Anda di halaman 1dari 20

BAHAN AJAR

Implementasi Model Pembelajaran Problem Based Learning berbasis


Etnomatematika pada Bangunan Kota Lama Semarang sebagai Pemahaman Materi
Bangun Datar

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Inovasi Pembelajaran Matematika

Dosen Pengampu :
1. Dr. Mohammad Asikin, M. Pd.
2. Adi Satrio Ardiansyah, S. Pd., M. Pd.

Kelompok 2 :
1. Erika Fitriyana (4101418023)
2. Nuriati (4101418030)
3. Nuris Safa’atul A (4101418081)

PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas berkah,
rahmat, dan karunia-Nya, penyusunan bahan ajar sifat-sifat segitiga dan segiempat pada
pembelajaran berbasis proyek desain batik dapat diselesaikan. Bahan ajar ini disusun
sebagai salah satu bahan ajar dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar mata pelajaran
matematika di jenjang sekolah menengah pertama. Materi pada bahan ajar ini disajikan
secara sederhana, efektif, dan mudah dimengerti.
Bahan ajar ini mendukung pembelajaran berbasis proyek pada bangunan Kota
Lama Semarang melalui pemahaman terhadap sifat-sifat bangun datar tersebut.
Diharapkan melalui bahan ajar ini siswa dapat mengetahui konsep pada bangunan Kota
Lama Semarang dengan pemanfaatan bangun datar segitiga dan segiempat.
Matematika sebagai salah satu bidang studi yang diajarkan di sekolah diharapkan
dapat mengembangkan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, serta kreatif.
Siswa juga diharapkan mampu menggunakan penalaran, mengomunikasikan gagasan
dengan berbagai perangkat matematika, serta memiliki sikap menghargai matematika
dalam kehidupan. Akhirnya kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan bahan ajar ini.

DAFTAR ISI
KOMPETENSI INTI

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.


2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

KOMPETENSI DASAR

3.11 Mengaitkan rumus keliling dan luas untuk berbagai jenis segiempat (persegi, persegi
panjang, belahketupat, jajargenjang, trapesium, dan layang-layang) dan segitiga.

4.11 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan luas dan keliling segiempat
(persegi, persegi panjang, belahketupat, jajargenjang, trapesium, dan laying-layang) dan
segitiga.
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

1. Mengenal dan memahami bangun datar segiempat dan segitiga


2. Memahami jenis dan sifat persegi, persegi panjang, trapezium, jajargenjang,
belahketupat dan layang-layang menurut sifatnya.
3. Menjelaskan sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium, jajargenjang, belahketupat
dan layang-layang ditinjau dari sisi, sudut dan diagonalnya.
4. Menjelaskan jenis-jenis segitiga berdasarkan sisi dan sudutnya
5. Menemukan jenis segitiga berdasarkan sifat-sifatnya
6. Memahami keliling dan luas persegi, persegi panjang, trapesium, jajargenjang,
belahketupat dan layang-layang
7. Memahami keliling dan luas segitiga
8. Menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari dengan menggunakan sifat-sifat
segiempat dan segitiga.
9. Memahami garis-garis istimewa pada segitiga
10. Menerapkan konsep keliling dan luas segiempat dan segitiga untuk menyelesaikan
masalah
11. Menyelesaikan soal penerapan bangun datar segi empat
12. Menaksir luas bangun datar tidak beraturan
TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa dapat mengenal dan memahami bangun datar segiempat dan segitiga
2. Siswa dapat memahami jenis dan sifat persegi, persegi panjang, trapezium,
jajargenjang, belahketupat dan layang-layang menurut sifatnya.
3. Siswa dapat menjelaskan sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium, jajargenjang,
belahketupat dan layang-layang ditinjau dari sisi, sudut dan diagonalnya.
4. Siswa dapat menjelaskan jenis-jenis segitiga berdasarkan sisi dan sudutnya
5. Siswa dapat menemukan jenis segitiga berdasarkan sifat-sifatnya
6. Siswa dapat memahami keliling dan luas persegi, persegi panjang, trapesium,
jajargenjang, belah ketupat dan layang-layang
7. Siswa dapat memahami keliling dan luas segitiga
8. Siswa dapat menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari dengan
menggunakan sifat-sifat segiempat dan segitiga.
9. Siswa dapat memahami garis-garis istimewa pada segitiga
10. Siswa dapat menerapkan konsep keliling dan luas segiempat dan segitiga untuk
menyelesaikan masalah
11. Siswa dapat menyelesaikan soal penerapan bangun datar segi empat
12. Siswa dapat menaksir luas bangun datar tidak beraturan
PETA KONSEP

Bangun Datar

Segiempat Segitiga

Keliling dan
Jenis-Jenis Jenis-Jenis Keliling dan
Luas
Segiempat Segitiga Luas Segitiga
Segiempat

Sifat-Sifat Berdasarkan Berdasarkan


Segiempat Panjang Sisi Besar Sudut

Penerapan dan
Menyelesaikan
Masalah Bangun
Datar
Perhatikan gambar-gambar diatas!

Dari gambar-gambar tersebut, kita bisa melihat ada beberapa bentuk bangun datar. Untuk
dapat mengidentifikasi bangun datar apa saja yang ada dalam gambar tersebut, mari kita
simak penjelasan bangun datar dibawah ini.
SEGIEMPAT
Segiempat merupakan bangun datar yang memiliki empat sisi. Segiempat terbentuk dari
gabungan empat ruas garis yang ditentukan oleh empat titik dimana keempat atau ketiga
titik tersebut tidak kolinear. Objek-objek yang mewakili segiempat seringkali dapat
ditemui pada kehidupan sehari-hari. Segiempat berdasarkan sisi, sudut, dan hubungan
antara sisi dan sudut terbagi atas jajargenjang, persegi panjang, belah ketupat, persegi,
trapesium, dan layang-layang.
1. Persegi

Persegi ialah suatu segiempat yang semua sisinya sama panjang dan seluruh sudutnya
siku-siku. Persegi dapat disebut juga segiempat beraturan. Sifat-sifat pada persegi
panjang dan belah ketupat berlaku pula pada persegi. Gambar 1.1 menunjukkan persegi
𝐴𝐵𝐶𝐷 dengan panjang sisi AB=BC=CD=DA dan ∠ A=∠B=∠ C=∠ D=90 ° .

Gambar 1.1 Persegi ABCD


2. Persegi Panjang
Persegi Panjang ialah suatu jajargenjang yang keempat sudutnya siku-siku. Oleh
karena itu, semua sifat jajargenjang berlaku pada persegi panjang. Gambar 2.1
menunjukkan persegi panjang ABCD dengan sisi AB ∥ DC , AD ∥BC , dan
∠ A=∠B=∠ C=∠ D=90 ° .

Gambar 2.1 Persegi Panjang ABCD

Dalam persegi panjang kedua diagonalnya sama panjang dan sebaliknya bila dalam
jajargenjang kedua diagonalnya sama panjang, maka jajargenjang itu adalah persegi
panjang.
Perhatian gambar 2.2 !
Diketahui: 𝐴𝐵𝐶𝐷 persegi Panjang
Buktikan: 𝐴𝐶=𝐵𝐷
Bukti: Δ𝐴𝐵𝐶≅Δ𝐵𝐴𝐷
Gambar 2.2 Diagonal AC dan BD pada persegi panjang ABCD
AB= AB
{
ΔABC ≅ ΔBAD sebab ∠ A=∠ B=90° ∠ A=∠ B=90 °
AD =BC
Sehingga diperoleh AC=BD
Sebaliknya AC=BD → AS=SB=SD
ΔABS dan ΔADS sama kaki
∠ A 1=∠ B 1, ∠ A 2=∠ D 2∠ A 1+∠ B 1+ ∠ A 2+∠ D 2=180 °

3.1 Jajargenjang

Jajargenjang adalah bangun datar segiempat yang pasangan sisi-sisi yang


berhadapan sejajar. Gambar 3.1 menunjukkan gambar jajargenjang 𝐴𝐵𝐶𝐷 dimana 𝐴𝐵
∥ 𝐶𝐷 dan 𝐴𝐷 ∥ 𝐵𝐶.

Gambar 1 Jajargenjang ABCD

Sifat 1: Sudut-sudut jajargenjang yang berhadapan sama besar dan sudut sudut
jajargenjang yang berhadapan sama besar.

Gambar 2 Jajargenjang ABCD dipotong oleh diagonal BD


Perhatikan Gambar 3.2!
Diketahui: ABCD jajargenjang
Buktikan: ∠𝐴 = ∠𝐶
Bukti:
Tarik diagonal BD

∠ B 1=∠ D 1(sudut dalam bersebrangan)

{
∆𝐴𝐵𝐷 ≅ 𝐶𝐷𝐵 sebab ∠ D 2=∠ B 2 ( sudut dalam bersebrangan )
BD=BD (berimpit )

Sehingga diperoleh ∠𝐴 = ∠𝐶
Sebaliknya ∠𝐴 = ∠𝐶, ∠𝐵 = ∠𝐷
∠𝐴 + ∠𝐵 = 180 dan ∠𝐶 + ∠𝐷 = 180 maka 𝐴𝐵 ∥ 𝐷𝐶

∠𝐴 + ∠𝐷 = 180 dan ∠𝐶 + ∠𝐵 = 180 maka 𝐴𝐷 ∥ 𝐵𝐶


Berdasarkan definisi maka 𝐴𝐵𝐶𝐷 adalah jajargenjang.

Sifat 2: sisi-sisi yang berhadap pada jajargenjang sama panjang dan sebaliknya
jika sisi-sisi yang berhadapan pada segiempat sama maka maka segiempat
tersebut adalah jajargenjang.

Perhatikan Gambar 3.2!


Diketahui: 𝐴𝐵𝐶𝐷 jajaran genjang
Buktikan: 𝐴𝐵 = 𝐷𝐶 dan 𝐴𝐷 = 𝐵𝐶
Bukti: Tarik diagonal 𝐵𝐷

∠B 1=∠ D 1( sudut dalam bersebrangan)

{
∆ ABD ≅CDB sebab ∠ D 2=∠ B 2 ( sudut dalambersebrangan )
BD=BD (berimpit )

Sehingga diperoleh 𝐴𝐵 = 𝐷𝐶dan 𝐴𝐷 = 𝐵𝐶


Sebalikknya juga berlaku
AB=BD
∆ ABD ≅CDB sebab AD =BC
BD=BD {
∠𝐵1 = ∠𝐷1 → 𝐴𝐵 ∥ 𝐷𝐶 dan ∠𝐵2 = ∠𝐷2 → 𝐴𝐷 ∥ 𝐵𝐶 sehingga diperoleh 𝐴𝐵𝐶𝐷
adalah jajargenjang.

Sifat 3: Jika pada segiempat sepasang sisi yang berhadapan sama panjang dan
sejajar maka segiempat itu adalah jajargenjang.

Perhatikan Gambar 3.2!


Diketahui: 𝐴𝐵 ∥ 𝐷𝐶
Buktikan: 𝐴𝐵𝐶𝐷 jajargenjang
Bukti:
Tarik diagonal 𝐵𝐷

AB=BD
{
∆ ABD ≅CDB sebab ∠ B 1=∠D 1
BD =BD

Sehingga diperoleh ∠𝐵2 = ∠𝐷2 → 𝐴𝐷 ∥ 𝐵𝐶 maka 𝐴𝐵𝐶𝐷 adalah jajargenjang.

Sifat 4: Kedua diagonal dalam jajargenjang berpotongan di tengah-tengah dan


sebaliknya jika dalam segiempat kedua diagonalnya berpotongan di tengahtengah
maka segiempat itu adalah jajargenjang.

Perhatikan Gambar 3.3!


Diketahui: ABCD jajargenjang, 𝐴𝐶 dan 𝐵𝐷 berpotongan di 𝑆
Buktikan: 𝐴𝑆 = 𝐶𝑆 dan 𝐵𝑆 = 𝐷𝑆
Bukti:

Gambar 3 Diagonal AC dan BD pada jajargenjang ABCD


AB=DC
{
∆ ABD ≅CDS sebab ∠ A 1=∠ C 1
∠ B 1=∠ D1

Diperoleh 𝐴𝑆 = 𝑆𝐶 dan 𝐵𝑆 = 𝑆𝐷

AS=SC
{
Sebaliknya ∆ ABD ≅ CDS sebab ∠BS=∠ DS
∠ S 4=∠ S 3

Sehingga diperoleh ∠𝐴1 = ∠𝐶1 → 𝐴𝐵 ∥ 𝐷𝐶 … … … … … (1)

SD=SB
{
∆ ASD ≅ CSB sebab ∠ SA=∠ SC
∠ S 1=∠ S 2

Diperoleh ∠𝐷2 = ∠𝑆2 → 𝐴𝐷 ∥ 𝐵𝐶 … … … … … (2)


Dari (1) dan (2) maka 𝐴𝐵𝐶𝐷 jajargenjang.

3.3 Belah Ketupat

Belah ketupat ialah jajargenjang yang sisi-sisinya sama panjang. Seluruh sifat
jajargenjang berlaku untuk belah ketupat. Gambar 3.6 menunjukkan bangun belah
ketupat PQRS dengan panjang sisi 𝑃𝑄 = 𝑄𝑅 = 𝑅𝑆 = 𝑆𝑃.

Gambar 4 Belah Ketupat PQRS

Sifat 6: Jika dalam jajargenjang suatu diagonal membagi dua suatu sudut sama
besar maka jajargenjang itu suatu belah ketupat.

Perhatikan gambar 3.7!


Diketahui: 𝐴𝐵𝐶𝐷 jajargenjang dan ∠𝐴1 = ∠𝐴2
Buktikan: 𝐴𝐵𝐶𝐷 adalah belah ketupat
Bukti:

Gambar 5 Dagnal AC pada Belah Ketipat


ABCD

∠ A 1=∠ A 2
∆ ABC ≅ ADC sebab
{ AC =AC
∠C 1=∠ C 2

Oleh karena itu diperoleh 𝐴𝐵 ⊥ 𝐴𝐷 maka 𝐴𝐵𝐶𝐷 adalah belah ketupat.

Sifat 7: Belah ketupat diagonal-diagonalnya membagi sudut-sudut sama besar


dan diagonal-diagonal ini tegak lurus sesamanya.

Perhatikan gambar 3.8!


Diketahui: 𝐴𝐵𝐶𝐷 belah ketupat
Buktikan:
∠𝐴1 = ∠𝐴2
∠𝐵1 = ∠𝐵2
𝐴𝐶 ⊥ 𝐵𝐷

Bukti:
Gambar 6 Diagonal AC dan BD pada belah ketupat ABCD berpotongan di titik S

AB=BD
{
∆|≅| ADS sebab AS= AS
BS=DS

Sehingga diperoleh ∠𝐴1 = ∠𝐴2 dan ∠𝑆1 = ∠𝑆2


∠𝑆1 + ∠𝑆2 = 180° maka ∠𝑆1 = ∠𝑆2 = 90°
Oleh karena itu diperoleh 𝐴𝐶 ⊥ 𝐵𝐷

AB=CB
{
∆|≅|CBS sebab AS=SB
BS=SC

Sehingga diperoleh ∠𝐵1 = ∠𝐵2

Sifat 8: Jika dalam suatu jajargenjang diagonal-diagonalnya tegak lurus


sesamanya maka jajargenjang itu suatu belah ketupat.

Diketahui: 𝐴𝐵𝐶𝐷 jajargenjang dan 𝐴𝐶 ⊥ 𝐵𝐷


Buktikan: 𝐴𝐵𝐶𝐷 belah ketupat
Bukti:

Gambar 7 Diagonal AC BD pada belah ketupat ABCD

AS=CS
{
∆|≅|CBS sebab ∠ S 1=∠ S 2=90°
BS=BS

Oleh karena itu diperoleh 𝐴𝐵 = 𝐶𝐵 → 𝐴𝐵𝐶𝐷 belah ketupat.

3.5 Trapesium
Trapesium ialah suatu segiempat yang memiliki tepat sepasang sisi yang sejajar.
Umumnya, sifat dari trapesium adalah sebagai berikut ini:

 Terdapatnya sepasang sisi yang sejajar, dengan sisi yang terpanjang yang disebut
alas trapesium.
 Jumlah dari dua sudut yang berdekatan atau bisa disebut juga sudut dalam sepihak
yaitu 180°.
 Total dari semua sudut trapesium adalah 360°.
 Mempunyai 1 simetri putar saja
 Mempunyai 4 rusuk dan 4 titik siku

Jenis-jenis trapesium terdiri atas trapesium siku-siku, trapesium sama kaki,


dan trapesium sembarang.

a. Trapesium Siku-siku

Pada gambar dibawah ini menunjukkan trapesium sama kaki 𝑃𝑄𝑅𝑆.


Trapesium sama kaki 𝑃𝑄𝑅𝑆 memiliki sepasang sisi yang sejajar, yaitu 𝑃𝑆 dan
𝑄𝑅. Trapesium sama kaki 𝑃𝑄𝑅𝑆 memiliki dua sudut siku- siku, yaitu ∠𝑃 𝑑𝑎𝑛
∠𝑄. Kedua diagonalnya tidak sama panjang yaitu 𝑃𝑅 ≠ 𝑄𝑆.

Trapesium Siku-siku 𝑃𝑄𝑅𝑆

b. Trapesium Sama Kaki

Trapesium sama kaki ABCD memiliki dua diagonal yang sama panjang,
yaitu 𝐴𝐶 dan 𝐵𝐷. Trapesium sama kaki 𝐴𝐵𝐶𝐷 memiliki dua kaki yang sama
panjang, yaitu, 𝐴𝐷 dan 𝐵𝐶.
Trapesium Sama Kaki 𝐴𝐵𝐶𝐷

Sifat 9: Dalam trapesium sama kaki, sudut-sudut alasnya sama besar.

Diketahui: 𝐴𝐵𝐶𝐷 trapesium sama kaki (𝐴𝐷 = 𝐵𝐶)

Buktikan: ∠𝐴 = ∠𝐵
Bukti:

Gambar 3.13 Trapesium Sama Kaki ABCD dengan 𝐴𝐷 ∥ 𝐸𝐶

Tarik 𝐶𝐸 ∥ 𝐴𝐷, 𝐴𝐸𝐶𝐷 jajargenjang dengan 𝐴𝐷 = 𝐸𝐶 dan 𝐴𝐷 = 𝐵𝐶

Sehingga 𝐶𝐸 = 𝐵𝐶 → ∆𝐵𝐶𝐸 sama kaki

∠𝐶𝐸𝐵 = ∠𝐶𝐵𝐸

∠𝐶𝐸𝐵 = ∠𝐷𝐴𝐸 (sudut sehadap)

Sehingga diperoleh ∠𝐶𝐵𝐸 = ∠ ∆𝐴𝐵𝐶 ≅ ∆𝐵𝐴𝐷, sebab


AB= AB
BC= AD
¿ CBE=¿ DAE
Sehingga diperoleh 𝐴𝐶 = 𝐵𝐷

Sifat 10: Jika dalam suatu trapesium, sudut-sudut alasnya sama besar maka
trapesium itu sama kaki.

Sifat 11: Jika dalam suatu trapesium, diagonal-diagonalnya sama panjang maka
trapesium itu sama kaki.

c. Trapesium Sembarang

Gambar dibawah ini menunjukkan bangun trapesium sembarang 𝐴𝐵𝐶𝐷. Bangun


trapesium sembarang 𝐴𝐵𝐶𝐷 memiliki sepasang sisi sejajar, yaitu AB dan CD.
Bangun trapezium sembarang 𝐴𝐵𝐶𝐷 juga memiliki dua diagonal yang panjangnya
berbeda.

Trapesium Sembarang 𝐴𝐵𝐶𝐷

Sifat 12: Garis yang menghubungkan pertengahan-pertengahan kaki suatu


trapesium sejajar dengan sisi-sisi sejajarnya dan panjangnya setengah jumlah sisi
yang sejajar.

Diketahui: Trapesium 𝐴𝐵𝐶𝐷, 𝐴𝐸 = 𝐸𝐷, 𝐵𝐹 = 𝐹𝐶 Buktikan:


Bukti:

Gambar 3.13 Trapesium Sembarang 𝐴𝐵𝐶𝐷 dengan 𝐵𝐺 perpanjangan 𝐴𝐵 dimana

panjang 𝐵𝐺 = 𝐷𝐶

Bukti: sambung 𝐷𝐹 dan 𝐴𝐵 hingga berpotongan di

∆𝐵𝐺𝐹 ≅ ∆𝐶𝐷𝐹 sebab

Sehingga diperoleh 𝐷𝐶 = 𝐵𝐺 dan 𝐷𝐹 = 𝐹𝐺

EF pararel tengah ∆𝐴𝐺𝐷 sehingga 𝐸𝐹 ∥ 𝐴𝐺 dan

𝐸𝐹 ∥ 𝐴𝐵 ∥ 𝐷𝐶 dan

3.6 Layang-layang

Layang-layang adalah segiempat dengan sifat kedua sisi yang berdekatan sama
panjang. Gambar 3.14 menunjukkan layang-layang 𝐴𝐵𝐶𝐷. Layang-layang
𝐴𝐵𝐶𝐷 memiliki dua pasang sisi sama panjang, yaitu 𝐴𝐵 = 𝐵𝐶 dan 𝐴𝐷 = 𝐶𝐷.

Gambar 3.14 Layang-layang 𝐴𝐵𝐶𝐷

Sifat 13: Sepasang sudut yang berhadapan sama besar


Sifat 14: Perpotongan diagonal layang-layang saling tegak lurus.

Anda mungkin juga menyukai