Anda di halaman 1dari 3

Nama :Sufri Rajani

No Bp : 18101157510280

Matkul : Psikologi Karir dan Kewirausahaan

Kelas : F

1. Jelaskan perbedaan creative thinker, inovator dan inventor ?


Creative thinker : kemampuan berpikir yang dimiliki individu dan dapat mengarahkan
individu tersebut pada pemikiran yang penuh dengan kreativitas, sehingga dirinya
mampu menciptakan sesuatu yang baru dan karya unik yang berbeda dari karya-karya
sebelumnya.
Inovator : pemimpin yang berani dan berhasil merealisasikan mimpi(ide) pembaruannya
yang memberikan manfaat.
Inventor : Pemilik karya intelektual.
2. Jelaskan apa kreativitas itu ?
Kreativitas merupakan memikirkan sesuatu,kemampuan seseorang untuk melahirkan
sesuatu yang baru baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relative berbeda dengan
apa yang telah ada sebelumnya.
3. Mengapa manusia berkreasi ?
Banyak hal yang membuat manusia bekreasi seperti:
Manusia yang menjadi lebih kreatif akan menjadi lebih terbuka pikirannya terhadap
gagasannya sendiri maupun gagasan orang lain. Manusia berkreasi adalah karena adanya
kebutuhan dasar, seperti: keamanan, cinta, dan penghargaan. Mereka juga termotivasi
untuk berkreasi oleh lingkungannya dan manfaat dari berkreasi seperti hidup yang lebih
menyenangkan, kepercayaan diri yang lebih besar, kegembiraan hidup, dan kemungkinan
untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka.
4. Jelaskan ciri-ciri orang kreatif menurut Guilford ?
 kelancaran (fluency), yaitu suatu kemampuan untuk menghasilkan banyak
gagasan.
 keluwesan (fleksibility), yaitu suatu kemampuan untuk mengemukakan
bermacam-macam pemecahan ataupun pendekatan terhadap sesuatu masalah.
 keaslian (originality), yaitu suatu kemampuan untuk mencetus gagasan dengan
cara-cara yang asli dan tidak klise.
 penguraian (elebration), yaitu suatu kemampuan untuk menguraikan sesuatu
dengan cara terperinci.
 perumusan kembali (redefinition), yaitu suatu kemampuan untuk meninjau
sesuatu persoalan berdasarkan perspektif yang berbeda dengan apa yang telah
diketahui oleh orang banyak.
5. Apa hambatan untuk menjadi kreatif, jelaskan !
Hambatan 1: Rasa Takut
Rasa takut gagal, takut salah, takut dimarahi, dan rasa takut lainnya sering menghambat
seseorang untuk berpikir kreatif.
Hambatan 2: Rasa Puas

Ternyata bukan masalah saja yang bisa menjadi hambatan. Kesuksesan, kepandaian dan
kenyamananpun bisa jadi hambatan. Orang yang sudah puas akan prestasi yang
diraihnya, serta telah merasa nyaman dengan kondisi yang dijalaninya seringkali
terbutakan oleh rasa bangga dan rasa puas tersebut sehingga orang tersebut tidak
terdorong untuk menjadi kreatif mencoba yang baru, belajar sesuatu yang baru, ataupun
menciptakan sesuatu yang baru .

Hambatan 3: Rutinitas Tinggi

Rutinitas pernah menjadi hambatan bagi Anda untuk memanfaatkan kemampuan Anda
untuk berpikir kreatif. Mungkin Anda perlu menyisihkan waktu khusus untuk mengisi
`kehausan’ Anda akan kreativitas, misalnya baca buku tiap minggu (anda bisa
menemukan ide brilian yang bisa Anda adaptasi, atau perbaiki), perluas lingkungan sosial
Anda dengan mengikuti perkumpulan-perkumpulan di luar pekerjaan Anda (siapa tahu
Anda bertemu dengan orang-orang yang bisa mendukung Anda kejenjang sukses).

Hambatan 4: Kemalasan Mental

Tidak heran jika orang yang malas menggunakan kemampuan otaknya untuk berpikir
kreatif sering tertinggal dalam karir dan prestasi kerja oleh orang-orang yang tidak malas
untuk mengasah otaknya guna memikirkan sesuatu yang baru, ataupun mencoba yang
baru. Thomas Alva Edison tidak berhenti berusaha untuk memikirkan cara yang lebih
baik dari eksperimen sebelumnya sampai puluhan kali sebelum akhirnya ia menemukan
lampu pijar.

Hambatan 5: Birokrasi

Sering kali karyawan atau pelanggan mengeluh karena ide atau usulan mereka tidak
ditanggapi. Hal ini bisa saja terjadi karena proses pengambilan keputusan yang lama, atau
karena proses birokrasi yang terlalu berliku-liku. Kondisi seperti ini sering mematahkan
semangat orang untuk berkreasi ataupun menyampaikan ide dan usulan perbaikan.
Biasanya semakin besar organisasi, semakin panjang proses birokrasi, sehingga masalah
yang terjadi di lapangan tidak bisa langsung terdeteksi oleh top management karena harus
melewati rantai birokrasi yang panjang.

Hambatan 6: Terpaku Pada Masalah

Masalah seperti kegagalan, kesulitan, kekalahan, kerugian memang menyakitkan. Tetapi


bukan berarti usaha kita untuk memperbaiki ataupun mengatasi masalah tersebut harus
terhenti. Justru dengan adanya masalah, kita merasa terdorong untuk memacu kreativitas
agar dapat menemukan cara lain yang lebih baik, lebih cepat, lebih efektif.

Hambatan 7: “Stereotyping”

Lingkungan dan budaya sekitar kita yang membentuk opini atau pendapat umum
terhadap sesuatu (stereotyping) bisa juga menjadi hambatan dalam berpikir kreatif.
Kreativitas memang masih harus ditunjang dengan senjata sukses lainnya. Tetapi, orang
yang memiliki dan bisa mengoptimalkan kreativitas mereka bisa menggeser mereka yang
tidak memanfaatkan kreativitas mereka.

Anda mungkin juga menyukai