Anda di halaman 1dari 9

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul PENDALAMAN MATERI BAHASA


INDONESIA
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Ragam Teks dan Satuan Bahasa Pembentuk
Teks 2.
2. Struktur, Fungsi, dan Kaidah Kebahasaan Teks
Fiksi
3. Struktur, Fungsi, dan Kaidah Kebahasaan Teks
Nonfiksi
4. Apreasiasi dan Kreasi Sastra Anak

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Daftar peta konsep
(istilah dan definisi) di KB.1
modul ini Ragam teks dan satuan bahasa membentuk teks:

Ragam teks dan satuan bahasa membentuk


teks

Ragam teks Satuan bahasa Pembelajaran


pembentuk teks ragam teks di
sekolah dasar
Jenis-jenis
kalimat
ragam teks

paragraf

a. Ragam Teks
1. Ragam teks adalah macam atau jenis teks/naskah berupa
kata-kata asli pengarang, bahan tertulis untuk dasar
memberikan pelajaran, berpidato, dan sebagainya
2. Jenis – jenis ragam teks terdiri dari teks faktual,
teks cerita teks tangapan dan teks normatif.
- Teks faktual adalah teks yang berisi suatu kejadian
yang bersifat nyata, benar-benar terjadi, tetapi tidak
terikat dengan waktu
- Teks tanggapan adalah teks yang berisi sambutan
terhadap ucapan (kritik, komentar, dan sebagainya)
dan apa yang diterima oleh pancaindra, bayangan
dalam angan-angan.
- Teks cerita adalah teks yang menuturkan bagaimana
terjadinya suatu hal, peristiwa, mengisakan kejadian
yang telah ada, perbuatan, pengalaman yang dinamis
dalam suatu rangkaian waktu.(Keraf, 2001 &KBBI,
2018). Teks cerita termasuk genre sastra dalam jenis
teks tunggal (teks cerita). Teks cerita terdiri dari teks
cerita ulang, naratif, anekdot, dan eksemplum.
b. Satuan Bahasa pembentuk teks
satuan bahasa pembentuk teks terdiri atas kata, frasa, klausa,
kalimat dan paragraf.
1. Kalimat adalah satuan gramatikal yang disusun oleh
konstituen dasar dan intonasi final
2. Paragraf dapat diartikan sebagai satuan gagasan di
dalam bagian suatu wacana, yang dibentuk oleh kalimat-
kalimat yang saling berhubungan dalam mengusung satu
kesatuan pokok pembahasan.Dengan demikian, paragraf
merupakan satuan bahasa yang lebih besar daripada
kalimat

c. Kompetensi Dasar Ragam Teks di Sekolah Dasar


Kompetensi dasar adalah kompetensi yang harus dikuasai
peserta didik dalam suatu mata pelajaran tertentu. Kompetensi
dasar merupakan jabaran dari kompetensi inti, yang memuat tiga
ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

KB.2
STRUKTUR,FUNGSI DAN KAIDAH KEBAHASAA
TEKS FIKSI.

struktur, fungsi, dan kaidah


kebahasaan teks fiksi

Teks fiksi Struktur, fungsi pembelajaran teks


dan kaidah fiksi di sekolah
kebahasaan teks dasar
fiksi
Unsur-
unsur teks
fiksi Orintasi komplikasi

relusi
tema perwatakan alur

amanat latar

a. Teks Fiksi
Teks fiksi adalah teks yang berisi kisahan atau cerita yang
dibuat berdasarkan imajinasi pengarang (Kosasih dan
Kurniawan, 2019).
1. Unsur – unsur teks fiksi
a. Tema merupakan ide atau gagasan yang ingin di
sampaikan pengarang dalam ceritanya
b. Perwatakan adalah karakteristik dari tokoh dalam cerita
(Budihastuti, 2015). Penyampaian perwatakan tokoh
tergantung pada pengarangnya
c. Alur adalah rangkaian peristiwa dalam cerita yang
terhubung secara kasual
d. Latar merupakan salah satu unsur yang turut
membangun isi dari sebuah cerita. Sebuah cerita harus
jelas tempat, ruang, dan suasana cerita itu berlangsung
e. Amanat adalah nilai-nilai yang dititipkan penulis cerita
kepada pembacanya.

b. Struktur, Fungsi dan Kaidah Kebahasaan Teks Fiksi


Teks fiksi memiliki struktur sebagai berikut:
a. Orientasi, berisi pengenalan tema, tokoh, dan latar
b. Komplikasi, berisi cerita tentang masalah yang dialami
tokoh utama
c. Resolusi, merupakan bagian penyelesaian dari masalah yang
dialami tokoh

c. Kompetensi Dasar Teks Fiksi di Sekolah Dasar


Kompetensi dasar adalah kompetensi yang harus dikuasai
peserta didik dalam suatu mata pelajaran tertentu. Kompetensi
dasar merupakan jabaran dari kompetensi inti, yang memuat
tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

KB. 3
STRUKTUR, FUNGSI DAN KAIDAH KEBAHASAAN
TEKS NONFIKSI

KB.3 struktur, fungsi, dan kaidah kebahasan teks


nonfiksi

Hakikat Teks Struktur, Fungsi, dan Kaidah


Nonfiksi Kebahasaan Teks Nonfiksi

indikator dan tujuan fokus pembelajaran


pembelajaran menulis teks menulis di sekolah dasar
nonfiksi di sekolah dasar

teks nonfiksi Prinsip Penyusunan Rencana


sekolah dasar Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

a. Hakikat Teks Nonfiksi


Untuk dapat membuat teks nonfiksi tentu tidak dapat
dipisahkan dari kegiatan praktik menulis. Ada beberapa hal
yang harus diperhatikan dalam proses menulis. Haryadi dan
Zamzami (1996) membagi proses menulis kedalam lima
tahapan, yaitu pramneulis, menulis, merevisi, mengedit, dan
mempublikasikan. Secara lebih rinci tahapan tersebut
dijabarkan sebagai berikut:
1) Tahap pramenulis, pada tahap ini penulis menemukan ide
gagasan yang akan dituangkan, menentukan judul
karangan, menentukan tujuan, memilih bentuk atau jenis
tulisan, membuat kerangka dan mengumpulkan bahan-
bahan.
2) Tahap menulis, pada tahap ini penulis mulai menjabarkan
ide kedalam bentuk tulisan. Ide-ide itu dituangkan dalam
bentuk kalimat dan paragraf. Selanjutnya, paragraf-
paragraf itu dirangkai menjadi satu karangan yang utuh.
3) Merevisi, pada tahap ini dilakukan koreksi terhadap
keseluruhan karangan. Koreksi dilakukan terhadap
berbagai aspek, misalnya struktur karangan dan
kebahasaan.
4) Mengedit, pada tahap ini diperlukan format baku yang akan
menjadi acuan, misalnya ukuran kertas, bentuk tulisan, dan
pengaturan spasi. Proses pengeditan juga dapat diperluas
dengan menambahkan gambar atau ilustrasi.

5) Mempublikasikan, yakni menyampaikan hasil tulisan


kepada publik dalam bentuk cetakan, noncetakan, atau
kedua-duanya.

b. Struktur, Fungsi, dan Kaidah Kebahasaan Teks Nonfiksi


Ada lima jenis teks nonfiksi yang akan Saudara pelajari yakni
esai, reviu, artikel ilmiah, teks narasi sejarah, dan surat.

1) Esai
membuat esai maka akan mempelajari tiga hal penting,
yakni (1) bagaimana mengeksplorasi area kajian dan
menyampaikan penilaian mengenaisebuah isu, (2)
bagaimana merangkai argumen untuk mendukungpenilaian
tersebut berdasarkan pada nalar dan bukti, dan (3)
bagaimana menghasilkan esai yang menarik dan memiliki
struktur koheren. Itulah mengapa esai menjadi salah satu
karangan yang sangat penting dalam pendidikan.

2) Reviu Buku//Bab Buku/Artikel


Melakukan reviu terhadap buku/bab buku/artikel pada
dasarnya adalah upaya untuk membaca secara seksama
kemudian melakukanevaluasi terhadap buku/bab
buku/artikel yang dibaca tersebut.

3) Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah berbasis penelitian adalah bentuk tulisan
yang memaparkan hasil penelitian yang telah dilakukan

c. Fokus Pembelajaran Menulis di Sekolah Dasar


Dalam materi teks nonfiksi pembelajaran akan berfokus pada
pemahaman dan keterampilan menulis teks nonfiksi itu sendiri
d. Tujuan Pembelajaran Menulis Teks Nonfiksi di Sekolah
Dasar
1. Tujuan pembelajaran teks nonfiksi di kelas rendah lebih
menekankan pada hal-hal yang sangat dekat dengan
kehidupan siswa. Salah satu diantaranya ialah menuliskan
pengalaman menggunakan kalimat sederhana dengan
huruf sambung, menulis karangan pendek tentang
kegiatan anggota keluarga, dan menulis cerita sederhana
tentang kesukaan dan ketidaksukaan.
2. Adapun tujuan pembelajaran teks nonfiksi siswa Sekolah
Dasar kelas tinggi salah satu contoh kegiatannya ialah
membuat ringkasan, menulis teks prosedur tentang
memuat mainan dan cara menggunakannya, menulis
deskripsi tentang benda di sekitar atau seseorang dengan
bahasa yang runut, menulis surat untuk teman sebaya
tentang pengalaman, undangan, atau cita-cita dengan
bahasa yang komunikatif, menyusun laporan sederhana
hasil pengamatan, meringkas subbab buku menggunakan
bahasa sendiri, menulis pengalaman pribadi dalam bentuk
prosa sederhana, menyampaikan informasi dalam bentuk
iklan dengan bahasa yang komunikatif, dan menulis surat
resmi.

e. Analisis Materi Pelajaran (AMP) Teks Nonfiksi Sekolah


Dasar
Supaya Saudara dapat menentukan materi pembelajaran teks
nonfiksi di Sekolah Dasar, maka Saudara harus mampu
melakukan analisis maeri pelajaran (AMP) yang terdapat
dalam kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh siswa.

f. Prinsip Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


(RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana
kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau
lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan
kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai
Kompetensi Dasar (KD).
KB. 4
APRESIASI DAN KREASI SASTRA ANAK

Hakekat sastra anak

hakikat apresiasi sastra


reseptif dan
ekspresif/produktif
pendekatan dalam
mengapresiasi sastra anak

perkembangan kemampuan
mengapresiasi sastra anak
Kb.4
Apresiasi dan unsur instrinsik puisi
kreasi sastra aanak

unsur intrinsik prosa

unsur instrinsik drama

jenis- jenis sastra anak di


SD

pembelajaran sastra anak


di SD

strategi pembelajaran
sastra di SD

a. Hakikat Sastra Anak


Salah satu jenis sastra anak adalah puisi

b. Hakikat Apresiasi Sastra Reseptif dan Ekspresif/Produktif


diuraikan dua hal yang terkait dengan apresiasi, yaitu
1) Apresiasi Sastra Reseptif
Apresiasi sastra anak secara umum meliputi apresiasi
terhadap bentuk penulisan kreatif dan imajinatif yang
dikhususkan untuk dibaca, dinikmati dan dinilai oleh anak
2) Apresiasi Sastra Ekspresif/Produktif
Apresiasi sastra ekspresif/produktif merupakan kegiatan
mengapresiasi karya sastra yang menekankan pada proses
kreatif dan penciptaan.

c. Pendekatan dalam Mengapresiasi Sastra Anak

1) Pendekatan Emotif
Pendekatan emotif merupakan suatu pendekatan yang
berusaha menemukan unsur-unsur emosi atau perasaan
pembaca. Unsur emosi itu berhubungan dengan keindahan
penyajian bentuk, lucu atau menarik.
2) Pendekatan Didaktis
Pendekatan didaktis adalah suatu pendekatan yang
berusaha menemukan dan memahami gagasan, tanggapan,
evaluatif maupun sikap itu dalam hal ini akan mampu terwujud
dalam suatu pandangan etis, filosofis, maupun agamis
sehingga akan mampu memperkaya kehidupan rohaniah
pembaca.
3) Pendekatan Analitis
Pendekatan analitis merupakan pendekatan yang berupaya
membantu pembaca memahami gagasan, cara pengarang
menampilkan gagasan, sikap pengarang, unsur intrinsik, dan
hubungan antara elemen itu sehingga dapat membentuk
keselarasan dan kesatuan dalam rangka terbentuknya totalitas
bentuk dan maknanya.

d. Perkembangan Kemampuan Mengapresiasi Sastra Anak


Berikut ini diuraikan tahap perkembangan kemampuan
mengapresiasi sastra anak.
1) Usia 1-2 tahun: rima permainan, macam-macam tindakan
(sedikit memperhatikan kata-kata).
2) Usia 2-7 tahun: anak mampu memahami struktur cerita:
secara simbolik melalui bahasa, permainan dan gambar.
Demikian pula anak memahami alur atau hubungan cerita
(pendahuluan, klimaks, antiklimaks, dan penutup).

3) Usia 7-11 tahun (operasi konkret): tanggapan yang


fleksibel, memahami struktur sebuah buku, alur sorot balik dan
identifikasi berbagai sudut pSaudarang cerita.
4) Usia 11-13 tahun ke atas (operasi formal): mampu berpikir
abstrak, bernalar dari hipotesis ke simpulan logis. Mereka
dapat menangkap alur dan subalur dalam pikirannya.
Adakalanya terjadi perbedaan minat antara anak lelaki dan
perempuan (Tarigan, 2011).

e. Unsur Intrinsik Puisi

1) Tema, yaitu ide atau gagasan yang menduduki tempat utama


di dalam cerita
2) Rasa, yaitu dapat diartikan emosional seorang penyair
dalam menulis puisi.
3) Nada, yaitu dalam puisi seseorang dapat menangkap sikap
penyair lewat intonasi atau nada saat menyampaikan puisi.

4) Amanat, yaitu pesan-pesan yang ingin disampaikan


pengarang kepadapembaca, pendengar, atau penonton.
5) Diksi (Pilihan kata), yaitu hal yang penting untuk
keberhasilan menulis puisi yang dicapai dengan
mengintensifkan pilihan kata.
6) Imajeri, yaitu suatu kata atau kelompok kata yang
digunakan untuk mengungkapkankembali kesan-kesan panca
indra dalam jiwa kita.
7) Pusat pengisahan atau titik pSaudarang, yaitu cara
penyampaian cerita, ide, gagasan, atau kisahan cerita.
8) Gaya bahasa, yaitu cara mengungkapkan pikiran melalui
bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian
penulis atau pemakai bahasa.

9) Ritme atau irama, yaitu totalitas tinggi rendahnya suara,


panjang pendek, dan cepat lambatnya suara waktu membaca
puisi yang dibentuk oleh pengaturan larik.
10) Rima atau sajak, yaitu persamaan bunyi yang dapat terjadi
di awal, tengah, dan akhir

f. Unsur Intrinsik Prosa

1) Plot atau alur cerita, yaitu urutan atau rangkaian peristiwa


dalam cerita
2) Penokohan,yaitu cara pengarang menggambarkan dan
mengembangkan karakter tokoh-tokoh dalam cerita.
3) Latar atau setting,yaitu segala keterangan, petunjuk,
pengacuan yang berkaitan dengan waktu, ruang, suasana dan
situasi terjadinya peristiwa dalam cerita.
4) Tema, yaitu gagasan,ide,atau pikiran utama yang mendasari
suatu karya.

5) Pesan atau amanat, yaitu ajaran moral atau pesan yang


ingin disampaikan oleh pengarang melalui karyanya.
6) Sudut pSaudarang, yaitu cara memSaudarang dan
menhadirkan tokoh-tokoh cerita dengan menempatkan dirinya
pada posisi tertentu.
7) Konflik, yaitu penyajian tikaian dalam sebuah cerita.

g. Unsur Intrinsik Drama


Di dalam drama terdapat unsur-unsur instrinsik

1) Pemain (aktor), yaitu orang yang memeragakan peran di


dalam cerita.
2) Pentas, yaitu panggung tempat tempat pertunjukn drama.
3) Sutradara,yaitu pemimpin dalam pementasan drama yang
juga bertanggung jawab dalam kesuksesan pementasan drama
dan membuat perencanaan yang matang.
4) Penonton

h. Jenis Sastra Anak di SD


Sastra anak-anak sebagai sumber pembelajaran bahasa di
sekolah dasar terdiri atas berbagai jenis, yaitu: buku
bergambar, fiksi realistik, fiksi sejarah, fantasi, fiksi ilmiah,
sastra tradisional, puisi, biografi, dan otobiografi.

i. Pembelajaran Sastra Anak di SD


Salah satu hal penting yang menjadi fokus dalam implementasi
Kurikulum 2013 adalah pembelajaran abad ke-21. Pada
kurikulum 2013 diharapkan dapat diimplementasikan
pembelajaran abad ke-21. Hal ini menyikapi tuntutan zaman
yang semakin kompetitif. Adapun pembelajaran abad ke-21
mencerminkan empat hal yakni; (1) kemampuan berpikir kritis
(critical thinking skill), (2) kreativitas (creativity), (3)
komunikasi (communication), dan (4) kolaborasi
(collaboration).

j. Strategi Pembelajaran Sastra di SD


Adapun bentuk strategi yang dapat digunakan dalam proses
pembelajaran sastra anak di sekolah dasar adalah sebagai
berikut:
1) Bercerita
2) Berbicara
3) Bercakap-cakap
4) Mengungkapkan pengalaman
5) Membacakan puisi
6) Mengarang terikat & bebas
7) Menulis narasi, deskripsi, eksposisi & argumentasi
8) Menulis berdasarkan gambar/visual
9) Mendramatisasikan karya sastra

2 Daftar materi yang sulit KB. 1


dipahami di modul ini 1. Kalimat verbal dan kalimat nonverbal
2. Kalimat bersusun dan kalimat majemuk
KB.2
1. Bahasa tulisan teks fiksi
2. Cerita rakyat, cerita fantasi, cerita pendek, dan
cerita inspiratif
KB. 3
1. Struktur dan fungsi esa
2. Materi pelajaran teks nonfiksi Sekolah Dasar
Kb. 4
1. Pendekatan dalam menapresiasi sastra anak
Perkembangan kemampuan mengapresiasi sastra anak
3 Daftar materi yang sering KB. 1
mengalami miskonsepsi 1. Kalimat lengkap dan kalimat tidak lengkap
2. Kalimat Inti dan Non Inti
3. Pengulangan kata atau Frasa
KB.2
1. Struktur fungsi dan kaidah kebahasan teks fiksi
2. diksi,pengimajian, kata konkret dan majas
dalam pusi baru
KB. 3
1. Reviu buku
2. Materi pelajaran teks nonfiksi Sekolah Dasar
KB. 4
1. Perkembangan kemampuan mengapresiasikan
sastra anak

Anda mungkin juga menyukai