Anda di halaman 1dari 12

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS

PRODI PROFESI NERS


JL. GANESHA 1 PURWOSARI KUDUS TELP / FAX (0291) 437218

BEDAH SOAL UJI KOMPETENSI

PRODI PROFESI NERS

MATA KULIAH : KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

1. Seorang laki-laki usia 43 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan keluhan sesak
napas. Hasil pengkajian didapat data batuk berdahak berwarna kekuningan, ronchi
positif pada kedua lapang paru. Tekanan darah 130/80 mmHg, frekuensi nadi 100
x/mnt, frekuensi napas 27 x/menit, suhu 38 °C. pH 7,35, PCO2 46 mmHg, PO2 80
mmHg, HC03 20 mEq/dL.
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada pasien diatas?
a. Gangguan pertukaran gas
b. Hipertermia
c. Kelemahan
d. Gangguan pola napas
e. Bersihan jalan napas tidak efektif

2. Seorang perempuan berusia 38 tahun dirawat karena ketoasidosis diabetikum (KAD).


Hasil pemeriksaan AGD ditemukan nilai pH 7,30, HCO3- 20 mEq/L, PaCO 249 mmHg,
PaO285 mmHg, saturasioksigen 97%.
Apakah hasil analisis pemeriksaan AGD pada pasien ?
a. Asidosis respiratorik
b. Asidosis metabolik terkompensasi
c. Alkalosis metabolik
d. Alkalosis respiratorik
e. Asidosis metabolik

3. Seorang wanita berusia 40 tahun sudah selama 3 hari dirawat ruang penyakit dalam
dengan keluhan sesak napas. Hasil pengkajian menunujukkan terdapat ronkhi basah di
bagian basal paru, sulit mengeluarkan dahak dan tidak bisa berbicara karena suaranya
serak. Tekanan darah 130/80 mmHg, frekuensi napas 30 x/mnt. Saat ini pasien sudah
mendapatkan terapi oksigen 3 lpm.
Apa intervensi yang harus dilakukan pada kasus tersebut?
a. Lakukan fisioterapi dada
b. Pemberian oksigen dengan masker 6 lpm
c. Kolaborasi pemberian bronkondilator
d. Posisikan semiflower
e. Ajarkan batuk efektif

4. Seorang perempuan berusia 55 tahun terpasang Chest Tube yang disambungkan ke


Water Seal Draenage (WSD) dengan system 2 botol. Saat pasien bergerak, tiba-tiba
selang tertarik sehingga botol ke-2 tergelincir dan mengakibatkan pecah pada botol
tersebut.
Apakah tindakan pertama yang dilakukan perawat?
a. Klem selang yang dekat dada
b. Sambungkan kembali ke botol yang utuh
c. Lepaskan selang dari dada
d. Bersihkan pecahan botol
e. Ganti dengan botol baru

5. Seorang Pasien laki-laki berusia 74 tahun dirawat dengan keluhan batuk dan sesak
napas. Hasil pengkajian: suara napas wheezing, TD: 140/90 mmHg, frekuensi nadi: 94
x/mnt, frekuensi napas 26 x/ menit, Saturasi 02 94%. Pasien dilakukan nebulisasi.
Apakah evaluasi setelah dilakukan tindakan tersebut?
a. Mengkaji suara napas
b. Menanyakan respon verbal
c. Mengukur tekanan darah
d. Mengukur saturasi
e. Menghitung nadi

6. Seorang laki-laki berusia 63 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan
nyeri daerah leher menyebar ke punggung kiri enggan skala 6. Hasil pengkajian
ditemukan sesak, terdapat ronkhi, dan udema ekstremitas, gelisah, dan sulit tidur di
malam hari. TD 110/85 mmHg, frekuensi nadi 99 x/menit, frekuensi napas 28 x/menit,
SaO2 94%. Hasil EKG menunjukkan ST elevasi.
Apakah tindakan keperawatan yang tepat dilakukan pada kasus tersebut?
a. Kolaborasi pemberian nitrogliserin
b. Membatasi aktivitas
c. Membatasi retensi cairan
d. Menganjurkan pasien rileks
e. Mengajarakan latihan napas dalam

7. Seorang laki-laki berusia 64 tahun diantar ke IGD dengan keluhan nyeri dada sejak 2
jam sebelum MRS. Hasil pengkajian didapat data pasien mengatakan dadanya terasa
panas, skala nyeri 8, akral dingin, lemah, dan cemas. TD 140/80 mmHg, frekuensi nadi
72 x/menit, dan frekuensi napas 16 x/menit. EKG menunjukkan ST elevasi pada lead
II, III, aVF, I, aVL, V5.
Dimanakah lokasi infark yang dialami pasien pada kasus tersebut?
a. Inferolateral jantung
b. Anteroposterior jantung
c. Inferoposterior jantung
d. Posterolateral jantung
e. Anterolateral jantung

8. Seorang laki-laki usia 64 tahun dIrawat diruang penyakit dalam dengan keluhan sesak
napas dan kedua kaki bengkak. Sesak dirasakan memberat saat pasien beraktivitas.
Hasil pengkajian didapatkan : pasien terlihat pucat dan sianosis, lemah dan tidak
berdaya. TD: 170/100 mmHg, frekuensi napas 24 x/menit dan dangkal, suhu; 37 °C,
foto toraks menunjukkan CTR ; 65%
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
a. Penurunan curah jantung
b. Intoleransi aktivitas
c. Gangguan perfusi jaringan
d. Pola napas tidak efektif
e. Kelebihan volume cairan

9. Pasien laki-laki usia 80 tahun dirawat di ruang paru dengan diagnose CHF grade IV.
Pasien menyatakan telah siap meninggal dan lebih berbahagia bisa bertemu tuhannya
dan menolak untuk dilakukan tindakan apapun. Kondisi pasien makin menurun
kesadaran spoor koma dan mengalami henti jantung. Perawat tetap melakukan RJP.
Manakah prinsip etik yang dilanggar perawat pada kasus tersebut?
a. Benificience
b. Justice
c. Fidelity
d. Otonomi
e. Non Maleficience

10. Seorang perempuan berusia 45 tahun dirawat di RS dengan keluhan nyeri dada. Hasil
pengkajian ditemukan nyeri seperti diremas dengan skala 7. TD : 140/90 mmHg,
frekuensi nadi 94 x/menit, frekuensi napas 24 x/menit, suhu 36 °C. Pasien direncanakan
diberi obat isosorbid dinitrat (ISDN).
Bagaimanakah cara pemberian obat yang tepat pada kasus tersebut?
a. Letakkan obat dibawah lidah
b. Minum obat sebelum makan
c. Obat diminum dengan cara dihisap
d. Obat diminum dengan cara dikunyah
e. Minum air putih sebelum obat dikunyah

11. Seorang perempuan berusia 40 tahun dating ke poliklinik dengan keluhan mual muntah.
Hasil pengkajian pasien mengatakan nyeri ulu hati, terlihat warna sklera dan kulit
kuning. Hasil pemeriksaan ditemukan adanya pembesaran hati dan nyeri tekan pada
area hati. Pasien didiagnosis hepatitis.
Apakah pemeriksaan penunjang yang tepat pada kasus tersebut?
a. Pemeriksaan laboratorium SGPT, SGOT
b. Pemeriksaan feces
c. Pemeriksaan urinalisa
d. Pemeriksaan biopsi hati
e. Pemeriksaan rontgen

12. Seorang perempuan usia 34 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan demam sejak 4
hari yang lalu. Hasil pengkajian didapatkan pasien mengeluh mual, pusing, tampak
pucat dan lemas, dan nyeri tekan abdomen kuadran kanan atas, TD 100/70 mmHg,
frekuensi nadi 78 x/menit, frekuensi napas 24 x/menit, suhu 39,5°C , dan hasil
laboratorium HbsAg+.
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada pasien tersebut?
a. Hipertermi
b. Intoleransi aktivitas
c. Defisit perawatan diri
d. Gangguan pola napas
e. Ketidakseimbangan nutrisi

13. Seorang laki-laki berusia 48 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan keluhan
lemas. Hasil pengkajian mual dan sesak napas, edema tungkai +3 dan shifting dullness
pada abdomen, tekanan darah 100/60 mmHg, frekuensi nadi 110 x/menit, suhu 37 °C.
kalium 7,3 mEq/dl, Albumin 1,5 gr/dL.
Apakah intervensi prioritas pada pasien tersebut?
a. Monitoring intake dan output cairan
b. Memberikan posisi nyaman buat pasien
c. Monitoring tanda-tanda vital
d. Memberikan terapi diet
e. Mengatur posisi pasien

14. Seorang perempuan berusia 55 tahun di ruang penyakit dalam dengan diare. Hasil
pengkajian: pasien mengeluh lemas, BAB sudah 10x, konsistensi encer, terdapat lender,
TD 90/50 mmHg, frekuensi nadi 100 x/menit, frekuensi napas 24 x/menit, suhu 38,3 °
C, keseimbangan cairan minus 600 cc/24 jam. Pasien mendapat infuse NaCI 30 30 tetes
per menit.
Apakah evaluasi pada pasien tersebut?
a. Kebutuhan cairan terpenuhi
b. Diare Hilang
c. Frekuensi BAB berrang
d. Toleransi terhadap aktivitas
e. Tanda vital dalam batas normal
15. Seorang laki-laki berusia 60 tahun dilakukan perawatan kolostomi yang telah penuh
dengan feses. Saat ini sedang melepas kantung secara perlahan mulai dari bagian atas
sambil mengencangkan tisu untuk mengusap sisa feses dari stoma dan menutup stoma
dengan kasa lembab.
Apakah tindakan keperawatan selanjutnya pada kasus tersebut?
a. Membersihkan dan mengeringkan kulit sekitar stoma
b. Cuci tangan
c. Mengosongkan kantung stoma
d. Pakai sarung tangan sekali pakai
e. Mengoleskan pelindung kulit jenis pasta (zinc oksida)

16. Seorang laki-laki berusia 65 tahun dirawat diruang neurologi dengan keluhan
penurunan kesadaran. Hasil pengkajian saat diberi rangsang nyeri kedua lengan tampak
fleksi abnormal, pasien membuka mata dan suara menggumam, pupil anisokor kanar,
reflex cahaya lambat, TD 160/90 mmHg, frekuensi nadi 92 x/menit, frekuensi napas 20
x/menit, suhu 36,8°C.
Berapakah nilai GCS pada kasus tersebut?
a. 7
b. 5
c. 6
d. 8
e. 9

17. Seorang perempuan berusia 75 tahun dirawat di ruang neurologi dengan diagnose medis
stroke haemorgie. Hasil pengkajian stupor dengan GCS 9, kesan hemiparese dextra. TD
190/100 mmHg, frekuensi nadi 100 x/menit, frekuensi 26 x/menit dan suhu 37°C. CT
scan menunjukkan adanya gambaran hiperden pada daerah frontotemporal kanan.
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
a. Perfusi jaringan serebral efektif
b. Hambatan mobilitas fisik
c. Pola napas tidak efektif
d. Resiko cedera
e. Hipertermi

18. Seorang laki-laki usia 50 tahun, post stroke dirawat ruang neuro mengalami
inkontinensia urin. Perawat akan melatih pasien dan merencanakan program latihan
yang tepat dan efektif dalam mengatasi inkontinensia.
Manakah tindakan yang tepat dilakukan pada kasus tersebut?
a. Bantu pasien ke toilet setiap 2 jam
b. Kateterisasi intermiten setiap kali berkemih
c. Batasi asupan cairan 1200 mL setiap hari
d. Gunakan “kondom” kateter
e. Pasang foley kateter
19. Seorang laki-laki berusia 60 tahun dirawat di ruang neurologi dengan diagnosis
meningitis. Hasil pengkajian didapatkan data extermitas dekstra tidak dapat digerakkan
secara aktif, kulit disekitar area penonjolan tulang tampak kemerahan. Pasien tampak
lemas, TD 150/90 mmHg, frekuensi nadi 88 x/menit, frekuensi napas 20 x/menit, suhu
38,7°C.
Apakah intervensi keperawatan yang tepat dilakukan pada kasus tersebut?
a. Mobilisasi tiap 2 jam
b. Memberi kompres hangat
c. Memeasang kasur decubitus
d. Melakukan message
e. Melatih ROM

20. Seorang perempuan berusia 35 tahun dirawat di ruang neuro dengan keluhan kejang.
Hasil pengkajian didapatkan memiliki riawayat kejang. Hasil pengkajian didapatkan
memiliki riwayat kejang sejak 2 minggu lalu. Pasien terlihat kaku seluruh tubuh selama
1 menit, wajah menoleh ke kiri, mulut mencong ke kiri, mata mendelik ke atas.
Apakah tindakan keperawatan yang tepat dilakukan pada kasus tersebut?
a. Miringkan pasien, jauhkan benda tajam
b. Berikan posisi terlentang, semi flower
c. Observasi tanda vital
d. Pasang oksigen
e. Pasang spatel

21. Seorang laki-laki berusia 65 tahun, dirawat di ruang neuro dengan keluhan mengalami
kelemahan pada sisi kiri tubuh sejak semalam. Hasil pengkajian didapatkan wajah
asimetris, bicara peo, diberi minum tersedak, lidah terlihat mencong ke kanan. CT scan
menunjukkan infark lobus parietal dextra.
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
a. Risiko aspirasi
b. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
c. Risiko ketidakefektifan perfusi jaringan serebral
d. Hambatan komunikasi verbal
e. Hambatan mobilitas fisik

22. Seorang perempuan berusia 65 tahun dirawat dengan diagnose DM tipe-2. Hasil
pengkajian: pasien mengatakan sering BAK pada malam hari, turgor lama kembali,
kemah, sering merasa haus dan lapar. TD : 110/70 mmHg, frekuensi nadi 104 x/menit,
frekuensi napas 24 x/menit.
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?
a. Risiko defisit volume cairan
b. Ketidakseimbangan nutrisi
c. Gangguan pola eliminasi
d. Gangguan istirahat tidur
e. Intoleransi aktivitas
23. Seorang laki-laki 60 tahun diantar keluarganya memeriksakan diri ke polikllinik
penyakit dalam. Hasil pengkajian GDS : 60 mg/dl, pasien lemas, tampak berkeringat
dingin, pucat, dan gelisah. Riwayat DM sejak 8 tahun yang lalu dan keluarga
mengatakan pasien tidak mau makan.
Apakah intervensi yang tepat dilakukan pada ksus tersebut?
a. Memberikan minuman manis
b. Memberian dextrose 40%
c. Memantau tanda hipoglikemi
d. Menganjuruntukkan segera untuk makan nasi
e. Menganjurkan untuk menghentikan obat gula

24. Seorang laki-laki berusia 65 tahun dirawat di RS dengan DM. hasil pengkajian
didapatkan pasien tampak lemah, hemetar dan keluar kerringat dingin. Kesadaran
somnolen, TD : 100/60 mmHg, frekuensi nadi 100 x/menit, frekuensi napas 22 x/menit,
suhu 36°C. pasien telah disuntik dengan atracpid 30 menit yang lalu.
Apakah evaluasi tindakan pada kasus tersebut?
a. Monitor glukosa darah
b. Monitor tetesan infus
c. Monitor tingkat kesadaran
d. Monitor balance cairan
e. Monitor tanda vital

25. Seorang perempuan berusia 23 tahun dirawat dibedah orthopaedic dengan keluhan
patah tulangnya tidak sembuh-sembuh. Hasil pengkajian pasien mengalami patah
tulang tertutup pada daerah lengan kiri sejak 4 bulan yang lalu dan berobat ke dukun
tulang tetapi tidak kunjung sembuh dan lama kelamaan ototnya mengalami pengecilan,
saat dikaji kekuatan otot : pasien dapat mengangkat lengannya tetapi tidak dapat
menahan tahanan.
Berapakah nilai kekuatan otot pada pasien tersebut?
a. 3
b. 4
c. 2
d. 1
e. 5

26. Seorang laki-laki, berusia 18 tahun dirawat di ruang bedah dengan fraktur tibia 1/3
proksimal tertutup 12 jam yang lalu. Perawat melakukan pengkajian neurovascular
untuk mengindentifikasi adanya sindrom kompatemen.
Apakah data Fokus diagnosis pada pasien tersebut?
a. Nyeri progresif yang tidak hilang dengan analgetik
b. Kehilangan fungsi
c. Daerah local terasa lebih hangat
d. Edema pada ektremitas yang terkena
e. Perasaan kesemutan pada tubuh yang terkena
27. Seorang laki-laki berusia 60 tahun dating ke poli bedah dengan keluhan nyeri dan kaku
pada persendian kaki. Hasil pengkajian skala nyeri 2 bertambah saat pagi, lemas,
kesulitan saat bergerak dan nyeri bertambah saat digerakkan pada ekstermitas atas,
pasien juga mengeluh penyakitnya tidak sembuh-sembuh, tanda herberden’s (+) dan
bouchard node (+). Pasien tidak mempunyai riwayat penyakit asam urat.
Apakah masalah utama pada pasien tersebut?
a. Kerusakan mobilitas fisik
b. Risiko tinggi cedera
c. Kelemahan
d. Cemas
e. Nyeri

28. Seorang laki-laki berusia 30 tahun dirawat di ruang bedah degan keluhan nyeri dengan
skala 7. Pasien mengalami fraktur tertutup segmental radius 1/3 media sinistra sejak 1
hari yang lalu, saat ini pasien terpasang backslab/bidai pada area fraktur dan
direncanakan tindakan operasi fiksasi internal. Hasil pengkajian area fraktur bengkak
dan kemerahan.
Apakah tindakan yang tepat pada pasien tersebut?
a. Mengkaji status neurovascular daerah distal
b. Meninggikan posisi tangan yang fraktur
c. Mengatur posisi datar pada tangan kiri
d. Memberikan kompres dingin
e. Melatih teknik relaksasi

29. Seorang laki-laki berusia 65 tahun di rawat di ruang bedah orthopaedic post operasi
THA (Total Hip Arthroplasty) 3 hari yang lalu. Hasil pengkajian pasien mengeluh nyeri
skala , TD 120/80 mmHg, frekuensi nadi 80 x/menit, suhu 37,8°C, drainase sudah di
Up sejak 2 hari yang lalu. Perawat merencanakan discharge planning.
Apakah intervensi keperawatan yang tepat pada pasien tersebut?
a. Hindari fleksi pada kaki kurang dari 90°C
b. Atur posisi miring kanan dan miring kiri setipa 2 jam sekali
c. Anjurkan untuk menyilangkan kaki saat duduk
d. Latih nafas dalam setiap 4 jam sekali
e. Dianjurkan mandi di Tub Baths

30. Seorang perempuan berusia 45 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan keluhan
sesak napas, setelah hemodialysis 2 hari yang lalu. Hasil pengkajian: edema di
ekstermitas bawah +/+, urin output 100cc/24 jam, TD 150/90 mmHg, frekuensi nadi 88
x/menit, frekuensi napas 28 x/menit, dan suhu 37°C.
Apakah pengkajian selanjutnya yang dilakukan pada kasus tersebut?
a. Kenaikan berat badan pasien
b. Adanya bunyi napas tambahan
c. Nilai ureum dan kreatinin
d. Asupan cairan pasien
e. Kadar hemoglobin

31. Seorang wanita berumur 58 tahun di ruang penyakit dalam karena gagal ginjal terminal.
Hasil pengkajian pasien tampak sesak nafas, edema anasarka. Urine output 250 ml per
24 jam, TD 160/110 mmHg, frekuensi nadi 114 x/menit irregular, frekuensi napas 24
x/menit, dan suhu 38°C, 24 kali per menit dan napas berbau amoniak.
Apakah masalah keperawatan yang utama pada pasien tersebut?
a. Kelebihan volume cairan
b. Bersihan jalan nafas tidak efektif
c. Risiko kerusakan integritas kulit
d. Perubahan pola eliminasi
e. Perubahan citra tubuh

32. Seorang laki-laki berusia 67 tahun di rawat di ruang bedah pasca operasi prostatektomi.
Hasil pengkajian pasien mengeluh nyeri ringan saat melakukan latihan nafas dalam dan
batuk efektif.
Apakah respons perawat yang tepat pada situasi tersebut?
a. “Nyeri merupakan hal normal setelah pembedahan.”
b. “Lakukan nafas dalam secara rutin.”
c. “Saya akan memberi Anda obat anti nyeri.”
d. “Nyeri berangsur-angsur akan berkurang.”
e. “Dengan menggunakan bantal, lakukan tekanan ringan di atas insisi.”

33. Seorang laki-laki berusia 45 tahun dirawat di ruang bedah karena kesulitan berkemih.
Pasien akan dilakukan pemasangan kateter urine (Foley chateter). Setelah pelumasan
kateter dengan jelly, kateter dimasukkan dengan mudah tanpa hambatan, segera urin
terlihat keluar dan ditampung dalam bengkok.
Apakah tindakan selanjutnya pada pasien tersebut?
a. Meneruskan pemasukan kateter sampai percabangan
b. Memfiksasi kateter dengan penis menghadap ke atas
c. Menggembungkan balon NaCl 0,9%
d. Menyambungkan kateter ke kantung urin
e. Menekan pubis pasien dengan lembut

34. Seorang laki-laki berusia 25 tahun dirawat di ruang rawat luka bakar akibat tersiram air
panas. Hasil pengkajian: terdapat luka bakar pada lengan kanan dan kiri serta
punggung. Hasil pengkajian: TD: 110/70 mmHg, frekuensi nadi: 100 x/menit, frekuensi
napas: 24 x/menit. Berat badan: 60 kg dan tinggi badan: 160 cm.
Berapakah cairan yang diperlukan dalam 24 jam menurut Rumus Parkland?
a. 6480 ml
b. 7200 ml
c. 4320 ml
d. 8640 ml
e. 9600 ml

35. Seorang laki-laki berusia 26 tahun dirawat diunit luka bakar karena mengalami luka
bakar akibat tersiram air panas. Hasil pengkajian: luka bakar pada ekstremitas kiri dan
kanan. Kondisi luka: jaringan granulasi mulai terbentuk, permukaan luka tampak
kemerahan dan pinggir luka rapi, tidak ada pus dan tidak terdapat jaringan nekrosis.
Apakah fase penyembuhan luka tersebut?
a. Proliferasi
b. Hemostatis
c. Inflamasi
d. Epitalisasi
e. Remodeling

36. Seorang perempuan usia 34 tahun di rawat di ruang bedah dengan luka bakar derajat II.
Pasien mengeluh nyeri, lemas dan haus. Hasil pengkajian mengalami luka bakar daerah
dada, tangan kanan, dan paha kanan. Luka terlihat merah, tekanan darah 95/60 mmHg,
frekuensi nadi 100 x/menit, napas 25 x/menit, berat badan 50 kg dan urin 125 cc/10
jam.
Berapakah persentase luka yang dialami pasien tersebut?
a. 27%
b. 44%
c. 42%
d. 34%
e. 32%

37. Seorang perempuan berusia 36 tahun mengalami luka bakar. Hasil pengkajian luka
bakar derajat II dengan luas 25%, berat badan: 50 kg, tinggi badan: 160 cm, tekanan
darah: 100/60 mmHg, frekuensi nadi: 60 x/menit, frekuensi napas: 20 x/menit.
Berapa cairan yang harus diberikan pada 8 jam pertama dengan formula Baxter?
a. 2500 ml
b. 2000 ml
c. 1875 ml
d. 1250 ml
e. 1500 ml

38. Seorang perempuan berusia 25 tahun dirawat karena luka bakar. Hasil pengkajian
diperoleh data grade II dengan luas 35%, berat badan: 50 kg, tinggi badan: 156 cm,
tekanan darah: 100/60 mmHg, frekuensi nadi: 60 x/menit, frekuensi napas: 20 x/menit.
Pasien telah diterapi cairan RL sebanyak 2000 cc.
Apakah yang menjadi kriteria keberhasilan terapi cairan tersebut?
a. Urin output 25 0 50 ml/jam
b. Urin output 12,5 – 25 ml/jam
c. Urin output 75 – 100 ml/jam
d. Urin output 50 – 75 ml/jam
e. Urin output 100 – 125 ml/jam

39. Seorang perempuan berusia 46 tahun dirawat diruang interna dengan DHF. Hasil
pengkajian ditemukan suhu 38,2 derajat celcius, terdapat petekie pada kedua lengan
pasien, dan lemas. HB : 12 mg/dL, Hematokrit : 50%, trombosit : 45.000/mm.
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?
a. Resiko perdarahan
b. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
c. Gangguan integritas
d. Intoleransi aktivitas
e. Hipertermi

40. Seorang perempuan berusia 25 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan keluhan
demam tinggi, hasil pengkajian ditemukan mukosa bibir kering, petekie (+), badan
terasa lemas, gusi berdarah. Hemogloblin: 17,2 gr/dL, Hematokrit: 51%, trombosit:
44.000/mm3, leukosit: 3800/mm3, urin: 200 cc/8 jam. Dalam mendapat terapi cairan
infus RL 2500 ml/hari.
Berapakah jumlah tetesan infus permenit pada pasien tersebut?
a. 35 tpm
b. 14 tpm
c. 21 tpm
d. 28 tpm
e. 42 tpm

41. Seorang laki-laki berusia 45 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan keluhan
diare kronis sejak sebulan yang lalu. Pasien mempunyai riwayat HIV, mengalami
penurunan Berat Badan 18 kg dalam 4 bulan terakhir. Hasil pengkajian: turgor kulit
tidak elastis, membrane mukosa kering, dan konsentrasi menurun.
Apakah masalah keperawatan prioritas pada pasien tersebut?
a. Kekurangan volume cairan tubuh
b. Gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
c. Gangguan integritas kulit
d. Gangguan proses piker
e. Diare

42. Seorang laki-laki berusia 40 tahun dirawat diruang penyakit dalam degan diagnosis
leukemia. Hasil pengkajian Hb 6,4 gr/dL, pasien direncanakan untuk tranfusi darah.
Perawat telah memasang jalur intravena dan memberikan NaCl 0,9% 50 cc, darah yang
dilemari diambil dan dihangatkan.
Apakah langkah yang dilakukan berikutnya?
a. Mengecek label darah dan mencocokkannya
b. Mengobservasi pasien
c. Memasang darah tranfusi
d. Mendokumentasikan data yang relevan
e. Menutup klem yang berada dibawah kantong normal salin

43. Seorang perempuan berusia 60 tahun di rawat di ruang bedah pasca operasi katarak.
Pasien direncanakan untuk pulang dan perawat menjelaskan hal-hal yang tidak boleh
dilakukan oleh pasien.
Apakah tindakan yang tepat pada kasus tersebut?
a. Tidak menggosok mata
b. Tidak menutup mata saat mandi
c. Tidak boleh diberikan tetes mata
d. Tidak boleh membaca majalah
e. Tidak memakai kaca mata

44. Seorang laki-laki berusia 70 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan penurunan
pendengaran pada telinga kiri sejak 6 bulan yang lalu, sering pusing seperti berputar.
Perawat sedang melakukan pemeriksaan dengan membandingkan konduksi getaran
garputala melalui tulang mastoid pasien dengan perawat.
Apakah jenis pemeriksaan pada kasus tersebut?
a. Schwabach
b. Tympanometry
c. Audiometri
d. Weber
e. Rinne

45. Seorang laki-laki berusia 30 tahun dirawat diruangan bedah pasca operasi hari pertama
pada telinga bagian tengah. Hasil pengkajian: pasien mengatakan nyeri operasi, skala 7
(0-10) dan mual. Ekspresi wajah meringis saat menahan nyeri, masih terasa lemas, dan
takut untuk bergerak. TD 100/80 mmHg, frekuensi nadi 100 x/menit, frekuensi napas
18 x/menit, dan suhu 36,7 derajat celcius. Pasien menanyakan kapan boleh pulang.
Apakah masalah keperawatan pada kasus diatas?
a. Nyeri
b. Cemas
c. Risiko infeksi
d. Gangguan istirahat tidur
e. Gangguan mobilitas fisik

Anda mungkin juga menyukai