Anda di halaman 1dari 3

PATOFISIOLOGI

Mekanisme dasar gangguan osmotik, akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat

diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalm rongga usus meninggi, sehingga terjadi

pergeseran air dan elektrolit dalam rongga usus, isi rongga usus yang berlebihan ini akan

merangsang usus, isi rongga usus yang berlebih ini akan merangsang usus untuk

mengeluarkannya sehingga timbul diare. Kedua akibat rangsangan tertentu ( misalnya toksin)

pada dinding usus akan terjadi peningkatan air dan elektrolit ke dalam rongga usus dan

selanjutnya diare timbul karena terdapat peningkatan isi rongga usus.Ketiga gangguan

motalitas usus, terjadinya hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan

usus untuk menyerap makanan sehingga timbul diare sebaliknya bila peristaltik usus

menurun akan mengakibatkanbakteri timbul berlebihan yang selanjutnya dapat menimbulkan

diare pula.Selain itu diare juga dapat terjadi, akibat masuknya mikroorganisme hidup

kedalam usus setelah berhasil melewati rintangan asam lambung, mikroorganisme tersebut

berkembang biak, kemudian mengeluarkan toksin tersebut terjadi hipersekresi yang

selanjutnya akan menimbulkan diare ( Titik Lestari,2016).


Infeksi bakteri pada saluran cerna menyebabkan inflamasi, kerusakan jaringan,

dan bermanifestasi dalam dua mekanisme utama :

a. Produksi eksotoksin. Sejumlah bakteri memproduksi dan mengekresikan

eksotoksin yang memasuki lingkungan sekitar, (lumen usus), menyebabkan

kerusakan dan inflamasi. Eksotoksin di dalam saluran cerna sering kali disebut

enterotoksin. Toksin ini menganggu absorpsi usus dan dapat menyebabkan

sekresi sejumlah besar elektrolit dan air ke dalam usus, menyebabkan diare

dan kehilangan cairan. Bakteri enterotoksin yang umum meliputi yang

diproduksi oleh Stafilokokus, Clostridium perfringens, Clostridium

botulinum,beberapa regangan Escherichia coli, Vibrie cholera, dan C difficili.

b. Invasi dan ulserasi mukosa. Bakteri lain, termasuk beberapa spesies Shigella,

Salmonella, dan E coli, merusak jaringan secara lebih langsung. Mereka

menginvansi mukosa usus pada usus halus atau kolon, menyebabkan ulserasi

mikroskopik, perdarahan, eksudat cairan, dan sekresi air dan elektrolit.

Pada beberapa kasus, mekanisme cedera tidak jelas. Mungkin akibat kombinasi

dari kerusakan langsung dan toksik. Sebagai contoh, virus Norwalk merusak

mukosa jejenum dengan sekresi cairan dan elektrolit.

[ CITATION Pri15 \l 1033 ]


Bakteri Stafilokokus, Clostridium perfringens, Clostridium botulimun, Escheria coli, Vibrie
cholera, C difficili

Ekstotoksin

Lumen usus dan lambung

Tanda inflamasi

Diare dan muntah

Kehilangan cairan dan elektrolit berlebih

Hipovolemia

Anda mungkin juga menyukai