RUK 2019 Pusk Bandar 2
RUK 2019 Pusk Bandar 2
TAHUN 2019
UPTD PUSKESMAS BANDAR II
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan Rahmat, Taufik dan
Hidayah-Nya sehingga Pelaksanaan Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
Pusat Kesehatan Masyarakat BANDAR II Tahun 2019 telah selesai disusun.
Pelaksanaan Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Pusat Kesehatan
Masyarakat BANDAR II Tahun 2019 memuat berbagai data dan informasi yang
berkaitan dengan kebutuhan masyarakat, yang kemudian diidentifikasi,
dianalisis dengan sederhana secara kualitatif.
Kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung tersusunnya
Pelaksanaan Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Pusat Kesehatan
Masyarakat BANDAR II Tahun 2019, kami mengucapkan banyak terima kasih
yang sebesar-besarnya.
Kami menyadari bahwa Pelaksanaan Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan
(RUK) Pusat Kesehatan Masyarakat BANDAR II Tahun 2019 masih terdapat
kekurangan, sehingga kritik dan saran sangat diharapkan.
Semoga Pelaksanaan Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Pusat
Kesehatan Masyarakat BANDAR II Tahun 2019 dapat bermanfaat dalam rangka
proses perencanaan, pemantauan dan evaluasi pencapaian pembangunan
kesehatan di Pusat Kesehatan Masyarakat BANDAR II, serta pembinaan dan
pengawasan program kesehatan untuk mencapai dan meningkatkan mutu
pelayanan di Pusat Kesehatan Masyarakat.
dr.DIDIET WISNUHARDANTO
NIP. 19730619 200604 1 013
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Puskesmas adalah unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten
/ Kota yang bertanggungjawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya. Puskesmas berperan menyelenggarakan upaya kesehatan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap penduduk agar memperoleh derajat kesehatan yang optimal. Dengan
demikian Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan
berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat
serta pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
3
desentralisasi diharapkan dapat terlaksana kegiatan-kegiatan yang lebih
dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
B. TUJUAN
Dengan penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK) ini diharapkan
semua komponen yang ada di Puskesmas BANDAR II dapat:
1. Menganalisis Situasi Wilayah Kerja, Prilaku Kesehatan
masyarakat, dan Lembaga Bersumber Daya Masyarakat yang ada
di wilayah UPTD Puskesmas BANDAR II .
2. Mengidentifikasi permasalahan – permasalahan yang ada di
wilayah kerja UPTD Puskesmas BANDAR II, kemudian membuat
urutan prioritas masalah yang akan diselesaikan secara bersama-
sama bersama lintas program ataupun lintas sektoral.
3. Menganalisis hambatan, yaitu menganalisis kemungkinan
hambatan yang akan mempengaruhi pencapaian tujuan kegiatan
yang akan dilaksanakan meliputi hambatan internal dan
hambatan eksternal.
4. Menyusun Kegiatan Intervensi berupa program kesehatan
bersama-sama lintas program dan lintas sektor untuk mengatasi
permasalahan yang ada.
5. Mengetahui program-program prioritas apa saja yang akan
dilaksanakan oleh UPTD Puskesmas BANDAR II dalam mengatasi
permasalahan kesehatan di masyarakat satu atau dua tahun
kedepan.
6. Perhitungan Anggaran, yaitu melakukan perhitungan kebutuhan
anggaran kegiatan yang direncanakan.
4
MISI
1. Mampu menjadi penggerak dan fasilitator pembangunan kesehatan di
wilayah kerja,
2. Menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perorangan secara komprehensif, berkesinambungan, dan
bermutu,
3. Meningkatkan profesionalisme pelaku pelayan kesehatan dan tata
kelola Puskesmas yang akuntabel, selektif dan efisien,
4. Meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat
MOTTO
TATA NILAI
1) Sehat,
Berkomitmen pada paradigma sehat dalam upaya mencegah dan
mengurangi resiko pada kesehatan pada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat
2) Integrasi,
Menggerakkan dan bertanggung jawab terhadap pembangunan
keluarga, kelompok dan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
Bandar II
3) Mandiri,
Mendorong kemandirian hidup sehat bagi individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Bandar II
4) Pemerataan
a) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang dapat diakses
dan keterjangkauan oleh masyarakat.
5
5) Aplikasi
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan pemanfaatan teknologi
tepat guna yang sesuai dengan kebutuhan pelayanan
6) Responsif
Tanggap terhadap penyelenggaraan UKM dan UKP lintas program dan
lintas sektoral, serta sistem rujukan yang terpadu dan berkesinambungan.
6
BAB II
ANALISIS SITUASI
I. . DATA:
A. Data umum
a. Peta wilayah
7
Puskesmas BANDAR II terletak di Desa Simpar Kecamatan Bandar
Kabupaten Batang dengan luas wilayah kerja 16,727 km persegi dan
meliputi 6 desa.
Adapun batas-batas wilayah kerja Puskesmas BANDAR II sebagai berikut :
1. Sebelah Utara : Desa Wringin Gintung Kec. Tulis,
2. Sebelah Timur : Desa Manggis Kecamatan Tulis,
3. Sebelah Selatan : Desa Wonokerto Kecamatan Bandar,
4. Sebelah Barat : Desa Sendang Kecamatan Wonotunggal
TAHUN
PERA FARMA
MEDIS BIDAN GIZI Tek.Analis SANITASI KESMAS UMUM
WAT SI
2017 1 4 18 0 0 1 0 0 6
8
3) Kegiatan Penjaringan Kesehatan Anak Sekolah bekerjasama dengan
beberapa PAUD (Pendidkan Anak Usia Dini) binaan BPMPPKB di
wilayah kecamatan BANDAR II.
4) Kegiatan Desa siaga dengan kader, RW, Desa se-Kecamatan BANDAR
II.
Jumlah Sekolah
Sekolah Tahun
Tahun 2016 2017
Jumlah PAUD/ TK 14 14
Jumlah SD 42 42
Jumlah SLTP 2 2
Jumlah SLTA 0 0
f. Data Kesehatan Lingkungan di wilayah kerja
a) Persentase Rumah Sehat
Persentase rumah sehat di wilayah kerja Puskesmas BANDAR II tahun 2017
sebesar 32,39 %. Persentase ini masih dibawah target rumah sehat yaitu
41,17 %.
f) Ketersediaan Obat
10
Ketersediaan obat menurut jenis obat selama tahun 2017 sudah
tercukupi sesuai dengan kebutuhan . Beberapa item obat pada kolom
kebutuhan tidak terisi disebabkan antara lain karena ketersediaan obat di
Gudang farmasi tidak tersedia. Penulisan resep obat di Puskesmas BANDAR
II telah menggunakan obat generik, ditunjukkan dengan tingginya
persentase penggunaan obat generik di puskesmas (persentase rata-rata 95
%)
B. Data Khusus:
a. Status Kesehatan:
1. Data kematian
1) Angka Kematian Bayi (AKB)
Angka Kematian Bayi di Kecamatan BANDAR II tahun 2017 lebih
rendah yaitu 1 kasus dan 8 kasus di tahun 2016. Penyebab terbesar AKB
adalah BBLR. Untuk mencegah meningkatnya kematian bayi di tahun
mendatang dalam kaitannya dengan penanganan BBLR, maka telah
dilakukan upaya pencegahan secara dini dengan pemberian tablet
penambah darah bagi remaja putri (siswi SMA) dan pemberian PMT
Pemulihan pada ibu hamil KEK, sehingga dapat mempersiapkan ibu hamil
yang sehat di masa yang akan datang.
Jumlah Kematian Bayi (AKB) di Puskesmas BANDAR II Tahun 2016 - 2017
JUMLAH KEMATIAN BAYI
PUSKESMAS BANDAR II 2016 2017
8 1
11
Di Kecamatan BANDAR II tahun 2017 tidak terjadi angka kematian
ibu. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pengawasan terhadap ibu
hamil beresiko tinggi dan tingginya pemahaman tentang resiko kehamilan
dengan penyakit penyerta merupakan salah satu faktor tidak terjadinya
Angka Kematian Ibu. Disamping itu, masih tingginya kompetensi tenaga
kesehatan yang terkait dalam penatalaksanaan ibu hamil resti dan penyakit
penyerta lainnya juga menjadi faktor yang mempengaruhi rendahnya AKI.
Adapun jumlah kematian ibu seluruhnya di Puskesmas BANDAR II selama 2
tahun terlihat dalam tabel berikut .
Jumlah Kematian Ibu di Puskesmas BANDAR II Tahun 2016 - 2017
JUMLAH KEMATIAN IBU
PUSKESMAS BANDAR II 2016 2017
0 0
2. Data Kesakitan
1). Penemuan dan Angka Kesembuhan Tuberculosis (TB)
Jumlah penemuan kasus baru TB BTA + di Kecamatan BANDAR II
tahun 2017 sebesar 20 kasus (101,10 %), sedangkan jumlah seluruh kasus
sampai dengan tahun 2015 sebanyak 15 kasus (75,83 %). Jumlah
penemuan kasus baru ini lebih banyak apabila dibandingkan tahun
sebelumnya.
12
penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS). Pada tahun 2016, kasus Syphilis di
wilayah Puskesmas BANDAR II tidak ditemukan.
13
Penemuan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Puskesmas BANDAR II
pada tahun 2017 sejumlah 3 penderita. Sedangkan kasus DBD tahun 2016
sebesar 7 kasus ditemukan dan ditangani. Sedangkan tahun 2015 sebesar
8 penderita yang ditemukan dan ditangani. Untuk Angka Kematian (Case
Fatality Rate/CFR) DBD di Puskesmas BANDAR II tahun 2017 tidak terjadi,
Angka ini menunjukkan hasil yang baik sama seperti tahun-tahun
sebelumnya, dikarenakan BANDAR II bukan daerah endemis. Kasus DBD
yang ditemukan di tahun 2016 juga termasuk kasus import karena
penderita seringnya mobilisasi ke wilayah BANDAR II.
14
Pemeriksaan obesitas belum dilaksanakan di Puskesmas BANDAR II
pada tahun 2017.
Pemeriksaan IVA+ dan CBE
Kasus ini juga belum dilakukan pemeriksaan di wilayah kerja
Puskesmas BANDAR II. Jika ada permintaan pemeriksaan IVA+ dan
CBE maka pasien tersebut dirujuk ke Puskesmas Rawat Inap.
i. Cakupan Desa Terkena KLB Ditangani < 24 Jam
Tahun 2017 di Puskesmas BANDAR II tidak terjadi KLB.
15
tentang pentingnya ANC pada TM I. Diharapkan dengan dukungan
Program P4K, kelas ibu hamil yang ada ditiap desa, masyarakat akan
lebih menyadari pentingnya ANC pada TM I. Cakupan kunjungan ibu
hamil K-4 adalah cakupan ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan
antenatal sesuai standar, paling sedikit empat kali dengan distribusi
waktu satu kali pada trimester 1, satu kali pada trimester 2 dan dua kali
pada trimester 3, yang digunakan untuk mengetahui cakupan pelayanan
antenatal secara lengkap sesuai standar yang menggambarkan tingkat
perlindungan ibu hamil serta menggambarkan kemampuan manajemen
serta kelangsungan program Kesehatan Ibu dan Anak. Persentase
cakupan kunjungan ibu hamil K-4 di Puskesmas BANDAR II tahun 2017
sebesar 78% dari target K4 yang ditetapkan sebesar 97,5 % dan
mengalami sedikit penurunan dibanding tahun 2016 sebesar 86,56 %.
Hal ini disebabkan oleh belum cukupnya pemahaman tentang
pentingnya pemantauan kesehatan ibu hamil pada trimester 1 dan TM
II.
16
Cakupan pelayanan nifas tahun 2017 sebesar 100% dari target yang
ditetapkan bersama Dinas Kesehatan Kab Batang sebesar 97,5% dan
cakupan pemberian Vitamin A pada ibu nifas tahun 2017 sebesar
100% dari target yang ditetapkan bersama juga sebesar 100%.
Cakupan pelayanan nifas mencapai target yang ditetapkan disebabkan
oleh kesadaran dan pemahaman pentingnya pemantauan kesehatan
ibu nifas minimal 3 kali dengan distribusi waktu 6 jam – 3 hari, 8 – 14
hari dan 36 – 42 hari serta mobilisasi ibu nifas yang cukup tinggi
terutama keluar daerah.
17
7. Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang ditangani
Jumlah neonatus dengan komplikasi yang ditangani pada
tahun 2017sebanyak 100,93 %. Cakupan ini lebih tinggi dari target
kabupaten sebesar 98%. Hal ini didapat karena adanya bayi lahir
dengan BBLR.
18
10.Cakupan Kunjungan Neonatus.
Cakupan kunjungan neonatus (KN Lengkap) di Puskesmas
BANDAR II tahun 2017 yaitu 99,7% lebih tinggi dibanding tahun
2016 sebesar 98,79%. Hal tersebut sudah bisa dikatakan sangat
baik karena standart SPM yang ditentukan Dinas Kesehatan
Kabupaten Batang sebesar 96%.
Kunjungan Neonatus
TAHUN (0-28 hari) Target SPM
19
Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi di Puskesmas BANDAR II
tahun 2017 menunjukkan peningkatan bila dibandingkan tahun
2016. Pada tahun 2016 sebesar 81,64 % menjadi 100 % di tahun
2017. Hal ini merupakan hasil dari pertemuan dan pembinaan
kepada bidan yang dilaksanakan secara berkesinambungan serta
meningkatnya kegiatan di posyandu. Namun demikian, masih perlu
dilakukan persamaan persepsi mengenai definisi operasional
pelayanan kesehatan bayi, pencatatan dan pelaporan serta
pelaksanaan SDIDTK (Stimulasi Dini Intervensi Deteksi Tumbuh
Kembang).
2016 81,64 % 98 %
2017 100 %
20
DPT-Hb-Hib 3 90,00% 102,41%
Polio 4 90,00 % 95,18%
Campak 90,00 % 106,93%
21
Jumlah balita gizi buruk ditemukan dan ditangani pada tahun 2017
sebanyak 9 anak. Seluruh jumlah balita gizi buruk tadi dapat
tertangani / mendapatkan perawatan sehingga kondisi gizi buruknya
tidak berlarut-larut yang dapat mengakibatkan keterlambatan
pertumbuhan dan perkembangan balita.
22
dapat diberikan di sarana kesehatan terdekat seperti Puskesmas,
Pustu, Polindes / PKD atau di posyandu lansia.
Kesadaran usila di Puskesmas BANDAR II untuk rutin melakukan
pemeriksaan kesehatan sebagai tindakan promotif dan preventif
sudah cukup baik, cakupan pelayanan usila tahun 2017 (77,84 %)
meningkat bila dibandingkan tahun 2016 (61,64 %). Peningkatan ini
dikarenakan sudah dilakukannya Posyandu Usila.
Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang Harus
Diberikan Pelayanan Kesehatan di Kabupaten / Kota.Sarana
kesehatan dengan kemampuan pelayanan gawat darurat yang dapat
diakses masyarakat meliputi Rumah Sakit Umum baik milik
pemerintah maupun swasta, Puskesmas dan Balai Pengobatan.
Kemampuan GADAR menurut Definisi Operasional Standar
Pelayanan Minimal adalah upaya cepat dan tepat untuk segera
mengatasi puncak kegawatan yaitu henti jantung dengan resusitas
jantung paru otak (Cardio-Pulmonary-Cerebral-Resucitation) agar
kerusakan organ yang terjadi dapat dihindarkan atau ditekan sampai
minimal dengan menggunakan Bantuan Hidup Dasar (Basic Life
Support) dan Bantuan Hidup Lanjut (ALS).
23
Cakupan kunjungan rawat jalan di Sarana Pelayanan Kesehatan
Dasar (Puskesmas) di tahun 2017 sebesar 25.724 kunjungan atau130
% dari jumlah penduduk 19.782 orang. Ada beberapa alasan yang
dimungkinkan menjadi penyebab tingginya persentase cakupan
kunjungan rawat jalan ini, antara lain :
Mulai Januari 2015, Pemerintah telah meluncurkan Program
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang lebih dikenal
masyarakat dengan sebutan BPJS Kesehatan. Kepesertaan
BPJS Kesehatan ini meliputi peserta Penerima Bantuan Iuran
(PBI) maupun non PBI, sedangkan untuk Pemberi Pelayanan
Kesehatan (PPK) dibedakan menjadi PPK pertama, kedua dan
ketiga. Untuk pelayanan di PPK pertama, peserta bisa
mendapatkan pelayanan pemeriksaan kesehatan di
Puskesmas, Klinik Pratama maupun dokter keluarga yang
sudah melakukan MoU dengan BPJS Kesehatan. Jenis
pelayanan kesehatan yang diberikan kepada peserta BPJS
Kesehatan meliputi 155 diagnosa penyakit. Peserta BPJS
Kesehatan bisa mendapatkan pelayanan di PPK dua tetapi
harus dilakukan secara berjenjang mulai dari PPK pertama.
Apabila di PPK pertama penyakit yang diderita peserta tidak
dapat ditangani atau diluar kewenangan PPK pertama, maka
peserta tersebut dapat dirujuk ke PPK dua. Demikian juga
berlaku bagi kunjungan di PPK tiga, harus melalui PPK dua
lebih dahulu.
Masyarakat Kecamatan BANDAR II dapat berobat di
Puskesmas dan jejaringnya tanpa dipungut biaya (gratis).
24
tahun 2017 sebanyak 40 kunjungan. Jumlah ini menurun bila
dibandingkan pada tahun 2016 yang sebanyak 98 kunjungan.
6. Hasil-Hasil Survei:
1. SMD dan MMD
REKAP USULAN MASYARAKAT MELALUI SMD
1. KIA
a. Kelas Ibu Hamil
b. Kelas Balita
c. Imunisasi
d. Kunjungan Ibu Hamil Resti
e. Kunjungan bayi dan balita Resti
f. Sosialisasi kematian ibu
g. Sosialisasi Kematian bayi dan balita
h. Pemantauan kesehatan bumil
i. Pemantauan kesehatan Balita
2. Gizi
a. PMT Penyuluhan
b. PMT Pemulihan Balita Gizi buruk dan Bumil KEK
c. Pemberian Vitamin A
d. Penyuluhan gizi dan vitamin
e. Penyuluhan makanan sehat
f. Penyuluhan ASI dan MP-ASI
g. Peragaan makanan sehat
h. Bazar makanan sehat
i. Penyuluhan Pola Makanan sehat
j. Demonstrasi makanan yang sehat dan bergizi
k. Pemeriksaan garam beryodium
l. Pemantauan gizi balita
m.Praktik membuat PMT
n. Lomba balita di Posyandu
o. Penyuluhan Kadarzi
3. Sanitasi
25
a. Kebersihan lingkungan/jum’at bersih.
b. Pengelolaan Sampah / Bank Sampah.
c. Penyuluhan pembuatan SPAL.
d. Bantuan/pemberian sarpras
e. Tes Jajanan
f. Penyuluhan kesehatan lingkungan
g. Pemantauan Lingkungan
h. Praktek/gerakan Cuci Tangan
i. Stimulasi tentang kesehatan lingkungan
j. Jambanisasi
k. Penyuluhan jamban sehat
l. Penyuluhan rumah sehat
m.Konseling sanitasi
n. Penyuluhan kesehatan keluarga / rumah sehat
o. Penyediaan sanitasi yang baik
p. Petugas Pengangkut sampah.
4. Promkes
a. Penyuluhan Kader
b. Desa Siaga (ambulans desa)
c. Pengamatan / pemetaan PHBS
d. Penyuluhan kesehatan
e. Pengadaan Brosur secara gratis
f. Pemutaran film tentang kesehatan
g. Puskesmas keliling
h. Penyuluhan di Puskesmas (dalam gedung)
5. P2
a. PSN/pemberantasan sarang nyamuk
b. Sosialisasi pencegahan penyakit seperti AIDS, bahaya narkoba pada
remaja dan gaya hidup sehat masyarakat pada umumnya
c. Penyuluhan penyakit menular.
d. Foging
e. Konseling Pencegahan Penyakit
f. Pembagian pil Filariasis
26
g. Penyuluhan penyakit tidak menular
6. Kesehatan Lansia
a. Penyuluhan pada Lansia
b. Posyandu Lansia
c. PMT lansia
KESIMPULAN:
Indikator IKM rata-rata sudah baik walaupun masih ada yang mempunyai
nilai dibawah 60
27
7. Halaman puskesmas diberikan taman agar terlihat lebih teduh dan asri.
NO DESA URAIAN
BAB III
ANALISIS MASALAH
A. Identifikasi masalah
Dari data umum dan data khusus sebagaimana tertulis pada Bab II
Persentase rumah sehat di wilayah kerja Puskesmas BANDAR II tahun 2017
sebesar 32,39 %. Persentase ini masih dibawah target rumah sehat yaitu
41,17 %. Persentase penduduk yang memiliki akses air minum yang layak di
wilayah kerja Puskesmas BANDAR II pada tahun 2017 belum memenuhi
target. Persentase tahun 2017 sebesar 55,89 %, sedangkan target yang
29
harus dicapai sebesar 88,33 %. Angka kematian bayi di Wilayah Puskesmas
BANDAR II tahun 2017 ada 1 kasus lebih rendah dibandingkan dengan
angka kematian bayi tahun 2016 sebanyak 8 kasus dan yang menjadi faktor
diantaranya adalah BBLR. Masih ada jumlah penemuan kasus balita gizi
buruk di Kecamatan BANDAR II tahun 2017 sebesar 9 kasus dan tahun
2016 sebanyak 5 kasus.
Pola penyakit terbanyak di Puskesmas ini adalah penyakit saluran
pernafasan bagian atas. Dari data demografi ternyata penduduk usia lanjut
semakin banyak, ini sejalan dengan banyaknya kasus-kasus penyakit
degeneratif
Dari data kinerja puskesmas, dapat disimpulkan bahwa:
1. UKM : kinerja yang masih rendah adalah kinerja:
a. KIA
Angka Kematian Bayi (1 kasus )
Angka Kematian Balita ( 1 kasus )
b. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Masih adanya kasus gizi buruk sebanyak 9 kasus
c.Program UKS dan UKGM
Masih tingginya kasus gigi pada siswa SD dari 1480 siswa yang
diperiksa ada 409 siswa yang dirujuk ke puskesmas untuk dilakukan
perawatan.
Masih rendahnya pembinaan sekolah sehat
e. Program Perkesmas
Cakupan Perkesmas pada keluarga masih rendah (9,3%) dari total
17% sasaran yang harus dilakukan kunjungan.
f. Manajemen Puskesmas
Masih kurangnya tenaga Sumber Daya Manusia di Puskesmas
Sistem informasi Puskesmas belum berjalan baik.
2. Dari hasil survei masyarakat, yang prioritas dibutuhkan oleh masyarakat
adalah:
1. Pelayanan sudah baik akan tetapi waktu tunggunya lama
2. Fasilitas parkir untuk pasien diberi atap
3. Pelayanan dan fasilitas perlu ditingkatkan
4. Kebersihan diperhatikan lagi, peralatan dilengkapi lagi
5. Lebih ramah dan lebih sabar dalam melayani pasien
30
B. PRIORITAS MASALAH:
1. Masih rendahnya cakupan tatanan rumah Sehat (32,39%);
2. Kematian bayi;
3. Penemuan Balita Pnemonia masih rendah (14,04%);
4. Masih adanya kasus gizi buruk;
5. Peserta KB aktif (77,72%);
6. Masih kurangnya tenaga Sumber Daya Manusia di Puskesmas;
No
Masalah Urgensi Seriousness Growth UxSxG Prioritas
Kematian
1 5 4 4 80 I
neonatus
2 Gizi buruk 3 3 4 36 IV
Kematian
3 5 4 4 80 II
bayi
Balita
4 3 4 4 48 III
Pnemonia
Rumah
5 2 3 2 12 VI
sehat
C. RUMUSAN MASALAH:
1. Masih ada kematian neonatus sebanyak 7
2. Masih ada kematian bayi 1
3. Masih ada kasus Gizi buruk sebanyak 9
4. Penemuan Balita pnemonia ditangani masih 14,04
D. ANALISIS AKAR PENYEBAB MASALAH
1. Kematian Neonatus
MANUSIA Metode
Ibu hamil KEK merasa sehat Peran keluarga kurang Tidak ada hasil pemeriksaan penunjang (USG)
Kelainan bawaan SDM kurang Pengelolaan terhadap neonatus resti belum maksimal
31
BBLR
Kematian
neonatus
Kematian Bayi
SDM kurang
Material
Lingkungan
BAB III
EVALUASI
33
bulan sekali) dilakukan kaji banding dengan capaian kinerja puskesmas
yang lain.
BAB IV
PENUTUP
34
Rencana Usulan Kegiatan ini menjadi dasar untuk penyusunan Rencana
Pelaksanaan Kegiatan (RPK), pada tahun mendatang.setelah ada
penetapan DPA dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
35