Anda di halaman 1dari 25

Ekspor Impor Indonesia dalam Manaajemen

Internasional

Disusun oleh:

Novia Aminudin 120204190005

Heris Nurya Gani 120204190004

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Kelompok 2

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2019

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 1

KATA PENGANTAR 2

BAB 1 PENDAHULUAN 5

1.1 Latar Belakang 5

1.2 Rumusan Masalah 6

1.3 Tujuan 7

BAB 2 PEMBAHASAN 8

2.1 Pengertian Manajemen Menurut Para Ahli 8

2.2 Fungsi Fungsi Manajemen 8

2.3 Definisi manjemen Internasional 9

2.4 Perdagangan Internasional 10

2.5 Faktor yang Menunjang Perdagangan Internasional 11

2.6 Ekpor 15

2.7 Tujuan dan Manfaat Kegiatan Ekspor 16

2.8 Peran Indonesia Dalam Manajemen Komoditas Ekspor 17

2.9 Dampak Negatif Ekspor 17

2.10 Solusi Dalam Perdagangan Ekspor 18

2.11 Impor 20

2.12 Tujuan dan Manfaat Kegiatan Impor 21

2.13 Peran Indonesia Dalam Manajemen Komoditas Impor 21

2.14 Dampak Negatif Impor 22

2
2.15 Solusi Dalam Perdagangan Impor 22

BAB 3 PENUTUPAN 24

3.1 Kesimpulan 24

3.2 Saran 24

DAFTAR PUSTAKA 25

3
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan
Karunia –Nya sehingga penyusunan makalah yang berjudul “Ekspor Impor
Indonesia dalam Manaajemen Internasional “ dapat selesai pada waktunya.

Penyusunan makalah ini di ajukan sebagai syarat untuk memenuhi salah


satu tugas Manajemen di Universitas Padjadjaran. Dalam penyusunan makalah ini
penulis banyak mendapat petunjuk dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada Bapak/ibu:

1. Bapak Dosen Manajemen Universitas Padjadjaran yang selalu


memberikan contoh yang baik kepada semua mahasiswa.
2. Seluruh pihak yang membantu penulis, yang tidak mungkin penulis
sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih belum sempurna,


maka saran dan kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan demi perbaikan
makalah selanjutnya. Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat.

Jatinangor, Maret 2020

Penulis

4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Globalisasi yang saat ini dialami oleh semua negara di dunia secara tidak
langsung mengakibatkan hampir setiap negara yang ada menjalankan sistem
perekonomian terbuka. Setiap negara tersebut membuka diri terhadap
perdagangan internasional. Perdagangan internasional menjadi penghubung antara
perekonomian dalam negeri dan perekonomian luar negeri. Kegiatan perdagangan
internasional itu muncul karena pada kenyataannya setiap negara tidak dapat
mencukupi kebutuhannya sendiri. Kegiatan perdagangan internasional merupakan
kegiatan tukar menukar barang maupun jasa antara dua negara atau lebih. Demi
kelancaran terjadinya transaksi perdagangan internasional yang efisien maka uang
ditetapkan sebagai alat pembayarannya.
Dalam peroses pengelolaannya pun tentunya diperlukan sebuah keahlian
khusus tentunya yang memiliki manajemen yang baik dengan keterampilan yang
dapat dipercaya. Karena dalam manajemen internasional memiliki peranan yang
cukup berat dengan melaksanakan bisnis lebih dari satu negara baik milik
perseorangan ataupun milik pemerintah.
Setiap negara di dunia memiliki perbedaan-perbedaan atau ciri khas seperti
letak geografi, ekologi, demografi, sumber daya alam, sampai hasil produksinya 2
Hal tersebut mengakibatkan antara satu negara dengan negara lain saling
membutuhkan untuk memenuhi kebutuhannya. Ada kalanya produksi yang
dihasilkan suatu negara belum cukup dikonsumsi seluruhya di dalam negeri dan
masih memerlukan bantuan negara lain untuk mengolahnya sehingga dapat
diimpor dari negara lain atau sebaliknya konsumsi di dalam negeri sudah melebihi
dari yang dibutuhkan sehingga dapat diekspor negara lain. Hal tersebut
menimbulkan perdagangan antar negara yang disebut sebagai jual beli perniagaan
atau ekspor-impor.
Di beberapa literatur jual beli perniagaan dikenal dengan juga istilah jual
beli perusahaan yaitu suatu perjanjian jual beli yang dilakukan pedagang atau atau
pengusaha lainnya yang berdasarkan perusahaannya atau jabatannya melakukan

5
perjanjian jual beli. Dalam hal ini, penjual dan pembeli biasanya berupa badan
hukum atau perusahaan yang masing-masing terletak di negara yang berbeda. Jual
beli adalah suatu perjanjian timbal balik antara penjual dengan pembeli di mana
pihak penjual mengikatkan diri untuk menyerahkan benda dan pihak pembeli
untuk membayar harga yang sudah diperjanjikan itu. Berdasarkan hal tersebut,
timbld kewajiban yaitu penjual barang dan sebaliknya pembeli berkewajiban
membayar. Kewajiban penjual selain menyerahkan barang adalah juga
menanggung pemakaian atas barang. Kewajiban menyerahkan barang pada
hakekatnya menjadikan pembeli menjadi orang yang berhak atas benda itu
(pemilik/eigenaar) Sedangkan kewajiban penjual untuk menanggung pemakaian
atas barang berarti menjamin penguasaan barang dengan aman dan damai dari
sengketa dengan pihak ketiga dan menjamin barang agar tidak cacat. Sebaliknya,
kewajiban pembeli adalah membayar harga barang yang dibelinya dan memikul
biaya-biaya pembuatan akta jual beli dan biaya biaya tambahan lainnya kecuali
jika diperjanjikan sebaliknya.

1.2 Rumusan masalah


1.2.1 Apa saja pengertian manajemen menurut para ahli?
1.2.2 Apa saja fungsi fungsi yang terdapat dalam manajemen?
1.2.3 Apa itu Manajemen Internasional?
1.2.4 Kenapa perdagangan internasional sangat penting?
1.2.5 Apa saja faktor penunjang perdagangan internasional?
1.2.6 Apa itu ekspor?
1.2.7 Apa tujuan dan manfaat dari kegiatan ekspor ?
1.2.8 Bagaimana Peran Indonesia dalam ekspor ?
1.2.9 Apa saja dampak negatif dari kegiatan ekspor ?
1.2.10 Bagiamana regulasi terhadap proses kegiatan ekspor?
1.2.11 Apa itu impor?
1.2.12 Apa tujuan dan manfaat dari kegiatan impor?
1.2.13 Bagaimana peran Indonesia dalam impor?
1.2.14 Apa saja dampak negatif dari kegiatan impor?

6
1.2.15 Bagiamana regulasi terhadap proses kegiatan impor?
1.3 Tujuan dan manfaat penulisan
1.3.1 Untuk menambah pemahaman mengenai manajemen itu sendiri
1.3.2 Untuk mengetahui fungsi-fungsi dalam manajemen
1.3.3 Untuk mengetahui arti dari manajemen internasional
1.3.4 Untuk mempelajari proses perdagangan skala internasional
1.3.5 Untuk menambah pemahaman apa saja faktor pedukung pedagangan
internasional
1.3.6 Untuk mengetahui ekspor
1.3.7 Untuk mengetahui manfaat ekspor
1.3.8 Untuk mengetahui peran indonesia dalam kegiatan ekspor
1.3.9 Untuk mempelajari dampak apa saja yang di dapatkan dalam ekspor
1.3.10 Untuk mengetahui regulasi indonesia dalam proses ekspor
1.3.11 Untuk mengetahui impor
1.3.12 Untuk mengetahui manfaat impor
1.3.13 Untuk mengetahui peran indonesia dalam kegiatan impor
1.3.14 Untuk mempelajari dampak apa saja yang di dapatkan dalam impor
1.3.15 Untuk mengetahui regulasi indonesia dalam proses impor

7
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen Menurut Para Ahli

Encylopedia of the Social Science

Definisi manajemen adalah proses yang dalam pelaksanaan tujuanya


,direncanakan, dilaksanakan serta diawasi.

James A.F Stoner


Manajemen merupakan proses dalam membuat suatu perencanaan,
pengorganisisasian, pengendalian serta memimpin berbagai usahda dari anggota
entitas/organisasi dan juga mempergunakan semua sumber daya yang dimiliki
untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

Henry Fayol
Manajemen adalah ilmu yang mengandung gagasan atau ide 5 fungsi
utama yaitu merancang, memerintah, mengorganisir, mengendalikan dan
mengkoordinasi.

2.2 Fungsi Fungsi Manajemen


2.2.1 Planning (Fungsi Perencanaan)
Planning adalah bagaimana perusahaan menetapkan tujuan yang
diinginkan dan kemudian menyusun rencana strategi bagaimana cara untuk
mencapai tujuan tersebut. Manajer dalam fungsi perencanaan harus mengkaji
dan mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum memutuskan karena ini
adalah langkah awal yang bisa berpengaruh secara total dalam perusahaan
kedepannya.
2.2.2 Organizing (Fungsi Pengorganisasian)
Organizing (fungsi perencanaan) adalah pengaturan sumber daya manusia
dan sumber daya fisik yang dimiliki agar bisa menjalankan rencana-rencana

8
yang sudah diputuskan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.Fungsi
pengorganisasian mengelompokkan semua orang, alat, tugas dan wewenang
yang ada dijadikan satu kesatuan yang kemudian digerakkan melaksanakan
apa yang sudah direncanakan sebelumnya. Pengorganisasian bisa
memudahkan manajer untuk mengawasi dan menentukan orang-orang yang
dibutuhkan dalam menjalankan tugas yang telah dibagi-bagi.
2.2.3 Directing (Fungsi Pengarahan)
Directing alias fungsi pengarahan adalah upaya untuk menciptakan
suasana kerja dinamis, sehat agar kinerjanya lebih efektif dan efisien.
2.2.4 Controlling (Fungsi Pengendalian / Pengawasan)
Fungsi terakhir dari 4 fungsi manajemen adalah fungsi pengendalian,
fungsi pengendalian adalah upaya untuk menilai suatu kinerja yang
berpatokan kepada standar yang telah dibuat, juga melakukan perbaikan
apabila memang dibutuhkan.
2.3 Definisi Manajemen Internasional

Manajemen Internasional adalah manajemen organisasi yang


melaksanakan bisnis dilebih dari satu negara yang merupakan perwujudan dari
adanya perkembangan ekonomi di eraglobal. Adapun pelaksanaannya adalah
perusahaan individu, perusahaan kelompok, dan perusahaan pemerintah.

Dalam era globalisasi sekarang ini, di samping istilah ekonomi


internasional yang meliputi perdagangan dan keuangan internasional, ternyata
istilah bisnis internasional semakin dikenal dan banyak digunakan. Istilah ini
biasanya juga dikaitkan dengan transaksi yang menyangkut ekspor dan impor
barang, modal dan jasa lainnya dan pelaku utamanya yang sering disebut sebagai
multinational corporation (MNC). Sehubungan dengan ini, timbul pertanyaan:
“apa dan bagaimana perbedaan antara studi bisnis internasional dengan studi
ekonomi internasional? “karena pada umumnya, sebagian besar topuk yang
dibicarakan dalam kedua bidang studi tersebut relative sama. Untuk menjawab
pertanyaan tersebut, maka perlu dijelaskan terlebih dahulu pengertian dan
beberapa aaspek dari bisnis internasional, sehingga dapat dipahami perbedaaan

9
keduanya.
Bisnis international (BI) diartikan sebagai suatu studi tentang transaksi
ekonomi yang meliputi perdagangan international (ekspor dan impor) dan foreign
investment (baik direct maupun indirect atau portofolio) yang dilakukan oleh
individu dan perusahaan atau organisasi dengan tujuan mendapatkan/ manfaat
tertentu. Sedangkan, ekonomi internasional (ekin) diartikan sebagai bagian dari
ilmu ekonomi yang mempelajari dan menganalisis tentang transaksi dan
permasalahan ekonomi internasional (ekspor dan impor), yang meliputi
perdagangan, keunagan dan moneter, serta organisasi (swasta dan pemerintah) dan
kerja sama ekonomi antarnegara (internation).

2.4 Perdagangan Internasional

Globalisasi yang saat ini dialami oleh semua negara di dunia secara tidak
langsung mengakibatkan hampir setiap negara yang ada menjalankan sistem
perekonomian terbuka. Setiap negara tersebut membuka diri terhadap
perdagangan internasional. Perdagangan internasional menjadi penghubung antara
perekonomian dalam negeri dan perekonomian luar negeri. Kegiatan perdagangan
internasional itu muncul karena pada kenyataannya setiap negara tidak dapat
mencukupi kebutuhannya sendiri. Kegiatan perdagangan internasional merupakan
kegiatan tukar menukar barang maupun jasa antara dua negara atau lebih. Demi
kelancaran terjadinya transaksi perdagangan internasional yang efisien maka uang
ditetapkan sebagai alat pembayarannya. Perbedaan nilai mata uang yang
digunakan oleh setiap negara yang melakukan perdagangan internasional
menimbulkan perbedaan nilai tukar atau biasa disebut dengan kurs.

Kondisi perekonomian suatu negara dapat dilihat pada pendapatan


perkapita yang diperolehnya. Pendapatan perkapita dapat mengukur tingkat daya
beli masyarakat pada suatu negara. Menurut Pass dan Lowes dalam Kamus
Lengkap Bisnis (2006:36) mendefinisikan daya beli sebagai kemampuan
membayar untuk memperoleh barang dan jasa yang dikehendaki atau dibutuhkan.
Kemampuan membayar atas barang dan jasa tersebut mengalami kenaikan atau

10
penurunan dapat diukur melalui pendapatan yang diperoleh. Menurut Sukirno
(2010:56) data pendapatan perkapita penduduk suatu negara memberikan
gambaran sebanyak apa uang yang dimiliki seseorang untuk dibelanjakan.
Fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS serta daya beli masyarakat
dipengaruhi oleh beberapa faktor makroekonomi. Faktor yang digunakan sebagai
variabel independen yang dapat mempengaruhi nilai tukar Rupiah terhadap Dollar
AS dan daya beli masyarakat di Indonesia yaitu ekspor, impor dan pertumbuhan
ekonomi.

Pertumbuhan ekonomi ialah faktor lain yang juga dapat mempengaruhi


nilai tukar dan daya beli masyarakat Indonesia. Prasetyo (2009:237)
mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai kenaikan
kapasitas produksi barang dan jasa secara fisik dalam kurun waktu tertentu.
kondisi perekonomian suatu negara lesu yang mengakibatkan jumlah produksi
dalam negeri menurun sehingga terjadi penurunan permintaan barang-barang
domestik diluar negeri, maka permintaan atas mata uang domestik akan menurun
oleh karenanya nilai tukar akan melemah. Apabila kondisi perekonomian maju
akan tetapi kemajuan tersebut menyebabkan permintaan atas barang-barang luar
negeri lebih cepat berkembang daripada permintaan barang domestik, maka
permintaan akan mata uang domestik akan menurun akibatnya nilai tukar akan
melemah.

2.5 Faktor yang menunjang Perdangangan internasional


2.5.1 Kebutuhan Negara dan Masyarakat
Pada dasarnya setiap negara tidak mampu memproduksi semua kebutuhan
negara dan masyarakatnya, maka perdagangan Internasional akan
mempermudah negara meraih barang atau jasa yang dibutuhkan.

Hal ini menjadi faktor utama pendorong perdagangan Internasional.


Contohnya negara industri, umumnya mereka tidak bisa memproduksi bahan
baku produk, sehingga mereka harus mengimpor bahan baku (raw material)

11
dari negara lain seperti karet, kain, dan bahan lainnya. Salah satu penghasil
bahan baku terbaik adalah Indonesia dengan kekayaan alamnya.

Begitupun bagi negara berkembang seperti Indonesia yang belum mampu


untuk memproduksi alat modern seperti kereta api, pesawat terbang, dan alam
modern lainnya. Hal ini menjadi pendorong perdagangan Internasional bagi
Indonesia terhadap negara maju. 

2.5.2 SDA (Sumber Daya Alam) Berbeda-beda

Letak geografis setiap negara berbeda-beda, inilah yang mempengaruhi


kekayaan SDA (Sumber Daya Alam) sebuah negara serta membuat negara dan
lainnya akan berbeda. Padahal SDA merupakan sumber utama sebuah negara,
maka setiap negara memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Contohnya Indonesia terkenal dengan hasil bumi berlimpah seperti kopi,


lada, lada, cengkeh, teh dan banyak lagi hasil bumi lainnya. Berbeda dengan
Australia yang terkenal sebagai penghasil hewan ternak seperti sapi. Nah, hal
ini menjadi pendorong perdagangan Internasional antara Indonesia yang
membutuhkan daging dan Australia membutuhkan hasil bumi.

2.5.3 Selera dari Masyarakat

Kondisi tersebut akan menjadi pendorong perdagangan Internasional


untuk memenuhi selera masyarakatnya. Hal ini akan Selera dari masyarakat
bisa menjadi salah satu faktor pendorong perdagangan Internasional.
Contohnya ada negara A dengan penghasil buah dan sayur, negara B penghasil
daging sapi. Masyarakat di negara A lebih suka mengkonsumsi daging sapi,
sementara masyarakat negara B lebih suka buah dan sayuran.

memberi keuntungan besar bagi ke dua negara, sebab bahan makanan di


konsumsi secara keseluruhan.

12
2.5.4 Kondisi Iklim Berbeda-beda

Iklim akan mempengaruhi kekayaan SDA sebuah negara, perbedaan ini


membuat sebuah negara tidak bisa memproduksi semua kebutuhan mereka
sendiri. Oleh sebab itu, import barang merupakan solusi cepat dalam
menyelesaikan masalah keterbatasan kebutuhan.

Contoh Indonesia sebagai produsen tempe terbesar di dunia, sebab


mayoritas masyarakatnya suka mengkonsumsi tempe. Namun, iklim di
Indonesia kurang bersahabat dengan kedelai, sehingga kedelainya memiliki
kualitas kurang baik.

Jadi, untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kualitas tempe


Indonesia, mereka harus mengimpor kedelai dari negara dengan kualitas
kacang kedelai yang terbaik tentunya.

2.5.5 Meningkatkan Income Negara

Perdagangan Internasional bisa meningkatkan income sebuah negara,


maka banyak negara membuat kebijakan-kebijakan nasional dalam hal
mempermudah proses ekpor maupun impor barang.

Dimana setiap transaksi ekspor atau impor, negara juga akan menerima
pendapatannya berupa pajak barang dan pendapatan. Selain itu, negara juga
bisa ekspor barang hasil dari perusahaan BUMN.

2.5.6 Melimpahnya Satu Produk dalam Negeri

Dari dulu hingga sekarang, Indonesia dikenal sebagai pemasok raw


material atau bahan baku terbesar di negara Asia. Sehingga ketika memiliki
banyak bahan baku, maka negara kita akan melakukan produksi dalam jumlah
besar-besaran agar dapat membuat produk melimpah dan kelebihan.

13
Jadi untuk menghindari kerugian besar karena produk tidak terjual, negara
akan memaksimalkan potensi produksi dengan cara membuka pasar lebih luas
ke ranah pasar global sehingga menjadi pendorong perdagangan Internasional
yang efisien dalam menyelesaikan masalah tersebut.

2.5.7 Perluasan Target Pasar


Bagi sebagian produsen sulit untuk berkembang karena takut kelebihan
jumlah produksi apabila melakukan produksi dalam sekala besar. Sementara
sebagian produsen lainnya, justru sengaja melakukan produksi secara besar-
besaran agar barang menumpuk.

Sehingga kelebihan dalam jumlah produksi (excess production / over


supply) dapat diarahkan ke pasar luar negeri. Dengan demikian itulah hal yang
menjadi pendorong perdagangan Internasional sebuah negara agar dapat
memaksimalkan potensi industri dalam negeri.

2.5.8 Dukungan Politik dengan Membuka Kerja Sama


Menjalin komunikasi yang baik antar negara serta menjalin persahabatan
bilateral antara satu dan negara lainnya merupakan hal yang sangat baik untuk
mendorong pergerakan perdagangan Internasional antar negara.

Oleh karena itu, perdagangan Internasional bisa menjadi cara untuk


menjaga ketentraman, sebab perdagangan akan memberi keuntungan kepada
semua pihak khususnya kepada importir, eksportir dan negara dengan adanya
penerimaan pajak.

2.5.9 Era Globalisasi atau Pasar Global

Masuk dalam era globalisasi atau pasar global membuat negara tidak bisa
memenuhi kebutuhan hidup sendiri, sebab setiap produsen bisa dengan bebas
mengeluarkan atau memasukkan barang ke negara.

14
Hal inilah yang menimbulkan konfilik sosial saat perdagangan
Internasional, sebab setiap memiliki rasa membutuhkan satu dengan lainnya.
Kondisi pasar global memaksa setiap negara harus ikut serta didalamnya, sebab
setiap negara pasti membutuhkan negara lain untuk memenuhi kebutuhannya

2.5.10 Hubungan Diplomatik Negara


Hubungan diplomatik adalah hubungan resmi yang dibangun antar negara
dalam menjalin persahabatan. Nah, perdagangan Internasional tidak akan
terjadi bila tidak ada hubungan diplomatik antar negara yang baik.

Sehingga hubungan diplomatik menjadi faktor pendorong perdagangan


Internasional yang paling penting dan harus diutamakan. Jika kondisi kedua
negara sedang tidak baik, maka tentu akan berimbas dengan kegiatan
perdagangan dan hubungan kerjasama antar negara tersebut.

2.6 Ekspor

Ekspor dapat diartikan sebagai pengiriman dan penjualan barang-barang


dari dalam negeri ke luar negeri. Menurut Murni (2009:208), ekspor adalah suatu
kegiatan ekonomi menjual produk dalam negeri ke pasar di luar negeri.
Keuntungan melakukan ekspor menurut Sukirno (2010:205) adalah dapat
memperluas pasar, menambah devisa negara, memperluas lapangan kerja.
Kegiatan ekspor yang meningkat akan memberikan keuntungan bagi negara, yaitu
negara memperoleh peningkatan pendapatan yaitu dari pajak barang yang
diekspor. Selain itu ada pula pihak-pihak dalam negeri yang juga mendapat
keuntungan seperti perusahaan transportasi, perusahaan asuransi, perusahaan
penghasil barang yang diekspor. Oleh sebab itu, pemerintah Indonesia terus
meningkatkan usaha-usaha yang dapat mendorong kegiatan ekspor.
Berdasarkan ketentuan pemerintah, setiap eksportir yang akan melaksanakan
kegiatan ekspor biasanya meminta izin kepada pemerintah. Izin untuk
melaksanakan ekspor diterbitkan dalam bentuk Surat Pengakuan Eksportir dan
Ekspor (APE). Eksportir yang bersangkutan hanya diperkenankan untuk

15
melaksanakan ekspor jenis komoditi sebagaimana tercantum dalam Surat
Pengakuan Eksportir.

2.7 Tujuan dan Manfaat Kegiatan Ekspor


Tujuan Kegiatan Ekspor yaitu :

1. Meningkatkan laba perusahaan melalui perluasan pasar serta untuk


memperoleh harga jual yang lebih baik.
2. Membuka pasar baru di luar negeri sebagai perluasan pasar dalam
negeri
3. Memanfaatkan kelebihan komoditas yang telah dimiliki
4. Membiasakan diri bersaing dalam pasar internasional sehingga
mampu bersaing dengan negara lain.

Manfaat Kegiatan Ekspor yaitu :

1. Memperluas pasar bagi Indonesia


2. Menambah devisa negara
3. Memperluas devisa Negara

16
2.8 Peran Indonesia Dalam Memanajemen Komoditas Ekspor

Indonesia mempunyai banyak komoditas ekspor, namun setidaknya


terdapat 5 komoditas ekspor terbesar Indonesia, diantaranya adalah:

2.8.1 Komoditas Karet

Indonesia merupakan negara produsen karet terbesar kedua di


dunia sehingga tidak heran apabila karet dijadikan sebagai komoditas
ekspor utama Indonesia. Ekspor karet Indonesia banyak dikirimkan ke
Amerika Serikat, China dan Jepang.

2.8.2 Produk Tekstil

Industri tekstil di Indonesia sangat banyak dan berhasil menambah


devisa negara.

2.8.3 Kelapa Sawit

Komoditas ini sebagian kecil dijadikan bahan baku minyak goreng,


mentega, sabun dan produk kecantikan.

Sedangkan sebagian besarnya diekspor dalam bentuk minyak sawit


(CPO) dan minyak inti sawit atau Palm Kernel Oil (PKO). Kelapa sawit
ini banyak diekspor ke India, Cina dan Pakistan.

2.8.4 Produk Hasil Hutan

Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia merupakan negara


tropis yang memiliki banyak hutan sehingga industri kayu di Indonesia
pun sangat berkembang. Hasil hutan yang diekspor berupa kayu dan pulp
kertas.

17
2.8.5 Kakao

Tahukah anda bahwa Indonesia menjadi negara produsen kakao


ketiga terbesar di dunia. Biji kakao ini sering digunakan sebagai bahan
dasar pembuatan cokelat dan bahan makanan lainnya. Biasanya kakao
yang diekspor berupa kakao bubuk yang telah memenuhi Standar Nasional
Indonesia

2.8.6 Batu Bara

mendatangkan hujan devisa buat negara. Setiap tahun Indonesia


memproduksi batu bara setara 281 juta ton minyak bumi. Jumlah tersebut
mencapai 7,2% dari total produksi dunia. Saat ini India telah menggeser
Cina sebagai negara importir batu bara Indonesia terbesar.

2.9 Dampak Negatif Ekpor

1. Menyebabkan eksploitasi besar-besaran sumber daya alam


2. Menimbulkan kelangkaan barang di dalam negeri.

2.10 Solusi Dalam Perdagangan Ekspor

Ekspor suatu negara harus lebih besar daripada impor agar tidak terjadi
defisit dalam neraca pembayaran. Oleh karena itu pemerintah selalu berusaha
mendorong ekspor melalui kebijakan ekspor dengan cara berikut

1. Diversifikasi Ekspor atau Menambah Keragaman Barang Ekspor

Diversifikasi ekspor merupakan penganekaragaman barang ekspor dengan


memperbanyak macam dan jenis barang yang diekspor.
Misalnya Indonesia awalnya hanya mengekspor tekstil dan karet, kemudian
menambah komoditas ekspor seperti kayu lapis, gas LNG (Liquid Natural Gas),
rumput laut dan sebagainya. Diversifikasi ekspor dengan menambah macam
barang yang diekspor ini dinamakan diversifikasi horizontal. Sedangkan
diversifikasi ekspor dengan menambah variasi barang yang diekspor seperti karet

18
diolah dahulu menjadi berbagai macam ban mobil dan motor atau kapas diolah
dahulu menjadi kain lalu diproses menjadi pakaian, diversifikasi yang demikian
ini disebut diversifikasi vertikal.

2. Subsidi Ekspor

Subsidi ekspor diberikan dengan cara memberikan subsidi/bantuan kepada


eksportir dalam bentuk keringanan pajak, tarif angkutan yang murah, kemudahan
dalam mengurus ekspor, dan kemudahan dalam memperoleh kredit dengan bunga
yang rendah.

3. Premi Ekspor

Untuk lebih meningkatkan dan mendorong para produsen dan eksportir,


pemerintah dapat memberikan premi atau insentif, misalnya penghargaan atas
kualitas barang yang diekspor. Pemberian bantuan keuangan dari pemerintah
kepada pengusaha kecil dan menengah yang orientasi usahanya ekspor.

4. Devaluasi

Devaluasi merupakan kebijakan pemerintah untuk menurunkan nilai mata


uang dalam negeri (rupiah) terhadap mata uang asing. Dengan kebijakan devaluasi
akan mengakibatkan harga barang ekspor di luar negeri lebih murah bila diukur
dengan mata uang asing (dollar), sehingga dapat meningkatkan ekspor dan bisa
bersaing di pasar internasional.

5. Meningkatkan Promosi Dagang ke Luar Negeri

Pemasaran suatu produk dapat ditingkatkan dengan mempromosikan


produk yang akan dijual. Untuk meningkatkan ekspor ke luar negeri maka
pemerintah berusaha dengan melakukan promosi dagang ke luar negeri, misalnya
mengadakan pameran dagang di luar negeri agar produk dalam negeri lebih
dikenal.

19
6. Menjaga Kestabilan Nilai Kurs Rupiah terhadap Mata Uang Asing

Kestabilan nilai kurs rupiah terhadap mata uang asing sangat dibutuhkan
oleh para importir dan pengusaha yang menggunakan produk luar negeri untuk
kelangsungan usaha dan kepastian usahanya. Bila nilai kurs mata uang asing
terlalu tinggi membuat para pengusaha yang bahan baku produksinya dari luar
negeri akan mengalami kesulitan karena harus menyediakan dana yang lebih besar
untuk membiayai pembelian barang dari luar negeri. Akibatnya harga barang yang
diproduksi oleh pengusaha tersebut menjadi mahal. Hal ini dapat menurunkan
omzet penjualan dan menurunkan laba usaha, yang akhirnya akan mengganggu
usahanya.

7. Mengadakan Perjanjian Kerja Sama Ekonomi Internasional

Melakukan perjanjian kerja sama ekonomi baik bilateral, regional maupun


multilateral akan dapat membuka dan memperluas pasar bagi produk dalam negeri
di luar negeri, serta dapat menghasilkan kontrak pembelian produk dalam negeri
oleh negara lain. Misalnya perjanjian kontrak pembelian LNG (Liquid Natural
Gas) Indonesia yang dilakukan oleh Jepang dan Korea Selatan.

2.11 Impor

Impor merupakan pembelian dan pemasukan barang dari luar ke dalam negeri.
Murni (2009:208) menyatakan bahwa impor merupakan kegiatan ekonomi
membeli produk luar negeri untuk keperluan atau diastral di dalam negeri.
Kecenderungan kegiatan impor yang besar tidak sepenuhnya buruk bagi sebuah
negara karena impor juga akan merangsang kegiatan investasi, apabila barang
yang diimpor merupakan barang modal, barang mentah, barang setengah jadi
untuk keperluan perindustrian. Pengembangan industri subtitusi impor didalam
negeri harus sejalan dengan penggalakan ekspor” (Arsyad, 2005: 163).

Misalnya Indonesia tidak memiliki tanaman gandum karena gandum tidak


bisa tumbuh di Indonesia, untuk itu pihak Indonesia meminta bantuan negara lain
untuk mendatangkan gandum ke Indonesia. Kegiatan tersebut disebut kegiatan

20
impor.Setiap importir harus memiliki izin kegiatan pengimporan barang dari
pemerintah. Izin dari pemerintah kepada importir dikeluarkan dalam bentuk
TAPPI (Tanda Pengenal Pengakuan Importir). Di mana jenis komoditas yang
dapat diimpor disebutkan dalam izin tersebut. Untuk mendapatkan barang yang
diinginkan harus mengirimkan pesanan kepada eksportir yang ada di luar negeri.
Setelah ada kata kesepakatan dan syarat-syarat telah dilengkapi maka barang akan
dikirim oleh eksportir ke luar negeri.

2.12 Tujuan dan Manfaat Kegiatan Impor


Tujuan Kegiatan Impor yaitu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan
barang-barang dengan cara mendatangkan barang yang belum tersedia di dalam
negeri dari luar negeri.
Manfaat Impor yaitu :
1. Memperoleh barang dan jasa yang tidak bisa dihasilkan
2. Memperoleh teknologi modern
3. Memperoleh bahan baku

2.13 Indonesia Dalam Manajemen Komoditas Impor

a. Bahan Baku

Dalam kategori bahan baku, komoditas impor terbesar Indonesia adalah


peralatan helikopter dan mesin pesawat mekanik, peralatan elektronik, besi dan
baja. Suplai peralatan pesawat dan helikopter memang hingga saat ini masih
impor dari negara lain karena PT Dirgantara Indonesia sendiri masih belum
mampu memproduksi helikopter dan pesawat sendiri.

b. Sektor Pangan

Sedangkan dalam sektor pangan, komoditas impor terbesar Indonesia


adalah daging hewan beku, buah-buahan, beras hingga kedelai. Mengejutkan
memang, walaupun Indonesia memiliki banyak ladang padi, namun ternyata
kebutuhan beras di Indonesia masih belum mencukupi sehingga perlu impor dari
negara lain, seperti Vietnam, Thailand dan India.

21
2.14 Dampak Negatif Impor

1. Menciptakan pesaing bagi industri dalam negeri


2. Mencitapkan pengangguran artinya kita telah kehilangan kesempatan
untuk membuka lapangan kerja.
3. Konsumenrisme artinya konsumen berlebihan terutama untuk barang-
barang mewah.Contoh : Pakaian mewah, mobil mewah, alat-alat rumah
tangga mewah.

2.15 Solusi Dalam Perdagangan Impor

Kegiatan impor di satu pihak sangat dibutuhkan oleh suatu negara untuk
memenuhi kebutuhannya, tetapi di lain pihak dapat merugikan perkembangan
industri dalam negeri. Agar tidak merugikan produk dalam negeri diperlukan
adanya kebijakan impor untuk melindungi produk dalam negeri dengan cara
berikut :

1. Pengenaan Bea Masuk


Barang impor yang masuk ke dalam negeri dikenakan bea masuk yang
tinggi sehingga harga jual barang impor menjadi mahal. Hal ini dapat mengurangi
hasrat masyarakat membeli barang impor dan produk dalam negeri dapat bersaing
dengan produk impor.

2. Kuota Impor
Kuota impor merupakan suatu kebijakan untuk membatasi jumlah barang
impor yang masuk ke dalam negeri. Dengan dibatasinya jumlah produk impor
mengakibatkan harga barang impor tetap mahal dan produk dalam negeri dapat
bersaing dan laku di pasaran.

3. Pengendalian Devisa
Dalam pengendalian devisa, jumlah devisa yang disediakan untuk
membayar barang impor dijatah dan dibatasi sehingga importir mau tidak mau
juga membatasi jumlah barang impor yang akan dibeli.

22
4. Substitusi Impor
Kebijakan mengadakan substitusi impor ditujukan untuk mengurangi
ketergantungan terhadap luar negeri dengan mendorong produsen dalam negeri
agar dapat membuat sendiri barang-barang yang diimpor dari luar negeri.

5. Devaluasi
Kebijakan berupa devaluasi merupakan kebijakan pemerintah untuk
menurunkan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing. Misalnya
1US$ = Rp 8.000 menjadi 1USS$ = Rp 10.000. dengan devaluasi dapat
menyebabkan harga barang impor menjadi lebih mahal, dihitung dengan mata
uang dalam negeri, sehingga akan mengurangi pembelian barang impor.

23
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan

Ekspor Indonesia mulai didominasi oleh komoditi non migas dimana pada
tahun-tahun sebelumnya masih didominasi oleh ekspor migas. Pergeseran ini
terjadi setelah pemerintah mengeluarkan serangkaian kebijakan dan deregulasi di
bidang ekspor, sehingga memungkinkan produsen untuk meningkatkan ekspor
non migas. banyak manfaat yang diperoleh Indonesia dari kegiatan ekspor impor
dimana masyarakat dan perekonomian Negara menjadi lebih stabil.Banyak cara
untuk melakukan kegiatan eskpor impor dengan Negara lain yang membuat
produsen tidak pusing memikirkan bagaimana mengekspor barang atau
mengimpor barang dari dan keluar negeri. Banyak faktor pendorong untuk
melakukan kegiatan ekspor impor sehingga kegiatan ini akan tersus berjalan
dikemudian hari.

3.2 Saran

Apabila Indonesia ingin mendapat sisi positif dalam perdagangan


Indonesia maka Indonesia harus mampu melakukan kegiatan ekspor yang
lebihbanyak dibandingkan dengan kegiatan impor.Banyaknya masalah yang
terjadi dengan adanya kegiatan ekspor impor ini sehingga pemerintah dituntut
untuk melakukan kebijakan yang benar dan tepat sasaran. seharusya pemerintah
membuat keringan peraturan bagi barang – barang ekspor dan impor agar kegiatan
tersebut lancar.

24
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/36623712/MANAJEMEN_INTERNASIONAL_DAN
_PEREKONOMIAN_GLOBAL

https://media.neliti.com/media/publications/86879-ID-pengaruh-jumlah-nilai-
ekspor-impor-dan-p.pdf

https://http300581940.wordpress.com/2018/02/22/makalah-kebijakan-ekspor-dan-
impor-perdagangan-internasional/

https://salamadian.com/pengertian-ekspor-dan-impor/

https://lifepal.co.id/media/dampak-neraca-perdagangan-defisit/

25

Anda mungkin juga menyukai