil tersebut menunjukkan
lembar observasi di ambil dari pengamatan bahwa ketuntasan klasikal pada siklus I ini
prestasi belajar siswa selama kegiatan belajar belum tuntas, karena siswa yang memperoleh
mengajar berlangsung dan tes pada akhir nilai  65 hanya sebesar 65,00 %.
pembelajaran digunakan untuk mengetahui
peningkatan hasil belajar siswa setelah Siklus II
menggunakan media pembelajaran yaitu media Dari pengamatan dalam proses
papan napier dalam operasi hitung perkalian. pembelajaran yang dilakukan oleh observer
Hasil penelitian ini akan dipaparkan per pada siklus I di dapat data sebagai berikut.
siklus. Dalam pelaksanaan penelitian ini Tabel 4 Hasil Observasi Aktivitas Guru
diadakan selama dua siklus atau dua kali Siklus II Skor Keterangan
putaran. Pelaksanaan setiap siklus dapat Pertemuan 1 86,27 Sangat Baik
diuraikan sebagai berikut: Pertemuan 2 92,15 Sangat Baik
Skor Total : 89,21 Sangat Baik
Siklus I
Dari pengamatan aktivitas guru dalam Dari hasil observasi aktivitas guru diatas,
proses pembelajaran yang dilakukan oleh menunjukkan bahwa keterlaksanaan RPP pada
observer pada siklus I di dapat data sebagai siklus II telah terlaksanakan dengan sangat baik.
berikut. Dari pengamatan dalam proses pembelajaran
Tabel 1 Hasil Observasi Aktivitas Guru yang dilakukan oleh observer pada siklus I di
Siklus I Skor Keterangan dapat data sebagai berikut.
Pertemuan 1 64,79 Baik
Pertemuan 2 70,58 Baik Tabel 5 Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Skor Total : 67,64 Baik Siklus II Skor Keterangan
Pertemuan 1 86,67 Sangat Baik
Dari hasil observasi aktivitas guru diatas Pertemuan 2 93,22 Sangat Baik
menunjukkan bahwa keterlaksanaan RPP pada Skor Total : 89,94 Sangat Baik
siklus I telah terlaksanakan dengan baik

4
Dari hasil observasi aktivitas siswa diatas, peningkatan dalam aktivitas guru selama proses
menunjukkan bahwa keterlaksanaan RPP pada pembelajran dari 67,64 menjadi 89,21, aktivitas
siklus II telah terlaksanakan dengan sangat baik. siswa dari 70,00 menjadi 89,94 dan ketuntasan
secara klasikal dari 65,00% menjadi 85,00%. Ini
Tabel 6 Hasil analisis tes siswa siklus II menunjukan bahwa pelaksanaan kegiatan
Hasil pembelajaran dengan menggunakan media
No Uraian Siklus II pembelajaran papan napier pada pembelajaran
matematika tentang operasi hitung perkalian
1 Jumlah siswa yang 17 pada siswa kelas III SDS Dapuan sudah
tuntas belajar terlaksana dengan sangat baik dengan
2 Jumlah siswa yang 3 ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah
tidak tuntas belajar tercapai. Dari data diatas dapat disajikan dalam
3 Nilai rata-rata tes 81,35 bentuk diagaram di bawah ini.
4 Prosentase 85,00 %
ketuntasan
100
Dari tabel di atas diperoleh nilai rata-rata 90
siswa adalah 81,35 dan ketuntasan belajar 80
mencapai 85,00 %. Hasil tersebut menunjukkan 70
bahwa ketuntasan klasikal pada siklus II sudah
mencapai ketuntasan. Hasil pada siklus II ini 60 Aktivitas
mengalami peningkatan lebih baik dari siklus I. 50 guru
40 Aktivitas
PEMBAHASAN 30 siswa

Pelaksanaan pembelajaran matematika 20 Hasil


tentang operasi hitung perkalian dengan 10 belajar
menggunakan media papan napier dilaksanakan
0
dalam dua siklus. Pada siklus I dari hasil
pengamatan (observasi) aktivitas guru, Siklus Siklus
observasi aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa 1 2
diperoleh aktivitas guru dengan skor total 67,64,
aktivitas siswa dengan skor total 70,00 dan
Diagram 1 Hasil Proses Pembelajaran
ketuntasan siswa secara klasikal mencapai 65,00
Siklus I dan Siklus II
%. Dalam pelaksanaan tindakan pada siklus I,
terlihat bahwa masih ada beberapa kegiatan
PENUTUP
pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan
Kesimpulan
siswa kurang maksimal.
Pada siklus II guru melakukan perbaikan Penerapan pelaksanaan pembelajaran
pada aspek-aspek yang pelaksanaanya kurang matematika tentang operasi hitung perkalian
baik, yang telah dilaksanakan pada siklus bersusun ke bawah dengan menggunakan media
sebelumnya. Berdasarkan hasil observasi papan Napier yang dilaksanakan oleh guru dan
aktivitas guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa di kelas III SDS Dapuan Surabaya terjadi
pada siklus II diperoleh aktivitas guru dengan peningkatan yang sangat baik dengan diperoleh
skor 89,21, aktivitas siswa dengan skor 89,94, skor proses pembelajaran pada siklus I 67,64
dan ketuntasan siswa secara klasikal mencapai dan pada siklus II 89,21.
85,00 %. Aktivitas siswa terhadap pembelajaran
Tabel 7 Hasil Proses Pembelajaran matematika materi operasi hitung perkalian
Siklus I dan Siklus II bersusun ke bawah dengan media papan napier
No Aspek yang di Presentase dalam % terjadi peningkatan yang sangat baik dengan
nilai Siklus I Siklus II diperoleh nilai respon siswa pada pembelajaran
1 Aktivitas Guru 67,64 89,21 siklus I 70,00 dan pada siklus II 89,94.
2 Aktivitas Siswa 70,00 89,94 Penggunaan media papan Napier dapat
3 Ketuntasan 65,00 85,00 meningkatkan hasil belajar matematika siswa
secara klasikal tentang operasi hitung perkalian bersusun ke
bawah bagi siswa kelas III SDS Dapuan
Berdasarkan tabel di atas hasil Surabaya. Hal tersebut diketahui dengan adanya
pembelajaran dari siklus I dan II terjadi peningkatan ketuntasan belajar siswa secara

5
klasikal, yaitu siklus I (65,00%) dengan rata- Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran.
rata 64,75 dan siklus II (85,00%) dengan rata- Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
rata 81,35.
Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan
Dengan melihat data kenaikan prosentase Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
ketuntasan klasikal dari setiap siklus di atas,
Elah Nurlaelah. 2009. Jurnal Pengajaran MIPA:
maka peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa
Jurusan Pendidikan Matematika FPMIPA
siswa kelas III SDS Dapuan Surabaya tertarik
Universitas Pendidikan Indonesia.
dan berminat dengan penggunaan media papan
napier pada mata pelajaran matematika tentang Fajariyah, Nur. 2008. Cerdas Berhitung
operasi hitung perkalian sehingga mereka Matematika 3. Jakarta: Pusat Perbukuan,
termotivasi untuk belajar dan hasil belajar Departemen Pendidikan Nasional.
matematika siswa meningkat.
Flansburg, Scott. 1993. Metode Mutakhir
Saran Matematika (Math Magic Matematika
Ajaib). Jakarta: PT Indira.
Penelitian ini masih dalam taraf awal,
sehingga perlu adanya tindak lanjut dengan Hamalik, Oemar. 1986. Media Pendidikan.
serangkaian penelitian yang menggunakan dan Bandung: PT Alumni.
mengembangkan alat ukur keberhasilan hasil
Max. A Sobel, dkk. 2002. Mengajar
belajar yang lebih reliabel dan valid agar dapat
memberikan hasil yang optimal. Matematika. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Hendaknya guru perlu menambah Rachmawati, Fitriyah. 2011. Penggunaan Media
wawasan tentang berbagai macam media Papan Napier Untuk Meningkatkan Hasiln
pembelajaran dengan tujuan agar dapat Belajar Siswa Materi Operasi Perkalian Pada
menggunakan media-media pembelajaran yang Mata Pelajaran Matematika Di Kelas IV
sesuai dengan materi pelajaran dan kondisi SDN Babatan I/45 Wiyung. Surabaya:
siswa sehingga siswa tidak lagi menganggap UNESA.
matematika sebagai mata pelajaran yang sulit
dan membosankan. Sadiman, Arief S, dkk. 2005. Media Pendidikan
Dengan adanya penggunaan media Pengertian, Pengembangan, dan
pembelajaran pada saat mempelajari Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo
matematika maka siswa harus lebih semangat Persada.
lagi dalam mengikuti pembelajaran tersebut Sanjaya, Wina. 2009. Penelitian Tindakan
supaya tujuan pembelajaran dapat tercapai Kelas. Jakarta: Kencana.
sehingga hasil belajar matematika siswa dapat
lebih baik. Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
STKIP Bina Insan Mandiri. 2007. Belajar
dan Pembelajaran. Surabaya: STKIP-BIM.
DAFTAR PUSTAKA Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang
Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasar-dasar Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. UNESA. 2012. Pedoman Penulisan Artikel
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Jurnal Surabaya: Lembaga Penelitian
Suatu Pendekatan Praktik: Jakarta: Rineka Universitas Negeri Surabaya.
Cipta.
Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, dan Supardi.
2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:
Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai