Anda di halaman 1dari 5

“AKHLAK”

1. Pengertian Akhlak

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Akhlak adalah budi pekerti atau kelakuan. Sedangkan,
Menurut tiga cendikiawan yaitu Ibnu Miskawaih, Al Gazali dan Ahmad Amin, Akhlak merupakan
perangai yang ada pada diri seseorang dan melekat dalam diri yang seketika dapat muncul
tanpa mempertimbahkan pikiran terlebih dahulu.

Seseorang secara berulang-ulang melakukan perbuatan baik dan melakukan secara natural, itu
bisa dikatakan orang yang berakhlak.

Dorongan dalam diri yang sangat kuat tanpa banyak pertimbangan pemikiran, tidak ada kesan
terpaksa melakukan perbuatan baik sehingga orang tersebut memiliki cerminan akhlak yang
baik.

Tujuan Akhlak

Sebagai manusia, sudah selayaknya memiliki akhlak yang baik. Hal ini kenapa manusia adalah
makhluk yang sempurna membedakannya dengan makhluk-makhluk lainnya.

Hubungan dengan manusia akan lebih baik apabila di iringi dengan akhlak, tidak hanya itu Allah
SWT akan selalu menambahkan pahala apabila saling menjaga hubungan dan silahturahmi
dengan sesama.

Ilmu tentang Akhlak bertujuan untuk mengetahui perbedaan perbuatan manusia yang baik dan
buruk, agar manusia dapat memiliki pegangan dan terhindar dari perangai jahat, dan akan
menciptakan tata tertip dalam pergaulan dimasyarakat.

Yang harus dikendalikan manusia untuk menjadi orang berakhlak adalah tindakan lahir
manusia atau tindakan bathinnya. Jika seseorang dapat mengendalikan tindakan bathinnya,
maka ia dapat menjadi orang yang berakhlak baik.

Nah, tindakan baik atau buruk ditentukan oleh tindakan hatinya atau bathinnya. Seperti yang
dijelaskan dalam Hadist Arba’in An Nawawi, Rasulullah SAW pernah bersabda:

“Dan ketahuilah bahwasannya, didalam tubuh itu ada segumpal daging yang apabila baik,
maka baik pula amalnya, dan apabila buruk, maka buruk pula amalnya, dan ketahuilah bahwa
ia adalah hati”
Dalam hadits diatas, menjelaskan bahwa hati adalah bagian paling penting dari tubuh manusia,
sehingga apapun yang direncanakan hati akan sangat berpengaruh pada perbuatan yang akan
dilakukan pemiliknya.

2. Pembagian Akhlak

Terdapat dua macam akhlak beserta contohnya

 Akhlak terpuji (al-akhlaaqul mahmuudah)

Akhlak terpuji adalah perbuatan baik yang dilakukan kepad Allah, sesama manusia dan
makhluk-makhluk lainnya.

Contoh akhlak terpuji seperti Berbakti kepada orang tua, menghormati tamu, memberikan
sebagian harta kita kepada orang yang membutuhkan, membantu orang lain dan masih banyak
lagi

 Akhlak tercela (al-akhlaaqul madzmuumah)

Akhlak tercela adalah perbuatan buruk kepada Allah, sesame manusia dan makhluk-makhluk
lainnya. Contoh akhlak tercela seperti berbuat dusta, mengumpat, mengadu domba, iri hati,
sombong dan perbuatan tidak terpuji lainnya.

 Dalil Akhlak

Memiliki akhlak yang baik sangat disyariatkan dalam islam seperti berbuat jujur amanah,
bertanggung jawab, menepati janji dan menjauhi perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT.

Akhlak yang baik adalah tanda kebahagiaan seseorang di dunia maupun di akhirat, Kedudukan
akhlak dalam agama islam sangat tinggi. Nabi Muhammad SAW pernah ditanya tentang
amalan yang paling banyak memasukan seseorang ke dalam surga, beliau mengatakan:

‫َت ْقوى هَّللا ِ َوحُسْ نُ ْال ُخلُ ِق‬

“Bertaqwa kepada Allah dan berakhlak dengan akhlak yang baik.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu
Majah)

Selain itu, dalam hadits riwayat Tirmidzi, Rasulullah SAW pernah bersabda:

‫إِنَّ مِنْ أَ ِح ِّب ُك ْم إِلَيَّ َوأَ ْق َر ِب ُك ْم ِم ِّني َمجْ لِ ًسا َي ْو َم ْالقِ َيا َم ِة أَحْ َس ُن ُك ْم أَ ْخاَل ًقا‬
“Sesungguhnya di antara orang-orang yang paling aku cintai dan paling dekat tempat duduknya
pada hari kiamat denganku yaitu orang-orang yang paling baik akhlaknya.” (HR. Tirmidzi)

Melalui hadits riwayat Ahmad dan Bukhari:

َ ‫ت أِل ُ َت ِّم َم‬


‫صال َِح اأْل َ ْخاَل ِق‬ ُ ‫إِ َّن َما ُبع ِْث‬

“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik.” (HR. Ahmad, Bukhari)

Dalil tentang akhlak termuat dalam Al-Qur’an, Surat Al-Qalam ayat 4. Allah SWT berfirman:

‫ك لَ َعلَ ٰى ُخلُ ٍق َعظِ ٍيم‬


َ ‫َوإِ َّن‬

“Dan sesungguhnya engkau berada di atas akhlak yang agung.” (QS. Al-Qalam[68]: 4)

Nabi Muhammad SAW adalah manusia yang paling baik akhlaknya, paling sempurna adabnya
dan paling indah muamalahnya sehingga kita sebagai umatnya wajib mencontoh segala akhlak
baiknya. Sebagaiman yang difirmankan Allah dalam Surat Al-Ahzab ayat 21:

َ ‫ُول اللَّـ ِه أُسْ َوةٌ َح َس َن ٌة لِّ َمن َك‬


‫ان َيرْ جُو اللَّـ َه َو ْال َي ْو َم اآْل خ َِر َو َذ َك َر اللَّـ َه َكثِيرً ا‬ َ ‫لَّ َق ْد َك‬
ِ ‫ان َل ُك ْم فِي َرس‬

“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah bagi kalian contoh yang baik bagi orang yang
mengharap pertemuan dengan Allah dan  hari akhir dan mengingat Allah dengan dzikir yang
banyak.” (QS. Al-Ahzab[33]: 21)

3. Keutamaan Akhlak

 Cerminan Keimanan

Akhlaq yang mulia merupakan cerminan keimanan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
mengabarkan bahwa, “Orang beriman yang paling sempurna imannya adalah yang terbaik
akhlaqnya”. (terj. Hr. Tirmidzi dan Abu Daud).

Dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Hakim beliau bersabda, “Orang beriman yang paling
afdhal (utama) adalah yang terbaik akhlaqnya”. (Terj. HR. Hakim).

Sebab Iman yang benar akan melahirkan akhlaq yang baik dan terpuji.

 Manusia Terbaik adalah Yang Paling Baik Akhlaqnya

Oleh karena akhlaq yang baik merupakan ciri utama orang beriman yang paling sempurnya
imannya, maka orang yang memiliki akhlaq baik juga merupakan manusia terbaik.
Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits riwayat Bukari dan
Muslim;

“Yang terbaik diantara kalian adalah yang paling baik akhlaqnya”. (terj. HR. Bukhari dan
Muslim).

 Allah Mencintai Akhlaq yang Baik

Allah mencintai akhlaq yang baik. Artinya orang yang berakhlaq baik juga dicintai oleh Allah
Ta’ala. Hal ini dikabarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melalui sabdanya;

“Sesungguhnya Allah itu maha mulia, mencinta kemulian dan keluhuran akhlaq”. (terj. HR.
Hakim)

 Nabi Muhammad Mencintai Orang yang Berakhlaq Baik

Orang yang berakhlaq baik juga dicintai oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi Wa sallam mengabarkan tentang hal ini melalui sabdanya;

“Hamba Allah yang paling aku cintai adalah yang terbaik akhlaqnya”. (terj. HR. Thabrani).

Kecintaan Rasul kepada orang yang berakhlaq luhur menjadi sebab kedekatan dengan beliau
di Surga kelak. Sebagaimana dikabarkan oleh beliau melalui haditsnya;

“Sesungguhnya yang paling aku cintai diantara kalian dan paling dekat tempatnya denganku
pada hari kiamat adalah yang terbaik akhlaqanya”. (Terj. HR. Tirmidzi).

 Paling Berat dalam Timbangan Kebaikan

Akhlaq yang baik memiliki bobot yang sangat berat dalam timbangan kebaikan seorang hamba,
sebagaimana disabdakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam;

“Tidak ada sesuatu yang paling berat di timbangan amalan (mizan) melebihi beratnya akhlaq
yang baik”. (Terj. HR. Abu Daud).

 Amalan Paling Banyak Memasukkan Manusia ke Surga

Akhlaq yang baik merupakan amalan yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam
surga. Sebagaimana disampaikan Rasullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika ditanya tentang
amalan yang paling banyak memasukkan manusia ke surga, beliau mengatakan;

“Taqwa kepada Allah dan akhlaq yang baik”. (HR.Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Menurut penjelasan Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah taqwa dan akhlaq manjadi amalan yang
paling banyak memasukkan manusia ke surga karena taqwa menjaga hubungan baik seorang
hamba dengan Tuhannya, sedangkan akhlaq yang baik menjaga hubungan baik seorang
hamba dengan sesame manusia.

 Rumah di Surga Tertinggi Bagi yang Berakhlaq Baik

Orang yang berakhlaq baik tidak hanya masuk surga, tapi di surga mendapat tertinggi, bahkan
berdekatan dengan Nabi sebagaimana dijelaskan di atas. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam memberikan jaminan akan hal itu. Beliau bersabda;

“Aku memberikan jaminan berupa rumah di surga tempat tertinggi dalam surga bagi orang yang
baik akhlaqnya”. (terj. HR. Abu Daud).

 Menggapai Derajat Shalat Malam dan Puasa Sunnah

Dengan akhlaq yang baik seseorang dapat mencapai kedudukan seperti derajat orang yang
rajin  shalat Lail di malam hari dan puasa Sunnah di siang hari. Sebagaimana disampaikan
Nabi melalui sabdanya;

“Sesungguhnya seseorang dengan akhlaqnya yang baik dapat menggapai  kedudukan orang
yang rajin shalat malam dan puasa (sunnah) di siang hari”. (terj. HR. Abu Daud dan Hakim).

Shalat malam dan puasa sunnah memiliki keutamaan yang sangat besar, namun dengan
akhlaq yang baik seseorang dapat mencapai derajat seperti kedudukan orang yang shalat
malam dan puasa Sunnah. Tentu yang lebih utama dan sempurna memadukan akhlaq yang
baik dengan puasa sunnah dan shalat malam.

Anda mungkin juga menyukai