TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anemia
Anemia adalah kondisi berkurangnya sel darah merah (erirosit dalam
sirkulasi darah atau massa hemoglobin, sehingga tidak mampu memenuhi
fungsinya sebagai pembawa oksigen ke seluruh jaringan (Tarwoto et al., 2007).
Anemia juga didefinisikan sebagai konsentrasi hemoglobin (Hb) dan hematokrit
(HTC) di bawah kadar normal, berdasarkan pada umur, jenis kelamin, dan lokasi
geografis (ketinggian dari permukaan laut). Umumnya kadar Hb pada wanita
adalah 12 g/dL dan pada pria adalah 14 g/dL. Mekanisme yang menyebabkan
terjadinya anemia yaitu kekurangan pembentukan sel darah merah, destruksi sel
darah merah yang lebih cepat dan kehilangan darah (perdarahan) (Wall, 2008).
Tabel 2.1. Diagnosa Anemia Defisiensi Besi pada Ibu Hamil (Sharma, 2012)
Rentang Anemia Defisiensi
Karakteristik Perhitungan
Normal Besi
Hb (g/dL) Metode sahli 11-15 <11
MCV (fL) PCV/eritrosit 75-96 <75
MCH (pg) Hb/Eritrosit 27-33 <27
MCHC (g/dL) Hb/PCV 32-35 <32
Gambaran Gambaran
Apus darah perifer normositik mikrositik
normokromik hipokromik
Besi serum (g/dL) 60-120 <60
TIBC (µg/dL) 300-400 >350
Saturasi Transferin <15%
Ferritin serum
13-27 <12
(mcg/dL)
FEP (µg/dL) <35 >50
Reseptor Transferin
Meningkat
serum
Hb, hemoglobin; MCV, mean corpuscular volume; MCH, mean corpuscular Hb;
MCHC, mean corpuscular Hb concentration; TIBC, total iron binding capacity;
FEP, free erythrocyte protoporphyrin; PCV, packed cell volume.
2.5 Hubungan Anemia pada Ibu Hamil dengan Bayi Berat Lahir Rendah
Menurut Bisara, Supraptinil, Afifa (2003), Kurang energi kronik pada
WUS muda dapat mengakibatkan BBLR pada bayinya dan komplikasi pada
persalinan yang berdampak kematian maternal dan bayi. Selain itu adanya
penyakit selama hamil mempunyai risiko 6 kali lebih besar untuk terjadinya
BBLR dibandingkan dengan tidak ada penyakit selama hamil. Hasil penelitian ini
sejalan dengan penelitian di Sukabumi terhadap ibu yang melahirkan BBLR
bahwa status anemia berhubungan dengan kejadian BBLR. Ibu dengan kadar
Hb<11 g% berisiko melahirkan BBLR 1,70 kali dibandingkan dengan ibu yang
memiliki kadar Hb 11 g% (Sistiarani, 2008).
Persentase kejadian BBLR pada ibu yang meminum zat besi kurang dari
90 tablet selama proses kehamilan sebesar 6,8%. Sedangkan pada ibu yang
meminum zat besi lebih dari 90 tablet selama kehamilan kejadian BBLR-nya
sebesar 4% Besar risiko faktor yang bermakna pada kejadian BBLR ibu yang
meminum zat besi kurang dari 90 tablet mempunyai risiko terjadi BBLR 1,7 kali
dibandingkan ibu yang meminum zat besi 90 tablet ke atas. (Pramono et al.,
2011).