Anda di halaman 1dari 6

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.

1, (2015) 2337-3520 (2301-928X Print) B-26

Ekstrak Buah Murbei (Morus) sebagai Sensitizer


Alami Dye-Sensitized Solar Cell (Dssc)
Menggunakan Substrat Kaca Ito dengan Teknik
Pelapisan Spin Coating
Zid Latifataz Zahrok dan Gontjang Prajitno.
Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail: gontjangprajitno@gmail.com

Abstrak—Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karena fabrikasinya yang mudah. Penelitian sel surya jenis
karakteristik arus dan tegangan sel DSSC dengan dye yang organik ini diprakarsai oleh Michael Gratzel dan O’regan [4]
diekstrak dari buah Murbei menggunakan substrat kaca ITO. sehingga disebut sebagai sel Gratzel. Sejak tahun 1991,
Sel DSSC terdiri dari tiga komponen penting yitu elektroda penelitian mengenai fabrikasi dan pengujian bahan solar sel
kerja, larutan elektrolit berupa / , dan elektroda karbon. berbasis alam atau yang biasa disebut dengan Dye Sensitized
Ekstrat dye yang dibuat dari buah murbei segar dapat Solar Cell (DSSC) mulai berkembang pesat karena biayanya
menyerap cahaya pada panjang gelombang 274 – 597 nm
dengan dua daerah serapan maksimum yakni pada panjang
yang tidak terlalu besar dan bahan bakunya yang relatif
gelombang 294 nm dan 510 nm. Lapisan nanopartikel mudah didapat karena banyak tersedia disekitar kita.
pada kaca ITO menyebabkan banyak mulekul dye yang Semikonduktor TiO2 memil iki sifat fotoaktif, tetapi
menempel. Dye mengakibatkan sel dapat menyerap energi foton hanya dapat mengabsorbsi cahaya pada panjang gelombang
kemudian diubah menjadi arus dan tegangan. Karakterisasi 360 – 380 nm [3].Untuk meningkatkan daerah serapan
dilakukan dengan sumber penyinaran cahaya matahari dan tersebut harus disensitisasi dengan zat pewarna agar dapat
lampu halogen.Diperoleh data kualitas arus dan tegangan menyerap cahaya pada rentang panjang gelombang yang
terhadap waktu dengan sumber cahaya matahari, kualitas arus lebih lebar. Pada aplikasi sel surya, TiO2 yang digunakan
dan tegangan terhadap waktu dengan sumber lampu halogen, umumnya berfase anatase yang memiliki energi gap 3,2 eV
pengaruh pembebanan terhadap kualitas arus dan pengaruh
waktu pendinginan terhadap arus. Dengan penyinaran cahaya
[5]. Dalam aplikas DSSC, TiO2 yang digunakan harus
matahari Arus maksimum = 682 μA, Voc max = 419,8 mV. memiliki permukaan luas agar dye yang terserap lebih
Dengan menggunakan sumber penyinaran lampu halogen Arus banyak sehingga dapat meningkatkan arus keluaran sel surya.
maksimum = 1283 μA. Voc maksimum = 580 mV. Untuk mendapatkan dimensi permukaan yang luas dapat
dilakukan dengan cara membentuk bahan dalam bentuk
Kata Kunci :DSSC, TiO2 nanopartikel fase anatase, ekstrak dye lapisan tipis [6].
buah murbei, spin coating. Ruthenium komplek memiliki sifat fotovoltaik yang
baik dan menghasilkan efisiensi lebih dari 10 %. Tetapi
I. PENDAHULUAN sangat mahal dan tidak mudah dipreparasi sebagai material
aktif pada sel surya. Sehingga diperlukan zat pewarna alami

M ENURUT penelitian yang dilakukan oleh Universitas


Roskilde Denmark cadangan energi yang ada saat ini
adalah 40 tahun untuk minyak bumi, 60 tahun untuk gas
yang nilai serapannya tinggi untuk menggantikan ruthenium
kompleks tersebut. Karakterisasi penting dari bahan dye yang
digunakan yaitu mampu menyerap spektrum cahaya yang
alam, dan 200 tahun untuk batu bara [1]. Beberapa alternatif lebar dan cocok dengan pita energi TiO2 [7]. Antosianin
untuk memecahkan masalah kelangkaan tersebut muncul merupakan pigmen warna golongan flavonoid yang dapat
diantaranya penggunaan energi nuklir yang dapat digunakan sebagai sensitizer. Antosianin menyebabkan
dimanfaatkan sampai kelimbahnya. Namun pemanfaatan semua warna merah, orange, ungu dan biru pada tumbuhan
energi ini memiliki beberapa kekurangan yaitu biaya untuk (bunga, buah dan sayur) [8]. Warna tersebut dikarenakan
mengoperasikan yang cukup besar. susunan ikatan rangkap terkonjugasinya yang panjang,
Indonesia yang terletak di antara 6º LU – 11º LS dan sehingga dari adanya susunan itu membuat zat antosianin
95ºBT - 141º BT merupakan salah satu negara yangmenerima mampu menyerap cahaya pada rentang cahaya tampak.
panas matahari lebih banyak daripada negara lain, yaitu 4800 Selain itu, penggunaan zat warna alami juga ramah
watt/m2/hari [2].Untuk itu Indonesia memiliki potensi yang lingkungan dan biaya produksinya relatif lebih murah.
besar untuk mengembangkan sumber energi terbarukan Ketika cahaya berupa foton mengenai sel DSSC, energi
dibidang geotermal, energi nuklir terutama untuk dari foton tersebut akan diserap oleh ekstrak dye. Perbedaan
peningkatan efisiensi sel surya. level energi foton yang diserap bergantung pada dye yang
Berdasarkan perkembangannya sel surya dibedakan digunakan. Dalam memilih dye dianjurkan mengandung
menjadi tiga, yaitu pertama sel surya yang terbuat dari silikon pigmen antosianin yang banyak. Molekul antosianin
kristal tunggal dan silikon multi kristal, yang kedua adalah menyerap energi foton pada jarak sekitar 520 – 550 nm.
sel surya tipe lapis tipis (thin film solar cell) dan yang ketiga Penyerapan energi foton menyebabkan elektron pada dye
adalah sel surya organik atau sel surya Perwarna tereksitasi.
Tersensitisasi atau juga disebut dengan Dye Sensitized Solar Dengan ukuran semikonduktor TiO2 nanopartikel
Cell [3].Generasi ketiga dari sel surya ini atau yang disebut mengakibatkan dye yang melekat pada saat proses
sebagai sel surya organik ini semakin marak digunakan pewarnaan. Semakin banyak dye yang menempel akan
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol.
ol. 4, No.1, (2015)
( 2337-3520 (2301-928X Print) B-27

Gambar 2. Karakteristik I-V

a. Potensial redoksnya secara termodinamika berlangsung


Gambar 1. Prinsip kerja DSSC [9] sesuai dengan potensial redoksks dari dye untuk tegangan
sel yang maksimum
menghasilkan fotoelektron yang semakin kin banyak. Elektron b. Tingginya kelarutan terhadap
hadap pelarut untuk mendukung
tereksitasi tersebut kemudian diinjeksikan ke pita konduksi konsentrasi yang tinggi dari muatan
uatan pada eelektolit.
TiO2 nanopartikel, sehingga TiO2 bertindak sebagai c. Pelarut mempunyai koefisien difusdifusi yang tinggi untuk
semikonduktor tipe-n (seperti pada sel surya konvensional transportasi massa yang efisien
silikontipe-n).Foto elektron yang diinjeksik jeksikan bergerak d. Tidak adanya karakteristik spektral pada daerah cahaya
sepanjang nanopartikel menuju ke pita konduksi paling atas tampak untuk menghindari absorbs cahaya datang pada
(anoda).Dengan lapisan TiO2 yang tipis pis (dalam ukuran elektrolit.
mikro) elektron tereksitasi tidak membutuhkan perjalanan e. Kesetabilan yang tinggi baik dalam bentuk tereduksi
yang jauh untuk sampai ke anoda.Setelah Setelah fotoelektron maupun teroksidasi.
mencapai anoda, fotoelektron berpindah melalui rangkaian f. Mempunyai reversibilitas yang
ang tinggi.
listrik dan kelebihan energi tersebut diubah menja menjadi energi g. Inert terhadap komponen lainn pada DSSC [12].
listrik oleh perangkat di rangkaian (beban).Jumlah
beban).Jumlah elektron
yang mengalir melalui beban perdetiknyaa dibaca sebagai arus Ketika sel surya dikenai cahaya, maka akan memiliki
dan energi yang dimiliki setiap elektron merupakan tegangan karakteristik arus dan tegangan seperti pada gambar 2. Daya
atau potensial listrik. Dengan adanya triiodin dari larutan listrik yang dihasilkan sel suryaa ketika mendapat cahaya
elektrolit akan memberikan elektron untuk melengkapi diperoleh dari kemampuan perangkat sel surya untuk
kekurangan elektron pada molekul dye sehin sehingga kembali memproduksi tegangan ketika dibei beban dan arus melalui
pada keadaan semula [10]. beban pada waktu yang sama. Factor pengisian sel surya
Triiodid dari larutan elektrolitktrolit menmengembalikan merupakan perbandingan antara daya keluaran maksimum
kehilangan elektron dengan berpindah ke katoda (kaca terhadapn daya toritisnya atauu dapat dinyatakan se
sebagai:
konduktif bagian bawah dari sell disebut juga counter
elektroda atau elektroda pembanding). g). Elektr
Elektron yang
berpindah melalui rangkaian sampai pada counter elektroda = …….………. (1)
dan bergabung kembali dengan triiodid larutan elektrolit
yang teroksidasi. Triiodid larutan elektrolit olit berbentu
berbentuk cair
bertindak seperti katalis karena tidak dihabiskan dalam reaksi (%) = 100%……. (2)
yang terjadi.
Beberapa sifat yang diharapkan terdapat pada molekul Penelitian sebelumnya yang
ang telah dilakukan antara lain:
zat warna sebagai sensitizer meliputi: DSSC dengan variasi pembebanan dengan ekstrak dye dari
a. Pankromatis, yaitu mampu menyerap erap seluru
seluruh warna kulit buah manggis yang dilakukan oleh Fatimatuz Zahrok
cahaya tampak. [13], DSSC dengan menggunakan
ggunakan ekstra
ekstrak dye dari jahe
b. Memiliki gugus fungsi yang memungkinkan untuk terikat merah yang dilakukan oleh Vitriani Ekasari [14], DSSC
dengan pita konduksi material celah
elah lebar (TiO2). dengan menggunakan ekstrak dye dari ubi ungu yang
c. Mempunyai tingkat energi eksitasi yang bersesuaian dilakukan oleh Ice Trianiza [15].
dengan pita konduksi material celah lebar tidak terlalu
jauh, sehingga meminimalkan kehilangan energi melalui II. METODE
mekanisme transisi radiasi transfer elektron.
ktron.
d. Memiliki potensial redoks tingkat energi
nergi dasar dan tingkat
ti A. Pembuatan Serbuk TiO2 Nano Partike
Partikel Fase Anatase
energi tereksitasi yang sesuai. Sebanyak 20 ml HCl diencerkan dengan 50 ml aquades
e. Mempunyai potensial redoks yang cukup besar (positif) sambil distirrer pada kecepatan 800 rpm selama 15 menit.
sehingga dapat diregenerasi melalui donasi elektron dan Kemudian ditambahkan 20 ml larutan TiCl3 sedikit demi
elektrolit redoks atau material konduktor hole. sedikit sambil tetap distirrer.Setelah
etelah selur
seluruh larutan TiCl3
f. Mempunyai stabilitas kimia dan fisika khususnya dimasukkan dalam gelas beaker, ker, larutan tersebut distirer
kesetabilan terhadap panas [11]. selama 30 menit.Kemudian, ditambahkan 50 ml larutan
NH4OH PA menggunakan pipet tetes tetes.Setelah itu, larutan
Elektrolit yang biasa digunakan pada DSSC terdiri dari distirer selama 60 menit hingga larutan berubah warna dari
Iodine ( ) dan triiodide ( ) sebagai pasangan
pasan redoks ungu kehitaman menjadi putih.Kemudian stirrer dimatikan
dalam pelarut. Karakteristik ideal dari pasangan redoks yang dan campuran ditutup dengan alumi aluminium foil. Larutan
akan digunakan sebagai elektrolit
it dalam DSSC antara
antar lain: diendapkan selama 24 jam hingga ter terpisah antara suspensi
TiO2 dan pelarutnya.
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol.
ol. 4, No.1, (2015)
( 2337-3520 (2301-928X Print) B-28

Gambar 3.Elektroda kerja ITO


TO yang sudah direndam dalam dye.

Gambar 6. Rangkaian Pengujian Tegangan


ngan Open Circuit

(a) (b)
Gambar 4.Pembuatan elektroda larbon (a) kaca ITO digoresi dengan
karbon. (b) kaca ITO dibakar diatas lilin.

Gambar 5. Sandwich DSSC Gambar 7. Skema Rangkaian Pengukurann Arus dan Teg
Tegangan

Dilakukan proses pencucian dengan mena menambahkan sintering pada suhu 350oC selama 10 menit. Kaca tersebut
aquades sebanyak 200 ml lalu dibiarkan mengendap
mengenda begitu dibiarkan sehari untuk kemudian direndam didalam larutan
seterusnya hingga pH=7. Kemudian endapanenda tersebut dye selama 24 jam.
disaring dengan kertas saring sehingga didapatkan substrat
TiO2.Substrat tersebut TiO2dikalsinasi pada suhu 400oC E. Pembuatan Elektroda Karbon (Elektroda Pem Pembanding)
selama 3 jam. Gumpalan TiO2 hasil kalsina
alsinasi dihaluskan Elektroda pembanding atau elektroda karbon terbuat
dengan mortar hingga berbentuk serbuk TiO2 yang siap diuji dari kaca ITO yang sebelumnya umnya dicuci dan dibiarkan
XRD untuk mengetahui fasa dan ukurann kristal
krista TiO2 yang kering.Kemudian dilapisi dengan an karbon dari pensil 8 B dan
terbentuk. dibakar diatas lilin hingga terbentuk
bentuk lapisan karbon berwarna
hitam. Kaca tersebut kemudian ian disinteri
disintering diatas hotplate
B. Pembuatan Ekatrak Dye buah Murbei dengan suhu 450 C agar ikatan tan antar karbon dan karbon
Sebanyak 40 gram buah Murbei segar dihancurkan dengan kaca semakin kuat
dalam beaker glass. Kemudian ditambahkan
bahkan dengan 50 ml
methanol, 8 ml asam asetat dan 42 ml aquades.Ekstrak
aqua F. Pembuatan lapisan sandwich
andwich DSSC
didiamkan dalam wadah tertutup yang ang gelap
gela atau telah Peletakan sandwich DSSC ini adalah elektroda karbon
dilapisi aluminium selama ± 24 jam.Campuran kemudian berada paling bawah kemudian di ditetesi dengan larutan
disaring dengan kertas saring.Cairan hasil filtrasi di uji UV- elektrolit baru ditutup dengan elektroda
ktroda ker
kerja.
Vis untuk mengetahui besarnya absorbansi dan panjang
gelombang yang diserap. G. Pengujian Karakteristik Arus dan Teg
Tegangan DSSC
Rangkaian yang digunakankan untuk mengkarakterisasi
DSSC yang telah dibuat terdiri dari dua potensiometer yang
C. Pembuatan Larutan Elektrolit
Larutan elektrolit yang digunakan pada penelitian ini masing-masing bernilai 500kΩ. Ran angkaian tersebut seperti
gambar 6 dan gambar 7.
adalah pasangan redoks iodin dan iodide ( / ). Pada
pembuatan elektrolit gel ini digunakan bahan kimia antara
III. HASIL DAN
AN PEMBAHASA
PEMBAHASAN
lain Kalium Iodida (KI) dan Iodine 10% solution.Seban
solution.Sebanyak 3
gram KI ditambah dengan 3 ml Iodine. Kemu
Kemudian distirrer
A. Hasil uji UV-Vis
selama 30 menit.Campuran disimpan dalamm wadah
wada tertutup.
Pengujian dilakukan di Lab Zat Padat Jurusan Fisika
FMIPA ITS.Alat uji UV-Vis Vis yang digunakan adalah
D. Pembuatan Elektroda Kerja Genesys.Grafik absorbansi ekstrak buah murbei yang telah
Substrat kaca ITO berukuran 2,5 x 2,5 cm dicuci dalam diuji dengan UV-Vis Genesys
nesys dapat dilihat pada gambar 8.
ultrasonic cleaner dengan alkohol 70% selama 30 menit. Terdapat dua puncak absorbansi,
orbansi, puncak pertama yakni
Setelah kering diukur resistansinya yang mana pada absorbansi pada panjang gelombang 510 nm termasuk dalam
penelitian ini resistansinya antara 33 – 50Ω. Kacayang
Kaca lebih panjang gelombang cahaya tampakmpak dimana rentang panjang
resistif dilapisi pasta TiO2 dengan metode spin coating. 1 gelombangnya mulai dari 392 nm – 614 nm dengan
gram serbuk TiO2 dicampur dengan 4 ml asam asetat sambil absorbansi maksimum sebesar 4,143 4,143. Puncak absorbansi
distirrer dengan kecepatan 700 rpm selama 30 menit, kedua berada pada daerah panjang gelombang sinar
kemudian ditambahkan 5 tetes Triton X-100 100 yang diteteskan ultraviolet yakni pada rentang panjang gelombang 270 nm –
menggunakan pipet berukuran 1 ml, sambil distirrer
distirr dengan 388 nm.Kemampuan terbaik dari dye ekstrak buah murbei
kecepatan 700 rpm selama 30 menit. Pasta yang sudah jadi adalah menyerap jenis cahaya yang berada pada panjang
disimpan dalam botol tertutup. gelombang 510 nm dengan warna yang tampak adalah warna
Deposisi pasta TiO2 pada kaca ITO dilakukan dengan ungu kemerahan sedangkan cahaya yang diserap adalah
metode spin coating. Pasta TiO2 diteteskan secara merata cahaya hijau.
diatas kaca ITO. Variasi kecepatan pemutar spin coating
antara lain 550 rpm selama 40 detik lalu kecepatan dirubah
B. Hasil uji XRD TiO2
menjadi 1500 rpm selama 40 detik, lalu diperce
dipercepat menjadi
Karakterisasi serbuk TiO2 mengguna
menggunakan difraktometer
2000 rpm selama 40 detik. Lalu diperlambatmbat menjadi 1000
PHILIPS PW 3050 Laboratorium orium TeknikMaterial dan
rpm selama 40 detik. Baru kemudian n alat spin coating
Metalurgi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
dimatikan. Kaca yang terdeposisi pasta TiO2 kemudian di
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.1, (2015) 2337-3520 (2301-928X Print) B-29

6 Hubungan Arus Terhadap Waktu Dengan


5 420 Pembebanan 3,6 Ω
Absorbansi 4 360
300
3

Arus (μA)
240
2 180
1 120
0 60
0
190 240 290 340 390 440 490 540 590 640 690
Wavelengt (nm) 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100110120130140
Waktu (menit)
Gambar 8. Grafik Hasil Uji UV-Vis Larutan Ekstrak Dye Buah Murbei
Segar Gambar 10. Grafik Hubungan Arus terhadap Waktu Tahan dengan
Pembebanan 3,6Ω data data diambil pukul 13.00

Hubungan Tegangan Terhadap Waktu


90 dengan Pembebanan 3,6 Ω
75
60

Tegangan (mV)
45
30
15
0
Gambar 9. Grafik XRD Serbuk Tio2 Diamati dengan Software Search 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100110120130140
Match2! Waktu (menit)
Gambar 11. Grafik Hubungan Tegangan Terhadap Waktu Tahan
dengan Pembebanan 3,6Ω data diambil pukul 13.00
dianalisis pada sudut 15o – 65o karena fasa anatase biasanya
muncul diantara sudut tersebut.Grafik uji XRD yang telah Hasil pengukuran dengan menggunakan sumber
diolah dengan software MAUD dapat dilihat pada gambar 9. penyinaran dari cahaya matahari dapat dilihat pada gambar
Dari data hasil XRD tersebut diketahui bahwa fasa yang 10 yaitu grafik hubungan arus terhadap waktu tahan dengan
terbentuk dari serbuk TiO2 yang telah dibuat dengan metode pembebanan 3,6 Ω. Gambar 11 yaitu grafik hubungan
kopresipitasi adalah anatase. Hasil ini ditunjukkan dengan tegangan terhadap waktu tahan dengan pembebanan 3,6 Ω.
parameter-parameter data range = 15,010o – 65,007o, λ = Gambar 12 yaitu grafik hubungan arus terhadap waktu tahan
1,540600 Å, Figure of Merit (FoM) = 0,831479, space group dengan pembebanan 1100 kΩ.Gambar 13 yaitu grafik
= I 41/a m d, a = 3,7850 Å, c = 9,5140 Å, density = 3,891 hubungan tegangan terhadap waktu tahan dengan
g/cm3. Hasil pengolahan data XRD dengan menggunakan pembebanan 1100 kΩ.Gambar 14 yaitu grafik tegangan open
software MAUD menunjukkan bahwa ukuran partikel serbuk sirkuit (tanpa rangkaian luar).
TiO2 yang telah dibuat dengan metode kopresipitasi Pengukuran dengan sumber penyinaran cahaya matahari
memiliki ukuran 10,9 nm. menunjukkan arus maksimum = 682 μA, Voc max = 419,8
mV. Arus tersebut terjadi ketika pembebanan maksimum.
C. Karakterisasi Arus dan Tegangan Semakin banyak antosianin dari dye maka akan semakin
Sandwich DSSC dirangkaikan dengan sebuah rangkaian banyak elektron yang terlibat dalam proses konversi elektron.
yang terdiri dari dua sirkuti.Sirkuit petama merupakan Semakin lama arus tersebut mengecil,saat hambatan semakin
rangkaian yang tidak diberi beban berupa potensiometer dan besar, elektron-elektron tidak dapat mengalir kembali ke
sirkuit kedua merupakan rangkaian yang diberi beban berupa rangkaian karena menumbuk muatan-muatan pada
dua potensiometer dengan hambatan maksimum setiap resistor.Sesuai dengan teori ketika hambatannya semakin
potensiometer sebesar 500 kΩ. besar tegangan juga semakin besar. Terbukti bahwa tegangan
Ketika sel yang telah ditetesi dengan larutan elektrolit pada pembebanan 1100 kΩ bernilai 181,2 mV lebih besar
dihubungkan dengan multimeter yang berfungsi sebagai dari tegangan ketika hambatannya 3,6 Ω. Tegangan open
pembaca arus dan tegangan, maka pengukuran telah circuit diukur secara langsung sehingga arus yang muncul
dimulai.Untuk membaca arus multimeter diatur pada µA, akibat adanya eksitasi oleh larutan dye terhadap
sedangkan untuk membaca tegangan diatur pada mV. Ketika semikonduktor TiO2 secara langsung dialirkan melalui
sel DSSC ini disinari dan menghasilkan arus menunjukkan rangkaian. Regenerasi elektron oleh larutan elektrolit juga
bahwa telah terjadi eksitasi pada elektron dye oleh foton- tidak terhambat oleh adanya pembebanan. Semakin tinggi
foton dari cahaya matahari. arus maka tegangan juga akan semakin tinggi. Bersesuaian
Untuk mengetahui ketahanan arus dan tegangan dengan hukum Ohm bahwa dengan hambatan yang sama jika
terhadap waktu dilakukan pengukuran dengan menggunakan arus semakin besar maka tegangan juga akan semakin besar.
sumber cahaya lampu halogen dan cahaya Faktor cuaca mempengaruhi intensitas penyinaran. Saat
matahari.Karakterisasi dilakukan dengan menguji ketahanan musim hujan intensitas penyinaran akan semakin kecil.
arus dan tegangan dengan menggunakan sumber penyinaran Ketika matahari cerah maka intensitasnya juga semakin
cahaya matahari, ketahanan arus dan tegangan dengan lampu besar.
halogen, ketahanan arus terhadap beberapa pembebanan dan
pengaruh waktu pendinginan terhadap kualitas arus. E. Pengukuran Arus dan Tegangan terhadap Waktu dengan
Sumber Cahaya Lampu Halogen
D. Pengukuran Arus dan Tegangan terhadap Waktu dengan Dengan rangkaian pengukuran yang sama pada
Sumber Cahaya Matahari pengukuran menggunakan sumber cahaya matahari,
dilakukan pengujian dengan menggunakan sumber
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.1, (2015) 2337-3520 (2301-928X Print) B-30

Hubungan Arus Terhadap Waktu Tahan dengan Hubungan Tegangan Terhadap Waktu Tahan Tanpa
Pembebanan 1100 kΩ Rangkaian Dengan Penyinaran Lampu Halogen
750
600
600 500

Tegangan (mV)
Arus (µA)
450 400
300 300
150 200
0 100
0 525 30 35 40 45 50 55 60
10 15 20 0
Waktu (menit)
Gambar 12. Grafik Hubungan Arus Terhadap Waktu Tahan dengan 0 5
10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60
Waktu (menit)
Pembebanan 1100 kΩ data diambil pukul 13.40 Gambar 15. Grafik Hubungan Tegangan Terhadap Waktu Tahan Tanpa
Hubungan Tegangan Terhadap Waktu dengan Rangkaian Dengan Penyinaran Lampu Halogen
200 Pembebanan 1100 kΩ
Hubungan Arus Terhadap Waktu dengan Beban 3,6
150 1250 Ω
Tegangan (mV)

100 1000

Arus (μA)
750
50
500
0 250
0 10
30 20
40 50 60 0
Waktu (menit)
Gambar 13. Grafik Hubungan Tegangan Terhadap Waktu Tahan 015 20 5
25 10
30 35
dengan Pembebanan 1100 kΩ data diambil pukul 13.40 Waktu (menit)
Gambar 16. Grafik Hubungan Arus Terhadap Waktu dengan Beban 3,6 Ω
Hubungan Tegangan Terhadap Waktu Tahan Tanpa
Hubungan Arus dengan kondisi pembebanan 3,6
450 Rangkaian
400 Ω, 10,5 Ω dan 28,6 Ω dalam waktu 12menit
350 1250
Tegangan (mV)

300 Arus dengan R = 3,6 Ω


1000 Arus dengan R = 10,5 Ω
250
Arus dengan R = 28,6 Ω
Arus (μA)

200 750
150
100 500
50
0 250

0
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 0
Waktu (menit)
0 1 2
5 6 7 8 9 10 11 12 13 3 4
Gambar 14. Grafik Hubungan Tegangan Terhadap Waktu Tahan Tanpa Waktu (menit)
Rangkaian data diambil pukul 12.00 Gambar 17.Grafik Hubungan Arus Terhadap Waktu dengan Beban 3,6 Ω,
10,5 Ω dan 28,6 Ω

penyinaran lampu halogen. didapatkan data berupa hubungan digunakan berupa elektrolit cair yang memiliki kelebihan dan
tegangan open circuit, hubungan arus terhadap waktu tahan kekurangan. Elektrolit berjenis cair cenderung lebih cepat
dengan beban 3,6 Ω, dan 28,6 Ω, data berupa hubungan arus Pengukuran dengan sumber cahaya matahari
dengan kondisi pembebanan 3,6 Ω, 10,5 Ω dan 28,6 Ω, dan menunjukkan waktu tahan dari sel DSSC dengan ekstrak
pengaruh lama waktu pendinginan sel sebelum pengambilan buah murbei lebih lama jika dibandingkan dengan penyinaran
data terhadap kualitas arus menggunakan lampu hidrogen. Cahaya matahari yang
. bersifat polikromatis menunjukan bahwa banyak panjang
Berdasarkan gambar 15 tegangan open circuit tertinggi gelombang yang dibawanya. Cahaya matahari memiliki
nilainya sebesar 580 mV yang terjadi pada menit ke-4.Stabil rentan panjang gelombang daerah serapan infrared, rentan
hingga menit ke-7 dengan tegangan 538 mV.Setelah menit panjang gelombang daerah cahaya tampak dan rentan
ke-8 tegangan turun dengan drastis. panjang gelombang daerah ultraviolet.Sedangkan lampu
Berdasarkan gambar 16 dengan hambatan 3,6 Ω arus halogen bekerja pada daerah cahaya tampak.Sementara itu,
menunjukkan yang paling tinggi sebesar1238 μA. Kemudian ekstrak dye dari buah murbei memiliki dua puncak daerah
turun sedikit demi sedikit hingga bernilai 0 pada menit ke-32. serapan yang berada pada cahaya tampak dan sinar ultraviolet
dimana serapan tertingginya berada pada daerah sinar
F. Hubungan Arus Terhadap Waktu Tahan dengan ultraviolet.Ketidak stabilan arus dan tegangan yang terbaca
Beberapa Pembebanan ketika digunakan sumber cahaya matahari dan lampu halogen
Dari beberapa pengukuran yang telah dilkaukan, arus dapat disebabkan oleh penggunaan elektrolit berjenis cair ang
masih bernilai besar hingga 15 menit pengukuran. Jika cepat menguap ketika suhu sel DSSC meningkat.
diambil waktu pengukuran selama 12 menit dengan Ketika dye yang tereksitasi tersebut meninggalkan
pembebanan 3,6 Ω, 10,5 Ω dan 28,6 Ω maka didapatkan molekul dye akan menciptakan hole atau molekul dye
grafik seperti pada gambar 17. mengalami keadaannya lebih positif dari elektrolit iodide.
Dengan interval waktu yang kecil, arus yang dihasilkan Arus yang bernilai kecil atau drop muncul ketika elektron
oleh sel DSSC masih cukup besar. Dengan hambatan 3,6 Ω dari elektrolit belum mengisi hole pada molekul dye.
arus menunjukkan yang paling tinggi yakni 1238 μA. Namun Sehingga tidak terjadi regenerasi elektron.Ketika arus sudah
arus dapat dikatakan stabil dengan pembebanan 28,6 Ω muncul kembali menunjukkan bahwa regenerasi elektron
dengan batas pengambilan data tidak kurang dari 15 menit. oleh larutan elektrolit telah terjadi.Saat elektrolit kelebihan
Karena arus tidak stabil atau cenderung menurun setelah elektron terjadi reaksi oksidasi. Dengan terisinya hole pada
menit-menit berikutmya.Hal ini dikarenakan elektrolit yang molekul dye oleh elektron dari elektrolit, dye kembali siap
menyerap foton dari cahaya matahari. Elektron dari dye yang
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.1, (2015) 2337-3520 (2301-928X Print) B-31

sampai pada elektroda karbon akan menembus kaca transfer elektron dari dye dan elektrolit sehingga arus yang
konduktif ITO dan dengan cepat akan sampai pada larutan dihasilkan oleh sel DSSC dari ekstrak buah murbei cepat
elektrolit. Karena memberikan elektronnya pada molekul dye menurun sehingga perhitungan untuk mendapatkan fill faktor
untuk mengisi hole, larutan elektrolit mengalami reaksi dan efisiensi tidak dapat dilakukan.
reduksi. namun secara cepat akan terisi kembali oleh elektron
dari dye karena terdapat katalisator berupa lapisan karbon IV. KESIMPULAN
yang menyebabkan reaksi reduksi dan oksidasi ini terjadi Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari penelitian
secara cepat. yang telah dilakukan adalah
1. Puncak serapan dye ekstrak buah murbei:
G. Perhitungan Efisiensi DSSC ekstrak dye buah Murbei  Sinar UV dengan puncak di 294 nm
Untuk menghitung besarnya efisiensi dari sel surya  Cahaya tampak dengan puncak di 510 nm
DSSC digunakan persamaan 2.10 dan 2.11. Dengan 2. Arus dan tegangan tertinggi:
menggunakan persamaan 2.10 akan didapatkan Fill Faktor.  Cahaya Matahari = 682 μA, = 419,8 mV
Kemudian hasil yang didapatkan dari perhitungan dengan  Lampu Halogen = 1283 μA. = 580 mV
menggunakan persamaan 2.10 digunakan pada persamaan 3. Dengan elektrolit berjenis cair menghasilkan arus dan
2.11 untuk mengetahui besarnya efisiensi dari sel surya tegangan sel DSSC dengan ekstrak dye buah Murbei
DSSC yang telah dibuat. masih relatif stabil selama 10 menit
Arus pada DSSC dengan menggunakan ekstrak dye
buah murbei lebih besar dibandingkan dengan arus pada UCAPAN TERIMAKASIH
DSSC dengan ekstrak dye kulit manggis pada penelitian yang Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak
dilakukan sebelumnya. Hal ini dikarenakan kandungan Goentjang Prajitnoselaku dosen pembimbing yang telah
antosianin dari buah murbei lebih banyak dari kandungan memberi bimbingan, saran serta diskusi sehingga penelitian
antosianin pada kulit buah manggis yakni 1993 untuk buah ini dapat terselesaikan.
murbei dan 580 untuk kulit buah manggis. Ekstrak dye buah
murbei yang bertugas menyerap energi foton dari sumber DAFTAR PUSTAKA
cahaya lebih banyak jika dibandingkan dengan ekstrak dye [1] Anh, Quan Vo. 2006. “Degradation of the Solar Cell Dye Sensitizer
N719 Preliminary Building of Dye-Sensitized Solar Cell”. Thesis.
yang kandungan antosianinnya lebih sedikit sehingga
Denmark: Roskilde University
elektron berhasil dibebaskan juga banyak. [2] Manan, S.. 2009. “Energi Matahari Sumber Energi Alternatif yang
Faktor yang dapat terjadi dan saling mempengaruhi Effisien, handal dan ramah lingkungan di Indonesia”. Program
dan berimbas pada kinerja sel surya DSSC diantaranya Diploma III Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas
Diponegoro, Semarang: tidak diterbitkan.
ukuran TiO2, ketebalan lapisan TiO2, larutan elektrolit dan
[3] Ningsih, Rahmawati dan Hastuti, Erna. _. “Karakterisasi Ekstrak The
dye yang digunakan. Salah satu dari faktor-faktor tersebut Hitam dan Tinta Cumi-Cumi Sebagai Fotosensitizer Pada Sel Surya
yang harus diwaspadai adalah pemilihan penggunaan larutan Berbasis Pewarna Tersensitisas”. UIN MALIKI: Malang.
elektrolit terutama elektrolit berjenis cair.Larutan elektrolit [4] O’regan dan Gratzel, M. 1991. “A. low –Cost High Efficiency Solar
Cell Based On Dye Sensitized Colloidal TiO2 Films”.Nature
merupakan bagian yangmasih perlu dipelajari. Dengan
Vol.353.Issue6346, 737.
menggunakan elektrolit berupa larutan munucl masalah yang [5] Ensang, Timuda, dkk. 2010. Sintesis Partikel Nanocrystalline TiO2
dapat mempengaruhi kerja dari sel surya diantaranya untuk Aplikasi Sel Surya Menggunakan Metode Sonokimia. Prosiding
kebocoran, penguapan dan terjadinya korosi pada counter- Pertemuan Ilmiah XXIV HFI Jateng dan DIY. Semarang. Hal: 104-
109.
electrode. Faktor tersebut mempengaruhi performa sel dalam
[6] Dahlan, D., 2009, Elektrodeposisi of Cu2O particles by Using
jangka panjang. Berdasarkan data hasil pengukuran yang Electrolyte Solution Containing Glucopone as Surfactant, Jurnal Ilmiah
telah dilakukan dapat dilihat arus mulai turun secara drastis Fisika (JIF) ISSN 1979-4657.
setelah melewati menit ke 10 dalam masa pengukuran. Hal [7] Rahman, Hidayat. 2013. Pengaruh Pemberian Space (Bantalan) Untuk
Mendapatkan Kestabilan Arus Dan Tegangan PrototipeDSSC Dengan
ini menunjukkan jika sel surya dengan elektrolit berjenis cair
Ekstraksi Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L.) Sebagai Dye
bekerja optimum kurang dari 10 menit dan selebihnya Sensitizer. Jurnal Sains dan Seni POMITS. Jurusan Fisika.
elektrolit tersebut menurun kualitasnya. Adanya kebocoran [8] Gratzel, M. 2003. Dye-sensitized Solar Cell. Japanese photochemistry
juga mengakibatkan elektrolit yang terlibat dalam proses association. Elsevier B. V.. 1389-5567
[9] Gleue, Alan. 2008. Building The Gratzel Solar Cell. CEBC Summer
konversi berkurang jumlahnya.
Workshop. National Science Fondation
Ketika suhu sel DSSC ini meningkat maka kualitas [10] Etula, Jarko. 2012. Comparison Of Three Finnish Berries As
kerja dari iodin ini akan menurun. Proses penyinaran yang Sensitizers in a Dye-Sensitized Solar Cell. European Journal For
lama saat pengambilan data tentunya juga meningkatkan Young Scientists and Engineers
[11] Halme, 2002, “Dye-sensitized nanostructured and organic photovoltaic
suhu dari sel itu sendiri. Karena selain energi yang diserap cells : technical review and preliminary tests”, Master’s tehsis,
oleh dye diubah menjadi energi listrik juga menyebabkan Departemen of Engineering Physics and Matehmatics, Helsinki
energi lain berupa panas. Hal ini dibuktikan dengan ketika sel University of Technology, Espoo.
selesai disinari temperaturnya akan meningkat. Namun dalam [12] Sastrawan, R.. 2006. “Photovoltaic modules of dye solar cells”,
Disertasi University of Freiburg.
penelitian ini tidak dilakukan pengukuran tentang
[13] Zahroh, Fatimah. 2013. Pengaruh Pembebanan Pada Prototipe Dye
peningkatan temperatus dari sel. Peningkatan suhu dapat Sensitized Solar Cell (DSSC) TiO2 Orde Nano Dengan Metode Spin
diketahui dari sel yang telah disinari dengan waktu tertentu Coating Menggunakan Kulit Manggis Sebagai Dye Sensitizer. Jurusan
akan lebih panas jika dibandingkan dengan sel sebelum Fisika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember: Surabaya.
[14] Ekasari, Vitriany. 2013. “Fabrikasi DSSC dengan Dye Ekstrak Jahe
disinari. Peningkatan suhu menyebabkan elektrolit berjenis
Merah (Zingiber officinale Linn Var. Rubrum) variasi Larutan TiO2
cair cepat menguap sehingga energi yang diserap oleh dye berfase anatase dengan teknik pelapisan spin coating”. Jurnal sains dan
lebih besar dari energi pemulihnya yang berasal dari larutan seni pomits, vol. 2, no. 1.
elektrolit, larutan elektrolit berfungsi untuk meregenerasi [15] Ekasari, Vitriany. 2013. “Fabrikasi DSSC dengan Dye Ekstrak Jahe
Merah (Zingiber officinale Linn Var. Rubrum) variasi Larutan TiO2
agar dye kembali kekeadaan semula dalam waktu yang cepat berfase anatase dengan teknik pelapisan spin coating”. Jurnal sains dan
dengan cara menangkap elektron yang berasal dari elektrolit. seni pomits, vol. 2, no. 1
Penguapan dan adanya kebocoran menghambat proses

Anda mungkin juga menyukai