Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Keperawatan Volume 10 No 1, Hal 75 - 82, Maret 2018 ISSN : 2085-1049 (Cetak)

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal ISSN : 2549-8118 (Online)


Jurnal Keperawatan Volume 10 No 1, Hal 75 - 82, Maret 2018 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DALAM PEMBERIAN


IMUNISASI DASAR
Rita Kartika Sarri1, Livana PH2
1
Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Sultan Agung Semarang
2
Program Studi Ilmu Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
Email: rita.kartika.sari@gmail.com

ABSTRAK
Imunisasi merupakan salah satu cara pencegahan penyakit menular khususnya Penyakit yang Dapat
Dicegah dengan Imunisasi (PD3I). Di Indonesia, program imunisasi mewajibkan setiap bayi (usia 0-12
bulan) mendapatkan imunisasi dasar lengkap. Keberhasilan Pemberian imunisasi lengkap tidak
terlepas dari peran seorang ibu. Ibu membutuhkan pengetahuan yang cukup untuk menentukan sikap
dalam pemberian imunisasi dasar pada anaknya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran
pengetahuan dan sikap ibu dalam pemberian imunisasi dasar. Penelitian ini menggunakan desain
penelitian Deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Ibu yang memiliki bayi dan balita.
Penentuan besar sampel menggunakan teknik total sampling, dan ditemukan besar sampel sebanyak
75 ibu. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan analisis univariat
berupa distribusi frekuensi. Penelitian menunjukkan bahwa ibu memiliki pengetahuan yang sedang
tentang pemberian imunisasi dasar. Sebagian besar ibu memiliki sikap yang baik tentang imunisasi
dasar. Pengetahuan ibu yang sedang diharapkan dapat ditingkatkan dengan upaya penyuluhan
kesehatatan yang berkesinambungan dan periodik tentang imunisasi dasar guna menunjang status
imunisasi anak.

Kata kunci : Pengetahuan, sikap, ibu, imunisasi dasar

DESCRIPTION OF KNOWLEDGE AND ATTITUDE OF WOMEN IN RENDERING


PRIMARY IMMUNIZATION

ABSTRACT
Immunization is one way of prevention of infectious diseases, especially Disease that Can be
Prevented by Immunization (PD3I). In Indonesia, immunization programs require that every infant
(aged 0-12 months) get complete basic immunization. Successful Implementation of complete
immunization can not be separated from the role of a mother. Mothers need sufficient knowledge to
determine attitudes in providing basic immunization to their children. The purpose of this research is
to know the description of knowledge and attitude of mother in giving basic immunization. This
research use Descriptive research design. Population in this research is all mother who have baby
and toddler. Determination of the sample size using total sampling technique, and found a large
sample of 75 mothers. The data collection tool uses questionnaires. Data analysis used univariate
analysis in the form of frequency distribution. Research shows that mothers have moderate
knowledge about basic immunization. Most mothers have a good attitude about basic immunization.
The expectant mother's knowledge can be enhanced by ongoing and periodic health counseling
efforts on basic immunization to support childhood immunization status.

Keywords: Knowledge, attitude, mother, basic immunization

PENDAHULUAN
Imunisasi merupakan salah satu intervensi pencegahan penyakit menular khususnya
kesehatan masyarakat yang paling efektif Penyakit yang Dapat Dicegah dengan
untuk mengurangi penyakit dan kematian Imunisasi (PD3I). Imunisasi juga merupakan
dalam masyarakat. Kementerian Kesehatan salah satu intervensi pencegahan penyakit yang
melaksanakan Program Pengembangan paling efektif dari segi pembiayaan (Pusdatin,
Imunisasi (PPI) pada anak dalam upaya 2016).
menurunkan kejadian penyakit pada anak.
Imunisasi merupakan salah satu cara
75
Jurnal Keperawatan Volume 10 No 1, Hal 75 - 82, Maret 2018 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Di Indonesia, program imunisasi diatur oleh penyakit yang sering timbul. Di Indonesia,
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. program imunisasi mewajibkan setiap bayi
Pemerintah, bertanggungjawab menetapkan (usia 0-11 bulan) mendapatkan imunisasi dasar
sasaran jumlah penerima imunisasi, kelompok lengkap yang terdiri dari 1 dosis Hepatitis B, 1
umur serta tatacara memberikan vaksin pada dosis BCG, 3 dosis DPT-HB-Hib, 4 dosis polio
sasaran. Pelaksaan program imunisasi tetes, dan 1 dosis campak (Pusdatin, 2016).
dilakukan oleh unit pelayanan kesehatan Faktor ini mencakup pengetahuan dan sikap
pemerintah dan swasta. Institusi swasta dapat masyarakat terhadap kesehatan, tradisi dan
memberikan pelayanan imunisasi sepanjang kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal yang
memenuhi persyaratan perijinan yang telah berkaitan dengan kesehatan, sistem nilai yang
ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan, Di dianut oleh masyarakat, tingkat pendidikan,
Indonesia pelayanan imunisasi dasar/ tingkat sosial ekonomi dan sebagainya.
imunisasi rutin dapat diperoleh melalui Pusat
pelayanan yang dimiliki oleh pemerintah, Keberhasilan Pemberian imunisasi lengkap
seperti Puskesmas, Posyandu, Puskesmas tidak terlepas dari peran seorang ibu. Ibu
pembantu, Rumah Sakit atau Rumah Bersalin. membutuhkan pengetahuan yang cukup untuk
menentukan sikap dalam pemberian imunisasi
Tujuan umum program imunisasi dasar adalah dasar pada anaknya. Hal ini mendukung angka
turunnya angka kesakitan, kecacatan, dan capaian terkait Universal Child Immunization/
kematian bayi akibat PD3I. Sedangkan tujuan UCI 2016-2021 di Kab Demak yaitu angka
khusus dari program imunisasi dasar adalah capaian 100% (dinkes Kab Demak, 2016).
tercapainya cakupan Imunisasi dasar lengkap Hasil wawancara didapatkan bahwa 3 dari 5
(IDL) pada bayi sesuai target RPJMN, ibu yang datang ke posyandu mengatakan
tercapainya Universal Child Immunization/ bahwa tidak mengetahui jadwal harus
UCI (Prosentase minimal 80% bayi yang imunisasi sehingga ibu kadang tidak
mendapat IDL disuatu desa/kelurahan) di memberikan imunisasi tepat pada waktunya.
seluruh desa/ kelurahan, tercapainya reduksi, Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti
eliminasi, dan eradikasi penyakit yang dapat tertarik untuk melakukan penelitian yang
dicegah dengan Imunisasi (PMK No.12, 2017). bertujuan untuk mengetahui gambaran
pengetahuan dan sikap ibu dalam pemberian
Strategi operasional pencapaian cakupan tinggi imunisasi dasar.
dan merata berupa pencapaian Universal Child
Immunization (UCI) yang berdasarkan METODE
indikator cakupan imunisasi dasar lengkap Penelitian ini menggunakan desain penelitian
(IDL) yang meliputi HB0 1 kali, BCG 1 kali, Deskriptif. Populasi dalam penelitian ini
DPT-HB-Hib 3 kali, Polio 4 kali dan campak 1 adalah seluruh Ibu yang memiliki bayi dan
kali pada bayi usia 1 tahun dengan cakupan balita di desa Desa Gaji, Kecamatan Guntur,
minimal 85 persen dari jumlah sasaran bayi di Kabupaten Demak Provinsi Jawa Tengah.
desa (Dinkes Provinsi Jateng, 2015). Cakupan Penentuan besar sampel menggunakan teknik
desa/ kelurahan UCI pada sembilan tahun total sampling, dan ditemukan besar sampel
terakhir mengalami peningkatan secara sebanyak 75 ibu. Alat pengumpulan data
perlahan meskipun pernah turun pada tahun menggunakan kuesioner. Kuesioner terlebih
2008, namun kemudian kembali meningkat. dahulu telah dilakukan uji validitas
Capaian sementara pada tahun 2015 sebesar menggunakan pearson product moment
82,2% sedikit menurun dibandingkan tahun dengan hasil 0,576-0,874 (>0,444) dan uji
sebelumnya. Walaupun meningkat, cakupan reliabilitas menggunakan alpha cronbach
desa/ kelurahan UCI tidak pernah mencapai dengan hasil reliabel 0,943 (α>0,70). Data
target renstra tahun 2010-2014 (Pusdatin, hasil penelitian dianalisis dalam distribusi
2016). frekuensi.

Setiap negara mempunyai program imunisasi HASIL


yang berbeda, tergantung kepada priotitas Adapun distribusi frekuensi responden
masalah kesehatan pada tiap-tiap negara. berdasarkan usia ibu dapat dilihat pada tabel 1.
Penentuan jenis imunisasi didasarkan atas
kajian ahli dan analisa epidemiologi atas
76
Jurnal Keperawatan Volume 10 No 1, Hal 75 - 82, Maret 2018 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Tabel 1.
Distribusi Responden berdasarkan Usia Ibu
Umur Frekuensi (f) Presentasi (%)
<30 tahun 35 46,7
>30 tahun 40 53,3
TOTAL 75 100

Tabel 2.
Distribusi Responden berdasarkan Usia Anak
Usia Frekuensi (f) Presentasi (%)
<12 bulan 16 21,3
1-5 tahun 59 78,7
TOTAL 75 100

Tabel 3.
Distribusi Responden berdasarkan Pendidikan Ibu
Pendidikan terakhir Frekuensi (f) Presentasi (%)
Tidak sekolah 1 1,3
SD 11 14,7
SLTP 35 46,7
SLTA 25 33,3
Diploma/S1 3 4
Total 75 100

Tabel 4.
Distribusi Responden berdasarkan Pekerjaan Ibu
Pekerjaan Frekuensi (f) Presentasi (%)
Tidak Bekerja 2 2,7
Buruh 7 9,3
Petani 5 6,7
Wiraswasta 10 13,3
Karyawan Swasta 11 14,7
IRT 39 52
PNS 1 1,3
Total 75 100

Tabel 5.
Pengetahuan Ibu tentang Imunisasi
Pengetahuan Ibu Frekuensi (f) Presentasi (%)
Buruk 1 1,3
Sedang 40 53,3
Baik 34 45,3
Total 75 100

Tabel 6.
Distribusi Responden untuk Pengetahuan tentang Definisi Imunisasi
Jawaban Frekuensi (f) Presentasi (%)
Benar 57 76
Salah 18 24
Total 75 100

77
Jurnal Keperawatan Volume 10 No 1, Hal 75 - 82, Maret 2018 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Tabel 7.
Distribusi Responden untuk Pengetahuan Penyakit yang di Imunisasi
Jawaban Frekuensi (f) Presentasi (%)
Benar 41 54,7
Salah 34 45,3
Total 75 100

Tabel 8.
Distribusi Responden untuk Pengetahuan Manfaat Imunisasi
Jawaban Frekuensi (f) Presentasi (%)
Benar 52 69,3
Salah 23 30,7
Total 75 100

Tabel 9.
Distribusi Responden untuk Pengetahuan Waktu Imunisasi
Jawaban Frekuensi (f) Presentasi (%)
Benar 56 74,7
Salah 19 25,2
Total 75 100

Tabel 10.
Distribusi Responden untuk Pengetahuan Cara kerja Imunisasi
Jawaban Frekuensi (f) Presentasi (%)
Benar 42 56
Salah 33 44
Total 75 100

Tabel 11.
Sikap Ibu tentang Imunisasi
Sikap Ibu Frekuensi (f) Presentasi (%)
Buruk 8 10,7
Sedang 29 38,6
Baik 38 50,6
Total 75 100

Tabel 12.
Sarana Prasarana Posyandu
Sarana Prasarana Posyandu Frekuensi (f) Presentasi (%)
Buruk 2 2,6
Baik 73 97,3
Total 75 100

Tabel 13.
Dukungan Keluarga
Dukungan Keluarga Frekuensi (f) Presentasi (%)
Buruk 11 14,7
Baik 64 78,7
Total 75 100

78
Jurnal Keperawatan Volume 10 No 1, Hal 75 - 82, Maret 2018 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Tabel 14.
Peran Tenaga Kesehatan
Peran Tenaga Kesehatan Frekuensi (f) Presentasi (%)
Buruk 20 26,7
Baik 55 73,4
Total 75 100

Tabel 15.
Distribusi Responden untuk Tenaga Kesehatan yang Melakukan Penyuluhan Imunisasi
Jawaban Frekuensi (f) Presentasi (%)
Tidak 25 33,3
Ya 50 66,7
Total 75 100

Tabel 16.
Distribusi Responden untuk Tenaga Kesehatan yang Melakukan Penjemputan saat Ibu
Tidak Datang Imunisasi
Jawaban Frekuensi (f) Presentasi (%)
Tidak 68 90,7
Ya 7 9,3
Total 75 100

Tabel 17.
Distribusi Responden untuk Tenaga Kesehatan yang Melakukan Kunjungan Rumah untuk
Memberi Penjelasan Tentang Imunisasi
Jawaban Frekuensi (f) Presentasi (%)
Tidak 66 88
Ya 9 12
Total 75 100

Tabel 18.
Distribusi Responden untuk Tenaga Kesehatan yang Bersikap Ramah dan Sopan
Jawaban Frekuensi (f) Presentasi (%)
Tidak 8 10,7
Ya 67 89,3
Total 75 100

Tabel 19.
Distribusi Responden untuk Tenaga Kesehatan yang Melakukan Pengumuman Imunisasi
Satu Hari Sebelumnya
Jawaban Frekuensi (f) Presentasi (%)
Tidak 33 44
Ya 42 56
Total 75 100

Tabel 20.
Distribusi Responden untuk Tenaga Kesehatan yang melakukan Persiapan Peralatan sebelum
Posyandu dimulai
Jawaban Frekuensi (f) Presentasi (%)
Tidak 5 6,7
Ya 70 93,3
Total 75 100

79
Jurnal Keperawatan Volume 10 No 1, Hal 75 - 82, Maret 2018 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Tabel 21.
Distribusi Responden untuk Tenaga Kesehatan yang Melakukan Penyuluhan dan Penimbangan
Jawaban Frekuensi (f) Presentasi (%)
Tidak 12 16
Ya 63 63
Total 75 100

Tabel 22.
Peran Tokoh Masyarakat
Peran Tokoh Masyarakat Frekuensi (f) Presentasi (%)
Buruk 40 53,3
Baik 35 46,7
Total 75 100

Tabel 23.
Peran Tokoh Agama
Peran Tokoh Agama Frekuensi (f) Presentasi (%)
Buruk 51 68,0
Baik 24 32,0
Total 75 100

Tabel 24.
Frekuensi Tempat Imunisasi
Tempat Imunisasi Frekuensi (f) Presentasi (%)
Posyandu 47 62,7
Puskesmas 3 4,0
Praktik Bidan 25 33,3
Total 75 100

PEMBAHASAN tetangganya menderita penyakit polio hingga


Hasil penelitian menunjukkan bahwa cacat, karena anak tetanganya tidak pernah
mayoritas responden memiliki pengetahuan mendapatkan imunisasi polio. Hasil penelitian
sedang lebih banyak dibanding pengetahuan ini sejalan dengan hasil penelitian Karina dan
baik ataupun buruk. Hasil analisis kuesioner, warsito (2012) yang menyatakan bahwa
mayoritas responden memberikan jawaban mayoritas ibu memiliki pengetahuan baik
benar, yaitu bahwa responden mengetahui tentang imunisasi dasar, dengan faktor yang
bahwa imunisasi diberikan sebagai upaya mendukung yaitu usia ibu yang produktif,
mencegah penyakit infeksi seperti campak, pendidikan mayoritas SLTA, dan mayoritas
bermanfaat agar anak tidak terjangkit penyakit Ibu rumah tangga. Hasil penelitian juga
infeksi, mayoritas responden juga mengetahui menunjukkan bahwa mayoritas responden
waktu pemberian imunisasi dan kapan waktu berusia produktif, pendidikan terakhir
harus ditunda pemberian imunisasi, mayoritas SLTP, dan mayoritas ibu rumah
mengetahui cara kerja imunisasi, serta tangga.
mengetahui bahwa imunisasi dasar harus
lengkap sebelum bayi berusia 1 tahun. Hasil Pengetahuan yang dimiliki responden terkait
penelitian ini sesuai dengan pendapat pemberian imunisasi tersebut tidak lepas dari
Notoatmodjo (2007) bahwa analisis penyebab peran yang baik dari tenaga kesehatan dalam
seseorang berperilaku tertentu salah satunya memberikan penyuluhan tentang imunisasi.
yaitu pengetahuan, seperti contoh berikut Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat
bahwa ada seorang ibu akan membawa Palupi (2011) bahwa salah satu fungsi dari
anaknya ke pelayanan kesehatan untuk penyuluhan adalah untuk meningkatkan
pemberian imunisasi setelah melihat anak pengetahuan tentang imunisasi, dimana kondisi

80
Jurnal Keperawatan Volume 10 No 1, Hal 75 - 82, Maret 2018 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

tersebut mempengaruhi kelengkapan imunisasi pemberian imunisasi dasar. Hasil penelitian


dasar pada anak, dimana ibu yang menunjukkan mayoritas ibu menyampaikan
mendapatkan penyuluhan tentang imunisasi bahwa sarana prasarana posyandu dalam
dapat memberikan imunisasi secara lengkap kategori baik, ibu juga menyampaikan bahwa
dibandingkan ibu yang tidak mendapatkan ibu pernah mendapatkan penyuluhan kesehatan
penyuluhan. Hasil penelitian ini juga sejalaan tentang imunisasi dasar lengkap dari petugas
dengan pendapat Ningrum (2008), yaitu kesehatan. Hasil penelitian juga didapatkan
apabila suatu program intervensi preventif bahwa 9% ibu pernah didatangi petugas
seperti imunisasi ingin dilaksanakan secara kesehatan karena tidak datang ke posyandu
serius dalam menjawab perubahan pola untuk imunisasi. Selain pemberian imunisasi
penyakit maka perbaikan dalam evaluasi petugas kesehatan yang datang kerumah juga
perilaku kesehatan masyarakat dan memberikan penjelasan tentang pentingnya
peningkatan pengetahuan sangat dibutuhkan. imunisasi, sikap ramah dan sopan petugas
Hasil penelitian ini juga mendukung hasil kesehatan juga mendominasi hasil penelitian
penelitian sebelumnya bahwa tingkat ini. Informasi terkait pemberian imunisasi
pengetahuan yang kurang beresiko 8,7 kali disampaikan dalam bentuk pengumumnan 1
menyebabkan ketidaklengkapan imunisasi hari sebelum pelaksanaan. Sedangkan
pada bayi atau balita (Rahmawati dkk, 2014). persiapan peralatan, penimbangan berat badan
dan penyuluhan terkait reaksi imunisasi
Hasil penelitian terkait sikap ibu dalam disampaikan sebelum imunisasi diberikan.
pemberian imunisasi dasar menunjukkan Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
bahwa mayoritas ibu memiliki sikap yang baik. Sarbini dan purwanti (2013) bahwa Informasi
Hasil analisis kuesioner didapatkan bahwa reaksi imunisasi DPT/HB mereka dapatkan
sikap baik ibu dalam memberikan imunisasi sebagian besar dari tenaga kesehatan yang
dasar ditunjukkan dengan jawaban bahwa ibu bekerja di Puskesmas.
setuju bahwa anaknya harus diberikan
imunisasi secara lengkap karena imunisasi SIMPULAN DAN SARAN
penting bagi kesehatan, ibu setuju bahwa Simpulan
manfaat yang didapat dari imunisasi lebih Mayoritas ibu memiliki pengetahuan yang
besar dari pada kerugiannya (efek samping), sedang tentang pemberian imunisasi dasar.
ibu setuju untuk tetap memberikan imunisasi Sebagian besar ibu memiliki sikap yang baik
pada bayinya meskipun ibu mendengar laporan tentang imunisasi.
mengenai efek samping yang terjadi setelah
imunisasi dari orang lain dan anak mengalami Saran
demam setelah imunisasi. Hasil penelitian juga Pengetahuan ibu yang sedang diharapkan dapat
menunjukkan bahwa mayoritas ibu tetap akan ditingkatkan dengan upaya penyuluhan
memberikan imunisasi dasar lengkap kesehatatan yang berkesinambungan dan
walaupun jarak layanan imunisasi jauh dari periodik tentang imunisasi dasar guna
rumah dan misalkan harus membayar biaya menunjang status imunisasi anak.
imunisasi yang memberatkan ibu. Meskipun
kenyataannya biaya imunisasi dasar DAFTAR PUSTAKA
ditanggung pemerintah. Hasil penelitian ini Dinas kesehatan Kabupaten Demak. (2016).
sejalan dengan penelitian Sarbini dan purwanti Rencana strategis dinas kesehatan
(2013) yang menyatakan bahwa sebagian besar kabupaten Demak 2016-2021. Diakses
ibu sudah mengetahui tentang reaksi imunisasi, melalui
ibu juga tidak takut akan reaksi imunisasi https://drive.google.com/file/d/0BwGza
yang terjadi dan tetap akan mengimunisasikan 6Pvu6tPaVd5T2NhSUFvVzQ/view
anaknya dan mayoritas ibu sudah sadar akan
pentingnya imunisasi. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.,
(2015). Profil Kesehatan Provinsi
Sikap ibu yang baik tersebut tidak terlepas dari Jawa Tengah. Semarang.
dukungan keluarga, peran tokoh agama, peran
tokoh masyarakat, dan tentunya tenaga Karina, Adinda. Warsito, Bambang Edi.
kesehatan serta kader kesehatan desa yang (2012) . Pengetahuan ibu tentang
telah membantu memfasilitasi dalam imunisasi dasar balita. Jurnal
81
Jurnal Keperawatan Volume 10 No 1, Hal 75 - 82, Maret 2018 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Keperawatan Diponegoro vol 1 no 1. Pusat Data dan Informasi Kementerian


Diakses melalui Kesehatan RI., (2016). Situasi Imunisasi
https://ejournal3.undip.ac.id/index.ph di Indonesia. Diakses melalui
p/jnursing/article/view/135 http://www.depkes.go.id/resources/dow
nload/pusdatin
Kementerian kesehatan RI. (2017) Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor Rahmawati, Isyani, dkk,. (2014). Faktor Yang
12 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan Mempengaruhi Kelengkapan Imunisasi
Imunisasi. diakses melalui Dasar di Kelurahan Krembangan
http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_huk Utara. Fakultas Kesehatan Masyarakat
um/PMK_No._12_ttg_Penyelenggaraan_Imuni Universitas Airlangga. Surabaya.
sasi_.pdf
Rizani, Ahmad. Hakimi, Mohammad.
Ningrum, Endah Prasetya. Sulastri. (2008). Ismail, Djauhar. (2009). Hubungan
Faktor-faktor yang mempengaruhi Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Ibu
kelengkapan imunisasi dasar pada bayi di dalam Pemberian Imunisasi Hepatitis
Puskesmas Banyudono Kabupaten boyolali. B 0-7 Hari di Kota Banjarmasin.
Jurnal berita ilmu keperawatan vol 1 no 1 Berita kedokteran masyarakat vol 25
2008. Ddiakses melalui no 1. Diakses melalui
http://journals.ums.ac.id/index.php/BIK/article https://journal.ugm.ac.id/bkm/article/
/view/133 view/3573

Notoatmodjo,S., 2007., Ilmu dan Seni Sarbini, Ryan. Purwanti, Asri. (2013).
Kesehatan Masyarakat., Rineka Cipta., Pengaruh reaksi imunisasi dpt/hb
Jakarta. terhadap sikap dan perilaku ibu
dalam pelaksanaan imunisasi
Palupi, Widyani. 2011. Pengaruh Penyuluhan DPT/HB di kota semarang. Jurnal
Imunisasi Terhadap Peningkatan Keperawatan Diponegoro vol 2 no 1.
Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang Diakses melalui
Imunisasi Dasar Legkap Pada Bayi https://ejournal3.undip.ac.id/index.ph
Sebelum Usia 1 Tahun. Program Studi p/medico/article/view/4980.
Magister Kedokteran Keluarga UNS.
Solo.

82

Anda mungkin juga menyukai