Anda di halaman 1dari 7

Trikonomika

Volume 8, No. 2, Desember 2009, Hal. 71–77


ISSN 1411-514X

Pengaruh Kepercayaan pada Komitmen


Loyalitas Pelanggan

Ratni Prima Lita


Fakultas Ekonomi, Universitas Andalas, Padang
Kampus Limau Manih, Padang, Sumatera Barat
ratniprimalita@yahoo.com

ABSTRACT
The purposes of this study are to analyze; the influence of customer trust toward customer commitment;
the influence of customer trust toward customer loyalty; and the influence of customer commitment toward
customer loyalty. This study uses management science approach especially the service marketing and consumer
behavior. The type of this research is descriptive and verificative, while the methods used both descriptive
and explanatory survey. Investigation type is causality and time horizon is cross sectional, using convinience
sampling technique. The sample size was 100 of hotel user at West Sumatera. The data analyzed by descriptive
analytic and Structural Equation Model. The results of study show that customer trust have significant influence
toward customer commitment; customer trust have not significant influence toward customer loyalty; and
customer commitment have significant influence toward customer loyalty.

Keywords: customer trust, customer commitment, customer loyalty.

untuk beristirahat, makan, mandi dan sebagainya.


PENDAHULUAN
Berdasarkan survey pada pelanggan hotel berbintang
di Sumatera Barat masih ditemukan pelanggan
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya yang kurang loyal. Hal ini diduga disebabkan oleh
pelaku bisnis pada industri jasa termasuk perhotelan, rendahnya kepercayaan dan komitmen pelanggan
memberikan pelayanan yang dapat memberikan terhadap hotel berbintang di Sumatera Barat.
kepercayaan palanggan yang mampu meningkatkan Mengamati fenomena yang terjadi pada industri
komitmen pelanggan dan akhirnya berdampak jasa, termasuk didalamnya sektor perhotelan maka
untuk meningkatkan loyalitas pelanggan. Luasnya konsep hubungan kepercayaan, komitmen pelanggan
koridor pilihan masyarakat terhadap suatu jasa yang dan loyalitas pelanggan perlu diperhatikan untuk
digunakan, membuat pelaku bisnis harus berfikir memberikan pelayanan yang sesuai dengan harapan
tentang pelayanan yang paling diperlukan serta cara- pelanggan. Kepercayaan (trust) ada jika suatu pihak
cara bagaimana pelayanan tersebut dapat diberikan punya keyakinan (confidence) terhadap integritas dan
sebaik mungkin. reliabilitas pihak lain atau menyatakan kepercayaan
Sebagai salah satu daerah tujuan wisata Provinsi sebagai kemauan untuk mempercayai pihak lain
Sumatera Barat memiliki hotel yang cukup banyak. yang telah diyakini (Morgan and Hunt, 1994:23).
Kategori hotel berbintang tercatat sebanyak 32 unit Commitment di antara kedua pihak, berarti mereka
hotel tahun 2008 dengan rata rata jumlah kamar yang berusaha mempertahankan rasa saling mempercayai
tersedia berkisar antara 1500-1800 kamar dan tingkat ini agar menjamin suatu hubungan jangka panjang
hunian kamar berkisar antara 41%–51%. yang menguntungkan kedua belah pihak (Garbarino
Hotel perlu memberikan berbagai pelayanan and Johnson, 1999). Dengan adanya kepercayaan
jasa yang akan memberikan pelayanan yang dapat dan komitmen pelanggan, maka akhirnya akan
dipercaya karena sangat dibutuhkan oleh pelanggan mampu meningkatkan loyalitas pelanggan. Loyalitas

71
menurut Griffin (1997:4) adalah: “loyalty is defined dalam menjaga hubungan untuk jangka panjang, 4)
as non random purchase expressed over time by some Beberapa bagian dari hubungan pelanggan dengan
decision making unit.” pihak hotel ini lebih baik dibandingkan dengan hotel
Kepercayaan berpengaruh komitmen pelanggan yang lain yang pernah saya kunjungi.
(Garbarino and Johnson, 1999, Prima Lita, Konsumen yang loyal merupakan aset tak
2007), sedangkan Bloemer dan Schroeder (2002) ternilai bagi perusahaan, karena menurut Griffin
menemukan kepercayaan berpengaruh terhadap (1997) karakteristik dari konsumen yang loyal yaitu
komitmen dan komitmen terhadap word of mouth (1) melakukan pembelian ulang secara teratur (repeat
(WOM), intensi pembelian ulang dan insentifitas purchase ), (2) membeli di luar lini produk/jasa
harga. Kepercayaan pelanggan berpengaruh terhadap (purchase across product lines), (3) mengajak orang
loyalitas pelanggan (Shamdasani and Balakrishnan, lain (referrals), dan (4) menunjukkan kekebalan
2000), sedangkan Garbarino and Johnson (1999) terhadap produk pesaing (retention). Indikator yang
menemukan kepercayaan berpengaruh terhadap digunakan mengacu pada pendapat Griffin yaitu: (1)
komitmen pelanggan serta kepecayaan dan komitmen menginap di hotel secara aktif, (2) mengajak orang
pelanggan berpengaruh terhadap intensi akan datang. lain untuk menginap dan berkunjung ke hotel, (3)
Hotel diharapkan menciptakan stimulus yang memberitahu kepada orang lain tentang citra positif
baik, dimana stimulus ini berkaitan erat dengan upaya hotel, dan (4) penolakan terhadap hotel yang menjadi
proses mendesain suatu jasa yang dapat dipercaya, saingan hotel tersebut.
sehingga mampu mendorong komitmen dan loyalitas Kepercayaan berpengaruh komitmen pelanggan
pelanggan. Kepercayaan (trust) ada jika suatu pihak (Garbarino and Johnson, 1999; Prima Lita,
punya keyakinan (confidence) terhadap integritas dan 2007), sedangkan Bloemer dan Schroeder (2002)
reliabilitas pihak lain atau menyatakan kepercayaan menemukan kepercayaan berpengaruh terhadap
sebagai kemauan untuk mempercayai pihak lain yang komitmen dan komitmen terhadap Word of Mouth
telah diyakini (Morgan and Hunt, 1994). Shamdasani (WOM), intensi pembelian ulang dan insentifitas
dan Balakrishnan (2000) menggunakan integritas harga. Kepercayaan pelanggan berpengaruh terhadap
dan reliabilitas sebagai indikator untuk mengukur loyalitas pelanggan (Shamdasani and Balakrishnan,
kepercayaan pelanggan. Indikator yang digunakan 2000), sedangkan Garbarino dan Johnson (1999)
dalam mengukur kepercayaan pelanggan terhadap menemukan kepercayaan berpengaruh terhadap
hotel mengacu kepada Shamdasani dan Balakrishnan komitmen pelanggan serta kepecayaan dan komitmen
(2000) yaitu, (1) hotel dapat dipercaya/diandalkan, (2) pelanggan berpengaruh terhadap intensi akan datang.
kepercayaan akan kenyamanan untuk beristirahat, (3) Berdasarkan latar belakang tersebut, maka
kepercayaan terhadap kualitas peralatan yang dimiliki penelitian ini bertujuan untuk meneliti bagaimana
hotel, dan (4) kepercayaan terhadap pelayanan yang pengaruh kepercayaan terhadap komitmen pelanggan
terbaik diberikan hotel/sesuai janji. dan dampaknya terhadap loyalitas pelanggan
Morgan dan Hunt (1994) mendefinisikan dengan melakukan survey pada hotel berbintang di
Relationship Commitment as an exchange partner Sumatera Barat, dengan paradigma penelitian yang
believing that an ongoing relationship with another dikembangkan digambarkan pada Gambar 1.
is important as to warrant maximum efforts at
maintaining it, that is the committed party believes Kepercayaan
the relationship is worth working on the ensure that it Pelanggan
endures indefinitely. Pentingnya commitment dalam Loyalitas
suatu relational exchange ditegaskan oleh Morgan Pelanggan
and Hunt (1994) bahwa Commitment is control to Komitmen
all the rational exchange between the firm and its Pelanggan
various partners.
Gambar1. Paradigma Penelitian
Indikator yang digunakan mengacu pada pendapat
Morgan dan Hunt (1994) dan Blomer, et. al. (2002) Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka
yaitu; 1) Hotel ini memiliki komitmen menjaga pemikiran maka dirumuskan hipotesis penelitian
hubungannya dengan pelanggan untuk jangka panjang sebagai berikut (a) kepercayaan pelanggan ber­
(tidak semata-mata mengejar keuntungan), 2) Hotel pengaruh terhadap komitmen pelanggan, dan (b)
merupakan pilihan pertama untuk menginap, 3) Hotel kepercayaan pelanggan dan komitmen pelanggan
memiliki pandangan yang sama dengan pelanggan berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan.

72 Trikonomika Ratni Prima Lita


Vol. 8, No. 2, Desember 2009
METODE PENELITIAN bertujuan menjelaskan hubungan antar variabel,
sedangkan cakupan waktu (time horizon) bersifat
Penelitian ini menggunakan pendekatan ilmu cross sectional yang mencerminkan gambaran dari
manajemen khususnya, manajemen pemasaran yang suatu keadaan pada suatu saat tertentu pada tahun
difokuskan pada pemasaran jasa. Jenis penelitian 2009. Unit analisis adalah pelanggan hotel berbintang.
adalah deskriptif dan verifikatif. Tipe penyelidikan Operasionalisasi variabel penelitian dapat terlihat
(investigation type) adalah tipe kausalitas yang pada Tabel 1.

Tabel 1. Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala

Kepercayaan Kepercayaan pelanggan • Hotel dapat dipercaya/ • Tingkat keandalan Hotel Ordinal
pelanggan adalah keyakinan diandalkan • Tingkat kepercayaan
pelanggan terhadap • Kepercayaan akan kenyamanan terhadap kenyamanan
integritas dan untuk beristirahat beristirahat
keandalan hotel
• Kepercayaan terhadap kualitas • Tingkat kepercayaan
peralatan yang dimiliki hotel terhadap kualitas
• Kepercayaan terhadap peralatan yang dimiliki
pelayanan yang terbaik hotel.
diberikan hotel/sesuai dengan • Tingkat kepercayaan
janji terhadap pelayanan yang
terbaik sesuai dengan janji
Komitmen Komitmen pelanggan • Hotel berani melakukan • Tingkat keberanian Hotel Ordinal
Pelanggan adalah suatu hubungan pengorbanan demi untuk melakukan pengorbanan
yang berharga yang mempertahankan hubungan untuk mempertahankan
perlu dipertahankan jangka panjang dengan hubungan jangka panjang
terus, di mana masing- pelanggan. dengan pelanggan
masing pihak bersedia • Hotel merupakan pilihan • Tingkat keyakinan Hotel
bekerja sama untuk pertama untuk menginap merupakan pilihan
mempertahankan pertama untuk menginap
hubungan ini • Hotel memiliki pandangan
yang sama dengan pelanggan • Tingkat keyakinan Hotel
dalam menjaga hubungan memiliki pandangan yang
untuk jangka panjang sama dengan pelanggan
• Beberapa bagian dari dlm menjaga hubungan
hubungan pelanggan untuk jangka panjang
dengan pihak hotel lebih • Tingkat keyakinan
baik dibandingkan dengan beberapa bagian dari
hotel yang lain yang pernah hubungan pelanggan
dikunjungi. dengan pihak hotel
lebih baik dibandingkan
dengan hotel lain.
Loyalitas Loyalitas lebih ditujukan • Menginap di hotel secara aktif • Tingkat Keseringan Ordinal
pelanggan kepada suatu perilaku, • Mengajak orang lain untuk menginap di hotel
yang ditunjukkan menginap dan berkunjung ke • Tingkat intensitas
dengan pembelian rutin hotel mengajak orang lain
berdasarkan proses untuk menginap dan
pengambilan keputusan • Memberitahu kepada orang berkunjung ke hotel
lain tentang citra positif hotel
• Penolakan terhadap produk • Tingkat keinginan
hotel yang menjadi saingan memberitahu kepada
hotel tersebut. orang lain tentang citra
positif hotel
• Tingkat penolakan
terhadap produk hotel
yang menjadi saingan
hotel tersebut.

Pengaruh Kepercayaan pada Komitmen 73


Loyalitas Pelanggan
Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah antara indikator dengan konstruknya. Hasilnya telah
convinience sampling. Dengan ketentuan minimal memenuhi convergent.
5 kali indikator variabel. Indikator variabel yang Validity karena semua loading factor berada di
digunakan berjumlah 12 indikator maka ukuran atas 0.60. Pengukuran discriminant validity dapat
sampel minimal sebesar 60. Pada penelitian ini ukuran dilihat pada cross loading antara indikator dengan
sampel penelitian ditetapkan 100 pelanggan hotel. konstruknya, berikut ini output SmartPLS:
Data primer diperoleh dari pihak pelanggan Cross loadings berguna untuk menilai apakah
hotel dengan kuesioner yang telah disiapkan, dengan konstruk memiliki discriminant validity yang
responden yang mewakili populasi. Kuesioner memadai, yaitu dengan cara membandingkan
disusun dengan skala ordinal yang berpedoman pada korelasi indikator suatu konstruk induknya dengan
Likert Summated Rating. korelasi indikator tersebut dengan konstruk lainnya.
Jika korelasi indikator konstruk memiliki nilai
HASIL lebih tinggi dibandingkan dengan korelasi indikator
tersebut terhadap konstruk lain, maka dikatakan
Uji Validitas konstruk memiliki discriminant validity yang tinggi.
Untuk uji validitas ini, dengan indikator refleksif Berdasarkan Tabel 2. dapat disimpulkan bahwa
dapat dilihat dari korelasi antara skor item/indikator indikator masing-masing konstruk memberikan
dengan skor konstruknya. Indikator individu dianggap nilai converegent validity yang tinggi semua di atas
valid jika memiliki nilai korelasi di atas 0.60 yang 0.60. Begitu juga dengan nilai AVE di atas 0.50
dapat diterima dengan melihat hasil output korelasi menunjukkan pengujian discriminant validity.

T1 T2 T3 T4

0.807 0.813 0.788 0.722

0.000
Kepercayaan Pelanggan

8,012

0.790 L1

0.838 L2
0.443
0,392 Loyalitas Pelanggan
0.609 L3

0.769 L4

0,664

O1 0.706

O2 0.802 0.154
Komitmen Pelanggan
O3 0.900

0.855
O4

Gambar 2. Model antar Konstruk Output SmartPLS setelah direvisi

74 Trikonomika Ratni Prima Lita


Vol. 8, No. 2, Desember 2009
Tabel 2. Cross Loadings
Kepercayaan Komitmen Loyalitas
Uji Reability
Pelanggan Pelanggan Pelanggan Metode untuk menilai reability dapat ditentukan
0,131598 0,496378 0,790416 dengan nilai cronbach alpa yang lebih besar dari 0,7.
Suatu konstruk dapat dikatakan reabilitasnya baik
0,149529 0,486062 0,838269
jika nilai nya > 0.70. Maka dapat disimpulkan bahwa
0,377886 0,462230 0,609480
masing-masing konstruknya reabilitasnya cukup
0,171278 0,553501 0,768714 memenuhi karena nilainya lebih dari 0.70 (Tabel 4.)
0,432291 0,706389 0,422775
Tabel 4. Cronbach Alpa
0,264289 0,801654 0,566963
0,303545 0,899803 0,630201 Cronbach Alpa
0,295285 0,855198 0,544795
Kepercayaan Pelanggan 0,789722
0,806646 0,305234 0,253976
Komitmen Pelanggan 0,832717
0,813465 0,352806 0,200382
0,787643 0,285371 0,216584 Loyalitas Pelanggan 0,744121
0,721991 0,280973 0,174454

Metode lain untuk menilai discriminant validity PEMBAHASAN


adalah dengan membandingkan Square Root of
Average (AVE) untuk setiap konstruk dengan korelasi
antara konstruk dengan konstruk lainnya dalam Pengaruh Kepercayaan Pelanggan terhadap
model. Model mempunyai discriminant validity yang Komitmen Pelanggan
cukup jika akar AVE untuk setiap konstruk lebih Pengujian hipotesis 1 dengan menggunakan
besar daripada korelasi antara konstruk dan konstruk SEM dilakukan untuk menguji pengaruh kepercayaan
lainnya dalam model seperti Tabel 3. terhadap komitmen pelanggan. Dari hasil penelitian
Jika nilai akar AVE lebih tinggi dari korelasi diperoleh koefisein determinasi (R2) sebesar 0,154
antar konstruk yang lainnya, maka dapat disimpulkan atau 15,4%. Nilai koefisien determinasi berarti bahwa
konstruk memiliki tingkat validitas yang baik. Jadi, variabel komitmen pelanggan dapat diterangkan
dapat disimpulkan bahwa masing-masing konstruk oleh variabel kepercayaan pelanggan adalah sebesar
memiliki validitas yang tinggi. Hal ini dapat dilihat 15,4%, sedangkan sisanya 84,6% di luar variabel
dari nilai akar AVE yang lebih tinggi dibandingkan tersebut.
nilai korelasi dengan konstruk lainnya.

Tabel 3. Loadings and Average Variance Extract (AVE)


Unobserved Variable Observed Variable Loading AVE
Kepercayaan Pelanggan • Kepercayaan terhadap pelayanan 0,806646 0,613514
• Kepercayaan terhadap kenyamanan 0,813465
• Kualitas peralatan 0,787643
• Pelayanan terbaik 0,721991
Komitmen Pelanggan • Pengorbanan untuk jangka panjang 0,706389 0,670661
• Pilihan pertama 0,801654
• Hubungan jangka panjang 0,899803
• Hubungan pelanggan 0,855198
Loyalitas Pelanggan • Sering menginap 0,790416 0,572460
• Sering mengajak orang lain 0,838269
• Memberi tahu pada orang lain 0,609480
• Menolak saingan hotel 0,768714

Pengaruh Kepercayaan pada Komitmen 75


Loyalitas Pelanggan
Variabel kepercayaan pelanggan berpengaruh Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian
secara positif terhadap variabel komitmen pelanggan Shamdasani dan Balakrishnan, (2000) yaitu ke­
sebesar 0,392. Nilai t-hitung untuk uji statistik percayaan pelanggan berpengaruh terhadap loyalitas
pengaruh terhadap kepercayaan pelanggan terhadap pelanggan. Hasil penelitian sejalan dengan yang
komitmen pelanggan adalah 3,3296. Uji hubungan dilakukan Bloemer, et. al. (2002) menyatakan
antar konstruk menunjukkan konstruk kepercayaan kepercayaan mempengaruhi komitmen pelanggan.
pelanggan terhadap komitmen pelanggan, yaitu Komitmen pelanggan mempunyai pengaruh yang
signifikan pada 0.05 dimana t-hitung lebih besar dari kuat terhadap intensi pembelian, intensitas harga dan
1.3, maka dengan demikian kepercayaan pelanggan word of mouth (WOM).
berpengaruh terhadap komitmen pelanggan. Variabel komitmen pelanggan berpengaruh
Hal ini berarti jika pelanggan percaya terhadap secara signifikan terhadap variabel loyalitas
pelayanan hotel akan mampu mendorong komitmen pelanggan sebesar 0,661. Nilai t hitung untuk uji
pelanggan. Hasil penelitian menunjukan bahwa statistik pengaruh kepercayaan pelanggan terhadap
kepercayaan mempengaruhi komitmen pelanggan. komitmen pelanggan adalah 6,530. Uji hubungan
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang antar konstruk menunjukkan konstruk komitmen
dilakukan Garbarino dan Johnson (1999), Prima Lita pelanggan dan loyalitas pelanggan, yaitu signifikan
(2007), Bloemer, et. al., (2002) yang menyatakan pada 0.05, dimana t hitung lebih kecil dari 1.3, maka
kepercayaan mempengaruhi komitmen pelanggan. dengan demikian komitmen pelanggan berpengaruh
secara signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Pihak
Pengaruh Kepercayaan dan Komitmen hotel ini juga harus memiliki komitmen menjaga
Pelanggan terhadap Loyalitas Pelanggan hubungannya dengan pelanggan untuk jangka
Persamaan struktural dari pengujian hipotesis 2 panjang (tidak semata-mata mengejar keuntungan dan
yaitu pengaruh kepercayaan dan komitmen terhadap menjalin hubungan dengan pelanggan yang lebih baik
loyalitas pelanggan sebagai berikut: dari pesaing, sehingga akan mampu meningkatkan
loyalitas pelanggan.
LOY = 0.012*KEP + 0,661KOM Errorvar.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Bloemer
= 0.557, R² = 0.443 dan Schroeder (2002) menemukan kepercayaan
Berdasarkan persamaan struktural diperoleh berpengaruh terhadap komitmen dan komitmen
koefisein determinasi (R2) sebesar 0,443 atau 43,3%. terhadap word of mouth (WOM) yang merupakan
Nilai koefisien determinasi berarti bahwa variabel salah satu indikator loyalitas pelanggan, sedangkan
loyalitas pelanggan dapat diterangkan oleh variabel dalam penelitian ini menggunakan indikator yang
kepercayaan pelanggan dan komitmen pelanggan Griffin (1997) karakteristik dari konsumen yang loyal
adalah sebesar 43,3%, sedangkan sisanya 55,7% di yaitu (1) melakukan pembelian ulang secara teratur
luar variabel tersebut. (repeat purchase), (2) membeli di luar lini produk/
Variabel kepercayaan pelanggan tidak jasa (purchase across product lines), (3) mengajak
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel orang lain (referrals), dan (4) menunjukkan kekebalan
loyalitas pelanggan. Nilai t-hitung untuk uji statistik terhadap produk pesaing (retention).
pengaruh kepercayaan pelanggan terhadap loyalitas Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian
pelanggan adalah 0,0772. Uji hubungan antar konstruk Gundlach, et. al., (1995) bahwa komitmen merupakan
menunjukkan konstruk kepercayaan pelanggan determinan yang penting dari kekuatan marketing
dan loyalitas pelanggan, yaitu signifikan pada 0.05 relationship dan berguna untuk mengukir ke­mungkinan
dimana t-hitung lebih kecil dari 1.3, maka dengan loyalitas pelanggan dan memprediksi frekuensi
demikian kepercayaan pelanggan tidak berpengaruh pembelian masa depan. Hasil penelitian Ndubisi
secara signifikan terhadap loyalitas pelanggan. (2007) menyatakan komitmen sebagai faktor penting
Kepercayaan pelanggan akan berpengaruh terhadap dalam membangun loyalitas pelanggan.
loyalitas melalui komitmen pelanggan. Pihak hotel
berbintang untuk lebih memperhatikan pelayanan KESIMPULAN
yang dapat dipercaya, kenyamanan, peralatan yang
berkualitas dan pelayanan yang terbaik karena hal ini Kepercayaan pelanggan berpengaruh secara
akan mampu mendorong komitmen pelanggan. signifikan terhadap komitmen pelanggan. Hal ini

76 Trikonomika Ratni Prima Lita


Vol. 8, No. 2, Desember 2009
mengindikasikan bahwa pelayanan yang dapat Harrison, Paul and Robin Shaw. 2004. Consumer
dipercaya akan mampu mendorong komitmen pe­ Satisfaction and Postpurchase Intentions:
langgan. Kepercayaan pelanggan tidak berpengaruh An Exploratory Study of Museum Visitors.
secara signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Hal International Journal of Arts Management, 6: 23-
ini mengindikasikan bahwa kepercayaan pelanggan 32.
tidak mampu mendorong loyalitas pelanggan secara Henning,T., Thorsten, and Alexander, Klee. 1997.
langsung tapi akan berpengaruh secara tidak langsung The Impact of Customer Satisfaction and
melalui komitmen pelanggan. Komitmen pelanggan Relationship Quality on Customer Retention: A
berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas Critical Reassesment and Model Development.
pelanggan. Hal ini berarti bahwa jika komitmen Psychology and Marketing, 14(Dec): 737-765.
pelanggan akan mampu meningkatkan loyalitas Heskett, James L, Earl Sasser Jr and Leornard A
pelanggan. Schlesinger.1997. The Service Profit Chain: How
Leading Companies Link Profit and Growth to
DAFTAR PUSTAKA Loyalty, Satisfaction, and Value. New York: The
Free Press, Simon and Schuster: 9-19.
Andreassen, Tor Wallin and Bodil Lindestad. 1998. Kotler, Philip. 2003. Marketing Management.
The Impact of Corporate Image on Quality, Engelwood Cliffs: Prentice Hall International Inc.
customer Satisfaction and Loyalty for Customers A Division of Simoon and Scuster.
with Varying degrees of Service Expertise. Morgan, Robert M and Shelby Hunt. 1994. The
International Journal of Service Industry Commitment-Trust Theory of Relationship
Management, 9(1): 7-23. Marketing. Journal of Marketing, 58: 20-38.
Bansal, H. S. P., et. al.,. 2004. A Three Component Ndubisi, N. O.,. 2007. Relationship Marketing and
Model of Customer Commitment to Service Customer Loyalty, Marketing Intelligence and
Providers. Journal of The Academy of Marketing Planning, 25(1): 98-106.
Science, 32(3): 234-250. Nguyen, Nha and Gaston Leblanc. 2002. Contact
Bloemer, Josee and Gaby Odekerken-Schroder. 2002. Personnel, Physical Environment and Perceived
Store Satisfaction and Store Loyalty Explained Corporate Image of Intangible Services by New
by Customer and Store Related Factors. Journal Clients. International Journal of Service Industry
of Consumer Satisfaction, Dissatisfaction and Management, 13: 242-262.
Complaining Behavior, 15: 68-83. Prima Lita, Ratni. 2003. Pengaruh Sistem
Bologlu, Seyhmus. 2002. Dimensions of Customer Penayampaian Jasa terhadap Citra Hotel dan
Loyalty-Separating Friends from Well Wishers. Dampaknya terhadap Kepercayaan Palanggan.
Cornell Hotel and Restaurant, Administration Bandung: Disertasi PPS Program Doktor Unpad.
Quarterly, Cornel University: 49-50. Sekaran, Uma. 2000. Research Methods for Business:
Dwyer, Robert F., Paul, H.Schurr, and Sejo, O. 1987. A Skill Building Approach. Singapore. John Wiley
Developing Buyer-Seller Relationship. Journal of and Sons, Inc.
Marketing, 51(April): 11-27. Shamdasani, Prem N and Audrey Balakrishnan. 2000.
Garbino, Ellen and Mark S Johnson. 1999. The Determinants of Relationship Quality and Loyalty
Different Roles of Satisfaction, Trust, and in Personalized Services. Asia Pacific Journal of
Commitment in Customer Relationships. Journal Management 17: 399-22
of Marketing 63: 70-87. Taylor, Stephen A. 2001. Assessing the Use of
Gundlach, G. T., Achrol, R. S. and Mentzen, S. T., Regression Analysis in Examining Service
1995, The Structure of Commitment
������������������������
in Exchange, Recovery in the Insurance Industry Relating
Journal of Marketing, 59(1): 78-93. Service Quality, Customer Satisfaction and
Griffin, Jill.1997. Customer Loyalty, How To Earn It, Customer Trust. Journal of Insurance Issues
How to Keep it. New York: Lexington Books. 24:30- 57.

Pengaruh Kepercayaan pada Komitmen 77


Loyalitas Pelanggan

Anda mungkin juga menyukai