Anda di halaman 1dari 9

Implikasi Perkembangan Penerapan Teori Difusi Inovasi dalam Penguatan ……………...

…… (Surachman Suwardi)

PENERAPAN TEORI DIFUSI INOVASI DALAM PENGUATAN


KAPASITAS KELOMPOK TANI

THE IMPLEMENTATION OF DIFFUSION OF INNOVATION


THEORY ON FARMER’S GROUP CAPACITY BUILDING
Surachman Suwardi
Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor
Email: surachman_srh@yahoo.com

ABSTRAK
Tujuan penulisan adalah untuk mengetahui penerapan teori difusi inovasi dalam penguatan
kapasitas kelompok tani. Sedangkan objek penulisan adalah rekonstruksi teori-teori perubahan
sistem sosial, komunikasi, dan difusi inovasi, yang berimplikasi dalam pemberdayaan
masyarakat, khususnya dalam penguatan kapasitas kelompok menuju dinamika kelompk tani.
Metode penelitian adalah kajian pustaka yang dilakukan selama 1 (satu) bulan, yaitu pada bulan
Oktober 2018. Hasil analisis disimpulkan bahwa implikasi perkembangan penerapan difusi
inovasi dalam pemberdayaan petani, khususnya dalam mengembangkan dinamika kelompok tani
adalah perlunya pengembangan strategi penguatan kelompok dan pola penguatan kapasitas
kelompok secara sistemik dan berkelanjutan. Pengembangan strategi dan pola penguatan
kapasitas kelompok tersebut didasarkan adanya perubahan lingkungan strategis, terutama adanya
perubahan kelembagaan penyuluhan. Lahirnya Undang-Undang Perlindungan dan Pemberdayaan
Petani menjadi peluang yang baik dalam mendukung pelaksanaan pemberdayaan petani. Aspek
yang dikembangkan meliputi tujuan berkelompok, modul pembelajaran berbasis ELC
(Experienching Learning Cycle), pendampingan, home base penyuluhan, dan pengembangan
kelembagaan usaha.

Kata kunci : difusi inovasi, penguatan kapasitas kelompok tani, dinamika kelompok tani

ABSTRACT
The object of this research to know implementation diffusion of innovation theory on group
capacity building. The research object was re-oriented of social system, communication and
diffusion of innovation theories that have impact to the empowerment, focus on group capacity
building to develop dynamic of farmers’group. The research method was literature riview
carried out during a month on October 2018. The results of this reseacrh indicated that strategic
and design of capacity building are need development refer to changes of government policy. The
polcies are agricultural extension institution. Promulgated farmer empowerment and protection
regulation are a good opportunities to support farmer empowerment program. Reorientation
aspects are group promotion goals, modul package focus on ELC (Experienching Learning
Cycle), field guidance, home base of extension officers, and farm reorganization toward
economic scale

Keywords : diffusion of innovation, farmer capacity building, dynamic of farmers’ group,


Experienching Learning Cycle (ELC)

98 | Jurnal Agriekstensia Vol. 17 No. 2 Desember 2018


Implikasi Perkembangan Penerapan Teori Difusi Inovasi dalam Penguatan ……………...…… (Surachman Suwardi)

PENDAHULUAN metodologi pemberdayaan yang telah


berhasil melakukan pemberdayaan sosial
Dampak negatif dari pembangunan ekonomi petani/nelayan; ketiga, metodologi
adalah terjadinya perubahan-perubahan yang diterapkan oleh P4K berdasarkan hasil
struktural kehidupan masyarakat. Menurut kaji tindak dan terbukti berhasil dalam
Paulus Wiratomo (2005) ada tiga perubahan, memberdayakan masyarakat miskin.
pertama kekerasan, kedua kemiskinan dan Melalui metoda yang sejenis, India telah
ketiga kehancuran lingkungan. Kemiskinan berhasil dalam dalam memberdayakan
menggambarkan rendahnya kualitas sumber masyarakat miskin. Keempat, Program P4K
daya manusia. Jumlah penduduk yang besar berlanjut, tidak sebatas proyek sehingga
tanpa kualitas sumber daya manusia yang memungkinkan terbentuknya suatu sistem
memadai akan menjadi beban pembangunan. pendidikan masyarakat dalam mencari
Untuk mengurangi masalah kemiskinan ini nafkah.
pemerintah terus berupaya mengatasinya Hasil-hasil penelitian yang dilakukan
melalui program pemberdayaan masyarakat. oleh V Puhazhendhi ; KJS Satyasai ; MS
Berbagai program telah dilaksanakan Kalkur ; dan R Das, RN Barman serta P.K
oleh pemerintah, seperti Program Pendukung Baruah (Surachman Suwardi, 2009)
Desa Tertinggal (P2DT), Program menyimpulkan bahwa pemberdayaan
Pengembangan Kecamatan (PPK), Program terhadap masyarakat miskin dengan
Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan pembelajaran penguatan kapasitas kelompok
(P2KP), Program Makanan Tambahan Anak akan (1) mampu membangun kegiatan
Sekolah (PMT-AS), Dana Bantuan kelompok dalam meningkatkan
Operasional Kecamatan, Program kesejahteraan anggotanya, (2) berhasil
Penyediaan Prasarana Dasar Pemukiman menumbuhkembangkan modal sosial
(Kawasan Kumuh, Perkotaan dan anggota kelompok seperti sifat hemat, tekun
Pemukiman Nelayan), Program Peningkatan dalam berusaha, kebiasaan menabung,
Pendapatan Petani/Nelayan Kecil (P4K), menumbuhkan simpan pinjam, rasa percaya
Bantuan Kredit Usaha Tani, Bantuan Sarana diri dan (3) program mampu
Produksi dan Bantuan Modal Usaha, menumbuhkembangkan kesetaraan jender.
Program Jaring Pengaman Sosial (JPS) yang P4K dibentuk oleh Badan
terdiri dari Program Pemberdayaan Daerah Pengembangan SDM Pertanian pada tahun
dalam Mengatasi Dampak Krisis Ekonomi 1979 di enam propinsi dan pada tahun 1999
(PDM-DKE), Operasi Pasar Khusus (OPK) , diperluas menjadi 18 propinsi, yaitu Riau,
Beras, Bantuan Beasiswa Sekolah, Program Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung,
Padat Karya dan Program Prakarsa khusus Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta,
bagi Penganggur Perempuan. Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat,
Secara umum program tersebut Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan,
belum efektif dapat mengatasi masalah Sulawesi Tengah, Kalimantan Barat,
kemiskinan karena kurang memotivasi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Nusa
partisipasi masyarakat serta dilaksanakan Tenggara Timur / Timor Timur dan Aceh,
secara parsial (sektoral). Sehubungan dan tersebar di 122 Kabupaten, 1.043
dengan hal tersebut, maka perlu melakukan Kecamatan dan 6.552 Desa.
peninjauan kembali program-program yang Pada tahun 2002, P4K telah mampu
ada, khususnya pada aspek metodologi memfasilitasi 67.802 Kelompok Usaha Kecil
pemberdayaannya. (KUK). Selain itu 47.305 KUK telah
Penelitian pada Program P4K sangat memiliki tabungan di Bank sebanyak Rp
strategis karena pertama, program ini 14,7 milyar dan 24.685 KUK mempunyai
berhasil ditumbuhkembangkan, program ini tabungan di kelompok senilai Rp 3,8 milyar.
merupakan long term project yang memiliki Dalam perjalanan sampai pada fase II,

99 | Jurnal Agriekstensia Vol. 17 No. 2 Desember 2018


Implikasi Perkembangan Penerapan Teori Difusi Inovasi dalam Penguatan ……………...…… (Surachman Suwardi)

Propinsi Timor Timur terlepas dari binaan METODE PENELITIAN


P4K karena telah menjadi negara sendiri,
sehingga jangkauan wilayah binaan menurun Metode penelitian yang digunakan
menjadi 102 Kabupaten, 662 Kecamatan dan adalah kajian pustaka yang dilakukan
3.857 Desa dengan melibatkan 213 Petugas selama 1 (satu) bulan, yaitu pada bulan
Pembina tingkat Propinsi, 491 Petugas Oktober 2018. Sedangkan objek penulisan
Pembina tingkat Kabupaten, 2.690 Penyuluh adalah rekonstruksi teori-teori perubahan
Pertanian (PP) dan Koordinator PP serta 76 sistem sosial, komunikasi, dan difusi
Account Officer BRI (AO BRI). inovasi, yang berimplikasi dalam
Pada akhir tahun 2005, pengelolaan pemberdayaan masyarakat, khususnya dalam
Program P4K dilanjutkan oleh Permerintah penguatan kapasitas kelompok menuju
Kabupaten Pelaksana Program P4K. Bupati dinamika kelompk tani.
berperan sebagai penanggungjawab program
dibantu oleh seluruh stakeholders seperti HASIL DAN PEMBAHASAN
dinas/instansi terkait dan BRI/lembaga
keuangan lainnya. Program P4K telah Teori Sistem Sosial
memberikan kontribusi dalam pengentasan Grand theory yang dipergunakan
kemiskinan. Hasil penelitian yang dilakukan dalam membahas pemberdayaan adalah
Biro Pusat Statistik (2002) menyimpulkan adalah Teori Sistem Sosial menurut Talcott
bahwa Program P4K telah berhasil secara Parsons (Johnson, 1986) yang mengkaji
efektif dalam mengentaskan sejumlah besar sistem sosial dalam dua sudut pandang, yaitu
rumah tangga dari kemiskinan. Hal yang sudut pandang struktural dan fungsional.
sama telah dilakukan oleh Biro Pusat Dalam sudut pandang struktural para aktor
Statistik Propinsi Jawa Barat untuk lokasi individual yang berinteraksi dapat
Program P4K Propinsi Jawa Barat (Biro berkembang menjadi struktur yang lebih
Pusat Statistik Propinsi Jawa Barat, 2005). luas, yaitu sosial dan budaya. Batas-batas
Beberapa hasil penelitian tentang sistem sosial tersebut adalah nilai-nilai atau
pemberdayaan pada Program P4K dapat unsur-unsur yang ada pada sistem sosial
dijadikan rujukan untuk penelusuran tersebut.
perkembangan implikasi teori difusi inovasi Adanya perubahan yang datang dari
pada penguatan kapasitas kelompok tani. luar ataupun dari dalam suatu sistem,
Berdasarkan hal tersebut tersebut, maka cenderung sistem itu mempertahankan
rumusan dalam penulisan ini adalah sejauh stabilitasnya melalui empat fungsi yang
mana implikasi perkembangan penerapan memaksa, yaitu adaptasi, pencapaian tujuan,
teori difusi inovasi dalam penguatan integrasi dan pemeliharaan pola yang
kapasitas kelompok tani. Maksud penulisan tersembunyi. Hal ini mengandung
adalah menganalisis dan menjelaskan pengertian bahwa secara fungsional setiap
implikasi perkembangan penerapan teori sistem harus mampu mengelola keempat
difusi inovasi dalam penguatan kapasitas fungsi tersebut.
kelompok tani. Sedangkan tujuan penulisan Parsons mengistilahkan empat fungsi
adalah untuk mengetahui implikasi tersebut sebagai Kerangka AGIL. Pada
perkembangan penerapan teori difusi inovasi dasarnya kerangka ini menunjukkan empat
dalam penguatan kapasitas kelompok tani. prasyarat fungsional yang harus dipenuhi
Tulisan ini diharapkan dapat oleh suatu sistem sosial. Kerangka tersebut
bermanfaat bagi pengembangan ilmu terdiri dari komponen A, G, I dan L. A
pengetahuan tentang difusi inovasi serta singkatan dari Adaptation, G singkatan dari
dapat mempunyai kegunaan praktis yang Goal attainment, I singkatan dari
dapat digunakan dalam memecahkan Intergration dan L singkatan dari Latent
persoalan yang berkaitan dengan pattern maintenance.
pemberdayaan petani. Rusidi (1990) mempertegas teori
100 | Jurnal Agriekstensia No. 17 Vol. 2 Desember 2018
Implikasi Perkembangan Penerapan Teori Difusi Inovasi dalam Penguatan ……………...…… (Surachman Suwardi)

sistem sosial yang dipelopori oleh Parsons yang disengaja dengan adanya orang luar
dengan menghubungkan kerangka AGIL ke atau sebagian anggota sistem yang bertindak
dalam struktur dan fungsi sistem sosial. sebagai agen pembaharu yang secara intensif
Keterkaitan kerangka AGIL tersebut berusaha memperkenalkan ide-ide baru
merupakan strategi analisa fungsional yang tersebut untuk mencapai tujuan yang telah
dapat diterapkan pada sistem sosial tingkat ditentukan oleh lembaga dari luar.
mikro, mezzo atau makro. Kerangka tersebut Sedangkan perubahan kontak selektif terjadi
menunjukkan pada kebutuhan setiap sistem jika anggota sistem sosial terbuka pada
sosial untuk memenuhi persyaratan pengaruh dari luar dan menerima atau
fungsional. menolak ide baru dari luar.
Berfungsinya struktur status-status Ditinjau dari sudut penerima ide-ide
tersebut merupakan seperangkat peranan baru, Rogers dan Shoemaker (1986),
yang saling mempengaruhi satu sama lain. mengklasifikasikannya ke dalam perubahan
Dengan demikian struktur sosial dan fungsi individual dan perubahan sistem. Perubahan
sosial berhubungan erat dan saling pada tingkat individu dimana seseorang
mempengaruhi. Apabila struktur dan fungsi bertindak sebagai individu dalam sistem
sosial tersebut berubah, maka akan terjadi sosial yang menerima atau menolak inovasi.
perubahan sosial. Melalui pemberdayaan Perubahan pada tingkatan ini disebut dengan
masyarakat diharapkan perubahan tersebut berbagai macam istilah antara lain, difusi,
ke arah yang bermanfaat. adopsi, modernisasi, akulturasi, belajar atau
sosialisasi atau disebut juga sebagai
Teori Komunikasi perubahan mikro. Sedangkan perubahan
Middle rank theory berdasarkan pada tingkat sistem sosial sering diistilahkan
tindakan komunikasi dalam sistem sebagai pembangunan, sosialisasi, integrasi,
pemberdayaan terhadap petani yang adaptasi atau disebut juga sebagai perubahan
berakibat pada perubahan sosial. Rogers dan makro.
Shoemaker (1986) dan Roger dan Adhikarya Memperhatikan konsep-konsep
(1978) membahas perubahan sosial dari komunikasi konvergen, maka proses
Teori Komunikasi, yaitu dari aspek difusi pemberdayaan terhadap petani akan lebih
inovasi yang disempurnakan, yaitu efektif menggunakan model konvergen.
pendekatan Model Komunikasi Konvergen. Melalui sistem penyuluhan dengan
Terdapat dua jenis perubahan sosial pendekatan ini, akan diperoleh kesetaraan
berdasarkan sumber terjadinya perubahan, peran antara Penyuluh Pertanian sebagai
yaitu pertama perubahan imanen, jika komunikator dengan petani sebagai
sumber perubahan berasal dari dalam sistem komuikan atau pembelajar.
sosial. Kondisi ini terjadi jika anggota
sistem sosial menciptakan dan Teori Difusi Inovasi
mengembangkan ide baru dengan sedikit Kementerian Pertanian yang
atau tanpa pengaruh sama sekali dari pihak merupakan salah satu kementerian yang
luar dan kemudian ide baru itu menyebar ke melaksanakan Program Peningkatan
seluruh sistem sosial. Kedua perubahan Kesejahteraan Petani dan telah berhasil
kontak, jika sumber ide baru berasal dari luar melaksanakan pembelajaran masyarakat
sistem sosial. Kondisi ini terjadi jika sumber yang pendapatannya kurang, namun masih
dari luar sistem sosial memperkenalkan ide mengalami kendala dalam
baru (antar sistem). menumbuhkembangkan kelembagaan
Berdasarkan datangnya kebutuhan Kelompok Petani. Kondisi ini disebabkan
untuk berubah, perubahan kontak terdiri dari kurang lancarnya proses komunikasi antara
perubahan kontak terarah dan perubahan fasilitator, yaitu Penyuluh Pertanian dan
kontak selektif. Perubahan kontak terarah petugas dari instansi terkait dan petani
atau perubahan terencana adalah perubahan binaannya sehingga tingkat adopsinya pada
101 | Jurnal Agriekstensia No. 17 Vol. 2 Desember 2018
Implikasi Perkembangan Penerapan Teori Difusi Inovasi dalam Penguatan ……………...…… (Surachman Suwardi)

program penguatan kapasitas kelompok Lembaga Keuangan Mikro (LKM)-


belum sesuai harapan. Fenomena-fenomena Program P4K. Penelitian ini
tersebut dikaji melalui Teori Difusi Inovasi menggunakan metode survei terhadap
dalam Komunikasi Konvergen sebagai LKM-P4K di Kabupaten Kuningan.
applied theory, Teori Andragogi sebagai Metode analisis menggunakan analisis
supporting theory, serta beberapa hasil statistik non parametrik koefisien
penelitian, maka diperoleh hasil bahasan korelasi jenjang Spearman. Hasil
terhadap unsur-unsur yang mempengaruhi penelitian mengungkapkan bahwa
adopsi petani kecil pada program penguatan pertama, karakteristik petani kecil yang
kapasitas kelompok. terdiri dari pengalaman di bidang kredit
produksi (simpan pinjam) berhubungan
Perkembangan Teori Difusi Inovasi secara nyata dengan responnya terhadap
Penelusuran dan temuan hasil LKM ; dan kedua, karakteristik petani
penelitian yang dilakukan oleh para peneliti kecil yang terdiri dari tingkat
berfokus pada faktor-faktor yang terkait pengetahuan, pendapatan, kepercayaan,
dengan difusi inovasi adalah sebagai berikut kebutuhan, kepuasan dan penyesuaian
(a) Rogers dalam Van Den Ban dan diri berhubungan nyata dengan
Hawkins (1999) telah menelusuri pengalaman di bidang kredit produksi
beberapa penelitian yang terkait dengan (simpan pinjam).
difusi inovasi. Hasil penelusurannya Hasil penelitian tersebut dapat
mengungkapkan beberapa variabel dijadikan rujukan dalam menelusuri
yang berhubungan secara positif faktor-faktor yang mempengarui tingkat
dengan indeks adopsi. Variabel- keputusan adopsi inovasi yang terjadi
variabel tersebut adalah pendidikan, dalam suatu sistem sosial. Tingkat
baca tulis, status sosial yang lebih keputusan adopsi pada penelitian
tinggi, unit ukuran besar, orientasi tersebut dipergunakan pada aplikasi
ekonomi komersial, sikap yang lebih teori respon, dengan kategori responden
berkenan terhadap kredit, sikap yang yang sama, yaitu petani kecil yang
lebih berkenan terhadap perubahan, dibina oleh Program P4K, serta jenis
sikap yang lebih berkenan terhadap inovasi yang relatif sama, yaitu inovasi
pendidikan, intelegensia, partisipasi sosial tentang pembelajaran kelompok
sosial, kosmopolitanisme, kontak (KPK dan LKM) yang bertujuan untuk
dengan agen perubahan, keterbukaan merubah cara pandang petani kecil agar
dengan media massa, keterlibatan pada meningkat kesejahteraannya.
saluran antar pribadi, pencarian Hubungan kausalitas antar variabel
informasi yang lebih aktif, pengetahuan yang menjadi penelusuran penulis
tentang inovasi dan pendapat tentang adalah karakteristik petani kecil yang
kepemimpinan. terdiri dari pengalaman di bidang kredit
Hasil penelusuran penelitian tersebut produksi (simpan pinjam) berhubungan
dapat dijadikan rujukan dalam secara nyata dengan responnya terhadap
menelususi faktor-faktor yang LKM.
mempengarui tingkat keputusan adopsi (c) Isti Wahyuningsih (2003) dalam
inovasi yang terjadi dalam suatu sistem penelitiannya telah menguji faktor-
sosial. Tingkat keputusan adopsi akan faktor yang berpengaruh terhadap
menyebabkan terjadinya perubahan partisipasi petani kecil dalam kegiatan
sosial. penguatan kapasitas kelompok pada
(b) Surachman Suwardi (2005) dalam KPK Program P4K di Kabupaten
penelitiannya telah menguji hubungan Boyolali. Metode penelitian
karakteristik petani kecil dan menggunakan survei sedangkan metode
pengalaman dengan responnya terhadap analisis statistik menggunakan analisis
102 | Jurnal Agriekstensia No. 17 Vol. 2 Desember 2018
Implikasi Perkembangan Penerapan Teori Difusi Inovasi dalam Penguatan ……………...…… (Surachman Suwardi)

jalur. Hasil penelitian menyimpulkan kekuatan pendampingan dan kemajuan


bahwa faktor-faktor yang usaha anggota KPK.
mempengaruhi partisipasi petani kecil Hasil penelusuran penelitian tersebut
dalam penguatan kapasitas kelompok dapat dijadikan rujukan dalam
adalah wawasan petani, tingkat menelusuri faktor-faktor yang
pendidikan petani, sikap petani, mempengarui tingkat keputusan adopsi
motivasi petani, intensitas penyuluhan inovasi yang terjadi dalam suatu sistem
kredit P4K dan peran tokoh masyarakat. sosial. Tingkat keputusan adopsi pada
Hasil penelusuran penelitian tersebut penelitian tersebut dijelaskan pada
dapat dijadikan rujukan dalam tingkat efektifitas pemberdayaan petani
menelususi faktor-faktor yang kecil ditinjau dari perspektif penguatan
mempengarui tingkat keputusan adopsi kapasitas kelompok dengan kategori
inovasi yang terjadi dalam suatu sistem responden yang sama, yaitu petani kecil
sosial. Tingkat keputusan adopsi pada yang dibina oleh Program P4K, serta
penelitian tersebut dijelaskan pada jenis inovasi yang relatif sama, yaitu
tingkat partisipasi petani kecil dalam inovasi sosial tentang pembelajaran
program penguatan kapasitas kelompok kelompok (KPK) yang bertujuan untuk
dengan kategori responden yang sama, merubah cara pandang petani kecil
yaitu petani kecil yang dibina oleh dalam meningkatkan kesejahteraannya.
Program P4K, serta jenis inovasi yang Hubungan kausalitas antar variabel
relatif sama, yaitu inovasi sosial tentang yang menjadi penelusuran penulis
pembelajaran kelompok yang bertujuan adalah peningkatan kapasitas petani
untuk merubah cara pandang petani kecil dipengaruhi oleh lingkungan fisik,
kecil dalam meningkatkan kekosmopolitan petani kecil, kebutuhan
kesejahteraannya. berkelompok, kekuatan pendampingan
Hubungan kausalitas antar variabel dan kemajuan usaha petani kecil.
yang menjadi penelusuran penulis (e) Surachman Suwardi (2009), melengkapi
adalah tingkat partisipasi petani kecil temuan hasil penelitian sebelumnya;
dalam program penguatan kapasitas (1) menguji hubungan kausal pengaruh
kelompok dipengaruhi oleh wawasan antara karakteristik petani kecil sebagai
petani, tingkat pendidikan petani, sikap variabel bebas yang meliputi umur,
petani, motivasi petani, intensitas tingkat pendidikan formal,
penyuluhan kredit P4K dan peran tokoh pengetahuan, luas pemilikan lahan,
masyarakat. lamanya menjadi petani kecil,
(d) Henrykus Sihaloho (2004) dalam pendapatan, kepercayaan, kepuasan,
penelitiannya telah mengkaji faktor- kebutuhan, penyesuaian diri,
faktor yang berpengaruh terhadap kekosmopolitan, partisipasi, sifat
efektivitas pemberdayaan anggota KPK wirausaha, kesetaraan jender dan
dilihat dari perspektif penguatan kesejahteraan dengan tingkat adopsi
kapasitas anggota KPK pada Program petani kecil dalam program penguatan
P4K di Kabupaten Bogor. Metode kapasitas kelompok sebagai variabel
penelitian menggunakan metode survei antara. Beberapa peneliti sebelumnya
sedangkan metode analisis data baru mengungkap hubungan dan
menggunakan analisis path. Hasil pengaruh sebagian karakteristik adopter
penelitian mengungkapkan bahwa dengan tingkat adopsi inovasi.
efektivitas pemberdayaan anggota KPK Hubungan kausal dimensi-dimensi pada
ditinjau dari perspektif peningkatan variabel karakteristik petani kecil
kapasitas anggota KPK dipengaruhi dengan tingkat adopsi petani kecil
oleh lingkungan fisik, kekosmopolitan dalam penguatan kapasitas kelompok
anggota KPK, kebutuhan berkelompok, baru terungkap pengaruh tingkat
103 | Jurnal Agriekstensia No. 17 Vol. 2 Desember 2018
Implikasi Perkembangan Penerapan Teori Difusi Inovasi dalam Penguatan ……………...…… (Surachman Suwardi)

kekosmopolitan, wawasan petani dan Dengan mencermati hasil


tingkat pendidikan petani terhadap penelusuran dan temuan hasil penelitian
penguatan kapasitas kelompok pada yang dilakukan oleh para peneliti yang
situasi kebijakan pelaksanaan berfokus pada faktor-faktor yang terkait
penyuluhan yang berbeda; (2) menguji dengan difusi inovasi, maka implikasi
hubungan kausal antara sifat inovasi terhadap pemberdayaan petani adalah
penguatan kapasitas dengan tingkat perbaikan pemberdayaan petani melalui
adopsi petani kecil dalam penguatan sintesa dari model keberfungsian sosial dari
kapasitas kelompok; (3) menguji Du Bois dan Milley dan model
hubungan kausal pengaruh antara faktor pengembangan agribisnis petani kecil dari
pendukung yang meliputi tipe Bungaran Saragih (Surachman Suwardi,
keputusan inovasi, saluran komunikasi, 2009). Relevansi hasil penelitian dengan
ciri-ciri sistem sosial, umpan balik dan kondisi saat ini, terutama setelah perubahan
kepemimpinan ketua KPK yang terdiri kelembagaan penyuluhan akibat lahirnya
dari persyaratan ketua KPK dan hal-hal Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014,
yang harus dilakukan ketua KPK Peraturan Menteri Pertanian Nomor
dengan tingkat adopsi petani kecil 03/Permentan/SM.200/1/2018 tentang
dalam penguatan kapasitas kelompok; Pedoman Penyelenggaraan Penyuluhan
(4) menguji hubungan kausal antara Pertanian serta tuntutan terhadap
kebijakan pemerintah tentang Program perlindungan dan pemberdayaan petani
P4K dengan tingkat adopsi petani kecil (Undang-Undang Nomor 19 tahun 2013),
dalam program penguatan kapasitas sebagaimana tertera pada Tabel 1.
kelompok. Beberapa penelitian baru Upaya pengembangan penguatan
mengungkap pengaruh intensitas dan kapasitas kelompok secara sistemik dan
kekuatan pendampingan yang berkelanjutan mengacu kepada pendapat
dilakukan oleh penyuluh pertanian Bungaran Saragih (Surachman Suwardi,
terkait dengan pembelajaran di 2009) sebagaimana disajikan pada Gambar
kelompok pada situasi kebijakan 2. Alur tersebut menggambarkan pembinaan
pelaksanaan penyuluhan yang berbeda. secara sistemik dengan memperhatikan
pengembangan skala usaha, yang meliputi
Implikasi dalam Pengembangan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Penguatan Kapasitas Kelompok Tani Setiap tahapan tersebut dilaksanakan secara
integrasi, yang difasilitasi oleh Pemerintah.

Tabel 1. Pengembangan Strategi Penguatan Kapasitas Kelompok


Dimensi yang perlu
No. Variabel mendapat perhatian Strategi Pengembangan Strategi
khusus
1. Karakteristik  Umur  Menyempurnakan indikator Tujuan berkelompok disesuaikan
Petani Kecil  Pendidikan seleksi calon anggota dengan kebutuhan anggota dan fasilitasi
formal kelompok berdasarkan program pemerintah
 Pemilikan lahan umur produktif, pendidikan
pertanian formal dan kepemilikan
lahan
 Memperbaiki indikator
kemiskinan dengan
mempertimbangkan
keberfungsian sosial
2. Sifat Inovasi  Observabilitas Pengembangan modul Optimalisasi pengembangan modul
Pe-nguatan inovasi pembela-jaran penguatan pembelajaran penguatan kapasitas
Kapasitas kapasitas kelompok kelompok berdasarkan prinsip ELC
Kelompok berdasarkan prinsip ELC (Experience Learning Cycle)
(Experience Learning Cycle)

104 | Jurnal Agriekstensia No. 17 Vol. 2 Desember 2018


Implikasi Perkembangan Penerapan Teori Difusi Inovasi dalam Penguatan ……………...…… (Surachman Suwardi)

Dimensi yang perlu


No. Variabel mendapat perhatian Strategi Pengembangan Strategi
khusus
3. Faktor  Umpan balik  Membangun komunikasi Optimasilasi pendampingan, kursus tani
Pendukung  Kepemimpinan bersama client dalam hal ini dan magang terkait penerapan
ketua kelompok petani kecil dalam teknologi serta Kepemimpinan
mengembangkan inovasi Kelompok
 Melaksanakan kursus yang
terkait dengan
kepemimpinan kelompok
4. Kebijakan  Pendampingan Integrasi program Optimalisasi Penanggung Jawab
Pemerintah oleh petugas dari Program serta Sinergisme Pelaksanaan
tentang lembaga Program Pemberdayaan
Pembelajaran keuangan
Program P4K
5. Dinamika  Pemeliharaan dan Mengintensifkan pembinaan Pengembangan Dinamika Kelompok
Kelompok pengembangan secara sistematis dan diarahkan pada Pengembangan Usaha
kelompok berkelanjutan, melalui dan Kelembagaan Petani
pengembangan agribisnis

Seluruh Stakeholders

Penumbuhan Penguatan kapasitas Pengembangan


Perencanaan Partisipatif

kelompok secara kelompok Kelompok


partisipatif

Evaluasi
 Berbasis tujuan  Pembelajaran yang  Farm
berkelompok dan adaptif melalui Reorganization
fasilitasi program Experience
pemerintah Learning Cycle  Small-scale
Industrial
Modernization

Service Rationalization

Gambar 2. Pengembangan Pola Penguatan Kapasitas Kelompok secara Sistemik dan


Berkelanjutan

Fase pertama adalah perencanaan dan selanjutnya Koperasi. Pada fase ini juga
secara partisipatif yang melibatkan seluruh dapat dikembangkan skala usaha yang lebih
stakeholders termasuk client. Proses besar tetapi cepat menghasilkan (quick
perencanaan ini dapat difasilitasi melalui yielding) yaitu agroindustri.
Musrenbang (Musyawarah Perencanaan
Pembangunan) secara berjenjang. Pada fase KESIMPULAN
kedua dilakukan penumbuhan secara
partisipatif dengan melibatkan seluruh Hasil analisis disimpulkan bahwa
stakeholders yang memiliki program sejenis implikasi perkembangan penerapan difusi
dengan kegiatan yang komplementer. Fase inovasi dalam pemberdayaan petani,
ketiga adalah penguatan kapasitas kelompok khususnya dalam mengembangkan dinamika
yang adaptif dengan menggunakan model kelompok tani adalah perlunya
ELC (Experiencing Learning Cycle) dan pengembangan strategi penguatan kelompok
fase keempat adalah farm reorganization dan pola penguatan kapasitas kelompok
melalui penumbuhan pra koperasi, seperti secara sistemik dan berkelanjutan.
Gabungan KPK, Lembaga Keuangan Mikro Pengembangan strategi dan pola penguatan
105 | Jurnal Agriekstensia No. 17 Vol. 2 Desember 2018
Implikasi Perkembangan Penerapan Teori Difusi Inovasi dalam Penguatan ……………...…… (Surachman Suwardi)

kapasitas kelompok tersebut didasarkan Rogers, Everett M. dan Shoemaker, E.


adanya perubahan lingkungan strategis, Floyd. 1986. Memasyarakatkan Ide-
terutama adanya perubahan kelembagaan ide Baru. Surabaya : Usaha
penyuluhan. Lahirnya Undang-Undang Nasional.
Perlindungan dan Pemberdayaan Petani
menjadi peluang yang baik dalam Rusidi. 1990. Dinamika Kelompok Tani.
mendukung pelaksanaan pemberdayaan Fakultas Pertanian. UNPAD.
petani. Aspek yang dikembangkan meliputi
tujuan berkelompok, modul pembelajaran Sihaloho, Hendrykus. 2004. Pemberdayaan
berbasis ELC (Experienching Learning Pengusaha Kecil melalui Bantuan
Cycle), pendampingan, home base Kredit dan Pendampingan (Kasus
penyuluhan, dan pengembangan Peserta Proyek P4K di Kabupaten
kelembagaan usaha. Bogor). Disertasi. IPB.

Suwardi, Surachman. 2005. Respon Petani


DAFTAR PUSTAKA Kecil terhadap Lembaga Keuangan
Mikro/LKM (Suatu Kasus Petani
Badan Pengembangan SDM Pertanian. Kecil Anggota Lembaga Keuangan
2006. P4K Programme Completion Mikro di Kabupaten Kuningan).
Report. Jakarta : Badan Tesis. Program Pascasarjana
Pengembangan SDM Pertanian, Universitas Padjadjaran. Bandung.
Departemen Pertanian.
Suwardi, Surachman. 2009. Faktor-Faktor
Biro Pusat Statistik (BPS). 2002. Studi Yang Mempengaruhi Adopsi
Dampak P4K. BPS Pusat. Program Penguatan Kapasitas
Kelompok Serta Dampaknya
Biro Pusat Statistik (BPS) Propinsi Jawa Terhadap Dinamika Kelompok Tani
Barat. 2005. Studi Dampak P4K (Kasus Program Peningkatan
Jawa Barat. BPS Propinsi Jawa Pendapatan Petani Kecil di
Barat. Kabupaten Sumedang). Disertasi.
Program Pascasarjana Universitas
Hawkin, HS., and AW. Van Den Ban. Padjadjaran. Bandung.
1999. Penyuluhan Pertanian.
Terjemahan : Agnes Dwina Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
Herdiasti. Kanisius. Yogyakarta. 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah.
Johnson, Doyle Paul. 1986. Teori Sosiologi _____________________________ Nomor
Klasik dan Modern. University of 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan
South Florida. dan Pemberdayaan Petani.

Peraturan Menteri Pertanian Nomor Wahyuningsih, Isti. 2003. Partisipasi


03/Permentan/SM.200/1/2018 Petani pada Program Pembinaan
tentang Pedoman Penyelenggaraan Peningkatan Pendapatan Petani -
Penyuluhan Pertanian. Nelayan Kecil (P4K) di Kabupaten
Boyolali. Tesis. UGM.
Rogers, Everett M and Adhikarya, R. 1978.
Communication and Inequitable
Development : Narrow The Socio -
Economic Benefit Gap. Media Asia.
106 | Jurnal Agriekstensia No. 17 Vol. 2 Desember 2018

Anda mungkin juga menyukai