Anda di halaman 1dari 16

CALATHU: Jurnal Ilmu Komunikasi

Volume 1 Nomor 1, Feburari 2019: 52 – 67

Peran Psikologi Komunikasi dalam Mengatasi Permasalahan


Peserta Didik: Studi Kasus Proses Bimbingan Konseling
di SMK Kesehatan Widya Dharma Bali

Niluh Wiwik Eka Putri


STAHN Mpu Kuturan Singaraja
Jln. Kresna Gang III No. 2B
E-mail: wiwikekaputri@gmail.com

ABSTRAK: Peran psikologi komunikasi sangat penting dalam memberikan saran dan masukan
terkait permasalahan yang dialami oleh peserta didik. Mereka berasal dari latar belakang keluarga
kurang mampu, broken home, ataupun ketidaksempurnaan secara fisik. Kondisi inilah yang mem-
buat siswa mengalami gangguan mental, kesulitan beradaptasi, cenderung menunjukkan perilaku
yang kurang baik untuk mencari perhatian, serta sulit untuk mengikuti proses pembelajaran di
sekolah. Adapun metode yang digunakan menggunakan metode kualitatif yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata tertulis atau lisan dari orang dan prilaku yang dapat diamati. Adapun hasil
yang diperoleh antara lain untuk mengatasi permasalah peserta didik diperlukan komunikasi yang
efektif yakni mengemas komunikasi secara efektif dengan perhatian, minat, hasrat, keputusan,
aksi/tindakan, dan kepuasan. Peran psikologi komunikasi juga bisa mengubah opini siswa yang
mengalami permasalahan terhadap sesuatu hal, mengubah sikap siswa yang mengalami permasa-
lahan terhadap obyek atau subyek tertentu, serta mengubah perilaku yang mengalami permasala-
han terkait dengan pengetahuan, persepsi, dan sikapnya.
Kata kunci: psikologi komunikasi, permasalahan peserta didik, bimbingan konseling

ABSTRACT: The role of psychology of communication is very important in providing advice and in-
put-related problems experienced by learners. They are from poor families, broken home, or physi-
cal imperfections. This is the condition that makes students experiencing mental disorders, difficulty
adapting, tend to demonstrate behavior that is less good for seeking attention, as well as difficult to
follow the learning process in schools. As for the methods used to use qualitative methods that pro-
duce descriptive data in the form of written or oral words of people and behavior that can be ob-
served. As for the results obtained, among others, to address the problem in the learners required
effective communication i.e. pack communication effectively with attention, interest, desire, action,
decision/action, and satisfaction. The role of psychology of communication could also change the
opinion of students who are having problems against something, change the attitude of the stu-
dents who are having problems against a certain subject or object, and modify the behavior experi-
enced problems related with knowledge, perception, and their attitude.
Keywords: psychology of communication, problems students, guidance counselling

52 CALATHU: Jurnal Ilmu Komunikasi Volume 1 Nomor 1, Februari 2019


Niluh Wiwik Eka Putri

PENDAHULUAN Bimbingan konseling adalah salah satu


Komunikasi memiliki peranan yang sangat komponen dari pendidikan sekaligus kegiatan
penting dalam dunia pendidikan. Hampir semua bantuan dan tuntunan yang diberikan kepada
kegiatan pembelajaran adalah kegiatan berko- siswa di sekolah dalam rangka meningkatkan
munikasi. Komunikasi merupakan suatu proses, mutu pendidikan. Hal ini sangat relevan karena
bukan sesuatu yang bersifat statis. Komunikasi pendidikan merupakan usaha sadar yang ber-
memerlukan tempat, dinamis, menghasilkan pe- tujuan untuk mengembangkan kepribadian dan
rubahan dalam usaha mencapai hasil, melibat- potensi-potensi siswa (bakat, minat, dan ke-
kan interaksi bersama, serta melibatkan suatu mampuan). Tujuan bimbingan dan konseling di
kelompok. sekolah adalah membantu peserta didik untuk
Terkait dengan proses pembelajaran, mengembangkan pemahaman diri sesuai dengan
komunikasi dikatakan efektif jika pesan seperti kecakapan, minat, pribadi, hasil belajar serta
materi pelajaran dapat diterima dan dipahami, kesempatan yang ada, membantu individu, da-
serta menimbulkan umpan balik yang positif lam penyesuaian diri terhadap dirinya maupun
oleh siswa. Keadaan psikologis siswa juga sangat lingkungannya serta mengembangkan kemam-
mendukung dalam proses belajar mengajar. Jika puan dan potensi yang dimilikinya. Selain itu,
siswa memiliki masalah, tentu mereka susah da- bimbingan dan konseling juga membantu siswa
lam menyerap pelajaran. Seorang siswa dikate- untuk mengatasi kesulitan yang dihadapinya dan
gorikan sebagai anak yang bermasalah, apabila membantunya untuk memahami dirinya.
ia menunjukkan gejala-gejala penyimpangan ser- Dengan demikian individu yang dapat me-
ta suka menyendiri, terlambat masuk kelas, mahami pribadinya serta kehidupannya akan
memeras teman-temannya, tidak sopan kepada menjamin kehidupannya yang lebih efektif dan
orang lain dan guru, dan bersifat hiperaktif atau lebih berbahagia.
suka menarik perhatian orang lain. Selain itu, Bimbingan konseling sangat erat kai-
jarang mendapat perhatian dari orang tua, ku- tannya dengan psikologi. Psikologi merupakan
rangnya kesadaran diri siswa, dan keadaan ilmu pengetahuan yang berusaha mengukur,
keluarga yang tidak harmonis turut membentuk menjelaskan, dan kadang mengubah perilaku.
karakter siswa yang bermasalah. Psikologi sosial adalah salah satu bidang dalam
Pendekatan bimbingan konseling meru- psikologi, yang memadukan konsep-konsep baik
pakan salah satu cara untuk menangani peserta dari psikologi maupun sosiologi dan memusat-
didik yang bermasalah. Penanganan melalui kan perhatian pada saling keterpengaruhan an-
bimbingan dan konseling lebih mengandalkan tara orang-orang. Bimbingan konseling dan
pada terjadinya kualitas hubungan interpersonal komunikasi juga akan menjadi dua hal yang tidak
yang saling percaya di antara konselor dan siswa bisa terpisahkan. Salah satu keterampilan yang
yang bermasalah, sehingga setahap demi se- memang wajib dimiliki oleh guru bimbingan kon-
tahap siswa tersebut dapat memahami dan seling yaitu keterampilan berkomunikasi secara
menerima diri dan lingkungannya, serta dapat dialogis dan rinci khususnya dengan klien atau-
mengarahkan diri guna tercapainya penyesuaian pun anak-anak jika memang kliennya adalah
diri yang lebih baik. siswa.

CALATHU: Jurnal Ilmu Komunikasi Volume 1 Nomor 1, Februari 2019 53


Niluh Wiwik Eka Putri

Komunikasi sendiri merupakan dasar berhati-hati dalam menentukan jenjang pengala-


seseorang untuk bisa menyampaikan perasaann- man belajar yang akan dijadikan garis-garis besar
ya. Selain itu kegiatan konseling jelas membu- program pengajaran serta tingkat keterincian
tuhkan komunikasi. Mereka juga membutuhkan bahan belajar yang digariskan.
komunikasi verbal dan nonverbal yang jelas dan Landasan psikologis pendidikan adalah
rinci. Konseling sendiri bisa diartikan sebagai suatu landasan dalam proses pendidikan yang
proses pembinaan informasi yang telah dil- membahas berbagai informasi tentang ke-
akukan oleh dua orang manusia ataupun lebih. hidupan manusia pada umumnya serta gejala-
Biasanya konseling ini dilakukan dengan gejala yang berkaitan dengan aspek pribadi
menggunakan simbol-simbol bersama. Komu- manusia pada setiap tahapan usia perkem-
nikasi merupakan langkah pertama dalam proses bangan tertentu untuk mengenali dan menyikapi
konseling, membina hubungan sangatlah manusia sesuai dengan tahapan usia perkem-
penting dan konseling adalah bentuk khusus dari bangannya yang bertujuan untuk memudahkan
hubungan atau komunikasi interpersonal. Dalam proses pendidikan. Kajian psikologi yang erat
hal ini diartikan bahwa kaidah-kaidah yang berla- hubungannya dengan pendidikan adalah yang
ku pada proses komunikasi yang berarti berlaku berkaitan dengan kecerdasan, berpikir, dan bela-
juga dalam proses konseling. Komunikasi di anta- jar (Tirtarahardja, 2005), sedangkan menurut
ra orang-orang yang ada dalam satu hubungan Pidarta (2007) landasan psikologis pendidikan
konseling harus menunjukan sikap menerima merupakan suatu landasan dalam proses pen-
dan respek, guru bimbingan konseling wajib ber- didikan yang membahas berbagai informasi ten-
empati terhadap siswa. Selain itu, pemahaman tang kehidupan manusia pada umumnya serta
siswa yang berkaitan dengan aspek kejiwaan gejala-gejala yang berkaitan dengan aspek
merupakan salah satu kunci keberhasilan pen- pribadi manusia pada setiap tahapan usia
didikan. Oleh karena itu, hasil kajian dan perkembangan tertentu untuk mengenali dan
penemuan psiologis sangat diperlukan penera- menyikapi manusia sesuai dengan tahapan usia
pannya dalam bidang pendidikan. Misalnya perkembangannya yang bertujuan untuk memu-
pengetahuan tentang aspek-aspek pribadi, uru- dahkan proses pendidikan. Dengan demikian,
tan, dan ciri-ciri pertumbuhan setiap aspek, dan psikologis pendidikan merupakan salah satu lan-
konsep tentang cara-cara paling tepat untuk dasan yang penting dalam pelaksanan pendidi-
mengembangkannya. Untuk itu psikologi menye- kan karena keberhasilan pendidik dalam men-
diakan sejumlah informasi tentang kehidupan jalankan tugasnya sangat dipengaruhi oleh pem-
pribadi manusia pada umumnya serta berkaitan ahamannya tentang peserta didik. Oleh karena
dengan aspek pribadi. Individu memiliki bakat, itu, pendidik harus mengetahui apa yang harus
kemampuan, minat, kekuatan serta tempo, dan dilakukan kepada peserta didik dalam setiap
irama perkembangan yang berbeda satu dengan tahap perkembangan yang berbeda mulai dari
yang lain. Implikasinya pendidik tidak mungkin bayi hingga dewasa.
memperlakukan sama kepada setiap peserta Peranan komunikasi pendidikan juga
didik, sekalipun mereka mungkin memiliki be- berkaitan dengan bimbingan konseling. Komu-
berapa persamaan. Penyusunan kurikulum perlu nikasi pendidikan merupakan aspek komunikasi

54 CALATHU: Jurnal Ilmu Komunikasi Volume 1 Nomor 1, Februari 2019


Niluh Wiwik Eka Putri

dalam dunia pendidikan atau komunikasi yang pada kejadian berpikir, mempersepsi, meng-
terjadi pada bidang pendidikan. Faktor pendidi- ingat, dan mengindra, hal demikian dijalankan
kan yang menjadi inti pembicaraan, sedangkan oleh setiap anggota sekolah, bahkan oleh semua
segi komunikasinya lebih merupakan aspek pan- orang. Sementara yang kedua (antarpersonal)
dang atau alat. Disebut alat karena fungsinya ialah bentuk komunikasi yang berproses dari
yang bisa diupayakan untuk membantu memec- adanya ide atau gagasan informasi seseorang
ahkan masalah-masalah pendidikan. kepada orang lain. Dosen yang memberi kuliah,
Tampaknya konsep pendidikan ini se- berdialog, bersambung rasa, berdebat, adalah
jalan dengan pernyataan bahwa masalah Pen- sebagian dari contoh-contohnya. Tanpa keterli-
didikan itu pelaksanaanya berada dalam batan komunikasi, tentu segalanya tidak bisa
tanggung jawab bersama antara pemerintah, berjalan, bahkan mandek sama sekali. Komu-
masyarakat, dan orang tua. Mereka berkerja nikasi di sini adalah yang terjadi pada kegiatan
sesuai dengan fungsi masing-masing. instruksional seperti halnya mengajar dan bela-
Pemerintah dengan segala perangkatnya menye- jar pada kegiatan tatap muka maupun pada
lenggarakan pendidikan dengan cara memberi kegiatan intruksional lainnya, bahkan yang na-
contoh, sementara lingkungan atau kondisi manya instruksional dalam proses pendidikan
masyarakat hendaknya memungkinkan pertum- secara luas merupakan bagian inti dari seluruh
buhan suburnya pemikiran-pemikiran yang bersi- kegiatan.
fat kreatif, berinisiatif, dan mendorong warganya Begitu pula dengan bimbingan konseling
untuk berkemauan kerja yang produktif, tidak di SMK Widya Dharma Bali. Peran psikologi
hanya pasif dan nrimo (menerima nasib), se- komunikasi sangat penting ketika memberikan
dangkan dari belakang para orang tua sanggup saran dan masukan kepada peserta didik.
memberi kekuatan dan dukungan kepada Mayoritas siswa berasal dari latar belakang
pelaksanaan pendidikan dalam rangka berupaya keluarga yang kurang mampu, broken home,
menggapai kehidupan untuk persiapan di masa ataupun ketidaksempurnaan secara fisik. Kondisi
depan. Komunikasi dalam pendidikan merupa- inilah yang membuat siswa mengalami gangguan
kan unsur yang sangat penting kedudukannya, mental, kesulitan beradaptasi, cenderung
bahkan sangat besar peranannya dalam menen- menunjukkan perilaku yang kurang baik untuk
tukan keberhasilan pendidikan yang bersangku- mencari perhatian. Peranan psikologi komunikasi
tan. Orang sering berkata bahwa tinggi- mampu memberikan solusi kepada peserta didik
rendahnya suatu capaian mutu pendidikan di- terkait permasalahan yang mereka hadapi.
pengaruhi pula oleh faktor komunikasi. Semua peserta didik berhak untuk konsultasi jika
Pendidikan formal (pendidikan melalui ada masalah. Begitu pula dengan mereka yang
sekolah), tampak jelas adanya peran komunikasi nakal dan susah diatur, bimbingan konseling di-
yang sangat menonjol. Proses belajar harapkan mampu mengatasi itu semua. SMK
mengajarnya sebagian besar terjadi karena pros- Kesehatan Widya Dharma Bali merupakan salah
es komunikasi, baik komunikasi yang berlang- satu sekolah swasta dengan mengambil kompe-
sung secara intrapersonal maupun antarperson- tensi keahlian keperawatan dan perhotelan.
al. Pertama, komunikasi iintrapersonal tampak Beralamat di Jalan Singaraja Denpasar KM 4 ling-

CALATHU: Jurnal Ilmu Komunikasi Volume 1 Nomor 1, Februari 2019 55


Niluh Wiwik Eka Putri

kungan Sangket, SMK Kesehatan Widya Dharma Berkenaan dengan obyek psikologi ini, maka
Bali atau sering disebut (WIDHARBA) berdiri yang paling mungkin untuk diamati dan dikaji
dibawah naungan Yayasan Widya Dharma Bali. adalah manifestasi dari jiwa itu sendiri, yakni
Yayasan ini didirikan oleh I Gusti Made Dana SH., dalam bentuk perilaku individu dalam ber-
MM tanggal 30 April 2012. Tidak hanya Sekolah interaksi dengan lingkungannya. Komunikasi juga
SMK WIDHARBA yang didirikan, melainkan juga berperan penting dalam membentuk saling
klinik, Institut Kopetensi Keahlian Kesehatan, pengertian, menumbuhkan persahabatan, me-
Institut Kadaster (pertanahan), dan TK/PAUD melihara kasih sayang, menyebarkan ilmu
WIDHARBA. pengetahuan, dan melestarikan peradaban. Be-
Selain itu, sekolah ini juga menyediakan gitupula sebaliknya dengan komunikasi juga bisa
asrama bagi siswa yang kurang mampu. SMK menimbulkan perpecahan, menghidupkan per-
Kesehatan WIDHARBA juga berkerja sama musuhan, menanamkan kebencian, menghalangi
dengan rumah sakit umum dan swasta, Kampus kemajuan, dan menghambat pemikiran. Begitu
Stikes Buleleng, Klinik Pratama Buleleng, Kampus penting dan begitu akrab komunikasi dengan diri
Monarch, hotel berbintang, agen penyalur, bursa kita sehingga kita terkadang merasa tidak perlu
kerja, dan instansi kesehatan lainnya yang ada di lagi mempelajari komunikasi.
Kabupaten Buleleng. SMK Widharba mem-
berikan kemudahan bagi siswa yang kurang
mampu untuk mengenyam pendidikan. Melalui TINJAUAN PUSTAKA
gratis tempat tinggal, biaya pendidikan, serta Psikologi Komunikasi
biaya hidup selama menjadi siswa di SMK Psikologi komunikasi adalah ilmu yang berusaha
Widharba. Siswa diklasifikasikan menjadi anak menguraikan, meramalkan, dan mengendalikan
panti dan anak asrama. Perbedaan dari kedua ini peristiwa mental dan behavioral dalam komu-
terletak pada biaya pendidikan dan tempat ting- nikasi (Khairani, 2015). Sebelum dikemukakan
gal serta aturan-aturan yang harus ditaati oleh ruang lingkup psikologi komunikasi, terlebih da-
anak panti, sedangkan siswa asrama setiap bu- hulu dikemukakan definisi komunikasi dari per-
lannya membayar Rp 100.000 per bulan selama spektif psikologi. Kamus Psikologi, Dictionary of
tinggal di asrama. Kebanyakan siswa yang tergo- Behavioral Science (B. Wolman, 1989) me-
long anak panti berasal dari latar belakang nyebutkan enam definisi komunikasi sebagai
keluarga yang kurang mampu, broken home, berikut:
ketidasempurnaan secara fisik sehingga kondisi 1. Komunikasi adalah penyampaian peru-
inilah yang membuat siswa mengalami gangguan bahan energi dari suatu tempat ke tempat
mental, kesulitan beradaptasi, cenderung yang lain seperti dalam sistem saraf atau
menunjukkan perilaku yang kurang baik untuk penyampaian gelombang-gelombang
mencari perhatian. suara.
Dengan demikian psikologi komunikasi 2. Komunikasi adalah penyampaian atau
mempunyai andil dalam membantu siswa untuk penerima signal atau pesan oleh organ-
mengatasi setiap permasalahan yang dialami isme.
siswa melalui proses bimbingan konseling.

56 CALATHU: Jurnal Ilmu Komunikasi Volume 1 Nomor 1, Februari 2019


Niluh Wiwik Eka Putri

3. Komunikasi adalah pesan yang disam sementara sumber komunikasi yang lain tidak.
paikan. Psikologi juga tertarik pada komunikasi
4. Komunikasi adalah proses yang di- di antara individu, bagaimana pesan dari satu
lakukan satu sistem untuk individu menjadi stimulasi yang menimbulkan
mempengaruhi sistem yang lain melalui respon pada individu lain. Psikologi bahkan men-
pengaturan sinyal-sinyal yang disam eliti lambang-lambang yang disampaikan.
paikan. Psikologi meneliti proses mengungkapkan
5. Komunikasi adalah pengaruh satu wila pikiran menjadi lambang, bentuk-bentuk lam-
yah pribadi persona yang lain melalui bang, dan pengaruh lambang terhadap perilaku
perubahan dalam satu wilayah me- manusia. Pada saat pesan sampai pada diri
nimbulkan perubahan yang berkaitan komunikator, psikologi melihat ke dalam proses
pada wilayah yang lain. penerimaan pesan, menganalisis faktor-faktor
6. Komunikasi adalah pesan pasien kepada personal dan situasional yang
pemberi terapi dalam psiko-terapi. mempengaruhinya, dan menjelaskan berbagai
Dari definisi tentang komunikasi dari corak komunikan ketika sendirian atau dalam
perspektif psikologi tersebut di atas, terlihat kelompok.
bahwa makna komunikasi sangat luas, meliputi
Perkembangan terbaru dari dunia
penyampaian energi, gelombang suara, tanda
psikologi komunikasi adalah komunikasi terapeu-
diantara tempat, dan sistem atau organisme.
tik. Melalui metode ini, seorang terapis
Kata komunikasi dipergunakan sebagai proses,
mengarahkan komunikasi begitu rupa sehingga
sebagai pesan, sebagai pengaruh, atau secara
pasien dihadapkan pada situasi dan pertukaran
khusus sebagai pesan pasien dalam psikoterapi.
pesan yang dapat menimbulkan hubungan sosial
Psikologi mencoba menganalisis seluruh kompo-
yang bermanfaat. Komunikasi terapeutik me-
nen yang terlibat dalam proses komunikasi. Jadi
mandang gangguan jiwa bersumber pada
psikologi menyebut komunikasi pada penyam-
gangguan komunikasi, pada ketidakmampuan
paian energi dari alat-alat indera ke otak, peristi-
pasien untuk mengungkapkan dirinya. Sing-
wa penerimaan dan pengolahan informasi, pada
katnya, meluruskan jiwa orang dengan melurus-
proses saling mempengaruhi di antara berbagai
kan caranya berkomunikasi.
sistem dalam diri organisme dan di antara organ-
Ilmu psikologi komunikasi pada dasarnya
isme.
dibangun berdasarkan berbagai teori yang beru-
Psikologi mencoba menganalisis seluruh
paya menjelaskan bagaiman individu ber-
komponen yang terlibat dalam proses komu-
interaksi satu sama lain berdasarkan tinjauan
nikasi. Pada diri komunikator, psikologi me-
psikologi. Dengan perkataan lain, psikologi
meriksa karakteristik manusia komunikan serta
komunikasi adalah ilmu yang mempelajari pro-
faktor-faktor internal dan eksternal yang
ses komunikasi antar manusia dengan
mempengaruhi perilaku komunikasinya. Pada
menggunakan psikologi sebagai sudut pandang/
komunikator, psikologi melacak sifat-sifatnya
perspektif dengan tujuan untuk mencapai komu-
dan bertanya, apa sebab satu sumber komu-
nikasi efektif.
nikasi berhasil dalam mempengaruhi orang lain,

CALATHU: Jurnal Ilmu Komunikasi Volume 1 Nomor 1, Februari 2019 57


Niluh Wiwik Eka Putri

Fisher menyebut empat ciri pendekatan proses tersebut seperti perhatian dan ingatan
psikologi pada komunikasi: penerimaan stimuli dan kita juga mungkin sadar dengan output ter-
secara indrawi (sensory reception of stimuli), tentu yang kita lakukan berupa tindakan, akan
proses yang mengantarai stimuli dan respons tetapi proses internal yang terjadi tidaklah kita
(internal mediation of stimuli), prediksi respons sadari. Atas dasar ini para ahli komunikasi beru-
(prediction of response), dan peneguhan respons paya menemukan dan menjelaskan bagaimana
(reinforcement of rensponses). Psikologi melihat sistem pengolahan informasi merupakan proses
komunikasi dimulai dengan dikenainya masukan internal tersebut bekerja.
kepada organ-organ pengindraan kita yang beru- Jadi dalam ruang lingkup psikologi
pa data. Stimuli berbentuk orang, pesan, suara, komunikasi penekanannya adalah pada komu-
warna-pokoknya segala hal yang mempengaruhi nikator sebagai makhluk individu yang mempu-
kita. Ucapan, “Hai, apa kabar,” merupakan suatu nyai sifat yang berbeda dengan individu lainnya.
stimuli yang terdiri dari berbagai stimuli: Sifat menunjukkan pola atau cara yang relatif
pemandangan, suara, penciuman, dan se- tidak banyak berubah mengenai bagaimana
bagainya. Stimuli ini kemudian diolah dalam jiwa seseorang berpikir, merasakan dan bertingkah
kita-dalam “kotak hitam” yang tidak pernah kita laku dalam berbagai situasi yang dihadapinya.
ketahui. Kita hanya mengambil kesimpulan ten- Sifat sering digunakan untuk memprediksi ting-
tang proses yang terjadi pada “kotak hitam” dari kah laku. Dalam konteks ini tingkah laku
respon yang tampak. Kita mengetahui bahwa ia seseorang ditentukan oleh kombinasi antara si-
tersenyum, tepuk tangan, dan meloncat-loncat, fat yang dimilikinya dengan faktor yang ada pada
pasti ia dalam keadaan gembira. saat itu.
Psikologi komunikasi adalah merupakan sub-
Psikologi komunikasi juga melihat
disiplin ilmu dari psikologi. Psikologi komunikasi
bagaimana respons yang terjadi pada masa lalu
adalah ilmu yang mempelajari komunikasi dari
dapat meramalkan respons yang akan datang.
aspek psikologi. Disebut juga sebagai ilmu yang
Kita harus mengetahui sejarah respons sebelum
berusaha mendeskripsikan, memprediksikan,
meramalkan respon individu masa ini. Dari
dan mengontrol mental dan perilaku, baik komu-
sinilah timbul perhatian pada gudang memori
nikasi yang dilakukan melalui komunikasi antar-
(memory storage) dan set (penghubung masa
personal, komunikasi antarkelompok maupun
lalu masa sekarang). Salah satu unsur sejarah
komunikasi massa. Komunikasi sangat esensial
respons adalah peneguhan. Peneguhan adalah
untuk pertumbuhan kepribadian manusia. Ku-
respons lingkungan (atau orang lain pada re-
rangnya komunikasi akan menghambat perkem-
spons organisme yang asli). Bergera dan Lambert
bangan kepribadian. Komunikasi amat erat kai-
menyebutnya feedback (umpan balik). Fisher
tannya dengan perilaku dan pengalaman
tetap menyebutnya peneguhan saja
kesadaran manusia. Dalam sejarah perkem-
(sebagaimana dikutip Rahmat, 2001). Psikologi
bangannya komunikasi memang dibesarkan oleh
komunikasi memandang bahwa mekanisme
para peneliti psikologi. Bapak ilmu komunikasi
proses pengolahan informasi berada di luar
yang disebut Wilbur Schramm adalah sarjana
kesadaran manusia. Sebagai komunikator, kita
psikologi. Kurt Lewin adalah ahli psikologi dina-
mungkin sadar terhadap aspek tertentu dari

58 CALATHU: Jurnal Ilmu Komunikasi Volume. 1 Nomor 1, Februari 2019


Niluh Wiwik Eka Putri

mika kelompok. Komunikasi bukan subdisiplin umumnya dilawankan dengan penelitian kuanti-
dari psikologi. Sebagai ilmu, komunikasi dipela- tatif, seperti yang dijelaskan Sugiyono (2007).
jari bermacam-macam disiplin ilmu (Jalaluddin, Menurut Bogdan dan Tylor (sebagaimana dikutip
1996). Zuriah, 2007), penelitian kualitatif adalah
prosedur penelitian yang menghasilkan data
Bimbingan Konseling deskriptif berupa kata tertulis atau lisan dari
Bimbingan adalah suatu proses pemberian ban- orang dan prilaku yang dapat diamati. Sementa-
tuan kepada seseorang dengan memperkem- ra menurut Kirk dan Miller, penelitian kualitatif
bangkan potensi-potensi yang dimiliki, adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan
mengenali dirinya sendiri dan mengatasi per- sosial yang secara fundamental bergantung atas
mapermasalahan-permasalahan sehingga mere- pengamatan pada manusia dalam kawasan
ka dapat menentukan sendiri jalan hidupnya, sendiri dan berhubungan dengan orang-orang
dan bertanggung jawab tanpa tergantung orang tersebut dalam bahasa dan dalam peri-
lain. Bimbingan merupakan proses bantuan stilahannya.
kepada seseorang dengan tujuan kemandirian di Moleong (2004) menyatakan bahwa
mana seorang pembimbing membawa orang penelitiaan deskriptif merupakan data yang dik-
yang dibimbing untuk mengenal potensinya, se- umpulkan dalam penelitiaan tersebut terbentu
hingga siswa mampu mengembangkan dirinya kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka.
sendiri dan mampu menghadapi segala bentuk Penelitian ini dapat bersumber dari naskah wa-
permasalahan yang dihadapinya (Sukardi, 1993), wancara, catatan lapangan, perilaku orang-orang
sedangkan pengertian konseling secara etimolo- yang dapat diamati, foto, dokumen pribadi cata-
gi, istilah konseling berasal dari bahasa latin yai- tan atau memo dan dokumen resmi lainnya.
tu “onsiliun” yang berarti “dengan” atau Memperhatikan pendapat ahli di atas, maka
“bersama” yang dirangkai dengan “menerima” penelitiaan ini berbentuk kualitatif deskriptif,
atau “memahami”. Sedangkan dalam bahasa sebab data-data yang ditampilkan berasal dari
Anglo-Saxon, istilah konseling berasal dari wawancara, buku-buku, dan sumber lainnya.
“sellan” yang berarti “menyerahkan” atau
“menyampaikan”. Konseling merupakan situasi
pertemuan tatap muka antara konselor dengan HASIL DAN PEMBAHASAN
klien (siswa) yang berusaha memecahkan masa- Bentuk-Bentuk Masalah Peserta Didik di SMK
lah dengan mempertimbangkannya bersama- Kesehatan WIDHARBA
sama sehingga klien dapat memecahkan masa- Perilaku menyimpang adalah suatu tindakan
lahnya berdasarkan penentuan sendiri (Tohirin, atau aktivitas yang dilakukan bertentangan
2007). dengan nilai-nilai, norma-norma, aturan, dan
hukum yang berlaku di suatu sistem sekolah. Jika
melihat fenomena kenakalan remaja yang dil-
METODE PENELITIAN akukan oleh pelajar, para pelakunya tidak hanya
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pen- oleh pelajar laki-laki, namun dewasa ini telah
dekatan kualitatif. Penelitian kualitatif pada dilakukan pula oleh pelajar perempuan. Di era

CALATHU: Jurnal Ilmu Komunikasi Volume 1 Nomor 1, Februari 2019 59


Niluh Wiwik Eka Putri

teknologi dan informasi yang serba begitu cepat tu: (1) membangun hubungan, (2) identifikasi
ini, suatu tindak kenakalan remaja akan cepat dan penilaian masalah, (3) memfasilitasi peru-
tersebar melalui media sosial dan kenakalan bahan terapeutis, serta (4) evaluasi dan termi-
remaja yang dilakukan seringkali sudah menjurus nasi.
pada tindak kejahatan dan amoral. Siswa pada Fase membangun hubungan berisi aktivi-
saat diberi tugas sering lupa tugas dan tanggung tas-aktivitas yang berhubungan dengan pengem-
jawabnya. Berbagai alasan muncul untuk me- bangan kemampuan orientasi pemecahan masa-
nutupi kesalahannya. Selain itu, siswa juga sulit lah, dengan mengembangkan suatu reorientasi
dinasehati, faktor permasalahan dalam keluarga yang efektif terhadap permasalahan mereka
dan lingkungan bermain. Siswa juga memiliki dengan menurunkan kecemasan, meningkatkan
perilaku yang bandel, tak patuh dan suka mela - motivasi, atau meningkatkan kemampuan dalam
wan karena salah didik baik dari keluarga atau- pemrosesan informasi. Terdapat dua kondisi
pun sekolah. Mudah bete, stres karena bekal yang berpengaruh dalam fase ini. Pertama, hub-
akal mental yang lemah atau lelah. ungan antara konselor dengan klien, yang meli-
Satria Handayani, siswi kelas XII puti peran konselor, transaksi konselor dengan
Keperawatan SMK Widharba mengungkapkan klien, dan prilaku klien. Kedua, yaitu pengaruh
kekesalannya kepada guru bimbingan konseling sosial, yang meliputi setting dan komunikasi. Pa-
terkait permasalahannya di rumah. Keberadaan da fase indentifikasi dan penilaian masalah, ases-
bimbingan konseling membuat beban men merupakan hal yang utama. Beberapa kon-
psikologisnya berkurang. selor melakukan dengan mengukur kepribadian
klien atau lingkungan. Konselor lain lebih fokus
“Saya sering mendapatkan kekerasan kepada keragaman metode yang digunakan kon-
fisik dari bapak saya. Orang tua saya tid-
ak pernah percaya terkait apa yang saya selor dalam membantu klien mendefinisikan
kerjakan di sekolah. Padahal saya hanya
mengerjakan tugas di sekolah bersama ulang permasalahannya melalui bahasa yang
teman-teman, kebetulan tugas sekolah lebih mudah dipahami dan tindakan-tindakan
memang banyak pada saat itu. Saya
dipukul, dibentak, ditendang dan lain- korektif.
lain yang tidak bisa saya sebutkan satu
persatu.” Pada fungsi memfasilitasi perubahan
terapeutis, menjelaskan tentang metode-
Satria adalah salah satu siswa berprestasi di metode yang digunakan konselor untuk mem-
sekolah. Ketika pulang sekolah ia menyempatkan bantu klien, yang sengaja dilakukan untuk meru-
diri untuk mengerjakan PR, kemudian jam empat bah situasi problematik yang dihadapi klien. Pa-
sore ia bekerja sebagai penjaga stan makanan da fungsi evaluasi dan terminasi, berhubungan
sostel. Walaupun ia menanggung beban dengan karakteristik cara-cara evaluasi. Tahap ini
psikologis yang berat, ia tetap berusaha mem- ditutup dengan terminasi. Dalam terminasi kon-
berikan yang terbaik bagi orang tuanya. selor bersama konseling menyimpulkan semua
Terkait pemecahan masalah, Brmmer, kegiatan yang sudah dilalui dalam proses konsel-
Abrego, dan Shostrom (sebagaimana dikutip da- ing. Selain itu, konselor dapat membuat
lam Sugiharto, 2007) mengungkapkan terdapat kemungkinan tindak lanjut terjadinya proses
empat fungsi atau tahapan dasar konseling, yai- konseling kembali.

60 CALATHU: Jurnal Ilmu Komunikasi Volume 1 Nomor 1, Februari 2019


Niluh Wiwik Eka Putri

Salah satu guru bimbingan konseling, Ibu rilulum, kurikulum yang kurang baik, misalnya
Suendri mengatakan ketika melakukan bimb- bahan-bahan terlalu tinggi, pembagian yang ku-
ingan konseling selalu dengan intonasi yang lem- rang seimbang. Waktu sekolah dan disiplin ku-
but serta berusaha menjadi penengah sekaligus rang. Ketiga, faktor media massa dan lingkungan
pemberi solusi. “Saya sebagai guru bimbingan sosial, meliputi bioskop, TV, surat kabar, maja-
konseling berusaha agar bisa memberikan ken- lah, buku-buku komik. Lingkungan sosial meliputi
yamanan pada siswa untuk menceritakan semua teman bergaul, lingkungan tetangga, aktivitas
permasalahan yang mereka hadapi. Beberapa dalam masyarakat. Dari berbagai faktor tersebut,
hal yang saya lakukan agar membuat mereka menurut Ibu Suendri faktor eksternal yang men-
nyaman adalah dengan pertama tersenyum, in- jadi permasalahan siswa ketika melakukan bimb-
tonasi lembut, tidak menghakimi, menanyakan ingan konseling, seperti permasalahan di keluar-
kabar siswa, menjadi pendengar yang baik, serta ga, sekolah, dan ekonomi.
memberikan saran serta solusi sebagai bahan Seperti yang diungkapkan oleh Okky Di-
evaluasi bagi mereka.” Ibu Suendri mengatakan na Donita, siswi Akomodasi Perhotelan kelas X
bahwa permasalahan peserta didik tidaklah sa- SMK Widharba. Ia mengungkapkan beban
ma. Ada permasalahan datang dari faktor ekter- ekonomi dan kesehatan yang dialami oleh
nal maupun internal. Menurut Dalyono (1997), keluarganya.
faktor-faktor yang menimbulkan kesulitan dalam
belajar, yaitu faktor internal atau faktor dari da- “Saya dari keluarga kurang mampu,
lam diri siswa sendiri dan faktor eksternal, yaitu Bapak saya stroke jadi tidak bisa bekerja.
faktor yang timbul dari luar siswa. Sementara Ibu saya hanya mengurus
Faktor internal bisa dibagi menjadi dua bapak yang sedang sakit, jadi saya jarang
bagian. Pertama disebabkan karena fisik seperti ditengok ke sekolah Saya juga jarang
sakit, kurang sehat, atau cacat tubuh. Kedua, pulang ke rumah karena anak panti han-
disebabkan karena rohani seperti intelegensi, ya boleh pulang dua kali dalam sebulan,
bakat, minat, motivasi, faktor kesehatan mental, di rumahpun cuman dua hari saja, kalau
tipe-tipe khusus seorang pelajar, sedangkan Sabtu sore pulang Minggunya sudah ha-
faktor eksternal bisa dibagi menjadi 3 bagian, rus di sekolah lagi karena Senin sudah
antara lain faktor keluarga, sekolah, media mas- masuk sekolah.”
sa dan lingkungan sosial. Pertama faktor keluar-
ga, yaitu tentang bagaimana cara mendidik anak, Dari beberapa pernyataan para peserta
hubungan orang tua dengan anak. Faktor sua- didik, permasalahan mereka rata-rata berasal
sana, bisa suasana sangat gaduh atau ramai. dari faktor eksternal, seperti faktor keluarga,
Faktor ekonomi keluarga: keadaan yang kurang ekonomi, dan lain-lain. Namun berkat adanya
mampu. Kedua, faktor sekolah, misalnya faktor kegiatan bimbingan konseling di sekolah, beban
guru, guru tidak berkualitas, hubungan guru mereka bisa teratasi dan bisa semangat untuk
dengan murid kurang harmonis, metode melanjutkan sekolah.
mengajar yang kurang disenangi oleh siswa.
Faktor alat, seperti alat pelajaran yang kurang
lengkap. Faktor tempat atau gedung. Faktor ku-

CALATHU: Jurnal Ilmu Komunikasi Volume 1 Nomor 1, Februari 2019 61


Niluh Wiwik Eka Putri

Strategi Psikologi Komunikasi dalam Proses perhatian adalah keaktifan pengingkatan


Bimbingan Konseling kesadaran dalam pemusatan kepada seseorang
a. Mengemas Komunikasi dalam Bentuk Per- atau barang sesuatu baik di dalam maupun di
suasif luar diri yang bersangkutan (Khairani, 2015).
Menurut Khairani (2015), teknik komunikasi per- Berpegang pada pengertian perhatian
suasif merupakan salah satu teknik memotivasi tersebut, maka pengajar seharusnya selalu
peserta didik yang dilakukan dengan cara meningkatkan dirinya, agar dapat secara kreatif
mempengaruhi peserta didik secara ekstralogis. mengelola proses komunikasi dengan peserta
Teknik ini dirumuskan dengan “AIDDAS”. Adapun didik yang dapat menarik perhatian peserta
komponen AIDDAS adalah sebagai berikut: didik. Misalnya, lebih banyak memberikan con-
A= Attention (Perhatian) toh konkret, yang berkaitan langsung dengan
I= Interest (Minat) kehidupan sehari-hari, dalam setiap kegiatan
D= Desire (Hasrat) pembelajaran, terutama ketika pengajar mem-
D= Decision (Keputusan) berikan penjelasan materi pelajaran dengan
A= Action (Aksi/Tindakan) metode ceramah. Metode ceramah tanpa dis-
S= Satisfaction (Kepuasan) ertai contoh konkret, atau tanpa diselingi humor
-humor yang relevan, dapat menggerus inten-
(1) Attention atau Perhatian sitas perhatian peserta didik terhadap materi
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tak yang sedang dijelaskan. Oleh karena itu,
pernah lepas dari perhatian, baik dari hal yang pengajar perlu selalu memperluas wawasan dan
kecil sampai hal yang besar. Perhatian sangat meningkatkan pengetahuannya agar dapat
penting dalam kehidupan, terlebih pada saat melakukan komunikasi yang menarik pehatian
ingin memahami suatu ilmu, tanpa ada per- peserta didik.
hatian semua akan lewat begitu, yang sering Terkait dengan permasalahan siswa, guru BK
dikatakan sebagai “masuk telinga kiri keluar tel- juga memberikan perhatian kepada siswa yang
inga kanan”. memiliki permasalahan. Bentuk perhatian terse-
Dalam istilah psikologi, perhatian di- but berupa memberikan senyuman, menan-
artikan sebagai suatu reaksi yang dilakukan oleh yakan kabar, menjadi pendengar yang baik, me-
organisme dan kesadaran seseorang. Perhatian nyelipkan humor-humor saat berbicara kepada
adalah merupakan pemusatan atau konsentrasi siswa agar suasana menjadi santai, memberikan
dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan pujian. Hal ini dilakukan oleh guru BK agar dapat
kepada suatu obyek atau kepada sekumpulan mengelola proses komunikasi dengan siswa yang
obyek-obyek. Perhatian melibatkan suatu proses memiliki masalah baik di lingkungan internal
mental, yaitu penyelesaian terhadap stimuli yang maupun eksternal sehingga siswa mau mencer-
diterima oleh individu yang bersangkutan. Jadi itakan permasalahannya dengan lugas tanpa ada
perhatian adalah suatu kegiatan jiwa. Perhatian rasa sungkan. Dengan demikian guru BK dapat
dapat didefinisikan sebagai proses pemusatan mencarikan solusi dalam setiap permasalahan
fase-fase atau unsur-unsur pengalaman dan yang dialami oleh siswa untuk tetap semangat
mengabaikan yang lainnya. Dengan kata lain, belajar, rajin sekolah, kreatif, dan berprestasi.

62 CALATHU: Jurnal Ilmu Komunikasi Volume 1 Nomor 1, Februari 2019


Niluh Wiwik Eka Putri

(2) Interest atau Minat menghidangkan makanan, cara menjadi wait-


Proses berikutnya yang secara simultan seha- ress, front office, fruit craving, dan sebagainya.
rusnya muncul dalam komunikasi dengan peser- Dengan demikian adanya minat ter-
ta didik, setelah timbulnya perhatian peserta hadap kegiatan pembelajaran merupakan salah
didik adalah adanya interest atau minat peserta satu syarat penting dalam mencapai tujuan pem-
didik terhadap kegiatan pembelajaran, yang an- belajaran, dan adanya minat dapat menimbulkan
tara lain terlihat dari: semakin bergairahnya energi psikis untuk melanjutkan kegiatan pem-
mereka mengikuti pembelajaran, muncul banyak belajaran tersebut secara mandiri atau otodidak,
pertanyaan terhadap materi pembelajaran, ter- tanpa tergantung kepada guru atau dosen.
pusatnya perhatian terhadap kegiatan kegiatan Sebab ketertarikan mereka terhadap materi
pembelajaran, dan lain sebagainya. Sebaliknya, pembelajaran dapat menyadarkan peserta didik
bila memberikan persuasi kepada peserta didik, bahwa kegiatan belajar dan menuntut ilmu itu
maka akan bermunculan pula berbagai gejala bukan untuk sekedar memperoleh nilai akade-
rendahnya minat terhadap materi pembelajaran mik, tetapi “terasa” sebagai kegiatan untuk me-
itu, misalnya: semakin banyak peserta didik yang menuhi kebutuhan jiwa yang selalu “haus” ilmu
ngantuk, ngobrol ke sesama mereka, rebut, eng- pengetahuan (Khairani, 2015).
gan bertanya, dan sebagainya. Menurut Hurlock
(1999) minat merupakan sumber motivasi yang (3) Desire atau Hasrat
mendorong orang untuk melakukan apa yang Menurut teori-teori psikologi yang paling
mereka inginkan bila mereka bebas memilih. menentukan motivasi sebagaimana dikemuka-
Ketika seseorang menilai bahwa sesuatu akan kan di atas tidak perlu selalu sama dengan lan-
bermanfaat, maka akan menjadi minat, kemudi- dasan tindakan, yang pada umumnya bertumpu
an hal tersebut akan mendatangkan kepuasan. pada ketidaksadaran. Namun teori-teori psikolo-
Ketika kepuasan menurun maka minatnya juga gi membedakan hasrat dengan dorongan, hasrat
akan menurun sehingga minat tidak bersifat per- biasanya berhubungan dengan suatu sasaran
manen, tetapi bersifat sementara atau dapat tertentu yang ingin dicapai dan biasanya lebih
berubah-ubah. sederhana. Dorongan mengandung satuan dari
Setelah memberikan perhatian guru BK dalam yang kompleks, yang menyangkut unsur-
juga menanyakan minat siswa yang memiliki ma- unsur gagasan, perasaan, dan anggapan.
salah. Lalu memfokuskannya pada minat atau Peserta didik yang penuh hasrat dalam
bakat yang disukainya, seperti siswa bernama mengikuti pembelajaran tentunya akan menam-
Satria yang mengambil jurusan keperawatan, ia pilkan perilaku yang sangat positif terhadap
sangat menyukai pelajaran praktik keperawatan kegiatan pembelajaran itu seperti; penuh kon-
di klinik. Salah satunya praktik cek tensi, suhu sentrasi, semangat, selalu mengarahkan matan-
tubuh, dan lain-lain. Hal senada juga diungkap- ya kea rah yang sedang dipaparkan pengajar.
kan oleh siswa bernama Okky, ia juga menyukai Dari permasalahan yang dialami siswa mereka
pelajaran yang memiliki kegiatan praktik, misal- juga mempunyai hasrat untuk menggapai cita-
nya saat ia mendapat mata pelajaran tata boga. citanya, maka dari itu ia tetap rajin belajar meski
Pada pelajaran ini diberikan praktik cara dalam kondisi keluarga yang broken home.

CALATHU: Jurnal Ilmu Komunikasi Volume 1 Nomor 1, Februari 2019 63


Niluh Wiwik Eka Putri

(4) Decision atau Keputusan untuk mengembangkan potensi diri, selain itu
Peserta didik yang sudah terisi jiwanya dengan juga siswa bisa memusatkan pikirannya untuk
perhatian, minat, dan hasrat terhadap kegiatan fokus pada kegiatan di sekolah dan
pembelajaran, selanjutnya akan terdorong untuk mengesampingkan setiap permasalahan yang
melakukan berbagai pembuatan keputusan, yai- dilaluinya. Mereka juga mengikuti perlombaan
tu ia memutuskan harus berbuat apa dan yang diselenggarakan di lingkungan sekolah
bagaimana melakukannya, merencanakan sam- maupun di luar sekolah. Dengan demikian mere-
pai melaksanakan keputusan itu, yaitu tindakan ka mampu menunjukkan prestasi sesuai minat
lanjut dari pemahamannya terhadap apa yang ia dan bakat yang digemarinya.
tangkap dari pembelajaran yang ia ikuti. Untuk
itulah lahir kegiatan atau perilaku tertentu. (6) Satisfaction atau Kepuasan
Setelah melalui proses bimbingan konseling Sebagai hasil akhir dari pembelajaran yang berpi-
siswa mengambil keputusan untuk fokus pada jak pada komunikasi persuasif ini, peserta didik
pendidikan dan ikut dalam ekstrakurikuler guna akan merasakan kepuasan batin dan merasa ket-
menambah wawasan serta pengalaman sesuai agihan untuk mengikuti pembelajaran itu, mes-
bidang yang disukainya. kipun semula mungkin materi pembelajaran itu
kurang menarik perhatiannya. Dengan bahasa
(5) Action atau Tindakan lain dapat dikatakan, bahwa ketika peserta didik
Komunikasi persuasif dalam pembelajaran ini masuk ruang kelas dengan wajah lesu, tidak
memang tidak hanya berhenti sewaktu peserta bergairah, namun setelah pembelajaran dil-
didik menangkap materi pembelajaran tetapi aksanakan, menit demi menit berlalu, perhatian,
secara otomatis akan berlanjut pada tindakan, minat, dan hasratnya mulai mempengaruhi ji-
baik sewaktu pembelajaran masih berlangsung, wanya untuk mengarahkan energi psikisnya ke
seperti mengajukan pertanyaan untuk materi pembelajaran itu yang akhirnya dia keluar
mendapatkan penjelasan lebih dalam lagi, mau- kelas dengan tersenyum puas.
pun setelah berakhir yaitu setelah keluar dari Demikianlah sekilas gambaran teoritis, dampak
kelas, misalnya: pergi keperpustakaan mencari psikologis dari kegiatan pembelajaran yang men-
buku referensi, atau mengakses di internet men- erapkan komunikasi persuasif, yang pada gili-
cari sumber bacaan atau jurnal yang terkait rannya dapat menghasilkan, bukan hanya dapat
dengan bahasan di ruang kuliah. Segala tindakan mengoptimalkan daya serap peserta didik ter-
yang dilakukan itu tentu akan berujung pada hadap materi pembelajaran tetapi juga dapat
kepuasan, apabila tindakan itu memang dapat menghasilkan suasana jiwa yang positif dalam
memenuhi minat dan hasrat yang muncul sebe- diri peserta didik. Setelah siswa mendapatkan
lumnya. bimbingan konseling peserta didik terlihat
Para peserta didik yang mengalamai per- dengan wajah bergairah dan bahagia sehingga
masalahan terdaftar dalam berbagai kegiatan nantinya selalu bersemangat dalam belajar dan
yang ada di sekolah seperti pramuka, PMR, OSIS, bersekolah agar menjadi siswa yang berprestasi
ekstrakurikuler tari, dan lain-lain. Melalui Baik di lingkungan sekolah maupun di luar
berbagai kegiatan yang diikuti oleh siswa yang sekolah.
memiliki masalah mampu membantu mereka

64 CALATHU: Jurnal Ilmu Komunikasi Volume 1 Nomor 1, Februari 2019


Niluh Wiwik Eka Putri

b. Strategi Komunikasi Efektif dalam Psikologi untuk mengubah peserta didik dalam hal dan
Komunikasi tahapan sebagai berikut:
Keberhasilan kegiatan komunikasi secara efektif
banyak ditentukan oleh penentuan strategi (1) Mengubah Opini Siswa yang Mengalami Ma-
komunikasi. Di lain pihak jika tidak ada strategi salah Suatu Hal
komunikasi yang baik efek dari proses komu- (To Change The Opinion)
nikasi (terutama komunikasi media massa) Implementasinya yaitu guru BK memberikan
bukan tidak mungkin akan menimbulkan transfer pokok-pokok pengetahuan tertentu
pengaruh negative, sedangkan untuk menilai agar peserta didik termotivasi untuk memper-
proses komunikasi dapat ditelaah dengan luas pengetahuannya, sehingga pada gilirannya,
menggunakan model-model komunikasi. Tujuan diharapkan secara sadar mereka mengubah
komunikasi dilihat dari berbagai aspek baik un- opininya terhadap sesuatu hal yang dianggap
tuk keperluan pemantapan pemahaman maupun salah atau sudah “out of date”. Pada tahapan ini
untuk memberikan motivasi kearah perluasan komunikasi belum begitu sulit dan hampir semua
wawasan. pengajar dapat melakukannya. Guru BK memiliki
Menurut Cangara Hafied dalam bukunya peranan penting untuk memberikan motivasi
berjudul Perencanaan dan Strategi Komunikasi kepada siswa yang mempunyai masalah serta
(2017) menyatakan strategi komunikasi merupa- membuka jalan lewat solusi-solusi yang diberi-
kan kombinasi yang terbaik dari semua elemen kan. Diharapkan siswa bisa fokus pada dunia
komunikasi mulai dari komunikator, pesan, salu- Pendidikan dan mampu menjadikan permasala-
ran (media), penerima sampai pada pengaruh han tersebut sebagai motivasi untuk sukses.
(efek) yang dirancang untuk mencapai tujuan Salah satu peserta didik, Satria Handaya-
komunikasi yang optimal. Untuk mencapai ni mengungkapkan setelah sering mendapatkan
tujuan tersebut strategi komunikasi harus dapat bimbingan konseling, dirinya kini lebih tenang
menunjukkan bagaimana operasionalnya secara dalam menghadapi berbagai permasalahan di
taktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa keluarga. Jika sebelumnya dia sering berangga-
pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu- pan bahwa keluarganya jahat dan tidak peduli
waktu tergantung dari situasi dan kondisi. dengan dirinya, maka kini ia beranggapan bahwa
Selain itu, strategi berasal dari bahasa keluarganya hanya belum bisa melihat sisi baik
Yunani klasik yaitu “stratos” yang artinya tentara Satria. Terus belajar dan berprestasilah yang
dan kata “agein” yang berarti memimpin. Mar- nantinya akan membuat orang tuanya sadar.
thin-Anderson (1968) dalam buku Perencanaan Perubahan opini yang dikatakan oleh Satria
dan Strategi Komunikasi menyatakan strategi merupakan salah satu bentuk keberhasilan dari
adalah seni di mana melibatkan kemampuan psikologi komunikasi, yakni perubahan opini
intelegensi atau pikiran untuk membawa semua negatif ke opini positif.
sumber daya yang tersedia dalam mencapai
tujuan dengan memperoleh keuntungan yang
maksimal dan efisien. Dalam permasalahan yang
tengah dialami siswa SMK Kesehatan Widharba,
maka strategi komunikasi yang efektif di lakukan

CALATHU: Jurnal Ilmu Komunikasi Volume 1 Nomor 1, Februari 2019 65


Niluh Wiwik Eka Putri

(2) Mengubah Sikap Siswa yang Mengalami Per- menyayangi nenek serta kakaknya, walaupun
masalahan terhadap Obyek atau Subyek Ter- mereka jarang bisa diajak mengobrol.
tentu (How to Change The Attitude)
Pada tahapan ini guru BK berusaha melanjutkan
perubahan opini tersebut menjadi perubahan KESIMPULAN
sikap. Memang sikap itu abstrak tidak bisa dilihat Dari uraian yang telah dipaparkan maka dapat
oleh orang lain, hanya dirinya dan Tuhan Yang disimpulkan bahwa peran psikologi komunikasi
Maha Melihat yang tahu, namun yang pasti akan dalam mengatasi permasalahan peserta didik
terjadi proses mental yang menuju pada peru- melalui bimbingan konseling di SMK Kesehatan
bahan dari opini ke sikap, yang nantinya akan Widharba terbilang efektif. Peran psikologi
menjadi nyata dalam wujud perilaku dalam komunikasi dapat mengubah opini siswa yang
rentang waktu tertentu. Kegiatan komunikasi mengalami permasalahan terhadap sesuatu hal,
pada tahap ini menjadi sangat penting karena mengubah sikap siswa yang mengalami perma-
bila sikap sudah berubah di dalamnya sekaligus salahan terhadap obyek atau subyek tertentu,
terjadi proses untuk sampai kepada perwujudan serta mengubah perilaku yang mengalami per-
perilaku. masalahan terkait dengan pengetahuan, per-
Okky, peserta didik SMK Widharba, sepsi, dan sikapnya.
mengatakan sebelum bimbingan konseling
dirinya sangat malas belajar karena memikirkan
keadaan orang tua di rumah yang sedang sakit.
Namun, setelah diberikan solusi oleh guru bimb-
ingan konseling, dirinya kini sangat bersemangat
dalam mengikuti pembelajaran. Adanya peru-
bahan sikap dari malas ke rajin mengindikasikan
efektifnya psikologi komunikasi dalam mengu-
bah sikap siswa ke arah positif.

(3) Mengubah Perilaku yang Mengalami Perma-


salahan Terkait dengan Total Menjadi Seman-
gat dan Ceria Ketika Mengikuti Pembelajaran
Surya, peserta didik SMK Widharba,
mengungkapkan sebelum bimbingan konseling,
dirinya malas belajar karena di rumah tidak ada
yang bisa diajak bertukar pikiran. Namun,
dengan mendapat bimbingan konseling di
sekolah, dirinya bisa menerima keadaan terse-
but. Ia juga menjelaskan bahwa dirinya kini se-
mangat belajar, pengetahuannya bertambah
terkait keperawatan, serta dia kini sangat

66 CALATHU: Jurnal Ilmu Komunikasi Volume 1 Nomor 1, Februari 2019


Niluh Wiwik Eka Putri

DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Arifin. 2004. Strategi Komunikasi. Bandung: Armilo
B. Wolman, Benjamin, 1989. Dictionary of Behavioral Science. Academic Press.
Dalyono, M. 1997. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Jalaluddin, Rakhmat. 1996. Psikologi Komunikasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Jalaluddin Rakhmat. 2001. Psikologi Komunikasi Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Khairani, Makmun. 2015. Psikologi Komunikasi dalam Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
Moleong, Lexi J. 2004. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Sekolah Dasakarya.
Morissan. 2010. Psikologi Komunikasi. Bogor: Ghalia Indonesia.
Pidarta, Made. 2007. Landasan Psikologis Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Prayitno dan Erman Amti, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling,
Riswandi. 2013. Psikologi Komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sugiharto, DYP dan Mulawarman. 2007. Psikologi Konseling. Semarang: UNNES
Sugiyono, 2007. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif ,dan RD. Bandung:
Alfabeta.
Sunardi, 2008. Kajian Buku Psikologi Konseling: Perspektif dan Fungsi. PLB FIP UPI.
Sukardi, Ketut Dewa. 1993. Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, Surabaya: Usaha Na-
sional.
Tirtarahardja Umar. 2005. Pengantar Pendidikan. Rineka Cipta
Tohirin. 2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (berbasis integrasi). Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Zuriah, Nurul. 2007. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

CALATHU: Jurnal Ilmu Komunikasi Volume 1 Nomor 1, Februari 2019 67

Anda mungkin juga menyukai