METODE PENELITIAN
akan berdasarkan tujuan penelitian, maka penelitian ini adalah deskriptif dan
Sugiyono (2015:23) data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, atau
data yang memiliki kecenderungan dapat dianalisis dengan cara atau teknik
statistik. Data tersebut dapat berupa angka atau skor dan biasanya diperoleh
101
102
digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas (Sugiyono, 2011, 21).
manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistempemikiran, ataupun suatu
Unit analisis dalam penelitian ini adalah yaitu para ASN Joint
apakah antara dua variabel atau lebih memiliki hubungan atau tidak.
ini:
Tabel 4.1
Operasionalisasi Variabel Penelitian
bagi peneliti yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara
yang sama atau mengembangkan cara pengukuran construct yang lebih baik
lagi.
2014:193) untuk data primer yaitu melalui metode survei dengan cara :
1) Interview (wawancara).
kinerja.
2) Kesioner
108
kepada para ASN Joint Inspection pada kunjungan kapal kargo di Lima
1) Observasi
Dilakukan terhadap sumber data yang sesuai dengan unit observasi yang
2) Studi dokumentasi
penelitian akan dilakukan pada bulan Oktober 2020 sampai dengan bulan
September 2021.
109
Tabel 4.2
Populasi Penelitian
berikut :
populasi”.
Oleh karena itu, untuk sampel yang diambil dari populasi harus betul-
sebenarnya.
sebagai berikut:
111
penelitian.
tiap kategori.
ukuran sampel harus beberapa kali lebih besar (10 kali atau lebih)
Tabel 4.3
Banyaknya Variabel dan Ukuran Sampel Minimal
Analisis Structural Equation Model (SEM)
Ukuran
No Banyak Variabel
Sampel
1 3 200
2 5 200
3 10 200
4 15 360
5 20 630
6 25 975
7 30 1395
Sumber : Joreskog dan Sorbom (2011:32)
112
diteliti sebanyak 200 untuk sampel penelitian dan 30 untuk sampel uji
coba.
Tabel 4.4
Populasi, Sampel dan Uji Responden Penelitian
Populas Uji
No Perguruan Tinggi Sampel
i responden
1 Belawan 110 17 3
2 Tanjung Priok 120 34 6
3 Tanjung Emas 100 33 6
4 Tanjung Perak 115 16 3
5 Makassar 115 24 5
Total 560 200 30
Sumber : Diolah peneliti (2021)
dipergunakan dalam penelitian harus valid dan terpercaya. Apabila alat yang
ketepatan alat ukur penelitian tentang arti atau isi yang sebenarnya
data metrik (skala interval dan rasio) ke dalam beberapa variabel baru
yang dikenal sebagai faktor. Dalam metode ini semua variabel adalah
dahulu tentang faktor yang dia duga kemudian diukur loading item-
data yang ada mencukupi untuk analisis faktor maka perlu dilakukan
uji Kaiser Meyer Olkin dan Bartlett’s. Suatu data dinyatakan sesuai
jika nilai KMO lebih besar atau sama dengan 0,6, dan Bartlett’s test
Di mana:
r❑
ij = koefisien korelasi antara variabel i dan j
Tabel 4.5
Rekomendasi Ukuran KMO
(Ghozali:2011).
yang tidak dapat diukur secara langsung disebut peubah laten (latent
116
variable). Peubah laten tidak dapat diukur secara langsung tetapi dapat
Adequacy (KMO-MSA).
keandalan data (Sekaran dan Bougie 2010). Hal yang dijadikan acuan
pada uji reliabilitas ini adalah Cronbach’s alpha dari analisis data.
dari konsistensi dan stabilitas suatu alat ukur. Konsistensi sebuah alat
tingkat stabilitas suatu alat ukur untuk mengukur suatu konsep tetap
Hair et al. (2007), bahwa batas bawah untuk Cronbach’s alpha adalah
0,70.
sebagai berikut:
r11
Di mana:
Tabel 4.6
Level Reliabilitas
Lisrel.
gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-
hipotesis.
Sunaryo: 2011).
teramati.
kovarians saja). Dalam matrik ini, diagonal utama (dari kiri atas
1. Spesifikasi model
2. Identifikasi Model
jumlah sampel.
3. Estimasi Model
(ML).
4. Evaluasi Model
5. Modifikasi Model
respesifikasi model.
variabel yaitu tiga variabel laten eksogen dalam hal ini budaya
(ξ3) dan dua variabel laten endogen efektivitas kerja (η1) dan
kinerja (η2).
statistik.
125
Pengukuran
Tabel 4.7
Pengujian Model Pengukuran
126
2 loading se 2
Budaya
Organisasi
Keyakinan
(x)2 2 (x)2/2
StdLoading
se
(X2)
(1)
Nilai
(x)3 3 (x)3/3
(X3)
Komunikasi ke
bawah (x)4 4 (x)4/4
(X4)
Komunikasi
ke bawah (x)5 5 (x)5/5
Komunikasi
(X5)
Organisasi
Komunikasi
(2)
Horizontal (x)6 6 (x)6/6
(X6)
Komunikasi
Lintas saluran (x)7 7 (x)7/7
(X7)
Rantai perintah
(x)8 8 (x)8/8
(X8)
Informasi
(X9) (x)9 9 (x)9/9
Koordinasi Wewenang
Tim (X10) (x)10 10 (x)10/10
(3) Tanggung
jawab (x)11 11 (x)11/11
(X11)
Tujuan
(X11) (x)12 12 (x)12/12
Keterlibatan (y)
1 1 (y)
1/1
(Y1)
Konsistensi
Efektivitas
(y)
2 2 (y)
2/2
(Y2)
Kerja (1)
Adaptasi (Y3)(y)3 3 (y)
3/3
Pengetahuan (y)
7 7 (y)
7/7
kerja (Y7)
Kreativitas (y) s
8 8 (y)
8/8
kerja (Y8)
Kerja sama (y)
9 9 (y)
9/9
(Y9)
Tanggung (y)
10 /10
jawab (Y10) 10 10
Tabel 4.8
Pengujian Hipotesis Statistik Model Struktural
Efektivitas Kerja
Gambar 4.1
Diagram Jalur Variabel Budaya Organisasi
Terhadap Efektivitas Kerja
129
berikut :
kerja (1)
Efektivitas Kerja
Gambar 4.2
Diagram Jalur Variabel Komunikasi Organisasi
Terhadap Efektivitas Kerja
sebagai berikut :
130
Kerja
Gambar 4.3
Diagram Jalur Variabel Koordinasi Tim
Terhadap Efektivitas Kerja
sebagai berikut :
kerja (1)
Gambar 4.4
Diagram Jalur Variabel Budaya Organisasi, Komunikasi Organisasi
dan Koordinasi Tim Terhadap Efektivitas Kerja
berikut :
Gambar 4.5
133
berikut :
(2)
Kinerja
Gambar 4.6
Diagram Jalur Variabel Komunikasi Organisasi
Terhadap Kinerja
berikut :
134
kinerja (2)
kinerja (2)
Gambar 4.7
Diagram Jalur Variabel Koordinasi Tim
Terhadap Kinerja
berikut :
Gambar 4.8
Diagram Jalur Variabel Efektivitas Kerja
Terhadap Komitmen Organisasi
berikut :
Gambar 4.9
Diagram Jalur Variabel Budaya Organisasi, Komunikasi
Organisasi dan Koordinasi Tim Serta Efektivitas Kerja
Terhadap Kinerja
berikut :
H0 : 11, 12, 13, 21, 22, 23, 24 = 0 Budaya organisasi (1), komunikasi
H1 : 11, 12, 13, 21, 22, 23, 24 ≠ 0 Budaya organisasi (1), komunikasi
kinerja (2)
Tabel 4.9
Pengujian Hipotesis Model Struktural
Kriteria
Hipotesis Deskripsi Hipotesis pengujian Hasil Uji
(α=0,05)
Budaya organisasi tidak berpengaruh
Ho
terhadap efektivitas kerja Ho Ditolak
H1 thitung > 1,96
Budaya organisasi berpengaruh Ha diterima
Ha
terhadap efektivitas kerja
Komunikasi organisasi tidak
Ho
berpengaruh terhadap efektivitas kerja Ho Ditolak
H2 thitung > 1,96
Komunikasi organisasi berpengaruh Ha diterima
Ha
terhadap efektivitas kerja
Koordinasi tim tidak berpengaruh
Ho
terhadap efektivitas kerja Ho Ditolak
H3 thitung > 1,96
Koordinasi tim berpengaruh terhadap Ha diterima
Ha
efektivitas kerja
Budaya organisasi, komunikasi
Ho organisasi dan koordinasi tim tidak
berpengaruh terhadap efektivitas kerja Ho Ditolak
H4 Fhitung> Ftabel
Budaya organisasi, komunikasi Ha diterima
Ha organisasi dan koordinasi tim
berpengaruh terhadap efektivitas kerja
H5 Ho Budaya organisasi tidak berpengaruh thitung > 1,96 Ho Ditolak
terhadap kinerja Ha diterima
138
Kriteria
Hipotesis Deskripsi Hipotesis pengujian Hasil Uji
(α=0,05)
Budaya organisasi berpengaruh
Ha
terhadap kinerja
Komunikasi organisasi tidak
Ho
berpengaruh terhadap kinerja Ho Ditolak
H6 thitung > 1,96
Komunikasi organisasi berpengaruh Ha diterima
Ha
terhadap kinerja
Koordinasi tim tidak berpengaruh
Ho
terhadap kinerja Ho Ditolak
H7 thitung > 1,96
Koordinasi tim berpengaruh terhadap Ha diterima
Ha
kinerja
Efektivitas kerja tidak berpengaruh
Ho
terhadap kinerja Ho Ditolak
H8 thitung > 1,96
Efektivitas kerja berpengaruh terhadap Ha diterima
Ha
kinerja
Budaya organisasi, komunikasi
organisasi, koordinasi tim dan
Ho
efektivitas kerja tidak berpengaruh
terhadap kinerja Ho Ditolak
H9 Fhitung> Ftabel
Budaya organisasi, komunikasi Ha diterima
organisasi, koordinasi tim dan
Ha
efektivitas kerja berpengaruh terhadap
kinerja
Sumber : Hair, et.al (2010:390)