PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan pengetahuan dan teknologi di era revolusi industri 4.0
menuntut adanya generasi muda yang kompeten dan unggul. Sekolah
sebagai satuan pendidikan memiliki fungsi utama untuk mencetak insan
generasi muda yang memiliki kemampuan bersaing, berpikir kritis, kreatif
dan inovatif, mampu dan terampil berkomunikasi, bekerjasama dan
berkolaborasi, serta memiliki kepercayaan diri.
Dalam rangka mewujudkan hal tersebut, sekolah sebagai pusat
pembelajaran memerlukan kepala sekolah yang visioner dan memiliki
kemampuan unggul dalam tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik.
Keberhasilan kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas mutu
pendidikan juga tidak terlepas dari kompetensi dan kemampuannya
menjalankan tugas, peran, dan fungsinya sebagai kepala sekolah.
Sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah, bahwa
seorang kepala sekolah diharapkan memiliki kompetensi kepribadian,
manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial.
Kewajiban guru calon Kepala Sekolah untuk mengikuti Pendidikan
dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah sebelum menjabat sebagai Kepala
Sekolah telah diatur sejak tahun 2010 melalui Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru
Sebagai Kepala Sekolah/Madrasah Pasal 6. Pada kenyataannya, masih
banyak Kepala Sekolah yang sekarang telah menduduki jabatannya tanpa
melalui Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah. Hal ini tidak
sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan sebagaimana tertuang pada
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 dan
sesungguhnya belum memenuhi persyaratan untuk menjadi Kepala
Sekolah.
Dalam rangka memenuhi peraturan tersebut, pemerintah telah
mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6
Tahun 2018 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah bahwa bagi
B. Dasar Hukum
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI
dikembangkan dengan memperhatikan beberapa peraturan sebagai
berikut.
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 1992 tentang Tenaga
Kependidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 39 Tahun 2000;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua dari Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru yang
diperbaiki dengan Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun
2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 74
tahun 2008 tentang Guru;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala
Sekolah/Madrasah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 17 Tahun
2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pengembangan
dan Pemberdayaan Kepala Sekolah;
8. Permendikbud Nomor 6 Tahun 2018 tentang Penugasan Guru
sebagai Kepala Sekolah/Madrasah;
9. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (Perka LAN)
Nomor 18 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pelatihan;
C. Tujuan
Petunjuk Pelaksanaan ini disusun untuk digunakan sebagai acuan
kerja bagi semua unit kerja/instansi yang akan melaksanakan
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI
untuk semua jenjang pendidikan.
A. Pengertian
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2018 tentang
Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah, pada Pasal 21 huruf e, menyatakan
bahwa Kepala Sekolah yang sedang menjabat dan belum memiliki Surat Tanda
Tamat Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah wajib mengikuti dan lulus
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI. Berdasarkan
peraturan tersebut, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan melalui
Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan melaksanakan Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI untuk seluruh jenjang.
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI ini
diselenggarakan untuk memberikan penguatan kompetensi bagi Kepala
Sekolah dan memantapkan wawasan, pengetahuan, sikap, nilai, serta
keterampilan dalam memimpin sekolah. Pendidikan dan pelatihan ini juga
dimaksudkan untuk menumbuhkembangkan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan pada dimensi kompetensi kepribadian, manajerial,
kewirausahaan, supervisi, dan sosial, sesuai tuntutan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007 tentang
Standar Kepala Sekolah/Madrasah.
B. Tujuan
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI
bertujuan untuk memperdalam kemampuan kepala sekolah dalam
memimpin dan mengelola satuan pendidikannya, serta memiliki performa
sebagai kepala sekolah bagi seluruh warga sekolah.
Secara khusus, Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
Berbasis TI bertujuan agar kepala sekolah mampu:
1. memimpin dan mengelola sekolah;
2. menguasai seluruh kompetensi yang harus dimiliki oleh kepala
sekolah dalam menjalankan tugasnya;
3. menumbuhkembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan
D. Sasaran
Sasaran Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
Berbasis TI adalah kepala sekolah untuk seluruh jenjang pendidikan
pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah
dan masyarakat, yang sebelum diberlakukannya Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2018 tentang Penugasan
Guru sebagai Kepala Sekolah, telah menjabat sebagai Kepala
Sekolah, serta diusulkan oleh Dinas Pendidikan
Propinsi/Kabupaten/Kota.
E. Penyelenggara
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI
merupakan kegiatan yang dikoordinasikan oleh Direktorat Jenderal
Guru dan Tenaga Kependidikan melalui Direktorat Pembinaan
Tenaga Kependidikan melibatkan Lembaga Pengembangan dan
Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS), Lembaga Penyelenggara
3. LPPKS
LPPKS sebagai UPT di bawah Direktorat Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan dan berperan untuk melakukan koordinasi
penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala
Sekolah Berbasis TI dengan Lembaga Penyelenggara Diklat,
memiliki peran dan tanggung jawab sebagai berikut.
a. Memverifikasi MoU yang disepakati oleh LPD dengan Dinas
Pendidikan Propinsi/Kabupaten/Kota dan penyelenggara
pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat.
b. Melakukan supervisi dan evaluasi pelaksanaan Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI yang
dilakukan oleh LPD.
c. Menerima laporan hasil Pendidikan dan Pelatihan Penguatan
Kepala Sekolah Berbasis TI yang dilaksanakan oleh LPD.
d. Melaporkan hasil penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI kepada Direktur
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.
1. Tim Pengembang
Tim Pengembang adalah Tim Direktorat Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan, Tim LPPKS, Tim PPPPTK dan LPPPTK
KPTK, Tim LPTK yang terlibat dalam penyusunan petunjuk
teknis, petunjuk pelaksanaan dan modul Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI. Tim Pengembang dapat
melaksanakan tugas sebagai Narasumber Nasional dan Pengajar
Diklat.
Tugas Tim Pengembang adalah:
a. Mengembangkan strategi pelaksanaan, struktur program,
perangkat diklat, dan bahan evaluasi.
2. Narasumber Nasional
Narasumber Nasional terdiri atas unsur widyaiswara, dosen atau
pengawas sekolah yang mempunyai pengalaman di dalam kegiatan
mendidik, mengajar, dan melatih pembelajar dewasa (pendekatan
andragogi); bersedia melaksanakan pembelajaran dengan kemauan
dan komitmen yang tinggi (dibuktikan dengan Surat Pernyataan
Kesanggupan Melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan
Kepala Sekolah Berbasis TI selama 71 JP). Tim Pengembang
dapat melaksanakan tugas sebagai Narasumber Nasional. Bagi
Narasumber Nasional yang berasal dari unsur widyaiswara, dosen
dan pengawas harus memenuhi persyaratan sebagai berikut.
a) Widyaiswara
1) Berasal dari Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan
Kepala Sekolah (LPPKS), Pusat Pengembangan dan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
(PPPPTK), Lembaga Pengembangan Pemberdayaan
Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kelautan Perikanan dan
Teknologi Komunikasi (LP3TK KPTK), Lembaga
Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) dan Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD);
b) Pengawas Sekolah
1) Memiliki pengalaman sebagai Pengawas Sekolah minimal 3
(tiga) tahun;
2) Pernah menjabat sebagai Kepala Sekolah minimal 1
(satu) periode;
3) Memiliki kualifikasi pendidikan minimal S2;
4) Diutamakan memiliki sertifikat Master Trainer Diklat
Calon Kepala Sekolah;
5) Diutamakan pernah menjuarai Kepala Sekolah atau
Pengawas Sekolah berprestasi di tingkat Propinsi atau
nasional;
6) Diutamakan pernah menjuarai lomba best practice tingkat
nasional;
7) Telah mengikuti Bimtek Narasumber Nasional Pendidikan
dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI dan
memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan,
serta ditetapkan dengan Keputusan Direktur Jenderal Guru
dan Tenaga Kependidikan.
c) Dosen
1) Memiliki kualifikasi pendidikan minimal S2;
2) Memiliki latar belakang ilmu keguruan dan/atau ilmu
pendidikan;
3) Telah mengikuti Bimtek Narasumber Nasional Pendidikan
dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI dan
memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan,
3. Narasumber Pusat
Narasumber Pusat adalah pejabat berwenang yang terkait dengan
kegiatan penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan
Kepala Sekolah Berbasis TI dan berperan memberikan arahan
terkait kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan
Pemerintah Daerah.
4. Pengajar Diklat
Pengajar Diklat Penguatan Kepala Sekolah terdiri atas unsur
widyaiswara, dosen atau pengawas sekolah yang mempunyai
pengalaman di dalam kegiatan mendidik, mengajar, dan melatih
pembelajar dewasa (pendekatan andragogi); bersedia
melaksanakan pembelajaran dengan kemauan dan komitmen yang
tinggi (dibuktikan dengan Surat Pernyataan Kesanggupan
Melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala
Sekolah Berbasis TI selama 71 JP). Tim Pengembang dan
Narasumber Nasional dapat melaksanakan tugas sebagai pengajar
diklat.
Bagi pengajar yang berasal dari unsur widyaiswara, dosen, dan
pengawas sekolah harus memenuhi persyarartan sebagai berikut.
a) Widyaiswara
1) Berasal dari LPPKS, Pusat Pengembangan dan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan,
Lembaga Pengembangan Pemberdayaan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan Kelautan Perikanan dan Teknologi
b) Pengawas Sekolah
1) Memiliki pengalaman sebagai Pengawas Sekolah minimal 3
(tiga) tahun;
2) Pernah menjabat sebagai Kepala Sekolah minimal 1
(satu) periode;
3) Memiliki kualifikasi pendidikan minimal S2;
4) Diutamakan memiliki sertifikat Master Trainer Diklat
Calon Kepala Sekolah;
5) Diutamakan pernah menjuarai Kepala Sekolah atau
Pengawas Sekolah berprestasi di tingkat propinsi atau
nasional;
6) Diutamakan pernah menjuarai lomba best practice
tingkat nasional;
7) telah mengikuti Bimtek Pengajar Diklat Penguatan Kepala
Sekolah dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan
dan Pelatihan (STTPP) sebagai Pengajar Diklat serta
ditetapkan dengan Keputusan Direktur Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan.
c) Dosen
1) Memiliki kualifikasi pendidikan minimal S2;
2) Memiliki latar belakang ilmu keguruan dan/atau ilmu
pendidikan;
3) telah mengikuti Bimtek Pengajar Diklat
5. Penjamin Mutu
Penjaminan Mutu pada Pendidikan dan Pelatihan Penguatan
Kepala Sekolah Berbasis TI terdiri dari monitoring dan evaluasi
serta supervisi. Monitoring dan evaluasi dilaksanakan oleh
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, sedangkan
supervisi dilakukan oleh supervisor yang ditunjuk oleh LPPKS
untuk melihat kepatuhan LPD dalam melaksanakan diklat.
A. Persiapan
No Kegiatan Strategi
1 Workshop Tim a. Pola 30 JP (1 JP @ 60 menit)
Pengembang b. Peserta: Tim Pengembang Petunjuk
Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan
Kepala Sekolah Berbasis TI
c. Hasil: Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk
Teknis Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI
tersusun sesuai dengan desain
No Kegiatan Strategi
d. Dilaksanakan oleh Ditjen GTK
melalui Direktorat Pembinaan Tendik
e. Output: Petunjuk Pelaksanaan dan
Petunjuk Teknis Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
Berbasis TI
f. Tempat: instansi kemendikbud, fasilitas
pemerintah lainnya atau hotel dengan
menjunjung prinsip efisiensi anggaran.
2 Workshop Tim a. Pola 30 JP (1 JP @ 60 menit)
Pengembang b. Peserta: Tim Pengembang Modul
Modul Pendidikan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan
dan Pelatihan
Kepala Sekolah Berbasis TI
Penguatan Kepala
c. Hasil: modul dan perangkat pendukung
Sekolah Berbasis
TI tersusun dan tersedia sesuai ketentuan
d. Dilaksanakan oleh Ditjen GTK
melalui Direktorat Pembinaan Tendik
e. Output: Modul, PPT, Lembar Kerja,
Bahan Bacaan Pendukung, GBPP?SAP
f. Tempat: instansi kemendikbud, fasilitas
pemerintah lainnya atau hotel dengan
menjunjung prinsip efisiensi anggaran.
3 Penyamaan a. Pola 30 JP (1 JP @ 45 Menit)
Persepsi Strategi b. Fasilitator: Tim Pengembang di Tingkat
Bimtek Nasional
Narasumber
c. Peserta: widyaiswara dan dosen yang
Nasional dan
akan memfasilitasi bimtek Narasumber
Pengajar Diklat
Penguatan Kepala Nasional Pendidikan dan Pelatihan
Sekolah Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI.
d. Dilaksanakan oleh Ditjen GTK
melalui Direktorat Pembinaan Tendik
e. Output: Tersedianya narasumber untuk
kegiatan bimtek
f. Tempat: instansi kemendikbud, fasilitas
pemerintah lainnya, atau hotel dengan
menjunjung prinsip efisiensi anggaran.
4 Bimtek a. Menggunakan moda tatap muka pola 71
Narasumber JP (1 JP @ 60 menit)
Nasional b. Fasilitator: Tim Pengembang di Tingkat
Pendidikan dan
Nasional
Pelatihan c. Peserta: widyaiswara, dosen dan
Penguatan Kepala pengawas sekolah sesuai persyaratan
Sekolah
No Kegiatan Strategi
d. Dilaksanakan oleh Direktorat Pembinaan
Tendik
e. Output: Tersedianya Narasumber
Nasional yang mampu memfasilitasi
kegiatan Bimtek Pengajar Diklat
Penguatan Kepala Sekolah
f. Tempat: institusi kemendikbud, fasilitas
pemerintah lainnya, atau hotel dengan
menjunjung prinsip efisiensi anggaran.
5 Bimtek Pengajar a. Menggunakan moda tatap muka pola 71
Diklat Penguatan JP (1 JP @ 60 menit)
Kepala Sekolah b. Fasilitator: Tim Pengembang dan
Narasumber Nasional Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
Berbasis TI
c. Peserta: widyaiswara, dosen dan
pengawas sekolah sesuai persyaratan
d. Dilaksanakan oleh Direktorat Pembinaan
Tendik
e. Output: Tersedianya Pengajar Diklat
yang mampu memfasilitasi kegiatan
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan
Kepala Sekolah Berbasis TI
f. Tempat: institusi kemendikbud, fasilitas
pemerintah lainnya, atau hotel dengan
menjunjung prinsip efisiensi anggaran.
5 Pelaksanaan a. Moda: Tatap Muka dengan alokasi
Pendidikan dan waktu 71 JP
Pelatihan b. Fasilitator: tim pengembang dan
Penguatan Kepala
narasumber nasional/pengajar diklat
Sekolah Berbasis
yang telah memiliki STTPP
TI
Narasumber Nasional atau Pengajar
Diklat Tahun 2019
c. Peserta adalah kepala sekolah sesuai
dengan kriteria sebagai berikut:
1) Belum pernah mengikuti Pendidikan
dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah,
2) Telah dan sedang menjabat sebagai
Kepala Sekolah sebelum Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 6 Tahun 2018 diberlakukan,
3) Diusulkan oleh Dinas Pendidikan
Provinsi/Kabupaten/Kota,
No Kegiatan Strategi
4) Terdaftar di SIM Diklat Tendik.
d. Dilaksanakan oleh LPPKS bekerjasama
dengan LPD
e. Output: tersedianya kepala sekolah yang
kompeten dan profesional dalam
memimpin dan mengelola satuan
pendidikan.
g. Tempat: LPPKS, PPPPTK/
LPPPTK
KPTK/LPMP/LPTK/BPSDMD atau
tempat lain yang ditetapkan.
4. Penyiapan dan Pengelolaan Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Diklat Tenaga Kependidikan
C. Pelaksanaan Diklat
1. Perangkat Diklat
Perangkat yang disiapkan untuk melaksanakan Bimtek
Narasumber Nasional dan Pengajar Diklat serta Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI adalah sebagai
berikut:
a. Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan
Kepala Sekolah Berbasis TI.
b. Petunjuk Teknis Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala
Sekolah Berbasis TI.
c. Panduan Pelaksanaan Bimtek Narasumber Nasional dan
Pengajar Diklat Penguatan Kepala Sekolah.
d. Panduan Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan
Kepala Sekolah Berbasis TI.
e. Buku Pegangan Bimtek Narasumber Nasional dan Pengajar
Diklat.
f. Modul Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
Berbasis TI.
g. Perangkat Pembelajaran yang meliputi silabus, skenario, bahan
tayang, lembar kerja, bahan bacaan pendukung.
h. Instrumen evaluasi, meliputi soal pre dan post test, penilaian
sikap, penilaian keterampilan, penilaian pengajar diklat, dan
evaluasi penyelenggaraan.
i. Perangkat administrasi pendukung, seperti daftar hadir,
biodata, administrasi keuangan, dan lain-lain.
j. Sertifikat.
No Materi JP
A Umum 7
1. Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2
2. Orientasi Kegiatan 1
3. Penjelasan Teknis Diklat Calon Kepala Sekolah dan Penguatan 2
Kepala Sekolah
4. Sistem Informasi Manajemen Diklat Fungsional Tenaga 2
Kependidikan
B Inti 61
1. Integrasi Nilai Karakter dalam Materi Diklat 2
2. Pembelajaran Berorientasi pada Keterampilan Berpikir 2
Tingkat Tinggi (HOTS)
3. Analisis Modul Kepemimpinan dan Kewirausahaan 7
4. Analisis Modul Kompetensi Manajerial 24
a. Teknik Analisis Manajemen
b. Penyusunan dan Pengembangan Rencana Kerja Sekolah
c. Pengelolaan Keuangan Sekolah
d. Pengelolaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
e. Pengelolaan Sarana dan Prasarana Sekolah
f. Pengelolaan Peserta Didik
g. Pengelolaan Kurikulum
h. Pengelolaan Ketatausahaan Sekolah
i. Literasi Digital dan Pemanfaatan Teknologi Informasi dan
Komunikasi dalam Pembelajaran
j. Pengelolaan Pembelajaran Berbasis Produksi dan Jasa
5. Analisis Modul Kompetensi Supervisi 10
a. Supervisi dan Penilaian Kinerja Guru
b. Supervisi dan Penilaian Kinerja Tenaga Kependidikan
c. Rencana Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
6. Analisis Modul Monitoring dan Evaluasi 4
7. Analisis Materi Pengembangan Sekolah Berdasarkan 8 SNP dan 2
Rencana Tindak Lanjut
8. Simulasi Fasilitasi IN-1 (Diklat CKS) dan Tatap Muka 4
(Penguatan KS)
9. Simulasi Fasilitasi OJL (Diklat CKS) 4
10. Simulasi Fasilitasi IN-2 (Diklat CKS) 2
C Penunjang 3
1. Supervisi Diklat 2
2. Evaluasi 1
Total 71
Catatan: 1 JP setara dengan 60 menit
3. Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
Berbasis TI
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
Berbasis TI diselenggarakan dalam durasi 71 (tujuh
puluh) jam pelajaran @ 45 menit, sesuai struktur
program berikut ini.
Tabel 3. 3 Struktur Program Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI
Jumlah
No Materi Diklat
JP
A UMUM 4
1. Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2
2. Kebijakan Pemerintah Daerah 2
B POKOK 61
1. Teknik Analisis Manajemen 3
2. Pengembangan Rencana Kerja Sekolah 6
3. Pengelolaan Keuangan Sekolah 3
4. Pengelolaan Kurikulum 2
5. Pengelolaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan 6
6. Pengelolaan Peserta Didik 2
7. Pengelolaan Sarana dan Prasarana Sekolah 3
8. Supervisi dan Penilaian Kinerja Guru 4
9. Supervisi dan Penilaian Kinerja Tenaga Kependidikan 8
10. Rencana Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan 3
11. Kepemimpinan Perubahan 6
12. Pengembangan Kewirausahaan 6
13. Pengembangan Sekolah Berdasarkan 8 SNP 9
C PENUNJANG 6
1. Pre dan Post Test 2
2. Literasi Digital 2
3. Orientasi Program 1
4. Evaluasi 1
Total 71
1. Penanggungjawab Diklat
Penanggungjawab diklat adalah seseorang yang ditunjuk oleh
lembaga penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan Penguatan
Kepala Sekolah Berbasis TI dan bertanggungjawab untuk
memastikan keterlaksanaan diklat.
2. Panitia
Panitia diklat berasal dari penyelenggara diklat. Panitia diklat
bertugas untuk menyediakan segala administrasi diklat dan
melakukan entri data hasil evaluasi penyelenggaran ke SIM Diklat
Tenaga Kependidikan, serta melaporkan hasil evaluasi tersebut ke
Penanggungjawab Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala
Sekolah Berbasis TI.
E. Indikator Keberhasilan Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan
Keberhasilan pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan
Kepala Sekolah Berbasis TI ditentukan oleh 5 (lima) variabel, yaitu:
1) narasumber/pengajar diklat, 2) materi, 3) peserta, 4) strategi, dan 5)
anggaran. Kelima variabel tersebut harus dipersiapkan dengan baik
agar dapat terwujud pelaksanaan kegiatan yang diinginkan. Secara
rinci variabel dan subvariabel sebagaimana dimuat pada tabel berikut.
No Variabel Subvariabel
1 Narasumber/pengajar - Sesuai dengan Standar
diklat Narasumber/Pengajar Diklat
- Jumlah Pengajar Diklat memenuhi
kebutuhan peserta
- Penilaian peserta terhadap Pengajar
Diklat minimal “BAIK”
2 Bahan - Kesiapan modul sebelum kegiatan
- Kelengkapan perangkat pembelajaran
- Kemudahan memahami isi modul
- Kesesuaian penggandaan materi
pembelajaran sesuai ketentuan
3 Peserta - Kesesuaian penempatan peserta sesuai
hasil AKPK.
- Kesesuaian waktu pemanggilan peserta.
- Peningkatan kompetensi sesuai modul
yang dipelajari.
5 Strategi Pelaksanaan - Kesesuaian penggunaan pendekatan
dan metode dengan karakteristik
peserta.
- Kesesuaian pengaturan jadwal.
- Kesesuaian pelaksanaan evaluasi.
- Ketersediaan laporan penyelenggaraan.
6 Anggaran - Ketersediaan anggaran sesuai
kebutuhan.
No Variabel Subvariabel
- Kelengkapan dokumen keuangan sesuai
ketentuan.
F. Tempat Kegiatan
1. Tujuan Penilaian
Penilaian terhadap peserta bertujuan untuk mengukur kompetensi
peserta melalui ketercapaian indikator kompetensi dan
keberhasilan tujuan kegiatan. Penilaian dilaksanakan untuk
mengukur tingkat penguasaan kompetensi sesuai dengan
kompetensi yang dipelajari saat mengikuti Diklat Penguatan
Kepala Sekolah.
2. Aspek Penilaian
Aspek yang dinilai mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Penilaian dilakukan melalui tes untuk aspek
pengetahuan, sedangkan untuk aspek sikap dan keterampilan
menggunakan instrumen nontes.
a) Penilaian Sikap
Penilaian sikap dilakukan oleh pengajar diklat melalui
observasi/pengamatan terhadap tumbuhnya nilai-nilai karakter
selama proses pembelajaran untuk setiap materi diklat.
Penilaian sikap memiliki bobot 30%.
b) Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan merupakan penilaian kemampuan
peserta dalam menyelesaikan lembar kerja (LK) pada setiap
materi diklat. Penilaian keterampilan dilakukan dengan
memeriksa dan mencermati kemampuan peserta dalam
menyelesaikan setiap LK yang ditagihkan. Penilaian
keterampilan memiliki bobot 40%.
c) Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan diperoleh dari nilai post test.
Penilaian pengetahuan memiliki bobot 30%.
3. Penilaian Akhir
Penilaian akhir Pendidikan dan Pelatihan Penguatan
Kepala Sekolah Berbasis TI diformulasikan sebagai
berikut:
Keterangan:
NS = Nilai Sikap
NK =
Nilai
Ketera
mpila
n NP
=
Nilai
Penge
tahua
n
4. Kriteria Kelulusan
Peserta dinyatakan “LULUS” dalam Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI apabila predikat dari Nilai
Akhir (NA) minimal “Cukup Memuaskan” dengan nilai lebih
besar dari 70,00 (> 70,00). Adapun peserta yang memperoleh nilai
kurang dari sama dengan 70,00 ( 70,00) dinyatakan “ TIDAK
LULUS”.
Pengambilan keputusan akhir untuk menentukan kriteria
kelulusan peserta Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala
Sekolah Berbasis TI menggunakan kategori predikat sesuai tabel
berikut.
Tabel 5. 1 Predikat dari Nilai Akhir pada
Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah
Berbasis TI
Angka Predikat
> 90,00 – 100,00 Sangat Memuaskan
> 80,00 – 90,00 Memuaskan
> 70,00 – 80,00 Cukup Memuaskan
> 60,00 – 70,00 Kurang Memuaskan
< 60,00 Tidak Memuaskan
5. Penerbitan Sertifikat
Kepala sekolah yang dinyatakan lulus Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI diberi Surat Tanda Tamat
Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) Penguatan Kepala Sekolah
yang ditandatangani oleh Direktur Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan. Sedangkan bagi kepala sekolah yang dinyatakan
tidak lulus akan diberikan Surat Keterangan dan diberi kesempatan
untuk mengikuti kembali Pendidikan dan Pelatihan Penguatan
Kepala Sekolah Berbasis TI paling banyak 2 (dua) kali.
B. Penilaian Terhadap Narasumber Nasional dan Pengajar Diklat
A. Standar Pengelolaan/Pelaksanaan
Pengaturan kelas/rombongan belajar pada Bimtek Narasumber
Nasional, Bimtek Pengajar Diklat dan Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI diatur sebagai berikut.
Keterangan *)
B. Standar Pengajar
Pengajar pada Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala
Sekolah Berbasis TI terdiri dari Tim Pengembang,
Narasumber dan Pengajar Diklat.
1. Tim Pengembang Perangkat Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI adalah Tim
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan,
Tim LPPKS, Tim PPPPTK dan LPPPTK KPTK, Tim
LPTK yang terlibat dalam penyusunan petunjuk
pelaksanaan, petunjuk teknis, dan modul Pendidikan
dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI.
Tim
pengembang juga dapat berperan sebagai Narasumber
Nasional dan Pengajar Diklat.
2. Narasumber Nasional adalah unsur widyaiswara,
dosen dan atau pengawas sekolah yang mempunyai
pengalaman di dalam kegiatan mendidik, mengajar, dan
melatih pembelajar dewasa (pendekatan andragogi);
bersedia melaksanakan pembelajaran dengan kemauan
dan komitmen yang tinggi; telah memperoleh Surat
Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP)
sebagai Narasumber Nasional Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI serta ditetapkan
dengan Keputusan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan.
3. Narasumber Pusat dan Daerah adalah pejabat
berwenang yang terkait dengan kegiatan
penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Penguatan
Kepala Sekolah Berbasis TI dan berperan memberikan
arahan terkait kebijakan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan dan Pemerintah Daerah.
4. Pengajar Diklat adalah unsur widyaiswara, dosen dan
atau pengawas sekolah yang mempunyai pengalaman di
dalam kegiatan mendidik, mengajar, dan melatih
pembelajar dewasa (pendekatan andragogi); bersedia
melaksanakan pembelajaran dengan kemauan dan
komitmen yang tinggi; telah mengikuti Bimtek
Pengajar Diklat Penguatan Kepala Sekolah dan
memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan
Pelatihan (STTPP) sebagai pengajar Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI serta
ditetapkan dengan Keputusan Direktur Jenderal Guru
dan Tenaga Kependidikan.
5.
C. Standar Sarana dan Prasarana
1. Standar Sarana
Sarana berupa alat dan bahan yang digunakan dalam
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
Berbasis TI, baik untuk kegiatan workshop tim
pengembang, Bimtek Narasumber Nasional, Bimtek
Pengajar Diklat maupun Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI. Secara umum
alat dan bahan yang diperlukan dalam Diklat Penguatan
Kepala Sekolah ini, meliputi:
a. Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan
Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI,
b. Petunjuk Teknis Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala
Sekolah Berbasis TI,
c. Buku Pegangan Bimtek Narasumber Nasional,
Bimtek Pengajar Diklat dan Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI,
d. Modul Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
Berbasis TI,
e. Silabus dan SAP,
f. Lembar Kerja,
g. Bahan tayang, Alat dan bahan praktik,
h. Soal pre dan post test,
i. Laptop atau Notebook,
j. LCD Projector,
k. Sound system sesuai kebutuhan, dan
l. Alat dan bahan lain sesuai kebutuhan materi atau
modul yang disajikan.
2. Standar Prasarana
Prasarana yang diperlukan pada pelaksanaan Pendidikan
dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI
berdasar standarisasi prasarana yang ditetapkan oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yaitu:
1) Aula/auditorium,
2) Halaman untuk kegiatan out door,
3) Ruang belajar yang memadai untuk 30 – 40 orang.
D. Standar Penilaian
Untuk menjamin kualitas pelaksanaan kegiatan, kepada semua
peserta baik Bimtek Narasumber Naional dan Pengajar Diklat maupun
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI akan
dilakukan penilaian. Standar penilaian meliputi: jenis dan lingkup
penilaian, instrumen penilaian, penyekoran, dan penentuan batas
kelulusan mengacu penilaian pada Bab IV.
Soal pre dan post test berupa tes objektif yang disusun berdasarkan
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) yang tercantum pada modul
diklat yang dilatihkan. Uji validitas soal dilakukan dengan
menggunakan validasi konstruk dan konten oleh pakar.
E. Standar Penyelenggara
Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala
Sekolah Berbasis TI adalah LPPKS bekerjasama dengan
LPD dan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan
Propinsi/Kabupaten/Kota. Instansi penyelenggara
Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah
Berbasis TI dipersyaratkan memenuhi sumber daya meliputi
hal-hal berikut.
1. Ketersediaan Pengajar Diklat.
2. Ketersediaan sarana dan prasarana sebagaimana yang
diuraikan pada butir C.
3. Sumber Daya Manusia Penyelenggara.
F. Standar Sertifikat
Peserta yang mengikuti seluruh proses pada diklat akan
mendapatkan sertifikat. Pengaturan penandatangan sertifikat
sebagai berikut:
1. Sertifikat Bimtek Narasumber Nasional dan Bimtek
Pengajar Diklat ditandatangani Direktur Jenderal Guru
dan Tenaga Kependidikan
(halaman depan) dan ditandatangani oleh Direktur
Tenaga Kependidikan (halaman struktur program).
2. Sertifikat Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala
Sekolah Berbasis TI ditandatangani Direktur Jenderal
Guru dan Tenaga Kependidikan dan Kepala LPPKS
(halaman depan) dan ditandatangani oleh Kepala LPD
(halaman struktur program).
3. Surat Keterangan telah mengikuti Pendidikan dan
Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah Berbasis TI
ditandatangani oleh Kepala LPPKS.
BAB VI
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DIKLAT
TENAGA KEPENDIDIKAN