Lks Diskusi 5
Lks Diskusi 5
KELAS :
1. Asam
Buah-buahan yang masih muda pada umumnya berasa masam. Sebenarnya rasa masam dalam
buah-buahan tersebut disebabkan karena zat kimia yang terkandung di dalamnya yang biasa
disebut asam. Secara kimia, asam adalah zat yang dalam air dapat menghasilkan ion Hidrogen
(H+). Asam akan terionisasi menjadi ion hidrogen dan ion sisa asam yang bermuatan negative.
Beberapa asam yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, seperti ditunjukkan tabel berikut ini.
2. Basa
Basa adalah zat yang dalam air dapat menghasilkan ion hidroksida (OH –). Ion hidroksida
terbentuk karena senyawa hidroksida dapat mengikat satu electron pada saat dimasukkan ke
dalam air. Basa dapat menetralisir asam (H +) sehingga dihasilkan air (H2O). Sabun merupakan
salah satu zat yang bersifat basa.
3. Garam
Garam adalah senyawa yang terbentuk dari reaksi asam dan basa. Terdapat beberapa contoh
garam, antara lain: NaCl, CaCl2, ZnSO4, NaNO2, dan lain-lain. Dalam kehidupan sehari-hari
tentu kamu tidak asing dengan garam. Contoh garam adalah garam dapur (NaCl) yang biasa
digunakan untuk memasak. Selain diperoleh dari air laut, garam juga dapat diperoleh dengan
mencampur zat asam dan basa. Mengapa demikian? Asam bereaksi dengan basa membentuk zat
netral dan tidak bersifat basa maupun asam. Reaksi antara asam dan basa dinamakan reaksi
netralisasi. Sebagai contoh asam klorida bereaksi dengan natrium hidroksida akan membentuk
garam dapur dan air. Jika dengan menggunakan proses penguapan, maka air akan menguap dan
tersisa endapan garam dapur saja.
Reaksi penetralan berguna bagi manusia, antara lain produksi asam menggunakan senyawa basa
Mg(OH) . Para petani menggunakan reaksi penetralan agar tanah yang terlalu asam dan tidak
baik bagi tanaman dapat menjadi netral dengan menambahkan senyawa basa Ca(OH) 2 atau air
kapur. Pasta gigi mengandung basa berfungsi untuk menetralkan mulut kita dari asam, yang
dapat merusak gigi dan menimbulkan bau mulut.
Berdasarkan sifat asam dan basa, larutan dibedakan menjadi tiga golongan yaitu : bersifat asam,
basa, dan netral. Sifat larutan tersebut dapat ditunjukkan dengan menggunakan indikator asam-
basa, yaitu zat-zat warna yang menghasilkan warna berbeda dalam larutan asam dan basa. Cara
menentukan senyawa bersifat asam, basa atau netral dapat menggunakan kertas lakmus, larutan
indikator atau larutan alami. Misal, lakmus merah dan biru. Berikut pengelompokkan jenis
indikator asam – basa dalam larutan yang bersifat asam, basa dan netral.
Tabel 2.5 Warna lakmus dalam larutan yang bersifat asam, basa, dan netral
Lakmus digunakan sebagai indikator asam-basa, sebab lakmus memiliki beberapa keuntungan,
yaitu:
1. Lakmus dapat berubah warna dengan cepat saat bereaksi dengan asam ataupun basa.
2. Lakmus sukar bereaksi dengan oksigen dalam udara sehingga dapat tahan lama.
3. Lakmus mudah diserap oleh kertas, sehingga digunakan dalam bentuk lakmus kertas.
Lakmus adalah sejenis zat yang diperoleh dari jenis lumut kerak
Selain menggunakan indikator buatan, dipakai pula indikator alami untuk mengelompokkan
bahan-bahan di lingkungan berdasarkan konsep asam, basa, dan garam. Indikator alami, seperti :
bunga sepatu, kunyit, kulit manggis, kubis ungu atau jenis bunga-bungaan yang berwarna.
Ekstrak bahan-bahan tersebut dapat memberikan warna yang berbeda dalam larutan asam dan
basa.
Perhatikan tabel 2.6 warna ekstrak kubis ungu dalam larutan asam, basa, dan netral.
Tabel 2.6 Warna ekstrak kubis ungu dalam larutan asam, basa dan netral
Sifat asam ditunjukkan oleh perubahan warna indikator buatan dan indikator alami menjadi
warna kemerahan, sedangkan sifat basa ditunjukkan oleh perubahan warna indikator buatan dan
indikator alami menjadi warna kebiruan atau kehijauan.
Pada umumnya semua asam dan basa mempunyai sifat tertentu. Misal, terdapat beberapa asam
yang aman digunakan untuk obat tetes mata atau diminum, tetapi terdapat juga asam yang dapat
merusak jaringan kulit dan logam. Semua basa juga memiliki sifat tertentu, misal kita
menggunakan pasta gigi untuk membersihkan gigi dan menghilangkan bau mulut, sebaliknya
natrium hidroksida digunakan untuk pembersih saluran dan berbahaya jika terkena kulitmu.
Jumlah ion H+dalam air digunakan untuk menentukan sifat derajat keasaman atau kebasaan suatu
zat. Semakin zat tersebut memiliki keasaman tinggi, semakin banyak ion H+di dalam air.
Sedangkan semakin tinggi kebasaan zat tersebut, semakin banyak ion OH–dalam air. Untuk
menentukan harga pH dan pOH biasa digunakan indikator universal yang dapat memperlihatkan
warna bermacam-macam untuk tiap pH. Indikator universal dilengkapi dengan cakram warna,
sehingga warna dan hasil reaksi dapat ditentukan pHnya dengan mencocokkan warna
tersebut.Selain itu, pH meter juga dapat dipergunakan untuk menentukan tingkatkeasaman atau
kebasaan suatu zat.
Indikator universal merupakan campuran dari bermacam-macamindikator asam dan basa yang
dapat berubah warna setiap satuan pH.Terdapat dua macam indikator universal yang digunakan,
yaitu berupalarutan dan kertas. Jenis indikator universal larutan, jika dimasukkandalam larutan
yang bersifat asam, basa atau garam yang memiliki pH berbeda-beda akan memberikan warna-
warna yang berbeda pula.
Perhatikan tabel 2.7 di bawah ini!
Sedangkan jika menggunakan indikator universal bentuk kertas untuk mengetahui sifat asam,
basa atau garam adalah dengan cara mencelupkan kertas tersebut ke dalam larutan yang hendak
kita ketahui pHnya.Kemudian warna yang muncul dicocokkan dengan cakram warna standar
yang terdapat pada kemasan indikator tersebut. Larutan bersifat netraljika pH = 7, larutan
bersifat asam jika pH< 7, dan larutan bersifat basa jika pH > 7.
Kompetensi Dasar :
3.10. Menjelaskan konsep asam dan basa serta kekuatannya dan kesetimbangan pengionannya
dalam larutan
Tujuan :
Siswa dapat menentukan sifat keasaman dan kebasaan dari suatu larutan dengan menggunakan
indikator kertas lakmus.
Pertanyaan diskusi
1. Bagaimanakah warana lakmus merah setelah ditetesi air HCl ?. Bagaimana warna lakmus biru
setelah ditetesi HCl ?
2. Bagaimanakah warana lakmus merah setelah ditetesi air cuka ?. Bagaimana warna lakmus biru
setelah ditetesi air cuka ?
3. Bagaimanakah warana lakmus merah setelah ditetesi air kapur ?. Bagaimana warna lakmus
biru setelah ditetesi air kapur ?
4. Bagaimanakah warana lakmus merah setelah ditetesi larutan NaOH ?. Bagaimana warna
lakmus biru setelah ditetesi larutan NaOH ?
e. Kesimpulan :
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………
Jawaban LKS :
1. Pada lakmus merah yang ditetesi HCl, tidak terjadi perubahan warna, tetapi pada kertas
lakmus biru terjadi perubahan warna pada saat ditetesi HCl, yaitu berubah menjadi biru
2. Pada lakmus merah yang ditetesi asam cuka, tidak terjadi perubahan warna, tetapi pada
kertas lakmus biru terjadi perubahan warna pada saat ditetesi asam cuka, yaitu berubah
menjadi biru
3. Pada lakmus merah yang ditetesi air kapur, terjadi perubahan warna menjadi warna
merah sedangkan pada lakmus biru tidak terjadi perubahan warna pada saat ditetesi air
kapur
4. Pada lakmus merah yang ditetesi NaOH, terjadi perubahan warna menjadi warna merah
sedangkan pada lakmus biru tidak terjadi perubahan warna pada saat ditetesi NaOH
Kesimpulan:
larutan yang bersifat asam apabila diteteskan pada kertas lakmus biru akan menghasilkan
perubahan warna menjadi merah, demikian sebaliknya apabila larutan yang bersifat basa
diteteskan pada kertas lakmus merah akan menghasilkan perubahan wwarna menjadi
warna biru