Anda di halaman 1dari 1

Nama: Adhian Rizky Dwi Samudro

Kelas: XI MIPA 1
Mapel: Sejarah

ESSAI HALAMAN 89
(alasan diketik: dikarenakan belakangan ini saya mudah sakit)

1. Kondisi politik Indonesia pada awal kemerdekaan masih belum stabil. Pemerintahan masih
belum berjalan efektif sehingga belum mampu mengontrol keamanan rakyat. Pada masa ini
masih sering terjadi ketegangan, konflik, insiden, dan tindak kekerasan. Berbagai aksi
kekerasan tersebut terjadi karena rakyat berusaha mengusir Jepang dari Indonesia. Selain
itu, kedatangan Sekutu dan NICA (Belanda) semakin memperburuk suasana politik dan
keamanan di Indonesia.

2. Rakyat menyambut baik kedatangan Sekutu karena Sekutu bertugas melucuti senjata
tentara Jepang. Akan tetapi, kedatangan Sekutu ternyata diboncengi pasukan NICA (Belanda)
yang berusaha menegakkan kembali kekuasaannya di Indonesia. Dalam perkembangannya,
Sekutu juga lebih sering menguntungkan pihak Belanda dari pada rakyat Indonesia. Oleh
karena itu, rakyat melakukan perlawanan terhadap Sekutu.

3. Operasi lintas laut Banyuwangi–Bali dilakukan untuk menghalangi upaya Sekutu


menyerbu Jawa Timur. Sekutu melakukan pendaratan di Bali karena letaknya strategis. Bali
digunakan sebagai batu loncatan untuk menyerbu Jawa Timur. Selain itu, Bali dapat
dijadikan penghubung ke Australia.

4. Setelah menerima ultimatum dari Sekutu untuk meninggalkan Kota Bandung, Kolonel
Abdul Haris Nasution sebagai Komandan Divisi III Siliwangi memerintahkan seluruh rakyat
membumihanguskan gedung dan tempat tinggal mereka. Pembumihangusan merupakan
strategi agar Sekutu tidak bisa memanfaatkan fasilitas di Kota Bandung.

5. Sejak berita kemerdekaan tersebar di Semarang, para pemuda berupaya melucuti tentara
Jepang. Aksi ini memicu ketegangan antara tentara Jepang dan para pemuda. Ketegangan ini
berujung pada aksi serang yang meluas menjadi pertempuran. Pertempuran ini terjadi akibat
terbunuhnya dokter Kariadi yang berniat mengecek persediaan air oleh tentara Jepang.

Anda mungkin juga menyukai