88 264 1 PB
88 264 1 PB
2, Juni 2020
Doi : 10.36565/jak.v2i2.88
p-ISSN :2655-9226
e-ISSN: 2655-9218
Abstract
Anemia is a major factor causing maternal morbidity and mortality in developing countries.
According to the World Health Organization (WHO) the prevalence of anemia in pregnant women
in developing countries is 51%. In Indonesia, based on the results of the 2018 Riskesdas survey,
data on the proportion of anemia in pregnant women increased from 37.1% (2013) to 48.9%
(2018). Likewise, the Jambi City, in the Puskesmas Pakuan Baru there are still pregnant women
who have anemia. Target outcomes expected are: there is an increased knowledge between before
and after counseling. The method used is counseling. The results of dedication are an increase in
knowledge in pregnant women as an effort to prevent and recognize high risk or complications of
Anemia in early pregnancy.
Keywords: anemia, counseling, pregnant
Abstrak
Anemia merupakan faktor utama penyebab morbiditas dan mortalitas ibu di negara berkembang.
Menurut World Health Organization (WHO) prevalensi anemia pada ibu hamil di negara
berkembang sebesar 51%. Di Indonesia, berdasarkan hasil survei Riskesdas tahun 2018 didapatkan
data proporsi anemia pada ibu hamil mengalami peningkatan dari 37,1% (2013) menjadi 48,9%
(2018). Begitu juga Kota Jambi, di Puskesmas Pakuan Baru masih ada ibu hamil yang mengalami
anemia.Target luaran yang diharapkan peningkatan pengetahuan antara sebelum dan setelah
penyuluhan. Pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan pada bulan Apil - Juni 2019 di
Puskesmas Pakuan Baru. Sasaran kegiatan ini adalah seluruh ibu hamil yang berkunjung di
Puskesmas Pakuan Baru. Metode yang digunakan adalah penyuluhan/ ceramah disertai diskusi
dan tanya jawab menggunakan media leaflet. Hasil pengabdian terdapat peningkatan
pengetahuan anemia pada ibu hamil sebagai upaya pencegahan dan mengenali resiko tinggi atau
komplikasi anemia pada kehamilan secara dini.
Kata Kunci: anemia, ibu hamil, penyuluhan
94
Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK) Vol 2, No. 2, Juni 2020
Doi : 10.36565/jak.v2i2.88
p-ISSN :2655-9226
e-ISSN: 2655-9218
National Family Health Survey (NFHS-4), sepsis nifas. Serta berat lahir rendah yang
prevalensi anemia defisiensi besi pada ibu dapat berkontribusi pada peningkatan
hamil sebesar 50,3% di India dan 51,3% di persentase kematian bayi di negara-negara
Gujarat (Nimbalkar, 2017). Insiden anemia berkembang (Satyam, 2015).
pada wanita di India terjadi pada kelompok Hasil penelitian Erik Rosadi, Fithiyani,
usia 15-49 tahun sebesar 55,3% dan M. Hidayat (2019), menunjukkan bahwa
prevalensi anemia ibu hamil merupakan terdapat hubungan antara anemia dalam
kelompok yang paling rentan sebesar 58,7% kehamilan dan usia ibu hamil dengan
(Nivedita, 2016). kejadian abortus di RSUD Raden Mattaher
Di Indonesia, berdasarkan hasil survei Provinsi Jambi.
Riskesdas tahun 2018 didapatkan data Pengetahuan ibu hamil tentang anemia,
proporsi anemia pada ibu hamil mengalami nutrisi yang kaya zat besi dan asam folat
peningkatan dari 37,1% (2013) menjadi selama kehamilan sangat dibutuhkan untuk
48,9% (2018). Anemia ibu hamil terjadi memastikan kehamilan yang baik dan
pada rentang umur 15-24 tahun (84,6%), memiliki pengaruh besar pada kadar
25-24 tahun (33,7%), 35-44 tahun (33,6%), hemoglobin (Nimbalkar, 2017). Upaya
dan 45-54 tahun (24%). Begitu juga halnya penanggulangan anemia telah banyak
di Provinsi Jambi, di Puskesmas Pakuan dilakukan, tetapi belum menunjukkan
Baru masih ada ibu hamil dengan anemia. penurunan yang berarti. Sehingga
Kekurangan nutrisi yang paling umum diharapkan dengan adanya penyuluhan
pada kehamilan adalah anemia defisiensi tentang anemia selama kehamilan
besi (IDA). WHO mendefinisikan anemia diharapkan ibu hamil memperhatikan
ialah hemoglobin kurang dari 11mg/dl dan betapa pentingnya kesehatan pada ibu hamil
hematokrit kurang dari 0,33 (Nimbalkar, itu sendiri dan janinnya, sehingga angka
2017). Hemoglobin normal pada wanita kejadian anemia pada ibu hamil tidak
tidak hamil adalah 12 gr/dl. WHO mengalami peningkatan pada tiap tahunnya.
merekomendasikan bahwa hemoglobin Dan memotivasi masyarakat untuk bekerja
pada ibu hamil idealnya harus sama dalam pengembangan dan
dipertahankan pada atau di atas 11,0 gr/dl, implementasi pelayanan kesehatan serta
dan tidak boleh turun di bawah 10,5 gr/dl program pendidikan kesehatan memberikan
pada trimester kedua. (1) Anemia ringan penyuluhan kepada ibu hamil tentang cara
(Hb 10 hingga 10,9 gr/dl); (2) Anemia menjaga diri agar tetap sehat pada masa
sedang (Hb 7 hingga 9,9 gr/dl); (3) Anemia kehamilan serta meningkatkan kesadaran
berat (Hb kurang dari 7 gr/dl); (4) Sangat ibu tentang kemungkinan adanya resiko
parah (Hb kurang dari 4 gr/dl) (Satyam, tinggi atau terjadinya komplikasi kehamilan
2015). dan cara mengenali komplikasi tersebut
Anemia merupakan salah satu risiko secara dini (Kiftiyah, 2015).
kematian ibu, kejadian bayi dengan berat Berdasarkan paparan diatas maka
badan lahir rendah (BBLR), infeksi penulis tertarik mengangkat judul
terhadap janin dan ibu, keguguran, dan “Mencegah Anemia Lewat Penyuluhan
kelahiran prematur (Kemenkes RI, 2016). Langsung Kepada Ibu Hamil” sebagai
Anemia pada kehamilan dianggap sebagai upaya deteksi dini kemungkinan adanya
salah satu faktor risiko utama yang resiko tinggi atau komplikasi pada masa
berkontribusi 20-40% kematian ibu secara kehamilan/persalinan.
langsung atau tidak langsung melalui gagal
jantung, preeklampsia, perdarahan
antepartum, perdarahan postpartum, dan
95
Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK) Vol 2, No. 2, Juni 2020
Doi : 10.36565/jak.v2i2.88
p-ISSN :2655-9226
e-ISSN: 2655-9218
METODE PELAKSANAAN
Pengabdian kepada masyarakat ini
dilaksanakan pada bulan Apil - Juni 2019 di
Puskesmas Pakuan Baru. Sasaran kegiatan
ini adalah seluruh ibu hamil yang berada di
Puskesmas Pakuan Baru. Kegiatan
pengabdian kepada masyarakat ini,
mendapat rekomendasi dari Kepala
Puskesmas dan Kepala Ruang Kesehatan
Ibu dan Anak (KIA) Pakuan Baru untuk Gambar.1 Penyuluhan kepada ibu hamil
memberikan informasi tentang anemia
melalui penyuluhan kepada seluruh ibu
hamil dengan metode ceramah disertai
diskusi dan tanya jawab menggunakan
media leaflet. Penyuluhan yang dilakukan
merupakan kegiatan atau usaha untuk
menyampaikan informasi tentang anemia
pada ibu hamil meliputi pengertian,
penyebab, faktor risiko, tanda dan gejala,
dampak, serta penanganan/ pencegahan
anemia ibu hamil.
Tahapan kegiatan pengabdian kepada Gambar.2 Tim membagikan leaflet
masyarakat meliputi: Sebelum dilakukan penyuluhan tentang
1. Mengkaji dan menganalisis data anemia pada ibu hamil, 55% ibu mampu
2. Mengidentifikasi masalah menjelaskan pengertian anemia pada ibu
3. Menyusun rencana kegiatan hamil, 45% ibu mampu menguraikan
4. Menyusun SAP, materi, instrumen pre- penyebab anemia pada ibu hamil, 40% ibu
posttest serta mendesain leaflet mampu menyebutkan faktor resiko anemia
5. Mengurus izin lokasi kegiatan pada ibu hamil, 50% ibu mampu
6. Melakukan pretest menginformasikan tanda dan gejala anemia
7. Melakukan penyuluhan anemia ibu pada ibu hamil, 40% ibu mampu
hamil menerangkan dampak anemia pada ibu
96
Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK) Vol 2, No. 2, Juni 2020
Doi : 10.36565/jak.v2i2.88
p-ISSN :2655-9226
e-ISSN: 2655-9218
hamil, dan 45% ibu mampu menjabarkan terdapat perbedaan yang bermakna antara
penanganan/ pencegahan anemia pada ibu pengetahuan ibu hamil mengenai anemia
hamil. Banyak ibu hamil kurang sebelum dan setelah penyuluhan satu lawan
mengkonsumsi zat besi, padahal zat besi satu menggunakan pamphlet (p-value
dapat dipenuhi dari komposisi makanan 0,000<0,05). Pengabdian kepada
yang bergizi dan seimbang. masyarakat oleh Maternity dkk (2017),
Setelah dilakukan penyuluhan tentang berjudul Penyuluhan Tentang Anemia Pada
anemia pada ibu hamil, 85% ibu mampu Ibu Hamil Di Desa Pujorahayu Negeri
menjelaskan pengertian anemia pada ibu Katon Pesawaran yang dilakukan pada 30
hamil, 75% ibu mampu menguraikan ibu hamil memberikan hasil serupa bahwa
penyebab anemia pada ibu hamil, 70% ibu terdapat pengaruh signifikan pada
mampu menyebutkan faktor resiko anemia pengetahuan ibu sebelum dan sesudah
pada ibu hamil, 80% ibu mampu penyuluhan anemia ibu hamil (p<0,05).
menginformasikan tanda dan gejala anemia Peningkatan pengetahuan tersebut terjadi
pada ibu hamil, 70% ibu mampu akibat dari komunikasi efektif yang terjalin
menerangkan dampak anemia pada ibu antara penyuluh dan responden yang pada
hamil, dan 75% ibu mampu menjabarkan praktiknya menggunakan metode
penanganan/ pencegahan anemia pada ibu pendekatan individu dengan komunikasi
hamil. Ibu hamil mau mengkonsumsi zat dua arah yang mengedepankan unsur face-
besi melalui komposisi makanan yang to-face serta two-ways feedback dari
bergizi dan seimbang sesuai kebutuhan. penyuluh dan responden. Penggunaan
Selama proses penyuluhan terdapat ibu pamflet sebagai instrumen dalam
hamil yang bertanya tentang makanan yang komunikasi lisan-tulisan dua arah antara
baik dikonsumsi pada saat hamil dan kami penyuluh dan responden membantu
menjelaskan bahwa semua makanan baik meningkatkan penyebaran informasi atau
dikonsumsi pada ibu hamil, hanya saja ada pengetahuan lewat ilustrasi dan
beberapa kandungan zat gizi yang perlu pembahasan yang singkat, padat dan jelas
ditingkatkan terutama zat besi dan asam (Egryani, 2017).
folat. zat besi dan asam folat selama Penelitian oleh Kiftiyah (2015) berjudul
kehamilan sangat dibutuhkan untuk Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Pada Ibu
memastikan kehamilan yang baik dan Hamil Tentang Anemia Terhadap Perilaku
memiliki pengaruh besar pada kadar Pencegahan Anemia Selama Kehamilan,
hemoglobin. Setelah diberikan penyuluhan sebanyak 54 ibu hamil. Hasil analisis
tentang anemia pada ibu hamil, mereka mau bivariat menunjukkan bahwa ada pengaruh
mengkonsumsi zat besi melalui komposisi penyuluhan kesehatan pada ibu hamil
makanan yang bergizi dan seimbang tentang anemia dengan perilaku pencegahan
sehingga ibu hamil mampu mencegah dan anemia selama kehamilan di Wilayah Kerja
mengenali resiko tinggi atau komplikasi Puskesmas Megaluh Kecamatan Megaluh
anemia pada kehamilan secara dini. Kabupaten Jombang (p-value 0,043<0,05).
Hasil ini sejalan dengan penelitian Pencegahan anemia pada ibu hamil
Egryani dkk (2017) yang berjudul Pengaruh diantaranya cukup istirahat, mengkonsumsi
Penyuluhan Satu Lawan Satu Terhadap makanan bergizi yang banyak mengandung
Pengetahuan Ibu Hamil Mengenai Anemia Fe, pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali
Di Semarang, jumlah responden sebanyak dan mengkonsumsi tablet fe 90 tablet
48 ibu hamil yang sedang melakukan selama kehamilan. Sedangkan upaya
kunjungan antenatal care dan home visit. pencegahan anemia pada ibu hamil dapat
Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa dilakukan dengan pemberian fe melalui oral
97
Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK) Vol 2, No. 2, Juni 2020
Doi : 10.36565/jak.v2i2.88
p-ISSN :2655-9226
e-ISSN: 2655-9218
98
Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK) Vol 2, No. 2, Juni 2020
Doi : 10.36565/jak.v2i2.88
p-ISSN :2655-9226
e-ISSN: 2655-9218
99