Dasar perencanaan
Bagaimana proses penentuan rencana kegiatan pendampingan ibu menyusui oleh
kader dan pemantauan kelompok pendamping ASI (kader)?
Kepala Puskesmas:
Itu rencananya kalau kita di sini ada ibu yang hamil itu biasanya sudah kita
jadikan pokok untuk kita mengadakan pembinaan di ASI eksklusif itu nanti kalau
dia melahirkan, jadi sudah kita kasih motivasi dari awal agar si ibu ini
memberikan asi eksklusif pada bayinya jika sudah melahirkan nanti, karena pada
saat ibu melahirkan kita tidak bisa mendampingi, jadi kita sarankan kepada ibu
hamil tersebut untuk memberikan informasi kepada keluarga agar jika nanti
anaknya lahir jangan diberi makanan apapun karena ibu tersebut telah
menjalankan asi eksklusif. Jadi kitapun memberikan saran bagaimana cara
menjaga air susunya, jadi ketika nanti anaknya lahir air susunya langsung bisa
keluar. Karena selama ini biasanya pihak rumah sakit atau bidan-bidan
mempunyai kerjasama dengan agen-agen susu formula. Jadi kita langsung berikan
motivasi pada para ibu tersebut bahwa asi eksklusif itu lebih baik dari susu
formula. Kepala gizinya biasanya memberikan arahan kepada para ibu melahirkan
ini agar mengkonsumsi makanan yang bisa menciptakan air susu itu. Hal tersebut
dimaksudkan ketika kebutuhan bayi akan asi eksklusif besar, air susunya masih
tetap ada. Karena biasanya ketika air susunya susah keluar dan anak terus
menangis, maka orang tua akan memberikan susu formula. Nah hal-hal seperti itu
yang dijaga. Kalau untuk kader, kader-kader kita kumpulkan, kita kasih pelatihan,
nah informasi tersebut kita sampaikan, karena kader tersebut yang bisa
mendampingi dilingkungan ibu tersebut. Kita ada pertemuan rutin kader setiap
bulan. Dalam pertemuan itulah kita sampaikan ilmu kepada kader untuk
memberikan motivasi kepada masyarakat agar memberikan ASI eksklusif itu pada
anaknya. Tapi kalau untuk petugas puskesmasnya, pada setiap ibu datang mulai
dari hamil sampai dengan melahirkan kita kasih penyuluhan
Bidan Koordinator:
Karena cakupan ASI eksklusif untuk wilayah puskesmas ini masih rendah
Tujuan
Apa tujuan dari kegiatan pendampingan ibu menyusui oleh kader dan pemantauan
kelompok pendamping ASI (kader)?
Kepala Puskesmas:
Tujuannya untuk menjawab masalah stunting anak. Kalau memang pemenuhan
gizinya tidak memenuhi untuk kebutuhan bayi, otomatis nanti bisa mengurangi
pola pikir anak itu nanti, di sisi lain jika bayi tidak diberi ASI eksklusif rentan
terkena penyakit itu yang kita tekankan pada masyarakat, tujuannya yaitu menjaga
agar bayi ini nanti tumbuh dengan baik, cerdas, tidak mudah terserang penyakit
Kepala Program Gizi:
Untuk meningkatkan cakupan program ASI eksklusif di wilayah cakupan
puskesmas kemudian program dapat berjalan berkesinambungan, selalu
mengingatkan masyarakat akan pentingnya ASI eksklusif.
Bidan Koordinator:
Meningkatkan cakupan program ASI eksklusif di wilayah kerja puskesmas
Bagaimana tujuan dapat dibuat? Apakah tujuan kegiatan sudah sesuai dengan
masalah yang ada?
Kepala Puskesmas:
Tujuan dibuat sesuai dengan masalah yang ada
Kepala Program Gizi:
Tujuan dibuat dengan berkoordinasi lintas program dan lintas sektor bersama
dengan para kader dengan menyesuaikan masalah yang ada
Bidan Koordinator:
Tujuan dibuat berdasarkan masalah yang ada dengan berkoordinasi lintas program
Kebijakan
Adakah kebijakan atau peraturan daerah yang mengatur tentang ASI eksklusif di
Puskesmas?
Kepala Puskesmas:
Perda ada. Puskesmas tidak ada
Kepala Program Gizi:
Ada, perda
Bidan Koordinator:
Ada, perda
Prosedur
Adakah SOP program?
Kepala Puskesmas:
Ada SOP.
Kepala Program Gizi:
Ada SOP
Bidan Koordinator:
Ada SOP
Progress/ Kemajuan
Adakah target atau capaian dari rencana kegiatan tersebut?
Kepala Puskesmas:
Ada, target di tentukan oleh dinas
Kepala Program Gizi:
Ada target dari dinas sebesar 60%
Bidan Koordinator:
Ada target dari dinas sebesar 60%
Program
Apakah program pemberian ASI eksklusif sudah menjadi prioritas di Puskesmas?
Kepala Puskesmas:
Program pemberian ASI eksklusif sudah menjadi prioritas, karena untuk
menanggulangi gizi buruk, asi bagus, murah untuk di dapat
Kepala Program Gizi:
Sudah
Bidan Koordinator:
Sudah.
Bagaimana cara menyusun kegiatan pendampingan ibu menyusui oleh kader dan
pemantauan kelompok pendamping ASI (kader)?
Kepala Puskesmas:
Penyusunan kegiatan dilakukan oleh bidan, puskesmas hanya mengawasi
Kepala Program Gizi:
Kader rutin mengikuti kegiatan posyandu di wilayah kerjanya
Bidan Koordinator:
Kegiatan menyesuaikan dengan jadwal posyandu
Kegiatan
Apa saja kegiatan yang akan dilaksanakan?
Kepala Puskesmas:
Kunjungan, mendampingi dan memantau
Kepala Program Gizi:
Kader mendampingi, petugas puskesmas memantau
Bidan Koordinator:
Pendampingan dan pemantauan
Tenaga Pelaksana
Sudahkah dibuat struktur organisasi atau struktur personalia?
Kepala Puskesmas:
Tidak ada, hanya ada jadwal
Kepala Program Gizi:
Belum ada
Bidan Koordinator:
Belum ada
Pekerjaan
Adakah tim dalam kegiatan tersebut? Jika ya, siapa saja?
Kepala Puskesmas:
Tidak ada tim khusus. Pelaksananya hanya bidan dan gizi
Kepala Program Gizi:
Gizi, KIA dan kader
Bidan Koordinator:
Gizi, KIA dan kader
Bagaimana anda bersama tim anda menyelesaikan kegiatan sesuai waktu yang
ditetapkan?
Kepala Program Gizi:
Melakukan pendampingan saat posyandu dan melakukan kunjungan rumah
Bidan Koordinator:
Melakukan kunjungan rumah kepada ibu melahirkan/menyusui yang bermasalah
Sejak kapan anda menjadi pemegang program ASI eksklusif?
Kepala Program Gizi:
2015
Pegawai
Apakah tugas pegawai sudah sesuai dengan tanggung jawabnya?
Kepala Puskesmas:
Sudah
Kepala Program Gizi:
Sudah
Bidan Koordinator:
Sudah
Hubungan
Adakah kerjasama dengan lintas sektor dalam upaya kegiatan pendampingan ibu
menyusui oleh kader dan pemantauan kelompok pendamping ASI (kader)? Jika
ada, apa saja kontribusinya?
Kepala Puskesmas:
Ada, terutama dari kesrak dari kecamatan membantu kita dalam masalah ASI
eksklusif itu. Mereka juga memberikan informasi pada masyarakat bahwa ASI
eksklusif baik untuk bayi. Pada sisi lain kelurahan juga memberikan kemudahan
bagi kita untuk memberikan izin untuk masuk ke lingkungannya.
Kepala Program Gizi:
Ada, kader, ibu PKK mengumpulkan warga
Bidan Koordinator:
Ada, kader, ibu PKK
Lingkungan
Bagaimana sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan?
Sudah tercukupi atau belum?
Kepala Puskesmas:
Sudah tercukupi
Kepala Program Gizi:
Belum mencukupi, kalau buku-buku sudah, namun kebutuhan konseling belum
Bidan Koordinator:
Belum mencukupi, alat peraga untuk ibu menyusui belum mencukupi
Pelaksanaan
Motivasi
Apakah anda sudah memberikan motivasi kepada bawahan? Jika ya, dalam bentuk
apa? Jika tidak, apakah memberikan motivasi kepada bawahan tidak perlu?
Kepala Puskesmas:
Sudah. Kita sudah sampaikan, karena mereka juga ada penilaian kinerja baik dari
pusat maupun daerah.
Kepala Program Gizi:
Ada. Semangat
Bidan Koordinator:
Ada. Semangat
Menurut anda, apakah motivasi yang anda berikan sudah berpengaruh terhadap
keberhasilan kegiatan?
Kepala Puskesmas:
Ya,
Kepala Program Gizi:
Ya
Bidan Koordinator:
Ya
Komunikasi
Bagaimana komunikasi yang terjalin antara anda dengan petugas lainnya dalam
pelaksanaan kegiatan?
Kepala Puskesmas:
Komunikasi berjalan dengan baik. Informasi dari atasan untuk bawahan itu
banyak kita sampaikan biasanya di apel pagi
Kepala Program Gizi:
Bagus
Bidan Koordinator:
Bagus
Kepemimpinan
Bagaimana gaya kepemimpinan yang anda terapkan kepada bawahan?
Kepala Puskesmas:
Saya lebih cenderung demokratis. Jadi saya menerapkan sistem kekeluargaan. Jadi
kita membentuk team work. Kalau sudah menjadi team work kan enak. Jadi saya
bilang ke staff saya kerjakanlah pekerjaan kalian sesuai dengan tupoksi masing-
masing. Intinya membuat suasana kerja yang nyaman.
Kepala Program Gizi:
Demokratis
Bidan Koordinator:
Demokratis
Bagaimana proses pengambilan keputusan berdasarkan data dari hasil kegiatan?
Kepala Puskesmas:
Kita mengambil keputusan itu secara bersama. Karena memang pekerjaan di
puskesmas ini ada lintas programnya. Jadi dari lintas program ini sama-sama
memberikan masukan. Keputusan tidak bisa diambil sendiri oleh kepala
puskesmas, tapi berdasarkan musyawarah.
Kepala Program Gizi:
Keputusan diambil secara bersama
Bidan Koordinator:
Keputusan secara mufakat
Pengawasan
Bagaimana proses pengawasan sebelum kegiatan berlangsung? Misalnya
pengawasan SDM, bahan, modal dan sumber daya finansial untuk program ASI
Kepala Puskesmas:
Biasanya kita bentuk jadwal, programnya yang mau disampaikan
Kepala Program Gizi:
Tidak ada. Dengan melihat buku catatan kader
Bidan Koordinator:
Melihat laporan kader
Tujuan
Apakah tujuan dari kegiatan tersebut?
Kita memantau si ibu yang sedang menyusui itu apakah ia sudah benar cara
menyusuinya, karena terkadang ada ibu yang asal menyusui padahal ada cara
menyusui yang benar.
Terkadang juga ada yang belum 6 bulan sudah diberi makanan tambahan
Menurut anda, apakah tujuan tersebut sudah sesuai dengan masalah yang ada?
Sedikit banyak sudah membantu untuk memperbaiki cakupan ASI eksklusif.
Kalau dulu banyak ibu-ibu itu yang memberikan ASI dengan posisi yang kurang
benar
Kebijakan
Menurut anda, adakah kebijakan atau peraturan yang mengatur tentang ASI?
Ada. Misalnya tentang pojok ASI
Siapakah yang membuat kebijakan tersebut?
Mengapa kebijakan dibuat?
Progres/kemajuan
Adakah target atau capaian dari rencana tersebut?
Harapannya semua ibu-ibu menyusui, tidak hanya yang didampingi dapat
menyusui dengan benar dan bisa dengan maksimal menyusui dengan ASI
eksklusifnya
Kapan progres dinilai?
Kalau pertemuan setiap bulan, membahas masalah kelanjutannya. Kalau laporan
ke puskesmas ya ada yang 2 bulan atau 3 bulan
Pengorganisasian
Kegiatan
Apa saja kegiatan yang akan dilaksanakan dilapangan?
Memantau, mencatat, memberikan pengarahan tentang manfaat pemberian asi
Kapan dan dimana kegiatan berlangsung?
Bisa di posyandu atau kunjungan rumah
Bagaimana pelaksanaan kegiatan di lapangan?
Kita menanyakan bulan ini masih ASI eksklusif atau tidak dan kalau ada masalah
kita konsultasi ke puskesmas
Pekerjaan
Bagaimana anda bertangggung jawab atas kegiatan tersebut?
Dengan melaksanakan pendampingan dan membuat laporan ke puskes
Apa saja peran kader dalam pelaksanaan kegiatan?
Membantu memantau pemberian ASI eksklusif
Hubungan
Apakah tim dari puskesmas ikut berperan aktif dalam kegiatan?
Ya, misalkan ada masalah kita langsung konsul dan tim dari puskes langsung
turun. Mereka yang memberikan solusi dan tindakan. Kami sebagai kader hanya
jembatan
Adakah kerjasama dengan pihak lain dalam pelaksanaan kegiatan?
Tidak ada
Pelaksanaan
Bagaimana komunikasi yang terjalin dengan petugas puskesmas dalam
menjalankan kegiatan?
Baik. Karena banyak masyarakat yang memang sudah kenal dengan petugas
puskes. Orang puskes juga sering turun ke masyarakat.
Bagaimana para petugas puskesmas dalam mengedukasi kader untuk
melaksanakan kegiatan tersebut?
Biasanya dengan mengadakan pelatihan bagi kader-kader
Bagaimana komunikasi yang terjalin antara anda dan warga dalam pelaksanaan
kegiatan?
Sangat baik.
Apakah anda sudah menyampaikan maksud dan tujuan diadakan kegiatan kepada
warga?
Sudah
Pengawasan:
Bagaimana proses pengawasan yang anda lakukan dalam kegiatan tersebut?
Sewaktu kegiatan berlangsung sekalian kunjungan rumah. Jadi di datangi tanya-
tanya
Bagaimana sistem pencatatan dan pelaporan data program ASI eksklusif kepada
petugas puskesmas?
Rutin, setiap bulan sekali
Apakah ibu tahu bahwa ada program ASI eksklusif yang dijalankan oleh
puskesmas?
Belum tahu
Apa saja informasi yang sudah kader berikan pada kegiatan ASI eksklusif?
Kalau memang ASInya banyak ya kalau bisa di kasih ASI terus
Ya masalah pemberian ASI saja
Tentang pemberian ASI kalaupun ada makanan tambahan susunya tetap ASI
Gak tahu
Apakah kader sudah menyampaikan maksud dan tujuan diadakan kegiatan ASI
eksklusif tersebut?
Belum
Belum
Belum
Gak tahu