Anda di halaman 1dari 2

Assalamualaikum gays saya Andri mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang prodi Ilmu Perpustakaan

angkatan 2019.

Di sini saya menjelaskan seputar dunia perkuliahan, ukm yang saya ikuti, dan sebagainya. Dan, ada salah
satu temenku menyarankan, “An, kenapa kamu gak nulis tentang kehidupan pribadimu aja. Curhat, apa
kek,” Tapi setelah kupikir, bener juga ya. Kenapa aku enggak nulis kehidupanku saja?

Sebenarnya, saya sama sekali enggak kepikiran bisa masuk jurusan itu. Dulu, ya, aku tuh pengen banget
jadi dokter. Cita-cita mainstream anak kecil gitu. Ternyata, aku tuh punya phobia darah, enggak bisa
ngelihat darah netes dan lainnya. Aku juga enggak suka nonton film yang ada darah-darahnya karena
phobiaku itu. Trus, aku pengen kan jadi arsitek, yang gambar-gambar gitu.

Nah, aku kan dulu waktu SD seneng banget pergi ke perpus sekolah. Entah baca cerita Franklin, tokoh-
tokoh dunia gitu, sampe cerita-cerita yang bagus banget. Trus, aku penasaran sama orang-orang yang
duduk di balik meja besar, dia ngapain sih?

Saat kelas 1 MTS , aku dikasih tugas oleh guru bahasa Inggris buat cari gambar tentang cita-cita. Aku
masih bingung sama cita-citaku sendiri, kadang mau jadi dokter lah, arsitek lah, guru lah, dan
sebagainya. Pokoknya waktu itu masih polos..

Sampai pada akhirnya aku nemu gambar ini di internet.

Pertama kali lihat ini, aku suka banget. Bukan suka dengan profesi pustakawan, tapi karena gambarnya
lucu aja, enak dilihat. Memang, aku suka banget sama buku-buku. Tanpa mikir lagi, aku langsung
kumpulin ke guruku dan melupakannya.

Beberapa tahun kemudian, aku jadi anak SMK. Aku udah punya tujuan tuh pengen jadi dokter gigi. Tapi
sayangnya, aku masuk kelas anak Perkantoran. Pupus sudah harapanku jadi dokter gigi. Sebenernya,
bisa sih pindah kelas, tapi aku males buat ngurusnya dan kembali bersosialisasi. Yaudah deh, aku jadi
anak Perkantoran sampai lulus.

Saat kelas 2 SMK, aku lagi coba kan browsing tentang perkuliahan. Mulai dari kehidupan perkuliahan,
ujian masuknya, sampai jurusannya. Sampai akhirnya aku ketemu sebuah blog yang jelasin tentang ilmu
perpustakaan. Dan aku bertanya pada diriku sendiri….

Sumpah, aku polos banget waktu itu. Memang, aku belum tau jelas apa itu jurusan Ilmu Perpustakaan.
Apakah jurusan itu hanya jaga buku? Apakah jurusan itu akan melahirkan sosok judes? Pertanyaan itu
sering ditanyakan kepada seorang pustakawan atau orang yang kerjanya hanya di perpustakaan.
Semenjak itu, aku coba cari tahu seputar jurusan Ilmu Perpustakaan. Mulai dari apa saja yang dipelajari,
ada di kampus apa saja, sampai bagaimana prospek kerja jurusan Ilmu Perpustakaan di masa depan.
Ternyata, jurusan itu bukan hanya bekerja di perpustakaan dan hanya menjaga buku. Tetapi itu lebih
dari yang kubayangkan.

Kebetulannya, ada kakak kelasku yang lolos SBM Ilmu Perpustakaan UIN PALEMBANG 2017. Aku mulai
memberanikan diri untuk menanyakan seputar jurusan itu. Ya, gimana kehidupan perkuliahan di jurusan
itu, mata kuliahnya, sampai prospek kerja ke depan. Setelah dijelaskan, aku makin mantap buat ambil
jurusan Ilmu Perpustakaan.

Bersyukurnya, aku mendapat doa dan restu dari kedua orang tuaku buat mengambil jurusan Ilmu
Perpustakaan. Aku bersyukur papa mamaku enggak melarang dan memaksa aku mengambil jurusan
tertentu. Mamaku sih enggak masalah aku kuliah di jurusan tersebut, tapi mamaku mengingatkan, “Kak,
kamu banyak belajar bahasa Inggris yah. Soalnya nanti buku kuliah kamu bahasa Inggris semua.”

Yaudah, aku benar-benar mantap buat mengambil jurusan itu. Aku berdoa sungguh-sungguh supaya aku
bisa masuk jurusan itu. Siang malam aku berdoa. Aku juga minta restu dan dukungan dari teman-teman,
orang tua, dan keluarga besar. Malah temenku ada yang berceletuk, “An lo udah pantes jadi orang
perpus, soalnya muka lo kayak buku.”

Sekarang, aku udah resmi jadi bagian mahasiswa UIN PALEMBANG dan mahasiswa Fakultas adab dan
humaniora Sayangnya, aku masih belum resmi menjadi mahasiswa Ilmu Perpustakaan sesungguhnya
karena aku harus melewati serangkaian orientasi jurusan beberapa bulan kedepan. Baru deh, aku
dinyatakan resmi menjadi mahasiswa Ilmu Perpustakaan dan bisa ikut himpunan mahasiswanya.

Dari ceritaku di atas dapat disimpulkan bahwa sesuatu yang kebetulan atau tidak diharapkan itu bisa jadi
kenyataan. Akupun juga baru menyadari bahwa aku sudah merancangkan untuk masuk ke jurusan Ilmu
Perpustakaan dari waktu yang lama. Akhirnya, itu menjadi kenyataan dan aku menjalaninya sekarang.
Doakan supaya aku kuat, yah.

Anda mungkin juga menyukai