Pada bagian ini dideskripsikan hasil penelitian secara menyeluruh dari yang
diperoleh yaitu data pengetahuan dasar seni dan desain dan hasil belajar nail art.
Sampel penelitian berjumlah 30 orang siswa yang berasal dari siswa kelas XI Tata
dasar seni dan desain pada siswa kelas XI Tata Kecantikan SMK Negeri 1 Beringin.
1. Jumlah Siswa 30
3. Varians 57,59
Dari tabel diatas diperoleh bahwa dari 30 orang siswa diperoleh rata – rata
skor siswa sebesar 81,83 dengan varian sebesar 57,59 dan standar deviasi 7,60 Hasil
distribusi pengetahuan dasar seni dan desain dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
47
48
Tabel 9. Distribusi Frekuensi Skor Data Pengetahuan Dasar Seni dan Desain
1. 68-72 6 20%
2. 73-77 4 13%
3. 78-82 3 10,00%
4. 83-87 11 36,66%
5. 88-92 2 6,66%
6. 93-97 4 13,33%
Jumlah 30 100
Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa 4 orang siswa ( 13,33%) dengan
pengetahuan dasar seni dan desain pada interval 93 – 97 . Terdapat 2 orang siswa
(6,66%) dengan peengetahuan dasar seni dan desain pada interval 88-92 Terdapat
11 orang siswa (36,66%) dengan pengetahuan dasar seni dan desain pada interval
83 – 87. Terdapat 3 orang siswa (10%) dengan pengetahuan dasar seni dan desain
pada interval 78 – 82. Terdapat 4 orang siswa (13%) dengan pengetahuan dasar seni
dan desain pada interval 73 – 777. Dan terdapat 6 orang siswa (20 %) dengan
pengetahuan dasar seni dan desain pada interval 68 – 72. Untuk lebih jelasnya
distribusi frekuensi data pengetahuan dasar seni dan desain dapat dilihat pada
gambar berikut :
49
40%
Persentas
3.33%
10% 6.67%
23.33% 16.67%
Gambar 32. Diagram hasil distribusi frekuensi pengetahuan dasar seni dan
desain
desain diperoleh rata – rata ideal sebesar 81,83 dan standar deviasi ideal sebesar
7,60. Tingkat kecenderungan pengetahuan dasar seni dan desain dapat dilihat pada
tabel berikut :
Jumlah 30 100
diperoleh sebanyak 6 siswa (20%) dengan kategori sangat baik, sebanyak 14 siswa
50
(46,66%) dengan kategori baik, sebanyak 2 siswa (6,66%) dengan kategori cukup
baik, dan sebanyak 8 siswa (26,66%) dengan kategori rendah. Untuk lebih jelasnya
tingkat kecenderungan pengetahuan dasar seni dan desain dapat dilihat pada
histogram berikut :
10%
Persentas
40%
3.33%
23.33%
88,8 keatas 81,87 s/d 88,8 74,94 s/d 81,87 74,94 ke bawah
Kelas Interval
desain
Berdasarkan hasil pengolahan data secara deskriptif data hasil belajar nail art
pada siswa kelas XI Tata Kecantikan SMK Negeri 1 Beringin. Diperoleh ringkasan
1. Jumlah Siswa 30
3. Varians 20,19
Dari tabel diatas diperoleh bahwa dari 30 orang siswa diperoleh rata – rata skor hasil
belajar siswa sebesar 87,1 dengan varian sebesar 20,19 dan standar deviasi 4,49.
Hasil belajar nail art dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 12. Distribusi Frekuensi Skor Data Hasil Belajar Nail Art
1. 78-81 1 3,33%
2. 82-85 10 33,33%
3. 86-89 12 40,00%
4. 90-93 5 16,67%
5. 94-97 1 3,33%
6. 98-100 1 3,33%
Jumlah 30 100 %
Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa 1 orang siswa ( 3,33%) dengan hasil
belajar nail art pada interval 98 – 100 . Terdapat 1 orang siswa (3,33%) dengan
hasil belajar nail art pada interval 94 – 97 . Terdapat 5 orang siswa (16,66%) dengan
hasil belajar nail art pada interval 90-93. Terdapat 12 orang siswa (40 %) dengan
hasil belajar nail art pada interval 86 – 89. Terdapat 10 orang siswa (33,33%)
dengan hasil belajar nail art pada interval 82 – 85.Terdapat 1 orang siswa (3,33%)
dengan hasil belajar nail art pada interval 78 – 81. Untuk lebih jelasnya distribusi
frekuensi data hasil belajar nail art dapat dilihat pada gambar berikut :
52
23.33%
Persentas
10%
40%
3.33% 16.67% 6.67%
Gambar 34. Diagram data hasil distribusi frekuensi hasil belajar nail art
diperoleh rata – rata ideal sebesar 89 dan standar deviasi ideal sebesar 3,6. Tingkat
kecenderungan hasil belajar nail art dapat dilihat pada tabel berikut :
JUMLAH 30 100 %
Berdasarkan tabel diatas bahwa dari 30 siswa data hasil belajar nail art
diperoleh sebanyak 2 siswa (6,67%) dengan kategori sangat baik, sebanyak 5 siswa
16,67%) dengan kategori baik, sebanyak 19 siswa (63%) dengan kategori cukup
baik, dan sebanyak 4 siswa (13,33%) dengan kategori kurang baik. Untuk lebih
jelasnya tingkat kecenderungan hasil belajar nail art dapat dilihat pada diagram
berikut :
53
23.33%
Persentas
pengetahuan dasar seni dan desain dengan hasil belajar nail art pada siswa kelas XI
Tata Kecantikan SMK Negeri 1 Beringin. Uji statistik data penelitian dilakukan
dengan uji korelasi yaitu dengan menggunakan uji korelasi product moment.
Sebelum uji korelasi digunakan, terlebih dahulu harus dilakukan uji persyaratan
analisis yaitu uji normalitas data dan uji linieritas persamaan regresi.
Uji normalitas yang digunakan adalah uji liliefors. Uji normalitas digunakan
untuk melihat apakah data pengetahuan dasar seni dan desain dengan hasil belajar
Dari hasil pengujian normalitas data pengetahuan dasar seni dan desain pada
siswa kelas XI Tata Kecantikan SMK Negeri 1 Beringin diperoleh harga Lhitung =
0,100. Kemudian harga tersebut dibandingkan dengan harga Ltabel untuk diuji
liliefors dengan taraf signifikan α = 0,05 dan N = 30, nilai Ltabel = 0,161. Oleh karena
Lhitung < Ltabel atau (0,100 < 0,161 ) maka, dapat disimpulkan data pengetahuan dasar
Selanjutnya dari hasil pengujian normalitas data hasil belajr nail art pada siswa
kelas XI Tata Kecantikan SMK Negeri 1 Beringin diperoleh Dari tabel harga
dibandingkan dengan harga Ltabel untuk diuji liliefors dengan taraf signifikan α
= 0,05 dan N = 30, nilai Ltabel = 0,161. Oleh karena Lhitung < Ltabel atau (0,157 <
0,161 ) maka, dapat disimpulkan data hasil belajar nail art tersebut berdistribusi
normal.
Dalam penelitian ini, pengetahuan dasar seni dan desain (X) diduga
berhubungan dengan hasil belajar nail art (Y). Dengan demikian akan
diperoleh sebuah persamaan regresi linier sederhana yang perlu diuji kelinieran
belajar nail art atas pengetahuan dasar seni dan desain (X) yaitu : Y =44,05 +
0,52 X
tabel diperlihatkan ringkasan hasil uji analisis persamaan regresi yang menguji
kelinieran dan keberartian persamaan regresi hasil belajar nail art (Y) atas
Total 30 227788 -
Dari table 13 dapat disimpulkan bahwa Fhitung < Ftabel (-1,79 < 2,45, sehingga
keberartian dapat disimpulkan bahwa Fhitung > Ftabel (145,74 > 4,20), sehingga
koefisien arah regresi Y atas X adalah berarti dan dinyatakan signifikan pada
taraf 5%.
data pengetahuan dasar seni dan desain dan hasil belajar nail art berdistribusi
secara normal. Persamaan regresi Y atas X berarti linear. Maka uji korelasi dapat
1. Hipotesis :
responden 30 orang diperoleh rtabel = 0,361. Dengan demikian harga rxy > rtabel yaitu
0,920 > 0,361. Maka disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan “Terdapat
Hubungan Pengetahuan Dasar Seni dan Desain dengan Hasil Belajar Nail Art Pada
Dari hasil perhitungan uji t (uji keberartian) diperoleh diperoleh ttabel = 2,048.
Dengan demikian harga thitung > ttabel (12,42 > 2,048) sehingga dapat disimpulkan
bahwa variabel X dan Y mempunyai koefisien korelasi yang berarti pada taraf
pengetahuan dasar seni dan desain pada siswa kelas XI Tata Kecantikan SMK
Negeri 1 Beringin berada pada kategori baik, dimana rata – rata skor pengetahuan
dasar seni dan desain sebesar 81,83 berada dibawah rata – rata skor ideal 81,87.
Sedangkan skor hasil belajar nail art siswa kelas XI Tata Kecantikan SMK Negeri
57
sebesar 87,1 berada pada kategori cukup baik, dimana rata – rata hasil belajar nail
hubungan antara pengetahuan dasar seni dan desain dengan hasil belajar nail art
siswa kelas XI Tata Kecantikan SMK Negeri 1 Beringin. Hal ini dibuktikan dari
nilai rxy = 0,920 dan nilai rtabel= 0,361 dengan N= 30 dan ɑ = 0,05 dimana rxy>rtabel.
Pada dasarnya pengetahuan dasar seni dan desain adalah pengetahuan tentang
bagaimana sebaiknya cara mendesain dan memadukan warna dengan baik untuk
melakukan nail art. Sehingga pengetahuan dasar seni dan desain sangat penting saat
pengetahuan dasar seni dan desain maka hasil belajar nail art akan semakin baik
seni dan desain dengan hasil belajar nail art siswa kelas XI Tata Kecantikan SMK
Negeri 1 Beringin adalah memiliki keterbatasan waktu dan tempat yang diakibatkan
situasi darurat pandemi covid-19 yang membuat ketidakpastian situasi dan kesiapan
sampel untuk diteliti. Sehingga metodologi penelitian yang dilakukan ex post facto
dimana menurut peneliti sudah sangat sesuai dengan keadaan yang sedang terjadi
saat ini