Anda di halaman 1dari 16

Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Virus corona atau corona virus disease 2019 (Covid-19) telah membuat
perekonomian dalam negeri kontraksi. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) setidaknya mencatat ada
delapan mudharat yang disebabkan oleh wabah virus tersebut.

Pertama, sampai 11 April lebih dari 1,5 juta karyawan putus kerja atau pemutusan hubungan kerja (PHK)
dan dirumahkan. Di mana 1,2 juta pekerja itu berasal dari sektor formal, 265.000 dari sektor informal.

Kedua, Purchasing Managers Index (PMI) Indonesia di bawah level 50 yakni hanya 45,3 pada Maret
2020. Ketiga, lebih dari 12.703 penerbangan di 15 bandara dibatalkan sepanjang Januari-Februari,
dengan rincian 11.680 penerbangan domestik dan 1.023 penerbangan internasional.

Keempat, sekitar Rp 207 miliar kehilangan pendapatan di sektor pelayanan udara, dengan sekitar Rp 48
miliar kehilangan disumbangkan oleh penerbangan dari China. Kelima, angka turis menurun hingga
6.800 per hari, khususnya turis dari China.

Keenam, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia memperkirakan penurunan tingkat okupansi di
sekitar 6.000 hotel di Indonesia dapat mencapai 50%. Ini bisa mempengaruhi turunnya devisa pariwisata
lebih dari setengah tahun lalu. Ketujuh, impor Indonesia sepanjang Januari-Maret 2020 turun 3,7% year
to date (ytd).

Kedelapan, inflasi pada bulan Maret 2020 tercatat sebesar 2,96% year on year (yoy) disumbang oleh
kenaikan harga emas perhiasan serta beberapa harga pangan yang melonjak. Meski, terjadi deflasi pada
komoditas aneka cabai dan tariff angkutan udara.

Terendah sejak 2008

Sepanjang bulan Februari, ekonomi China mengalami pertumbuhan terendah sejak tahun 2005 seiring
langkah pemerintah menangani penyebaran virus.

Menurut data dari Kantor Statistik Nasional China (ONE), patokan Purchasing Managers' Index (PMI) dari
sektor manufaktur jatuh 14,3 poin ke 35,7 setelah sebelumnya mencapai angka 50 poin pada bulan
Januari tahun ini.

'Dunia harus siap hadapi pandemi virus corona', kata WHO

Angka ini merupakan rekor terendah. Sebelumnya angka terendah terjadi pada November 2008 ketika
dunia terlanda krisis finansial global.

Angka PMI dihitung dengan data dari survei bulanan ke perusahaan sektor swasta dan menjadi indikator
kunci bagi kesehatan ekonomi suatu negara serta bisa menggerakkan pasar keuangan.
Sektor manufaktur dunia saat ini sepertiganya berada di China.

China juga menjadi eksportir terbesar dunia, maka kejatuhan angka PMI meerka akan memiliki dampak
kepada negara-negara lain.

China adalah eksportir terbesa di dunia dan penurunan di negara itu berdampak global.SUMBER

China adalah eksportir terbesa di dunia dan penurunan di negara itu berdampak global.

Minggu lalu, prediksi dampak penanganan virus corona terhadap perdagangan dan ekonomi global
sudah diumumkan.

Lembaga konsultan Capital Economics yang berkantor di London memperkitakan wabah ini akan
menghabiskan biaya hingga US$280 milar, hanya pada tiga bulan pertama tahun 2020.

Angka ini lebih besar daripada anggaran tahunan Uni Eropa, setara kira-kira pendapatan Microsoft atau
Apple, dan delapan kali lipat anggaran tahunan pemerintah Nigeria.

Tak ada buruh

Pembatasan yang sedang diterapkan di negeri yang disebut "pabrik dunia" ini sudah mempengaruhi
beberapa perusahaan seperti Apple, Diageo, Jaguar, Land Rover dan Volkswagen, yang tergantung pada
produksi dan konsumsi China.

Data kantor statistik China memperlihatkan bahwa pabrik kesulitan pekerja.SUMBER GAMBAR,GETTY
IMAGES

Keterangan gambar,

Data kantor statistik China memperlihatkan bahwa pabrik kesulitan pekerja.

Menurut Bloomberg Economics, pabrik di China hanya beroperasi 60% hingga 70% dari kapasitas
mereka minggu ini.

Kebanyakan pabrik tergantung pada 300 juta buruh yang dari berbagai kota di China, yang sepertiganya
masih belum bekerja lagi karena adanya karantina.

Para pemimpin China sudah meminta kepada pemerintah daerah, pabrik dan buruh untuk mulai segera
bekerja lagi, terutama di daerah-daerah yang tak terlalu terdampak.

Namun hingga kini tanggapan masih lambat.

China adalah raksasa industri. Tetapi sektor smartphone menjadi salah satu yang paling terdampak,
karena negara ini adalah produsen dan pengekspor perangkat terbesar di dunia.
Daftar ponsel yang mengalami kekurangan suku cadang termasuk iPhone Apple, salah satu smartphone
terlaris di planet ini.

Perusahaan teknologi itu mengumumkan pada 17 Februari bahwa produksi dan penjualan produk
andalannya itu telah terdampak wabah - dan menyatakan bahwa pasokan iPhone di seluruh dunia "akan
sementara dibatasi".

Riset pasar oleh Canalys telah memperkirakan penurunan hingga 50% dalam pengiriman telepon pintar
di China antara Oktober 2019 dan Maret 2020.

Apple mengumumkan bahwa produksi dan penjualan produk andalannya terpengaruh wabah
tersebut.SUMBER GAMBAR,GETTY IMAGES

Apple mengumumkan bahwa produksi dan penjualan produk andalannya terpengaruh wabah tersebut.

Penyusutan ekonomi pertama sesudah Revolusi Budaya?

Di China, virus corona ini sudah punya dampak negatif terhadap konsumsi domestik, salah satu landasan
model ekonomi yang dipromosikan Presiden Xi Jinping.

Toko-toko banyak yang tutup karena permintaan yang rendah. Ini disebabkan banyak pelanggan masih
memilih untuk tinggal di rumah dan tidak banyak berbelanja, seperti dilaporkan Capital Economics.

Menurut asosiasi produsen makanan China, 93% restoran tutup selama epidemi - juga selama Tahun
Baru Imlek yang merupakan perayaan terbesar di China yang bertepatan dengan dimulainya wabah.

Sektor ini diperkirakan merugi hingga 500 miliar yuan (sekitar Rp1.000 trilyun) menurut data yang
dikumpulkan EFE dari Beijing.

Ekonom Larry Hu, dari Macquarie Capital di Hong Kong, memperkirakan ekonomi China bisa mengalami
penyusutan dalam trimester pertama.

Ini akan menjadi yang pertamakalinya terjadi sejak Revolusi Budaya, seperti dilaporkan oleh surat kabar
South China Morning Post (SCMP).

Belum ditentukan

Pertumbuhan ekonomi China tahun 2019 merupakan yang terendah selama tiga dekade dan pemerintah
berkeras bahwa pembangunan ekonomi dan sosial mereka tetap bisa memenuhi target, sekalipun ada
epidemi.

Pihak pemerintah China biasanya mengumumkan target-target ini - semisal GDP atau inflasi - pada bulan
Maret selagi ada rehat dalam sidang parlemen tahunan.

Namun karena wabah, pengumuman ini ditunda hingga waktu yang belum ditentukan.
Para ahli telah memperkirakan dampak ekonomi yang kuat dari wabah koronavirus.SUMBER
GAMBAR,GETTY IMAGES

Para ahli telah memperkirakan dampak ekonomi yang kuat dari wabah koronavirus.

Ketidakpastian

International Monetary Fund (IMF) menurunkan perkiraan pertumbuhan Produk Domestik Bruto, PDB,
China di tahun 2020 dari 6% menjadi 5,6%.

Menurut mereka, virus corona telah menghadapkan ekonomi global pada "ketidakpastian yang
mendesak" dan menjadi ancaman bagi pemulihan karena adanya kemungkinan dampak terhadap rantai
pasokan global.

Di tengah situasi tidak pasti ini, pihak berwenang China berusaha menyampaikan pesan-pesan yang
menenangkan.

Akhir pekan lalu misalnya, mereka menyatakan sekitar 90% perusahaan milik negara telah memulai
kembali kegiatannya, menurut surat kabar SCMP.

"Khususnya di sektor gas, minyak, komunikasi, listrik dan transportasi telah beroperasi lebih dari 95%,
dan beberapa sudah mencapai 100%," menurut laporan komisi pengawas dan pengelola aset negara.

Seorang broker di New York Stock Exchange khawatir terhadap efek peningkatan penyebaran virus
corona.SUMBER GAMBAR,GETTY IMAGES

Seorang broker di New York Stock Exchange khawatir terhadap efek peningkatan penyebaran virus
corona.Sekalipun indikator-indikator ini berada di zona merah, penurunan produksi di China punya
dampak positif.

Berdasar pengamatan satelit pengawas polusi NASA, terdeteksi penurunan nitrogen dioksida di China
yang menandakan turunnya tingkat polusi di sana.

Dampak Covid-19 Terhadap Perekonomian dan Kebijakan Pemerintah Indonesia

virus corona. | Sumber Foto:shutterstock

Oleh : Abdul Malik Ibrahim

(Mahasiswa Prodi Manajemen Universitas Nusa Putra Sukabumi)


Dampak wabah virus Corona (Covid-19) tidak hanya merugikan sisi kesehatan. Virus yang bermula dari
Kota Wuhan, Tiongkok, ini bahkan turut mempengaruhi perekonomian negara-negara di seluruh dunia,
tak terkecuali Indonesia.

Ekonomi global dipastikan melambat, menyusul penetapan dari WHO yang menyebutkan wabah Corona
sebagai pandemi yang mempengaruhi dunia usaha.

Di Indonesia, pemerintah mencoba melakukan berbagai upaya untuk menekan dampak virus Corona
terhadap industri.

Beberapa stimulus ekonomi diluncurkan, bahkan Presiden Joko Widodo meminta seluruh pihak untuk
melakukan social distancing termasuk Work From Home (WFH) dan beberapa Kepala Daerah
memutuskan untuk meliburkan kegiatan belajar mengajar.

Berikut adalah dampak dari pandemi covid-19 terhadap perekonomian dan kebijakan Pemerintah
Indonesia:

Dampak dari Pandemi Covid Terhadap Perekonomian Indonesia

Industri yang terkena dampak

Pertama adalah tingkat tinggi, seperti perusahaan manufaktur otomotif di bawah tekanan besar karena
ketergantungan mereka pada rantai pasokan global sehingga menghambat proses produksi.
Industri garment yang memberlakukan sistem pengurangan kepadatan karyawan dengan cara dua
pekan kerja dan dua pekan libur guna mengurangi penyebaran virus corona, tentu hal ini berdampak
pada menurunnya produksi sehingga perusahaan bisa mengalami kerugian yang berujung PHK.

Sektor pariwisata dan penerbangan yang sepi penumpang dikarenakan adanya kebijakan social
distancing, serta ritel non makanan yang sepi pengunjung.

Kedua tingkat sedang, seperti industri perfilman yang mengurangi proses syuting, industri media dan
pers yang terhambat mencari konten dan berita.

Ketiga tingkat rendah, seperti industri sektor jasa hanya sedikit hambatan yaitu orderan jasa yang
menurun akan tetapi masih bisa diatasi dan tidak terlalu terpengaruh.

Keuangan digital meningkat

Seperti yang sudah kita ketahui bahwa virus corona dapat menempel pada benda, uang adalah salah
satunya.

Ini adalah alasan mengapa uang digital akan meningkat karena uang digital tidak bisa dipegang atau
disentuh sehingga tidak akan menyebabkan terjadinya penularan virus, beda halnya dengan uang fisik
(kertas dan logam) yang bisa dipegang dan tentu ini akan menyebabkan terjadinya penyebaran virus.

Nilai tukar dollar AS meningkat. Hal ini debabkan oleh banyak hal salah satunya adalah turunnya
ekonomi negara China sehingga negara Indonesia terkena imbasnya karena negara kita pro terhadap
negara China yang merupakan lawan perang dagang AS-China yang masih panas. Dan sekarang 1 dollar
AS telah mencapai sekitar Rp. 16.466 (per 25 Maret).

Meningkatnya daya beli produk lokal


Dari dampak negatif yang ditimbulkan oleh wabah ini ternyata ada sisi baiknya, yaitu pertama
meningkatnya daya beli barang lokal dikarenakan pemerintah sudah melarang barang import selama
wabah ini masih berlangsung.

Kedua, polisi udara menurun akibat kurangnya kendaraan yang disebabkan oleh social distancing.

Kebijakan Pemerintah Terkait Pandemi Covid-19 :

Sosial distancing (Pembatasan sosial), adalah serangkaian tindakan pengendalian infeksi yang
dimaksudkan untuk menghentikan atau memperlambat penyebaran penyakit menular.

Tujuan dari pembatasan sosial adalah untuk mengurangi kemungkinan kontak antara orang terinfeksi
dan orang lain yang tidak terinfeksi, sehingga dapat meminimalkan penularan penyakit, contohnya
seperti Penutupan sekolah, tempat kerja, isolasi, karantina, menutup atau membatasi transportasi
umum.

Pajak penghasilan ditanggung pemerintah. Penghasilan teratur yang diterima oleh pegawai
berpenghasilan 200 juta rupiah setahun yang berkerja pada perusahaan yang terdampak pandemi virus
corona mendapat fasilitas Pajak Penghasilan pasal 21 (PPh 21) ditanggung pemerintah.

Dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 23/PMK.03/2020 perusahaan yang terdampak pandemi virus
corona merupakan perusahaan yang terdaftar pada 440 KLU (Klasifikasi Lapangan Usaha) tertentu dan
perusahaan yang telah ditetapkan sebagai perusahaan KITE (Kemudahan Impor Tujuan Ekspor).

Kelonggaran membayar kredit. Pemerintah memberikan sejumlah insentif untuk kelompok usaha mikro,
kecil, dan menengah (UMKM) di antaranya kelonggaran membayar kredit hingga satu tahun.

Presiden Joko Widodo mengatakan insentif itu juga dengan penurunan bunga. Meski begitu, ketentuan
itu hanya bisa dinikmati oleh UMKM dengan kredit di bawah Rp10 miliar.
Selain UMKM, kelonggaran kredit juga akan diberikan kepada tukang ojek dan sopir taksi. Kelonggaran
pinjaman tersebut juga telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan
(OJK).

Adapun kelonggaran itu berlaku mulai 31 Maret 2020 sampai dengna 31 Maret 2021.

Subsidi Listrik. Merupakan kebijakan keringanan biaya listrik kepada pelanggan PLN di tengah pandemi
virus corona.

Kebijakan tersebut sudah mulai diberlakukan sejak 1 April, dan diharapkan semua pelanggan yang
berhak mendapatkan subsidi listrik bisa mengakses subsidi listrik tersebut.

PLN sudah berhasil menyediakan listrik gratis atau diskon untuk 8,5 juta pelanggan prabayar atau yang
menggunakan token.

Rincian pelanggan yang berhak yaitu sebanyak 24 juta pelanggan rumah tangga 450 VA mendapatkan
listrik gratis.

Selanjutnya, 7 juta rumah tangga 900 VA bersubsidi mendapat diskon pembayaran listrik 50 persen
selama tiga bulan. Kebijakan ini diperuntukkan bagi rakyat miskin.

Belajar di rumah. Kementerian Pendidikan memberikan sejumlah acuan untuk pelaksanaan belajar dari
rumah selama masa pandemi ini.

Tidak ada batasan spesifik materi belajar apa saja yang harus dilakukan oleh siswa di rumah. Hal ini
karena akses atau fasilitas belajar yang dimiliki masing-masing siswa di rumah tidak lah sama.

Untuk menunjang proses kegiatan belajar dari rumah ini kemendikbud sudah melakukan kerja sama
dengan beberapa provider telekomunikasi seperti, Indosat, Telkomsel dan XL untuk memberikan kuota
edukasi untuk mengakses aplikasi ataupun website belajar.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perekonomian Indonesia Pasca-Pandemi Covid-
19", https://money.kompas.com/read/2020/05/10/091500226/perekonomian-indonesia-pasca-
pandemi-covid-19?page=all.

Editor : Bambang P. Jatmiko

Covid-19: 'Indonesia berpotensi resesi' - dampak ekonomi 'jauh lebih berat' ketimbang krisis moneter
1998

Resty Woro Yuniar

BBC News Indonesian

24 Juni 2020

phkSUMBER GAMBAR,ANTARA FOTO/M IBNU CHAZARFOC

Keterangan gambar,

Sejumlah buruh berjalan keluar dari pabrik Beesco Indonesia di Karawang, Jawa Barat, (03/06).
Kementerian Ketenagakerjaan meminta para pengusaha merekrut kembali pekerja atau buruh yang
terkena PHK dan dirumahkan akibat pandemi COVID-19 dengan harapan dapat mengurangi angka
pengangguran dan memperluas kesempatan kerja baru

Para pencari kerja di Indonesia bisa kesulitan mencari lowongan pekerjaan dalam beberapa bulan ke
depan, jika ekonomi memasuki resesi.

Pendapatan korporasi dan pelaku usaha juga bisa menurun lantaran berkurangnya daya beli
masyarakat, kata seorang pengamat.

Menteri Keuangan Sri Mulyani telah dua kali membeberkan proyeksi pertumbuhan Produk Domestik
Bruto (PDB) Indonesia dalam kuartal berjalan dan beberapa kuartal ke depan, dan proyeksinya suram.
Untuk kuartal II, yang tengah berjalan sampai akhir Juni 2020, pemerintah Indonesia memproyeksi
ekonomi akan menyusut sampai minus 3,8%.

Virus corona: Apa yang dimaksud dengan resesi?

Mencari kerja di saat krisis: Tips untuk lulusan 2020 dari lulusan 2008

Terdampak wabah Covid-19, Jepang kembali alami resesi dan mungkin akan catat 'kinerja ekonomi
terburuk'

Sementara pertumbuhan PDB di kuartal III, yang dimulai per Juli, diprediksi akan tumbuh di kisaran
1,4%, atau melemah sampai minus 1,6%.

Untuk kuartal IV, pemerintah Indonesia berharap ekonomi mulai mencatatkan pertumbuhan 3,4%, atau
paling sedikit 1%.

Jika pertumbuhan ekonomi minus dalam dua triwulan berturut-turut, maka bisa dikatakan Indonesia
mengalami resesi, kata Sri Mulyani.

"Kami harapkan di kuartal III dan kuartal IV (2020), pertumbuhannya bisa recover (pulih), dalam hal ini
bisa 1,4 persen atau kalau seandainya kita dalam zona negatif, bisa saja minus 1,6 persen.

"Itu yang saya sebutkan technically kita bisa resesi kalau kuartal II negatif, kuartal III nya juga negatif,
maka Indonesia secara teknis bisa resesi," kata Sri Mulyani saat rapat bersama Komisi XI Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR) pada Senin (22/06).

Sulitnya mencari lapangan pekerjaan

Menurut Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati, dampak
dari resesi yang berpotensi paling dirasakan masyarakat adalah sulitnya mendapatkan lapangan
pekerjaan, disusul dengan jatuhnya daya beli masyarakat karena berkurangnya pendapatan.

"Kenapa lapangan pekerjaan jadi susah [ditemukan]? Karena aktivitas-aktivitas ekonomi belum kembali
normal.
"Kemarin dunia usaha mengatakan, begitu ada pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB),
karena masih harus memenuhi protokol Covid-19, maka pekerja-pekerja yang mereka rumahkan tidak
full 100 persen mereka bisa pekerjakan kembali.

"Kemungkinan, untuk rata-rata industri, yang bisa mereka pekerjakan kembali tinggal 50 persen, artinya
50 persen sisanya ini, yang sudah terlanjur terdepak dari lapangan kerja ini, mereka harus mendapatkan
pekerjaan dari mana?" kata Enny saat dihubungi BBC Indonesia pada Selasa (23/06).

Hal itu tengah dirasakan oleh Dimas Aji Pratama, yang telah kehilangan pekerjaannya di sebuah ritel
akibat pandemi Covid-19.

Pria berusia 24 tahun asal Purwokerto, Jawa Tengah tersebut baru bekerja selama kurang lebih dua
bulan ketika ia dipanggil staf personalia untuk diberi surat Pemutusan Hubungan Kerja.

"Saya baru masuk dunia kerja, awal masuk Februari, terus dapat PHK akhir April," kata Dimas, yang baru
lulus kuliah pada November tahun lalu tersebut.

Ia tidak sendiri. Rekan-rekannya sesama peserta pelatihan manajemen di sebuah gerai ritel di Jakarta
tersebut, dengan jumlah 42 orang, juga di-PHK secara bergiliran.

phkSUMBER GAMBAR,ANTARA FOTO/INDRIANTO EKO SUWARSO/PRAS.

Keterangan gambar,

Pekerja berjalan di atas JPO Dukuh Atas, Jakarta, Senin (04/05). Kementerian Ketenagakerjaan per 20
April 2020 lalu merilis sebanyak 2,8 juta warga menjadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK) atau
dirumahkan akibat pandemi COVID-19, sementara Wakil Ketua umum Kamar Dagang dan Industri
Indonesia (Kadin) bidang UMKM, Suryani Motik menyebut warga yang menjadi korban PHK akibat
pandemi bisa mencapai 15 juta jiwa.
Setelah di-PHK, ia memutuskan kembali ke rumah orangtuanya di Purwokerto. Setelah Lebaran, Dimas
menghabiskan waktu sehari-harinya untuk melamar pekerjaan, namun hingga kini belum mendapat
panggilan.

"[Saya sudah melamar ke] cukup banyak [perusahaan], lebih dari 20," kata Dimas.

"Sampai saat ini masih belum ada kabar, karena saya juga baru mulai mencari pekerjaan lagi setelah
Lebaran kemarin.

"Kalau saya sendiri merasanya cukup sulit untuk mencari pekerjaan, apalagi saya berdomisili di luar
Jabodetabek, karena kebanyakan perusahaan, kalau kita apply sekarang, pastinya harus ada proses
interview, saya harus berangkat dari Purwokerto ke Jakarta dan dari sisi transportasi juga sulit."

Dimas kini harus mengetatkan ikat pinggang. Ia adalah tulang punggung keluarga, mengingat ia tinggal
bersama ibunya yang berjualan jajanan pasar.

Usaha sang ibu memberikan Dimas inspirasi usaha jika ia masih sulit mendapatkan pekerjaan dalam
beberapa bulan ke depan.

"Kalau misal dalam beberapa bulan ini, masih sulit untuk bekerja, kemungkinan saya mencoba buat buka
usaha. Misalnya usaha makanan, atau mencoba mengembangkan usaha orang tua," kata Dimas.

Dalam resesi, para sarjana baru, atau fresh graduate, yang mencari pekerjaan untuk pertama kalinya
mungkin akan sulit mendapatkannya. Ini telah diantisipasi oleh Putri Nurdivi Djamil, yang akan lulus
kuliah September mendatang.

"Ketika kemarin aku ngobrol di tempat magang aku, itu agency advertising sama public relation, dua-
duanya sekarang sedang hiring freeze. Bahkan intern saja pun mereka tidak hire.
"Jadi yang seperti ini susah banget. Makanya aku juga struggling, aku belakangan ini, dalam empat tahun
terakhir melakukan banyak hal, kita improve our skills ourselves, tapi ujung-ujungnya ini.

"Bukan karena kita tidak kompeten, tapi karena mungkin salah satu masalah yang paling kencang adalah
bisnisnya juga semakin tidak jalan," kata mahasiswi yang tengah menyelesaikan kuliah di Jepang
tersebut, tapi tidak bisa kembali ke sana karena wabah virus corona.

Putri menambahkan beban sarjana yang lulus tahun ini lebih berat karena mereka tidak hanya bersaing
sesama angkatan 2020, namun juga mereka yang lulus tahun lalu, seperti Dimas, yang masih mencari
pekerjaan atau terkena PHK saat ini.

Apa itu resesi?

Enny Sri Hartati, direktur Indef, mengatakan bahwa ekonomi sebuah negara bisa dikatakan mengalami
resesi jika terjadi "penurunan ekonomi secara eksesif."

Enny mengatakan bahwa konsumsi rumah tangga masih menjadi kontributor terbesar pertumbuhan
ekonomi Indonesia.

Indonesia mencatatkan inflasi yang sangat rendah pada bulan Mei, hanya 0,07 persen, salah satu
indikasi bahwa daya beli masyarakat sedang sangat jatuh.

Inflasi merupakan kenaikan harga barang-barang dan jasa yang salah satunya disebabkan oleh
melonjaknya permintaan. Oleh karenanya, daya beli masyarakat yang lemah bisa menurunkan tingkat
inflasi.

Belanja rumah tangga jelang Hari Raya Idul Fitri dan sepanjang Ramadan, yang tahun ini jatuh pada
bulan Mei, selama ini bisa diandalkan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi di kuartal yang
mencakup bulan dan hari suci umat Islam tersebut.

Rendahnya daya beli masyarakat saat Lebaran bisa menjadi indikasi bahwa ekonomi pada periode April-
Juni tidak tumbuh dan justru melemah, atau minus.
Resesi akan terjadi jika Indonesia mencatatkan pertumbuhan minus dalam dua triwulan berturut-turut.

phkSUMBER GAMBAR,ANTARA FOTO/APRILLIO AKBAR/NZ

Keterangan gambar,

Pekerja korban PHK terdampak COVID-19 Elma Meika (20) (kiri) menyimak arahan instruktur saat
mengikuti pelatihan menjahit di Balai Mulya Jaya, Jakarta, Kamis (07/05). Balai Mulya Jaya Jakarta yang
merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis Kementerian Sosial, sejak 30 April 2020 telah menjadi
Tempat Penampungan Sementara dan pelatihan keterampilan bagi mereka yang mengalami Pemutusan
Hubungan Kerja (PHK) karena COVID-19.

"Kalau di triwulan dua, otomatis karena ada pemberlakuan PSBB dan dampak pandemi yang telah
berjalan lebih dari dua bulan terhadap daya beli dan konsumsi rumah tangga, yang dampaknya jauh
lebih besar daripada di triwulan satu.

"Maka banyak yang memberikan simulasi bahwa [pertumbuhan ekonomi] untuk triwulan dua sudah
pasti minus," jelas Enny.

"Cuma minusnya berapa, itu sangat tergantung dari bansos dari pemerintah, seberapa efektif, itu untuk
menopang penurunan daya beli masyarakat.

"Tapi kalau kita lihat dari rilis Badan Pusat Statistik [BPS] di bulan Mei, inflasi sangat rendah hanya
0,07%, padahal ada hari raya, itu menunjukkan bahwa mitigasi dalam hal perlindungan sosial relatif
tidak efektif.

"Daya beli masyarakat benar-benar drop. Yang kedua, adalah penjualan ritel yang juga minus untuk
bulan April dan Mei, sehingga itu yang menyebabkan potensi kita menghadapi kontraksi ekonomi, kalau
tidak disebut resesi atau pertumbuhan minus, itu sangat besar," tambahnya.

Apa upaya pemerintah mengatasinya?


Juru bicara Kementerian Keuangan Rahayu Puspasari mengatakan bahwa pemerintah telah mencoba
upaya terbaiknya agar penyaluran stimulus-stimulus dan anggaran, yang tercakup dalam program
Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar 695,20 triliun rupiah, efektif di lapangan.

"Stimulus fiskal yang sudah dikeluarkan pemerintah, satu per satu mulai diimplementasikan, tentunya
dengan berbagai dinamika di lapangan, mengingat pertama, peristiwa [pandemi Covid-19] ini shocking,
kepada kita semua, di mana kita harus cepat-cepat menyiapkan uang dan tata kelolanya juga.

"Jadi saya kira semua pihak mencoba at their best effort untuk melakukan hal ini," kata Rahayu.

Ia menambahkan, Kemenkeu telah menyiapkan tim yang khusus memonitor dan mengevaluasi
penyaluran stimulus dalam program PEN tersebut.

"Per tiga hari kita melakukan konsolidasi dan setiap minggu ini dibicarakan dengan Menkeu untuk
dicarikan solusi-solusinya seperti apa.

"Ini supaya penyerapan terjadi lebih cepat dari anggaran yang sudah dialokasikan. Kedua supaya cepat
sampai ke beneficiaries atau mereka yang menikmati manfaat [program] tersebut. Kita tidak punya
luxury time berlama-lama dan ini butuh kolaborasi bersama," ujar Rahayu.

Berapa lama resesi akan terjadi?

Terakhir kali Indonesia mengalami krisis ekonomi masif adalah pada krisis moneter 1997-1998. Enny Sri
Hartati mengatakan Indonesia membutuhkan waktu lebih dari lima tahun untuk bangkit.

"Berdasarkan pengalaman kita menghadapi krisis '97-'98 saja tidak cukup lima tahun untuk benar-benar
pulih. Dampak pandemi itu jauh lebih berat daripada krisis '97-'98.

"Karena krisis '97-'98 itu hanya beberapa sektor yang berdampak, kali ini dampaknya seluruh sektor,"
kata Enny.
phkSUMBER GAMBAR,ANTARA FOTO/ASEP FATHULRAHMAN/FOC

Keterangan gambar,

Sejumlah warga antre untuk mengurus pembuatan Kartu Pencari Kerja (Kartu Kuning) di Kantor Dinas
Tenaga Kerja Kota Serang, Banten, Selasa (09/06). Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani dampak
COVID-19 telah melemahkan kegiatan usaha di Indonesia sehingga angka pengangguran naik sekitar 71
persen dari 7,1 juta menjadi 12,2 juta orang.

Meski demikian, Enny mengatakan pemerintah nampaknya telah mengantisipasi krisis ekonomi akibat
pandemi akan berlangsung selama tiga tahun, jika melihat dari sikap pemerintah yang menerbitkan
aturan soal relaksasi defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), yang membolehkan
defisit APBN di atas 3% selama tiga tahun.

Defisit APBN terjadi apabila pengeluaran negara lebih besar dari pendapatannya.

Dalam krisis ekonomi, pemerintah mungkin menggontorkan pengeluaran yang lebih besar untuk
merangsang daya beli masyarakat lewat program-program seperti bantuan sosial atau pengurangan
bunga atas cicilan kredit masyarakat.

"Artinya mereka memprediksi dalam tiga tahun minimal [ekonomi] bisa pulih, artinya 'pulih' itu adalah
kegiatan ekonomi sudah mulai normal.

"Tapi kalau pulih yang benar-benar mampu untuk akselerasi [pertumbuhan] dan sebagainya, itu
tergantung pada respon kebijakan pemulihan ekonomi selama 2-3 tahun [ke depan] ini," jelas Enny.

Anda mungkin juga menyukai