DISUSUN OLEH :
UNIVERSITAS BENGKULU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
2019
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/1
Materi : Dinamika Gerak
Sub materi pokok : Penerapan Hukum Newton pada Bidang Miring
Alokasi Waktu : 2 X 45 menit
A. KOMPETENSI INTI
B. KOMPETENSI DASAR :
Menerapkan hukum newton sebagai prinsip dasar dinamika untuk gerak benda dalam
sistem bidang miring
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti;
cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan
peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap
dalam melakukan percobaan , melaporkan, dan berdiskusi.
2.2
Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari sebagai wujud
implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi.
3.7 Menganalisis interaksi gaya serta hubungan antar gaya, massa dan gerakan benda
pada gerak lurus
C. INDIKATOR :
1. Menganalisis hubungan antara gaya dengan massa benda dan gerak benda.
2. Menghitung resultan gaya pada benda titik dalam suatu sistem.
3. Menggambar gaya berat, gaya normal, gaya tegangan tali pada dinamika gerak luus.
4. Melakukan percobaan untuk menyelidiki hubungan antara gaya, massa, dan
percepatan pada gerak lurus.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Melalui kegiatan membaca dan berdiskusi siswa dapat menjelaskan hukum I Newton
dan mengindentifikasi penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dengan benar
2. Melalui kegiatan membaca dan berdiskusi siswa dapat menjelaskan hukum II
Newton dan mengidentifikasikan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dengan
benar
3. Melalui kegiatan membaca dan berdiskusi siswa dapat menjelaskan hukum III
Newton dan mengidentifikasikan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dengan
benar
4. Melalui kegiatan praktikum siswa dapat menentukan hubungan antara gaya, massa,
dan gerak benda pada hukum II Newton dengan benar
E. MATERI PEMBELAJARAN
1. Fakta
a. Fenomena benda akan bergerak sampai bergerak
b. Gerak benda pada bidang miring
2. Konsep
a. Kelembaman
b. Percepatan benda yang bergerak pada bidang miring
3. Prinsip
a. HukumI Newton
b. HukumII Newton
E. MODEL PEMBELAJARAN
Inquiry Learning
F. METODE PEMBELAJARAN
Metode :
Diskusi kelompok
Eksperimen
Observasi
G. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN
1. Media :
Buku Guru
Lembar Diskusi Siswa
Lembar Kerja Siswa
2. Alat dan Bahan (untuk setiap kelompok)
3. Sumber Belajar :
Buku Siswa Fisika SMA kelas X
Buku Pegangan Guru
Internet
I. PENILAIAN
Penilaian dilakukan dari proses dan hasil. Penilaian proses dilakukan melalui observasi
kerja kelompok, dan kinerja presentasi. Sedangkan penilaian hasil dilakukan melalui tes
tertulis.
LAMPIRAN 1
Gaya adalah besaran vektor yang memiliki besar dan arah. Dalam pelukisan gaya
harus diperhatikan arannya.
Sebuah bidang miring menurunkan gaya yang di butuhkan untuk menaikkan benda
ketempat timggi dengan menambah jarak pemberian gaya harus diberikan ke posisi tujuan.
Bidang miring biasanya digunakan pada alat pemotong dan sering menggunakan bidang
miring dalam bentuk baji. Dalam baji, gerak maju diubah menjadi gerakan pemisahan yang
tegak lurus terhadap wajah.
Sekrup pada dasarnya adalah bidang miring yang dibungkus di sekitar tabung. Dalam
sebuah bidang miring, gaya lurus dibidang horizontal di ubah menjadi gaya vertikal. Ketika
sekrup kayu diputar, ulir sekrup mendorong kayu. Sebuah gaya reaksi dar kayu mengdorong
kembali ulir sekrup dengan cara ini sekrup bergerak turun meskipun kekuatan memutar
sekrup da pada bidang horizontal.
Berdasarkan dari hasil praktikum hubungan antara sudut dengan kecepatan laju gerak
benda terletak pada sudut yang ditentukan. Semakin besar sudut, kecepatan gerak benda
akan semakin cepat. Karena sudut yang besar, maka bidang miring akan semakin tinggi.
1. kecepatan relatif.
Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah kecenderungan
benda akan bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah benda bersentuhan. Benda-benda
yang dimaksud di sini tidak harus berbentuk padat, melainkan dapat pula berbentuk cair,
ataupun gas. Gaya gesek antara dua buah benda padat misalnya adalah gaya gesek statis dan
kinetis, sedangkan gaya antara benda padat dan cairan serta gas adalah gaya Stokes. Gaya
gesek sifatnya selalu melawan gaya yang cenderung menggerakkan benda. Karena itu arah
gaya gesek selalu berlawanan dengan arah kecenderungan gerak benda.
Terdapat dua jenis gaya gesek antara dua buah benda yang padat saling bergerak
lurus, yang dibedakan antara titik-titik sentuh antara kedua permukaan yang tetap atau saling
berganti / menggeser :
1. Gaya Gesek Statis, adalah gesekan antara dua benda padat yang tidak bergerak relatif
satu sama lainnya. Seperti contoh, gesekan statis dapat mencegah benda meluncur ke
bawah pada bidang miring. Koefisien gesek statis umumnya dinotasikan dengan μs,
dan pada umumnya lebih besar dari koefisien gesek kinetis. Gaya gesek statis
dihasilkan dari sebuah gaya yang diaplikasikan tepat sebelum benda tersebut
bergerak. Gaya gesekan maksimum antara dua permukaan sebelum gerakan terjadi
adalah hasil dari koefisien gesek statis dikalikan dengan gaya normal f = μs Fn.
Ketika tidak ada gerakan yang terjadi, gaya gesek dapat memiliki nilai dari nol hingga
gaya gesek maksimum. Setiap gaya yang lebih kecil dari gaya gesek maksimum yang
berusaha untuk menggerakkan salah satu benda akan dilawan oleh gaya gesekan yang
setara dengan besar gaya tersebut namun berlawanan arah. Setiap gaya yang lebih
besar dari gaya gesek maksimum akan menyebabkan gerakan terjadi. Setelah gerakan
terjadi, gaya gesekan statis tidak lagi dapat digunakan untuk menggambarkan kinetika
benda, sehingga digunakan gaya gesek kinetis.
2. Gaya Gesek Kinetis / Dinamis, adalah gaya gesek yang terjadi ketika dua benda
bergerak relatif satu sama lainnya dan saling bergesekan. Koefisien gesek kinetis
umumnya dinotasikan dengan μk dan pada umumnya selalu lebih kecil dari gaya
gesek statis untuk material yang sama.
Sekali lagi ditekankan bahwa besar gaya gesek kinetis ini selalu lebih kecil dari besar
gaya gesek statis maksimum. Karena itu, ketika kita mendorong benda di atas permukaan
yangkasar, pada saat benda belum bergerak kita harus memberikan gaya dorong yang cukup
besar untuk membuatnya bergerak. Tetapi ketika benda sudah bergerak, gaya dorong kita bisa
dikurangi tanpa membuatnya berhenti bergerak.
Gaya normal (N) adalah gaya reaksi dari bidang akibat gaya aksi dari benda. Makin besar
gaya normalnya makin besar gesekannya.
LAMPIRAN 2
LEMBAR DISKUSI SISWA (LDS)
Tujuan
Mengaati prinsip kerja gaya pada bidang miring
Langkah percobaan
1. Rakit statif
2. Rakit bidang miring pada balok penahan menggunakan jepit penahan.
3. Tentukan berat kedua katrol + seteker perangkai ( w = mg).catat hasil pengamatan pada
tabel.
4. Kaitkan katrol pada dinamometer dan taruh diatas bidang miring.
5. Atur ketinggian bidang miring (mulai dari h=30 cm).
6. Amati gaya yang terjadi (FR) pada dinamometer dan catat hasilnya pada tabel.
7. Lepaskan dinamometer dari katrol dan taruh katrol diatas bidang miring yang paling atas
(ketinggian diatas bidang horizontal h = 30 cm). Lepaskan katrol agar menggelincir pada
bidang miring hingga sampai pada bidang horizontal ( di titik B pada gambar 2). Usaha
yang dilakukan gaya FR= FR .l (l = panjang bidang miring = 100 cm ).
8. Isikan nilai usaha = FR .l pada tabel pengamatan dan lengkapi pula harga w.h.
9. Ulangi langkah 4 sampai 8 dengan mengubah ketinggian (h) bidang miring sesuai table di
bawah.
10. Ulangi langkah 3 sampai 9 setelah menambah dua beban pada katrol.
Hasil Pengamatan
Isikan hasil pengamatan Fr, nilai perbandingan Fr dengan W pada tabel.
Tugas percobaan
a. Bagaimanakah hubungan antara gaya dengan Fr/w ?
b. Apa kesimpulan yang bisa kalian dapatkan?
LAMPIRAN 3
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
Pilihan ganda
1. Sebuah balok massa 5 kg dilepas pada bidang miring licin seperti pada gambar! (g =
10 m.s −2 dan tg 37 derajat = 3/4). Percepatan balok adalah …
2. Perhatikan gambar! Sebuah balok mula-mula diam, lalu ditarik dengan gaya F ke atas
sejajar dengan bidang miring. Massa balok 8 kg, koefisien gesekan µs = 0,5 dan θ = 45
derajat. Agar balok tepat akan bergerak ke atas, gaya F harus sebesar….
A. 40 N
D. 80 N
B. 60 N
E. 80√2 N
C. 60√2 N
Uraian
1. Sebuah bidang miring tingginya 1 m dan panjangnya 5 m. Bila berat benda yan akan
dipindahkan 1.880 N, hitunglah gaya yang
diperlukan untuk memindahkan benda tersebut!
2. Papan yang panjangnya 3,6 m disandarkan
pada bak mobil yang berada 80 cm dari tanah.
Papan tersebut akan digunakan untuk mendorong
peti yang massanya 90 kg dari tanah ke bak mobil.
Berapa keuntungan mekanis dan gaya dorongnya jika percepatan gravitasi ditempat
tesebut 10 m/s2?