Anda di halaman 1dari 43

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan pengetahuan dan teknologi di era revolusi industri 4.0
menuntut adanya generasi muda yang kompeten dan unggul. Sekolah
sebagai satuan pendidikan memiliki fungsi utama untuk mencetak insan
generasi muda yang memiliki kemampuan bersaing, berpikir kritis, kreatif
dan inovatif, mampu dan terampil berkomunikasi, bekerjasama dan
berkolaborasi, serta memiliki kepercayaan diri.
Dalam rangka mewujudkan hal tersebut, sekolah sebagai pusat
pembelajaran memerlukan kepala sekolah yang visioner dan memiliki
kemampuan unggul dalam tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik.
Keberhasilan kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas mutu
pendidikan juga tidak terlepas dari kompetensi dan kemampuannya
menjalankan tugas, peran, dan fungsinya sebagai kepala sekolah.
Sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah, bahwa
seorang kepala sekolah diharapkan memiliki kompetensi kepribadian,
manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial.
Kewajiban guru calon Kepala Sekolah untuk mengikuti Pendidikan
dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah sebelum menjabat sebagai Kepala
Sekolah telah diatur sejak tahun 2010 melalui Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru
Sebagai Kepala Sekolah/Madrasah Pasal 6. Pada kenyataannya, masih
banyak Kepala Sekolah yang sekarang telah menduduki jabatannya tanpa
melalui Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah. Hal ini tidak
sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan sebagaimana tertuang pada
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 dan
sesungguhnya belum memenuhi persyaratan untuk menjadi Kepala
Sekolah.
Dalam rangka memenuhi peraturan tersebut, pemerintah telah
mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6
Tahun 2018 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah bahwa bagi

Pelatihan Kepala Sekolah Berbasis IT | 1


Kepala Sekolah yang telah diangkat sebelum diundangkan Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2018 tersebut, wajib
mengikuti Diklat Penguatan Kepala Sekolah untuk memperoleh Sertifikat
Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
Berbasis TI. Petunjuk Pelaksanaan ini disusun agar Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI dapat dilaksanakan
secara efektif, efisien dan sesuai dengan prosedur.

B. Dasar Hukum
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI
dikembangkan dengan memperhatikan beberapa peraturan sebagai
berikut.
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 1992 tentang Tenaga
Kependidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 39 Tahun 2000;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua dari Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru yang
diperbaiki dengan Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun
2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 74
tahun 2008 tentang Guru;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala
Sekolah/Madrasah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 17 Tahun
2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pengembangan
dan Pemberdayaan Kepala Sekolah;
8. Permendikbud Nomor 6 Tahun 2018 tentang Penugasan Guru
sebagai Kepala Sekolah/Madrasah;
9. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (Perka LAN)
Nomor 18 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pelatihan;
C. Tujuan
Petunjuk Pelaksanaan ini disusun untuk digunakan sebagai acuan
kerja bagi semua unit kerja/instansi yang akan melaksanakan
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI
untuk semua jenjang pendidikan.

Pelatihan Kepala Sekolah Berbasis IT | 2


D. Sasaran
Sasaran petunjuk pelaksanaan ini adalah instansi pembina dan/atau
pelaksana Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
Berbasis TI, yaitu:
1. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan;
2. Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah;
3. Lembaga Penyelenggara Diklat (LPD) yang ditetapkan
oleh Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan;
4. Dinas Pendidikan Propinsi/Kabupaten/Kota;
5. Satuan Pendidikan;
6. Kepala Sekolah sebagai peserta diklat.
E. Ruang Lingkup
Petunjuk Pelaksanaan ini memberikan informasi mengenai
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI yang
meliputi Pendahuluan, Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala
Sekolah Berbasis TI, Pelaksanaan Diklat Penguatan Kepala Sekolah,
Penjaminan Mutu, Sistem Informasi Manajemen (SIM) Diklat Tenaga
Kependidikan, dan Penutup.

Pelatihan Kepala Sekolah Berbasis IT | 3


BAB II
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGUATAN KEPALA
SEKOLAH BERBASIS TI

A. Pengertian
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2018 tentang
Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah, pada Pasal 21 huruf e, menyatakan
bahwa Kepala Sekolah yang sedang menjabat dan belum memiliki Surat Tanda
Tamat Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah wajib mengikuti dan lulus
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI. Berdasarkan
peraturan tersebut, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan melalui
Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan melaksanakan Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI untuk seluruh jenjang.
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI ini
diselenggarakan untuk memberikan penguatan kompetensi bagi Kepala
Sekolah dan memantapkan wawasan, pengetahuan, sikap, nilai, serta
keterampilan dalam memimpin sekolah. Pendidikan dan pelatihan ini juga
dimaksudkan untuk menumbuhkembangkan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan pada dimensi kompetensi kepribadian, manajerial,
kewirausahaan, supervisi, dan sosial, sesuai tuntutan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007 tentang
Standar Kepala Sekolah/Madrasah.

B. Tujuan
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI
bertujuan untuk memperdalam kemampuan kepala sekolah dalam
memimpin dan mengelola satuan pendidikannya, serta memiliki performa
sebagai kepala sekolah bagi seluruh warga sekolah.
Secara khusus, Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
Berbasis TI bertujuan agar kepala sekolah mampu:
1. memimpin dan mengelola sekolah;
2. menguasai seluruh kompetensi yang harus dimiliki oleh kepala
sekolah dalam menjalankan tugasnya;
3. menumbuhkembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan

Pelatihan Kepala Sekolah Berbasis IT | 4


pada dimensi kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan,
supervisi, dan sosial;
4. memiliki performa sebagai kepala sekolah yang profesional bagi
seluruh warga sekolah;
5. menjadi contoh ketangguhan, optimisme, dan kreatifitas bagi
seluruh warga sekolah di satuan pendidikan yang dipimpin;
C. Prinsip
1. Taat Azas
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI
dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku, baik yang
diselenggarakan di pusat, propinsi maupun di kabupaten/kota.
2. Berbasis Dimensi Kompetensi
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI
merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan mutu
pendidikan dan oleh karenanya materi pada dikat ini berpedoman
pada 5 (lima) dimensi kompetensi yang harus dimiliki oleh kepala
sekolah.
3. Profesional
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI
diselenggarakan secara profesional dengan memberdayakan
sumberdaya manusia dan sarana prasarana sesuai persyaratan yang
ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
4. Transparan
Proses perencanaan dan pelaksanaan mulai dari persiapan,
pelaksanaan sampai dengan pelaporan dilakukan secara terbuka
dan transparan serta dapat diketahui semua pihak yang
berkepentingan.
5. Akuntabel
Proses dan hasil pelaksanaan diklat dapat dipertanggungjawabkan
kepada pemangku kepentingan pendidikan secara administratif,
finansial, dan akademik. Kredibilitas dari pelaksanaan proses dan
hasil kegiatan dapat dipercaya semua pihak.
6. Berkeadilan
Semua kepala sekolah yang telah memenuhi persyaratan dan
diusulkan oleh Dinas Pendidikan Propinsi/Kabupaten/Kota
mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengikuti Pendidikan

Pelatihan Kepala Sekolah Berbasis IT | 5


dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI.
7. Relevansi
Seluruh materi yang dikembangkan disesuaikan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kebiajakan
pendidikan yang dituangkan dalam bahan ajar dalam bentuk
modul.
8. Efektif dan Efisien
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI
yang dirancang menggunakan strategi pembelajaran analisa kasus
dan komparasi pengalaman selama menjabat sebagai Kepala
Sekolah ini, efektif untuk memenuhi dan memantapkan
kompetensi Kepala Sekolah yang belum pernah mengikuti
Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah. Kepala Sekolah
juga dilatih di LPD yang terdekat dengan tempat bertugas untuk
efisiensi anggaran.
9. Zonasi
Untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas, serta pemerataan, maka
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI
dilaksanakan dengan mempertimbangkan pendekatan kewilayahan
(zonasi), yaitu Kepala Sekolah dilatih di Lembaga Penyelenggara
Diklat yang memiliki jarak terdekat dengan tempat bertugas.

D. Sasaran
Sasaran Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
Berbasis TI adalah kepala sekolah untuk seluruh jenjang pendidikan
pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah
dan masyarakat, yang sebelum diberlakukannya Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2018 tentang Penugasan
Guru sebagai Kepala Sekolah, telah menjabat sebagai Kepala
Sekolah, serta diusulkan oleh Dinas Pendidikan
Propinsi/Kabupaten/Kota.
E. Penyelenggara
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI
merupakan kegiatan yang dikoordinasikan oleh Direktorat Jenderal
Guru dan Tenaga Kependidikan melalui Direktorat Pembinaan
Tenaga Kependidikan melibatkan Lembaga Pengembangan dan
Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS), Lembaga Penyelenggara

Pelatihan Kepala Sekolah Berbasis IT | 6


Diklat (LPD), Dinas Pendidikan Propinsi/Kabupaten/Kota, serta
satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat, seperti
pada Gambar 2.1.

Gambar 2. 1 Bagan Organisasi Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan


Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menunjuk Lembaga
Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) untuk
menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala
Sekolah Berbasis TI sesuai Surat Edaran Direktur Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan Nomor 19998/B.B1.3/GT/2018 tentang Tata
Kelola Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah. LPPKS dapat
bekerjasama dan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan
Propinsi/Kabupaten/Kota sesuai kewenangannya, dengan
penyelenggara satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh
masyarakat dan dengan Lembaga Penyelenggara Diklat yang telah
mendapatkan persetujuan dari Direktur Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan.

F. Peran dan Tanggung jawab Instansi Terkait

Peran dan tanggungjawab setiap instansi yang terkait dengan


penyelenggaraan Diklat Penguatan Kepala Sekolah adalah sebagai
berikut:

1. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan


Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan adalah unit
utama yang bertanggung jawab dalam penyelenggaraan
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI

Pelatihan Kepala Sekolah Berbasis IT | 7


dengan peran dan tanggungjawab sebagai berikut.
a. Mengembangkan kebijakan pelaksanaan Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI.
b. Menetapkan Lembaga Penyelenggara Diklat sebagai mitra
LPPKS dalam menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI.
c. Menetapkan tim pengembang Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI.
d. Menetapkan Petunjuk Teknis Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI.
e. Menetapkan Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI.
f. Menerbitkan STTPP Penguatan Kepala Sekolah.

2. Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan


Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan sebagai unit yang
bertanggungjawab untuk mengelola kegitan Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI memiliki peran
dan tanggung jawab sebagai berikut.
a. Menyusun Petunjuk Teknis dan Petunjuk Pelaksanaan
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah Berbasis
TI.
b. Menyusun rencana pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI.
c. Mengkoordinasikan pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah dengan semua instansi terkait.
d. Menyiapkan dan melaksanakan Bimbingan Teknis
(Bimtek) bagi Narasumber Nasional dan Pengajar
Diklat Penguatan Kepala Sekolah.
e. Menyusun perangkat pelatihan, berupa modul, bahan
tayang, dan rancangan pembelajaran.
f. Menetapkan Narasumber Nasional dan Pengajar Diklat.
g. Mengembangkan Sistem Informasi Manajemen
(SIM) Diklat Tenaga Kependidikan.
h. Melakukan validasi peserta Kepala Sekolah melalui
SIM Diklat Tenaga Kependidikan.
i. Mengembangkan dan melaksanakan sistem
penjaminan mutu dalam pelaksanaan Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI.
j. Melaksanakan monitoring dan evaluasi Pendidikan

Pelatihan Kepala Sekolah Berbasis IT | 8


dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI.

3. LPPKS
LPPKS sebagai UPT di bawah Direktorat Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan dan berperan untuk melakukan koordinasi
penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala
Sekolah Berbasis TI dengan Lembaga Penyelenggara Diklat,
memiliki peran dan tanggung jawab sebagai berikut.
a. Memverifikasi MoU yang disepakati oleh LPD dengan Dinas
Pendidikan Propinsi/Kabupaten/Kota dan penyelenggara
pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat.
b. Melakukan supervisi dan evaluasi pelaksanaan Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI yang
dilakukan oleh LPD.
c. Menerima laporan hasil Pendidikan dan Pelatihan Penguatan
Kepala Sekolah Berbasis TI yang dilaksanakan oleh LPD.
d. Melaporkan hasil penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI kepada Direktur
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.

LPPKS sebagai penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan


Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI memiliki peran dan
tanggung jawab sebagai berikut.
a. Mengadakan MoU dengan Dinas Pendidikan Propinsi/
Kabupaten/Kota untuk pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI.
b. Melaporkan MoU yang telah disepakati melalui SIM Diklat
Tenaga Kependidikan.
c. Melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala
Sekolah Berbasis TI.
d. Melakukan input data hasil penilaian peserta ke SIM Diklat
Tendik.
e. Melaporkan hasil Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala
Sekolah Berbasis TI kepada Direktorat Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan melalui Direktorat Pembinaan Tenaga
Kependidikan.

4. Lembaga Penyelenggara Diklat


Lembaga Penyelenggara Diklat adalah lembaga lain selain LPPKS
yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Guru dan Tenaga

Pelatihan Kepala Sekolah Berbasis IT | 9


Kependidikan dan diberikan wewenang untuk menyelenggarakan
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI
dengan berkoordinasi dengan LPPKS memiliki peran dan
tanggungjawab sebagai berikut.
a. Melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala
Sekolah Berbasis TI.
b. Melakukan input data hasil penilaian peserta ke SIM Diklat
Tendik.
c. Melaporkan hasil Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala
Sekolah Berbasis TI kepada LPPKS.
d. Memfasilitasi pelaksanaan supervisi dan evaluasi Pendidikan
dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI.

5. Dinas Pendidikan Propinsi/Kabupaten/Kota


Dinas Pendidikan Propinsi/Kabupaten/Kota sesuai dengan
kewenangannya memiliki tugas antara lain:
a. Mengidentifikasi Kepala Sekolah yang belum pernah
mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah
sejak diterbitkannya Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2018 tentang Penugasan Guru
Sebagai Kepala Sekolah.
b. Mengusulkan Kepala Sekolah untuk mengikuti Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI.
c. Menyiapkan anggaran melalui APBD.
d. Melakukan kerjasama pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI dengan LPPKS.

G. Sumber Daya Manusia

1. Tim Pengembang
Tim Pengembang adalah Tim Direktorat Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan, Tim LPPKS, Tim PPPPTK dan LPPPTK
KPTK, Tim LPTK yang terlibat dalam penyusunan petunjuk
teknis, petunjuk pelaksanaan dan modul Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI. Tim Pengembang dapat
melaksanakan tugas sebagai Narasumber Nasional dan Pengajar
Diklat.
Tugas Tim Pengembang adalah:
a. Mengembangkan strategi pelaksanaan, struktur program,
perangkat diklat, dan bahan evaluasi.

Pelatihan Kepala Sekolah Berbasis IT | 10


b. Menyiapkan instrumen dan format-format yang digunakan
dalam proses pembelajaran.
c. Menyiapkan bahan pelatihan untuk narasumber nasional,
pengajar diklat, dan peserta Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI.
d. Menyiapkan soal pre dan post test untuk kegiatan Pendidikan
dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI.
e. Menyiapkan materi dan perangkat kerja untuk Bimtek
Narasumber Nasional dan Pengajar Diklat serta Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI yang akan
dilatihkan.
f. Memfasilitasi pelatihan pada Bimtek Narasumber Nasional.
g. Memfasilitasi pelatihan pada Bimtek Pengajar Diklat Penguatan
Kepala Sekolah.
h. Memfasilitasi pelatihan pada Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI.
i. Melaksanakan penjaminan mutu Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI.

2. Narasumber Nasional
Narasumber Nasional terdiri atas unsur widyaiswara, dosen atau
pengawas sekolah yang mempunyai pengalaman di dalam kegiatan
mendidik, mengajar, dan melatih pembelajar dewasa (pendekatan
andragogi); bersedia melaksanakan pembelajaran dengan kemauan
dan komitmen yang tinggi (dibuktikan dengan Surat Pernyataan
Kesanggupan Melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan
Kepala Sekolah Berbasis TI selama 71 JP). Tim Pengembang
dapat melaksanakan tugas sebagai Narasumber Nasional. Bagi
Narasumber Nasional yang berasal dari unsur widyaiswara, dosen
dan pengawas harus memenuhi persyaratan sebagai berikut.

a) Widyaiswara
1) Berasal dari Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan
Kepala Sekolah (LPPKS), Pusat Pengembangan dan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
(PPPPTK), Lembaga Pengembangan Pemberdayaan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kelautan Perikanan dan
Teknologi Komunikasi (LP3TK KPTK), Lembaga
Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) dan Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD);

Pelatihan Kepala Sekolah Berbasis IT | 11


2) Memiliki pengalaman sebagai widyaiswara minimal 3 (tiga)
tahun;
3) Memiliki kualifikasi akademik minimal S2 (diutamakan
dari bidang ilmu keguruan/pendidikan);
4) Diutamakan pernah menjadi Guru atau Kepala Sekolah dan
atau Pengawas Sekolah sebelum menjabat sebagai
widyaiswara;
5) Telah mengikuti dan lulus Bimtek Narasumber
Nasional Pendidikan dan Pelatihan Penguatan
Kepala Sekolah yang dibuktikan dengan Surat Tanda
Tamat Pendidikan dan Pelatihan, serta ditetapkan dengan
Keputusan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan.

b) Pengawas Sekolah
1) Memiliki pengalaman sebagai Pengawas Sekolah minimal 3
(tiga) tahun;
2) Pernah menjabat sebagai Kepala Sekolah minimal 1
(satu) periode;
3) Memiliki kualifikasi pendidikan minimal S2;
4) Diutamakan memiliki sertifikat Master Trainer Diklat
Calon Kepala Sekolah;
5) Diutamakan pernah menjuarai Kepala Sekolah atau
Pengawas Sekolah berprestasi di tingkat Propinsi atau
nasional;
6) Diutamakan pernah menjuarai lomba best practice tingkat
nasional;
7) Telah mengikuti Bimtek Narasumber Nasional Pendidikan
dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI dan
memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan,
serta ditetapkan dengan Keputusan Direktur Jenderal Guru
dan Tenaga Kependidikan.

c) Dosen
1) Memiliki kualifikasi pendidikan minimal S2;
2) Memiliki latar belakang ilmu keguruan dan/atau ilmu
pendidikan;
3) Telah mengikuti Bimtek Narasumber Nasional Pendidikan
dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI dan
memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan,

Pelatihan Kepala Sekolah Berbasis IT | 12


serta ditetapkan dengan Keputusan Direktur Jenderal Guru
dan Tenaga Kependidikan.

Tugas Narasumber Nasional adalah:


1) Mempersiapkan dan mempelajari perangkat Bimtek Pengajar
Diklat Penguatan Kepala Sekolah.
2) Memfasilitasi pembelajaran pada Bimtek Pengajar Diklat
Penguatan Kepala Sekolah.
3) Mengevaluasi proses dan hasil belajar peserta Bimtek Pengajar
Diklat Penguatan Kepala Sekolah.
4) Menyampaikan dan melaporkan hasil evaluasi peserta Bimtek
Pengajar Diklat Penguatan Kepala Sekolah kepada Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan melalui Direktorat
Pembinaan Tenaga Kependidikan.

3. Narasumber Pusat
Narasumber Pusat adalah pejabat berwenang yang terkait dengan
kegiatan penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan
Kepala Sekolah Berbasis TI dan berperan memberikan arahan
terkait kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan
Pemerintah Daerah.

4. Pengajar Diklat
Pengajar Diklat Penguatan Kepala Sekolah terdiri atas unsur
widyaiswara, dosen atau pengawas sekolah yang mempunyai
pengalaman di dalam kegiatan mendidik, mengajar, dan melatih
pembelajar dewasa (pendekatan andragogi); bersedia
melaksanakan pembelajaran dengan kemauan dan komitmen yang
tinggi (dibuktikan dengan Surat Pernyataan Kesanggupan
Melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala
Sekolah Berbasis TI selama 71 JP). Tim Pengembang dan
Narasumber Nasional dapat melaksanakan tugas sebagai pengajar
diklat.
Bagi pengajar yang berasal dari unsur widyaiswara, dosen, dan
pengawas sekolah harus memenuhi persyarartan sebagai berikut.
a) Widyaiswara
1) Berasal dari LPPKS, Pusat Pengembangan dan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan,
Lembaga Pengembangan Pemberdayaan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan Kelautan Perikanan dan Teknologi

Pelatihan Kepala Sekolah Berbasis IT | 13


Komunikasi, Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan dan
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah;
2) Memiliki pengalaman sebagai widyaiswara minimal 3 (tiga)
tahun;
3) Memiliki kualifikasi akademik minimal S2
(diutamakan dari bidang ilmu
keguruan/pendidikan);
4) Diutamakan pernah menjadi Guru atau Kepala
Sekolah dan atau Pengawas Sekolah sebelum
menjabat sebagai widyaiswara;
5) telah mengikuti Bimtek Pengajar Diklat
Penguatan Kepala Sekolah dan memperoleh Surat
Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP)
sebagai Pengajar Diklat serta ditetapkan dengan
Keputusan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan.

b) Pengawas Sekolah
1) Memiliki pengalaman sebagai Pengawas Sekolah minimal 3
(tiga) tahun;
2) Pernah menjabat sebagai Kepala Sekolah minimal 1
(satu) periode;
3) Memiliki kualifikasi pendidikan minimal S2;
4) Diutamakan memiliki sertifikat Master Trainer Diklat
Calon Kepala Sekolah;
5) Diutamakan pernah menjuarai Kepala Sekolah atau
Pengawas Sekolah berprestasi di tingkat propinsi atau
nasional;
6) Diutamakan pernah menjuarai lomba best practice
tingkat nasional;
7) telah mengikuti Bimtek Pengajar Diklat Penguatan Kepala
Sekolah dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan
dan Pelatihan (STTPP) sebagai Pengajar Diklat serta
ditetapkan dengan Keputusan Direktur Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan.
c) Dosen
1) Memiliki kualifikasi pendidikan minimal S2;
2) Memiliki latar belakang ilmu keguruan dan/atau ilmu
pendidikan;
3) telah mengikuti Bimtek Pengajar Diklat

Pelatihan Kepala Sekolah Berbasis IT | 14


Penguatan Kepala Sekolah dan memperoleh Surat
Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP)
sebagai Pengajar Diklat serta ditetapkan dengan
Keputusan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan.

Tugas Pengajar Diklat adalah:


a. Mempersiapkan dan mempelajari perangkat Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI.
b. Memfasilitasi pembelajaran pada Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI.
c. Memotivasi dan membimbing serta mengingatkan peserta
dalam penyelesaian tugas-tugas yang ditagihkan.
d. Mengevaluasi proses dan hasil belajar peserta Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI.
e. Memberikan nilai sikap, pengetahuan dan keterampilan peserta
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah Berbasis
TI.
f. Menyampaikan dan melaporkan hasil evaluasi peserta
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah Berbasis
TI kepada institusi pelaksana.

5. Penjamin Mutu
Penjaminan Mutu pada Pendidikan dan Pelatihan Penguatan
Kepala Sekolah Berbasis TI terdiri dari monitoring dan evaluasi
serta supervisi. Monitoring dan evaluasi dilaksanakan oleh
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, sedangkan
supervisi dilakukan oleh supervisor yang ditunjuk oleh LPPKS
untuk melihat kepatuhan LPD dalam melaksanakan diklat.

Pelatihan Kepala Sekolah Berbasis IT | 15


BAB III
PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PENGUATAN KEPALA SEKOLAH BERBASIS TI

A. Persiapan

Kesuksesan penyelenggaraan diklat akan sangat dipengaruhi oleh


setiap tahapan penyelenggaraan. Adapun alur tahapan
penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
Berbasis TI digambarkan pada gambar 4.1 berikut.

Gambar 3. 1 Alur Tahapan Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan


Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI

1. Rapat Koordinasi dan Rekonsiliasi Data


Dalam rangka memastikan terselenggaranya Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI sesuai dengan
petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis, diperlukan adanya
koordinasi antar berbagai pihak yang terlibat dalam pelaksanaan
diklat. Kegiatan koordinasi ini dilaksanakan dalam bentuk rapat
koordinasi dan rekonsiliasi data. Kegiatan tersebut
dikoordinasikan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan melalui Direktorat Pembinaan Tenaga
Kependidikan dengan melibatkan LPPKS dan Dinas Pendidikan
Propinsi/Kabupaten/Kota.
a. Rapat Koordinasi (Rakor) merupakan wahana penyamaan
persepsi dan pemahaman terhadap peran dan tanggungjawab
masing-masing Instansi yang terlibat dalam pelaksanaan diklat.
Peran dan tanggungjawab masing-masing instansi sebagaimana
telah dibahas pada Bab II poin F.

Peserta kegiatan rakor adalah kepala LPPKS, kepala


PPPPTK/LPPPTK KPTK, kepala LPMP, rektor dari beberapa
LPTK yang tergabung dalam LPD, kepala BPSDMD yang
tergabung dalam LPD dan unit-unit utama di lingkungan
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan. Output
kegiatan rakor adalah tersosialisasikannya dan terbangunnya
komitmen seluruh instansi terkait dalam pelaksanaan
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah Berbasis
TI Tahun 2019.

Hasil rakor yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal


Guru dan Tenaga Kependidikan ditindaklanjuti melalui
kegiatan Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) oleh LPPKS.
Peserta yang diundang adalah LPD yang diwakili oleh
pimpinan, Kepala Dinas Pendidikan Propinsi dan Kepala
Dinas Kabupatan/Kota. Output kegiatan rakortek adalah
tersosialisasikannya Pendidikan dan Pelatihan Penguatan
Kepala Sekolah Berbasis TI kepada Dinas Pendidikan
Propinsi/Kabupaten/Kota dan terbangunnya komitmen
antara LPPKS dan LPD dengan Dinas Pendidikan
Propinsi/Kabupaten/Kota dalam pelaksanaan Diklat
Penguatan Kepala Sekolah Tahun 2019 dalam bentuk nota
kesepahaman.

b. Rekonsiliasi data dilaksanakan untuk memperoleh data-


data yang diperlukan dalam penyelenggaraan Pendidikan
dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI yang
meliputi data peserta dan pengajar diklat. Pada
pelaksanaannya rekonsiliasi data dapat dilakukan
bersamaan dengan kegiatan rakortek.

Peserta kegiatan rekonsiliasi data adalah kepala bidang


peningkatan kompetensi guru pendidikan menengah dinas
propinsi, kepala bidang peningkatan kompetensi guru PLB
dinas propinsi, kepala bidang peningkatan kompetensi guru
pendidikan dasar dinas kab/kota, kepala bidang peningkatan
kompetensi guru PAUD dinas kab/kota, dan operator Dinas
Pendidikan Propinsi/Kabupaten/Kota.

Output kegiatan rekonsiliasi data adalah tersosialisasikannya


Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah Berbasis
TI Tahun 2019 secara utuh kepada seluruh instansi terkait dan
tersedianya dokumen data kepala sekolah sebagai peserta yang
telah diverifikasi dan divalidasi oleh Dinas Pendidikan
Propinsi/Kabupaten/Kota seluruh Indonesia.

2. Penyiapan Kurikulum dan Modul


Salah satu penentu keberhasilan pembelajaran pada Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI adalah perencanaan
dan persiapan materi pembelajaran yang akan disampaikan, meliputi
perencanaan kurikulum dan modul.
a. Kurikulum
Kurikulum dalam Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala
Sekolah Berbasis TI dirancang berdasarkan 5 (lima) dimensi
kompetensi yang harus dikuasai oleh kepala sekolah dan
dikembangkan dari Standar Kepala Sekolah. Dokumen
kurikulum yang perlu dipersiapkan antara lain adalah struktur
program, silabus/GBPP, dan SAP/RP.
1) Struktur Program
Struktur program yang digunakan pada pembelajaran dirancang
sesuai dengan kurikulum Pendidikan dan Pelatihan Penguatan
Kepala Sekolah Berbasis TI yang diselenggarakan.
2) Silabus/GBPP
Silabus/GBPP adalah garis besar, ringkasan,
ikhtisar, pokok-pokok isi/materi pembelajaran
tertentu yang mencakup deskripsi singkat,
kompetensi/sub kompetensi, indikator, pengalaman
belajar, evaluasi, alokasi waktu, bahan/alat, dan
sumber belajar.
3) Satuan Acara Pembelajaran/RP
Satuan acara pembelajaran merupakan panduan atau skenario
pembelajaran dalam satu satuan materi yang harus dibuat oleh
widyaiswara untuk setiap pembelajaran tatap muka. Satuan
acara pembelajaran memuat langkah-langkah atau aktivitas
pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
diharapkan.
b. Modul
Modul yang digunakan dalam Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI dikembangkan oleh
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan melalui
Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan berdasarkan
Standar Kompetensi Kepala Sekolah yang mengacu pada
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun
2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah.
Standar kompetensi tersebut dijabarkan menjadi Target
Kompetensi yang harus dicapai oleh kepala sekolah yang
selanjutnya diturunkan menjadi Indikator Pencapaian
Kompetensi (IPK). IPK yang diturunkan dari Target
Kompetensi tersebut selanjutnya dikembangkan secara utuh
dan lengkap menjadi kegiatan pembelajaran.

3. Penyiapan Sumber Daya Manusia


Penyiapan sumber daya manusia yang terlibat pada
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
Berbasis TI dilaksanakan melalui beberapa tahap seperti
pada Gambar 4.2 di bawah.
Gambar 3. 2 Tahapan Penyiapan Sumber Daya Manusia

Workshop Tim Pengembang, Bimtek Narasumber


Nasional dan Pengajar Diklat Penguatan Kepala Sekolah
diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan melalui Direktorat Pembinaan
Tenaga Kependidikan. Sedangkan pelaksanaan
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
Berbasis TI diselenggarakan oleh LPPKS bekerjasama
dengan LPD. Tahapan kegiatan sebagaimana dimaksud
di atas tercantum dalam tabel berikut ini.
Tabel 3. 1 Kegiatan dan Strategi Penyiapan Sumber Daya
Manusia

No Kegiatan Strategi
1 Workshop Tim a. Pola 30 JP (1 JP @ 60 menit)
Pengembang b. Peserta: Tim Pengembang Petunjuk
Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan
Kepala Sekolah Berbasis TI
c. Hasil: Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk
Teknis Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI
tersusun sesuai dengan desain
No Kegiatan Strategi
d. Dilaksanakan oleh Ditjen GTK
melalui Direktorat Pembinaan Tendik
e. Output: Petunjuk Pelaksanaan dan
Petunjuk Teknis Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
Berbasis TI
f. Tempat: instansi kemendikbud, fasilitas
pemerintah lainnya atau hotel dengan
menjunjung prinsip efisiensi anggaran.
2 Workshop Tim a. Pola 30 JP (1 JP @ 60 menit)
Pengembang b. Peserta: Tim Pengembang Modul
Modul Pendidikan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan
dan Pelatihan
Kepala Sekolah Berbasis TI
Penguatan Kepala
c. Hasil: modul dan perangkat pendukung
Sekolah Berbasis
TI tersusun dan tersedia sesuai ketentuan
d. Dilaksanakan oleh Ditjen GTK
melalui Direktorat Pembinaan Tendik
e. Output: Modul, PPT, Lembar Kerja,
Bahan Bacaan Pendukung, GBPP?SAP
f. Tempat: instansi kemendikbud, fasilitas
pemerintah lainnya atau hotel dengan
menjunjung prinsip efisiensi anggaran.
3 Penyamaan a. Pola 30 JP (1 JP @ 45 Menit)
Persepsi Strategi b. Fasilitator: Tim Pengembang di Tingkat
Bimtek Nasional
Narasumber
c. Peserta: widyaiswara dan dosen yang
Nasional dan
akan memfasilitasi bimtek Narasumber
Pengajar Diklat
Penguatan Kepala Nasional Pendidikan dan Pelatihan
Sekolah Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI.
d. Dilaksanakan oleh Ditjen GTK
melalui Direktorat Pembinaan Tendik
e. Output: Tersedianya narasumber untuk
kegiatan bimtek
f. Tempat: instansi kemendikbud, fasilitas
pemerintah lainnya, atau hotel dengan
menjunjung prinsip efisiensi anggaran.
4 Bimtek a. Menggunakan moda tatap muka pola 71
Narasumber JP (1 JP @ 60 menit)
Nasional b. Fasilitator: Tim Pengembang di Tingkat
Pendidikan dan
Nasional
Pelatihan c. Peserta: widyaiswara, dosen dan
Penguatan Kepala pengawas sekolah sesuai persyaratan
Sekolah

No Kegiatan Strategi
d. Dilaksanakan oleh Direktorat Pembinaan
Tendik
e. Output: Tersedianya Narasumber
Nasional yang mampu memfasilitasi
kegiatan Bimtek Pengajar Diklat
Penguatan Kepala Sekolah
f. Tempat: institusi kemendikbud, fasilitas
pemerintah lainnya, atau hotel dengan
menjunjung prinsip efisiensi anggaran.
5 Bimtek Pengajar a. Menggunakan moda tatap muka pola 71
Diklat Penguatan JP (1 JP @ 60 menit)
Kepala Sekolah b. Fasilitator: Tim Pengembang dan
Narasumber Nasional Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
Berbasis TI
c. Peserta: widyaiswara, dosen dan
pengawas sekolah sesuai persyaratan
d. Dilaksanakan oleh Direktorat Pembinaan
Tendik
e. Output: Tersedianya Pengajar Diklat
yang mampu memfasilitasi kegiatan
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan
Kepala Sekolah Berbasis TI
f. Tempat: institusi kemendikbud, fasilitas
pemerintah lainnya, atau hotel dengan
menjunjung prinsip efisiensi anggaran.
5 Pelaksanaan a. Moda: Tatap Muka dengan alokasi
Pendidikan dan waktu 71 JP
Pelatihan b. Fasilitator: tim pengembang dan
Penguatan Kepala
narasumber nasional/pengajar diklat
Sekolah Berbasis
yang telah memiliki STTPP
TI
Narasumber Nasional atau Pengajar
Diklat Tahun 2019
c. Peserta adalah kepala sekolah sesuai
dengan kriteria sebagai berikut:
1) Belum pernah mengikuti Pendidikan
dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah,
2) Telah dan sedang menjabat sebagai
Kepala Sekolah sebelum Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 6 Tahun 2018 diberlakukan,
3) Diusulkan oleh Dinas Pendidikan
Provinsi/Kabupaten/Kota,
No Kegiatan Strategi
4) Terdaftar di SIM Diklat Tendik.
d. Dilaksanakan oleh LPPKS bekerjasama
dengan LPD
e. Output: tersedianya kepala sekolah yang
kompeten dan profesional dalam
memimpin dan mengelola satuan
pendidikan.
g. Tempat: LPPKS, PPPPTK/
LPPPTK
KPTK/LPMP/LPTK/BPSDMD atau
tempat lain yang ditetapkan.
4. Penyiapan dan Pengelolaan Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Diklat Tenaga Kependidikan

Sistem Informasi Manajemen (SIM) Diklat Tenaga Kependidikan


dikembangkan untuk mengelola data dan menghasilkan informasi
yang dapat digunakan untuk melakukan pengawasan atau kontrol,
analisis dan evaluasi diklat secara menyeluruh.
SIM Diklat Tenaga Kependidikan dikembangkan oleh tim khusus
yang ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan. Pengelolaan sistem tersebut melibatkan unsur-
unsur dari Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan,
LPPKS, LPD, Dinas Pendidikan Propinsi/ Kabupaten/Kota.
B. Rekrutmen Calon Peserta
Calon peserta Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
Berbasis TI diperoleh melalui proses rekrutmen dari tingkat daerah
hingga pusat. Mekanisme proses rekrutmen calon peserta diawali
dengan analisis dan pemetaan data Kepala Sekolah yang telah dan
sedang menjabat sebagai Kepala Sekolah saat Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2018 diberlakukan dan
diusulkan untuk mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Penguatan
Kepala Sekolah Berbasis TI.
Mekanisme tersebut dijelaskan secara rinci sebagai berikut.
1. Dinas Pendidikan Propinsi/Kabupaten/Kota sesuai dengan
kewenangannya melakukan pemetaan data Kepala Sekolah dan
mengusulkan ke Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan untuk mengikuti Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI secara sistem.
2. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan menyetujui
usulan melalui SIM Diklat Tenaga Kependidikan.
3. LPPKS dan LPD melakukan pengelolaan kelas di SIM Diklat
Tendik (penentuan peserta, narasumber dan pengajar diklat).
4. LPPKS dan LPD melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI.

C. Pelaksanaan Diklat

1. Perangkat Diklat
Perangkat yang disiapkan untuk melaksanakan Bimtek
Narasumber Nasional dan Pengajar Diklat serta Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI adalah sebagai
berikut:
a. Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan
Kepala Sekolah Berbasis TI.
b. Petunjuk Teknis Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala
Sekolah Berbasis TI.
c. Panduan Pelaksanaan Bimtek Narasumber Nasional dan
Pengajar Diklat Penguatan Kepala Sekolah.
d. Panduan Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan
Kepala Sekolah Berbasis TI.
e. Buku Pegangan Bimtek Narasumber Nasional dan Pengajar
Diklat.
f. Modul Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
Berbasis TI.
g. Perangkat Pembelajaran yang meliputi silabus, skenario, bahan
tayang, lembar kerja, bahan bacaan pendukung.
h. Instrumen evaluasi, meliputi soal pre dan post test, penilaian
sikap, penilaian keterampilan, penilaian pengajar diklat, dan
evaluasi penyelenggaraan.
i. Perangkat administrasi pendukung, seperti daftar hadir,
biodata, administrasi keuangan, dan lain-lain.
j. Sertifikat.

2. Bimtek Narasumber Nasional dan Pengajar Diklat


Sebelum Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
Berbasis TI dilaksanakan oleh LPPKS dan LPD, Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan melalui Direktorat
Pembinaan Tendik melaksanakan Bimtek Narasumber Nasional
dan Pengajar Diklat Penguatan Kepala Sekolah. Bimtek
Narasumber Nasional dilakukan bertujuan untuk membekali calon
narasumber yang akan memfasilitasi kegiatan Bimtek Pengajar
Diklat Penguatan Kepala Sekolah. Sedangkan Bimtek Pengajar
Diklat dilakukan untuk membekali calon Pengajar Diklat yang
akan memfasilitasi Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala
Sekolah Berbasis TI.
Bimtek Narasumber Nasional dilaksanakan sebelum kegiatan
Bimtek Pengajar Diklat Penguatan Kepala Sekolah. Struktur
Program Bimtek
Pengajar Diklat merupakan duplikasi dari struktur
program Bimtek Narasumber Nasional sesuai pada tabel
3.1 berikut.
Tabel 3. 2 Struktur Program Bimtek Narasumber Nasional dan
Pengajar Diklat Penguatan Kepala Sekolah

No Materi JP
A Umum 7
1. Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2
2. Orientasi Kegiatan 1
3. Penjelasan Teknis Diklat Calon Kepala Sekolah dan Penguatan 2
Kepala Sekolah
4. Sistem Informasi Manajemen Diklat Fungsional Tenaga 2
Kependidikan
B Inti 61
1. Integrasi Nilai Karakter dalam Materi Diklat 2
2. Pembelajaran Berorientasi pada Keterampilan Berpikir 2
Tingkat Tinggi (HOTS)
3. Analisis Modul Kepemimpinan dan Kewirausahaan 7
4. Analisis Modul Kompetensi Manajerial 24
a. Teknik Analisis Manajemen
b. Penyusunan dan Pengembangan Rencana Kerja Sekolah
c. Pengelolaan Keuangan Sekolah
d. Pengelolaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
e. Pengelolaan Sarana dan Prasarana Sekolah
f. Pengelolaan Peserta Didik
g. Pengelolaan Kurikulum
h. Pengelolaan Ketatausahaan Sekolah
i. Literasi Digital dan Pemanfaatan Teknologi Informasi dan
Komunikasi dalam Pembelajaran
j. Pengelolaan Pembelajaran Berbasis Produksi dan Jasa
5. Analisis Modul Kompetensi Supervisi 10
a. Supervisi dan Penilaian Kinerja Guru
b. Supervisi dan Penilaian Kinerja Tenaga Kependidikan
c. Rencana Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
6. Analisis Modul Monitoring dan Evaluasi 4
7. Analisis Materi Pengembangan Sekolah Berdasarkan 8 SNP dan 2
Rencana Tindak Lanjut
8. Simulasi Fasilitasi IN-1 (Diklat CKS) dan Tatap Muka 4
(Penguatan KS)
9. Simulasi Fasilitasi OJL (Diklat CKS) 4
10. Simulasi Fasilitasi IN-2 (Diklat CKS) 2
C Penunjang 3
1. Supervisi Diklat 2
2. Evaluasi 1
Total 71
Catatan: 1 JP setara dengan 60 menit
3. Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
Berbasis TI
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
Berbasis TI diselenggarakan dalam durasi 71 (tujuh
puluh) jam pelajaran @ 45 menit, sesuai struktur
program berikut ini.
Tabel 3. 3 Struktur Program Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI

Jumlah
No Materi Diklat
JP
A UMUM 4
1. Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2
2. Kebijakan Pemerintah Daerah 2
B POKOK 61
1. Teknik Analisis Manajemen 3
2. Pengembangan Rencana Kerja Sekolah 6
3. Pengelolaan Keuangan Sekolah 3
4. Pengelolaan Kurikulum 2
5. Pengelolaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan 6
6. Pengelolaan Peserta Didik 2
7. Pengelolaan Sarana dan Prasarana Sekolah 3
8. Supervisi dan Penilaian Kinerja Guru 4
9. Supervisi dan Penilaian Kinerja Tenaga Kependidikan 8
10. Rencana Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan 3
11. Kepemimpinan Perubahan 6
12. Pengembangan Kewirausahaan 6
13. Pengembangan Sekolah Berdasarkan 8 SNP 9
C PENUNJANG 6
1. Pre dan Post Test 2
2. Literasi Digital 2
3. Orientasi Program 1
4. Evaluasi 1
Total 71

Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah


Berbasis TI dilaksanakan secara tatap muka untuk
memperoleh materi pengembangan keterampilan
manajerial, supervisi Guru dan Tenaga Kependidikan,
kewirausahaan, serta pengembangan sekolah
berdasarkan 8 SNP.
Alur pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan
Kepala Sekolah Berbasis TI digambarkan sebagai
berikut.

Gambar 3. 3 Alur Pelaksanaan Pendidikan dan


Pelatihan Penguatan Kepala
Sekolah Berbasis TI

Peserta yang dinyatakan “LULUS” Pendidikan dan Pelatihan


Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI akan diberi Surat Tanda
Tamat Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
Berbasis TI. Peserta yang dinyatakan “TIDAK LULUS” akan
diberikan Surat Keterangan dan diberi kesempatan untuk
mengikuti kembali Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala
Sekolah Berbasis TI paling banyak 2 (dua) kali.
Kepala Sekolah yang telah mengikuti Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI sebanyak 2 (dua) kali,
tetapi tetap dinyatakan tidak lulus maka diberhentikan sebagai
Kepala Sekolah berdasarkan usulan Direktur Jenderal kepada
Kepala Dinas Pendidikan atau penyelenggara pendidikan yang
diselenggarakan oleh masyarakat sesuai dengan kewenangannya.
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah Berbasis
TI yang dilaksanakan oleh LPD, maka selama proses diklat
LPPKS akan melakukan supervisi penyelenggaraan diklat untuk
kepentingan pengembangan sistem kediklatan dan memastikan
bahwa LPD menyelenggarakan diklat sesuai dengan standar
(petunjuk teknis yang berlaku).
D. Kepanitiaan Penyelenggaraan

1. Penanggungjawab Diklat
Penanggungjawab diklat adalah seseorang yang ditunjuk oleh
lembaga penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan Penguatan
Kepala Sekolah Berbasis TI dan bertanggungjawab untuk
memastikan keterlaksanaan diklat.
2. Panitia
Panitia diklat berasal dari penyelenggara diklat. Panitia diklat
bertugas untuk menyediakan segala administrasi diklat dan
melakukan entri data hasil evaluasi penyelenggaran ke SIM Diklat
Tenaga Kependidikan, serta melaporkan hasil evaluasi tersebut ke
Penanggungjawab Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala
Sekolah Berbasis TI.
E. Indikator Keberhasilan Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan
Keberhasilan pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan
Kepala Sekolah Berbasis TI ditentukan oleh 5 (lima) variabel, yaitu:
1) narasumber/pengajar diklat, 2) materi, 3) peserta, 4) strategi, dan 5)
anggaran. Kelima variabel tersebut harus dipersiapkan dengan baik
agar dapat terwujud pelaksanaan kegiatan yang diinginkan. Secara
rinci variabel dan subvariabel sebagaimana dimuat pada tabel berikut.

Tabel 4. 1 Variabel dan Subvariabel Keberhasilan


Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan
Kepala Sekolah Berbasis TI

No Variabel Subvariabel
1 Narasumber/pengajar - Sesuai dengan Standar
diklat Narasumber/Pengajar Diklat
- Jumlah Pengajar Diklat memenuhi
kebutuhan peserta
- Penilaian peserta terhadap Pengajar
Diklat minimal “BAIK”
2 Bahan - Kesiapan modul sebelum kegiatan
- Kelengkapan perangkat pembelajaran
- Kemudahan memahami isi modul
- Kesesuaian penggandaan materi
pembelajaran sesuai ketentuan
3 Peserta - Kesesuaian penempatan peserta sesuai
hasil AKPK.
- Kesesuaian waktu pemanggilan peserta.
- Peningkatan kompetensi sesuai modul
yang dipelajari.
5 Strategi Pelaksanaan - Kesesuaian penggunaan pendekatan
dan metode dengan karakteristik
peserta.
- Kesesuaian pengaturan jadwal.
- Kesesuaian pelaksanaan evaluasi.
- Ketersediaan laporan penyelenggaraan.
6 Anggaran - Ketersediaan anggaran sesuai
kebutuhan.
No Variabel Subvariabel
- Kelengkapan dokumen keuangan sesuai
ketentuan.

F. Tempat Kegiatan

Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah


Berbasis TI dapat dilakukan di beberapa tempat pelatihan
sebagai berikut.
1. LPPKS;
2. PPPPTK;
3. LPPPTK KPTK;
4. LPMP;
5. Balai Diklat.
G. Pembiayaan

Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah


Berbasis TI dapat dibiayai melalui APBN, APBD, atau
partisipasi dari masyarakat/lembaga pendidikan.
Penggunaan dana menganut prinsip efisiensi dan efektivitas.
BAB IV
PENILAIAN PADA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PENGUATAN KEPALA SEKOLAH BERBASIS TI

A. Penilaian Terhadap Peserta

Penilaian dilakukan secara komprehensif untuk menjamin kegiatan


terlaksana dengan baik, transparan, terukur dan berkualitas. Penilaian
yang dilakukan terhadap peserta mencakup aspek pengetahuan, sikap,
dan keterampilan. Penilaian dilaksanakan selama proses diklat.

1. Tujuan Penilaian
Penilaian terhadap peserta bertujuan untuk mengukur kompetensi
peserta melalui ketercapaian indikator kompetensi dan
keberhasilan tujuan kegiatan. Penilaian dilaksanakan untuk
mengukur tingkat penguasaan kompetensi sesuai dengan
kompetensi yang dipelajari saat mengikuti Diklat Penguatan
Kepala Sekolah.

2. Aspek Penilaian
Aspek yang dinilai mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Penilaian dilakukan melalui tes untuk aspek
pengetahuan, sedangkan untuk aspek sikap dan keterampilan
menggunakan instrumen nontes.
a) Penilaian Sikap
Penilaian sikap dilakukan oleh pengajar diklat melalui
observasi/pengamatan terhadap tumbuhnya nilai-nilai karakter
selama proses pembelajaran untuk setiap materi diklat.
Penilaian sikap memiliki bobot 30%.
b) Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan merupakan penilaian kemampuan
peserta dalam menyelesaikan lembar kerja (LK) pada setiap
materi diklat. Penilaian keterampilan dilakukan dengan
memeriksa dan mencermati kemampuan peserta dalam
menyelesaikan setiap LK yang ditagihkan. Penilaian
keterampilan memiliki bobot 40%.
c) Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan diperoleh dari nilai post test.
Penilaian pengetahuan memiliki bobot 30%.

3. Penilaian Akhir
Penilaian akhir Pendidikan dan Pelatihan Penguatan
Kepala Sekolah Berbasis TI diformulasikan sebagai
berikut:

Nilai Akhir (NA) = 30% NS + 40% NK + 30% NP

Keterangan:

NS = Nilai Sikap

NK =
Nilai
Ketera
mpila
n NP
=
Nilai
Penge
tahua
n

4. Kriteria Kelulusan
Peserta dinyatakan “LULUS” dalam Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI apabila predikat dari Nilai
Akhir (NA) minimal “Cukup Memuaskan” dengan nilai lebih
besar dari 70,00 (> 70,00). Adapun peserta yang memperoleh nilai
kurang dari sama dengan 70,00 (  70,00) dinyatakan “ TIDAK
LULUS”.
Pengambilan keputusan akhir untuk menentukan kriteria
kelulusan peserta Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala
Sekolah Berbasis TI menggunakan kategori predikat sesuai tabel
berikut.
Tabel 5. 1 Predikat dari Nilai Akhir pada
Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah
Berbasis TI

Angka Predikat
> 90,00 – 100,00 Sangat Memuaskan
> 80,00 – 90,00 Memuaskan
> 70,00 – 80,00 Cukup Memuaskan
> 60,00 – 70,00 Kurang Memuaskan
< 60,00 Tidak Memuaskan

5. Penerbitan Sertifikat
Kepala sekolah yang dinyatakan lulus Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI diberi Surat Tanda Tamat
Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) Penguatan Kepala Sekolah
yang ditandatangani oleh Direktur Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan. Sedangkan bagi kepala sekolah yang dinyatakan
tidak lulus akan diberikan Surat Keterangan dan diberi kesempatan
untuk mengikuti kembali Pendidikan dan Pelatihan Penguatan
Kepala Sekolah Berbasis TI paling banyak 2 (dua) kali.
B. Penilaian Terhadap Narasumber Nasional dan Pengajar Diklat

Penilaian terhadap narasumber nasional dan pengajar diklat dilakukan


untuk melihat kemampuan narasumber nasional dan pengajar diklat
dalam menyampaikan materi. Beberapa komponen penting yang
menjadi isi dari evaluasi narasumber nasional dan pengajar diklat
antara lain adalah:
1) Penguasaan dan pengembangan materi;
2) Relevansi materi dengan tujuan;
3) Sistematika penyajian;
4) Kemampuan menyajikan;
5) Penggunaan metode dan media pembelajaran;
6) Penggunaan bahasa;
7) Nada dan suara;
8) Cara dan ketepatan menjawab pertanyaan peserta;
9) Kemampuan memotivasi peserta;
10) Gaya, sikap, dan perilaku;
11) Kerapian dalam berbusana/penampilan;
12) Ketepatan waktu, kehadiran dan penyajian materi;
13) Kerja sama antar pengajar
C. Penilaian Terhadap Penyelenggaraan Diklat

Penilaian terhadap penyelenggaraan kegiatan adalah pengukuran dan


penilaian kepada penyelenggara yang dilakukan oleh peserta saat
kegiatan Bimtek Narasumber Nasional, Bimtek Pengajar Diklat, atau
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI.
Penilaian kinerja penyelenggara dilakukan terhadap pencapaian
sasaran mutu penyelenggara. Adapun unsur-unsur yang dinilai
meliputi:
1) Administrasi Penyelenggaraan Kegiatan
2) Sarana Prasarana Penunjang Kegiatan
3) Bahan Kegiatan
4) Jangka Waktu Pelaksanaan Kegiatan
5) Layanan Menu
BAB V
STANDAR PENYELENGGARAAN

A. Standar Pengelolaan/Pelaksanaan
Pengaturan kelas/rombongan belajar pada Bimtek Narasumber
Nasional, Bimtek Pengajar Diklat dan Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI diatur sebagai berikut.

1. Bimtek Narasumber Nasional dan Pengajar Diklat


a. Jumlah Peserta : maksimal 40 orang per kelas
b. Jumlah Pengajar : 2 orang per kelas*) team teaching
c. Jumlah Panitia : 2 orang per kelas
d. Materi Ajar : 1) Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan
dan
Pelatihan Penguatan Kepala
Sekolah
2) Petunjuk Teknis
Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan
Kepala Sekolah
3) Buku Pegangan
4) Modul Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah
5) Format-format penilaian
e. Alat Pembelajaran : Laptop, Audio system, peralatan lain
yang
mendukung proses pembelajaran
f. Media : LCD projector, whiteboard,
pembel flipchart, kertas plano, dan
ajaran media pembelajaran lainnya
g. Bahan
pembel : sesuai dengan kebutuhan
ajaran dan/atau skenario yang
ditetapkan
h. Sarana Prasarana : aula/auditorium, halaman untuk
kegiatan
outdoor, ruang belajar yang
memadai untuk 40 orang

2. Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI


a. Jumlah Peserta : maksimal 30 orang per kelas
b. Jumlah Pengajar : 2 orang per kelas*) team teaching
c. Jumlah Panitia : 2 orang per kelas
d. Materi Ajar : 1) Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan
dan
Pelatihan Penguatan Kepala
Sekolah
2) Petunjuk Teknis
Pendidikan dan
Pelatihan
Penguatan Kepala
Sekolah
3) Buku Pegangan
4) Modul
Pendidikan
dan Pelatihan
Penguatan
Kepala
Sekolah
Berbasis TI
5) Perangkat diklat
6) Format-format penilaian
7) Soal pre dan post test
e. Alat Pembelajaran : Laptop, Audio system, peralatan lain
yang
mendukung proses pembelajaran
f. Media : LCD projector, whiteboard,
pembel flipchart, kertas plano, dan
ajaran media pembelajaran lainnya
g. Bahan
pembel : sesuai dengan
ajaran kebutuhan dan/atau
skenario yang
ditetapkan
h. Sarana Prasarana : aula/auditorium, halaman untuk
kegiatan
outdoor, ruang belajar
yang memadai untuk
30 orang

Keterangan *)

Penetapan jumlah pengajar sebanyak 2 orang secara team


teaching dilandasi oleh pertimbangan sebagai berikut:

a. Karakteristik pendidikan orang dewasa (andragogi) pada


prinsipnya diarahkan pada pengembangan pemahaman,
pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki peserta sehingga pola
pembelajaran dirancang melalui berbagai aktivitas diskusi, kerja
kelompok, dan presentasi, dan tidak didominasi oleh pemberian
ceramah dan informasi.
b. Mengingat aktivitas diskusi dan terutama kerja kelompok
dilakukan secara bersamaan (paralel) maka fasilitasi dari
pengajar juga dilakukan secara paralel. Oleh karenanya,
kehadiran 2 (dua) orang pengajar dalam satu kelas sangat
diperlukan.
c. Pertimbangan lainnya adalah jumlah peserta sebanyak 40 orang
dan 30 orang membutuhkan penanganan dan metode
pembelajaran yang lebih variatif sehingga kehadiran 2 orang
pengajar diklat memungkinkan hal tersebut dilakukan.
d. Dalam pelaksanaannya, 2 orang pengajar diklat bekerja sama
dalam bentuk team teaching, dimana satu pengajar diklat dengan
pengajar diklat lain secara bersama-sama mengelola
pembelajaran, baik dalam fasilitasi pelaksanaan diskusi, kerja
kelompok, praktik, simulasi, dan presentasi, maupun dalam
memberikan penguatan. Dalam hal pengajar diklat yang satu
memberikan informasi atau penguatan maka pengajar diklat yang
lain akan bertindak sebagai observer untuk mengamati aktivitas
peserta.

B. Standar Pengajar
Pengajar pada Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala
Sekolah Berbasis TI terdiri dari Tim Pengembang,
Narasumber dan Pengajar Diklat.
1. Tim Pengembang Perangkat Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI adalah Tim
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan,
Tim LPPKS, Tim PPPPTK dan LPPPTK KPTK, Tim
LPTK yang terlibat dalam penyusunan petunjuk
pelaksanaan, petunjuk teknis, dan modul Pendidikan
dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI.
Tim
pengembang juga dapat berperan sebagai Narasumber
Nasional dan Pengajar Diklat.
2. Narasumber Nasional adalah unsur widyaiswara,
dosen dan atau pengawas sekolah yang mempunyai
pengalaman di dalam kegiatan mendidik, mengajar, dan
melatih pembelajar dewasa (pendekatan andragogi);
bersedia melaksanakan pembelajaran dengan kemauan
dan komitmen yang tinggi; telah memperoleh Surat
Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP)
sebagai Narasumber Nasional Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI serta ditetapkan
dengan Keputusan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan.
3. Narasumber Pusat dan Daerah adalah pejabat
berwenang yang terkait dengan kegiatan
penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan
Kepala Sekolah Berbasis TI dan berperan memberikan
arahan terkait kebijakan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan dan Pemerintah Daerah.
4. Pengajar Diklat adalah unsur widyaiswara, dosen dan
atau pengawas sekolah yang mempunyai pengalaman di
dalam kegiatan mendidik, mengajar, dan melatih
pembelajar dewasa (pendekatan andragogi); bersedia
melaksanakan pembelajaran dengan kemauan dan
komitmen yang tinggi; telah mengikuti Bimtek
Pengajar Diklat Penguatan Kepala Sekolah dan
memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan
Pelatihan (STTPP) sebagai pengajar Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI serta
ditetapkan dengan Keputusan Direktur Jenderal Guru
dan Tenaga Kependidikan.
5.
C. Standar Sarana dan Prasarana

1. Standar Sarana
Sarana berupa alat dan bahan yang digunakan dalam
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
Berbasis TI, baik untuk kegiatan workshop tim
pengembang, Bimtek Narasumber Nasional, Bimtek
Pengajar Diklat maupun Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI. Secara umum
alat dan bahan yang diperlukan dalam Diklat Penguatan
Kepala Sekolah ini, meliputi:
a. Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI,
b. Petunjuk Teknis Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala
Sekolah Berbasis TI,
c. Buku Pegangan Bimtek Narasumber Nasional,
Bimtek Pengajar Diklat dan Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI,
d. Modul Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
Berbasis TI,
e. Silabus dan SAP,
f. Lembar Kerja,
g. Bahan tayang, Alat dan bahan praktik,
h. Soal pre dan post test,
i. Laptop atau Notebook,
j. LCD Projector,
k. Sound system sesuai kebutuhan, dan
l. Alat dan bahan lain sesuai kebutuhan materi atau
modul yang disajikan.

2. Standar Prasarana
Prasarana yang diperlukan pada pelaksanaan Pendidikan
dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI
berdasar standarisasi prasarana yang ditetapkan oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yaitu:
1) Aula/auditorium,
2) Halaman untuk kegiatan out door,
3) Ruang belajar yang memadai untuk 30 – 40 orang.
D. Standar Penilaian
Untuk menjamin kualitas pelaksanaan kegiatan, kepada semua
peserta baik Bimtek Narasumber Naional dan Pengajar Diklat maupun
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI akan
dilakukan penilaian. Standar penilaian meliputi: jenis dan lingkup
penilaian, instrumen penilaian, penyekoran, dan penentuan batas
kelulusan mengacu penilaian pada Bab IV.
Soal pre dan post test berupa tes objektif yang disusun berdasarkan
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) yang tercantum pada modul
diklat yang dilatihkan. Uji validitas soal dilakukan dengan
menggunakan validasi konstruk dan konten oleh pakar.
E. Standar Penyelenggara
Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala
Sekolah Berbasis TI adalah LPPKS bekerjasama dengan
LPD dan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan
Propinsi/Kabupaten/Kota. Instansi penyelenggara
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
Berbasis TI dipersyaratkan memenuhi sumber daya meliputi
hal-hal berikut.
1. Ketersediaan Pengajar Diklat.
2. Ketersediaan sarana dan prasarana sebagaimana yang
diuraikan pada butir C.
3. Sumber Daya Manusia Penyelenggara.
F. Standar Sertifikat
Peserta yang mengikuti seluruh proses pada diklat akan
mendapatkan sertifikat. Pengaturan penandatangan sertifikat
sebagai berikut:
1. Sertifikat Bimtek Narasumber Nasional dan Bimtek
Pengajar Diklat ditandatangani Direktur Jenderal Guru
dan Tenaga Kependidikan
(halaman depan) dan ditandatangani oleh Direktur
Tenaga Kependidikan (halaman struktur program).
2. Sertifikat Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala
Sekolah Berbasis TI ditandatangani Direktur Jenderal
Guru dan Tenaga Kependidikan dan Kepala LPPKS
(halaman depan) dan ditandatangani oleh Kepala LPD
(halaman struktur program).
3. Surat Keterangan telah mengikuti Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI
ditandatangani oleh Kepala LPPKS.
BAB VI
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DIKLAT
TENAGA KEPENDIDIKAN

A. Pengertian Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Sistem Informasi Manajemen merupakan alat penghasil


informasi yang menekankan pada alat untuk membantu
dalam pengambilan keputusan, serta digunakan untuk
melakukan pengawasan atau kontrol, analisis dan
visualisasi, yang terdiri atas kumpulan interaksi dari sub-sub
sistem informasi.

B. Tujuan dan Ruang Lingkup SIM Diklat Tenaga Kependidikan

Tujuan dari SIM Diklat Tenaga Kependidikan adalah untuk


mengelola data kepala sekolah, data pengajar diklat dan
seluruh komponen yang terlibat dalam Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI.
Ruang lingkup dari SIM ini terdiri atas:
1. Pengelolaan akun pengguna.
2. Pengelolaan kelas, peserta dan pengajar diklat.
3. Penetapan waktu dan tempat diklat.
4. Pengolahan nilai akhir peserta.

C. Mekanisme SIM Diklat Tenaga Kependidikan

SIM merupakan bagian penting dan tidak terpisahkan dari


keseluruhan penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI. Gambaran skematik
SIM Diklat Tenaga Kependidikan disajikan dengan alur
seperti pada Gambar 7.1.
Gambar 7. 1 Alur Skematik SIM Diklat Tenaga
Kependidikan
Ketersediaan SIM dalam penyelenggaraan pelatihan, akan
memudahkan pihak-pihak yang berkepentingan mengikuti
alur informasi yang harus dilakukan sesuai wilayah
tugasnya masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai