BAB II
LANDASAN TEORI
Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi
energi listrik disebut generator atau dinamo. Motor listrik dapat ditemukan pada
peralatan rumah tangga seperti kipas angin, mesin cuci, pompa air dan penyedot
debu. Pada motor listrik tenaga listrik diubah menjadi tenaga mekanik.
Perubahan ini dilakukan dengan mengubah tenaga listrik menjadi magnet yang
disebut sebagai elektro magnet. Sebagaimana kita ketahui bahwa kutub dari
magnet yang senama akan tolak-menolak dan kutub tidak senama, tarik-menarik.
Maka dapat memperoleh gerakan jika kita menempatkan sebuah magnet pada
sebuah poros yang dapat berputar, dan magnet yang lain pada suatu kedudukan
yang tetap.
Tipe atau jenis motor listrik yang ada saat ini beraneka ragam jenis dan
tipenya. Semua jenis motor listrik yang ada memiliki 2 bagian utama yaitu stator
dan rotor. Stator adalah bagian motor listrik yang diam dan rotor adalah bagian
motor listrik yang bergerak (berputar). Pada dasarnya motor listrik dibedakan dari
a. Motor Listrik Arus Bolak-balik (AC) adalah jenis motor listrik yang beroperasi
b. Motor Listrik Arus Searah (DC) adalah jenis motor listrik yang beroperasi
Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum sama. Arus listrik
dalam medan magnet akan memberikan gaya. Jika kawat yang membawa arus
dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop, maka kedua sisi loop yaitu, pada
sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang
memahami sebuah motor, penting untuk mengerti apa yang dimaksud dengan
5
b. Beban dengan variabel torque adalah beban dengan torque yang
kwadrat kecepatan).
Peralatan mesin.
sedangkan motor listrik dapat didefinisikan sebuah benda atau alat yang mampu
menkonversi atau mengubah energi yaitu dari energi listrik menjadi energi
mekanik yang memiliki kecepatan tertentu melalui proses elektro magnet. Motor
listrik memiliki jenis yang beragam. Dari suplay motor dibedakan menjadi dua
dibedakan menjadi motor AC tiga fasa dan motor AC satu fasa Kerja motor Seri
berkurangnya beban. Dalam motor seri yang sangat kecil, rugi-rugi biasanya
cukup besar pada keadaan tanpa beban untuk membatasi kecepatan pada suatu
nilai tertentu. Untuk arus jangkar yang besar, kopelnya pun juga besar, sehingga
memberikan kopel awal yang baik. Karena reaktans induktif berbanding lurus
dengan frekuensi, maka karakteristik kerja motor AC seri lebih baik pada
frekuensi yang lebih rendah. Beberapa motor seri dibuat dalam ukuran yang
besar untuk melayani traksi yang besar dan dirancang untuk frekuensi yang
rendah, yakni 25 Hz atau kurang. Akan tetapi motor AC seri yang mempunyai
ukuran sepersekian daya kuda dirancang agar bekerja dengan baik pada
6
frekuensi 50 atau 60 Hz. Untuk beberapa pemakaian diinginkan penggunaan
dengan baik pada frekuensi 50-60 Hz atau pada tegangan DC 115 atau 220 V.
Oleh sebab itu, suatu motor seri demikian biasanya disebut motor universal.
untuk bekerja dengan sumber tegangan AC.ataupun DC. Hal ini disebabkan
sudut moment kaks dibuat tetap oleh kedudukan sikat dan biasanya pada nilai
dengan 300 Watt. Motor universal termasuk dalam motor 1 fasa karena pada
motor tersebut dimasukan teganggan satu fase. Namun dalam praktik, sering
dijumpai motor satu fase dengan lilitan 2 fase. Dikatakan demikian karena
didalam motor satu fase lilitan statornya terdiri atas 2 jenis lilitan, yaitu lilitan
pokok dan lilitan bantu. Kedua jenis lilitan tersebut dibuat sedemikian rupa
fasa. Dengan kata lain bahwa arus yang mengalir pada lilitan pokok dan
lilitan bantu tidak sefasa. Motor 1 fasa disebut motor fasa belah.
rata bila bebannya juga rata-rata, dan apabila bebannya dikurangi maka
kecepatannya akan naik. Motor ini mempunyai sifat sifat-sifat yang sama seperti
motor DC seri. Pada pembebanan ringan motor berputar dengan cepat dan
menghasilkan kopel yang kecil. Tetapi pada keadaan pembebanan yang berat,
maka motornya berputar secara perlahan-lahan dengan torsi yang besar. Jadi,
tersebut.
7
Motor jenis ini banyak ditemui antara lain pada: dinamo mesin jahit rumah,
umumnya didapatkan putaran lebih tinggi. Putaran motor biasanya tinggi, apalagi
dalam keadaan tanpa beban Maka dari itu, biasanya motor dihubungkan
langsung dengan beban sehingga putaran motor yang tinggi bisa berkurang
tegangan AC, pada saat ½ periode positif (gambar 4a), motor berputar
berlawanan dengan arah putaran jarum jam. Pada ½ periode negatif (gambar
4b), dan menurut “hokum tangan kiri” dinyatakan: apabila tangan kiri terbuka
diletakkan diantara kutub U dan S, maka garis-garis gaya yang keluar dari kutub
utara menembus telapak tangan kiri dan arus didalam kawat mengalir searah
dengan arah keempat jari, sehingga kawat tersebut akan mendapat gaya yang
8
Motor tetap berputar berlawanan dengan arah putaran jarum jam, karena
perubahan arah arus pada rotor. Dalam hal ini arus jangkar menjadi negatif (-Ia)
dan fluks magnet menjadi (- ). Jadi T = k (-Ia) (- ) nilainya tetap sama dengan
Bila arus bolak balik diberikan pada motor, kuat medan stator dan rotor akan
berubah-ubah dalam fasa waktu yang tepat. Keduanya akan berubah arah pada
saat yang sama, akibatnya torsi akan selalu pada arah yang sama meskipun
terjadi pembentukan sinyal magnetis dua kali frekuensi jala-jala listrik. Torsi
dengan motor jenis DC. Karakteristik motor AC dan DC cukup berbeda karena
dua alasan:
diberikan. oleh sebab itu, torsi dan arus lawan perputaran yang
pada puncak gelombang arus, dan nilai rms fluks menjadi lebih kecil
dibandingkan dngan sumber tegangan DC. Pada nilai rms yang sama, torsi
9
mampu memberikan beberapa kondisi operasi motor, masing-masing
pada motor yang akan memberikan tegangan masuk bervariasi pada motor.
Besar kecilnya arus dan tegangan dipengaruhi oleh hambatan (R) penghantar,
Semakin kecil hambatan (R) semakin besar arus yang mengalir dan sebaliknya.
Hal ini dapat ditunjukkan oleh persamaan hukum Ohm: = /De ngan : I = arus
pada perindustrian yang setiap alat yang berputar selalu berhubungan dengan
motor. Oleh karena itu setiap hal yang berhubungan dengan karakteristik,
dipelajari.
melawan arus pada motor adalah kecepatan. Karena itu semua moto cenderung
menarik arus yang lebih besar selama periode pengasutan (arus awal)
dibandingkan ketika motor berputar pada kecepatan kerja (arus jalan). Sering
bagian, yaitu:
Motor kecepatan banyak ada dua jenis kecepatan yang utama, yaitu: motor
10
lilitan terpisah dan motor berurutan. Sering ditemukan pada kipas ventilasi
dan pompa.
sistem listrik yang disusun dari motor, pengontrol operator (manual atau
otomatis). Alat ini mampu mengatur kecepatan maupun torsi dari motor,
kecepatan, torsi dan arah dari motor AC atau DC. Fungsi kontrol umum yang
menunjuk pada satu atau lebih kecepatan yang pas dimana penggerak
harus bekerja.
2) Kecepatan kerja. Kecepatan kerja adalah ukuran kerja plat nama pembuat
tegangan kerja. Pada penggerak DC, ini biasanya titik dimana tegangan
jangkar penuh diberikan dengan penguat medan ukuran kerja. Pada sistem
kondisi beban torsi konstan atau variabel. Rentang kecepatan 50:1 untuk
motor dengan kecepatan tertinggi 1800 rpm berarti motor harus beroperasi
11
dengan kecepatan 36 rpm, dan masih bertahan didalam spesifikasi
lebar dibandingkan dengan motor sebab tidak ada pembatas termal (hanya
listrik).
Rotor motor dikonstruksi dengan lilitan yang dibawa keluar dari motor
melalui slip ring pada poros motor. Lilitan tersebut dihubungkan pada
rotor, kecepatan motor lilit yang paling umum dengan rentang 300 hp atau
lebih.
d. Pengontrol motor DC
diatur dan dapat diatur pada rentang yang sangat luas. Karena kecepatan
atau keduanya.
motor berbanding langsung dengan tegangan yang diberikan pada jangkar. SCR
adalah elemen pengatur daya utama rangkaian. Konduksi dari SCR dikontrol
12
dengan pengaturan potensiometer referensi kecepetan, yang mengatur waktu1
ON dari SCR tiap setengah siklus positif dan juga pengatur tegangan yang
Akumulator atau aki adalah suatu proses kimia listrik, dimana pada saat
pengisian (charge) energi listrik diubah menjadi kimia dan saat pengeluaran
(discharge) energi kimia diubah menjadi energi listrik. Aki ini sama fungsinya
dengan Baterai (Marsudi,2011) Baterai terdiri dari dua jenis yaitu; baterai primer
dan baterai sekunder. Baterai primer merupakan baterai yang hanya dapat
dipergunakan sekali pemakaian saja dan tidak dapat diisi ulang. Hal ini terjadi
baterai sekunder dapat diisi ulang, karena material aktifnya didalam dapat diputar
kembali. Kelebihan dari pada baterai sekunder adalah harganya lebih efisien
Baterai terdiri dari sel-sel dimana tiap sel memiliki tegangan sebesar 2 V,
artinya aki mobil dan aki motor yang memiliki tegangan 12 V terdiri dari 6 sel
yang dipasang secara seri sedangkan aki yang memiliki tegangan 6 V memiliki 3
sel yang dipasang secara seri. diketahui bahwa jumlah sel baterai 12 Volt adalah
2 kali lebih banyak dibandingkan dengan jumlah sel pada baterai 6 volt. Antara
satu sel dengan sel lainnya dipisahkan oleh dinding penyekat yang terdapat
dalam baterai, artinya tiap ruang pada sel tidak berhubungan karena itu cairan
elektrolit pada tiap sel juga tidak berhubungan (dinding pemisah antar sel tidak
boleh ada yang bocor atau merembes). Di dalam satu sel terdapat susunan pelat
pelat yaitu beberapa pelat untuk kutub positif (antar pelat dipisahkan oleh kayu,
ebonit atau plastik, tergantung teknologi yang digunakan) dan beberapa pelat
1
Djiteng Marsudi. 2005. Pembangkit energi listrik. 41-44
13
untuk kutub negatif. Bahan aktif dari plat positif terbuat dari oksida timah coklat
(PbO2) sedangkan bahan aktif dari plat negatif adalah timah (Pb). Pelat-pelat
tersebut terendam oleh cairan elektrolit yaitu asam sulfat (H2SO4). Saat baterai
1. Oksigen (O2) pada pelat positif terlepas karena bereaksi dengan hidrogen
2. Asam (SO4) pada cairan elektrolit bergabung dengan timah (Pb) di pelat
Reaksi ini akan berlangsung terus sampai isi (tenaga baterai) habis.
Pada saat baterai dalam keadaan discharge maka hampir semua asam
sangat rendah dan hampir hanya terdiri dari air (H2O), akibatnya berat jenis
cairan menurun menjadi sekitar 1,1 kg/dm 3 dan ini mendekati berat jenis air
yang 1 kg/dm 3 .
1,285 kg/dm 3 . Dengan perbedaan berat jenis inilah kapasitas isi baterai bisa
Berikut adalah gambar akumulator (Aki) dan proses kimia saat pemakaian
14
Gambar 2.4 Akumulator (Aki)
Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa ion SO4 bereaksi saat
pemakaian, terlepas dari molekul H dan bergabung dengan molekul Pb, dan saat
pengisian terjadi sebaliknya, molekul SO4 terlepas dari Pb dan kembali bereaksi
dengan molekul H, dan terbentuk kembali molekul H2SO4. Proses yang terjadi
pada akumulator bisa juga diilustrasikan oleh gambar 2.13 berikut ini.
15
Gambar 2.4.4 Ion-ion pada akumulator (aki) atau baterai.
Dari gambar 2.4.4 dapat diketahui bahwa ketika terjadi proses pemakaian
akumulator (aki), baik itu pemakaian energi ataupun charging aki, terjadi
perubahan ion-ion dalam aki tersebut, saat pemakaian terjadi proses kimia yang
jenisnya adalah sama dengan air (H2O) karena proses kimia aki tersebut
menghasilkan H2O, dan tidak ada lagi beda potensial antara kutub anoda dan
katodanya.
Aki yang sudah habis, massa jenisnya sama dengan air yaitu dengan
massa jenis 1 kg/dm 3 (1 kg per 1000 cm 3 atau 1 liter) dan asam sulfat memiliki
massa jenis 1,285 kg/dm 3 pada suhu 200 C. Berikut merupakan hal-hal yang
a. Saat Akumulator Menerima Arus Aki yang menerima arus adalah aki yang
sedang disetrum atau dicas dengan cara dialirkan listrik tegangan searah
(DC), dimana kutub positif Aki dihubungkan dengan arus listrik positif dan
dialiri adalah sama dengan tegangan total yang dimiliki aki, artinya aki 12V
dialiri tegangan 12 V DC, dan jika tegangan aki atau baterainya 5 V maka
16
secara seri sebanyak 2 unit maka harus dialiri tegangan 24 V DC (aki yang
Proses penerimaan arus ini berlawanan dengan proses pengeluaran arus, yaitu :
1. Oksigen (O2) dalam air (H2O) terlepas karena bereaksi dengan timah (Pb)
pada pelat positif dan secara perlahan-lahan kembali menjadi oksida timah
colat (PbO2).
2. Asam (SO4) yang menempel pada kedua pelat (pelat positif maupun
negatif) terlepas dan bergabung dengan hidrogen (H) pada air (H2O) di
dalam cairan elektrolit dan kembali terbentuk menjadi asam sulfat (H2SO4)
b. Cairan Elektrolit
Pelat-pelat aki harus selalu terendam cairan elektrolit, tinggi cairan elektrolit
sesuai dengan standar dan takaran dari pabrik produsen aki. Setiap aki
dari cairan elektrolit pada aki tersebut jadi kita bisa mengontrol keadaan
larutan elektrolt aki. Oleh karena itu kita harus memeriksa tinggi cairan
elektrolit dalam aki setidaknya 1 bulan sekali karena senyawa dari cairan
elektrolit bisa menguap terutama akibat panas yang terjadi pada proses
pengisian (charging). Jika cairan terlalu tinggi, hal ini akan memberikan
sel (misalnya pada saat terjadi pengisian) dan dapat merusak benda-benda
yang ada disekitar aki akibat korosi, misalnya sepatu kabel, penyangga
atau dudukan baterai, dan bisa menyebabkan korosi, selain itu proses
pendinginan dari panasnya cairan elektrolit aki oleh udara yang ada dalam
sel tidak efisien akibat kurangnya udara yang terdapat di dalam sel, dan
17
juga asam sulfat akan berkurang karena tumpah keluar. Bila asam sulfat
berkurang dari volume yang seharusnya maka kapasitas baterai tidak akan
maksimal karena proses kimia yang terjadi tidak dalam keadaan optimal
sehingga tenaga atau kapasitas yang bisa diberikan oleh aki akan
menjadi kurang dari 7 Ampere dalam satu jam, yang sebelumnya bisa
memberikan pasokan tenaga hingga 1 jam kini kurang dari 1 jam isi atau
c. Kapasitas Aki
atau besarnya energi yang dapat disimpan dan dikeluarkan oleh baterai.
positif maupun plat negatif yang bereaksi, dipengaruhi oleh jumlah plat tiap-
tiap sel, ukuran, dan tebal plat, kualitas elektrolit serta umur baterai.
misalkan kapasitas baterai 100 Ah 12 volt artinya secara ideal arus yang
sel baterai yang ada di dalamnya. Sekalipun demikian, arus hanya akan
kecil untuk waktu yang lama atau arus yang besar untuk waktu yang
listrik. Jumlah maksimum muatan listrik yang dapat ditampung oleh baterai
18
hour), muatan inilah yang akan dikeluarkan untuk menyuplai beban ke
dibawah ini :
t = waktu (jam/sekon)
Makin besar ukuran pelat yang bersentuhan dengan cairan elektrolit maka
kapasitas yang besar maka luas pelat dan banyaknya pelat haruslah
elektrolit.
e. Temperatur
Makin rendah suhu (makin dingin) maka makin kecil kapasitas baterai saat
digunakan karena proses reaksi kimia akan semakin lambat terjadi pada
saat suhu semakin rendah. Kapasitas baterai lebih baik diukur pada suhu
kamar atau suhu ruangan, yaitu suhu yang berkisar antara 200 - 250 C.
ditentukan. Bila level tegangan yang ditentukan itu telah tercapai, maka arus
pengisian akan turun secara otomatis sesuai dengan settingan dan menahan
19
berfungsi untuk mengatur tegangan keluaran agar tetap konstan, sedangkan
otomatis pada akumulator pada saat tegangan pada akumulator penuh dan
indikator aktif menandakan akumulator telah terisi penuh. Berikut ini cara-cara
Pengisian ini dimaksud untuk pembentukan sel baterai, cara ini hanya
dilakukan pada singel sel atau baterai stationer dan hanya dilakukan sekali
saja.
kapasitas penuh pada setiap sel seimbang dengan kata lain memulihkan
kapasitas baterai. Pengisian ini juga dilakukan pada saat baterai di isi
penambahan aquadest.
sistem operasi charge dan disharge yang belum mendapat satu PLN.
20
f. Pengisian kompensasi floating / trickle charge
Saklar adalah suatu alat dua sambungan dan bisa memiliki dua keadaan,
yaitu keadaan on dan keadaan off. Keadaan off ( tutup ) merupakan suatu
keadaan dimana tidak ada arus yang listrik yang mengalir. Keadaan on ( buka )
merupakan satu keadaan yang mana arus bisa mengalir dengan bebas atau
dengan kata lain ( secara ideal ) tidak ada resistivitas listrik dan besaran voltase
21
Gambar 2.6 Saklar (Switch)
Saklar dapat memutus arus atau menyambung arus listrik atau komponen
elektronika yang dapat digunakan untuk memindahkan aliran arus listrikdari satu
22