Internasional
Disusun oleh:
Kelompok 2
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2019
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI 1
KATA PENGANTAR 2
BAB 1 PENDAHULUAN 5
1.3 Tujuan 7
BAB 2 PEMBAHASAN 8
2.6 Ekpor 15
2.11 Impor 20
2
2.15 Solusi Dalam Perdagangan Impor 22
BAB 3 PENUTUPAN 24
3.1 Kesimpulan 24
3.2 Saran 24
DAFTAR PUSTAKA 25
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan
Karunia –Nya sehingga penyusunan makalah yang berjudul “Ekspor Impor
Indonesia dalam Manaajemen Internasional “ dapat selesai pada waktunya.
Penulis
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Globalisasi yang saat ini dialami oleh semua negara di dunia secara tidak
langsung mengakibatkan hampir setiap negara yang ada menjalankan sistem
perekonomian terbuka. Setiap negara tersebut membuka diri terhadap
perdagangan internasional. Perdagangan internasional menjadi penghubung antara
perekonomian dalam negeri dan perekonomian luar negeri. Kegiatan perdagangan
internasional itu muncul karena pada kenyataannya setiap negara tidak dapat
mencukupi kebutuhannya sendiri. Kegiatan perdagangan internasional merupakan
kegiatan tukar menukar barang maupun jasa antara dua negara atau lebih. Demi
kelancaran terjadinya transaksi perdagangan internasional yang efisien maka uang
ditetapkan sebagai alat pembayarannya.
Dalam peroses pengelolaannya pun tentunya diperlukan sebuah keahlian
khusus tentunya yang memiliki manajemen yang baik dengan keterampilan yang
dapat dipercaya. Karena dalam manajemen internasional memiliki peranan yang
cukup berat dengan melaksanakan bisnis lebih dari satu negara baik milik
perseorangan ataupun milik pemerintah.
Setiap negara di dunia memiliki perbedaan-perbedaan atau ciri khas seperti
letak geografi, ekologi, demografi, sumber daya alam, sampai hasil produksinya 2
Hal tersebut mengakibatkan antara satu negara dengan negara lain saling
membutuhkan untuk memenuhi kebutuhannya. Ada kalanya produksi yang
dihasilkan suatu negara belum cukup dikonsumsi seluruhya di dalam negeri dan
masih memerlukan bantuan negara lain untuk mengolahnya sehingga dapat
diimpor dari negara lain atau sebaliknya konsumsi di dalam negeri sudah melebihi
dari yang dibutuhkan sehingga dapat diekspor negara lain. Hal tersebut
menimbulkan perdagangan antar negara yang disebut sebagai jual beli perniagaan
atau ekspor-impor.
Di beberapa literatur jual beli perniagaan dikenal dengan juga istilah jual
beli perusahaan yaitu suatu perjanjian jual beli yang dilakukan pedagang atau atau
pengusaha lainnya yang berdasarkan perusahaannya atau jabatannya melakukan
5
perjanjian jual beli. Dalam hal ini, penjual dan pembeli biasanya berupa badan
hukum atau perusahaan yang masing-masing terletak di negara yang berbeda. Jual
beli adalah suatu perjanjian timbal balik antara penjual dengan pembeli di mana
pihak penjual mengikatkan diri untuk menyerahkan benda dan pihak pembeli
untuk membayar harga yang sudah diperjanjikan itu. Berdasarkan hal tersebut,
timbld kewajiban yaitu penjual barang dan sebaliknya pembeli berkewajiban
membayar. Kewajiban penjual selain menyerahkan barang adalah juga
menanggung pemakaian atas barang. Kewajiban menyerahkan barang pada
hakekatnya menjadikan pembeli menjadi orang yang berhak atas benda itu
(pemilik/eigenaar) Sedangkan kewajiban penjual untuk menanggung pemakaian
atas barang berarti menjamin penguasaan barang dengan aman dan damai dari
sengketa dengan pihak ketiga dan menjamin barang agar tidak cacat. Sebaliknya,
kewajiban pembeli adalah membayar harga barang yang dibelinya dan memikul
biaya-biaya pembuatan akta jual beli dan biaya biaya tambahan lainnya kecuali
jika diperjanjikan sebaliknya.
6
1.2.15 Bagiamana regulasi terhadap proses kegiatan impor?
1.3 Tujuan dan manfaat penulisan
1.3.1 Untuk menambah pemahaman mengenai manajemen itu sendiri
1.3.2 Untuk mengetahui fungsi-fungsi dalam manajemen
1.3.3 Untuk mengetahui arti dari manajemen internasional
1.3.4 Untuk mempelajari proses perdagangan skala internasional
1.3.5 Untuk menambah pemahaman apa saja faktor pedukung pedagangan
internasional
1.3.6 Untuk mengetahui ekspor
1.3.7 Untuk mengetahui manfaat ekspor
1.3.8 Untuk mengetahui peran indonesia dalam kegiatan ekspor
1.3.9 Untuk mempelajari dampak apa saja yang di dapatkan dalam ekspor
1.3.10 Untuk mengetahui regulasi indonesia dalam proses ekspor
1.3.11 Untuk mengetahui impor
1.3.12 Untuk mengetahui manfaat impor
1.3.13 Untuk mengetahui peran indonesia dalam kegiatan impor
1.3.14 Untuk mempelajari dampak apa saja yang di dapatkan dalam impor
1.3.15 Untuk mengetahui regulasi indonesia dalam proses impor
7
BAB II
PEMBAHASAN
Henry Fayol
Manajemen adalah ilmu yang mengandung gagasan atau ide 5 fungsi
utama yaitu merancang, memerintah, mengorganisir, mengendalikan dan
mengkoordinasi.
8
yang sudah diputuskan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.Fungsi
pengorganisasian mengelompokkan semua orang, alat, tugas dan wewenang
yang ada dijadikan satu kesatuan yang kemudian digerakkan melaksanakan
apa yang sudah direncanakan sebelumnya. Pengorganisasian bisa
memudahkan manajer untuk mengawasi dan menentukan orang-orang yang
dibutuhkan dalam menjalankan tugas yang telah dibagi-bagi.
2.2.3 Directing (Fungsi Pengarahan)
Directing alias fungsi pengarahan adalah upaya untuk menciptakan
suasana kerja dinamis, sehat agar kinerjanya lebih efektif dan efisien.
2.2.4 Controlling (Fungsi Pengendalian / Pengawasan)
Fungsi terakhir dari 4 fungsi manajemen adalah fungsi pengendalian,
fungsi pengendalian adalah upaya untuk menilai suatu kinerja yang
berpatokan kepada standar yang telah dibuat, juga melakukan perbaikan
apabila memang dibutuhkan.
2.3 Definisi Manajemen Internasional
9
keduanya.
Bisnis international (BI) diartikan sebagai suatu studi tentang transaksi
ekonomi yang meliputi perdagangan international (ekspor dan impor) dan foreign
investment (baik direct maupun indirect atau portofolio) yang dilakukan oleh
individu dan perusahaan atau organisasi dengan tujuan mendapatkan/ manfaat
tertentu. Sedangkan, ekonomi internasional (ekin) diartikan sebagai bagian dari
ilmu ekonomi yang mempelajari dan menganalisis tentang transaksi dan
permasalahan ekonomi internasional (ekspor dan impor), yang meliputi
perdagangan, keunagan dan moneter, serta organisasi (swasta dan pemerintah) dan
kerja sama ekonomi antarnegara (internation).
Globalisasi yang saat ini dialami oleh semua negara di dunia secara tidak
langsung mengakibatkan hampir setiap negara yang ada menjalankan sistem
perekonomian terbuka. Setiap negara tersebut membuka diri terhadap
perdagangan internasional. Perdagangan internasional menjadi penghubung antara
perekonomian dalam negeri dan perekonomian luar negeri. Kegiatan perdagangan
internasional itu muncul karena pada kenyataannya setiap negara tidak dapat
mencukupi kebutuhannya sendiri. Kegiatan perdagangan internasional merupakan
kegiatan tukar menukar barang maupun jasa antara dua negara atau lebih. Demi
kelancaran terjadinya transaksi perdagangan internasional yang efisien maka uang
ditetapkan sebagai alat pembayarannya. Perbedaan nilai mata uang yang
digunakan oleh setiap negara yang melakukan perdagangan internasional
menimbulkan perbedaan nilai tukar atau biasa disebut dengan kurs.
10
penurunan dapat diukur melalui pendapatan yang diperoleh. Menurut Sukirno
(2010:56) data pendapatan perkapita penduduk suatu negara memberikan
gambaran sebanyak apa uang yang dimiliki seseorang untuk dibelanjakan.
Fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS serta daya beli masyarakat
dipengaruhi oleh beberapa faktor makroekonomi. Faktor yang digunakan sebagai
variabel independen yang dapat mempengaruhi nilai tukar Rupiah terhadap Dollar
AS dan daya beli masyarakat di Indonesia yaitu ekspor, impor dan pertumbuhan
ekonomi.
11
dari negara lain seperti karet, kain, dan bahan lainnya. Salah satu penghasil
bahan baku terbaik adalah Indonesia dengan kekayaan alamnya.
12
2.5.4 Kondisi Iklim Berbeda-beda
Dimana setiap transaksi ekspor atau impor, negara juga akan menerima
pendapatannya berupa pajak barang dan pendapatan. Selain itu, negara juga
bisa ekspor barang hasil dari perusahaan BUMN.
13
Jadi untuk menghindari kerugian besar karena produk tidak terjual, negara
akan memaksimalkan potensi produksi dengan cara membuka pasar lebih luas
ke ranah pasar global sehingga menjadi pendorong perdagangan Internasional
yang efisien dalam menyelesaikan masalah tersebut.
Masuk dalam era globalisasi atau pasar global membuat negara tidak bisa
memenuhi kebutuhan hidup sendiri, sebab setiap produsen bisa dengan bebas
mengeluarkan atau memasukkan barang ke negara.
14
Hal inilah yang menimbulkan konfilik sosial saat perdagangan
Internasional, sebab setiap memiliki rasa membutuhkan satu dengan lainnya.
Kondisi pasar global memaksa setiap negara harus ikut serta didalamnya, sebab
setiap negara pasti membutuhkan negara lain untuk memenuhi kebutuhannya
2.6 Ekspor
15
melaksanakan ekspor jenis komoditi sebagaimana tercantum dalam Surat
Pengakuan Eksportir.
16
2.8 Peran Indonesia Dalam Memanajemen Komoditas Ekspor
17
2.8.5 Kakao
Ekspor suatu negara harus lebih besar daripada impor agar tidak terjadi
defisit dalam neraca pembayaran. Oleh karena itu pemerintah selalu berusaha
mendorong ekspor melalui kebijakan ekspor dengan cara berikut
18
diolah dahulu menjadi berbagai macam ban mobil dan motor atau kapas diolah
dahulu menjadi kain lalu diproses menjadi pakaian, diversifikasi yang demikian
ini disebut diversifikasi vertikal.
2. Subsidi Ekspor
3. Premi Ekspor
4. Devaluasi
19
6. Menjaga Kestabilan Nilai Kurs Rupiah terhadap Mata Uang Asing
Kestabilan nilai kurs rupiah terhadap mata uang asing sangat dibutuhkan
oleh para importir dan pengusaha yang menggunakan produk luar negeri untuk
kelangsungan usaha dan kepastian usahanya. Bila nilai kurs mata uang asing
terlalu tinggi membuat para pengusaha yang bahan baku produksinya dari luar
negeri akan mengalami kesulitan karena harus menyediakan dana yang lebih besar
untuk membiayai pembelian barang dari luar negeri. Akibatnya harga barang yang
diproduksi oleh pengusaha tersebut menjadi mahal. Hal ini dapat menurunkan
omzet penjualan dan menurunkan laba usaha, yang akhirnya akan mengganggu
usahanya.
2.11 Impor
Impor merupakan pembelian dan pemasukan barang dari luar ke dalam negeri.
Murni (2009:208) menyatakan bahwa impor merupakan kegiatan ekonomi
membeli produk luar negeri untuk keperluan atau diastral di dalam negeri.
Kecenderungan kegiatan impor yang besar tidak sepenuhnya buruk bagi sebuah
negara karena impor juga akan merangsang kegiatan investasi, apabila barang
yang diimpor merupakan barang modal, barang mentah, barang setengah jadi
untuk keperluan perindustrian. Pengembangan industri subtitusi impor didalam
negeri harus sejalan dengan penggalakan ekspor” (Arsyad, 2005: 163).
20
impor.Setiap importir harus memiliki izin kegiatan pengimporan barang dari
pemerintah. Izin dari pemerintah kepada importir dikeluarkan dalam bentuk
TAPPI (Tanda Pengenal Pengakuan Importir). Di mana jenis komoditas yang
dapat diimpor disebutkan dalam izin tersebut. Untuk mendapatkan barang yang
diinginkan harus mengirimkan pesanan kepada eksportir yang ada di luar negeri.
Setelah ada kata kesepakatan dan syarat-syarat telah dilengkapi maka barang akan
dikirim oleh eksportir ke luar negeri.
a. Bahan Baku
b. Sektor Pangan
21
2.14 Dampak Negatif Impor
Kegiatan impor di satu pihak sangat dibutuhkan oleh suatu negara untuk
memenuhi kebutuhannya, tetapi di lain pihak dapat merugikan perkembangan
industri dalam negeri. Agar tidak merugikan produk dalam negeri diperlukan
adanya kebijakan impor untuk melindungi produk dalam negeri dengan cara
berikut :
2. Kuota Impor
Kuota impor merupakan suatu kebijakan untuk membatasi jumlah barang
impor yang masuk ke dalam negeri. Dengan dibatasinya jumlah produk impor
mengakibatkan harga barang impor tetap mahal dan produk dalam negeri dapat
bersaing dan laku di pasaran.
3. Pengendalian Devisa
Dalam pengendalian devisa, jumlah devisa yang disediakan untuk
membayar barang impor dijatah dan dibatasi sehingga importir mau tidak mau
juga membatasi jumlah barang impor yang akan dibeli.
22
4. Substitusi Impor
Kebijakan mengadakan substitusi impor ditujukan untuk mengurangi
ketergantungan terhadap luar negeri dengan mendorong produsen dalam negeri
agar dapat membuat sendiri barang-barang yang diimpor dari luar negeri.
5. Devaluasi
Kebijakan berupa devaluasi merupakan kebijakan pemerintah untuk
menurunkan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing. Misalnya
1US$ = Rp 8.000 menjadi 1USS$ = Rp 10.000. dengan devaluasi dapat
menyebabkan harga barang impor menjadi lebih mahal, dihitung dengan mata
uang dalam negeri, sehingga akan mengurangi pembelian barang impor.
23
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Ekspor Indonesia mulai didominasi oleh komoditi non migas dimana pada
tahun-tahun sebelumnya masih didominasi oleh ekspor migas. Pergeseran ini
terjadi setelah pemerintah mengeluarkan serangkaian kebijakan dan deregulasi di
bidang ekspor, sehingga memungkinkan produsen untuk meningkatkan ekspor
non migas. banyak manfaat yang diperoleh Indonesia dari kegiatan ekspor impor
dimana masyarakat dan perekonomian Negara menjadi lebih stabil.Banyak cara
untuk melakukan kegiatan eskpor impor dengan Negara lain yang membuat
produsen tidak pusing memikirkan bagaimana mengekspor barang atau
mengimpor barang dari dan keluar negeri. Banyak faktor pendorong untuk
melakukan kegiatan ekspor impor sehingga kegiatan ini akan tersus berjalan
dikemudian hari.
3.2 Saran
24
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/36623712/MANAJEMEN_INTERNASIONAL_DAN
_PEREKONOMIAN_GLOBAL
https://media.neliti.com/media/publications/86879-ID-pengaruh-jumlah-nilai-
ekspor-impor-dan-p.pdf
https://http300581940.wordpress.com/2018/02/22/makalah-kebijakan-ekspor-dan-
impor-perdagangan-internasional/
https://salamadian.com/pengertian-ekspor-dan-impor/
https://lifepal.co.id/media/dampak-neraca-perdagangan-defisit/
25