Anda di halaman 1dari 15

TELAAH KURIKULUM

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

DISUSUN OLEH :

Nama : Inas Zhafirah


Jurusan : Pendidikan Fisika
NPM : A1E017045

Hari,tanggal : Senin, 22 April 2019

Dosen : Dr. Rosanne Medriati, M.Pd

UNIVERSITAS BENGKULU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
2019
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/1
Materi : Dinamika Gerak
Sub materi pokok : Penerapan Hukum Newton pada Bidang Miring
Alokasi Waktu : 2 X 45 menit
A. KOMPETENSI INTI

KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


KI 2 Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsive dan
pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI 3 Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, procedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR :
Menerapkan hukum newton sebagai prinsip dasar dinamika untuk gerak benda dalam
sistem bidang miring

No. Kompetensi Dasar


1.1 Bertambah Keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya.
1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang mengatur karakteristik fenomena gerak, fluida
kalor dan optik.

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti;
cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan
peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap
dalam melakukan percobaan , melaporkan, dan berdiskusi.
2.2
Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari sebagai wujud
implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi.

3.7 Menganalisis interaksi gaya serta hubungan antar gaya, massa dan gerakan benda
pada gerak lurus

Melakukan percobaan berikut presentasi hasilnya terkait interaksi gaya serta


4.7
hubungan gaya, massa, dan percepatan dalam gerak lurus serta makna fisisnya

C. INDIKATOR :
1. Menganalisis hubungan antara gaya dengan massa benda dan gerak benda.
2. Menghitung resultan gaya pada benda titik dalam suatu sistem.
3. Menggambar gaya berat, gaya normal, gaya tegangan tali pada dinamika gerak luus.
4. Melakukan percobaan untuk menyelidiki hubungan antara gaya, massa, dan
percepatan pada gerak lurus.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Melalui kegiatan membaca dan berdiskusi siswa dapat menjelaskan hukum I Newton
dan mengindentifikasi penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dengan benar
2. Melalui kegiatan membaca dan berdiskusi siswa dapat menjelaskan hukum II
Newton dan mengidentifikasikan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dengan
benar
3. Melalui kegiatan membaca dan berdiskusi siswa dapat menjelaskan hukum III
Newton dan mengidentifikasikan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dengan
benar
4. Melalui kegiatan praktikum siswa dapat menentukan hubungan antara gaya, massa,
dan gerak benda pada hukum II Newton dengan benar

E. MATERI PEMBELAJARAN
1. Fakta
a. Fenomena benda akan bergerak sampai bergerak
b. Gerak benda pada bidang miring
2. Konsep
a. Kelembaman
b. Percepatan benda yang bergerak pada bidang miring
3. Prinsip
a. HukumI Newton
b. HukumII Newton

E. MODEL PEMBELAJARAN
Inquiry Learning
F. METODE PEMBELAJARAN
Metode :
 Diskusi kelompok
 Eksperimen
 Observasi
G. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN
1. Media :
 Buku Guru
 Lembar Diskusi Siswa
 Lembar Kerja Siswa
2. Alat dan Bahan (untuk setiap kelompok)
3. Sumber Belajar :
 Buku Siswa Fisika SMA kelas X
 Buku Pegangan Guru
 Internet

H. KEGIATAN BELAJAR DAN MENGAJAR


No Kegiatan Langkah-langkah Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
. pembelajaran
1. Pendahuluan Orientasi 1. Guru memberikan 1. Siswa menjawab
(15 menit) salam dan salam dan
mengajak siswa memulai berdoa
berdoa sebelum bersama
pembelajaran 2. Siswa menjawab
dimulai absensi dari guru
2. Guru mengabsen 3. Siswa
siswa mendengarkan
3. Guru tujuan
menyampaikan pembelajaran
tujuan yang
pembelajaran disampaikan oleh
guru

2. Kegiatan Inti Rumusan Masalah 4. Guru 4. Siswa ikut serta


(60 menit) membangkitkan secara aktif
rasa ingin tahu dalam
siswa mengenai pembelajaran
hukum Newton 5. Siswa mulai
5. Guru menyajikan berpikir untuk
sebuah masalah menemukan
denga menanyakan jawaban berupa
tentang produk variabel
yang menggunakan berdasarkan
penerapakan hukum pertanyaan yang
Newton pada telah diberikan
bidang miring oleh guru
(Pernahkah kalian
mengamati
perosotan di taman
kanak-kanak
dibuat miring ?
Mengapa
demikian ?
Konsep apa yang
diterapkan dalam
contoh kasus
tersebut?)

Rumusan 6. Guru mengajak 9. Siswa membuat


Hipotesis masing-masing hipotesis dengan
siswa untuk menentukan
membuat hipotesis beberapa variabel
tentang hukum pada
newton dari permasalahan
masalah tersebut. yang ada.
7. Guru membagi 10. Siswa
siswa dalam membentuk
beberapa kelompok kelompok yang
yang terdiri dari 4-5 terdiri dari 4-5
orang setiap orang setiap
kelompok kelompoknya
8. Guru meminta 11. Siswa berdiskusi
siswa dalam dan
kelompoknya mengumpulkan
masing-masing hipotesis secara
untuk berdiskusi bersama
dan mengumpulkan
hipotesis secara
bersama
(menyamakan
persepsi)
Mengumpulkan 12. Guru menyuruh 13. Siswa
Data siswa untuk mengumpulkan
mengumpulkan data melalui
data yang berbagai sumber
diperlukan yang ada untuk
berdasarkan menganalisis
hipotesis yang telah masalah yang ada
dirancang oleh berdasarkan
siswa hipotesis yang
telah dirancang
Menguji Hipotesis 14. Guru menyiapkan 14. Siswa mengisi
peralatan/perangkat LKS dan menyusun
pembelajaran alat dan bahan yang
(Lembar Kerja ada dalam tahap
Siswa(LKS), percobaan untuk
Lembar Diskusi menguji hipotesisnya
Siswa(LDS), alat, 15. siswa melakukan
dan bahan percobaan dan
percobaan) mencatat hasil
15. Guru membimbing percobaan sebagai
dan mengamati data pada LKS yang
siswa dalam ada
kelompok untuk 16. siswa
menguji hipotesis mengomunikasikan
dengan melakukan hasil diskusi dan data
percobaan yang telah diperoleh
16. Guru meminta
siswa 20. Siswa
mempresentasikan mendengarkan
hasil diskusi dan dan mengamati
data yang telah hasil diskusi dari
masing-masing kelompok lain
kelompok peroleh dan menyimak
17. Guru pengarahan dari
membandingkan guru pembimbing
hasil diskusi antar 21. Siswa melakukan
kelompok siswa Tanya jawab
dan diskusi mengenai
diarahkan pada hubungan antara
pemahaman bahwa gaya, massa, dan
massa dan percepatan pada
percepatan benda
mempengaruhi 22. Siswa terlibat
gaya yang terjadi aktif dalam
18. Guru membuka proses diskusi
ruang diskusi pada yang berupa
siswa tanya jawab antar
19. Guru menilai siswa dan guru
keterampilan siswa
Kesimpulan 20. Guru mengajak 20. Siswa ikut
siswa mengambil terlibat dalam
kesimpulan materi hari membuat kesimpulan
ini berdasarkan topik
materi pada hari ini
3. Penutup Evaluasi 1. Guru mengajak 1. Siswa mereview
(15 menit) siswa untuk mereview hasil kegiatan
hasil kegiatan pembelajaran
pembelajaran sekaligus bersama guru
mengoreksi jawaban 2. Siswa
dan penjelasan dari menyimpulkan
siswa hasil
2. Guru bersama pembelajaran
siswa menyimpulkan hari ini, serta
hasil pembelajaran hari terdorong untuk
ini, serta mendorong selalu bersyukur
siswa untuk selalu atas karunia
bersyukur atas karunia Tuhan Yang
Tuhan Yang Maha Esa Maha Esa
3. Guru memberikan 3. Siswa merasa
penghargaan (misalnya digargai dengan
pujian atau bentuk penghargaan
penghargaan lain yang yang telah
relevan) kepada diberikan guru
individu dan kelompok atas kerja sama
yang berkinerja baik yang dilakukan

I. PENILAIAN

1. Mekanisme dan Prosedur

Penilaian dilakukan dari proses dan hasil. Penilaian proses dilakukan melalui observasi
kerja kelompok, dan kinerja presentasi. Sedangkan penilaian hasil dilakukan melalui tes
tertulis.

2. Aspek dan instrumen penilaian

Instrumen observasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus utama pada


aktivitas dalam kelompok, tanggung jawab, dan kerja sama. Instrumen kinerja presentasi
menggunakan lembar pengamatan dengan fokus utama pada aktivitas peran serta, kualitas
visual presentasi, dan isi presentasi. Selanjutnya instrumen tes menggunakan tes tertulis
soal pilihan ganda dan uraian.

LAMPIRAN 1

MATERI BAHAN AJAR

Pengertian Gerak Bidang Miring

Gaya adalah besaran vektor yang memiliki besar dan arah. Dalam pelukisan gaya
harus diperhatikan arannya.
Sebuah bidang miring menurunkan gaya yang di butuhkan untuk menaikkan benda
ketempat timggi dengan menambah jarak pemberian gaya harus diberikan ke posisi tujuan.
Bidang miring biasanya digunakan pada alat pemotong dan sering menggunakan bidang
miring dalam bentuk baji. Dalam baji, gerak maju diubah menjadi gerakan pemisahan yang
tegak lurus terhadap wajah.

Sekrup pada dasarnya adalah bidang miring yang dibungkus di sekitar tabung. Dalam
sebuah bidang miring, gaya lurus dibidang horizontal di ubah menjadi gaya vertikal. Ketika
sekrup kayu diputar, ulir sekrup mendorong kayu. Sebuah gaya reaksi dar kayu mengdorong
kembali ulir sekrup dengan cara ini sekrup bergerak turun meskipun kekuatan memutar
sekrup da pada bidang horizontal.

Berdasarkan dari hasil praktikum hubungan antara sudut dengan kecepatan laju gerak
benda terletak pada sudut yang ditentukan. Semakin besar sudut, kecepatan gerak benda
akan semakin cepat. Karena sudut yang besar, maka bidang miring akan semakin tinggi.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi koefisien gesek antara lain:

1. kecepatan relatif.

2. Gaya gesek maksimum tergantung pada luas permukaan bidang gesek.

3. Gaya normal, karena fgesek = μ Fnormal.

Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah kecenderungan
benda akan bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah benda bersentuhan. Benda-benda
yang dimaksud di sini tidak harus berbentuk padat, melainkan dapat pula berbentuk cair,
ataupun gas. Gaya gesek antara dua buah benda padat misalnya adalah gaya gesek statis dan
kinetis, sedangkan gaya antara benda padat dan cairan serta gas adalah gaya Stokes. Gaya
gesek sifatnya selalu melawan gaya yang cenderung menggerakkan benda. Karena itu arah
gaya gesek selalu berlawanan dengan arah kecenderungan gerak benda.

Terdapat dua jenis gaya gesek antara dua buah benda yang padat saling bergerak
lurus, yang dibedakan antara titik-titik sentuh antara kedua permukaan yang tetap atau saling
berganti / menggeser :

1. Gaya Gesek Statis, adalah gesekan antara dua benda padat yang tidak bergerak relatif
satu sama lainnya. Seperti contoh, gesekan statis dapat mencegah benda meluncur ke
bawah pada bidang miring. Koefisien gesek statis umumnya dinotasikan dengan μs,
dan pada umumnya lebih besar dari koefisien gesek kinetis. Gaya gesek statis
dihasilkan dari sebuah gaya yang diaplikasikan tepat sebelum benda tersebut
bergerak. Gaya gesekan maksimum antara dua permukaan sebelum gerakan terjadi
adalah hasil dari koefisien gesek statis dikalikan dengan gaya normal f = μs Fn.
Ketika tidak ada gerakan yang terjadi, gaya gesek dapat memiliki nilai dari nol hingga
gaya gesek maksimum. Setiap gaya yang lebih kecil dari gaya gesek maksimum yang
berusaha untuk menggerakkan salah satu benda akan dilawan oleh gaya gesekan yang
setara dengan besar gaya tersebut namun berlawanan arah. Setiap gaya yang lebih
besar dari gaya gesek maksimum akan menyebabkan gerakan terjadi. Setelah gerakan
terjadi, gaya gesekan statis tidak lagi dapat digunakan untuk menggambarkan kinetika
benda, sehingga digunakan gaya gesek kinetis.
2. Gaya Gesek Kinetis / Dinamis, adalah gaya gesek yang terjadi ketika dua benda
bergerak relatif satu sama lainnya dan saling bergesekan. Koefisien gesek kinetis
umumnya dinotasikan dengan μk dan pada umumnya selalu lebih kecil dari gaya
gesek statis untuk material yang sama.

Sekali lagi ditekankan bahwa besar gaya gesek kinetis ini selalu lebih kecil dari besar
gaya gesek statis maksimum. Karena itu, ketika kita mendorong benda di atas permukaan
yangkasar, pada saat benda belum bergerak kita harus memberikan gaya dorong yang cukup
besar untuk membuatnya bergerak. Tetapi ketika benda sudah bergerak, gaya dorong kita bisa
dikurangi tanpa membuatnya berhenti bergerak.

Koefisien gesekan ( μ ) adalah tingkat kekasaran permukaan yang bergesekan. Makin


kasar kontak bidang permukaan yang bergesekan makinbesargesekanyangditimbulkan.

–Jika bidang kasar sekali makaμ=1.

– Jika bidang halus sekali , maka μ = 0.

Gaya normal (N) adalah gaya reaksi dari bidang akibat gaya aksi dari benda. Makin besar
gaya normalnya makin besar gesekannya.
LAMPIRAN 2
LEMBAR DISKUSI SISWA (LDS)
Tujuan
Mengaati prinsip kerja gaya pada bidang miring

Peralatan yang di gunakan


1. Dasar statif 4. Batang satatip panjang
2. Kaki statif 5. Balok penahan
3. Batang statif pendek 6. Pengait beban
7. Balok bertingkat 11. Beban 50 gram
8. Jepit penahan 12. Bidang miring
9. Katrol ( diameter 50 mm ) 13. Dinamometer 1,5N/Neraca pegas
10. Steker prangkai

Langkah percobaan
1. Rakit statif
2. Rakit bidang miring pada balok penahan menggunakan jepit penahan.
3. Tentukan berat kedua katrol + seteker perangkai ( w = mg).catat hasil pengamatan pada
tabel.
4. Kaitkan katrol pada dinamometer dan taruh diatas bidang miring.
5. Atur ketinggian bidang miring (mulai dari h=30 cm).
6. Amati gaya yang terjadi (FR) pada dinamometer dan catat hasilnya pada tabel.
7. Lepaskan dinamometer dari katrol dan taruh katrol diatas bidang miring yang paling atas
(ketinggian diatas bidang horizontal h = 30 cm). Lepaskan katrol agar menggelincir pada
bidang miring hingga sampai pada bidang horizontal ( di titik B pada gambar 2). Usaha
yang dilakukan gaya FR= FR .l (l = panjang bidang miring = 100 cm ).
8. Isikan nilai usaha = FR .l pada tabel pengamatan dan lengkapi pula harga w.h.
9. Ulangi langkah 4 sampai 8 dengan mengubah ketinggian (h) bidang miring sesuai table di
bawah.
10. Ulangi langkah 3 sampai 9 setelah menambah dua beban pada katrol.

Tabel data hasil percobaan


Tanpa tambahan beban Dengan tambahan beban
Gaya berat W- Gaya berat W-
Tinggi (cm) Gaya(N) Fr/W(N) Gaya(N) Fr/W(N)
20
30
40
50

Hasil Pengamatan
Isikan hasil pengamatan Fr, nilai perbandingan Fr dengan W pada tabel.
Tugas percobaan
a. Bagaimanakah hubungan antara gaya dengan Fr/w ?
b. Apa kesimpulan yang bisa kalian dapatkan?

LAMPIRAN 3
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
Pilihan ganda
1. Sebuah balok massa 5 kg dilepas pada bidang miring licin seperti pada gambar! (g =
10 m.s −2 dan tg 37 derajat = 3/4). Percepatan balok adalah …

A. 4,5 m/s2 C. 7,5 m/s2

B. 6,0 m/s2 D. 8,0 m/s2


E. 10,0 m/s2

2. Perhatikan gambar! Sebuah balok mula-mula diam, lalu ditarik dengan gaya F ke atas
sejajar dengan bidang miring. Massa balok 8 kg, koefisien gesekan µs = 0,5 dan θ = 45
derajat. Agar balok tepat akan bergerak ke atas, gaya F harus sebesar….

A. 40 N
D. 80 N
B. 60 N
E. 80√2 N
C. 60√2 N

Uraian

1. Sebuah bidang miring tingginya 1 m dan panjangnya 5 m. Bila berat benda yan akan
dipindahkan 1.880 N, hitunglah gaya yang
diperlukan untuk memindahkan benda tersebut!
2. Papan yang panjangnya 3,6 m disandarkan
pada bak mobil yang berada 80 cm dari tanah.
Papan tersebut akan digunakan untuk mendorong
peti yang massanya 90 kg dari tanah ke bak mobil.
Berapa keuntungan mekanis dan gaya dorongnya jika percepatan gravitasi ditempat
tesebut 10 m/s2?

Anda mungkin juga menyukai