Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Infek
Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Infek
PENDAHULUAN
2. Tujuan khusus
Setelah melakukan kunjungan rumah keluarga lansia mahasiswa dapat :
1. Melakukan pengkajian keperawatan keluarga pada An. Y anggota keluarga Tn.
C dengan penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
2. Menganalisa masalah kesehatan keluarga pada An. Y anggota keluarga Tn. C
dengan penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
3. Merencanakan tindakan keperawatan berdasarkan kebutuhan keluarga keluarga
pada An. Y anggota keluarga Tn. C dengan penyakit Infeksi Saluran
Pernapasan Akut (ISPA).
4. Melakukan tindakan keperawatan dalam pencegahan, penyembuhan dan
pemulihan berdasarkan masalah yang dialami keluarga keluarga pada An. Y
anggota keluarga Tn. C dengan penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut
(ISPA).
5. Mengevaluasi tindakan keperawatan yang telah diberikan pada keluarga
keluarga pada An. Y anggota keluarga Tn. C dengan penyakit Infeksi Saluran
Pernapasan Akut (ISPA).
2. Observasi
Pengamatan dan keterlibatan langsung terhadap kondisi pasien dalam penerapan
asuhan keperawatan keluarga dengan melakukan pemeriksaan fisik head to toe dan
pemeriksaan tanda-tanda vital.
3. Studi kepustakaan
Mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan kerawatan gerontik yaitu buku ajar
keperawatan keluarga, aplikasi asuhan keperawatan berdasarkan diagnosa medis dan
NANDA NIC-NOC.
.5. Sistematika penulisan
Adapun sistematika penulisan laporan adalah :
BAB I : Pendahuluan meliputi latar belakang, tujuan penulisan, ruang lingkup,
metode penulisan, sistematika penulisan.
BAB II : Tinjauan teoritis
.1. Konsep medis meliputi : defenisi, etiologi, tanda dan gejala,
pencegahan.
.2. Konsep asuhan keperawatan keluarga meliputi : pengkajian,
diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan.
BAB III : Tinjauan kasus meliputi : pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi
keperawatan, implementasi keperawatan dan evaluasi.
BAB IV : Pembahasan meliputi pengkajian sampai evaluasi keperawatan.
Bab V : Penutup meliputi kesimpulan dan saran.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
c. Pengkajian lingkungan
1) Karakteristik rumah
2) Karakteristik tetangga dan komunitas RW
3) Mobilitas geografis keluarga
4) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
d. Struktur keluarga
1) Sistem pendukung keluarga
2) Pola komunikasi keluarga
3) Struktur kekuatan keluarga
4) Struktur peran
5) Nilai atau norma keluarga
e. Fungsi keluarga
1) Fungsi afektif
2) Fungsi sosialisasi
3) Fungsi perawatan kesehatan
4) Fungsi reproduksi
5) Fungsi ekonomi
g. Pemeriksaan fisik
h. Harapan keluarga
B. Diagnosa keperawatan
Jenis diagnosa ada 3 (Padila, 2012) :
- Aktual
- Resiko
- Potensial
.1.2. Etiologi
Infeksi saluran pernafasan akut merupakan kelompok penyakit yang komplek
dan heterogen, yang disebabkan oleh berbagai etiologi. Etiologi ISPA terdiri dari 300
lebih jenis virus, bakteri, riketsia dan jamur. Virus penyebab ISPA antara lain golongan
mikrovirus (termasuk di dalamnya virus influenza, virus pra-influensa dan virus
campak), dan adenovirus. Bakteri penyebab ISPA misalnya: streptokokus hemolitikus,
stafilokokus, pneumokokus, hemofils influenza, bordetella pertusis dan karinebakterium
diffteria (Arifin, 2009). Jumlah penderita infeksi pernapasan akut sebagian besar terjadi
pada anak. Infeksi pernapasan akut mempengaruhi umur anak, musim, kondisi tempat
tinggal, dan masalah kesehatan yang ada ( R.Haryono-Dwi Rahmawati H, 2012).
.1. Pengkajian
.1.1. Pengumpulan data
a. Identitas keluarga
Nama : Tn. C Pendidikan : SMP
Umur : 45 tahun Pekerjaan : Nelayan
Agama : Islam Alamat : RT 1 RW 10 Percut
Suku : Jawa
44 45
23 19 14 10
Keterangan :
: perempuan : tinggal serumah
: laki-laki : pasien
atau : meninggal
d. Tipe keluarga
1. Jenis tipe keluarga
Keluarga Tn. C merupakan tipe keluarga nukleus family karena terdiri dari
ayah, ibu dan anak.
i. Struktur keluarga
Komunikasi keluarga dilakukan secara terbuka, bahasa yang dipakai setiap hari
adalah bahasa indonesia, keluarga tidak memiliki kesulitan bahasa dalam
penerimaan pesan. Pengendalian keluarga adalah Tn. C sebagai kepala keluarga,
keputusan diambil oleh kepala keluarga melalui musyawarah dan seluruh
anggota keluarga dan tidak ada permasalahan dalam anggota keluarga. Norma
keluarga berkaitan dengan kesehatan adalah keluarga mengatakan biasanya jika
anggota keluarga sakit, hanya membeli obat ke warung atau apotik dan dirawat
dirumah.
d. Telinga
- Bentuk Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris
Telinga
e. Mulut
- Keadaan
lembab Lembab Lembab Lembab Lembab Lembab
Bibir
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tdk ada Tdk ada Tidak ada
- Keadaan perdarahan perdarahan perdarahan perdarahan perdaraha perdarahan
Gusi gusi dan gusi dan gusi dan gusi dan n gusi gusi dan
gigi gigi gigi gigi dan gigi gigi
Tidak ada
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
- Keadaan tanda
tanda tanda tanda tanda tanda
Lidah perdaraha
perdarahan perdarahan perdarahan perdarahan perdarahan
n
f. Leher
Tidak ada
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesar
pembesara pembesara pembesara pembesara pembesara
- Tiroid an
n kelenjar n kelenjar n kelenjar n kelenjar n kelenjar
kelenjar
tiroid tiroid tiroid tiroid tiroid
tiroid
g. Integumen
Klien Klien Klien Klien Klien Klien
- Kebersih
tampak tampak tampak tampak tampak tampak
an klien
bersih bersih bersih bersih bersih bersih
Turgor Turgor Turgor Turgor Turgor Turgor
- Turgor
kulit baik kulit baik kulit baik kulit baik kulit baik kulit baik
- Kelemba
Baik Baik Baik Baik Baik Baik
pan
h. Pemeriksaan thorax
Inspeksi
- Bentuk
Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris
thorax
Irama
teratur,
Irama Irama Irama Irama Irama
terdengar
teratur dan teratur dan teratur dan teratur teratur dan
- Pernafas suara
tidak ada tidak ada tidak ada dan tak tidak ada
an tambahan
suara suara suara ada suara suara
dan ada
tambahan tambahan tambahan tambahan tambahan
ronchi
basah
i. Pemeriksaan Paru
Getaran
Getaran Getaran Getaran Getaran Getaran
suara
suara suara suara suara suara
- Palpasi terdengar
terdengar terdengar terdengar terdengar terdengar
dengan
dg teratur dg teratur teratur teratur dan teratur
teratur
Bunyi Bunyi Bunyi Bunyi Bunyi Bunyi
- Perkusi
resonan resonan resonan resonan resonan resonan
Suara nafas Suara
- Auskulta Suara nafas Suara nafas Suara nafas Suara nafas
tidak nafas
si teratur teratur teratur teratur
teratur teratur
j. Abdomen
Inspeksi
- Bentuk
Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris
Abdomen
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
- Benjolan
benjolan benjolan benjolan benjolan benjolan benjolan
Palpasi
- Tanda Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
nyeri
nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan
tekan
Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
- Benjolan
benjolan benjolan benjolan benjolan benjolan benjolan
k. Muskuloskeletal /Ekstremitas
- Kesimetr
Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris Simetris
isan
- Kekuata
Baik Baik Baik Baik Baik Baik
n Otot
Analisa data
No
Sign sympton Etiologi Problem
.
1. Ds : Ketidakmampuan Ketidakefektifan
- Ny. M mengatakan keluarga mengenal bersihan jalan
bahwa An. Y saat ini masalah ISPA napas An. Y
sedang batuk dan pilek
sudah 3 minggu. Ny.
M sudah membeli
obat diapotik dan
diminum tetapi belum
juga sembuh.
- Ny. M mengatakan
kalau anak batuk
biasanya diberi jeruk
nipis campur kecap,
kadang dibiarkan juga
sampai batuk tidak
datang lagi.
- Ny. M mengatakan
jika anak tidak dapat
menahan batuk
dimalam hari dan pagi
hari.
Do :
- An. Y tampak sesak
dan sulit
mengeluarkan
dahaknya.
- An. Y tampak lemas.
- Tampak mengeluarkan
ingus dari hidung.
- Pada pemeriksaan
auskulasi terdengar
ada suara tambahan
dan ronchi basah.
- RR : 24 x/i
2. Ds : Kurang informasi Kurang
- Keluarga mengatakan pengetahuan
biasanya jika anggota keluarga tentang
keluarga sakit, hanya pencegahan
membeli obat ke penyakit ISPA
warung atau apotik
dan dirawat dirumah.
- Keluarga mengatakan
tidak pernah
mendengar tentang
penyakit yang
mengganggu
pernapasan atau
penyakit ISPA.
- Keluarga mengatakan
tidak mengetahui
penyakit yang terjadi
pada anak.
Do :
- Keluarga tampak
bingung saat ditanya
tentang penyakit
ISPA.
- Keluarga tampak
banyak bertanya
tentang penyakit
anaknya.
- Keluarga tidak mau
membawa anak
berobat ke puskesmas
karena jauh dari
tempat tinggalnya.
3. Ds : Keluarga tidak Ketidakmampuan
- Keluarga mengatakan memanfaatkan keluarga
tidak mengerti syarat pemeliharaan memodifikasi
rumah sehat. lingkungan rumah lingkungan
- Keluarga mengatakan
pembuangan air
limbah keluarha ke
tanah dibelakang
rumah.
Do :
- Jarak sumur dan
jamban sekitar 7 m.
- Perabotan dan alat
masuk dapur tampak
berantakan.
- Rumah tampak gelap
dan pencahayaan tiap
ruangan dirumah
kurang baik.
- Baju banyak yang
bergantung.
- Banyak sampah
dipembuangan air
limbah keluarga.
- Jarak rumah ke
kandang ternak kurang
baik >10 m.
- Kandang ternak
tampak kotor.
Prioritas masalah
No
Kriteria Perhitungan Skor
.
3
1. Sifat masalah : aktual /3 x 1 1
2
Kemungkinan masalah dapat diubah : mudah /2 x 2 2
Potensial untuk dicegah : tinggi
3
Menonjolnya masalah : ada masalah dan /3 x 1 1
2
harus segera ditangani /2 x 1 1
Total 5
3
2. Sifat masalah : aktual /3 x 1 1
2
Kemungkinan masalah dapat diubah : mudah /2 x 2 2
Potensial untuk dicegah : cukup
2 2
Menonjolnya masalah : masalah ada tapi tidak /3 x 1 /3
1 1
perlu ditangani /2 x 1 /2
Total 3 7/6
3
3. Sifat masalah : aktual /3 x 1 1
1 1
Kemungkinan masalah dapat diubah : /2 x 2 /2
sebagian 2
2
/3
Potensial untuk dicegah : cukup /3 x 1 1
/2
Menonjolnya masalah : masalah ada tapi tak
1
perlu ditangani /2 x 1
Total 2 2/3
No Tanggal
Diagnosa keperawatan Paraf
. Ditemukan Teratasi
1. Ketidakefektifan bersihan jalan 9 Desember 2015
napas An. Y berhubungan data
ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah ISPA yang D
ditandai dengan Ny. M E
mengatakan bahwa An. Y saat S
ini sedang batuk dan pilek sudah I
3 minggu. Ny. M sudah membeli
obat diapotik dan diminum Y
tetapi belum juga sembuh. Ny. A
M mengatakan kalau anak batuk N
biasanya diberi jeruk nipis T
campur kecap, kadang dibiarkan I
juga sampai batuk tidak datang
lagi. Ny. M mengatakan jika
anak tidak dapat menahan batuk
dimalam hari dan pagi hari. An.
Y tampak sesak dan sulit
mengeluarkan dahaknya. An. Y
tampak lemas, tampak
mengeluarkan ingus dari hidung,
pada pemeriksaan auskulasi
terdengar ada suara tambahan
dan ronchi basah, RR : 24 x/i.
2. Kurang pengetahuan keluarga 9 Desember 2015
tentang pencegahan penyakit
ISPA berhubungan dengan
kurang informasi yang ditandai
dengan keluarga mengatakan
biasanya jika anggota keluarga
sakit, hanya membeli obat ke
warung atau apotik dan dirawat
dirumah. Keluarga mengatakan
tidak pernah mendengar tentang
penyakit yang mengganggu
pernapasan atau penyakit ISPA.
Keluarga mengatakan tidak
mengetahui penyakit yang
terjadi pada anak. Keluarga
tampak bingung saat ditanya
tentang penyakit ISPA. Keluarga
tampak banyak bertanya tentang
penyakitnya. Keluarga tidak
mau membawa anak berobat ke
puskesmas karena jauh dari
tempat tinggalnya.
3. Ketidakmampuan keluarga 9 Desember 2015
memodifikasi lingkungan
berhubungan dengan keluarga
tidak memanfaatkan
pemeliharaan lingkungan rumah
yang ditandai dengan keluarga
mengatakan tidak mengerti
syarat rumah sehat. Keluarga
mengatakan pembuangan air
limbah keluarha ke tanah
dibelakang rumah. Jarak sumur
dan jamban sekitar 7 m.
Perabotan dan alat masuk dapur
tampak berantakan. Rumah
tampak gelap dan pencahayaan
tiap ruangan dirumah kurang.
Baju banyak yang bergantung.
Banyak sampah dipembuangan
air limbah keluarga. Jarak rumah
ke kandang ternak kurang baik
<10 m, kandang ternak tampak
kotor.
.3. Intervensi keperawatan
No Masalah Evaluasi
Diagnosa keperawatan Sasaran Tujuan Intervensi keperawatan Paraf
. keperawatan Kriteria Standar
1. Gangguan Ketidakefektifan An.Y anggota Setelah dilakukan 1. Kaji pengetahuan tentang Respon Keluarga
jalan napas bersihan jalan napas keluarga Tn.C tindakan ISPA verbal mampu
An. Y berhubungan keperawatan 2. Beri motivasi keluarga tentang mengatasi
data ketidakmampuan keluarga Tn. C untuk mengemukakan penyakit penyakit
keluarga mengenal dapat mengenal pendapatnya tentang ISPA. ISPA. ISPA.
masalah ISPA. penyakit ISPA. 3. Diskusikan bersama D
keluarga mengenai E
pengertian penyebab dan S
gejala ISPA. I
4. Bimbing keluarga untuk
menjelaskan ulang
pengertian penyebab tanda
dan gejala ISPA.
5. Beri reinforcement positif
atas jawaban yang
diberikan.
2. Kurang Kurang pengetahuan Keluarga Tn. Setelah dilakukan 1. Kaji tingkat pengetahuan Respon Keluarga
pengetahuan keluarga tentang C tindakan keluarga tentang penyakit verbal mampu
tentang pencegahan penyakit keperawatan ISPA. tentang mencegah
penyakit. ISPA berhubungan keluarga di 2. Beri penjelasan tentang pemanfaatan penyakit
dengan kurang harapkan : penyakit ISPA. fasilitas ISPA.
informasi. keluarga mampu 3. Motivasi keluarga dalam pelayanan
memanfaatkan mengambil keputusan kesehatan.
fasilitas untuk membawa An. Y ke
kesehatan. posyandu atau ke
Y
puskesmas.
A
4. Beri kesempatan kepada
N
keluarga untuk bertanya
T
tentang hal yang belum
I
dimengerti.
5. Berikan pujian atas
kemampuan keluarga.
3. Lingkungan Ketidakmampuan Keluarga Tn. Setelah 1. Kaji pengetahuan klien Respon Keluarga
yang kotor keluarga memodifikasi C melakukan tentang pengertian sanitasi verbal mampu
dan tidak lingkungan tindakan lingkungan. tentang melakukan
sehat. berhubungan dengan keperawatan 2. Beri penyuluhan tentang syarat-syarat kebersihan
keluarga tidak keluarga Tn. C kesehatan lingkungan dan rumah sehat rumah dan
memanfaatkan mampu menjaga syarat-syarat rumah sehat. dan lingkungan
pemeliharaan kebersihan 3. Diskusikan dengan lingkungan dengan baik.
lingkungan rumah. lingkungan keluarga penyakit yang yang sehat.
rumah. ditimbulkan karena
lingkungan yang kotor.
4. Motivasi keluarga untuk
memelihara dan
menciptakan lingkungan
rumah yang sehat.
5. Motivasi keluarga untuk
menata perabotan rumah
tangga dengan baik.
6. Berikan kesempatan
kepada keluarga
menanyakan hal yang
belum dimengerti
7. Berikan reinforcement pada
hasil diskusi dengan
keluarga.
.1. Pengkajian
Pengkajian dari kasus ini terdiri dari 3 tahap yaitu pengumpulan data, pengolahan
data dan analisa data. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi langsung terhadap
keluarga. Tahap ini dapat terjadi berkat adanya kerjasama antara keluarga dan juga
penulis. Namun ada hal yang mungkin belum dijumpai karena keterbatasan waktu dan
keterbatasan pengolahan data. Tahap pengkajian terdiri atas struktur dan sifat keluarga,
faktor sosial budaya ekonomi, faktor lingkungan, riwayat kesehatan/riwayat medis.
Pada kasus penulis hanya mendapatkan pengkajian struktur dan sifat keluarga, faktor
sosial budaya ekonomi dan faktor lingkungan, faktor riwayat kesehatan/medis tidak
ditemukan oleh penulis didalam kasus.
.5. Evaluasi
Tahap evaluasi yang digunakan penulis adalah evaluasi formatif yaitu evaluasi yang
dilakukan selama proses asuhan keperawatan, dan evaluasi sumatif yaitu evaluasi akhir
dari 3 kali kunjungan yang dilakukan penulis. Setelah melakukan asuhan keperawatan
selama 3 kali kunjungan dalam 3 hari penulis menemukan perubahan perilaku dan
kemauan yang positif dari keluarga untuk meningkatkan kesehatan.
BAB 5
PENUTUP
.1. Kesimpulan
a. Pengkajian
Pada tahap pengkajian, penulis banyak mendapat kesenjangan antara teoritis
dengan kasus langsung dilapangan dimana pada teoritis terdapat fungsi keluarga dalam
peningkatan dan pemeliharaan kesehatan tetapi pada masyarakat secara langsung
penulis mengamati serta mendata keluarga menjalankan tugas dan fungsinya tidak
sesuai dengan kesehatan keperawatan yaitu masalah pengolahan sampah, pembuangan
air limbah, lingkungan kotor yang tidak memenuhi syarat kesehatan dan perilaku
merokok dimana penyebab masalah itu adalah kurang pengetahuan keluarga dalam
bidang kesehatan keluarga dan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah.
b. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan ditegakkan berdasarkan masalah yang ada dan dilengkapi
dengan data yang terkumpul dari keluarga. Penulis menemukan 3 diagnosa dari data
yang ada pada teori yakni:
1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas An. Y berhubungan data
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah ISPA.
2. Kurang pengetahuan keluarga tentang pencegahan penyakit ISPA
berhubungan dengan kurang informasi.
3. Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan berhubungan dengan
keluarga tidak memanfaatkan pemeliharaan lingkungan rumah.
c. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini, penulis terlebih dahulu membuat prioritas masalah
dengan mempertimbangkan berat ringannya masalah, sumber daya keluarga dan
ketidakmampuan keluarga dalam mengatasi/mengenal masalah dan memodifikasi
lingkungan rumah. Pada tahap ini penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori
pada kenyataannya penulis membuat rencana tindakan dan disesuaikan dengan masalah
yang berdampak pada setiap keluarga, dimana rencana asuhan ini penulis membuat
kesepakatan dengan keluarga dalam mengarahkan pelaksanaan.
d. Implementasi keperawatan
Pelakasanaan tindakan keperawatan dapat dilakukan secara berkesinambungan
karena adanya kerja sama yang baik antara penulis dengan keluarga.
e. Evaluasi
Tindakan yang dilakukan secara berkesinambungan ini masalah teratasi semua. Dari
3 diagnosa yang ditemukan penulis dapat teratasi, semua hal ini terjadi karena adanya
kerja sama yang baik antara penulis dan keluarga.
.2. Saran
1. Bagi puskesmas dan petugas kesehatan
Diharapkan dapat melakukan asuhan keperawatan pada keluarga yang tidak
memiliki rumah yang sehat. Dan dapat memberikan penyuluhan tentang rumah
sehat.
2. Bagi mahasiswa
Agar mempunyai persiapan untuk ke lapangan dan menguasai teori tentang
Asuhan keperawatan keluarga. Sehingga dapat mempermudah mahasiswa dalam
praktek lapangan.