Anda di halaman 1dari 16

Perencanaan

Dasar perencanaan
Bagaimana proses penentuan rencana kegiatan pendampingan ibu menyusui oleh
kader dan pemantauan kelompok pendamping ASI (kader)?

Kepala Puskesmas:
Itu rencananya kalau kita di sini ada ibu yang hamil itu biasanya sudah kita
jadikan pokok untuk kita mengadakan pembinaan di ASI eksklusif itu nanti kalau
dia melahirkan, jadi sudah kita kasih motivasi dari awal agar si ibu ini
memberikan asi eksklusif pada bayinya jika sudah melahirkan nanti, karena pada
saat ibu melahirkan kita tidak bisa mendampingi, jadi kita sarankan kepada ibu
hamil tersebut untuk memberikan informasi kepada keluarga agar jika nanti
anaknya lahir jangan diberi makanan apapun karena ibu tersebut telah
menjalankan asi eksklusif. Jadi kitapun memberikan saran bagaimana cara
menjaga air susunya, jadi ketika nanti anaknya lahir air susunya langsung bisa
keluar. Karena selama ini biasanya pihak rumah sakit atau bidan-bidan
mempunyai kerjasama dengan agen-agen susu formula. Jadi kita langsung berikan
motivasi pada para ibu tersebut bahwa asi eksklusif itu lebih baik dari susu
formula. Kepala gizinya biasanya memberikan arahan kepada para ibu melahirkan
ini agar mengkonsumsi makanan yang bisa menciptakan air susu itu. Hal tersebut
dimaksudkan ketika kebutuhan bayi akan asi eksklusif besar, air susunya masih
tetap ada. Karena biasanya ketika air susunya susah keluar dan anak terus
menangis, maka orang tua akan memberikan susu formula. Nah hal-hal seperti itu
yang dijaga. Kalau untuk kader, kader-kader kita kumpulkan, kita kasih pelatihan,
nah informasi tersebut kita sampaikan, karena kader tersebut yang bisa
mendampingi dilingkungan ibu tersebut. Kita ada pertemuan rutin kader setiap
bulan. Dalam pertemuan itulah kita sampaikan ilmu kepada kader untuk
memberikan motivasi kepada masyarakat agar memberikan ASI eksklusif itu pada
anaknya. Tapi kalau untuk petugas puskesmasnya, pada setiap ibu datang mulai
dari hamil sampai dengan melahirkan kita kasih penyuluhan

Kepala Program Gizi:


Karena cakupan ASI eksklusif terbilang rendah makanya diadakan kegiatan untuk
mendukung program ASI eksklusif ini.

Bidan Koordinator:
Karena cakupan ASI eksklusif untuk wilayah puskesmas ini masih rendah

Siapa saja yang ikut serta dalam menyusun rencana?


Kepala Puskesmas:
Pembuatan rencananya hanya kita, bidan, kader dan bidan puskeskel karena
mereka itulah yang terjun langsung ke masyarakat.
Kepala Program Gizi:
Gizi dan bidan KIA/lintas program.
Bidan Koordinator:
Gizi dan bidan KIA/lintas program

Mengapa rencana dibuat?


Kepala Puskesmas:
Untuk meningkatkan cakupan program ASI eksklusif di wilayah kerja puskesmas
Kepala Program Gizi:
Untuk meningkatkan cakupan program ASI eksklusif
Bidan Koordinator:
Untuk meningkatkan cakupan program ASI eksklusif

Dalam kurun waktu berapa lama perencanaan dibuat?


Kepala Puskesmas:
Relatif
Kepala Program Gizi:
Perencanaan dibuat sekitar 1 minggu kerja, setelah ada program, maka para kader
diberi sosialisasi. Kegiatan dilaksanakan setiap bulan dimana ada 16 kelompok
dan 16 kader
Bidan Koordinator:
Tidak terlalu lama antara 4-5 hari

Adakah anggaran khusus yang disediakan untuk kegiatan pendampingan ibu


menyusui oleh kader dan pemantauan kelompok pendamping ASI (kader)?
Kepala Puskesmas:
Kita pakai dana BOK yang sudah kita buat matriknya
Kepala Program Gizi:
Memakai dana BOK
Bidan Koordinator:
Menggunakan dana BOK

Tujuan
Apa tujuan dari kegiatan pendampingan ibu menyusui oleh kader dan pemantauan
kelompok pendamping ASI (kader)?
Kepala Puskesmas:
Tujuannya untuk menjawab masalah stunting anak. Kalau memang pemenuhan
gizinya tidak memenuhi untuk kebutuhan bayi, otomatis nanti bisa mengurangi
pola pikir anak itu nanti, di sisi lain jika bayi tidak diberi ASI eksklusif rentan
terkena penyakit itu yang kita tekankan pada masyarakat, tujuannya yaitu menjaga
agar bayi ini nanti tumbuh dengan baik, cerdas, tidak mudah terserang penyakit
Kepala Program Gizi:
Untuk meningkatkan cakupan program ASI eksklusif di wilayah cakupan
puskesmas kemudian program dapat berjalan berkesinambungan, selalu
mengingatkan masyarakat akan pentingnya ASI eksklusif.
Bidan Koordinator:
Meningkatkan cakupan program ASI eksklusif di wilayah kerja puskesmas

Siapa yang menetapkan tujuan?


Kepala Puskesmas:
Kepala puskesmas. Dasarnya dari program kemenkes turun ke dinas, puskesmas
menjalankannya
Kepala Program Gizi:
Puskesmas
Bidan Koordinator:
Puskesmas

Bagaimana tujuan dapat dibuat? Apakah tujuan kegiatan sudah sesuai dengan
masalah yang ada?
Kepala Puskesmas:
Tujuan dibuat sesuai dengan masalah yang ada
Kepala Program Gizi:
Tujuan dibuat dengan berkoordinasi lintas program dan lintas sektor bersama
dengan para kader dengan menyesuaikan masalah yang ada
Bidan Koordinator:
Tujuan dibuat berdasarkan masalah yang ada dengan berkoordinasi lintas program

Apakah sudah sesuai target yang diharapkan?


Kepala Puskesmas:
Belum
Kepala Program Gizi:
Belum, masih dibawah target
Bidan Koordinator:
Masih belum

Kebijakan
Adakah kebijakan atau peraturan daerah yang mengatur tentang ASI eksklusif di
Puskesmas?
Kepala Puskesmas:
Perda ada. Puskesmas tidak ada
Kepala Program Gizi:
Ada, perda
Bidan Koordinator:
Ada, perda

Jika ada, Apa kebijakannya?


Kepala Puskesmas:
PP No. 33 Tahun 2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif, Permenkes Nomor 15
Tahun 2014 tentang Sanksi Bagi Penghambat Keberhasilan Program Pemberian
ASI Eksklusif, dan Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Lampung Nomor 17 Tahun
2014 tentang Pemberian ASI Eksklusif
Kepala Program Gizi:
PP No. 33 Tahun 2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif
Bidan Koordinator:
PP No. 33 Tahun 2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif

Siapakah yang membuat kebijakan tersebut?


Kepala Puskesmas:
Pusat, kementrian kesehatan dan Pemerintah daerah provinsi lampung
Kepala Program Gizi:
Pusat, kementrian kesehatan dan Pemda provinsi lampung
Bidan Koordinator:
Pemerintah pusat, menteri kesehatan dan pemda Lampung

Mengapa kebijakan dibuat?


Kepala Puskesmas:
Untuk meningkatkan kualitas hidup bayi
Kepala Program Gizi:
Agar ibu melakukan program pemberian air susu ibu eksklusif kepada bayi hingga
umur enam bulan
Bidan Koordinator:
Untuk mendukung pelaksanaan program pemberian ASI eksklusif

Bagaimana pelaksanaan dari kebijakan tersebut? Apakah sudah optimal?


Kepala Puskesmas:
Sudah kita terapkan secara optimal. Tapi masalahnya masyarakat mencari yang
instan jadi program yang kita jalankan juga masih belum memenuhi target, maka
setiap tahun program masih kita jalankan.
Kepala Program Gizi:
Pelaksanaan sudah optimal
Bidan Koordinator:
Pelaksanaannya sih sudah optimal

Prosedur
Adakah SOP program?
Kepala Puskesmas:
Ada SOP.
Kepala Program Gizi:
Ada SOP
Bidan Koordinator:
Ada SOP

Apakah konsep rencana sudah memenuhi SOP?


Kepala Puskesmas:
Sudah
Kepala Program Gizi:
Sudah
Bidan Koordinator:
Sudah

Bagaimana dengan pembagian tugas kepada staf?


Kepala Puskesmas:
Pembagian tugas sesuai dengan tupoksi masing-masing
Kepala Program Gizi:
Sudah ada pembagian tugas
Bidan Koordinator:
Pembagian tugas dilakukan sesuai dengan tanggungjawabnya masing-masing
Adakah standar untuk kerja (standard of performance) untuk menjadi pedoman
kerja staf dilapangan?
Kepala Puskesmas:
Standarnya sudah ada dari dinas.
Kepala Program Gizi:
Tidak ada, menggunakan standar dari dinas
Bidan Koordinator:
Tidak ada

Progress/ Kemajuan
Adakah target atau capaian dari rencana kegiatan tersebut?
Kepala Puskesmas:
Ada, target di tentukan oleh dinas
Kepala Program Gizi:
Ada target dari dinas sebesar 60%
Bidan Koordinator:
Ada target dari dinas sebesar 60%

Mengapa dibuat target capaian? Siapa yang membuat target?


Kepala Puskesmas:
Untuk meningkatkan ASI eksklusif. Target capaian ditentukan oleh dinas, berapa
target yang harus di capai, nah itu dibagi 12 bulan. Kalau dibulan ini tidak
memenuhi target, terpaksa kita komulatifkan ke bulan berikutnya
Kepala Program Gizi:
Karena terdapat permasalah cakupan ASI eksklusif. Yang rendah Pusat dengan
perpanjangan tangan dinas
Bidan Koordinator:
Adanya masalah ASI eksklusif. Pusat dan dinas

Bagaimana mengukur progress kegiatan yang telah dilaksanakan?


Kepala Puskesmas:
Kita ukur sendiri lalu kita laporkan ke dinas
Kepala Program Gizi:
Dengan melakukan pelaporan tiap bulan
Bidan Koordinator:
Melalui laporan

Kapan progress dinilai?


Kepala Puskesmas:
Setiap 6 bulan sekali. Ada supervisi dari dinas setiap 6 bulan sekali.
Kepala Program Gizi:
6 bulan sekali
Bidan Koordinator:
6 bulan sekali

Program
Apakah program pemberian ASI eksklusif sudah menjadi prioritas di Puskesmas?
Kepala Puskesmas:
Program pemberian ASI eksklusif sudah menjadi prioritas, karena untuk
menanggulangi gizi buruk, asi bagus, murah untuk di dapat
Kepala Program Gizi:
Sudah
Bidan Koordinator:
Sudah.

Bagaimana cara menyusun kegiatan pendampingan ibu menyusui oleh kader dan
pemantauan kelompok pendamping ASI (kader)?
Kepala Puskesmas:
Penyusunan kegiatan dilakukan oleh bidan, puskesmas hanya mengawasi
Kepala Program Gizi:
Kader rutin mengikuti kegiatan posyandu di wilayah kerjanya
Bidan Koordinator:
Kegiatan menyesuaikan dengan jadwal posyandu

Siapa yang menyusun kegiatan?


Kepala Puskesmas:
Bidan
Kepala Program Gizi:
Bidan
Bidan Koordinator:
Bidan
Pengorganisasian

Kegiatan
Apa saja kegiatan yang akan dilaksanakan?
Kepala Puskesmas:
Kunjungan, mendampingi dan memantau
Kepala Program Gizi:
Kader mendampingi, petugas puskesmas memantau
Bidan Koordinator:
Pendampingan dan pemantauan

Siapa saja yang bertanggung jawab dalam kegiatan tersebut?


Kepala Puskesmas:
Bidan dan gizi
Kepala Program Gizi:
Bidan dan gizi
Bidan Koordinator:
Bidan dan gizi

Kapan dan dimana kegiatan berlangsung?


Kepala Puskesmas:
Posyandu dan kunjungan rumah
Kepala Program Gizi:
Posyandu dan kunjungan rumah
Bidan Koordinator:
Posyandu dan kunjungan rumah

Bagaimana pelaksanaan kegiatan di lapangan?


Kepala Puskesmas:
Pelaksanaannya sudah baik
Kepala Program Gizi:
Dilaksanakan sebaik mungkin
Bidan Koordinator:
Melaksanakan sebaik-baiknya

Tenaga Pelaksana
Sudahkah dibuat struktur organisasi atau struktur personalia?
Kepala Puskesmas:
Tidak ada, hanya ada jadwal
Kepala Program Gizi:
Belum ada
Bidan Koordinator:
Belum ada

Apakah staf sudah mendapat tugas sesuai dengan tanggung jawabnya?


Kepala Puskesmas:
Ya sudah, bidan KIA, kader juga terbagi menjadi kader gizi, kader festi, asi
eksklusif kader gizi.
Kepala Program Gizi:
Sudah
Bidan Koordinator:
Sudah

Siapa yang membuat struktur organisasi?


Kepala Puskesmas:
-
Kepala Program Gizi:
-
Bidan Koordinator:
-

Adakah batasan waktu dalam struktur organisasi?


Kepala Puskesmas:
-
Kepala Program Gizi:
-
Bidan Koordinator:
-

Pekerjaan
Adakah tim dalam kegiatan tersebut? Jika ya, siapa saja?
Kepala Puskesmas:
Tidak ada tim khusus. Pelaksananya hanya bidan dan gizi
Kepala Program Gizi:
Gizi, KIA dan kader
Bidan Koordinator:
Gizi, KIA dan kader

Siapakah yang membentuk tim tersebut?


Kepala Puskesmas:
Kepala Puskesmas
Kepala Program Gizi:
Kepala Puskesmas
Bidan Koordinator:
Kepala Puskesmas

Bagaimana cara/proses pembentukan tim tersebut?


Kepala Puskesmas:
Melalui rapat kecil
Kepala Program Gizi:
Melalui rapat kecil
Bidan Koordinator:
Melalui rapat kecil

Apakah tim bekerja dengan optimal?


Kepala Puskesmas:
Ya
Kepala Program Gizi:
Ya
Bidan Koordinator:
Ya

Bagaimana anda bersama tim anda menyelesaikan kegiatan sesuai waktu yang
ditetapkan?
Kepala Program Gizi:
Melakukan pendampingan saat posyandu dan melakukan kunjungan rumah
Bidan Koordinator:
Melakukan kunjungan rumah kepada ibu melahirkan/menyusui yang bermasalah
Sejak kapan anda menjadi pemegang program ASI eksklusif?
Kepala Program Gizi:
2015

Pegawai
Apakah tugas pegawai sudah sesuai dengan tanggung jawabnya?
Kepala Puskesmas:
Sudah
Kepala Program Gizi:
Sudah

Bidan Koordinator:
Sudah

Menurut anda, bagaimana sikap pegawai saat mendapatkan tugas?


Kepala Puskesmas:
Baik-baik saja
Kepala Program Gizi:
Tidak ada masalah
Bidan Koordinator:
Tidak berkeberatan

Hubungan
Adakah kerjasama dengan lintas sektor dalam upaya kegiatan pendampingan ibu
menyusui oleh kader dan pemantauan kelompok pendamping ASI (kader)? Jika
ada, apa saja kontribusinya?
Kepala Puskesmas:
Ada, terutama dari kesrak dari kecamatan membantu kita dalam masalah ASI
eksklusif itu. Mereka juga memberikan informasi pada masyarakat bahwa ASI
eksklusif baik untuk bayi. Pada sisi lain kelurahan juga memberikan kemudahan
bagi kita untuk memberikan izin untuk masuk ke lingkungannya.
Kepala Program Gizi:
Ada, kader, ibu PKK mengumpulkan warga
Bidan Koordinator:
Ada, kader, ibu PKK

Adakah bantuan dari pemegang program lain?


Kepala Puskesmas:
Tidak ada
Kepala Program Gizi:
Dari satgas
Bidan Koordinator:
Dari satgas

Adakah kerjasama dengan masyarakatnya?


Kepala Puskesmas:
Ada
Kepala Program Gizi:
Ada
Bidan Koordinator:
Ada

Lingkungan
Bagaimana sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan?
Sudah tercukupi atau belum?
Kepala Puskesmas:
Sudah tercukupi
Kepala Program Gizi:
Belum mencukupi, kalau buku-buku sudah, namun kebutuhan konseling belum
Bidan Koordinator:
Belum mencukupi, alat peraga untuk ibu menyusui belum mencukupi
Pelaksanaan

Motivasi
Apakah anda sudah memberikan motivasi kepada bawahan? Jika ya, dalam bentuk
apa? Jika tidak, apakah memberikan motivasi kepada bawahan tidak perlu?
Kepala Puskesmas:
Sudah. Kita sudah sampaikan, karena mereka juga ada penilaian kinerja baik dari
pusat maupun daerah.
Kepala Program Gizi:
Ada. Semangat
Bidan Koordinator:
Ada. Semangat

Kapan anda rutin memberikan motivasi?


Kepala Puskesmas:
Ya
Kepala Program Gizi:
Tidak
Bidan Koordinator:
Tidak

Menurut anda, apakah motivasi yang anda berikan sudah berpengaruh terhadap
keberhasilan kegiatan?
Kepala Puskesmas:
Ya,
Kepala Program Gizi:
Ya
Bidan Koordinator:
Ya

Komunikasi
Bagaimana komunikasi yang terjalin antara anda dengan petugas lainnya dalam
pelaksanaan kegiatan?
Kepala Puskesmas:
Komunikasi berjalan dengan baik. Informasi dari atasan untuk bawahan itu
banyak kita sampaikan biasanya di apel pagi
Kepala Program Gizi:
Bagus
Bidan Koordinator:
Bagus

Bagaimana cara anda dalam menyampaikan edukasi program ASI kepada


masyarakat/ kader?
Kepala Program Gizi:
Pelatihan kader, mengadakan refresing/mengingat kembali
Bidan Koordinator:
Pelatihan kader, mengadakan refresing

Kepemimpinan
Bagaimana gaya kepemimpinan yang anda terapkan kepada bawahan?
Kepala Puskesmas:
Saya lebih cenderung demokratis. Jadi saya menerapkan sistem kekeluargaan. Jadi
kita membentuk team work. Kalau sudah menjadi team work kan enak. Jadi saya
bilang ke staff saya kerjakanlah pekerjaan kalian sesuai dengan tupoksi masing-
masing. Intinya membuat suasana kerja yang nyaman.
Kepala Program Gizi:
Demokratis
Bidan Koordinator:
Demokratis
Bagaimana proses pengambilan keputusan berdasarkan data dari hasil kegiatan?
Kepala Puskesmas:
Kita mengambil keputusan itu secara bersama. Karena memang pekerjaan di
puskesmas ini ada lintas programnya. Jadi dari lintas program ini sama-sama
memberikan masukan. Keputusan tidak bisa diambil sendiri oleh kepala
puskesmas, tapi berdasarkan musyawarah.
Kepala Program Gizi:
Keputusan diambil secara bersama
Bidan Koordinator:
Keputusan secara mufakat
Pengawasan
Bagaimana proses pengawasan sebelum kegiatan berlangsung? Misalnya
pengawasan SDM, bahan, modal dan sumber daya finansial untuk program ASI
Kepala Puskesmas:
Biasanya kita bentuk jadwal, programnya yang mau disampaikan
Kepala Program Gizi:
Tidak ada. Dengan melihat buku catatan kader
Bidan Koordinator:
Melihat laporan kader

Bagaimana proses pengawasan saat kegiatan berlangsung?


Kepala Puskesmas:
Lebih kepada mengingatkan jika ada kegiatan, kemudian melalui laporan kegiatan
Kepala Program Gizi:
Bidan Koordinator:

Apakah pelaksanaan kegiatan sudah mencapai target yang diharapkan?


Kepala Puskesmas:
Belum
Kepala Program Gizi:
Belum
Bidan Koordinator:
Belum

Adakah tindakan koreksi jika ada penyimpangan?


Kepala Puskesmas:
Ada. Kita lakukan koreksi jika staff kita ada yang melakukan penyimpangan.
Kepala Program Gizi:
Ada. Biasanya diingatkan kembali
Bidan Koordinator:
Ya ada, dengan menegur secara halus
Perencanaan

Apakah petugas puskesmas menyampaikan rencana kegiatan dalam pelaksanaan


program ASI eksklusif?
Ya, menyampaikan
Apa yang anda lakukan di lapangan sudah sesuai dengan rencana?
Iya sudah
Adakah anggaran khusus yang diberikan untuk ASI eksklusif?
Ada dari puskesmas

Tujuan
Apakah tujuan dari kegiatan tersebut?
Kita memantau si ibu yang sedang menyusui itu apakah ia sudah benar cara
menyusuinya, karena terkadang ada ibu yang asal menyusui padahal ada cara
menyusui yang benar.
Terkadang juga ada yang belum 6 bulan sudah diberi makanan tambahan
Menurut anda, apakah tujuan tersebut sudah sesuai dengan masalah yang ada?
Sedikit banyak sudah membantu untuk memperbaiki cakupan ASI eksklusif.
Kalau dulu banyak ibu-ibu itu yang memberikan ASI dengan posisi yang kurang
benar

Kebijakan
Menurut anda, adakah kebijakan atau peraturan yang mengatur tentang ASI?
Ada. Misalnya tentang pojok ASI
Siapakah yang membuat kebijakan tersebut?
Mengapa kebijakan dibuat?

Progres/kemajuan
Adakah target atau capaian dari rencana tersebut?
Harapannya semua ibu-ibu menyusui, tidak hanya yang didampingi dapat
menyusui dengan benar dan bisa dengan maksimal menyusui dengan ASI
eksklusifnya
Kapan progres dinilai?
Kalau pertemuan setiap bulan, membahas masalah kelanjutannya. Kalau laporan
ke puskesmas ya ada yang 2 bulan atau 3 bulan

Pengorganisasian

Kegiatan
Apa saja kegiatan yang akan dilaksanakan dilapangan?
Memantau, mencatat, memberikan pengarahan tentang manfaat pemberian asi
Kapan dan dimana kegiatan berlangsung?
Bisa di posyandu atau kunjungan rumah
Bagaimana pelaksanaan kegiatan di lapangan?
Kita menanyakan bulan ini masih ASI eksklusif atau tidak dan kalau ada masalah
kita konsultasi ke puskesmas
Pekerjaan
Bagaimana anda bertangggung jawab atas kegiatan tersebut?
Dengan melaksanakan pendampingan dan membuat laporan ke puskes
Apa saja peran kader dalam pelaksanaan kegiatan?
Membantu memantau pemberian ASI eksklusif

Hubungan
Apakah tim dari puskesmas ikut berperan aktif dalam kegiatan?
Ya, misalkan ada masalah kita langsung konsul dan tim dari puskes langsung
turun. Mereka yang memberikan solusi dan tindakan. Kami sebagai kader hanya
jembatan
Adakah kerjasama dengan pihak lain dalam pelaksanaan kegiatan?
Tidak ada

Pelaksanaan
Bagaimana komunikasi yang terjalin dengan petugas puskesmas dalam
menjalankan kegiatan?
Baik. Karena banyak masyarakat yang memang sudah kenal dengan petugas
puskes. Orang puskes juga sering turun ke masyarakat.
Bagaimana para petugas puskesmas dalam mengedukasi kader untuk
melaksanakan kegiatan tersebut?
Biasanya dengan mengadakan pelatihan bagi kader-kader
Bagaimana komunikasi yang terjalin antara anda dan warga dalam pelaksanaan
kegiatan?
Sangat baik.
Apakah anda sudah menyampaikan maksud dan tujuan diadakan kegiatan kepada
warga?
Sudah

Pengawasan:
Bagaimana proses pengawasan yang anda lakukan dalam kegiatan tersebut?
Sewaktu kegiatan berlangsung sekalian kunjungan rumah. Jadi di datangi tanya-
tanya
Bagaimana sistem pencatatan dan pelaporan data program ASI eksklusif kepada
petugas puskesmas?
Rutin, setiap bulan sekali

Adakah kendala dalam melaksanakan kegiatan? Jika ada bagaimana cara


mengatasinya?
Tidak ada kendala yang berarti
Apakah yang ibu ketahui tentang ASI eksklusif?
ASI eksklusif itu hanya memberikan ASI saja pada bayi
Menyusui bayi hanya dengan ASI tanpa tambahan susu formula
ASI dari ibu untuk bayinya tanpa tambahan susu formula lainnya karena untuk
daya tahan tubuh dan kandungan gizi atau vitaminnya lebih banyak.

Apakah ibu tahu bahwa ada program ASI eksklusif yang dijalankan oleh
puskesmas?
Belum tahu

Apa saja kegiatannya?


Tidak tahu

Kapan, dimana dan bagaimana pelaksanaan kegiatan berlangsung?

Apakah ibu tahu adanya kebijakan pemerintah tentang ASI eksklusif?

Apa saja informasi yang sudah kader berikan pada kegiatan ASI eksklusif?
Kalau memang ASInya banyak ya kalau bisa di kasih ASI terus
Ya masalah pemberian ASI saja
Tentang pemberian ASI kalaupun ada makanan tambahan susunya tetap ASI
Gak tahu

Apakah kader sudah menyampaikan maksud dan tujuan diadakan kegiatan ASI
eksklusif tersebut?
Belum
Belum
Belum
Gak tahu

Bagaimana cara kader membina ibu-ibu dalam kegiatan ASI eksklusif?


Di beri tahu kalau setiap 1 jam sekali bayi harus diberi ASI, kalau bayinya tidur
Diberi tahu tentang makanan bergizi
Makan yang banyak
Kalau bayi haus di kasih ASI jangan susu yang lain.
Kalau ASInya banyak disimpan
Pemberian konsultasi, kalo ada yang gak tahu ditanyakan

Bagaimana cara pengawasan yang dilakukan kader/petugas puskes dalam


melaksanakan kegiatan?
Bentuk pengawasannya setiap sebulan sekali bayi ditimbang, ditanya beratnya
berapa, masih dikasih ASI enggak

Anda mungkin juga menyukai