Anda di halaman 1dari 3

1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ( APBN).

Anggaran tersebut merupakan rencana


pengeluaran dan penerimaan negara untuk tahun mendatang yang dihubungkan dengan
rencana dan proyek jangka panjang. Jika kita lihat Indonesia telah mengalami deficit APBN
selama 7 tahun, deficit berarti pengeluaran lebih besar dibandingkan pemasukan dalam hal
keuangan. Baik dalam lingkup suatu organisasi maupun negara. Menurut analisa saya Indonesia
mengalam deficit anggaran disebabkan oleh factor-faktor berikut:
1. Daya beli masyarakat rendah
Rendahnya daya beli masyarakat tentu saja memiliki pengaruh terhadap deficit APBN,
misalnya pembelian terhadap bahan pokok sangat rendah ,sehingga pemerintah harus
memberikan subsidi.
2. Nilai Tukar Lemah
Seperti kita ketahui Hutang Indonesia telah mencapai Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia
meningkat menjadi USD 413,4 miliar, atau sekitar Rp 6.074 triliun. Setiap kali ada perubahan
nilai mata uang asing, terutama dolar AS, maka Indonesia terkena imbasnya. Pinjaman luar
negeri dihitung dengan valutas asing. Sedangkan pembayaran utangnya dihitung dengan
rupiah. Sehingga semakin kuat nilai tukar rupiah maka hutang semakin rendah begitu
sebaliknya semakin lemah nilai tukar hutang semakin besar.
3. Inflansi
Seperti kita ketahu APBN sudah ditetapkan nilainya. Ketika terjadi inflasi tak terduga, maka
beban biaya untuk berbagai program pemerintah juga akan meningkat sehingga
mempengaruhi semakin lebarnya deficit APBN.
4. Realisasi tidak sesuai
Pemotongan biaya sering dilakukan pada beberapa program karena penerimaan negara
tidak sesuai target. Hal ini mengakibatkan program tidak berjalan maksimal dan setiap tahun
pemerintah harus menutup kekurangan tersebut.

2. Defisit anggaran jika dilihat dari sudut pandang pertumbuhan ekonomi memiliki tujuan untuk
Mempercepat pertumbuhan ekonomi, untuk mempercepat pembangunan diperlukan investasi
yang besar dan dana yang besar pula. Apabila dana dalam negeri tidak mencukupi, biasanya
negara melakukan pilihan dengan meminjam ke luar negeri untuk menghindari pembebanan
warga negara apabila kekurangan itu ditutup melalui penarikan pajak. Negara memang dibebani
tanggung jawab yang besar dalam meningkatkan kesejahteraan warga negaranya. ban ini
meliputi pembangunan program-program, seperti :
a. Program yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi, seperti jalan, jembatan, listrik,
pelabuhan seperti yang kita lihat pembangunan infrastruktur
b. Program yang berkaitan dengan Hankam. Seperti pembelian radar dan alusista
c. Pembangunan yang meliputi bidang hukum, seperti proyek-proyek pengadilan, lembaga
pemasyarakatan,
d. Program bidang sosial, pendidikan dan kesehatan, seperti sekolah, rumah sakit, panti asuhan.
Seperti kita lihat banyak focus pada pemberian bansos dan subsidi
e. Program yang berkaitan dengan pemerataan pendapatan, seperti program transmigrasi,
pembangunan daerah,
3. Menurut saya ada pengaruh jika terus terjadi deficit anggaran secara terus menerus. Jika terjadi
deficit anggaran untuk menutupinya maka Negara berhutang kepada Luar Negeri. Semakin
tinggi deficit anggaran maka hutang semakin besar begitu dan menumpuk. Kebijakan-kebijakan
yang dapat disarankan adalah selalu meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebagai langkah
untukmengurangi defisit anggaran, menjaga kestabilan harga-harga kebutuhan pokok agar
inflasi terkendali diharapkan muncul kepastian ekonomi yang dapat meningkatkan anggaran
negara sehingga terhindar dari masalah budget deficit.
4. Meninjau Sisi Penerimaan
-. Meningkatkan penerimaan pajak, hal ini tentu akan menambah pemasukan negara
-. Melakukan pinjaman dari Bank, hal ini akan meningkatkan jumlah uang yang beredar di
masyarakat meningkat serta juga harus diikuti dengan peningkatan jumlah barang yang
diproduksi
-. Meminjam dari luar negeri, hal ini digunakan untuk dapat melaksanakan proyek yang
produktif serta efisien yang mana pembayaran cicilannya diambil dari pajak
-. Menerbitkan Obligasi, hal ini akan meningkatkan penyerapan uang masyarakat serta
menambah pemasukan negara.
Meninjau Sisi Pengeluaran
-. Mengutamakan pengeluaran prioritas, pada saat defisit pemerintah itu lebih mengutamakan
progam-program yang cepat menghasilkan. Sedangkan untuk proyek jangka panjang serta
dengan biaya besar akan ditunda
-. Mengurangi subsidi, pengurangan subsidi itu dilakukan dalam mengurangi pengeluaran
negara yang terlampau besar, misalnya ialah subsidi BBM, Listrik, serta lainnya
-. Memotong biaya program tertentu, pembiayaan beberapa program pemerintah yang tidak
mendorong pertumbuhan sektor riil, pajak, serta devisa harus dikurangi atau dipotong
-. Pengurangan pengeluaran rutin, misalnya biaya perjalanan dinas, rapat, seminar, listrik, serta
pengeluaran rutin lainnya.

Tax Ratio diukur dengan mengitung pendapatan pajak dibagi dengan PDB. Cara meningkatkan
Tax Ratio antara lain:
1. Memperluas Basis Pajak Baru, penyerdehanaan aplikasi, pembenahanan serta penambahan
sumber daya manusia.
2. Meningkatkan kepatuhan, ketatkan pengawasan dan sanksi pada perusahaan yang tidak
patuh, membayar pajak khususnya di sektor tambang, penguatan ekoomi nformal
khususnya industri,
3. Memperkuat kepastian hukum di bidang perpajakan

Jika dijalankan dengan baik makan akan meningkatkan tax ratio negara Indonesia

5. Seperti kita ketahui pertumbuhan ekonomi Menurut Keynes = C + I + G + (X-M).

C= Konsumsi

I= Investasi

G= Pemerintah
X= Ekspor

M= Impor

Investasi (I) memiliki peran yang sangat penting untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi suatu
negara. Investasi dapat diartikan pembelian modal/barang-barang yang tidak dikonsumsi, namun
digunakan untuk kegiatan produksi sehingga menghasilkan barang dan jasa

Consumption (C), konsumsi masyarakat di suatu negara merupakan hal yang dapat meningkatkan
pertumbuhan ekonomi. Apabila dianalogikan, negara konsumsi masyarakatnya tinggi akan mendorong
banyaknya produsen dan investasi di dalamnya dan pada akhirnya akan meningkatkan prospek
peningkatan lapangan pekerjaan di Indonesia

belanja pemerintah (G) seperti kita lihat focus pada Dengan adanya pembangunan infrastruktur
khususnya ke daerah-daerah terpencil akan mendorong perekonomian daerah tersebut termasuk
terciptanya lapangan pekerjaan khususnya bagi masyarakat daerah.

Ekspor(x) Yaitu kita menjual barang ke luar negeri sehingga menghasilkan devisa dan juga kebanyakan
adalah bahan baku saja.

Impor(i) yaitu kita membeli barang dari luar negeri Indonesia di dominasi barang jadi atau barang
setengah jadi

6. Asumsi dasar ekonomi makro adalah indikator utama ekonomi makro yang digunakan sebagai acuan
dalam menyusun berbagai komponen postur APBN. Asumsi dasar ekonomi makro terdiri dari PDB,
Pertumbuhan Ekonomi, Inflasi y-o-y, Nilai Tukar Rata-rata, Suku Bunga SPN 3 Bulan, Harga Minyak Rata-
rata, Lifting Minyak Realisasi, Lifting Gas. Jika kita lihat untuk mencapai pertumbuhan ekonomi pada
rentang 4,5% s.d. 5,5%, sangat bergantung pada beberapa hal, yaitu keberhasilan penanganan Covid-19,
akselerasi reformasi, dukungan ekspansi fiskal, dan pertumbuhan ekonomi global. Selain itu
perkembangan laju inflasi 2020 lebih dipengaruhi oleh dorongan permintaan masyarakat yang rendah
dan pada komponen volatile food serta administered price sehingga angka inflasinya cukup rendah.
Selain itu terkait nilai tukar sangat tergantung dari pemulihan domestik kita yang bisa meningkatkan
modal masuk ke dalam negeri, juga peluang pemulihan ekonomi di negara maju. Namun, down side
risknya adalah kalau sampai terjadi pemulihan berarti kebijakan moneter di Amerika Serikat akan
kembali kepada path normalnya,

Anda mungkin juga menyukai