Materi Bab4 Sesi 1
Materi Bab4 Sesi 1
Keterangan:
Target nasional tahun 2019 berdasarkan Kepmenko Bidang Kesra Nomor 54 Tahun
2013 dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2015
tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan kebutuhan Sumber Daya Manusia
Kesehatan.
3) Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan masyarakat (perorangan, keluarga, dan masyarakat)
termasuk di dalamnya pelibatan partisipasi pihak swasta diperlukan untuk
mengoptimalkan upaya kesehatan. Pertanyaan dibawah ini ini digunakan
untuk menganalisis situasi pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan di
daerah:
a. Bagaimana kondisi UKBM (optimalisasi dana desa, upaya
penjangkauan dan peran serta masyarakat, pendekatan keluarga
sehat, keberadaan desa siaga) ?
b. Berapa jumlah rumah tangga yang telah melaksanakan perilaku hidup
bersih dan sehat di setiap kecamatan atau wilayah puskesmas?
c. Berapa jumlah UKBM aktif (posyandu, poskesdes, polindes)?
d. Berapa jumlah kader aktif (Jumantik) dan bagaimana kinerjanya?
e. Bagaimana gambaran kegiatan CSR perusahaan untuk kesehatan?
f. Bagaimana kemitraan pemerintah dan organisasi masyarakat maupun
swasta dalam berbagai program kesehatan?
4) Pembiayaan Kesehatan
Analisis pembiayaan kesehatan ditujukan untuk mengidentifikasi
ketersediaan pembiayaan kesehatan (jumlah dan pemanfaatannya) serta
sumber pembiayaan. (pemerintah, pemerintah daerah, swasta, organisasi
masyarakat, dan dana masyarakat). Pertanyaan di bawah ini dapat
digunakan untuk penentuan situasi pembiayaan kesehatan di daerah:
a. Bagaimana proporsi anggaran kesehatan dalam APBD (PAD, DAU)?
b. Bagaimana pemanfaatan DAK pada periode sebelumnya (alokasi,
realisasi keuangan dan realisasi fisik)?
c. Bagaimana pemanfaatan DBH cukai rokok, otsus, dana desa (sesuai
spesifik daerah)?
d. Bagaimana gambaran alokasi anggaran dari BPJS baik untuk FKTP
(kapitasi) maupun FKTL (klaim INA-CBGs)?
e. Bagaimana alokasi Jamkesda (sesuai spesifik daerah)?
6) Upaya Kesehatan
Upaya kesehatan diselenggarakan oleh pemerintah (termasuk TNI
dan POLRI), pemerintah daerah, masyarakat atau swasta melalui upaya
peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan dan
pemulihan kesehatan. Analisis upaya kesehatan daerah dilakukan untuk
memetakan akses masyarakat terhadap pelayanan dan kinerja berbagai
jenis fasilitas pelayanan kesehatan. Tabel dan pertanyaan di bawah ini
dapat digunakan untuk melakukan analisis upaya kesehatan.
Beberapa hal berikut dapat digunakan untuk menentukan analisis situasi non kesehatan,
antara lain keadaan geografis, demografi, potensi pengembangan wilayah, kondisi rawan
bencana, perubahan iklim, serta perkembangan global, nasional, antar provinsi, dan lokal yang
dinamis, lokal spesifik, budaya di daerah, etnografi, dan kebijakan SDGs. Di bidang lingkungan,
mekanisme mitigasi serta adaptasi dan pengenalan risiko akan perubahan lingkungan dan iklim
menuntut kegiatan kerja sama antara pihak lingkungan dan sektor kesehatan.
Secara geografis, sebagaian besar wilayah Indonesia rawan bencana, situasi politik yang
berkembang juga rentan menimbulkan konflik sosial yang pada akhirnya memunculkan
berbagai masalah kesehatan, termasuk di dalamnya pembangunan daerah yang tidak
berawawasan kesehatan.
Geografis
Luas wilayah
Batas wilayah
administrasi
Topografi
Geologi
Hidrologi
sdt
Demografi
Jumlah penduduk
Jumlah penduduk
laki-laki
Jumlah penduduk
perempuan
Pendidikan
Agama
Etnis
dst
Potensi pengembangan wilayah
Industri pariwisata
Wilayah
pertambangan
dst
Kondisi rawan bencana dan krisis kesehatan
Indeks risiko
bencana daerah
Anda
Determinan Kondisi Pengaruh ke Kesehatan Keterangan
Masyarakat
Identifikasi jenis
bencana
dst
Kebijakan global
SDGs
Masyarakat
Ekonomi Asean
dst
Kebijakan nasional
Jaminan kesehatan
dst
Kebijakan antarkabupaten
Peraturan daerah
perbatasan
dst
Peraturan daerah yang berdampak pada kesehatan masyarakat
Kebijakan perda
rokok
Kebijakan
pemberantasan
wilayah prostitusi
dst
Budaya, adat istiadat yang berdampak pada kesehatan masyarakat
Pantangan ibu
hamil makan buah-
buahan
Pantangan lainnya
dst