Anda di halaman 1dari 111

BAB I

BIDANG STUDI ILMU EKONOMI

HAL-HAL YANG DITERANGKAN


 Masalah pokok perekonomian dan kebutuhan untuk membuat pilihan
 Definisi ilmu ekonomi dan bentuk analisisnya
 Sifat-sifat teori ekonomi dan alat-alat analisis dalam ilmu ekonomi
 Peranan ahli-ahli ekonomi dalam kebijakan ekonomi
 Ruang lingkup analisis mikroekonomi dan makroekonomi

Ilmu ekonomi adalah suatu bidang studi yang sudah cukup lama berkembang. Sebagai satu
bidang ilmu pengetahuan, perkembangannya bermula sejak tahun 1776, yaitu setelah Adam
Smith—seorang pemikir dan ahli ekonomi inggris menerbitkan bukunya yang berjudul “An
Inquiry into the Nature and Cause of the Wealth og Nations.” Beberapa pandangan dalam buku
beliau masih tetap mendapat perhatian dalam pemikiran ahli-ahli ekonomi pada masa kini. Adam
Smith dapat dianggap sebagai “bapak ilmu ekonomi”.
Sebelum era adam smith sebenarnya sudah banyak pemikiran-pemikiran yang dikemukakan
mengenai persoalan-persoalan ekonomi yang dihadapi oleh suatu negara.Tetapi tulisan-tulisan
itu tidak dikemukakan secara sistematik. Topik-topik yang dibahas masih terbatas dan belum ada
anlisis yang menyeluruh tentang berbagai aspek kegiatan perekonomian dalam suatu masyarakat.
Keterbatasan analisis itu menyebabkan pila pemikiran-pemikiran ekonomi masih belum dapat
dipandang sebagai satu cabang ilmu yang berdiri sendiri.
Dalam dua abad setelah zamannya adam smith dunia telah menjadi sangat berkembang. Dalam
masa hidup Adam Smith, Revolusi Industri baru saja akan bermula. Ssekarang ini kegiatan
industri sudah sangat canggih dan teknologi yang digunakan sudah sangat berbeda dengan yang
terdapat pada zamannya Adam Smith. Juga organisasi perusahaan sudah jauh lebih kompleks
dan sistem kegiatan memproduksi sudah jauh lebih rumit. Corak kegiatan perekonomian negara
secara keseluruhannya juga sudah sangat berbeda. Pertumbuhan dan modernisasi kegiatan
ekonomi di berbagai negara sangat mempengaruhi perkembangan pemikiran-pemikiran ekonomi
sejak penerbitan buku adam smith seperti dinyatakan di atas.
Pada masa ini berbagai analisis dalam ilmu ekonomi telah menjadi lebih kompleks dan memberi
gambaran yang lebih lengkap mengenai kegiatan suatu perekonomian. Secara garis besarnya ,
analisis utama dalam ilmu ekonomi dapat dibedakan kepada dua bentuk teori mikroekonomi
dan teori makroekonomi.
Ruang lingkup dan cara analisis teori mikroekomomi dan makroekonomi akan diterangkan
dalam bagian yang terakhir dari bab ini. Terlebih dahulu bab ini akan menerangkan empat aspek
yang erat hubungannya dengan metodologi dalam analisis ekonomi. Aspek aspek tersebut
adalah:

1
 Masalah pokok ekonomi yang dihadapi setiap masyarakat, yaitu masalah kelangkaan atau
kekurangan. Berdasarkan uraian mengenai masalah ekonomi pokok tersebut akan
dirumuskan definisi ilmu ekonomi.
 Jenis-jenis analisis ekonomi.
 Ciri-ciri utama suatu teori ekonomi dan kegunaan teori ekonomi.
 Bentuk-bentuk analisis yang digunakan ahli-ahli ekonomi dalam menerangkan teori
ekonomi dan menganalisis berbagai peristiwa dalam perekonomian.

MASALAH EKONOMI DAN KEBUTUHAN UNTUK MEMBUAT PILIHAN

Dalam kehidupan sehari-hari setiap individu, perusahaan-perusahaan dan masyarakat secara


keseluruhannya akan selalu menghadapi persoalan-persoalan yang bersifah ekonom, yaitu
persoalan yang menghendaki seseorang atau suatu perusahaan ataupun suatu masyarakat
membuat keputusan tentang cara yang terbaik untuk melakukan suatu kegiatan ekonomi.
Kegiatan ekonomi adalah kegiatan seseorang atau suatu perusahaan ataupun suatu masyarakat
untukl memproduksi barang dan jasa maupun mengkonsumsi (menggunkan) barang dan jasa
tersebut.

MASALAH POKOK PEREKONOMIAN: KEKURANGAN


Masalah Kelangkaan
Kelangkaan atau kekurangan berlaku sebagai akibat dari dari ketidakseimbangan antara
kebutuhan masyarakat dengan factor-faktor produksi yang tersedia dalam masyarakat.
Disatu pihak, dalam sebuah masyarakat selalu terdapat keinginan yang relative tidak terbatas
untuk menikmati berbagai jenis barang dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan mereka.
Sebaliknya di lain pihak, sumber-sumber daya atau factor-faktor produksi yang dapat digunakan
untuk menghasilkan barang-barang tersebut adalah relatif terbatas.

Kebutuhan Masyarakat
Kebutuhan msayarakat adalah keinginan masyarakat untuk memperoleh barang dan jasa.
Sebagian barang dan jasa ini diimport dari luar negeri. Tetapi kebanyakan diproduksikan di
dalam negeri. Keinginan untuk memperoleh barang dan jasa dapatr dibedakan menjadi dua
bentuk:
 Keinginan yang disertai oleh kemampuan untuk membeli (permintaan efektif)
 Keinginan yang tidak disertai keinginan untuk membeli

Barang yang dibutuhkan manusia terdiri dari benda yang dapat dilihat dan diraba secara fisik
seperti baju, sepatu,makanan dan minuman. Jasa bukanlah berbentuk benda sebab ia merupakan
layanan seseorang atau suatu barang yang akan memenuhi kebutuhan masyarakat. Beberapa jenis

2
“jasa” yang dibutuhkan masyarakat antara lain adalah: kegitan tukang pangkas, pelayan di
restoran, kegiatan pengangkutan orang atau pun siaran radio dan televisi yang memberi hiburan.

Jenis-jenis Barang
Pertama sekali perlu dibedakan antara barang ekonomi dan barang cuma-cuma. Barang
Ekonomi adalah barang yang memerlukan usaha untuk memperolehnya ( contoh:
beras,makanan lain, dan barang-barang produksi industry. Sedangkan barang cuma-cuma
seperti udara, oksigen, sinar matahari dan air hujan, adalah barang yang dapat dinikmati tanpa
melakukan kegiatan memproduksi. Barang Ekonomi dapat pula dibedakan kepada barang
konsumsi ( contoh: makanan, pakaian, dan sepeda motor) dan barang modal ( contoh: mesin,
pealatan bengkel dan bangunan perkantoran). Barang Ekonomi juga dapat dibedakan antara
barang akhir ( contoh: roti, kursi, dan mobil) dan barang setengah jadi (contoh: tepung
gandum, karet, dan minyak kelapa sawit.
Teori Ekonomi terdapat dua acara penggolongan lain yaitu:
1. Berdasarkan kepentingan barang tersebut dalam kehidupan manusia. Barang-barang
tersebut dibedakan kepada barang inferior ( contoh: ikan asin dan ubi kayu), barang
esensial ( contoh: beras, gula, dan kopi), barang normal (contoh: baju dan buku) dan
barang mewah ( contoh: mobil dan emas)
2. Berdasarkan cara penguunaan barang tersebut oleh masyarakat. Barang-barang tersebut
dibedakan menjadi barang pribadi ( contoh: makanan, pakaian dan mobil) dan barang
public ( contoh: jalan raya, lampu lalu lintas dan mercu suar)

Faktor-faktor Produksi
Faktor-faktor produksi adalah benda-benda yang disediakan oleh alam atau diciptakan oleh
manusia yang dapat digunakan untuk memproduksi barang dan jasa. Faktor faktor produksi yang
tersedia dalam perekonomian akan menentukan sampai dimana suatu negara dapat menghasilkan
barang dan jasa. Faktor produksi yang tersedia dalam perekonomia dibedakan kepada empat
jenis, yaitu seperti yang diterangkan di bawah ini.
1. Tanah dan sumber alam faktor produksi ini disediakan alam. Faktor produksi ini
meliputi tanah, berbagai jenis barang tambang, hasil hutan dan sumber alam yang dapat
dijadikan modal seperti air yang dibendung untuk irigasi atau untuk pembangkit tenaga
listrik.

2. Tenaga kerja faktor produksi ini bukan saja berarti jumlah buruh yang terdapat dalam
perekonomian. Pengertian tenaga kerja meliputi juga keahlian dan keterampilan yang
mereka miliki. Dari segi keahlian dan pendidikannya, tenaga kerja dibedakan kepada tiga
golongan berikut:
 Tenaga kerja kasar adalah tenaga kerja yang tidak berpendidikan atau rendah
pendidikannya dan tidak memiliki keahlian dalam suatu bidang pekerjaan.

3
 Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerja yang memiliki keahlian dari pelatihan atau
pengalaman kerja seperti montir mobil, tukang kayu dan ahli mereparasi TV dan radio
 Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memiliki pendidikan cukup tinggi dan
ahli dalam bidang tertentu seperti dokter, akuntan, ahli ekonomi dan insinyur.

3. Modal faktor produksi ini merupakan benda yang diciptakan oleh manusia dan
digunakan untuk memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang mereka butuhkan.
Beberapa contohnya adalah sistem pengairan, jaringan jalan raya, bangunan pabrik dan
pertokoan, mesin-mesin dan peralatan pabrik dan alat-alat pengangkutan.

4. Keahlian Keusahawanan Faktor produksi ini berbentuk keahlian dan kemampuan


pengusaha untuk mendirikan dan mengembangkan berbagai kegiatan usaha. Dalam
menjalankan suatu kegiatan ekonomi, para pengusaha akan memerlukan ketiga faktor
produksi yang lain yaitu tanah, modal dan tenaga kerja. Keahlian keusahawanan meliputi
kemahirannya mengorganisasi berbagai sumber atau faktor produksi tersebut secara
efektif dan efisisen sehingga usahanya berhasil dan berkembang serta dapat menyediakan
barang dan jasa untuk masyarakat.

Keterbatasan Kemampuan memproduksi


Kemampuan untuk memproduksi barang dan jasa adalah jauh lebih rendah daripada
jumlah “keinginan” masyarakat tersebut.
MEMBUAT PILIHAN UNTUK MEMAKSIMUMKAN KESEJAHTERAAN
Pada setiap kegiatan mereka harus menentukan pilihan terbaik dari beberapa alternatif
pilihan yang telah dibuat. Dalam setiap kegiatan ekonomi, yaitu dalam kegiatan
memproduksi maupun mengkonsumsi (menggunakan) barang dan jasa, setiap pelaku
kegiatan ekonomi harus membuat pilihan-pilihan. Tujuannya adalah agar sumber daya yang
tersedia akan digunakan secara efisien dan dapat mewujudkan kesejahteraan yang paling
maksimum kepada individu dan masyarakat.
Pilihan dalam Mengkonsumsi
Dari segi penggunaan sumber-sumber daya yang dimiliki dan dari segi mengkonsumsi
barang-barang yang dihasilkan.Setiap individu harus memikirkan cara terbaik dalam
menggunakan sumber-sumber daya yang dimilikinya. Usaha ini bertujuan untuk
memaksimumkan pendapatan yang akan dinikmatinya dengan menggunakan sumber-sumber
daya yang dimilikinya tersebut. Seterusnya, dengan pendapatan yang diterima dari
penggunaan sumber-sumber daya yang dimilikinya, setiap individu akan menentukan jenis-
jenis dan jumlah barang yang akan dibelinya. Dengan pendapatan yang diperolehnya, setiap
individu tidak dapat memiliki semua barang yang diinginkannya. Oleh sebab itu mereka
harus menentukan pilihan. Persoalan yang harus mereka selesaikan adalah: dengan
menggunakan pendapatan mereka, barang-barang apakah yang perlu dibeli dan berapa

4
jumlahnya agar pembelian dan penggunaan barang-barang tersebut akan memberi kepuasan
yang maksimum bagi diri dan keluarganya?
Pilihan dalam Memproduksi
Dalam penjualan barang, para pengusaha akan menentukan tingkat produksi yang memberi
keuntungan paling banyak kepada kegiatannya. Sedangkan dalam penggunaan faktor-faktor
produksi, yang perlu difikirkan adalah menentukan kombinasi faktor produksi yang akan
meminimumkan biaya produksi.
Masalah Membuat Pilihan dalam Kegiatan Pemerintah
Setiap negara mempunyai banyak tujuan dalam mengatur maupun menjalankan kegiatan
ekonomi. Mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang cepat dan mantap, mengatasi masalah
pengangguran, menaikkan taraf hidup penduduknya, dan menyamaratakan pendapatan adalah
beberapa tujuan penting dari kegiatan pemerintah. Sumber-sumber daya yang dapat
digunakan pemerintah untuk mencapai tujuan-tujuan ini secara sekaligus adalah terbatas.
Maka, seperti individu dan perusahaan , pemerintah perlu membuat pilihan-pilihan. Sumber-
sumber daya yang tersedia dan dapat digunakannya harus diatur penggunaannya sehingga
dapat secara maksimal mencapai tujuan-tujuan dari menjalankan kegiatan ekonomi individu-
individu dan perusahaan-perusahaan.

DEFINISI ILMU EKONOMI


Ilmu Ekonomi adalah suatu bidang ilmu pengetahuan yang sangat luas liputannya. Oleh
sebab itu sangatlah sukar untuk membuat definisi yang akan memberikan gambaran yang
tepat mengenai analisis-analisis yang diliputi oleh ilmu ekonomi.
Profesor P.A Samuelson, salah seorang ahli ekonomi yang terkemuka di dunia—yang
menerima hadiah Nobel untuk ilmu ekonomi pada tahun 1970—memberikan definisi ilmu
ekonomi secara berikut:
Ilmu ekonomi adalah suatu studi mengenai individu-individu dan masyarakat
membuat pilihan, dengan atau tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan sumber-
sumber daya yang terbatas—tetapi dapat digunakan dalam berbagai cara untuk
menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa dan mendistribusikannya untuk
kebutuhan konsumsi, sekarang dan dimasa dating, kepada berbagai individu dan
golongan masyarakat.

JENIS-JENIS ANALISIS EKONOMI


Analisis ekonomi dapat dibedakan kepada tiga golongan yaitu : ekonomi deskriptif, teori
ekonomi dan ekonomi terapan (applied economics).

EKONOMI DESKRIPTIF
Bidang ilmu ekonomi ini adalah analisis ekonomi yang menggambarkan keadaan yang
sebenarnya wujud dalam perekonomian.Analisis mengenai keadaan petani di Jawa Tengah
adalah tergolong sebagai ilmu ekonomi deskriptif. Setiap ilmu pengetahuan bertujuan untuk
menganalisis kenyataan yang wujud di alam semesta dan di dalam kehidupan manusia.
5
TEORI EKONOMI
Teori ekonomi adalah pandangan-pandangan yang menggambarkan sifat hubungan yang
wujud,dalam kegiatan ekonomi, dan ramalan tentang peristiwa yang terjadi apabila suatu
keadaan yang mempengaruhinya mengalami perubahan.
EKONOMI TERAPAN
Ekonomi terapan adalah cabang ilmu ekonomi yang menelaah tentang kebijakan yang perlu
dilaksanakan untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi. Salah satu peranan teori ekonomi
yang adalah berfungsi sebagai landasan dalam merumuskan kebijakan-kebijakan ekonomi.
Dalam perekonomian tujuan-tujuan yang ingin dicapai adalah:
 Mencapai pertumbuhan ekonomi yang cepat
 Menciptakan kestabilan harga-harga
 Mengatasi masalah pengangguran
 Mewujudkan distribusi pendapatan yang merata

PERNYATAAN POSITIF DAN PERNYATAAN NORMATIF


Pernyataan Positif
Pernyataan positif adalah pernyataan mengenai fakta-fakta yang wujud dalam masyarakat dan
oleh sebab itulah kebenarannya dapat dibuktikaan dengan memperhatikan kenyataan yang
berlaku,” kalua produksi beras turun maka harganya aakan naik” dan “ kalau beras dijual ke kota
maka harganya lebih mahal daripada dijual di desa” adalah contoh dari pernyataan positif.
Pernyataan Normatif
Pernyataan normatif adalah suatu pandangan subjektif atau suatu value judgement. Pernyataan
itu bukanlah mengemukakan pendapat menganai keadaan yang akan wujud tetapi menyatakan
tentang apa yang sebaiknya harus wujud.
Pernyataan, hipotesis dan pendapat-pendapat dalam ilmu ekonomi ada yang berbentuk
pernyataan positif dan ada pila yang merupakan pernyataan normatif. Pernyataan (i) “kalau harga
naik maka permintaan barang akan berkurang”,(ii)”kalau permintaan terhadap barang dan jasa
dalam masyarakat berkurang maka tingkat kegiatan ekonomi akan menurun” dan (iii)”kalau
tingkat kegiatan ekonomi menurun maka ini akan mengurangi investasi”.

SIFAT-SIFAT TEORI EKONOMI


Variabel
Variable adalah unsur yang penting dalam setiap teori.Sebagai contoh variable dalam teori harga,
teori ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana harga barang ditentukan. Dalam teori harga
antara lain diterangkan sifat permintaan daripada pembeli ini dikenal dengan hukum permintaan.
Bunyi hukum permintaan:”Kalau harga suatu barang berubah maka jumlah permintaan terhadap
barang itu juga akan berubah.
Asumsi
Asumsi adalah salah satu syarat peting dalam membuat teori ilmu sosisal. Suatu peristiwa
dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, dan menerangkan bagaimana faktor tersebut akan

6
mempengaruhi peristiwa itu menjadi sangat rumit.Maka gambaran yang sederhana mengenai
bagaimana hubungan diantara peristiwa dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya harus
dibuat.
Hipotesis
Hipotesis adalah suatu pernyataan mengenai bagaimana variable-variabel yang dibicarakan
berkaitan satu sama lain.sifat hubungan dibedakan menjadi dua:
1. Hubungan langsung yaitu keadaan dimana perubahan nilai-nilai variabel yang
dibicarakan bergerak ke aarah yang bersamaan. Kalau pendapatan masyarakat bertambah,
maka konsumsi mereka akan bertambah, merupakan suatu contoh hubungan langsung
2. Hubungan terbalik yaitu apabila nilai-nilai variabel yang dibicarakan berubah kea rah
yang bertentangan. Contohnya: kenaikan harga yang menyebabkan permintaan menurun.

Alat-Alat Analis Ekonimi


Ilmu ekomomi memerlukan beberapa alat analisis untuk menerangkan teori-teorinya dan
untuk menguji kebenaran teori-teori tersebut. Grafik dan kurva adalah alat analisis yang
utama dalam teori ekonomi.
Sifat-Sifat Grafik
Suatu grafik mempunyai dua sumbu: sumbu datar dan sumbu tegak. Sumbu datar adalah yang
letaknya horizontal, sedangkan sumbu tegak adalah sumbu yang tegak lurus pada sumbu
horizontal. Pertemuan di antara kedua sumbu tersebut dinamakan “origin” atau “titik asal” dan
nilainya adalah 0.
Tiap sumbu menjelaskan nilai suatu variabel. Pada titik 0 nilai variabel adalah 0, dan makin jauh
dari titik 0 nilai variabel menjadi bertambah tinggi. Dengan demikian pada sumbu tegak, makin
keatas kedudukannya, nilai yang ditunjukkan adalah makin besar. Pada sumbu datar, makin ke
kanan kedudukannya, nilainya semakin tinggi. Sifat hubungan yang ciri-cirinya adalah seperti
yang diterangkan diatas, ditunjukkan pada Gambar 1.1. Dalam gambar itu ditunjukkan ttik P.
Titik itu menggambarkan bahwa pada waktu nilai variabel yang diterangkan oleh sumbu tegak
(variabel II) adalah Y, nilai variabel yang diterangkan oleh sumbu datar ( variabel I) adalah X.

7
Hubungan Antara Variabel
Bagaimana grafik tersebut membantu menerangkan teori-teori ekonomi? Untuk menjawab
pertanyaan ini suatu gambaran hipotesis mengenai sifat hubungan antara dua variabel perlu
ditunjukkan. Terdahulu telah diterangkan mengenai hukum permintaan, yaitu apabila harga
mengalami perubahan maka jumlah barang yang diminta juga akan mengalami perubahan.
Dalam table 1.1. ditunjukkan gambaran yang lebih spesifik mengenai bagaimana harga berkaitan
dengan besarnya permintaan. Contoh yang digambarkan adalah mengenai jumlah permintaan
sejenis baju pada berbagai tingkat harganya.

Keadaan yang ditunjukkan oleh (A) menggambarkan bahwa apabila harga baju Rp 50 ribu
jumlah yang akan dibeli adalah 300 helai. Sedangkan keadaan yang ditunjukkan oleh (B)
menunjukkan kalau harga baju turun menjadi Rp 40 ribu, jumlah yang akan diminta menjadi
semakin bertambah besar lagi. Ini dapat dilihat dari keadaan yang ditunjukkan oleh (C),(D) dan
(E) dalam tabel 1.1.

8
Peranan Ilmu statistik Dalam Analisis Ekonomi
Ilmu statistic adalah ilmu yang memegang peranan sangat penting dalam mengumpulkan data
mengenai berbagai aspek kegiatan perekonomian.
Dalam hubungannya dengan ilmu ekonomi, ilmu statistik memegang dua peranan penting
berikut:
 Menyediakan berbagai jenis angka indeks untuk menunjukan kecenderungan
perkembangan variabel-variabel tertentu dari waktu ke waktu.
 Menguji atau menyelidiki kebenaran pandangan dalam teori-teori ekonomi.

Angka Indeks
Angka indeks adalah angka yang menunjukkan perubahan rata-rata sekumpulan data tertentu
dari waktu ke waktu. Dua angka indeks yang terpenting mengenal perubahan keadaan kegiatan
ekonomi adalah indeks harga dan indeks produksi
 Indeks harga menunjukkan besarnya perubahan rata-rata harga sekumpulan barang dari
suatu waktu ke waktu lainnya.
 Indeks produksi menunjukkan perubahan tingkat produksi, juga menghadapi masalah
yang sama seperti menunjukkan perubahan tingkat harga.

Menguji Kebenaran Teori-Teori ekonomi:


Ilmu statistik dalam analisis ekonomi adalah untuk menguji kebenaran dari teori-teori ekonomi.
Seterusnya, apabila teori ini benar, maka ilmu statistic dapat pula digunakan untuk menyatakan

9
lebih denga lebih spesifik (secara angka-angka) sifat hubungan antara veriabel-variabel dalam
teori tersebut.
Peranan Ahli Ekonomi Dalam Kebijakan Ekonomi
Tugas dari ahli-ahli ekonomi adalah memikirkan cara-cara dengan menggunakan teori-teori
ekonomi sebagai landasannya untuk menghindari pertentangan yang mungkin timbul dalam
mencapai berbagai tujuan tersebut secara serentak.
Didalam memikirkan cara-cara mengatasi masalah ekonomi yang dihadapi dan mewujudkan
tujuan-tujuan ekonomi yang ditentukan, analisis yang dibuat haruslah meliputi persoalan-
persoalan berikut:
 Tujuan-tujuan dari kebijakan yang dijalankan
 Cara-cara yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut
 Jenis pengorbanan yang harus dibuat untuk mencapai tujuan tersebut
 Akibat buruk yang mungkin berlaku apabila suatu Langkah atau kebijakan ekonomi
dilaksanakan
 Menjajaki Langkah alternatif lain yang lebih baik untuk mencapai tujuan-tujuan yang
ingin dicapai.

MIKROEKONOMI DAN MAKROEKONOMI


TEORI MIKROEKONOMI
Mikroekonomi adalah salah satu bidang studi dalam ilmu ekonomi yang melihat dan
menganalisis tentang kegiatan ekonomi yang berlaku dengan cara melihat bagian-bagian kecil
dari keseluruhan kegiatan dalam perekonomian.
Teori mikroekonomi menganalisis hal-hal berikut:
 Interaksi penjual dan pembeli dipasar barang
 Tingkah lau pembeli dan penjual dalam melakukan kegiatan ekonomi
 Interaksi penjual dan pembeli dipasaran faktor.

TEORI MAKROEKONOMI
Makroekonomi adalah salah satu bidang studi dalam ilmu ekonomi yang melihat dan
menganalisis tentang kegiatan ekonomi yang berlaku dalam negara melalui analisis yang bersifat
menyeluruh (agrerat)
Teori makroekonomi menganalisis hal-hal berikut:
 Penentuan kegiatan perekonomian dan faktor-faktor yang mempengaruhinya
 Masalah inflasi dan pengangguran dan faktor yang menyebabkannya
 Bentuk-bentuk kebijakan pemerintah dalam menghadapi masalah-masalah ekonomi yang
timbul

10
BAB II
POLA KEGIATAN PEREKONOMIAN

HAL-HAL YANG DITERANGKAN


 Uang, perdagangan dan spesialisasi
 Pelaku-pelaku kegiatan ekonomi
 Sirkulasi aliran pendapatan dalam ekonomi pasar
 Mekanisme pasar sebagai pengantar kegiatan ekonomi
 Kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah

Secara garis besar, Sistem Ekonomidibedakan menjadi tiga bentuk:


1. Ekonomi pasar adalah perekonomian yang kegiatannya dikendalikan sepenuhnya oleh
interaksi antara pembeli dan penjual di pasar.
2.  Ekonomi campuran adalah system ekonomi pasar yang disertai campur tangan
pemerintah.
3.  Ekonomi perencanaan pusat adalah system ekonomi yang kegiatannya diatur
bsepenuhnya oleh pemerintah.

Produksi Dan Perdagangan  Dalam Perekonomian Subsisten


1. Produksi untuk memenuhin kebutuhan sendiri, maksudnya tingkat produktivitas
kegiatannya  relative rendah dan tingkat produksinya hanya cukup untuk kehidupan yang
sederhana.
2. Perdagangan barter, yaitu perdagangan secara pertukaran barang dengan barang.
3. Pola perdagangan perekonomian subsisten, pada masa ini tidak melakukan barter lagi,
tetapi menggunakan alat perantara dalam tukar menukar,yaitu uang.

Pola Kegiatan Ekonomi Dalam Perekonomian Uang


Uang akan diperhatikan dalam dua aspek: yaitu, ciri-ciri perekonomian uang, dan peranan
spesialisasi dalamn mengem,bangkan perdagangan.
   Ciri-ciri perekonomian uang, Suatu perekonomian yang menggunakan uang disebut sebagai
perekonomian uang.
 Spesialisasi dan perdagangan, Maksudnya adalah dengan melakukan spesialisasi dalam
memproduksi barang-barang sehingga dapat dihasilkan dengan cara yang paling efisien.
Wujudnya uang sebagai alat untuk tukar menukar dan perdagangan yang lancar akan
memberikan perangsang kepada masyarakat untuk meningkatkan spesialisasi sesuai keahlian.
Spesialisasi dan Perdagangan

Kebaikan-Kebaikan Spesialisasi

11
1. Mempertinggi efisiensi penggunaan factor produksi.
2. Mempertinggi efisiensi memproduksi.
3. Mendorong perkembangan teknologi.

Pelaku-Pelaku Kegiatan Ekonomi

  Rumah tangga,pemilik berbagai factor  produksi.


Rumah tangga adalah pemilik berbagai faktor produksi yang tersedia dalam perekonomian.
Sektor ini menyediakan tenaga kerja dan tenaga usahawan. Selain itu sektor ini memiliki faktor-
faktor produksi yang lain, yaitu barang-barang modal, kekayaan alam, dan harta tetap seperti
tanag dan bangunan.
  Perusahaan
Perusahaan-perusahaan adalah organisasi yang dikembangkan oleh seseorang atau
sekumpulan orang dengan tujuan untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa yang
dibutuhkan masyarakat. Seorang atau sekumpulan orang tersebut dikenal sebagai pengusaha.

 Pemerintah
Pemerintah adalah badan-badan pemerintah yang bertugas untuk mengatur kegiatan ekonomi.
Badan-badan seperti itu termasuklah berbagai departemen pemerintah, badan yang mengatur
penanaman modal, bank sentral,parlemen, pemerintah daerah angkatan bersenjata, dan
sebagainya. Badan-badan tersebut akan mengawasi kegiatan rumah tangga dan perusahaan
supaya mereka melakukan kegiatan dengan cara yang wajar dan tidak merugikan masyarakat
secara keseluruhan
Disamping mengatur dan mengawasi kegiatan-kegiatan ekonomi rumah tangga dan perushaaan,
pemerintah juga melakukan sendiri beberapa kegiatan ekonomi. Salah satu kegiatan yang
demikian adalah kegiatan mengembangkan prasaranaekonomi seperti jalan-jalan, jembatan,
Pelabuhan dan lapangan terbang. Kegiatan-kegiatan lain yang biasanya dilakukan pemerintah
adalah mengembangkan prasarana sosial seperti institusi Pendidikan, badan-badan penyelidikan,
menjaga ketertiban dan keamanan negara, dan menyediakan jasa-jasa yang penting peranannya
dalam perekonomian ( jasa nagkutan kereta api dan udara, menyediakan jasa pos, telepon dan
telegram dan sebagainya.

Sektor ekonomi dapat dibedakan menjadi dua:

1. Sektor pemerintah berarti hasil-hasil kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh badan-badan
pemerintah
2. Sektor swasta berarti hasil-hasil kegiatan ekonomi yang dilakukan perushaan-perusahaan
yang dimiliki masyarakat.
Untuk membiayai pengeluarannya, pemerintah mengenakan berbagai jenis pajak kepada rumah
tangga dan perushaan. Secara garis besarnya, pajak yang dipungut pemerintah dapat dibedakan
menjadi dua golongan yaitu :
12
1. Pajak langsung adalah pajak yang secara langsung dipungut atau dibebankan kepada
orang-orang atau badan-badan yang memperoleh pendapatan atau keuntungan dalam
kegiatan ekonomi. Jenis pajak yang tergolong pajak langsung adalah pajak pendapatan
perseorangan dan pajak perusahaan.
2. Pajak tak langsung adalah pajak yang dikenakan tanpa dikaitkan kepada individua tau
perusahaan tertentu. Yang termasuk dalam golongan pajak tak langsung ini adalah pajak
penjualan dan pajak impor atau ekspor.
3.
Disamping dari pajak pemerintah mendapatkan pula pendapatan dari:
1. Pembayaran royalti yang dipungut dari perushaan-perusahaan yang mengeksploetasi
kekayaan alam ( seperti minyak dan hasil hutan)
2. Keuntungan perusahan-perusahaan yang dimilikinya.

Jenis-Jenis Aliran Wujud, dalam penawaran dan penggunaan factor-faktor  produksi


mewujudkan dua aliran,yaitu Aliran Barang dan Aliran Uang.

Pasar Barang Dan Pasar Faktor


       Pasar barang adalah tempat dimana para pembeli dan para penjual dari suatu barang dan
jasa melakukan interaksi untuk menentukan jumlah harga barang atau jasa yang diperjualbelikan
       Pasar faktor adalah tempat dimana pengusaha mengadakan interaksi denganpemilik-
pemilik faktor produksi untuk menentukan harga dan jumlah faktor produksi dalam
menghasilkan barang dan jasa yang diminta masyarakat.

Mekanisme Pasar
Mekanisme pasar adalah system yang cukup efisien di dalam mengalokasikan faktor produksi
dan mengembangkan perekonomian.

Kebaikan Mekanisme Pasar


 pasar dapat memberikan informasi yang lebih tepat
 memberikan perangsang untuk mengembangkan kegiatan usaha,
 memberi perangsang untuk memperoleh keahlian modern,
 menggalakkan penggunaan barang dan faktor produksi secara efisien,
 memberikan kebebasan yang tinggi kepada masyarakat untuk melakukan kegiatan
ekonomi.

13
Kelemahan Mekanisme Pasar
 kebebasan yang tidak terbatas menindas golongan tertentu,
 kegiatan ekonomi sangat tidak stabil keadaanya,
 system pasar dapat menimbulkan monopoli,
 mekanisme pasar tidak dapat menyediakan beberapa jenis barang secara efisien.dan
kegiatan konsumen

Kegagalan Pasar adalah ketidakmampuan dari suatu perekonomian pasar untuk berfungsi
secara efisien dan menimbulkan keteguhan dalam kegiatan dan pertumbuhan ekonomi.

Tujuan Campur Tangan Pemerintah


1) menjamin agar kesamaan hak untuk setiap individu tetap wujud dan penindasan dapat
dihindarkan
2) menjaga agar perekonomian tumbuh dan mengalami perkembangan yang teratur dan stabil
3) mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan
4) menyediakan “barang bersama” yaitu, seperti jalan raya polisi dan tentara untuk
mensejahterakan social masyarakat.
5) Mengawasi agar  “eksternalitas” yang merugikan masyarakat dihindari atau dikurangi
masalahnya.

Bentuk-Bentuk Campur Tangan Pemerintah


 Membuat peraturan,
Tujuan pokok dari peraturan-peraturan pemerintah adalah agar kegiatan-kegiatan ekonomi
dijalankan secara wajar dan tidak merugikan khalayak ramai. Sebagai contoh, peraturan
mengenai syarat-syarat kerja kepada para pekerja di sektor industri adalah dibuat untuk
menjamin agar para pekerja diberi gaji, upah dan tunjangan lain yang wajar serta tidak ditindas
majikan.

 Menjalankan kebijakan fiskal dan moneter


Kebijakan fiskal adalah strategi dan langkah-langkah pemerintah dalam pengeluarannya dan
dalam sistem dan cara-cara mengumpulkan pajak. Sedangkan kebijakan moneter adalah
Langkah-langkah pemerintah untuk mempengaruhi situasi keuangan dalam perekonomian yaitu
mempengaruhi suku bunga, operasi bank-bank dan mengatur jumlah uang yang beredar dalam
masyarakat.

 Secara langsung melakukan kegiatan ekonomi.


Kegiatan-kegiatan yang bisa dilaksanakan oleh pemerintah dengan tujuan mengurangi
keuntungan perorangan dan memaksimumkan keuntungan sosial adalah (i) kegiatan
pengangkutan kereat api, (ii) perusahaan jasa untuk menyediakan air bersih, listrik dan telepon,
dan (iii) perusahaan jasa pos.

14
BAB III
MASALAH EKONOMI DAN SISTEM PENGATURAN PEREKONOMIAN

HAL-HAL YANG DITERANGKAN


 Tiga masalah pokok perekonomian.
 Membentuk kurva batas kemungkinan produksi.
 Kurva kemungkinan produksi dan masalah perekonomian.
 Sistem-sistem perekonomian.
 Penyelesaian masalah ekonomi dalam berbagai sistem ekonomi.
Masalah ekonomi timbul sebagai akibat dari ketidakseimbangan di antara keinginan manusia
untuk mendapat barang dan jasa dengan kemampuan faktor-faktor produksi mennghasilkan
barang dan jasa untuk memenuhi keinginan tersebut. Setiap masyarakat menghadapi dan
mengatasi masalah-masalah ekonomi tersebut dengan cara yang berbeda
BEBERAPA MASALAH POKOK DALAM PEREKONOMIAN
Kegiatan ekonomi dalam suatu masyarakat modern adalah sangat kompleks. Kegiatan tersebut
meliputi berbagai jenis kegiatan produksi, konsumsi dan perdagangan. Oleh karena corak
kegiatan yang sangat kompleks tersebut maka banyak orang mungkin berpendapat bahwa
membuat gambaran mengenai berbagai masalah ekonomi yang dihadapi masyarakat adalah tidak
mungkin dilakukan.
MENENTUKAN BARANG DAN JASA YANG HARUS DIPRODUKSI
Persoalan ini maha penting karena ia merupakan faktor yang terutama yang akan menentukan
corak penggunaan faktor-faktor produksi. Barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu
perekonomian sangat banyak jenisnya, yaitu dari barang yang sangat sederhana (misalnya beras
dan tape) kepada barang yang sangat kompleks (misalnya kapal terbang).
Masalah yang pertama ini adalah akibat langsung daripada ketidakmampuan sumber-
sumber daya yang tersedia untuk memproduksi semua barang yang dibutuhkan masyarakat.
Masyarakat haruslah menentukan keinginan mana yang harus dipenuhi dan keinginan mana yang
harus dikorbankan atau ditunda untuk memenuhinya. Pilihan-pilihan tersebut akan menentukan
penggunaan faktor-faktor produksi.
MENENTUKAN CARA BARANG DIPRODUKSI
Dalam sector pertanian, sejumlah produksi tertentu dapat dihasilkan tertentu dapat dihasilkan
dengan menggunakan tanah yang luas. Dalam menghadapi pilihan yang demikian, yaitu apakah
menggunakan lebih banyak tanah atau menggunakan lebih banyak modal dan teknologi modern.
MASALAH EKONOMI DAN SISTEM PENGATURAN PEREKONOMIAN
Dalam memikirkan masalah efisiensi kegiatan memproduksi, yang harus dipikirkan tidaklah
terbatas hanya kepada masalah efisiensi dari segi teknik. Penggunaan teknik yang paling up to
date belum tentu menghasilkan keuntungan lebih besar. Faktor lain yang perlu diperhatikan
adalah besarnya jumlah permintaan. Apabila permintaan sangat besar maka penggunaan teknik
yang sangat modern akan menaikkan efisiensi.
MENENTUKAN UNTUK SIAPA BARANG-BARANG DIPRODUKSI

15
Sekiranya pendapatan individu-individu didasarkan kepada pembayaran untuk faktor-faktor
produksi yang mereka miliki dan mereka tawarkan, maka masalah ketidakseimbangan dalam
distribusi pendapatan akan timbul.
Batas kemungkinan produksi dalam angka
Dua langkah perlu di buat untuk menentukan batas kemungkinan dan kurva kemungkinan
produksi.
Beberapa Pemisalan yang Digunakan
Dalam menerangkan batas kemungkinan produksi dan kurva kemungkinan produksi perlu
digunakan beberapa pemisalan penyederhanaan berikut:
1. Semua faktor produksi sepenuhnya digunakan. Maksudnya adalah bahwa (i) semua
tenaga kerja yang tersedia dipekerjakan dan (ii) kapasitas alat-alat produksi sepenuhnya
digunakan. Sebagai akibat dari pemisalan ini tingkat produksi mencapai jumlah (nilai)
yang paling maksimum.
2. Jumblah faktor faktor produksi tidak dapat di tambah. Tetapi gabungan penggunaan
mereka boleh diubah-ubah sehingga dapat menghasilkan barang-barang yang sesuai
dengan keinginan masyarakat.
3. Tingkat teknologi tidak mengalami perubahan. Sebagai akibat dari pemisalan ini
produktivitas berbagai faktor produksi adalah tetap.
4. Dalam perekonomian hanya dapat dihasilkan dua jenis barang. Dalam contoh
dimisalkan barang itu adalah barang industri dan barang pertanian.
5. Biaya kesempatan semakin meningkat. Yang diartikan dengan biaya kesempatan adalah
besarnya pengurangan produksi suatu barang yang harus dilakukan untuk menambah
produksi barang lain. Konsep ini akan diterangkan lenih lanjut dalam bagian lain dari
bab ini.
Pertumbuhan Ekonomi
- Pertambahan dalam faktor-faktor produksi
- Kemajuan Teknologi
Kurva memungkinkan produksi dan masalah ekonomi
 Memilih barang yang harus diproduksi
 Masalah pengangguran
 Masalah pertumbuhan ekonomi
Memilih Jenis Barang yang Harus Diproduksi
 Faktor-faktor produksi sepenuhnya digunakan
 Faktor-faktor produksi tetap jumlahnya
 Teknologi tidak mengalami perubahan
 Hanya dua macam barang produksi
 Biaya kesempatan semakin meningkat.
Sistem-Sistem Perekonomian
o Sistem Pasar Bebas atau Laissez-Faire

16
Laissez-Faire berasal dan bahasa prancis dan ia pada hakikatnya berarti “biarlah mereka
melakukan pekerjaan yang sesuai dengan keinginan mereka.
o Sistem Ekonomi Campuran
Sistem Ekonomi Campuran adalah sistem eknomi yang dikendalikan dan diawasi oleh
pemerintahan tetapi masyarakat masih mempunyai kebebasan yang cukup luas untuk
menentukan kegiatan-kegiatan ekonomi yang ingin mereka jalankan.
o Peranan Campur Tangan Pemerintah
Campur tangan pemerintahan dalam perekonomian dapat dibedakan dalam tiga bentuk:
- Berupa peraturan-peraturan yang bertujuan untuk mengaturkan dan mengawasi kegiatan
ekonomi agar mereka dijalankan dalam norma-norma yang wajar.
- Berupa secara langsung melakukan kegiatan-kegiatan ekonomi.
- Melaksanakan kebijakan fiksal(kebijakan mengubah pajak dan pengeluaran pemerintah) dan
kebijakan monoter(mengatur dan mengawasi kegiatan sector keuangan).

17
BAB IV
PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN KESEIMBANGAN PASAR

Teori permintaan menerangkan tentang sifat permintaan para pembeli terhadap suatu
barang. Sedangkan teori penawaran menerangkan sifat para penjual dalam menawarkan suatu
barang yang akan dijualnya.

TEORI PERMINTAAN DAN KURVA PERMINTAAN


Teori permintaan menerangkan tentang ciri hubungan antara jumlah permintaan dan harga.
Berdasarkan ciri hubungan antara permintaan dan harga dapat dibuat grafik kurva permintaan.
Analisis dalam bagian ini akan menerangkan ciri perhubungan antara permintaa dan harga dan
pembentukan kurva permintaan.
BEBERAPA PENENTU PERMINTAAN
1. Harga barang itu sendiri.
2. Harga barang lain yang berkaitan erat dengan barang tersebut.
3. Pendapatan rumah tangga dan pendapatan rata-rata masyarakat.
4. Corak distribusi pendapatan dalam masyarakat.
5. Cita rasa masyarakat.
6. Jumlah penduduk.
7. Ramalan mengenai keadaan di masa yang akan dating.
Dalam analisis ekonomi dianggap bahwa permintaan suatu barang terutama dipengaruhi
oleh tingkat harganya. Oleh sebab itu, dalam teori permintaan yang terutama dianalisis
adalah hubungan antara jumlah permintaan suatu barang dengan harga barang tersebut.
Dalam analisis tersebut diasumsikan bahwa “factor-faktor lain tidak mengalami perubahan”
atau cateris paribus. Setelah menganalisis hubungan antara jumlah permintaan dan tingkat
harga maka kita selanjutnya boleh mengasumsikan bahwa harga adalah tetap dan kemudian
menganalisis bagaimana permintaan suatu barang dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya.
Permintaan terhadap suatu barang akan berubah apabila-sebagai contoh, cita rasa atau
pendapatan atau harga barang-barang lain mengalami perubahan pula.

HARGA DAN PERMINTAAN


Hukum Permintaan pada hakikatnya merupakan suatu hipotesis yang menyatakan:
makin rendah harga suatu barang maka makin banyak permintaan terhadap barang tersebut.
Sebaliknya, makin tinggi harga suatu barang maka makin sedikit permintaan terhadap barang
tersebut. Kenaikan harga barang menyebabkan para pembeli mencari barang lain yang dapat
digunakan sebagai pengganti barang yang mengalami kenaikan harga. Sebaliknya, apabila
harga turun maka orang akan mengurangi pembelian terhadap barang lain yang sama jenisnya
dan menambah pembelian terhadap barang yang mengalami penurunan harga. Kenaikan harga
menyebabkan pendapatan riil para pembeli berkurang.

18
Daftar Permintaan
Daftar permintaan ialah suatu tabel yang memberi gambaran dalam angka-angka
tentang hubungan antara harga dengan jumlah barang yang diminta masyarakat. Satu
contoh dari daftar permintaan ditunjukkan dalam table 4.1 (buku cetak hal 77).
Kurva Permintaan
Berdasarkan angka-angka dalam table 4.1, dapat dilihat kurva permintaan terhadap buku
tulis. Kurva Permintaan adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara harga
suatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang diminta para pembeli. Dalam
menganalisis perlu disadari perbedaan antara dua istilah berikut: permintaan dan jumlah barang
yang diminta. Apabila ahli ekonomi mengatakan “permintaan” maka yang mereka maksud
adalah keseluruhan dari pada kurva permintaan. Jadi permintaan menggambarkan keadaan
keseluruhan dari hubungan antara harga dan jumlah permintaan. Sedangkan “jumlah barang yang
diminta” dimaksudkan sebagai banyaknya permintaan pada suatu harga tingkat tertentu.
Kurva permintaan berbagai jenis barang umumnya menurun dari kiri atas atau kanan
bawah. Hal itu disebabkan oleh sifat hubungan antara harga dan jumlah barang yang diminta,
yang mempunyai sifat hubungan yang terbalik. Kalau salah satu variabel naik (misalnya harga)
maka variabel lainnya akan turun (misalnya jumlah yang diminta).
PERMINTAAN PERSEORANGAN DAN PERMINTAAN PASAR
Permintaan terhadap suatu barang dapat dilihat dari dua sudut, yaitu permintaan yang dilakukan
oleh seseorang dan permintaan yang dilakukan oleh semua orang dalam pasar. Oleh karena itu,
dalam analisis perlu dibedakan antara kurva permintaan perseorangan dan kurva permintaan
pasar. Kurva permintaan pasar diperoleh dengan menjumlahkan permintaan individu-individu
dalam pasar. Contoh: table 4.2 (buku cetak hal 78).

EFEK FAKTOR BUKAN-HARGA TERHADAP PERMINTAAN


Faktor penting lainnya yang dapat mempengaruhi permintaan:
HARGA BARANG-BARANG LAIN
Hubungan antara suatu barang dengan berbagai jenis-jenis barang lainnya dapat dibedakan
menjadi tiga golongan, yaitu: (i) barang lain itu merupakan pengganti, (ii) barang lain itu
merupakan pelengkap, dan (iii) kedua barang tidak mempunyai kaitan sama sekali (barang
netral).

Barang Pengganti
Suatu barang dinamakan barang pengganti apabila ia dapat menggantikan fungsi barang
lain. Contoh, kopi dan teh adalah barang yang dapat saling menggantikan fungsinya. Harga
barang pengganti dapat mempengaruhi permintaan barang yang dapat digantikannya. Jika harga
barang pengganti bertambah murah maka permintaan barang yang digantikan akan mengalami
penurunan. Misalkan harga kopi turun maka permintaan terhadap the akan berkurang, begitupun
sebaliknya.

Barang pelengkap
19
Apabila suatu barang selalu digunakan bersama dengan barang lainnya, maka barang
tersebut dinamakan barang pelengkap. Contoh, gula adalah barang pelengkap kopi dan teh.
Kenaikan atau penurunan terhadap barang pelengkap selalu sejalan dengan perubahan
permintaan barang yang dilengkapinya.
Barang Netral
Apabila dua macam barang tidak mempunyai hubungan yang rapat maka perubahan
terhadap permintaan salah satu barang tersebut tidak akan mempengaruhi permintaan harga
barang lainnya. Itulah yang dinamakan barang netral.
PENDAPATAN PARA PEMBELI
Perubahan terhadap pendapatan selalu menimbulkan perubahan terhadap permintaan berbagai
jenis barang. Berdasarkan perubahan permintaan barang dapat dibedakan menjadi empat
golongan, yaitu: barang inferior, barang esensial, barang normal dan barang mewah.
Barang Inferior
Barang inferior adalah barang yang banyak diminta oleh orang-orang yang berpendapatan
rendah. Kalau pendapatan bertambah tinggi maka permintaan terhadap barang-barang yang
tergolong barang inferior akan berkurang. Contoh, ubi kayu. Pada pendapatan rendah orang-
orang mengkonsumsi ubi kayu sebagai pengganti beras atau makanan ringan.
Barang Esensial
Barang esensial adalah barang yang sangat penting artinya dalam kehidupan masyarakat
sehari-hari. Biasanya terdiri dari kebutuhan pokok (beras,gula,kopi) dan pakaian yang utama.
Barang Normal
Barang normal adalah apabila ia mengalami kenaikan dalam permintaan sebagai akibat
dari kenaikan pendapatan. Contoh, pakaian, sepatu, peralatan rumah tangga dan makanan. Ada
dua faktor yang menyebabkan barang-barang seperti itu akan mengalami kenaikan jika
pendapatan pembeli bertambah, yaitu (i) pertambahan pendapatan menambah kemampuan untuk
membeli banyak barang, dan (ii) pertambahan pendapatan memungkinkan para pembeli menukar
konsumsi mereka dari barang yang kurang baik mutunya ke barang yang lebih baik.
Barang Mewah
Jenis-jenis barang yang dibeli orang apabila pendapatan mereka sudah relative tinggi.
Contoh, emas, intan, mobil dan barang mewah lainnya.
BEBERAPA FAKTOR LAIN
Beberapa faktor lain yang cukup penting peranannya dalam mempengaruhi permintaan terhadap
suatu barang adalah:
1. Distribusi pendapatan,
2. Cita rasa,
3. Jumlah penduduk, dan
4. Ekpetasi mengenai keadaan masa depan.
“GERAKAN SEPANJANG” DAN PERUBAHAN KURVA PERMINTAAN
GERAKAN SEPANJANG KURVA PERMINTAAN
Perubahan sepanjang kurva permintaan berlaku apabila harga barang yang diminta
menjadi makin tinggi atau makin menurun. Perhatikan gambar 4.3 (buku cetak hal 8buku cetak
20
hal 83) dapat dilihat bahwa perubahan harga tersebut menyebabkan keadaan permintaan berubah,
yaitu dari yang ditujukkan oleh titik R kepada titik S.
PERGESERAN KURVA PERMINTAAN
Kurva permintaan akan bergerak ke kanan dank e kiri, yaitu seperti pada gambar 4.4,
apabila terdapat perubahan permintaan yang ditimbulkan oleh faktor bukan-harga. Jika harga
barang lain, pendapatan para pembeli dan berbagai faktor bukan –harga lainnya mengalami
perubahan, maka perubahan ini akan menyebabkan kurva permintaan pindah ke kanan atau kiri.
Contoh ini menunjukkan bahwa, apabila kurva permintaan bergerak ke sebalah kanan, maka
perpindahan itu menunjukkan pertambahan dalam permintaan. Sebaliknya jika pergeseran kurva
permintaan ke sebelah kiri berarti bahwa permintaan telah berkurang.
TEORI PENAWARAN DAN KURVA PENAWARAN
Pada tingkat ini analisis hanya dibatasi oleh dua hal :
 Sifat hubungan antara harga dan penawaran.
 Faktor-faktor penting yang mempengaruhi penawaran.

PENENTU-PENENTU PENAWARAN
Keinginan para penjual dalam menawarkan barangnya pada berbagai tingkat harga ditentukan
oleh beberapa faktor:
1. Harga barang itu sendiri.
2. Harga barang-barang lain.
3. Biaya produksi.
4. Tujuan-tujuan operasi perusahaan tersebut.
5. Tingkat teknologi yang digunakan.
CIRI HUBUNGAN ANTARA HARGA DAN PENAWARAN
Harga suatu barang selalu dipandang sebagai faktor yang sangat penting dalam menentukan
penawaran barang tersebut. Oleh sebab itu, teori penawaran terutama menumpukkan
perhatiannya kepada hubungan antara tingkat harga dengan jumlah barang yang ditawarkan.
Hukum Penawaran
Hukum penawaran adalah suatu pernyataan yang menjelaskan tentang sifat hubungan antara
harga suatu barang dan jumlah barang tersebut yang ditawarkan para penjual. Hukum penawaran
pada dasarnya mengatakan bahwa makin tinggi harga suatu barang, semakin banyak jumlah
barang tersebut akan ditawarkan oleh para penjual. Sebaliknya, makin rendah harga suatu
barang semakin sedikit jumlah barang yang ditawarkan.
Daftar Penawaran
Daftar penawaran adalah gambaran yang menunjukkan jumlah penawaran pada berbagai
tingkat harga. Contoh ada dalam tabel 4.3 (halaman 86).
Kurva penawaran
kurva penawaran adalah suatu kurva yang menunjukkan hubungan di antara harga sesuatu
barang tertentu dengan jumlah barang yang ditawarkan. Contoh tabel 4.3. seperti ketika

21
menganalisis kurva penawaran perlu dibedakan antara dua pengertian: “Penawaran” dan
“jumlah barang yang ditawarkan”. Dalam analisis ekonomi, penawaran berarti keseluruhan
kurva penawaran. Sedangkan jumlah barang yang ditawarkan adalah jumlah barang yang
ditawarkan pada suatu tingkat harga tertentu. Pada umumnya kurva penawaran menaik dari kiri
bawah ke kanan atas. Berarti arah pergerakan berlawanan dengan kurva permintaan. Bentuk
kurva penawaran bersifat seperti itu karena terdapat hubungan yang positif antara harga dan
jumlah barang yang ditawarkan, yaitu makin tinggi harga makin banyak jumlah yang ditawarkan.

PENGARUH FAKTOR BUKAN-HARGA TERHADAP PENAWARAN


Peranan faktor-faktor lain dalam mempengaruhi jumlah barang yang ditawarkan:
Harga Barang Lain
Telah diterangkan –dalam membahas teori permintaan-bahwa barang-barang ada yang saling
bersaingan (barang-barang pengganti) satu sama lain dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
Barang-barang seperti itu dapat menimbulkan pengaruh yang penting terhadap suatu barang.
Biaya Untuk Memperoleh Faktor Produksi
Tanpa adanya kenaikna produksi dan efisiensi, kenaikan harga-harga faktor produksi akan
mwnaikkan biaya produksi. Di beberapa perusahaan kenaikan pengeluaran untuk memperoleh
faktor-faktor produksi akan menyebabkan biaya produksi melebihi penjualannya dan mereka
mengalami kerugian. Di perusahaan lainnya, kenaikan harga faktor-faktor produksi mengurangi
keuntungan mereka.
Tujuan Perusahaan
Dalam teori ekonomi selalu dimisalkan perusahaan berusaha memaksimumkan keuntungannya.
Dengan pemisalan ini tiap perusahaan tidak berusaha untuk menggunakan kapasitas produksinya
secara maksimal, tetapi akan menggunakannya pada tingkat kapasitas yang memaksimumkan
keuntungannya.
Tingkat Teknologi
Kenaikan ekonomi dan perkembangan teknologi yang pesat diberbagai Negara terutama
disebabkan pleh penggunaan teknologi yang semakin modern. Kemajuan teknologi telah dapat
mengurangi biaya produksi, mempertinggi produktivitas, mempertinggi mutu barang dan
menciptakan barang-barang yang baru. Dalam hubungannya dengan penawaran suatu barang,
kemajuan teknologi menumbulkan dua efek berikut: (i) produksi dapat ditabah dengan lebih
cepat, (ii) biaya produksi semakin murah. Berdasarkan kepada dua akibat ini dapat disimpulkan
bahwa kemajuan teknologi cenderung untuk menimbulkan kenaikan penawaran.
GERAKAN SEPANJANG KURVA PENAWARAN DAN PERGESERAN KURVA
PENAWARAN
Analisi penawaran perlu dibedakan antara pengertian gerakan sepanjang kurva penawaran dan
pergeseran kurva penawaran.
 Perubahan harga menimbulkan gerakan sepanjang kurva penawaran.
 Perubahan faktor-faktor lain di luar harga menimbulkan pergeseran kurva tersebut.

22
Perhatikan gambar 4.6 (buku cetak halaman 89) perubahan ini menggambarkan gerakan
sepanjang kurva penawaran. Perubahan dalam jumlah yang ditawarkan dapat pula berlaku
sebagai akibat dari pergeseran kurva penawaran.

PENENTUAN HARGA DAN JUMLAH YANG DIPERJUALBELIKAN


Didapati tiga keadaan yang mungkin wujud:
 Keadaan pertama adalah keadaan kelebihan penawaran, yaitu jumlah yang ditawarkan
dipasar melebihi jumlah yang diminta oleh pembeli.
 Keadaan kedua adalah keadaan dimana permintaan sama dengan penawaran, yaitu
jumlah yang ditawarkan para penjual sama dengan jumlah yang diminta oleh pembeli.
 Keadaan ketiga adalah keadaan kelebihan permintaan, yaitu jumlah yang diminta para
pembeli melebihi jumlah yang ditawarkan oleh penjual.
Keadaan yang wujud tersebut adalah eadaan yang kekal, dan dikenal sebagai keadaan
keseimbangan atau ekuilibrium. Syarat unruk mendapatkan keseimbangan ialah: jumlah yang
ditawarkan sama dengan jumlah yang diminta.
MENENTUKAN KESEIMBANGAN SECARA GRAFIK
Perhatikan gambar 4.7 (buku cetak halaman 91).
Kurva penawaran berada disebelah kanan kurva permintaan; berarti penawaran melebihi
permintaan. Keadaan ini tidak stabil dan harga akan mengalami penurunan. Kurva permintaan
berada disebelah kanan kurva penawaran, yang berarti permintaan melebihi penawaran.
Ketidakseimbangan ini menyebabkan harga tidak stabil, yaitu cenderung mengalami kenaikan.
Kurva permintaan dan penawaran saling berpotongan. Itu berarti permintaan sama dengan
penawaran, dan dengan demikian keadaan keseimbangan tercapai.
MENENTUKAN KEADAAN KESEIMBANGAN SECARA MATEMATIK
Pendekatan ini diterangkan dalam contoh:
Persamaan Permintaan dan Penawaran
Ditentukan dua persamaan, yaitu persamaan permintaan dan persamaan penawaran.
 Persamaan permintaan :
Qd = c – Dp
 Persamaan penawaran :
Qs = -m + Np
Dimana :
I. c adalah suatu angka tetap. Nilainya menunjukkan jumlah barang yang diminta
apabila tingkat harga adalah 0. Nilai c selalu positif.
II. d adalah kecondongan kurva permintaan. Nilainya selalu negatif (-d) karena kurva
permintaan menurun dari kiri ke kanan.
III. m adalah suatu angka tetap. Nilainya menunjukkan jumlah barang yang ditawarkan
apabila tingkat harga adalah 0. Biasanya nilai m adalah negatif (-m).
IV. n adalah kecondongan kurva penawaran. Nilainya selalu positif karena kurva
penawaran naik dari kiri ke kanan.

23
V. Qd adalah kuantitas yang diminta, Qs adalah kuantitas yang ditawarkan dan P adalah
tingkat harga.
Keseimbangan pasaran dapat dicapai apabila kuantitas yang diminta sama dengan kuantitas yang
ditawarkan. Dengan demikian secara matematik, syarat keeimbangan adalah :
Qd = Qs
Atau c – dP = -m + nP
Contoh Penghitungan
Andaikan persamaan permintaan karet alam di suatu kampong adalah Qd = 22000 – 2P
dan penawarannya adalah Qs = -3000 + 3P. berapakah harga karet alam dan kuantitas
karet yang diperjualbelikan?
Berdasarkan persamaan di atas keseimbangan dalam pasar itu akan dicapai apabila:
-3000 + 3p = 22000 – 2P
5p = 25000
P = 5000
Penghitungan diatas menunjukkan bahwa tingkat harga adalah 5000 (rupiah). Untuk menentukan
kuantitas yang diperjualbelikan, Qd pada harga keseimbangan perlu ditentukan. Didapati:
Qd = 22000 – 2P
= 22000 – 2 (5000)
= 12000
Perhitungan ini menunjukkan sebanyak 12000 (kilogram) karet alam diperjualbelikan. Dengan
menggunakan persamaan penawaran, nilai yang sama akan diperoleh, yaitu:
Qs = -3000 + 3P
= -3000 + 3 (5000)
= 12000

BEBERAPA KASUS PERUBAHAN KESEIMBANGAN


Terdapat empat kemungkinan perubaham/ pergeseran kurva permintaan dan penaearan, yaitu:
 Permintaan bertambah (kurva permintaan bergeser ke kanan).
 Permintaan berkurang (kurva permintaan bergeser ke kiri).
 Penawaran bertambah (kurva penawaran bergeser ke kanan).
 Penawaran berkurang (kurva penawaran bergeser ke kiri).
Masing-masing perubahan yang dinyatakan di atas dapat (i) berubh secara tersendiri (yaitu hanya
salah satu perubahan dari keempat kemungkinan itu yang berlaku), atau (ii) permintaan dan
penawaran berubah serentak. Akibat dari masing-masing corak perubahan tersebut terhadap
keseimbangan.

24
PERUBAHAN PERMINTAAN ATAU PENAWARAN
Dalam gambar 4.8 ditunjukkan dua macam berikut:
 Pergeseran kurva permintaan ke sebelah kanan.
 Pergeseran kurva penawaran ke sebelah kanan.
Efek Pertambahan Permintaan
Pergeseran kurva permintaan ke kanan, menggabarkan berlakunya pertambahan permintaan-
yaitu seperti ditujukan dalam grafik (i) pada buku cetak halaman 94. Perubahan ini menyebabkan
keadaan keseimbangan pindah. Perpindahan ini menunjukkan bahwa kenaikan permintaan
menyebabkan harga naik dan barang yang diperjualbelikan bertambah
Efek Pertambahan Penawaran
Dalam grafik (ii) ditunjukkan kurva penawaran bergeser dan perubahan ini berarti penawaran
telah bertambah. Kenaikan penawaran ini menyebabkan keadaan keseimbangan berubah. Berarti
harga turun dan dan jumlah yang diperjualbelikan bertambah.
Kesimpulan
Berdasarkan kedua contoh, dapat pula dibuat dua kesimpulan: (i) penguranga permintaan (kurva
permintaan bergeser ke kiri) menyebabkan harga turun dan jumlah barang yang diperjualbelikan
berkurang; (ii) pengurangan penawaran (kurva penawaran bergeser ke kiri) menyebabkan harga
naik dan jumlah barang yang diperjualbelikan berkurang.
PERUBAHAN SERENTAK PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Ada beberapa kemungkinan perubahan serentak permintaan dan penawaran yang dapat berlaku.
Perubahan mungkin berlaku ke arah yang sama, yaitu sama-sama mengalami kenaikan atau
sama-sama menurun. Tetapi mungkin juga ia berlaku kea rah yang bertentangan, yaitu misalnya
permintaan turun tetapi penawaran bertambah atau permintaan bertambah tetapi penawaran
turun. Tiap-tiap perubahan tersebut akan menimbulkan efek yang berbeda kepada perubahan
harga dan jumlah barang yang diperjualbelikan.
Dalam grafik (buku cetak halaman 96) digambarkan tingkat perubahan permintaan adalah lebih
besar dan tingkat perubahan penawaran. Perubahan seperti itu ternyata mengakibatkan:

(i) Harga naik.


(ii) Jumlah barang yang diperjualbelikan bertambah.
Disamping itu terdapat dua kemungkinan:
 Apabila pertambahan permintaan sama dengan pertambahan penawaran maka tingkat
harga tidak berubah.
 Apabila pertambahan permintaan kurang dari pertambahan penawaran harga akan
merosot.
Kedua keadaan ini ditunjukkan dalam gambar 4.10.
Grafik (i) menunjukkan keadaan dimana pertambahan dalam permintaan adalah sama dengan
pertambahan dalam penawaran. Perubahan ini menyebabkan harga tidak mengalami perubahan,
yaitu tetap besar. Grafik (ii) menunjukkan keadaan dimana perubahan penawaran melebihi
perubahan permintaan. Perubahan ini menyebabkan harga menurun.

25
BAB V
ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Hal-hal yang akan diterangkan:


 Elastisitas permintaan dan koefisien elastisitas permintaan
 Elastisitas permintaan sepanjang kurva permintaan
 Elastisitas permintaan dan hasil penjualan
 Jenis elastisitas harga yang lain
 Elastisitas penawaran dan koefisien elastisitas penawaran
SUMBANGAN ANALISIS ELASTISITAS PERMINTAAN
Dua Kasus Perubahan Penawaran

Perbedaan dalam kurva permintaan di antara kedua kasus di atas ternyata menimbulkan akibat
yang berbeda terhadap perubahan harga dan jumlah barang yang diperjual belikan walaupun
bentuk kurva penawaran adalah sama dan pergeserannya juga bersamaan. Secara umum kita
dapat mengemukakan dua kesimpulan berikut :
 Apabila permintaan agak datar bentuknya ( landai), suatu pergeseran kurva penawaran
akan menimbulkan perubahan harga yang sedikit, tetapi perubahan jumlah yang
diperjualbelikan cukup besar
 Apabila permintaan bentuknya menurun dengan sangat curam, suatu pergeseran ke atas
kurva penawaran akan menimbulkan perubahan harga yang besar, tetapi perubahan
jumlah yang diperjualbelikan adalah relatif kecil

26
Manfaar dari Menaksir Elastisitas Permintaan
Kepada perusahaan faktor tersebut menjadi landasan dalam menyusun kebijakan penjualannya.
Kepada pemerintah dapat menjadi alat untuk meramalkan kesuksesan dan kebijakan ekonomi
yang akan dilaksanakannya.
Koefisien Elastisitas Permintaan Harga
Rumus untuk penghitungan koefisien elastisitas
Koefisien elastisitas permintaan dihitung dengan menggunakan rumus:

Cara menghitung koefisien elastisitas yang disempurnakan

Rumus yang disempurnakan untuk mencara koefisien elastisitas berubah menjadi seperti
berikut :

27
KURVA PERMINTAAN DAN ELASTISITAS PERMINTAAN

Perhitungan ini menunjukkan bahwa sepanjang suatu kurva permintaan garis lurus, nilai
elastisitas permintaannya berbeda
Tingkat Elastisitas Permintaan

Faktor Penentu Elastisitas Permintaan


 Tingkat kemampuan barang-barang lain untuk menggantikan barang yang bersangkutan
 Presentasi pendaptan yang akan dibelanjakan untuk membeli barang tersebut
 Jangka waktu di dalam mana pernintaan itu dianalisis
Banyaknya Barang Pengganti yang Tersedia
Sekiranya sesuatu barang mempunyai banyak barang pengganti, permintaannya cenderung untuk
bersifat elstis, sedangkan permintaan terhadap bagang yang tidak banyak mempunyai barang

28
pengganti adalah bersifat tidak elastis. Dari uraian di atas dapat dibuat rumusan berikut: semakin
banyak jenis barang pengganti terhadap sesuatu barang, semakin elastis sifat permintaannya.
Presentasi Pendapatan yang Dibelanjakan
Semakin besar bagian pendapatan yang diperlukan untuk membeli sesuatu barang, semakin
elastis permintaan terhadap batang tersebut.
Jangka Waktu Analisis
Semakin lama jangka waktu di mana permintaan itu dianalisis,semakin elastis sifat permintaan
suatu barang.
ELASTISITAS PERMINTAAN DAN HASIL PENJUALAN
Kaitan antara Perubahan Harga dan Hasil Penjualan
Pembuktian secara grafik:

Keadaan ini membuktikan bahwa kalau permintaan adalah tidak elastis kenaikan harga akan
menambah hasil penjualan. Dapat kita simpulkan bahwa : apabila elastisitas permintaan adalah
uniter (Ed=1), perubahan harga (bertambah tinggi atau menurun)tidak akan mengubah hasil
penjualan.

29
JENIS ELASTISITAS PERMINTAAN YANG LAIN
Elastisitas Permintaan Silang
Rumus:

Elastisitas Permintaan Pendapatan

ELASTISITAS PENAWARAN
Koefisien Elastisitas Penawaran
Rumus :

30
Tingkat Elastis Kurva Penawaran
Grafik:
Faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas penawaran: sifat dari perubahan biaya produksi

dan jangka waktu di mana penawaran tersebut dianalisis.


Sifat Perubahan Biaya Produksi
Jika pengeluaran biaya sangat tinggi maka penarawan akan bersifat tidak elastis tetapi jika
pengeluaran biaya tidak terlalu besar maka penawaran akan bersifat elastis.
Jangka Waktu Analis
1. Masa amat singkat : jangka waktu dimana para penjual tidak dapat menambah
penawarannya
2. Jangka pendek
3. Jangka panjang

31
BAB VI
APLIKASI TEORI PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Hal-hal yang diterangkan:


 Masalah jangka Panjang yang dihadapi sektor pertanian
1. Permintaan lambat pertambahannya
2. Perkembangan teknologi pesat
 Masalah fluktuasi harga yang besar dalam jangka pendek
 Kebijakan pemerintah untuk menstabilkan harga dan pendapatan hasil pertanian
 Kebijakan harga maksimum dan efeknya
 Efek pajak penjualan dan subsidi terhadap harga dan jumlah barang yang dijual

Teori permintaan dan penawaran terutama berguna untuk menerang interaksi antara
penjual dan pembeli di pasar persaingan sempurna, yaitu di dalam pasar-pasar dimana terdapat
banyak penjual dan pembeli.
MASALAH JANGKA PANJANG SEKTOR PERTANIAN
Di negara industri yang modern hanya sebagian kecil penduduk melakukan kegiatan
disektor pertanian. Sedangkan dinegara yang baru saja mulai berkembang biasanya sebagian
besar penduduknya hidup dan bekerja di sektor pertanian.
Penyebab kemunduran peranan sektor pertanian dalam perekonomian yang semakin
berkembang yaitu kemunduran peranan sektor pertanian dalam perekonomian yang telah
mencapai tingkat kemajuan yang tinggi ditimbulkan oleh 2 faktor yaitu faktor permintaan
terhadap hasil pertanian yang lambat perkembangannya dan kemajuan teknologi di sektor
pertanian yang memungkinkan pertambahan produktivitas yang tinggi.
Pertambahan Permintaan Barang Pertanian Lambat
Corak permintaan masyarakat mengalami perubahan yang sangat drastis dalam
perekonomian yang mengalami pertumbuhan. Kenaikan pendapatan akan menaikan konsumsi
berbagai macam barang, baik barang industri maupun barang pertanian. Pertambhan konsumsi
barang bukan pertanian (barang pakaian, perumahan, barang tahan lama, hiburan) mengalami
pertambahan yang lebih cepat daripaa pertambahan pendapatan. Berarti barang tersebut memiliki
elastisitas permintaan pendapatan yang tinggi. Sebaliknya, permintaan terhadap hasil-hasil
pertanian bertambah lebih lambat daripada pertambahan kenaikan pendapatan yang berarti
elastisitas permintaan pendapatan renndah.
Kemajuan Teknologi yang Pesat
Perkembangan teknologi yang cepat disektor pertanian memungkinkan kenaikan
produktivitas yang sangat tinggi. Kenaikan produktivitas prtanian dapat dinaikan dengan cepat
apabila terdapat cukup banyak permintaan. Tetapi ternyata permntaan terhadap barang pertanian
mengalami perkembangan yang jauh lebih lambat daripada kemampuannya untuk menambah
produksi pertanian.

32
Masalah Jangka Panjang Pertanian Dalam Grafik
Kenaikan pendapatan dan pertambahan penduduk dalam jangka panjang akan menambah
permintaan. Tetapi, karena elastisitas permintaan pendapatan untuk barang pertanian adalah
rendah, maka pertambahan permintaan terhadap hasil pertanian tidak begitu besar.
MASALAH JANGKA PENDEK DALAM SEKTOR PERTANIAN
Dalam jangka pendek harga hasil-hasil pertanian cenderung naik turun yang relatif besar.
Ketidak stabilan harga tersebut dapat disebabkan oleh permintaan dan penawaran terhadap
barang pertanian yang sifatnya tidak elastis. Faktor yang menyebabkan ketidakstabilan harga
pertanian dalam jangka pendek dapat dibedakan kepada dua sumber berikut: naik turunnya
permintaan dan naik turunya penawaran.
Ketidakstabilan yang Bersumber Dari Perubahan Penawaran
Produksi pertanian sangat dipengaruhi oleh faktor alamiah. Produksi hasil pertanian
selalu berubah-ubah dari satu musim ke musim lainnya. Perubahan musiman ini terutama
dipengaruhi oleh keadaan cuaca dan iklim dan faktor alamiah seperti banjir,serangan hama.
Faktor ini dapat menyebabkan tingkat produksi pertanian cenderung mengalami perubahan
yang relatif besar kalau dibandingkan dengan perubahan produksi barang industri.
Dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang, permintaan terhadap barang
pertanian bersifat tidak elastis. Dalam jangka panjang ini disebabkan karena elastisitas
permintaan pendapatan setiap barang pertanian adalah rendah, yaitu kenaikan pendapatan hanya
menimbulkan kenaikan yang kecil pada permintaan.
Sifat permintaan ke atas barang pertanian yang tidak elastis, harga akan mengalami
perubahan yang sangat besar sekitaranya penawaran hasil pertanian mengalami perubahan.
Ketidakstabilan yang Ditimbulkan Oleh Perubahan Permintaan
Perubahan perminaan yang disebabkan oleh naik turunnya kegiatan ekonomi ini akan
menimbulkan perubahan harga. Barang pertanian cenderung megalami perubahan harga yang
lebih besar dari pada harga barang industri. Sifat perubahan ii diebabkan karena penawaran
terhadap barang pertanian, seperti juga dengan sifat permintaanya, adalah tidak elastis.
Faktor penyebabkan penawaran terhaap barang pertanian bersifat tidak elastis:
1. Barang prtanian dihasilkan secara bermusim
2. Kapasitas produksi sektor pertanian cenderung untuk mencapai tingkat yang lebih tinggi
dan tidak terpengaruh oleh perubahan permintaan.
3. Beberapa jenis tanaman memerlukan waktu bertahun-tahun sebelum hasilnya dapat
diperoleh.
Kesimpulanya bahwa dalam kegiatan industri perubahan peminatan lebih mempengaruhi
kecepatan kerja sedangkan pendapatan (terutama pendapatan tiap pekerja) tidak mengalami
perubahan sebesar pada sektor petanian.
Permintaan, Pendapatan dan Penggunaan Tenaga Kerja
 Dalam kegiatan pertanian perubahan permintaan lebih mempengaruhi pendapatan
daripada kesempatan kerja

33
 Dalam kegiatan industri perubahan permintaan lebih mempengaruhi kesempatan kerja
sedangkan pendapatan (terutama pendapatan tiap pekerja) tidak mengalami perubahan
sebesar pada sektor pertanian.

MENSTABILKAN HARGA DAN PENDAPATAN PERTANIAN


Untuk menstabilkan harga dan pendapatan produsen hasil pertanian berbagai negara
melakukan campur tangan dalam penentuan produksi dan harga. Campur tangan tersebut dapat
dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
1. Membatasi (menentukan kuota) tingkat produksi yang dpat dilakukan tiap-tiap produsen.
2. Melakukan pembelian barang yang ingin distabilkan harganya di pasaran bebas.
3. Mmberikan subsidi kepada para produsen apabila harga pasar adalah lebih rendah
daripada harga yang dianggap sesuai oleh pemerintahan.
Membatasi Jumlah Produksi
Untuk manjaga agar produksi tidak mencapai tingkat yang berlebihan, pemerintah dapat
membatasi jumlah produksi yang diberikan dicapai para produsen. Penentuan produksi secara
pasar bebas menimbulkan 2 macam perubahan, yaitu: Harga barang akan naik, tetapi Jumlah
yang boleh diproduksi dan dijual para petani berkurang. Kebijakan membatasi produksi dengan
tujuan untuk menaikkan pendapatan para petani akan mencapai sasarannya hanya apabila
permintaannya terhadap barang yang dibatasi produksinya adalah bersifat tidak elastis.
Campur Tangan Dalam Jual Beli
Cara untuk menstabilkan harga dan menjaaga agar petani menerima harga yang wajar
adalah dengan melakukan jual beli hasil pertanian yang harganya akan distabilkan.
1. Menstabilkan harga keseimbangan pasar bebas
Pemerintah berpendapat bahwa harga yang ditentukan oleh pasar bebas sudah
cukup wajar dan tidak perlu diubah.
2. Menetapkan harga yang lebih tinggi dari harga keseimbangan
3. Menstabilkan pendapatan dengan subsidi
Menstabilkan Harga pada Keseimbangan Pasar Bebas
Dalam kegiatan ini yang diusahakan pemerintah adalah “didalam jangka panjang tingkat
harga adalah sama dengan harga keseimbangan yang ditentukan dalam pasar bebas.” Jadi,
pemerintah berpendapat bahwa harga yang ditentukan dalam pasar bebas sudah cukup wajar dan
tidak perlu diubah.

Menetapkan Harga yang lebih tinggi dari Harga Keseimbangan


Kebijakan yang sering ditetapkan pemerintah adalah menetapkan harga pada tingkat lebih
tinggi dari tingkat yang ditemtukan pasar bebas biasa disebut Kebijakan harga minimum atau
kebijakan harga rendah.

34
Ciri kebijakan Harga Maksimum
Dalam psar bebas, permintaan dan penawaran akan menentukan tingkat harga yang
belaku dipasar.adakalany, pemerintah merasa bahwa harga yang ditetapkan oleh pasar bebas itu
adalah terlalu tinggi dan menimbulkan implikasi yang buruk kepada kegiatan ekonomi secara
keseluruhan.
Implikasi Kebijakan Harga Maksimum
Karena kebijakan harga maksimum menyebabkan wujudnya kelebihan permintaan maka
kebijakan seperti itu berkecenderungan unuk menciptakan pasar gelap, yaitu kegiatan jual beli
yang dilakukan tidak secarab terbuka dan bertentangan dengan kebijakan harga maksimum yang
dilaksanakan.
Salah satu cara untuk mengurangi kegiatan pasar gelap adalah dengan mengenakan
hukuman atau benda yang berat kepada pihak yang melakukannya, penjatahan (pembeli
diperbolehkan membeli sejumlah tertentu saja dan jumlahnya kurang dari yang diinginkan).
Kelebihan permintaan yang wujud sebagai akibat kebijakan harga maksimun akan terus
menerus bertambah besar dari waktu ke waktu. Oleh karena itu pasar gelap makin lama akan
menjadi semakin besar dari waktu ke waktu.
PENGARUH PAJAK PENJUALAN
Pajak Penjualan adalah pajak yang dkenakan oleh pemerintah dan dibayar pada waktu
jual beli ke atas barang-barang yang dikenakan pajak penjualan itu dilakukan. Pembagian beban
pajak diantara pembeli dan penjual dinamakan insiden atau tax incidence. Proporsi beban pajak
dianttara penjual dan pembeli pada masing keadaan:
 Akibat elastisitas permintaan yang berbeda ke atas beban pajak yang ditanggung pembeli
dan penjual
 Akibat elastisitas penawaraan yang berbeda ke atas beban pajak yang ditanggung pembeli
dan penjual
Kasus Permintaan Elastisitas dan Tidak Elastisitas
Semakin elastis kurva permintaan semakin sedikit beban pajak yang akan ditanggung
oleh para pembeli. Apabila kurva permintaan adalah elastis sempurna maka seluruh pajak
penjualan dibayar oleh penjual. Apabila kurva permintaan tidak elastis sempurna maka seluruh
pajak penjualan ditanggung pembeli.
 Semakin elastis kurva permintaan semakin banyak penurunan jumlah barang yang
diperjualbelikan sebagai akibat dari pemungutan pajak penjualan oleh pemerintah.
Insiden Pajak dan Elastisitas Penawaran
Kasus penawaran elastis dan tidak elastis:
 Semakin elastisitas kurva penawaran, semakin banyak beban pajak penjualan yang akan
ditanggung pembeli. Seluruh beban pajak akan ditanggung pembeli apabila kurva penawaran
bersifat elastis sempurna. Sebaliknya, seluruh beban pajak akan ditanggung penjual apabila
kurva penawaran bersifat tidak elastis sempurna.
 Pajak penjualan akan mengurangi jumlah barang yang diperjualbelikan. Semakin elastis kurva
penawaran, semakin banyak pengurangan jumlah barang yang diperjualbelikan

35
BAB VII
TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN: TEORI NILAI GUNA (UTILITI)

Hal-hal yang diterangkan:


 Teori nilai guna (utility) dan pemaksimuman nilai guna
 Syarat untuk mencapai kepuasan maksimum
 Teori nilai guna dan teori permintaan
 Paradoks nilai
 Surplus konsumen

Teori tingkah laku konsumeen dapat dibedakan dalam dua macam pendekatan yaitu
pendekatan nilai guna (utuliti) cardinal dan pendekatan nilai guna ordinal. Dalam pendekatan
nilai guna cardinal diaanggap manfaat atau kenikmatan yang diperoleh seorang konsumen dapat
dinyatakan secara kuantitatif. Dalam pendekatan nilai guna ordinal, manfaat atau kenikmatan
yang diperoleh masyarakat dari mengkonsumsikan barang-barang tidak kuantifikasi. Tingkah
laku seorang konsumen untuk memilih barang-barang yang akan memaksimumkan kepuasannya
ditunjukkan dengan bantuan kurva kepuasan sama, yaitu kurva yang menggambarkan gabungan
barang yang akan memberikan nilai guna (kepuasan) yang sama.

TEORI NILAI GUNA (UTILITI)


Dalam membahas mengenai nilai guna perlu dibedakan di antara dua pengertian: nilai
guna total dan nilai guna marjinal. Nilai guna total dapat diartikan sebagai jumlah seluruh
kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsikan sejumlah barang tertentu. Sedangkan nilai guna
marjinal berarti pertambahan (atau pengurangan) kepuasan sebagai akibat dan pertambahan
(pengurangan) penggunaan satu unit barang tertentu.

Hipotesis Utama Teori Nilai Guna


Hipotesis utama teori nilai guna, atau lebih dikenal sebagai hukum nilai guna marjinal
yang semakin menurun, menyatakan bahwa tambahan nilai guna yang akan diperoleh seseorang
dan mengkonsumsikan suatu barang akan menjadi semakin sedikit apabila orang tersebut terus
menerus menambah konsumsinya keatas barang tersebut. Pada akhirnya tambahan nilai guna
akan menjadi negatif-yaitu apabila konsumsi keatas barang tersebut ditambah satu unit lagi,
maka nilai guna total akan menjadi semakin sedikit.

PEMAKSIMUMAN NILAI GUNA


Salah satu pemisalan penting dalam teori ekonomi adalah: setiap orang akan berusaha
memaksimumkan persoalan yang dapat dinikmatinya.

36
Cara Memaksimumkan Nilai Guna
Kerumitan yang timbul untuk menentukan susunan atau komposisi dan jumlah barang
yang akan mewujudkan nilai guna yang maksimum bersumber dari perbedaan harga-harga
berbagai barang. Kalau harga setiap barang adalah bersamaan, nilai guna akan mencapai tingkat
yang maksimum apabila nilai guna merjinal dari setiap barang adalah sama besarnya.

Syarat Pemaksimuman Nilai Guna


Syarat yang harus dipenuhi adalah setiap rupiah yang dikeluarkan untuk membeli unit
tambahan berbagai jenis barang akan memberikan nilai guna marjinal yang sama besarnya.
Apabila seseorang mengkonsumsi banyak barang, syarat pemaksimuman kepuasan adalah :
MU A MU B MU C
=¿ =¿
PA PB PC
Di mana :
MUA , MUB , dan MUC adalah nilai marjinal barang A, B dan C
PA, PB, dan PC dalah harga barang A, B dan C.
TEORI NILAI GUNA DAN TEORI PERMINTAAN
Dengan menggunakan teori nilai guna dapat diterangkan sebabnya kurva permintaan
bersifat menurun dari kiri atas ke kanan bawah-yang menggambarkan bahwa semakin rendah
harga suatu barang, semakin banyak permintaan ke atasnya. Ada dua faktor yang menyebabkan
permintaan ke atas suatu barang berubah apabila harga barang itu mengalami perubahan : efek
penggantian dan efek pendapatan.

Efek Penggantian
Perubahan harga suatu barang mengubah nilai guna marjinal per rupiah dari barang yang
mengalami perubahan harga tersebut. Kalau harga mengalami kenaikan, nilai guna marjinal per
rupiah yang diwujudkan oleh barang tersebut menjadi semakin rendah.

Efek Pendapatan
Kalau pendapatan tidak mengalami perubahan maka kenaikan harga menyebabkan pendapatan
riil menjadi semakin sedikit. Dengan perkataan lain, kemampuan pendapatan yang diterima
untuk membeli barang-barang menjadi bertambah kecil dari sebelumnya.

PARADOKS NILAI
Mengapakah harga barang yang vital sangat murah sedangkan barang yang tidak
terlalu banyak gunanya sangat mahal? Terdapat dua alas an yang dapat digunakan untuk
menerangkan keadaan tersebut. Yang pertama adalah alas an yang sudah lama disadari
oleh ahli-ahli ekonomi, yaitu perbedaan dalam biaya produksi. Air merupakan benda
yang mudah didapat di berbagai tempat sehingga untuk memperolehnya tidak diperlukan
biaya yang terlalu besar. Tetapi tidak demikian hal nya dengan berlian sebeb ia

37
merupakan barang yang sangat sukar untuk diperoleh dan biaya untuk memproduksinya
sangat tinggi.
Teori nilai guna memberikan penjelasan yang lebih tepat mengenai sebabnya
terdapat perbedaan yang sangat nyata antara harga air dan berlian. Perbedaan tersebut
disebabkan oleh nilai guna marjinal mereka yang sangat berbeda. Nilai guna marjinalah
yang menentukan apakah suatu barang itu mempunyai harga yang tinggi atau rendah.

SURPLUS KONSUMEN
Teori nilai guna dapat pula menerangkan tentang wujudnya kelebihan kepuasan yang
dinikmati oleh para konsumen. Kelebihan kepuasan ini, dalam analisis ekonomi, dikenal sebagai
surplus konsumen. Surplus konsumen pada hakikatnya berarti perbedaan di antara kepuasan
yang diperoleh seseorang di dalam mengkonsumsikan sejumlah barang dengan pembayaran yang
harus dibuat untuk memperoleh barang tersebut. Kepuasan yang diperoleh selalu lebih besar
daripada pembayaran yang dibuat.

38
BAB 8
TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN :
ANALISIS KURVA KEPUASAN SAMA

Hal-hal yang diterangkan:


 Kurva kepuasan sama dan peta kepuasan sama
 Garis anggaran pengeluaran
 Keseimbangan konsumen
 Faktor-faktor yang mengubah keseimbangan konsumen
 Efek penggantian dan efek efek pendapatan
 Menentukan kurva permintaam

Secara historis, teori nilai guna (utility) merupakan teori yang terlebih dahulu dikembangkan
untuk menerangkan kelakuan individu dalam memilih barang-barang yang akan dibeli dan
dikonsumsinya. Dapat dilihat bahwa analisis tersebut telah memberi gambaran yang cukup jelas
tentang prinsip-prinsip pemaksimuman kepuasan yang dilakukan oleh orang-orang yang berpikir
secara rasional dalam memilih berbagai barang keperluannya. Akan tetapi, telah lama orang
melihat suatu kelemahan penting dari teori tersebut, yaitu: menyatakan kepuasan dalam
angkaangka adalah kurang tepat oleh karena kepuasan adalah sesuatu yang tidak mudah untuk
diukur, Untuk menghindari kelemahan ini Sir John R. Hicks telah mengembangkan satu
pendekatan baru Untuk mewujudkan prinsip pemaksimuman kepuasan oleh seorang konsumen
yang mernpunyai Pendapatan terbatas. Analisis ini dikenal sebagai analisis kurva kepuasan
sama, yang meliputi Penggambaran dua macam kurva, yaitu kurva kepuasan sama dan garis
anggaran pengeluaran.

KURVA KEPUASAN SAMA


Untuk menggambarkan kurva kepuasan sama perlu dimisalkan bahwa seseorang konsumen
hanya akan membeli dan mengkonsumsi dua macam barang saja, Dalam contoh yang akan
digunakan kedua barang tersebut adalah makanan dan pakaian. Pemisalan-pemisalan lain adalah
cita rasa masyarakat tidak berubah dan konsumen bebas untuk menentukan kombinasi barang
Makanan dan pakaian yang diingininya.
KOMBINASI BARANG YANG MEWUJUDKAN KEPUASAN SAMA
Gabungan manapun akan memberikan kepuasan yang sama besarnya. Artinya, kalau konsumen
itu mengkonsumsi sebanyak 10 makanan dan 2 pakaian maka kepuasan yang diperoleh dari
melakukan konsumsi tersebut tidak berbeda.
Oleh karena gabungan barang masing-masing memberikan kepuasan yang sama besarnya maka
dikatakanlah konsumen itu bersikap “Indifference”-yaitu bersikap tak acuh dalam membuat
pilihan tersebut. Berdasarkan sikap ini, dalam bahasa Inggris, analisis ini dinamakan indifference
curue analysis.

39
Dengan demiktan kurva kepuasan sama dapat didefinisikan sebagai suatu kurva yang
menggambarkan gabungan barang-barang yang akan memberikan kepuasan yang sama besarnya.

TINGKAT PENGGANTIAN MAJRINAL


Untuk mempertahankan tingkat kepuasan yang dinikmati konsumen tersebut (ingat: setiap
gabungan memberikan kepuasan yang sama besarnya) maka kenaikan konsumsi satu unit
pakaian harus dibayar dengan pengurangan 3 unit konsumsi makanan.

Penggantian ini menggambarkan besarnya pengorbanan ke atas konsumsi sesuatu barang


(makanan) untuk menaikkan konsumsi satu barang lainnya (pakaian) dan pada waktu yang sama
tetap mempertahankan tingkat kepuasan yang diperolehnya. Pengorbanan yang dilakukan
tersebut dinamakan tingkat penggantian marjinal. Perubahan tersebut merupakan tingkat
penggantian marjinalnya adalah 3.

Untuk memperoleh satu unit lagi pakaian dan agar tingkat kepuasan tidak mengalami perubahan,
sebanyak 2 unit makanan harus dikorbankan. Dengan perubahan konsumsi tersebut maka tingkat
penggantian marjinalnya adalah 2.

Nyata terlihat bahwa tingkat pengertian majrinal bertambah kecil. Pengertian majrinal yang
semakin kecil ini disebabkan oleh faktor yang berikut :

1. Pada waktu konsumen mempunyai sesuatu barang Y yang relatif banyak jumlahnya dan
barang X yang relatif sedikit jumlahnya, diperlukan pengurangan konsumsi yang besar ke atas
barang Y untuk memperoleh satu tambahan barang X; akan tetapi
2. Semakin banyak barang X yang telah diperoleh, semakin sedikit pengurangan konsumsi
barang Y yang harus dilakukan untuk memperoleh satu barang X.

Akibat dari tingkat penggantian marjinal yang semakin kecil tersebut maka kurva kepuasan
sama semakin lama semakin kurang kecondongannya atau bentuk kurva kepuasan sama adalah
cekung ke titik 0.

PETA KURVA KEPUASAN SAMA


Kurva kepuasan sama adalah salah satu dari sekumpulan kurva kepuasan sama yang dapat
dibuat. Kumpulan kurva kepuasan sama akan memberi gambaran yang lebih lengkap mengenai
keinginan seorang konsumen untuk mengkonsumsi dua barang yang memberi kepuasan
maksimum kepadanya. Setiap kurva kepuasan sama menggambarkan suatu tingkat kepuasan
tertentu. Kurva yang lebih tinggi menggambarkan tingkat kepuasan yang lebih besar dari kurva
yang di bawahnya

GAMBAR 8.2

40
PETA KURVA KEPUASAN SAMA

Tingkat kepuasan yang digambarkan oleh U4 , adalah lebih besar daripada kurva-kurva lain.
Yang digambarkan oleh U3, lebih besar daripada yang digambarkan oleh U 1, dan U2. Sedangkan
yang digambarkan oleh U2, adalah lebih besar daripada yang digambarkan oleh U1. Bahwa setiap
kurva kepuasan sama yang lebih tinggi menggambarkan tingkat kepuasan yang lebih besar tidak
sukar untuk membuktikannya. Cobalah anda tentukan suatu titik pada suatu kurva kepuasan
sama. Perhatikanlah gabungan jumlah barang yang digambarkan oleh titik tersebut.
Bandingkanlah gabungan tersebut dengan gabungan jumlah barang yang dapat dikonsumsikan
yang ditunjukkan oleh kurva yang di bawah atau di atas kurva yang pertama tadi. Anda akan
memperoleh kesimpulan berikut:

1. Gabungan yang digambarkan oleh kurva yang berada di bawah kurva yang pertama
adalah lebih sedikit jumlahnya. Ini berarti kepuasan yang diperoleh lebih kecil.
2. Gabungan yang digambarkan oleh kurva yang berada di atas kurva yang pertama adalah
lebih banyak jumlahnya. Maka kepuasan dari mengkonsumsinya juga lebih banyak.

GARIS ANGGARAN PENGELUARAN


Kurva kepuasan sama menggambarkan keinginan konsumen untuk memperoleh barang-barang
dan kepuasan yang akan dinikmatinya dari mengkonsumsi barang-barang tersebut. Di dalam
kenyataannya, konsumen tidak dapat memperoleh semua barang yang diingininya, sebab ia
dibatasi oleh pendapatan yang dapat dibelanjakan. Dengan demikian persoalan yang dihadapi
oleh setiap konsumen adalah: “Bagaimanakah ia harus membelanjakan pendapatan yang ada
padanya sebingga pengeluaran tersebut menciptakan kepuasan yang paling maksimum
kepadanya?” Dengan menggunakan kurva kepuasan sama saja masalah ini tidak dapat
dipecahkan. Analisis yang dibuat perlu pula menggambarkan garis anggaran pengeluaran
(budget line) yang “menunjukkan berbagai gabungan barang-barang yang dapat dibeli oleh
sjumlah pendapatan tertentu.

41
CONTOH ANGKA
Seperti juga halnya dalam penggambaran kurva kepuasan yang sama, dalam menggambarkan
garis anggaran dan pengeluaran perlu dimisalkan bahwa konsumen akan membeli dua jenis
barang saja. Dalam analisis ini dimisalkan akan membeli barang berikut; makanan dan pakaian.

Misalkan seorang konsumen menyediakan uang sebanyak Rp.90000 untuk membeli makanan
dan pakaian. Harga makanan adalah Rp 6000 setiap unit dan harga pakaian adalah Rp.9000
setiap unit. Berdasarkan kepada pemisalan ini ditunjukkan beberapa gabungan makanan dan
pakaian yang dapat dibeli oleh uang (sebanyak Rp.90000) yang dimiliki konsumen tersebut.

EVEK PERUBAHAN HARTA ATAU PENDAPATAN


Akibat Perubahan Harga
Perubahan garis anggaran pengeluaran yang disebabkan oleh perubahan harga. Dimisalkan
pendapatan konsumen adalah Rp.90000, harga makanan Rp.6000 dan harga pakaian Rp.9000.
Bagaimanakah bentuk perubahan terhadap garis anggaran pengeluaran apabila harga berubah
secara proporsional? Perubahan harga yang seperti itu menyebabkan perubahan yang Sejajar,
yaitu garis anggaran pengeluaran yang baru adalah sejajar dengan yang lama. Untuk
membuktikannya, lukislah sendin garis anggaran pengeluaran yang baru sekiranya harga
makanan dan pakaian masing-masing mengalami penurunan sebanyak 50 persen, yaitu berturut-
turut sekarang telah menjadi Rp 3000 dan Rp 4500.
Akibat Perubahan Pendapatan
Akibat Perubahan Pendapatan menunjukkan akibat dari perubahan pendapatan konsumen ke atas
kemampuannya untuk membeli makanan dan pakaian. Pemisalan permulaan dalam gambaran
tersebut adalah tama seperti dalam menerangkan akibat perubahan harga, yaitu pendapatan
adalah Rp 90000,

makanan adalah Rp 6000 dan harga pakaian adalah Rp 9000. Kalau harga tetap dan pendapatan
menurun menjadi tp 54000, apakah akibatnya? Dengan pendapatan sebanyak Rp 54000,
sebanyak 9 unit makanan Yau 6 unit pakaian dapat dibeli. Sebaliknya pula, tentunya kenaikan
pendapatan menyebabkan garis anggaran pengeluaran pindah sejajar ke kanan. Sebagai contoh,
misalkan pendapatan bertambah menjadi Rp 108000 sedangkan harga makanan dan pakaian
tidak berubah. Pendapatan tersebut akan dapat membeli 18 unit mnakanan atau 12 unit pakaian.

SYARAT UNTUK MENCAPAI KEPUASAN MAKSIMUM


Dengan diketahuinya cita rasa konsumen (yang ditunjukkan oleh kurva kepuasan sama) dan
berbagas gabungan barang yang mungkin dibeli konsumen dapatkah sekarang ditunjukan
keadaan dimana konsumen akan mencapai kepuasan yang maksimum. Kurva ini berada di atas
garis anggaran pengeluaran. Dengan demikian gabungan makanan dan pakaian yang
ditunjukkannya tidak dapat dibeli oleh pendapatan yang tersedia. Jadi kurva ini menunjukkan
tingkat kepuasan yang tidak dapat dijangkau konsumen. Bahwa seorang konsumen akan
42
mencapai kepuasan yang maksimum apabila ia mencapai titik di mana garis anggaran
pengeluaran menyinggung kurva kepuasan sama.

EVEK PERUBAHAN PENDAPATANAN


Keseimbangan pemaksimuman kepuasan konsumen akan berubah apabila pendapatan atau harga
mengalami perubaha. Kalau titik-titik keseimbangan yang diwujudkan oleh perubahan
pendapatan dihubungkan maka akan terdapat suatu kurva yang dinamakan garis pendapatan-
konsumsi. Suatu kurva juga diperoleh apabila dihubungkan titik titik keseimbangan yang
diwujudkan oleh perubahan harga dan kurva itu dinamakan garis harga konsumsi.

GARIS PENDAPATAN-KONSUMSI
Perubahan pendapatan seperti yang telah diterangkan dapat memindahkan garis anggaran
pengeluaran sejajar dengan yang asal. Pertambahan pendapatan akan memindahkan garis itu ke
atas dan pengurangan pendapatan memindahkan garis itu ke bawah. Pada setiap garis anggaran
pengeluaran akan terdapat satu kurva kepuasan sama yang menyinggung garis tersebut. Titik
persinggungan tersebut adalah keseimbangan pemaksimuman kepuasan yang baru. Bagaimana
keseimbangan-keseimbangan tersebut terwujud digambarkan oleh contoh dalam Gambar 8.6.

Pada waktu pendapatan adalah Y, garis anggaran pengeluaran adalah seperti ditunjukkan oleh
garis a. Dengan demikian E adalah keseimbangan yang menggambarkan pemaksimuman
kepuasan. Selanjutnya dimisalkan pendapatan naik ke Y 1 dan ini menyebabkan garis anggaran
pengeluaran telah menjadi garis b. Keseimbangan yang baru adalah E 1. Pertambahan pendapatan
lebih lanjut memindahkan keseimbangan, misalnya ke E2. Garis pendapatan-konsumsi adalah
garis yang bermula dari titik origin (0) dan melalui titik-titik keseimbangan E, E 1, E2, dan
seterusnya.

GAMBAR 8.6
Garis Anggaran Pengeluaran

43
GARIS HARGA KONSUMSI
Perubahan harga akan mengubah kecondongan garis anggaran pengeluaran. Dimisalkan pada
mulanya garis anggaran pengeluaran. Garis itu disinggung oleh kurva kepuasan sama yang
menunjukkan kedudukan yang menciptakan kepuasan maksimum kepada konsumen.

Selanjutnya dimisalkan pendapatan tetap dan harga makanan tetap, tetapi harga pakaian berubah-
dimisalkan harga pakaian naik. Akibatnya, garis anggaran pengeluaran pindah menjadi garis dan
garis ini disinggung oleh kurva kepuasan sama ,di titik lain, dan ini merupakan titik
keseimbangan kepuasan konsumen yang baru. Harga pakaian dimisalkan naik kembali sehingga
garis anggaran pengeluaran berubah menjadi seperti yang ditunjukkan oleh garis . Apabila titik-
titik keseimbangan seperti itu dihubungkan maka diperoleh kurva yang dinamakan garis harga-
konsumsi.

EVEK PENGGANTIAN DAN EVEK PENDAPATAN


Teori permintssn telah diuraikan bahwa hokum permintaan, yang menyatakan bahwa ceteris
paribus, kalau harga naik permintaan berkurang atau sebaliknya kalau harga turun permintaan
bertambah, dapat diterangkan dengan menganalisis dua factor : efek penggantian dan efek
pendapatan. Dalam uraian tersebut diterangkan bahwa penurunan harga akan menambah
permintaan karena :
1. Konsumen lebih banyak mengkonsumsi barang itu dan mengurangi konsumsi barang lain
(efek penggantian).

2. Penurunan harga menambah pendapatan riil konsumen dan kenaikan pendapatan riil ini
akan menambah konsumsi berbagai barang (efek pendapatan).

Dengan menggunakan analisis kurva kepuasan sama, kedua faktor ini dapat dipisahkan, yaitu
dapat ditunjukkan bagian dari pertambahan permintaan yang disebabkan oleh efek penggantian
dan bagian dari pertambahan permintaan yang disebabkan oleh efek pendapatan.

Untuk memisahkan evek penggantian dan evek pendapatan tersebut perlulah dilihat keadaan
keseimbangan yang tidak dipengaruhi oleh evek pendapatan. Keadaan seperti itu dapat dibuat
dengan menetukan keadaan keseimbanga dimana pendapatan riin konsumen dianggap tetap.
Pendapatan riil dapat dianggap tidak mengalami perubahan harga.

Telah diterangkan bahwa evek penggantian menyebabkan konsumen menambah konsumsi


barang yang telah menjadi lebih murah dan mengurangi konsumsi barang lain. Sedangkan evek
pendapatan yaitu sebagai akibat dari kenaikan pendapatan riil, konsumsi ke atas kedua barang
bertambah.

MEMBENTUK KURVA PERMINTAAN


44
Telah ditunjukkan bahwa sifat permintaan konsumen, yaitu kalau harga turun-ceteris
paribuspermintaan bertambah dan kalau harga naik permintaan berkurang, dapat diterangkan
dengan menggunakan teori nilai guna. Selain dengan cara itu sifat permintaan konsumen dapat
pula diterangkan dengan menggunakan analisis kurva kepuasan sama.
Perubahan harga pakaian mengakibatkan perubahan ke atas jumlah pakaian yang dibeli dan
dikonsumsi.

45
BAB 9
Teori Produksi dan Kegiatan Perusahaan
Hal-hal yang diterangkan:
 Bentuk-bentuk organisasi perusahaan
 Perusahaan ditinjau dari sudut teori ekonomi
 Fungsi produksi
 Fungsi produksi dengan satu faktor produksi berubah
 Fungsi produksi dengan dua faktor produksi berubah

A. Bentuk – bentuk organisasi perushaan


a. Perusahaan perseorangan
Perusahaan perseorangan adalah organisasi perusahaan yang terbanyak jumlahnya
dalam setiap perekonomian. Tetapi sumbangannya kepada keseluruhan produksi
nasional tidaklah terlalu besar. Di perusahaan ini termasuk perusahaan kecil – kecilan
yang modalnya tidak begitu besar. Seperti penjual sate, restoran, dan took kelontong.
b. Perusahaan perkongsian atau firma
Perusahaan ini adalah organisasi perusahaan yang dimiliki oleh beberapa orang.
Mereka sepakat bersamaan untuk menjalankan suatu usaha dan membagikan
keuntungan yang diperoleh berdasarkan perjanjian yang telah disepakati dan
kemungkinan modal yang dikeluarkan lebih banyak dan perusahaan ini merupakan
tanggung jawab bersama.
c. Perseroan terbatas
Organisasi perusahaan ini merupakan bentuk perusahaan yang paling penting karena
perusahaan besar kebanyakan berbentuk perseroan terbatas. Kebaikan dalam
perusahaan ini dapat memperoleh modal secara mengeluarkan saham berbentuk surat
berharga yang menyatakan pemegangnya adalah menjadi salah seorang oemilik
perusahaan yang mengeluarkan sahan tersebut.
d. Bentuk lain organisasi perusahaan :
a) Perusahaan milik negara
Perusahaan ini lebih dikenal sebagai BUMN. Umumnya perusahan milik negara
dikelola oleh perusahaan perseroan terbatas. Perbedaannya terletak pada pemilik
perusahaan itu yaitu saham – saham dari perusahaan negara dimiliki oleh
pemerintah.
b) Perusahaan koperasi
Perusahaan ini merupakan perusahaan yang didirikan bukan untuk mencari
keuntungan tetapi untuk melindungi kepentingan para anggotanya. Perusahaan
koperasi dibedakan menjadi tiga jenis: koperasi konsumsi, kopersi prosuksi dan
koperasi kredit.
B. Perusahaan ditinjau dari sudut teori ekonomi

46
Dalam teori ekonomi tidak membedakan perusahaan – perusahaan. Tetapi dalam teori
ekonomi berbagai jenis perusahaan dipandang sebagai unit – unit badan usaha yang
mempunyai tujuan yang sama yaitu mencapai keuntungan yang maksimum. Untuk tujuan
tersebut dijalankan usaha yang bersamaan dengan mengatur penggunaan faktor – faktor
produksi dengan cara efisien sehingga usaha memaksimumkan keuntungan dapat dicapai
dengan cara yang dari sudut ekonomi dipandanf sebagai cara yang paling efisien.
a) Tujuan perusahaan: memaksimumkan keuntungan
Tujuan ini bukanlah satu – satunya tujuan dari perusahaan ada perusahaan yang
menekankan volume penjualan, memasukkan pertimbangan politik dalam
menentukan produksi, menekankan untuk mengabdi kepentingan masyarakat, dan
kurang memperhatikan mencari keuntungan maksimum tetapi tujuan
memaksimumkan keuntungan tetaplah tujuan yang penting
b) Cara mencapai tujuan memaksimumkan keuntungan
Masalah pokok yang dipecahkan adalah bagaimanakan komposisi dari faktor –
faktor produksi yang digunakan dan untuk masing – masing faktor produksi
tersebut berapakah jumlah yang akan digunakan? Dalam memecahkan persoalan
ini dua aspek harus dipikirkan, yaitu:
 Komposisi faktor produksi yang bagaimana perlu digunakan untuk
menciptakan tingkat produksi yang tinggi?
 Kompisisi faktor produksi yang bagaimana akan meminimumkan biaya
produksi yang dikeluarkan untuk mencapai satu tingkat produksi tertentu?
1. Fungsi produksi: tenaga kerja, tanah, modal, dan keahlian keusahawan
2. Peminimuman biaya produksi: besarnya pembayaran kepada faktor
produksi tambahan yang akan digunakan dan besarnya pertambahan
hasil penjualan yang diwujudkan oleh faktor produksi yang
ditambahkan.
c) Jangka pendek dan jangka Panjang
Jangka pendek apabila Sebagian dari faktor produksi diangap tetap jumlahnya,
perusahaan tidak dapat menambah jumlah faktor produksi yang dianggap tetap
tersebut. Jangka panjang semua faktor produksi dapat mengalami perubahan.
Berarti bahwa dalam jangka panjang faktor produksi dapat ditambahkan
jumlahnya jika memang hal tersebut diperlukan.
d) Firma dan industri
Firma adalah suatu badan usaha yang menggunakan faktor – faktor produksi
untuk menghasilkan barang – barang yang dibutuhkan masyarakat dan Industri
adalah perusahaan yang menjalankan operasi dalam bidang kegiatan ekonomi
yang tergolong ke dalam sector sekunder.
C. Fungsi produksi
Dalam rumus : Q = f ( K, L, R, T )
K: Jumlah stok modal

47
L: Jumlah tenaga kerja
R: Kekayaan alam
T: Tingkat teknologi yang digunakan
Pernyataan diatas berupa pernyataan mamematik yang berarti tingkat produksi suatu
barang tergantung kepada jumlah modal, jumlah tenaga kerja, jumlah kekyaan alam dan
tingkat teknologi yang digunakan.
Teori produksi dalam ilmu ekonomi:
a. Teori produksi dengan satu faktor berubah
b. Teori produksi dengan dua faktor berubah
D. Teori produksi dengan satu faktor
Menggambarkan tentang hubungan antara tingkat produksi suatu barang dengan jumlah
tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi barang
tersebut. Dalam analisis tersebut misalkan faktor – faktor produksi lainnya tetap
jumlahnya yaitu modal dan tanah jumlahnya dianggap tidak mengalami perubahan juga
teknologi dianggap tidak mengalami perunahan dan satu – satunya faktor produksi yang
dapat diubah adalah tenaga kerja.
a. Hukum hasil lebih yang semakin berkurang
Hukum hasil lebih yang semakin berkurang menyatakan bahwa apabila faktor
produksi yang dapat diubah jumlahnya terus menerus ditambah sebanyak satu unit,
pada mulanya produksi total akan semakin banyak pertambahannya, tetapi sesudah
mencapai suatu tingkat tertentu produksi tambahan akan semakin berkurang dan
akhirnya mencapai nilai negative. Sifat pertambahan produksi seperti ini
menyebabkan pertambahan produksi total semakin lambat dan akhirnya ia mencapai
tingkat yang maksimum dan kemudian menurun.
Hubungan diantara tingkat produksi dan jumlah tenaga kerja yang digunakan dapat
dibedakan dalam tiga tahap:
a) Tahap pertama: Produksi total mengalami pertambahan semakin cepat
b) Tahap kedua: Produksi total pertambahannya semakin lambat
c) Tahap ketiga: Produksi total semakin lama semakin berkurang
b. Produksi total, produksi rata – rata dan produksi marjinal
a) Produksi total yaitu jumlah produksi yang dihasilkan oleh sejumlah tenaga kerja
tertentu.
b) Produksi marginal yaitu tambahan produksi yang diakibatkan oleh pertumbuhan
satu tenaga kerja yang digunakan.
Dalam rumus : MP = ΔTP/ΔL
MP: Produksi marjinal
ΔTP: Pertambahan produksi total
ΔL: Pertambahan tenaga kerja
c) Produksi rata – rata yaitu produksi yang secara rata – rata dihasilkan oleh setiap
pekerja.
Dalam rumus: AP = TP/L
48
AP: Produksi rata – rata
TP: Produksi total
L: Jumlah tenaga kerja
c. Kurva produksi total, produksi rata – rata dan produksi marjinal
Kurva TP adalah kurba produksi total. Menunjukan hubungan antara jumlah produksi
dan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan produksi tersebut.
Bentuk TP cenderung ke atas apabila tenaga kerja yang digunakan masih sedikit bila
tenaga kerja kurang dari 3.
E. Teori produksi dengan dua faktor berubah
dalam analisis ini dimisalkan terdapat dua jenis faktor produksi yang dapat diubah
jumlahnya. Misalnya yang dapat diubah adalah tenaga kerja dan modal. Misalkan pula
bahwa kedua faktor produksi yang dapat berubah ini dapat dipertukar – tukarkan
penggunaannya yaitu tenaga kerja dapat menggantikan modal atau sebaliknya. Apabila
misalkan pula harga tenaga kerja dan pembayaran per unit kepada faktor modal
diketahui, analisis tentang bagaimana perusahaan akan meminimumkan biaya dalam
usahanya untuk mencapai tingkat produksi tertentu dapat ditunjukan
a. Kurva produksi sama (ISOQUANT)
Suatu kurva yang menggambarkan gabungan dua faktor produksi yang berbeda yang
akan menghasilkan satu tingkat produksi tertentu. Misalkan seorang pengusaha ingin
memprosuksi suatu barang sebanyak 1.000 unit. Untuk memproduksi barang tersebut
ia menggunakan tenaga kerja dan modal penggunaannya dapat dipertukarkan.
b. Garis biaya sama (ISOCOST)
Suatu kurva yang menggambarkan gabungan dua faktor produksi, yang digunakan
untuk menghasilkan sesuatu barang yang memerlukan biaya yang sama. Untuk
menghemat biaya produksi dan memaksimumkan keuntungan, perusahaan harus
meminimumkan biaya produksi. Untuk membuat analisi mengenai minimum biaya
produksi perlulah dibuat garis yang sama (Isocost). Untuk dapat membuat garis biaya
sama data diperluka:
1. Harga faktor – faktor produksi yang digunakan
2. Jumlah uang yang tersedia untuk memberli faktor – faktor produksi
c. Minimumkan biaya atau memaksimumkan produksi
1. Apabila jumlah pengeluaran untuk membiayai produksi sudah ditentukan,
keadaan yang bagaimanakah yang akan memaksimumkan produksi?
2. Apabila jumlah produksi yang ingin dicapai telag ditentukan, keadaan yang
bagaimanakah yang meminimumkan biaya?
a. Memaksimumkan produksi
Misalkan biaya yang dibelanjakan untuk membeli per unit modal adalah
Rp15.000, upah tenaga kerja adalah Rp10.000 dan biaya yang disediakan oleh
produsen adalah Rp30.000. dengan uang sebanyak Rp300.000 produsen daoat
sekiranya ia membeli satu jenis faktor produksi saja memperoleh 20 unit

49
modal atau 30 tenaga kerja. Garis biaya sama TC 3 menggambarkan gabungan
tenaga kerja dan modal yang dapat diperoleh dengan menggunakan uang yang
tersedia. Manakah gabungan yang akan dapat menghasilkan produksi yang
paling minimum, terdapat 5 titik yang terletak pada berbagai kurva produksi
sama yang merupakan titik perpotongan atau titik persinggungan dengan garis
TC 2 yaitu A, B, C, D dan E dari lima titik ini, titik E terletak di kurva produksi
sama yang paling tinggi, yaitu kurva produksi sama pada tingkat produksi
sebanyak 2.500 unit. Ini berarti gabungan yang diwujudkan oleh titik E akan
memaksimumkan jumlah produksi yang dapat dibiayai Rp300.000. gabungan
tersebut terdiri dari 12 unit modal dan 12 unit tenaga kerja.
b. Meminimumkan biaya
Misalkan mengenai tingkat produksi yang ingin dicapai. Produsen ingin
memproduksi sebanyak 1.500 unit. Kurva itu dipotong oleh garis – garis biaya
sama di 5 titik ( A, B, Q, R, dan P). Titik – titik ini menggambarkan gabungan
– gabungan tenaga kerja dan modal yang dapat digunakan untuk
menghasilkan produksi sebanyak yang diinginkan. Yang biaya paling
minimum adalah gabungan yang ditunjukan oleh titik yang terletak pada garis
biaya sama yang paling rendah. Titik P adalah pada garis biaya sama yang
paling rendah adalah garis TC. Dengan demikian titik ini menggambarkan
gabungan tenaga kerja dan modal yang akan membutuhkan biaya yang paling
minimum untuk menghasilkan 1.500 unit. Faktor produksi itu terdiri dari 9
tenaga kerja dan 8 unit modal dan biaya yang paling dikeliuarkan adalah
Rp210.000.

50
BAB 10
Biaya Produksi

Hal-hal yang diterangkan:


 Biaya produksi dalam jangka pendek
 Beberapa konsep biaya jangka pendek
 Berbagai bentuk kurva biaya jangka pendek
 Biaya produksi dalam jangka Panjang dan kurva biaya jangka Panjang
 Skala ekonomi dan skala tidak ekonomi

BIAYA PRODUKSI DALAM JANGKA PENDEK


Telah diterangkan bahwa didalam menganalisis biaya produksi perlu dibedakan dua jangka
waktu: (i)jangka pendek,yaitu jangka waktu dimana sebagian faktor produksi tidak dapat
ditambah jumlahnya,dan (ii) jangka panjang, yaitu jangka waktu dimana semua faktor produksi
dapat mengalami perubahan.

BERBAGAI PENGERTIAN BIAYA PRODUKSI JANGKA PENDEK


Tabel 10.1 menunjukkan nilai-nilai berbagai pengertian biaya produksi yang dikeluarkan ungtuk
menghasilkan suatu barang. Apabila jumlah sesuatu faktor produksi yang digunakan selalu
berubah-ubah,maka biaya produksi yang digunakan adalah tetap, maka biaya produksi yang
dikeluarkan untuk memperolehnya adalah tetap nilainya. Dengan demikian keseluruhan jumlah
biaya produksi yang dikeluarkan produsen dapat dibedakan kepada dua jenis pembiayaan yaitu
biaya yang selalu berubah dan biaya tetap.
Analisis mengenai biaya produksi akan memperhatikan juga tentang (i) biaya produksi
rata-rata yang meliputi biaya produksi total rata-rata,biaya produksi tetap rata-rata, dan biaya
biaya produksi berubah rata-rata, dan (ii) biaya produksi marjinal, yaitu tambahan biaya produksi
yang harus dikeluarkan untuk menambah satu unit produksi.

BIAYA TOTAL DAN JENIS-JENIS BIAYA TOTAL


Biaya total adalah keseluruhan jumlah biaya produksi yang dikeluarkan. Konsep biaya total
dibedakan kepada tiga pengertian: biaya total (Total costs), biaya tetap total (Total Fixed Costs)
dan biaya berubah total (Total Variable Costs).

Biaya Total (TC)


Keseluruhan jumlah biaya produksi yang dikeluarkan dinamakan biaya total. biaya yang
dikeluarkan oleh produsen pada berbagai jumlah tenaga kerja yang digunakan. Biaya
produksitotal atau biaya total (total Costs) didapat dari menjumlahkan biaya tetap total (TFC dari
perkataan Total Fixed Costs) dan biaya berubah total (TVC dari perkataan Total Variable Costs).
Biaya total dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

51
TC = TFC + TVC

Biaya Tetap Total (TFC)


Keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi (input) yang tidak dapat
diubah jumlahnya dinamakan biaya tetap total. Membeli bensin, mendirikan bangunan pabrik
adalah contoh dari faktor produksi yang dianggap tidak mengalami perubahan dalam jangka
pendek.

Biaya Berubah Total (TVC)


Keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktorproduksi yang dapat diubah
jumlanya dinamakan biaya berubah total.

BIAYA RATA-RATA DAN MARJINAL


Biaya rata-rata dibedakan kepada tiga pengertian : Biaya Tetap Rata-Rata (Average fixed
Costs), Biaya berubah rata-rata (Average Variable Costs) dan Biaya Total Rata-rata
(Average Total Costs).
Konsep biaya lain: Biaya Marjinal atau Marginal Cost. Definisi dan arti setiap konsep tersebut
dan contoh perhitungannya diterangkan dalam uraian dibawah ini.
Biaya Tetap Rata-rata (AFC)
Apabila biaya tetap total (TFC) untuk memproduksi sejumlah barang tertentu (Q) dibagi dengan
jumlah produksi tersebut, nilai yang diperoleh adalah biaya tetap rata-rata. Rumus untuk
menghitung biaya tetap rata-rata atau AFC:
AFC = TFC/Q

Biaya Berubah Rata-rata (AVC)


Apabila biaya berubah total (TVC) untuk memproduksi sejumlah barang (Q) dibagi dengan
jumlah produksi tersebut, nilai yang diperoleh adalah biaya berubah rata-rata. Biaya berubah
rata-rata dihitung dengan rumus:
AVC = TVC/Q

Biaya Total Rata-rata (AC)


Apabila biaya total (TC) untuk memproduksi sejumlah barang tertentu (Q) dibagi dengan jumlah
produksi tersebut, nilai yang diperoleh adalah biaya total rata-rata. Nilai nya dihitung
menggunakan rumus:
AFC = TC/Q Atau
AC =AFC + AVC

Biaya Marjinal (MC)


Kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan untuk menambah produksi sebanyak satu unit
dinamakan Biaya Marjinal. Menggunakan rumus:
MCn = TCn – TCn-1
52
Dimana MCn adalah biaya marjinal produksi ke-n adalah biaya total pada waktu jumlah
produksi adalah n,dan TCn-1 adalah biaya total pada waktu jumlah produksi adalah n-1.
Apabila rumus seperti yang telah diterangkan sebelum ini tidak dapat digunakan, rumus
yang akan digunakan untuk menghitung biaya marjinal adalah:
MCn = ∆TC / ∆Q

Di mana MCn adalah biaya marjinal produksi ke-n, ∆TC adalah pertambahan jumlah biaya total,
dan ∆Q adalah biaya pertambahan jumlah produksi.

KURVA BIAYA-BIAYA TOTAL


Grafik yang menggambarkan kurva-kurva tersebut akan dibedakan kepada dua bagian, yaitu
yang menggambarkan (i) kurva-kurva biaya total (ii) kurva-kurva biaya rata-rata dan biaya
marjinal. Dilukiskan tiga jenis kurva yang termasuk dalam golongan (i) yaitu:
 Kurva TFC, yang menggambarkan biaya tetap total
 Kurva TVC, yang menggambarkan biaya berubah total
 Kurva TC, yang menggambarkan biaya total

KURVA BIAYA RATA-RATA


Kurva-kurva biaya tetap rata-rata (AFC), biaya berubah rata-rata (AVC), biaya total rata-rata
(ATC atau AC), dan biaya marjinal

HUBUNGAN KURVA MC DENGAN AVC DAN AC


Dalam menggambarkan kurva-kurva biaya rata-rata perlulah disadari dan diingat bahwa
kurva AVC dan AC dipotong oleh kurva MC pada titik terendah dari masing-masing
kurva tersebut.
Hal itu harus dibuat agar tidak menyalahi hokum matematik. Contoh ini pada hakikatnya
menunjukkan bahwa:
1. Apabila MC<AVC, maka nilai AVC menurun (berarti kalau kurva MC dibawah kurva
AVC, maka kurva AVC sedang menurun)
2. Apabila MC>AVC maka nilai AVC akan semakin besar (berarti kalau kurva MC di atas
AVC makan kurva AVC sedang menaik)

MENGGAMBARKAN KUVA MC
Kurva MC menimbulkan sedikit masalah dalam menggambarkan, karena ia menunjukkan
pertambahan biaya kalau produksi naik satu unit. Dengan demikian ada dua tingkat produksi
yang berkaitan dengan nilai tersebut,tingkat produksi sebelum dan sesudah kenaikan produksi.
Disebabkan oleh hal ini, titik-titik yang menggambarkan biayan marjinal harus digambarkan
diantara kedua-dua tingkat produksi tersebut.

53
BIAYA PRODUKSI DALAM JANGKA PANJANG
Dalam jangka panjang perubahan dapat menambah semua faktor produksi atau input yang akan
digunakannya. Biaya produksi tidak perlu lagi dibedakan antara biaya tetap dan biaya berubah.
Didalam jangka panjang tidak ada biaya tetap, semua jenis biaya yang dikeluarkan merupakan
biaya berubah.

CARA MEMINIMUMKAN BIAYA DALAM JANGKA PANJANG


Karena dalam jangka panjang perusahaan dapat memperluas kapasitas produksinya,ia harus
menentukan besarnya kapasitas pabrik (plant size) yang akan meminimumkan biaya produksi.
Dalam analisis ekonomi kapasitas pabrik digambarkan oleh kurva biaya total rata-rata (AC).
Factor yang akan menentukan kapasitas produksi yang digunakan adalah tingkat produksi
yang ingin dicapai. Dapat disimpulkan bahwa peminimuman biaya jangka panjang tergantung
kepada dua faktor berikut:
 Tingkat produksi yang ingin dicapai
 Sifat dari pilihan kapasitas pabrik yang tersedia

KURVA BIAYA TOTAL RATA-RATA JANGKA PANJANG


Uraian yang baru saja dilakukan mengenai caranya seorang produsen menentukan kapasitas
produksi yang akan digunakannya akan memberikan petunjuk tentang bentuk kurva biaya total
rata-rata jangka panjang atau kurva LRAC (Long Run Average Cost). Kurva LRAC dapat
didefinisikan sebagai kurva yang menunjukkan biaya rata-rata yang paling minimum untuk
berbagai tingkat produksi apabila perusahaan dapat selalu mengubah kapasitas memproduksinya.

SKALA EKONOMI DAN TIDAK EKONOMI


Kurva LRAC dan AC hampir bersamaan bentuknya, yaitu sama-sama berbentuk huruf U.
bedanya hanya: bentuk AC jauh lebih mirip huruf U,sedangkan LRAC lebih berbentk kuali.

SKALA EKONOMI
Skala kegiatan produksi jangka panjang dikatakan bersifat mencapai skala ekonomi (economies
of scale) apabila pertambahan produksi menyebabkan biaya produksi rata-rata menjadi semakin
rendah. Produksi yang semakin tinggi menyebabkan kegiatan memproduksi bertambah efisien.

Spesialis Faktor-faktor produksi


Dalam perusahaan kecil ukuranya para pekerja harus menjalankan beberapa tugas. Oleh sebab
itu, mereka tidak dapat mencapai keterampilan yang tinggi di dalam mengerjakan pekerjaan
tertentu. Setiap pekerja diharuskan melakukan suatu pekerjaan tertentu saja,dan ini menambah
keterampilan mereka.

Pengurangan Harga Bahan Mentah Dan Kebutuhan Produksi Lain

54
Setiap perusahaan membeli bahan mentah, mesin-mesin, dan berbagai jenis peralatan untuk
melakukan kegiatan memproduksi. Harga bahan-bahan tersebut akan menjadi bertambah murah
apabila pembelian bertambah banyak. Makin tinggi produksi, makin banyak bahan-bahan
mentah dan peralatan produksi yang digunakan. Menyebabkan biaya per unit akan semakin
murah.

Memungkinkan Produk Sampingan (by-products) Diproduksi


Di dalam perusahaan-perusahaan adakalanya terdapat bahan-bahan yang terbuang (waste) , yaitu
barang-barang yang tidak terpakai yang merupakan residu yang diciptakan oleh proses produksi.

Mendorong Perkembangan Usaha Lain


Kalau sesuatu perusahaan telah menjadi sangat besar, timbul permintaan yang cukup ekonois
untuk mengenangkan kegiatan di bidang usaha lain yang menghasilkan barang-barang atau
fasilitas yang dibutuhkan perusahaan yang besar tersebut.

SKALA TIDAK EKONOMI


Kegiatan memproduksi suatu perusahaan dikatakan mencapai skala tidak ekonomi
(diseconomies of scale) apabila pertambahan produksi menyebabkan biaya produksi rata-rata
menjadi semakin tinggi.
Keadaan ini diwujudkan oleh kegiatan memproduksi yang menurun efisiensinya.

55
BAB 11
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
HAL-HAL YANG DITERANGKAN
 CIRI PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
 PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN JANGKA PENDEK
 BIAYA MARJINAL DAN KURVA PENAWARAN
 OPERASI PERUSAHAAN DAN INDUSTRI DALAM JANGKA PANJANG
 KEBAIKAN DAN KEBURUKAN PASAR PERSAINGAN SEMPURNA.
Persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang paling edial, karena dianggep sistem pasar
ini adalah struktur pasar yang akan menjamin terwujudnya kegiatan memproduksi barang atau
jasa yang tinggi (optimal) efesiennya.
Pasar persaingan sempurna dapat didefinisakan sebagai struktur pasar atau industry di mana
terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual ataupun pembeli tidak dapat
mempengaruhi keadaan di pasar.
Ciri-Ciri Pasar Persaingan Sempurna
 Pengambilan harga
 Mudah keluar masuk
 Menghasilkan barang serupa (identical/homogenous)
 Terdapat banyak perusahaan di pasar
 Pembeli mempunyai pengetahuan sempurna mengenai pasar
Permintaan dan Hasil Jualan
Didalam menganalisis usaha suatu perusahaan untuk memaksimumkan keuntungan, dua hal
yang harus di perhatikan:
1. Biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan
2. Hasil penjualan dari barang yang dihasilkan perusahaan itu.
Permintaan Pasar dan Perusahaan
Sifat tersebut adalah setiap perushaan adalah pengambil harga, yaitu sesuatu perusahaan
tidak mempunyai kekuasaan untuk menentukan harga.
Hasil Penjualan Marjinal, Rata-Rata dan Total
a. Hasil Penjualan Rata-Rata
Kurva permintaan pada dasarnya digambarkan dengan tujuan untuk menjelaskan tentang
jumlah permintaan terhadap sesuatu barang pada berbagai tingkat harga.
b. Hasil Penjualan Marjinal
Satu konsep (istilah) mengenai hasil penjualan yang sangat penting untuk diketahui
dalam analisis penentuan harga dan produksi oleh suatu perusahaan adalah pengertian
hasil penjualan marjinal (MR__perusahaan dari menjual singkatan dari perkataan
Marjinal Revenue), yaitu tambahan hasil penjualan yang diperoleh perusahaan dari
menjual satu unit lagi barang yang diproduksinya.
Hasil Penjualan Total

56
Seluruh jumblah pendapatan yang di terima perusahaan dari menjual barang yang
diproduksinnya dinamakan hasil penjualan total(TR__yaitu dari perkataan total revenue).telah di
terangkan bahwa dalam persaingan sempurna harga tidak akan berubah walaw bagaimanapun
banyaknya jumblah barang yang di jual perusahaan.
Pemaksimuman Keuntungan Jangka Pendek
Dalam bagian ini secara serentak akan di tunjukan contoh angka tentang biaya produksi,hasil
penjualan dan penentuan keuntungan.
Syarat Pemaksimunan Keuntungan
 Membandingkan hasil penjualan total dengan biaya total.
 Menunjukan keadaan di mana hasil penjualan marjinal sama dengan biaya marjinal.
Jumlah Produksi dan Biaya Produksi
Analisis penentuan produksi yang akan di buat dalam bab ini dan beberapa bab kemudian
akan menggambarkan kurva sebagai jenis biaya berdasarkan sifat-sifatnya.
Hasil Penjualan Total,Biaya Total Dan Keuntungan
Keuntungan = Hasil Penjualan total – Biaya produksi total
Hasil Perjualan Marjinal, Biaya Marjinal dan Keuntungan
Tambah untung = Tambahan penjualan total – Tambahan biaya
Grafik Pemaksimuman Keuntungan Jangka Pendek
 Dengan grafik yang menggambarkan biaya total dan hasil penjualan total.
 Dengan grafik yang menunjukan biaya marjinal dan hasil penjualan marjinal.
Pendekata Biaya Total-Hasil Penjualan Total
Perpotongan di antara kurva TC dan kurva TR dinamakan titik impas (break-even point)
yang menggambarkan biaya total yang dikeluarkan perusahaan adalah sama dengan hasil
penjualan total yang diterimanya.
Pendekatan Biaya Marjinal-Hasil Penjualan Marjinal
Dalam jangka pendek terdapat empat kemungkinan dalam corak keuntungan atau kerugian
perusahaan (atau keadaan keseimbangan perusahaan), yaitu:
 Mendapat untung luar biasa(untung melebihi normal)
 Mendapat untung normal
 Mengalami kerugian tetapi masih dapat membayar biaya berubah
 Dalam keadaan menutup atau membubarkan perusahaan.
 Biaya Marjinal dan Kurva Penawaran
 Dalam bagian ini akan diterangkan bahwa semenjak ia memotong kurva AVC, kurva
biaya marjinal MC dari suatu perusahaan dalam pasar persaingan sempurna, adalah
merupakan kurva penawaran dari perusahaan tersebut.
 Operasi Perusahaan dan Industri Dalam Jangka Panjang
 Dalam jangka Panjang perusahaan dan industry dapat membuat beberapa perubahan
tertentu yang didalam jangka pendek tidak dapat dilakukan. Perusahaan dapat
menambah faktor-faktor produksi yang didalam jangka pendek adalah tetap jumlahnya.
.

57
Analisis dalam bagian ini bertujuan untuk melihat bagaimana penyesuaian-penyesuaian yang
berlaku menimbulkan perubahan dalam keadaan pasar. Dua keadaan berikut akan diperhatikan:
- Keadaan yang wujud apabila permintaan bertambah.
- Keadaan yang wujud apabila permintaan berkurang.
Kebaikan dan Keburukan Persaingan Sempurna
Kebanyakan analisis ekonomi menganggap bahwa persaingan sempurna adalah struktur pasar
yang lebih ideal dari jenis-jenis pasar lainnya.
Persaingan Sempurna Memaksimumkan Efisiensi
Diterapkan dua konsep efisiensi: - efisiensi produktif dan – efisien alakatif
Efisien Produktif mempunyai 2 syarat:
1. Untuk setiap tingkat produksi, biaya yang dikeluarkan adalah yang paling minimum.
2. Industri secara keseluruhan harus memproduksikan barang pada biaya rata-rata yang
paling rendah.
Efisiensi Alokatif
Alokasi sumber-sumber daya mencapai efisiensi yang maksimum apabila dipenuhi syarat
sebagai berikut: harga setiap barang sama dengan biaya marjinal untuk memproduksikan barang
tersebut (harga = biaya marjinal).

BAB 12
MONOPOLI

Hal-hal yang diterangkan:


 Ciri-ciri monopoli dan faktor-faktor yang menimbulkannya
 Pemaksimuman keuntungan dalam monopoli
 Kemungkinan monopoli mendapat untung yang berlebihan
 Ketiadaan kurva penawaran dalam monopoli
 Diskriminasi harga dalam monopoli
 Kebijakan pemerintah dalam monopoli alamiah
 Kebaikan dan kelemahan monopoli

Monopoli adalah suatu bentuk pasar dimana hanya terdapat satu perusahaan saja dan perusahaan
ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang sangat dekat. Biasanya
keuntungan yang dinikmati oleh perusahaan monopoli adalah keuntungan melebihi normal dan
ini diperoleh karena terdapat hambatan yang sangat tangguh dihadapi perusahaan-perusahaan
lain untuk memasuki industri tersebut.

58
Analisis perusahaan monopoli akan menggunakan dua cara, yaitu: (1) dengan Pendekatan Biaya
total dan Hasil Penjualan Total (2) dengan Pendekatan Biaya Marjinal dan Hasil Biaya Marjinal.
Hal-hal lain mengenai operasi perusahaan monopoli yang akan diterangkan dalam bab ini adalah:
kurva penawaran dalam monopoli, diskriminasi harga, monopoli alamiah dan tingkat operasinya,
dan penilaian terhadap kebaikan dan kelemahan pasar monopoli.
CIRI-CIRI PASAR MONOPOLI
1. Pasar monopoli adalah industri satu perusahaan
2. Tidak mempunyai barang pengganti yang mirip
3. Tidak terdapat kemungkinan unt
uk masuk dalam industri
4. Dapat mempengaruhi penentuan harga
5. Promosi iklan kurang diperlukan

FAKTOR-FAKTOR YANG MENIMBULKAN MONOPOLI


Terdapat tiga faktor yang dapat menyebabkan wujudnya pasar (perusahaan) monopoli. Ketiga
faktor tersebut adalah:
1. Perusahaan monopoli mempunyai suatu sumber daya tertentu yang unik dan tidak dimiliki
oleh perusahaan lain.
2. Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati skala ekonomi (economies of scale)
hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi
3. Monopoli wujud dan berkembang melalui undang-undang, yaitu pemerintah memberi hak
monopoli kepada perusahaan tersebut. Peraturan-peraturan yang seperti itu adalah: (1) Peraturan
Paten dan Hak Cipta, dan (2) Hak Usaha Eksklusif

PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN DALAM MONOPOLI


Dalam menggambarkan prinsip penentuan pemaksimuman keuntungan dalam monopoli dengan
cara menggunakan angka-angka dan secara grafik. Untuk masing-masing cara ini akan
ditunjukkan prinsip penentuan pemaksimuman keuntungan berdasarkan pendekatan (i) biaya
total dan hasil penjualan total (ii) biaya marjinal dan hasil penjualan marjinal.

PRODUKSI, HARGA DAN PENJUALAN


Permintaan dalam industri adalah juga permintaan ke atas produksi perusahaan monopoli
tersebut. Sifat umum dari permintaan barang-barang, yaitu: makin tinggi harga sesuatu barang,
makin sedikit jumlah yang diminta. Sifat ini menyebabkan kurva permintaan ke atas suatu
barang adalah bersifat menurun dari kiri atas ke kanan bawah. Permintaan ke atas produksi
monopoli tidak menyimpang dari sifat umum. Berarti suatu monopoli akan dapat memperoleh
harga penjualan yang tinggi apabila produksinya sedikit, dan harga penjualan semakin rendah
apabila produksi semakin banyak. Harga = Hasil Penjualan Marjinal – yaitu P = MR. Dalam
monopoli akan diterangkan bahwa harga selalu lebih tinggi dan hasil penjualan marjinal.
CONTOH ANGKA
Tabel 12.1
59
Produksi, harga dan hasil penjualan (ribu rupiah)

Rumus:
*Hasil Penjualan Total = Harga x Produksi
*Hasil Penjualan Marjinal = Selisih Hasil Penjualan Total
KESIMPULAN
· Hasil Penjualan Total akan mengalami pertambahan, tetapi pertambahan itu semakin
berkurang apabila produksi bertambah banyak. Setelah mencapai satu tingkat produksi tertentu
pertambahannya akan menjadi negatif.
· Pada umumnya hasil penjualan marjinal nilainya adalah lebih rendah daripada harga.
Hanya pada waktu produksi mencapai satu unit hasil penjualan marjinal = harga.

PENDEKATAN HASIL PENJUALAN TOTAL – BIAYA TOTAL


CONTOH ANGKA
Tabel 12.2
Hasil Penjualan, Biaya Produksi dan Keuntungan (ribu rupiah)

60
KESIMPULAN
Data tersebut dihitung dengan formula berikut: Keuntungan = Hasil Penjualan Total
dikurangi biaya total. Sebab dari kesimpulan ini telah diterangkan dalam bab yang lalu dan akan
dilihat kembali dalam pendekatan penentuan keuntungan dengan menggunakan pendekatan: MC
= MR.

PENDEKATAN HASIL PENJUALAN MARJINAL – BIAYA MARJINAL


CONTOH ANGKA
Tabel 12.3
Menentukan Keuntungan dengan Pendekatan MC = MR (ribu rupiah)

61
Rumus :
*Data dalam kolom (3) dihitung dengan formula berikut MC = TC2 – TC1

PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN SECARA GRAFIK


Penentuan produksi yang akan memaksimumkan untung dapat dilakukan dengan dua cara
berikut: (i) Pendekatan Hasil Penjualan Total – Biaya Total, dan (ii) Pendekatan Biaya Marjinal
– Hasil Penjualan Marjinal. Ciri perkaitan diantara kurva permintaan (D = AR), kurva hasil
penjualan total (TR) dan kurva hasil penjualan marjinal (MR).
KURVA PERMINTAAN, PENJUALAN TOTAL DAN PENJUALAN MARJINAL
Gambar 12.1
Kurva Hasil Penjualan Total, Rata-Rata dan Marjinal

62
Hasil penjualan total yang seperti itu sifatnya, apabila digambarkan adalah seperti yang
ditunjukkan oleh kurva TR dalam Gambar 12.1 (i), yaitu berbentuk huruf U yang terbalik. Kurva
TR akan selalu berbentuk seperti itu di dalam keadaan dimana kurva permintaan DD adalah
seperti yang terdapat pada Gambar 12.1 (ii), yaitu yang menggambarkan bahwa kalau harga
semakin rendah maka jumlah yang diminta semakin banyak. Sepanjang kurva permintaan
berlaku sifat berikut: (i) apabila elastisitas permintaan <1 akan="" harga="" hasil="" maka=""
mengurangi="" penjualan="" penurunan="" span="">, dan (ii) apabila elastisitas permintaan >1
maka penurunan harga akan menambah hasil penjualan. Dapat dibuat kesimpulan yang berikut:
· Karena OA menggambarkan hasil penjualan total yang semakin bertambah pada harga
yang semakin menurun, maka bagian kurva permintaan DD yang terletak di bagian atas titik C
(lihat grafik ii) mempunyai elastisitas permintaan >1
· Karena AB menggambarkan hasil penjualan total yang semakin berkurang pada harga
yang semakin menurun, maka bagian kurva permintaan yang terletak di bagian yang lebih ke
bawah dari titik C mempunyai elastisitas permintaan <1 span="">
· Pada titik C elastisitas permintaan adalah satu atau uniter
MENENTUKAN KEUNTUNGAN MAKSIMUM
Gambar 12.2

63
Penjualan Total, Biaya Total dan Keuntungan
Gambar 12.3
Hasil Penjualan Marjinal, Biaya Marjinal, dan Keuntungan Maksimum

Di dalam Gambar 12.2 keuntungan maksimum firma ditentukan dengan menggunakan bantuan
kurva hasil penjualan total dan biaya total. Sedangkan dalam Gambar 12.3 keuntungan
maksimum tersebut ditentukan dengan menggunakan pertolongan kurva biaya marjinal dan hasil
penjualan marjinal.
Kurva TR dalam Gambar 12.2 menggambarkan hasil penjualan total, dan kurva TC
menggambarkan kurva biaya total. Di sebelah kiri dari titik A, dan di sebelah kanan dari titik B,
kurva TC berada di atas kurva TR. Keadaan ini berarti biaya total melebihi hasil penjualan total,
yaitu kedudukan yang merugikan perusahaan. Keuntungan hanya akan dinikmati apabila TR –
TC > 0, dan ini berlaku diantara titik A dan B. Perbedaan diantara TR dan TC adalah paling
maksimum apabila garis tegak diantara kurva TR dan TC adalah yang paling panjang. Oleh

64
karena CD merupakan jarak TR dan TC yang paling panjang, maka tingkat produksi yang akan
memaksimumkan keuntungan adalah 4 unit.
Gambar 12.3 menunjukkan cara untuk menentukan tingkat produksi dimana keuntungan
maksimum dicapai dengan menggunakan pendekatan hasil penjualan marjinal sama dengan
biaya marjinal (MR = MC). Kurva AC, MC, D = AR, MR dibuat berdasarkan kepada bentuk
kurva-kurva tersebut seperti yang diterangkan dalam bab-bab yang lalu dan uraian sebelum ini.
Seterusnya telah diterangkan bahwa keuntungan maksimum dapat ditentukan dengan melihat
pada tingkat produksi yang mana keadaan MR = MC wujud. Kurva MR dan MC berpotongan
pada waktu tingkat produksi sebanyak Q unit. Hasil penjualan total adalah OP x OQ, atau sama
dengan OPAQ. Sedangkan biaya total adalah OC x OQ, atau sama dengan OCBQ. Dengan
demikian keuntungan maksimum ditunjukkan oleh kotak PABC.

ADAKAH MONOPOLI KEUNTUNGANNYA BERLEBIHAN


Gambar 12.4
Monopoli yang memperoleh untung normal dan kerugian

Dalam Gambar 12.3 telah ditunjukkan keadaan dimana monopoli memperoleh keuntungan,
keadaan lainnya ditunjukkan dalam Gambar 12.4. Gambar 12.4 (i) menunjukkan keadaan dimana
monopoli tidak mendapat keuntungan tetapi juga tidak menderita kerugian (berarti mendapat
untung normal), yaitu hasil penjualannya sama dengan biaya totalnya. Keadaan seperti ini akan
berlaku apabila kurva biaya total menyinggung kurva permintaan pada tingkat produksi dimana
hasil penjualan marjinal = biaya marjinal. Dalam Gambar 12.4 (i) kurva AC0 menyinggung
kurva D0D0 = AR0 di titik E dan titik singgung ini tepat di atas perpotongan kurva MR0 dan
MC0. Maka adalah paling baik kepada perusahaan monopoli untuk memproduksi sebanyak Q0.
Hanya pada keadaan ini ia dapat menikmati keuntungan normal. Dalam keadaan lain (apabila
jumlah produksinya berbeda dari Q0) perusahaan akan mengalami kerugian.
Gambar 12.4 (ii) menggambarkan keadaan dimana monopoli mengalami kerugian. Kerugian
adalah yang paling minimum apabila perusahaan monopoli memproduksikan sebanyak Q1,
karena pada tingkat produksi tersebut MR1 = MC1. Biaya total yang dikeluarkan adalah OQ1 x

65
OP1. Dengan demikian kerugian yang diderita oleh perusahaan monopoli tersebut adalah seperti
yang ditunjukkan oleh kotak P1ABC. Kerugian ini adalah yang paling minimum. Apabila
perusahaan monopoli memproduksi lebih tinggi atau lebih rendah dari Q1, kerugian yang akan
dialami akan lebih besar lagi.

MONOPOLI DAN KURVA PENAWARAN


Gambar 12.5
Pembuktian tentang ketiadaan kurva penawaran dalam monopoli

Gambar 12.5 pada mulanya permintaan adalah D0D0 dan hasil penjualan marjinal adalah MR0,
sedangkan biaya marjinal adalah MC. Maka keuntungan maksimum akan dicapai apabila
produksi adalah sebanyak Q. Pada tingkat produksi ini harga akan mencapai P0. Selanjutnya
misalkan permintaan berubah menjadi D1D1 dan hasil penjualan marjinal adalah MR1. Biaya
produksi tidak berubah, berarti biaya marjinal adalah tetap seperti yang ditunjukkan oleh MC.
Dalam keadaan yang baru ini, untuk memaksimumkan keuntungan, perusahaan sekali lagi harus
memproduksikan sebanyak Q. Tetapi sekarang tingkat harga telah mencapai P1. Dengan
demikian sekarang kita mendapati ada dua tingkat harga (P0 dan P1), tetapi hanya satu jumlah
produksi/penawaran (Q). Keadaan ini menyebabkan kurva penawaran untuk suatu perusahaan
monopoli tidak dapat digambarkan/ditunjukkan.
KESIMPULAN
Di dalam perusahaan monopoli, atau perusahaan dalam pasar lainnya yang kurva permintaan ke
atas hasil produksinya bersifat menurun dari kiri atas ke kanan bawah, kurva penawarannya tidak
dapat ditunjukkan karena tidak terdapat sifat hubungan yang tetap diantara harga dan jumlah
yang ditawarkan/diproduksikan oleh perusahaan tersebut.

MONOPOLI DAN DISKRIMINASI HARGA

66
Perusahaan monopoli menjual barangnya di dalam dua pasar (misalnya pasar dalam dan luar
negeri) yang sangat berbeda sifatnya. Biasanya sifat permintaan dikedua pasar itu juga sangat
berbeda. Untuk memaksimumkan keuntungannya perusahaan monopoli dapat menjalankan
kebijakan diskriminasi harga.

PENENTUAN HARGA DI SETIAP PASAR


Gambar 12.6
Kebijakan Diskriminasi Harga

Persoalan yang pertama yang harus dipecahkan adalah: berapakah harga yang akan ditetapkan
ditiap-tiap pasar supaya keuntungan dapat dimaksimumkan? Jawabannya diterangkan di Gambar
12.6. Untuk memperoleh jawabannya diperlukan data berikut: (i) biaya produksi yang
dikeluarkan, dan (ii) sifat permintaan di setiap pasar untuk pasar dalam negeri dan luar negeri.
Misalkan kurva biaya total rata-rata (AC) dan biaya marjinal (MC) monopoli adalah seperti yang
ditunjukkan dalam Gambar 12.6 (iii). Seterusnya misalkan pula hasil produksi perusahaan
monopoli tersebut dijual di dua pasar, yaitu:
· Pasar dalam negeri, yang kurva permintaan (Dd) dan hasil penjualan marjinalnya (MRd)
adalah seperti ditunjukkan dalam grafik (i)
· Pasar luar negeri, yang kurva permintaan (Dw) dan hasil penjualan marjinalnya (MRw)
adalah seperti dalam grafik (ii)
Gabungan permintaan dikedua pasar tersebut Dd + Dw ditunjukkan dalam Gambar 12.6 (iii)
yaitu kurva D = AR. Berarti D = AR adalah sama dengan Dd + Dw. Kurva MR adalah kurva
hasil penjualan marjinal apabila hasil penjualan dikedua pasar tersebut digabungkan. Berarti MR
= MRd + MRw.
Perusahaan monopoli akan memaksimumkan keuntungan apabila MR = MC, dan dalam Gambar
12.6 (iii) ditunjukkan bahwa keadaan itu dicapai apabila perusahaan memproduksi sebanyak Q.
Biaya marjinal pada jumlah produksi tersebut adalah OM. Ditiap-tiap pasar penjualan harus
mencapai keadaan dimana biaya marjinal OM adalah sama dengan hasil penjualan marjinal

67
dimasing-masing pasar. Berarti syarat pemaksimuman keuntungan di pasar dalam negeri adalah
OM = MRd dan syarat pemaksimuman keuntungan di pasar luar negeri adalah OM = MRw.
Dengan demikian keuntungan maksimum dikedua pasar akan dicapai apabila di pasar dalam
negeri dijual sebanyak Qd dan di pasar luar negeri dijual sebanyak Qw. Perlu diingat bahwa Q =
Qd + Qw. Harga pasar di dalam negeri adalah Pd dan harga pasar di luar negeri Pw. Oleh karena
biaya total rata-rata adalah OC (lihat grafik iii), maka jumlah keuntungan yang diperoleh
perusahaan tersebut adalah PdCAB (di pasar dalam negeri) tambah PwCMN (di pasar luar
negeri).

SYARAT – SYARAT DISKRIMINASI HARGA


1. Barang tidak dapat dipindahkan dari satu pasar ke pasar lain
2. Sifat barang atau jasa itu memungkinkan dilakukan diskriminasi harga
3. Sifat permintaan dan elastisitas permintaan dimasing-masing pasar haruslah sangat berbeda
4. Kebijakan diskriminasi harga tidak memerlukan biaya yang melebihi tambahan keuntungan
yang diperoleh tersebut
5. Produsen dapat mengeksploiter beberapa sikap tidak rasional konsumen

CONTOH – CONTOH KEBIJAKAN DISKRIMINASI HARGA


· Kebijakan diskriminasi harga oleh perusahaan monopoli pemerintah
Perusahaan listrik Negara misalnya menggunakan tarif yang berbeda untuk listrik yang dipakai
rumah tangga dan yang dipakai perusahaan
· Kebijakan diskriminasi harga oleh jasa-jasa profesional
Dokter spesialis, dokter praktek umum, ahli hokum dan guru kursus privat misalnya mempunyai
tarif yang fleksibel. Kepada orang yang relatif tak mampu mereka mengenakan tarif yang
rendah, sedangkan kepada orang kaya tarifnya ditinggikan
· Kebijakan diskriminasi harga di pasar internasional
Harga penjualan ke luar negeri pada umumnya lebih rendah karena di pasaran internasional
terdapat banyak saingan, dan untuk mempertinggi kemampuannya untuk bersaingan perusahaan
perlu menekan harga hingga ke tingkat yang serendah mungkin

PENGENDALIAN HARGA DALAM MONOPOLI ALAMIAH


Arti dari monopoli alamiah adalah: perusahaan yang terus menerus menikmati skala ekonomi
hingga pada tingkat produksi yang sangat banyak jumlahnya, berarti AC terus menerus turun
hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi.

MONOPOLI ALAMIAH DAN PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN


Gambar 12.7
Kebijakan Pemerintah dalam Mengatur Monopoli Alamiah

68
Sekiranya perusahaan monopoli ingin memaksimumkan keuntungannya, yang harus dilakukan
oleh perusahaan itu adalah mencapai tingkat produksi dimana MC = MR. Keadaan itu akan
berlaku apabila perusahaan memproduksikan sebanyak Q0 dan pada tingkat produksi ini harga
barang adalah P0. Jumlah keuntungan yang diperoleh monopoli adalah C0P0E0A dan
keuntungan tersebut adalah keuntungan yang paling maksimum yang dapat diperoleh perusahaan
monopoli. Maka, sekiranya pemerintah tidak mengatur kegiatan monopoli, perusahaan monopoli
hanya akan memproduksi sebesar Q0. Ini merupakan tingkat produksi yang relatif rendah kalau
dibandingkan dengan kapasitas optimal dari perusahaan monopoli tersebut, yaitu sebanyak Qx.
(Kapasitas optimal adalah penggunaan kapasitas perusahaan sehingga mencapai tingkat dimana
biaya produksi mencapai tingkat yang paling minimum).

CAMPUR TANGAN PEMERINTAH


Untuk menghindari kerugian pemerintah perlu campur tangan, yaitu dengan menetapkan harga
yang wajar, dan dengan itu meringankan beban para konsumen barang yang dihasilkan monopoli
tersebut.
Penggunaan faktor-faktor produksi dalam suatu perusahaan adalah paling efisien apabila biaya
marjinal sama dengan harga (P = MC). Sekiranya tujuan ini yang akan dicapai pemerintah, yaitu
mengharuskan perusahaan monopoli untuk bekerja seefisien mungkin, keadaan seperti ini
ditunjukkan dalam Gambar 12.7, tingkat produksi haruslah mencapai Qm. Pada tingkat produksi
tersebut harga yang akan berlaku di pasar adalah Pm. Qm adalah jauh lebih besar daripada Q0
dan Pm adalah lebih rendah dari P0. Akan tetapi, untuk perusahaan monopoli, ini bukanlah
keadaan yang paling menguntungkan. Walaupun biaya produksi rata-rata hanya mencapai
sebesar OC1 – yaitu lebih rendah dari OC0 dan masih memperoleh keuntungan, tetapi jumlahnya

69
tidak sebanyak pada produksi Q0. Monopoli hanya memperoleh untung sebanyak ClPmElB.
Adakalanya, apabila pemerintah menetapkan produksi pada keadaan dimana biaya marjinal sama
dengan harga, perusahaan akan mengalami kerugian. Dalam keadaan seperti ini pemerintah akan
memberi subsidi.
Cara lain yang dapat dilakukan pemerintah di dalam usaha untuk menetapkan harga yang wajar
dan jumlah penawaran barang yang mencukupi adalah menetapkan harga pada tingkat dimana
harga = biaya rata-rata (P = AC). Dalam Gambar 12.7 keadaan itu dicapai pada titik E2, yang
berarti harga yang ditetapkan haruslah mencapai tingkat P2 dan monopoli akan memproduksi
sebanyak Q2. Dengan memproduksi sebanyak Q2 perusahaan monopoli akan mendapat untung
normal, yaitu keadaan dimana hasil penjualan total adalah sama dengan biaya total.

PENILAIAN KE ATAS MONOPOLI


· Sampai dimanakah efisiensi monopoli di dalam menggunakan sumber-sumber daya, di
dalam menghasilkan barang, dan dalam meminimumkan biaya per unit?
· Sampai dimanakah monopoli memberikan perangsang untuk melakukan inovasi
(pembaruan) dan perkembangan teknologi?
· Apakah implikasi dari adanya monopoli terhadap distribusi pendapatan?

EFISIENSI KEGIATAN MONOPOLI


Perusahaan memperoleh masih dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar dari keuntungan
normal, dan ia dicapai pada waktu harga masih lebih besar dari biaya marjinal. Ini berarti
penggunaan sumber-sumber daya adalah lebih tidak efisien dalam monopoli kalau dibandingkan
dengan dalam persaingan sempurna. Penggunaan sumber-sumber daya yang tidak optimum ini
menimbulkan dua akibat yang tidak menguntungkan, yaitu: (i) produksi dan penawaran barang
adalah relatif sedikit dan ini meninggikan harga, dan (ii) biaya produksi adalah lebih tinggi
daripada biaya rata-rata yang optimum.

PERBANDINGAN EFISIENSI MONOPOLI DAN PERSAINGAN SEMPURNA


Perbandingan ini akan dilakukan dengan melihat dua keadaan, yaitu: (i) apabila biaya
produksinya sama, dan (ii) apabila biaya produksinya berbeda
Gambar 12.8
Perbandingan Efisiensi Monopoli dan Persaingan Sempurna (Biaya Sama)

70
1. Biaya produksi sama
Dalam Gambar 12.8 (i) ditunjukkan permintaan (DD) dan penawaran (SS) di dalam pasar
persaingan sempurna. Dengan demikian harga adalah Ps dan jumlah barang yang
diperjualbelikan di pasar adalah Qs. Telah diterangkan bahwa (i) kurva penawaran pasar
persaingan sempurna adalah gabungan kurva biaya marjinal perusahaan-perusahaan, dengan
demikian SS = ∑MC, dan (ii) setiap perusahaan memperoleh keuntungan normal, berarti harga
adalah sama dengan biaya produksi per unit yang paling minimum.
Misalkan seluruh perusahaan dalam persaingan sempurna bergabung dan menjadi satu
perusahaan monopoli. Dalam gabungan ini juga biaya produksi tidak mengalami perubahan.
Oleh sebab itu kurva SS sama dengan ∑MC dari pasar persaingan sempurna sekarang berubah
menjadi kurva biaya marjinal perusahaan monopoli (SS = MCm). Perubahan ini ditunjukkan
dalam Gambar 12.8 (ii). Gambar tersebut menunjukkan keadaan sebelum dan sesudah
perusahaan monopoli diwujudkan. Harga dan jumlah barang yang diperjualbelikan sebelum
perusahaan-perusahaan bergabung berturut-turut adalah Ps dan Qs.
Sesudah perusahaan-perusahaan itu menjadi perusahaan monopoli harga tidak sama dengan hasil
penjualan marjinal. Dengan permintaan pasar seperti DD, hasil penjualan marjinal adalah MR.
Maka perusahaan monopoli akan memaksimumkan keuntungan apabila jumlah produksi adalah
Qm. Pada tingkat produksi ini harga akan mencapai Pm.
KESIMPULAN
· Persaingan sempurna menggunakan sumber-sumber daya dengan lebih efisien dari
monopoli. Dalam monopoli Pm lebih besar dari MC sedangkan dalam persaingan sempurna Ps =
MC

71
· Harga dalam monopoli lebih tinggi dari harga dalam pasar persaingan sempurna
· Jumlah produksi dalam pasar persaingan sempurna lebih tinggi daripada dalam monopoli
· Biaya produksi per unit dalam monopoli adalah lebih tinggi dari dalam persaingan
sempurna
Dalam persaingan sempurna perubahan hanya memperoleh untung normal, berarti biaya
produksi per unit sama dengan Ps. Karena dimisalkan kurva biaya untuk pasar persaingan
sempurna adalah sama dengan kurva biaya monopoli, maka Ps adalah biaya rata-rata yang paling
rendah dalam perusahaan monopoli. Biaya per unit sebesar itu akan dibelanjakan monopoli
apabila produksi adalah sebesar Qs. Tetapi monopoli memproduksikan Qm maka biaya
produksinya per unit harus lebih tinggi dari Ps.
2. Biaya produksi berbeda
Gambar 12.9
Perbandingan Efisiensi Monopoli dan Persaingan Sempurna Apabila Biaya Berbeda

Monopoli dapat menikmati skala ekonomi sehingga ke tingkat produksi yang sangat
tinggi, kurva biaya rata-rata akan berbeda dari yang dimisalkan di atas. Besar kemungkinan ia
berada di bawah kurva biaya rata-rata dari pasar persaingan sempurna. Walaupun produksi telah
mencapai Qs biaya produksi rata-rata masih tetap menurun. Apabila kurva biaya produksi rata-
rata mempunyai sifat seperti itu, kurva MC-nya akan terletak di sebelah kanan dari MC dalam
pasar persaingan sempurna. Sebagai akibat dari keadaan seperti ini, perusahaan monopoli
mungkin akan memproduksi lebih banyak dan harga juga lebih rendah dari dalam pasar
persaingan sempurna.
Dalam Gambar 12.9 ditunjukkan efek dari biaya produksi yang berbeda diantara pasar
persaingan sempurna dan monopoli terhadap harga dan jumlah produksi dalam monopoli. Kurva

72
DD menggambarkan permintaan dikedua pasar, MC adalah biaya marjinal dikedua pasar apabila
dimisalkan biaya produksi adalah sama, dan MR adalah hasil penjualan marjinal dalam pasar
monopoli. Dengan demikian maka (i) produksi dan harga di persaingan sempurna adalah Qs dan
Ps, dan (ii) produksi dan harga di monopoli adalah Qm dan Pm.
Dimisalkan monopoli dapat menikmati skala ekonomi (misalnya sebagai akibat kemajuan
teknologi dan inovasi) sehingga kurva biaya berubah menjadi AC1 dan MC1. Kurva LRAC dan
LRMC menggambarkan kurva biaya jangka panjang. Keuntungan yang maksimum akan dicapai
monopoli apabila memproduksi sebanyak Qn, dan pada tingkat produksi itu harga pasar akan
mencapai Pn. Ini menunjukkan bahwa (i) harga dalam pasar monopoli lebih rendah dari dalam
pasar persaingan sempurna, dan (ii) jumlah produksi dalam pasar monopoli adalah lebih besar.

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DAN INOVASI


Pandangan I: Monopoli Tidak Merangsang Inovasi
Ketiadaan persaingan menimbulkan keengganan kepada monopoli untuk melakukan
perubahan. Perubahan dalam teknologi dan inovasi tidak akan dilakukan oleh monopoli.
Keengganan melakukan perubahan disebabkan juga karena perkembangan teknologi dan inovasi
mungkin menimbulkan pengorbanan yang besar kepada monopoli, yaitu berupa pengeluaran
untuk membeli mesin dan peralatan yang baru, dan harus mempercepat penyusutan mesin dan
peralatan yang lama.
Pandangan II: Monopoli Merangsang Inovasi
· Perkembangan teknologi dan inovasi adalah suatu cara untuk mengurangi biaya per unit
dan meninggikan keuntungan. Seperti telah ditunjukkan Gambar 12.9, bersamaan dengan
keuntungan yang bertambah tinggi tersebut juga harga dapat diturunkan dan jumlah produksi
diperbanyak. Berarti kemajuan teknologi bukan saja menambah keuntungan perusahaan tetapi
juga kesejahteraan masyarakat.
· Memiliki teknologi yang lebih baik dari perusahaan lain adakalanya merupakan sumber
dari terwujudnya monopoli. Dengan demikian, untuk perusahaan-perusahaan yang memperoleh
kekuasaan monopoli dengan cara itu, mengadakan penyelidikan dan mengembangkan teknologi
secara terus-menerus merupakan syarat penting untuk mempertahankan kekuasaan monopolinya.

MONOPOLI DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT


Monopoli akan memperoleh keuntungan yang lebih dari normal, dan ini akan dinikmati
oleh pengusaha monopoli dan pemegang-pemegang sahamnya. Mereka pada umumnya terdiri
dari penduduk yang berpendapatan tinggi atau menengah. Para pekerja, yang merupakan
golongan yang relatif miskin, tidak akan memperoleh sesuatu apapun dari keuntungan monopoli
yang lebih tinggi dari keuntungan normal tersebut.
Tanpa ada hak eksklusif untuk berusaha sebagai perusahaan monopoli, akan wujud
kemungkinan berlakunya keadaan dimana beberapa perusahaan baru pada akhirnya beroperasi
dalam pasar. Dalam keadaan seperti itu pasaran telah berubah menjadi oligopoli. Ini
menyebabkan setiap perusahaan tidak dapat menikmati skala ekonomi secara maksimum. Maka
setiap perusahaan akan menetapkan harga/tarif yang tinggi ke atas barang/jasa yang
73
dihasilkannya. Keadaan seperti ini menimbulkan kerugian kepada masyarakat, karena mereka
harus membayar dengan harga yang tinggi tersebut.
Hak eksklusif yang menjamin adanya perusahaan tunggal dalam pasar belum menjamin
bahwa harga ditetapkan pada tingkat yang rendah. Walaupun perusahaan tersebut dapat
mengecap skala ekonomi dengan sepenuhnya, yang menyebabkan biaya produksi berada pada
tingkat yang rendah sekali, belum tentu perusahaan akan menjual hasil produksinya dengan
harga yang rendah. Sadar bahwa ia mempunyai kekuasaan monopoli mungkin menyebabkan ia
akan menetapkan harga yang tinggi juga. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah di samping
memberikan hak monopoli akan menetapkan harga/tarif penjualan dari barang/jasa yang
disediakan perusahaan tersebut. Dengan cara ini dapatlah kepentingan para konsumen dilindungi,
yaitu para konsumen dapat membeli barang yang dihasilkan perusahaan monopoli pada tingkat
harga yang relatif rendah.

BAB 12
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar dimana hanya terdapat satu perusahaan saja. Dan
perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang sangat dekat.
Atau bias disebut suatu pelaku usaha atau penjual yang menjadi pusat kekuatan ekonomi yang
mengakibatkan dikuasainya produksi dan atau pemasaran atas barang dan jasa tertentu sehingga
menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan dapat merugikan kepentingan umum.
Selepas dari larangan dari monopoli, ada juga monopoli yang tidak dilarang yaitu: Monopoli by
Law & Monopoli by License, meskipun begitu nyatanya ini juga kurang efektif dan bertentangan
dengan teori ekonomi klasik dan hokum syariat islam.

B. SARAN

Dengan terselesainya makalah ini semoga bermanfaat bagi teman-teman yang mau
mempelajarinya dan dalam pembuatan makalah ini banyak terdapat kesalahan maupun
kekurangannya mohon kritik dan saran untuk dikemudian hari lebih membangun lagi.

74
BAB 13
Persaingan Monopolistis

Hal-hal yang diterangkan:


 Ciri-ciri pasar persaingan monopolistis
 Keseimbangan dalam pasar persaingan monopolistis
 Penilaian keatas persaingan monopolistis
 Persaingan bukan-harga
 Kebaikan dan keburukan pengiklanan
CIRI-CIRI PERSAINGAN MONOPOLISTIS
Pasar persaingan monopolistis pada dasarnya adalah pasar yang berada di antara dua jenis pasar
yang ekstrem, yaitu persaingan sempurna dan monopoli. Oleh sebab itu sifat-sifatnya
mengandung unsur-unsur sifat pasar monopoli, dan unsur-unsur sifat pasar persaingan sempurna.
Pasar persaingan monopolistis dapat didefinisikan sebagai suatu pasar di mana terdapat banyak
produsen yang menghasilkan barang yang berbeda corak (differentiated products). Ciri-cirinya
sebagai berikut:
Terdapat Banyak Penjual
Terdapat cukup banyak penjual dalam pasar persaingan monopolistis, namun demikian ia
tidaklah sebanyak seperti dalam pasar persaingan sempurna.
Barangnya Bersifat Berbeda Corak
Produksi dalam pasar persaingan monopolistis berbeda coraknya (differentiated product) dan
secara fisik mudah dibedakan di antara produksi suatu perusahaan. Ada juga perbedaan dalam
bentuk “jasa perusahaan setelah penjualan” (after-sale service) dan perbedaan dalam cara
membayar barang yang dibeli.
Perusahaan Mempunyai Sedikit Kekuasaan Mempengaruhi Harga
Kekuasaan mempengaruhi harga oleh perusahaan monopolistis bersumber dari sifat barang yang
dihasilkannya, yaitu yang bersifat berbeda corak atau differentiated product.
Kemasukan ke dalam Industri Relatif Mudah
Beberapa faktor menyebabkan hal ini. Yang pertama ialah karena modal yang diperlukan relatif
besar. Yang kedua ialah karena perusahaan harus menghasilkan barang yang berbeda coraknya
dengan yang tersedia di pasar.
Persaingan Mempromosi Penjualan Sangat Aktif
Persaingan yang dilakukan adalah persaingan bukan-harga (non-price competition) untuk
memperbaiki mutu dan desain barang, melakukan kegiatan iklan yang terus menerus,
memberikan syarat penjualan yang menarik, dan sebagainya.
KESEIMBANGAN DALAM PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIS
Kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan dalam persaingan monopolistis adalah lebih
elatis dari yang dihadapi monopoli, tetapi elastisitasnya tidak sampai mencapai elastis sempurna-
yaitu kurva permintaan sejajar sumbu datar-yang merupakan kurva permintaan yang dihadapi
suatu perusahaan dalam persaingan sempurna.

75
Kurva permintaan persaingan monopolistis adalah bersifat menurun secara sedikit demi sedikit
(lebih mendatar dan bukan turun dengan curam). Dalam persaingan monopolistis kurva MR
adalah sama seperti yang terdapat dalam monopoli, yaitu kurva tersebut terletak di bawah kurva
permintaan.
KESEIMBANGAN JANGKA PENDEK
Di dalam monopoli yang dihadapi adalah permintaan dari seluruh pasar, sedangkan dalam
persaingan monopolistis, permintaan yang dihadapi perusahaan adalah Sebagian dari
keseluruhan permintaan pasar.

(Gambar i) Keuntungan yang maksimum diperoleh apabila perusahaan memproduksi pada


tingkat di mana keadaan MC=MR tercapai. Maka keuntungan maksimum tercapai apabila
jumlah produksi adalah Q dan pada tingkat produksi ini tingkat harga adalah P. Gambar (ii)
menunjukkan perusahaan mengalami kerugian.
KESEIMBANGAN JANGKA PANJANG
Seperti halnya dengan perusahaan dalam persaingan sempurna, dalam persaingan monopolistis
setiap perusahaan hanya mendapat keuntungan normal di dalam jangka panjang.
Corak kegiatan perusahaan dalam persaingan monopolistis ketika mendapat keuntungan normal
berbeda dengan corak kegiatan perusahaan dalam persaingan sempurna yang juga memperoleh
untung yang normal. Perbedaan itu adalah:
 Harga dan biaya produksi di pasar persaingan monopolistis lebih tinggi.
 Kegiatan memproduksi di pasar persaingan monopolistis belum mencapai tingkat yang
optimal (mencapai tingkat di mana biaya produksi per unit adalah paling rendah).
PENILAIAN KE ATAS PERSAINGAN MONOPOLISTIS
EFISIENSI DALAM MENGGUNAKAN SUMBER DAYA

76
Dibuat sebuah perbandingan yang ditunjukkan pada gambar 13.3. Kedua keadaan keseimbangan
tersebut adalah di dalam jangka panjang. Dalam membuat perbandingan tersebut biaya produksi
dalam perusahaan persaingan sempurna dan perusahaan monopolistis adalah bersamaan. Dengan
demikian ACs = ACm dan MCs = MCm.
Keadaan gambar 13.3 (i) menunjukkan bahwa:
 Biaya produksi per unit adalah pada tingkat yang paling minimum. Biaya per unit adalah Ps.
 Harga yang berlaku di pasar adalah Ps.
 Jumlah barang yang diproduksikan adalah Qs.
Sedangkan keadaan dalam gambar 13.3 (ii) menunjukkan bahwa:
 Biaya produksi per unit perusahaan monopolistis adalah lebih tinggi dari biaya produksi per
unit yang paling minimum. Biaya per unit adalah Pm.
 Harga yang berlaku di pasar adalah Pm.
 Jumlah barang yang diproduksikan adalah Qm.
Kesimpulan pokok yang dapat dibuat dari membuat perbandingan tersebut adalah:
Walaupun perusahaan persaingan sempurna dan perusahaan monopolistis sama-sama
mendapat keuntungan normal, tetapi dalam perusahaan monopolistis biaya produksi per
unit lebih tinggi, harga barang lebih tinggi, dan jumlah produksi lebih rendah (sehingga
menyebabkan kapasitas memproduksi yang digunakan adalah di bawah tingkat yang
optimal).
EFISIENSI DAN DIFERENSIASI PRODUKSI
Persoalannya sekarang adalah: manakah yang lebih baik kepada masyarakat? Barang yang
diproduksikan secara efisien sehingga dapat dijual dengan harga murah? Ataukah harga yang
lebih mahal sedikit tetapi masyarakat dapat menentukan barang yang akan dikonsumsinya dari
pilihan jenis barang yang lebih banyak? Ini merupakan persoalan normatif, yang jawabannya
sangat tergantung kepada value judgement masyarakat tersebut.
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DAN INOVASI
Pasar persaingan monopolistis memberikan dorongan yang sangat terbatas untuk melakukan
perkembangan teknologi.
DISTRIBUSI PENDAPATAN

77
Pasar persaingan monopolistis menimbulkan corak distribusi pendapatan yang lebih merata.
PERSAINGAN BUKAN-HARGA
Persaingan bukan-harga pada hakikatnya mengandung arti usaha-usaha di luar perubahan
harga yang dilakukan oleh perusahaan untuk menarik lebih banyak pembeli ke atas barang
yang diproduksikannya. Persaingan ini dapat dibedakan kepada dua jenis:
 Diferensiasi produksi, yaitu menciptakan barang sejenis tetapi berbeda coraknya dengan
produksi perusahaan-perusahaan lain.
 Iklan dan berbagai bentuk promosi penjualan.
DIFERENSIASI PRODUKSI
Diferensiasi produksi memungkinkan seorang produsen dalam pasar monopolistis untuk tetap
menjual produksinya (tetapi jumlahnya semakin sedikit) apabila ia menaikkan harga. Tetapi
sebaliknya, produsen itu dapat menarik Sebagian dari langganan perusahaan-perusahaan lain,
sekiranya ia menurunkan harga penjualan barangnya.
PROMOSI PENJUALAN MELALUI IKLAN
Tujuan kegiatan pengiklanan:
1. Untuk memberikan informasi mengenai produk (information advertising)
2. Untuk menekankan kualitas suatu produk secara persuasif (competitive advertising)
3. Untuk memelihara hubungan baik dengan para konsumen
KEBAIKAN DAN KEBURUKAN PENGIKLANAN
Beberapa argumen penting dalam perdebatan kegunaan iklan sebagai berikut.
IKLAN DAN BIAYA PRODUKSI

Biaya rata-rata jangka panjang dari suatu perusahaan monopolistis sebelum melakukan kegiatan
pengiklanan adalah AC. Permintaan ke atas barang yang diproduksi oleh perusahaan itu adalah
D1. Maka keseimbangan jangka panjang dari suatu perusahaan monopolistis yang melakukan
kegiatan iklan akan dicapai di titik C. Ini berarti jumlah penjualan yang cukup banyak, yaitu dari
Q1 menjadi Q3.
PANDANGAN LAIN YANG MENYOKONG PENGIKLANAN
Di samping karena biaya produksi yang mungkin akan menjadi lebih rendah, golongan yang
menekankan tentang kebaikan iklan mengemukakan kebaikan-kebaikan berikut:

78
1. Pengiklanan membantu konsumen untuk membuat keputusan yang lebih baik di
dalam menentukan jenis-jenis barang yang akan dibelinya.
2. Iklan akan menggalakkan kegiatan memperbaiki mutu suatu barang.
3. Iklan membantu membiayai perusahaan komunikasi masa seperti radio, televisi, surat
kabar dan majalah.
4. Iklan menaikkan kesempatan kerja.
PANDANGAN YANG MENGKRITIK PENGIKLANAN
1. Promosi secara iklan adalah suatu penghamburan Ia akan menaikkan biaya produksi per
unit tanpa menimbulkan perubahan apa pun ke atas suatu barang.
2. Iklan tidak selalu memberi informasi yang betul Tidak selalu iklan dibuat dengan jujur,
dan menerangkan sifat-sifat sebenarnya dari barang yang diiklankan.
3. Iklan bukanlah suatu cara yang efektif untuk menambah jumlah pekerjaan dalam
perekonomian Misalnya usaha menambah pekerjaan akan lebih efektif hasilnya dengan
menggunakan kebijakan fiskal dan moneter.
4. Iklan dapat menjadi penghambat kepada perusahaan-perusahaan baru untuk masuk
ke dalam industri Apabila kampanye iklan sangat berhasil dan produksi mengalami
pertambahan yang sangat besar, perusahaan lain akan mengalami kekurangan permintaan
dan efisiensi kegiatannya menurun.
PENGIKLANAN: SUATU KESIMPULAN
Untuk memaksimumkan efek positif dari pengiklanan, haruslah efek-efek buruk yang mungkin
timbul dihindarkan. Beberapa langkah penting untuk mencapai tujuan tersebut adalah:
 Iklan haruslah terutama bertujuan untuk memberi keterangan yang benar dan jujur mengenai
barang yang dipromosikan penjualannya.
 Peraturan-peraturan yang tujuannya mengawasi agar perusahaan-perusahaan membuat lebih
banyak iklan yang bersifat memberikan penerangan perlu dibuat.
 Kegiatan pengiklanan harus diatur secara demikian rupa sehingga ia tidak menjadi
penghambat kepada perusahaan baru untuk masuk ke dalam industri tersebut.

79
BAB 14

Oligopoli

HAL-HAL YANG DITERANGKAN


1 Ciri-ciri pasar oligopoli
2 Kurva permintaan oligopoli.
3 Pemaksimuman keuntungan dalam perusahaan oligopoli.
4 Hambatan-hambatan untuk memasuki pasar oligopoli.
5 Kebaikan dan kelemahan pasar oligopoli.

Pembahan mengenai bentuk-bentuk pasar akan diakhiri dalam bab ini dengan menguraikan
tentang pasar oligopoli, yaitu pasar yang terdiri hanya beberapa produsen saja. Adakalanya pasar
oligopoli terdiri dari dua perusahaan saja dan pasar seperti itu dinamakan duopoli.
Menerangkan dengan sikap seseorang pengusaha di dalam pasar oligopoli adalah lebih
rumit daripada menerangkan sifat pengusaha di pasar-pasar lainnya. Ini disebabkan karena tidak
terdapat keseragaman dalam sifat-sifat berbagai industri dalam pasar oligopoli. Kelakuan
perusahaan akan sangat berbeda apabila dalam pasar hanya ada tiga perusahaan, dengan apabila
dalam pasar terdapat lima belas perusahaan. Juga kelakuan perusahaan akan berbeda apabila
perusahaan tersebut bersepakat untuk membuat perjanjian membagi-bagi pasar dengan apabila
kesepakatan tersebut tidak terdapat. Oleh karena itu perbedaan-perbedaan seperti yang baru saja
dinyatakan, maka suatu analisis yang bersifat umum yang akan menerangkan keseimbangan
perusahaan dalam pasar oligopoli tidak dapat dibuat. Sedikit-dikitnya perlulah dibedakan dua
variasi pasar yang mungkin wujud dalam pasar oligopoli, yaitu pasar oligopoli di mana
perusahaan-perusahaan saling bersepakat untuk melakukan tindakan bersama di dalam
menentukan harga dan tingkat produksi, dan pasar oligopoli di mana perusahaa-perusahaan tida
melakukan persepakatan.

CIRI-CIRI PASAR OLIGOPOLI

Pasar oligopoli hanya terdiri dari sekelompok kecil perusahaan. Biasanya stuktur dari industri
dalam pasar oligopoli adalah: terdapat beberapa perusahaan rasasa yang menguasai sebagian
besar pasar oligopoli – katakanlah 70 sampai 80 persen dari seluruh produksi atau nilai penjualan
dan disamping itu terdapat pula beberapa perusahaan kecil. Beberapa perusahaan golongan yang
pertama (yang menguasai pasar) sangat saling mempengaruhi satu sama lain, karena keputusan
dan tindakan oleh salah satu daripadanya sangat mempengaruhi perusahaan-perusahaan lainnya.
Sifat saling mempengaruhi (mutual interdependence) ini merupakan sifat yang khusus dari

80
perusahaan dalam pasar oligopoli, yang tidak terdapati dalam bentuk pasar lainnya. Ciri-ciri
tersebut diterangkan dalam uraian berikut.
1. Menghasilan barang standar maupun barang berbeda corak (standardized product)
menghasilkan bahan mentah seperti produsen bensin, industri baja dan alumunium dan
industri bahan baku seperti industri semen dan bahan bangunan. (differentiated product)
barang seperti itu pada umumnya adalah barang akhir adalah industri mobil dan truk, industri
rokok, dan industri sabun cuci dan sabun mandi.

2. Kekuasaan menentukan harga adakalanya lemah dan adakalanya sangat tangguh Dari
kedua kemungkinan ini, yang mana yang akan wujud tergantung kepada bentuk kerjasama di
antara perusahaan-perusahaan dalam pasar oligopoli. Tanpa ada kerjasama, kekuasaan
menentukan harga menjadi lebih terbatas. Apabila suatu perusahaan menurunkan harga,
dalam waktu yang sangat singkat ia akan menarik banyak pembeli.

3. Pada umumnya perusahaan oligopoli perlu melakukan promosi secara iklan Kegiatan
promosi secara iklan yang sangat aktif tersebut adalah untuk dua tujuan, yaitu menarik
pembeli baru dan mempertahankan pembeli lama. Perusahaan oligopoli yang menghasilkan
barang standar membuat pengeluaran untuk iklan yang lebih sedikit. Iklan tersebut terutama
untuk memelihara hubungan baik dengan masyarakat.

PENENTUAN HARGA DAN


PRODUKSI TANPA PERSEPAKATAN

Di dalam membuat analisis itu perlu disadari bahwa walaupun tidak terdapat persepakatan, setiap
perusahaan dalam pasar sebagai akibat dari jumlahnya yang sangat sedikit sangat erat kaitannya
dan saling mempengaruhi satu sama lain.

CIRI PERKAITAN DI ANTARA PERUSAHAAN-PERUSAHAAN


Setiap perusahaan oligopoli menyadari bahwa apabila ia mengubah harga penjualannya, langkah
ini akan sangat mempengaruhi penjualan dari perusahaan-perusahaan lain. Keadaan ini
mendorong perusahaan lain menurunkan harga, untuk menjaga agar langganan mereka tidak
pindah membeli barang dari perusahaan yang memulai melakukan penurunan harga.

KURVA PERMINTAAN TERPATAH (KINKED DEMAND CURVE)


Mengenai reaksi perusahaan-perusahaan lain apabila suatu perusahaan oligopoli mengubah harga
barangnya, dapatlah diterangkan bentuk kurva permintaan dari suatu perusahaan oligopoli
apabila dimisalkan perusahaan-perusahaan tidak melakukan persepakatan. Dalam Gambar 14.1
ditunjukkan kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan oligopoli yang sifatnya adalah
seperti yang dinyatakan.

81
Keseimbangan Asal
Dalam gambar 14.1 kurva D1D1 menggambarkan permintaan yang dihadapi suatu perusahaan
oligopoli apabila dimisalkan perusahaan-perusahaan lain tidak melakukan perubahan harga,
walaupun perusahaan yang pertama melakukan hal itu (mengubah harga). Sedangkan kurva D2D2
adalah permintaan yang dihadapi suatu perusahaan oligopoli apabila dimisalkan perubahan harga
yang dilakukannya akan diikuti oleh langkah yang sama oleh perusahaan-perusahaan lain.
Seterusnya misalkan pada pemulaannya harga yang berlaku di pasar adalah P 0. Maka jumlah
permintaan adalah seperti yang ditunjukkan oleh titik E, yaitu jumlahnya adalah sebanyak Q0.

GAMBAR 14.1
Kurva Permintaan dalam Oligopoli

D1 D2
P3 A2
Harga
E
P0

P1 C1
C

P2 B1
B
D2 D1

O Q0
Jumlah barang

Efek Penurunan Harga


Sekiranya perusahaan dalam pasar oligopoli tersebut menurunksn harga penjualannya ke P 1,
maka permintaan ke atas produksinya akan bertambah. Kalau perusahaan lain tidak turut
menurunkan harga, maka permintaan akan bertambah ke tingkat seperti yang ditunjukkan oleh
titik C1.

82
Efek Peningkatan Harga
Perhatikan pula sekarang keadaan yang sebaliknya, yaitu perusahaan oligopoli tersebut
menaikkan harga ke P3. Sekiranya perusahaan-perusahaan lain tidak menubah harga, dan tetap
menjual pada P0 maka perusahaan yang menaikkan harga akan kehilangan banyak langganan.
Pada harga P3 jumlah barang yang dapat dijualnya adalah seperti yang ditunjukkan titik A1. Akan
tetapi sekiranya perusahaan-perusahaan lain juga turut menaikkan harga, perusahaan yang
menaikkan harga tidak akan kehilangan langganan dan oleh sebab itu dapat menjual barangnya
sampai ke tingkat yang ditujunkkan oleh titik A.

Kurva Permintaan Terpatah


Persoalannya sekarang adalah: kurva permintaan yang bagaimanakah yang paling mungkin
dihadapi oleh suatu perusahaan dalam oligopoli? Adalah wajar untu menganggap bahwa
perusahaan tidak akan suka kehilangan langganan dan akan merasa gembira mendapat langganan
baru. Oleh karena reaksi perusahaan lain adalah seperti ini sifatnya, maa permintaan yang
dihadapi oleh suatu perusahaan dalam oligopoli adalah suatu kurva terpatah seperti ditunjukkan
oleh urva D1ED2 dalam Gambar 14.1 dan 14.2.
Apabila kurva terpatah D1ED2 adalah bentuk kurva permintaan yang dihadapi oleh suatu
perusahaan dalam pasar oligopoli. Bentuk kurva hasil penjualan marjinalnya ditunjukkan dalam
Gambar 14.2. Kurva MR1 adalah kurva hasil penjualan marjinal apabila kurva hasil penjualan
marjinal apabila kurva permintaan adalah D1D1 dan kurva MR2 adalah

GAMBAR 14.2
Kurva MR dalam Oligopoli

D1 D2
MR1
Harga E

A1

A2
D2 D1

O Q0 MR2 Jumlahn barang

Kurva hasil penjualan marjinal apabila kurva permintaan adalah kura terpatah D 1ED2, maka
kurva hasil penjualan marjinal adalah kurva MR1 dan ditebalkan (dari atas sehingga ke titik A 1)
dan kurva MR2 yang ditebalkan (dari titik A2 ke bawah).

PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN PERUSAHAAN

83
Dalam keadaan di mana kurva permintaan yang dihadapi perusahaan adalah kurva terpatah, dan
kurva hasil penjualan marjinal adalah kurva terputus seperti yang terdapat dalam Gambar 14.2,
bagaimanakah pemaksimuman keuntungan oleh suatu perusahaan aan dipengaruhi? Jawaban dari
persoalan ini dapat ditunjukkan dengan menggunakan bantuan Gambar 14.3.
Misalkan pada mulanya biaya marjinal adalah MC0. Untuk memaksimumkan keuntungan
MC0 harus sama dengan MR, maka berdasarkan keadaan dalam Gambar 14.3 keuntungan
maksimum dicapai apabila harga adalah P0 dan jumlah produksi adalah Q0. Sekiranya terjadi
perubahan ke atas biaya produksi, bagaimanakah kedudukan keseimbangan akan
dipengaruhinya? Misalkan biaya produksi mengalami kenaikan sehingga menyebabkan kurva
biaya marjinalnya menjadi seperti yang ditunjukkan oleh MC2. Dari keadaan Gambar 14.3 dapat
dilihat bahwa keuntungan yang maksimum masih akan tetap dicapai oleh perusahaan itu pada
ketika harga adalah P0 dan jumlah dan jumlah barang yang diproduksinya adalah Q0. Hanya
setelah biaya kurva marjinal berada di atas MC2 keseimbangan untuk memaksimumkan
keuntungan akan mengalami perubahan. Dari keadaan dalam Gambar 14.3 dapat disimpulkan
pula bahwa selama perubahan biaya produksi tidak menyebabkan kurva biaya marjinal berada di
atas MC2 atau di bawah.

GAMBAR 14.3
Keseimbangan Perusahaan dalam Oligopoli

D1
MR1
MC2
P0 MC0

MC1
Harga
A2

A1

D2

84
MR2

O Q0 Jumlah barang

MC1, keseimbangan pemaksimuman keuntungan yang dinyatakan di atas tidak akan mengalami
perubahan. Dengan demikian, selama kurva biaya marjinal memotong MR di antara titik A 1 dan
A2, harga dan jumlah produksi perusahaan tidak akan mengalami perubahan.

BENTUK-BENTUK HAMBATAN KEMASUKAN OLIGOPOLI

Terdapat jumlah perusahaan yang terbatas di dalam pasar merupaan suatu bukti nyata bahwa
perusahaan-perusahaan baru adalah sangat suar untuk masuk ke pasar oligopoli. Faktor-faktor
penting yang menyebabkan kesukaran memasuki pasar oligopoli adalah:
1 Skala eonomi
2 Perbedaan biaya produksi
3 Sifat-sifat produksi yang mempunyai keistimewaan yang sukar diimbangi oleh
perusahaan baru.

SKALA EKONOMI
Skala ekonomi yang dinikmati oleh perusahaan yang terdapat dalam pasar oligopoli dapat
menjadi penghambat yang sangat penting kepada perusahaan baru untuk masuk ke dalam
industri ity. Apabali suatu perusahaan dapat menikmati skala ekonomi sehingga ke tingkat
produksi yang sangat besar, ini berarti semakin banya produksinya semakin rendah biaya
produksi per unit.

BIAYA PRODUKSI YANG BERBEDA


Yang di jelaskan di atas adalah biaya produksi per unit yang berbeda sebagai akibat dari tingkat
(jumlah) produksi yang berbeda. Disamping itu biaya produksi dapat pula berbeda pada tingkat
produksi yang sama.
KEISTIMEWAAN HASIL PRODUKSI
Keistimewaan yang dimiliki oleh barangyang diproduksikan oleh perusahaan lama merupakan
sumber lain yang dapat menghambat kemasukan perusahaan baru. Keistimewaan ini dapat dapat
dibedakan dalam beberapa bentuk. Yang pertama ialah karena barang tersebut sudah sangat
terenal (product recognition) dan keistimewaan yang kedua adalah apabila barang tersebut
sangat rumit (product complexity).

PENILAIAN KE ATAS PASAR OLIPOLOGI

85
Di dalam menilai kebaikan pasar oligopoli tiga aspek dari kegiatan perusahaan-perusahaan
dalam pasar oligopoli akan diperhatikan, yaitu:
1 Efisiennya dalam menggunakan sumber-sumber daya.
2 Kegiatan mereka dalam mengembangkan teknologi dan inovasi.
3 Tingat keuntungan yang mereka peroleh.

EFISIENSI DALAM MENGGUNAKAN SUMBER-SUMBER DAYA


Dalam bab-bab yang lalu telah ditekankan bahwa efesiensi penggunaan sumber-sumber daya
akan tercapai apabila biaya marjinal = harga. Dan di dalam perusahaan yang memaksimumkan
untung, biaya marjinal = hasil penjualan marjinal. Dengan demikian efesiensi penggunaan
sumber-sumber daya akan tercapai apabila biaya marjinal hasil penjualan marjinal = harga.
Keadaan ini hanya mungkin tercapai apabila tingkat harga adalah sama dengan biaya rata-rata
yang paling rendah (ditunjukan oleh titik paling rendah pada kurca AC).

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DAN INOVASI


Dua alasan penting dapat digunakan untuk menyokong pandangan ini, yaitu: (i) adanya untung
yang lebih dari normal, dan (ii) menekankan pada persaingan harga aan menimbulkan efek yang
kurang menguntungkan kedudukan perusahaan di dalam industri. Seperti dalam pasar monopoli,
di dalam pasar oligopoli perusahaan akan mendapatkan untung lebih normal. Dengan demikian
dalam perusahaan oligopoli terdapat dana yang cukup untuk membiayai penyelidikan yang
diperlukan untuk mengembangkan teknologi dan melaukan inovasi.

KEUNTUNGAN PERUSAHAAN
Kepada para konsumen, kemungkinan mengurangi persaingan dan memperoleh untung yang
lebih normal ini menimbulkan dua akibat yang kurang mengunrungkan. Yang pertama, harga
barang menjadi lebih tinggi daripada apabila persaingan adalah lebih luas. Kedua, jumlah
barang-barang yang dinikmati masyarakat adalah kurang daripada yang dapat diperoleh dalam
pasar persaingan sempurna. Keburukan ini telah mendorong pemerintah melakukan pengawasan
ke atas kegiatan perusahaan-perusahaan dalam oligopoli.

BAB 15
PERMINTAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI

Hal-hal yang diterangkan:


 Manfaat dari memahami penentuan harga faktor produksi
 Hubungan antara produktivitas dan permintaan faktor produksi
 Penentu-penentu permintaan faktor produksi
 Elastisitas permintaan faktor produksi

86
A. PENTINGNYA ANALISIS HARGA FAKTOR
Alasan yang menyebabkan kebutuhan untuk menganalisis permintaan dan penawaran
ke atas faktor-faktor produksi diantaranya :
1. PENGALOKASIAN FAKTOR PRODUKSI
Keinginan masyarakat adalah hal tidak terbatas, sedangkan sumber-
sumber daya yang tersedia mempunyai kemampuan yang terbatas dalam
menghasilkan barang-barang yang diingini tersebut. Maka yang dapat diusahakan
adalah memaksimumkan produksi yang dapat diciptakan oleh sumber-sumber
daya yang tersedia tersebut. Tujuan ini akan tercapai apabila mereka dapat
dialokasikan ke berbagai kegiatan ekonomi secara optimal, yaitu corak
penggunaannya adalah sedemikian rupa sehingga produksi yang mereka ciptakan,
mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang paling maksimum.
2. PENENTUAN PENDAPATAN DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN
Pemiliknya menyediakan faktor produksi tersebut untuk digunakan oleh
para pengusaha, dan sebagai balas jasanya mereka akan memperoleh pendapatan.
Tenaga kerja mendapat gaji dan upah, tanah memperoleh sewa, modal
memperoleh bunga dan keahlian keusahawanan memperoleh keuntungan.
Pendapatan yang diperoleh masing-masing jenis faltor produksi tersebut
tergantung kepada harga dan jumlah masing-masing faktor produksi yang
digunakan.
Jumlah pendapatan yang diperoleh berbagai faktor produksi yang
digunakan untuk menghasilkan sesuatu barang adalah sama dengan harga dari
barang tersebut. Dengan demikian, di dalam suatu perusahaan hasil
penjualannya adalah merupakan jumlah dari seluruh pendapatan faktor-faktor
produksi yang digunakan dalam perusahaan tersebut.
B. TEORI PRODUKTIVITAS MARJINAL
Sesuatu faktor produksi akan menciptakan keuntungan yang paling maksimum
apabila memenuhi persyaratan berikut :
Biaya produksi tambahan yang dibayarkan kepada faktor produksi itu sama
dengan hasil penjualan tambahan yang diperoleh dari hasil produksi tambahan
yang diciptakan oleh faktor produksi tersebut.
1. MENENTUKAN JUMLAH FAKTOR PRODUKSI YANG DIGUNAKAN
Syarat Pemaksimuman Keuntungan
Apabila penggunaan faktor produksi terus ditambah, keuntungan
akan berkurang, dan apabila jumlah tenaga kerja yang digunakan
dikurangi, juga keuntungan akan berkurang.
Pemisalan dalam Teori Permintaan terhadap Faktor Produksi
Analisis ini dinamakan teori permintaan terhadap faktor produksi.

87
 Peusahaaan menjual barangnya dalam pasar persaingan sempurna,
berarti harga barang tidak berubah walaupun jumlah yang dijual
bertambah.
 Hanya satu saja faktor produksi yang jumlah penggunaannya dapat
diubah-ubah. Misalnya faktor produksi ini adalah tenaga kerja.
 Perusahaan membeli faktor produksi yang dapat mengalami
perubahanitu dalam pasar faktor produksi yang bersifat persaingan
sempurna.
2. TINGKAT PRODUKSI DAN HASIL PENJUALAN
1) Jumlah produksi fisik (TPP atau Total Physical Produk)
2) Produksi fisik marjinal (MPP atau Marjinal Physical Produk)
3) Hasil penjualan produksi total (TRP atau Total Revenue Product)
4) Hasil penjualan produksi marjinal (MRP atau Marjinal Revenue
Product)
3. KURVA, TPP, MPP, DAN MRP
Hukum hasil lebih yang semakin berkurang mempengaruhi faktor
produksi. Pengaruhnya tersebut dapat dilihat dari bentuk kurva yang kenaikannya
semakin lama semakin kurang menanjak. Keadaan ini menggambarkan bahwa
penambahan tenaga kerja yang terus menerus akan menambah produksi, tetapi
pertambahan tersebut semakin lama semakin kecil. Rumusan yang baru
dinyatakan, yaitu hukum hasil lebih yang berkurang memengaruhi fungsi
produksi. Bentuk kurva MPP yang menurun menggambarkan bahwa tenaga kerja
yang ditambahkan kemampuan memproduksinya adalah lebih rendah daripada
tenaga kerja yang sebelumnya.
4. JUMLAH FAKTOR PRODUKSI YANG DIGUNAKAN
Seorang produsen akan memaksimumkan keuntungannya apabila hasil
penjualan produksi marjinal = harga faktor atau MRP = W, (dalam kasus ini
W adalah upah tenaga kerja).
Secara grafik penentuan jumlah faktor produksi yang digunakan dapat
dilakukan dengan menggunakan kurva MRP dan kurva W, yaitu kurva upah
tenaga kerja. Kurva W menggambarkan biaya produksi marjinal yang dibayarkan
perusahaan untuk memperoleh satu unit tambahan faktor produksi (tenaga kerja).
Maka kurva W dinamakan juga kurva biaya marjinal faktor atau kurva
MCF(Marginal Cost of Factor). Di samping itu kurva W dapat dipandang
sebagai kurva penawaran tenaga kerja(faktor produksi). Penggunaan jumlah
faktor produksi ditentukan oleh perpotongan kurva W dengan kurva MRP .
perpotongan tesebut adalah di titik E, dan menggambarkan bahwa harga faktor
(biaya marjinal faktor) = hasil penjyalan produksi marjinal atau W = MRP.
Maka perpotongan kurva W dengan kurva MRP menentukan jumlah tenaga kerja
yang harus digunakan untuk mencapai keuntungan yang maksimum.

88
Kurva MRP dapat pula dipandang sebagai kurva permintaan tenaga
kerja. Kurva MRP dapat juga dinyatakan sebagai MRP = Df dimana Df
dimaksudkan sebagai permintaan tenaga kerja oleh suatu perusahaan yang akan
memproduksi barang.

C. PERSAINGAN TIDAK SEMPURNA DAN PERMINTAANN FAKTOR PRODUKSI


1. PERMINTAAN FAKTOR : CONTOH ANGKA
Dalam pasar barang yang bersifat persaingan tidak sempurna harga akan
menjadi semakin rendah pada tingkat produksi/penjualan barang yang semakin
tinggi. Harga yang semakin rendah ini menyebabkan hasil penjualan total dan
hasil penjualan marjinal pada setiap tingkat penggunaan tenaga kerja adalah lebih
rendah dari yang terdapat dalam pasar persaingan sempurna.
MRP = TRPn - TRPn-1
2. GRAFIK PERMINTAAN FAKTOR
Kurva hasil penjualan produksi marjinal di dalam pasar persaingan tidak
sempurna akan selalu terletak di sebelah kiri dari kurva hasil penjualan produksi
marjinal di dalam persaingan sempurna. Keadaan itu disebabkan karena pada
tingkat penggunaan tenaga kerja yang lebih tinggi, harga barang menjadi lebih
murah. Maka pada setiap tingkat penggunaan tenaga kerja , tambahan hasil
penjualan dalam pasar persaingan tidak sempurna adalah lebih rendah dari yang
diperoleh dalam pasar persaingan sempurna.

D. SIFAT PERMINTAAN FAKTOR PRODUKSI


1. PERMINTAAN TERKAIT
Permintaan tersebut dipengaruhi oleh keinginan pengusaha untuk
menghasilkan barang-barang yang akan dijualnya ke pasar untuk memenuhi
kebutuhan konsumen. Banyaknya faktor produksi yang akan digunakan
pengusaha tergantung kepada keuntungan yang mungkin diperolehnya. Selama
pertambahan penggunaan sesuatu faktor produksi akan menambah
keuntungannya, lebih banyak faktor produksi tersebut akan digunakannya.
2. BENTUK KURVA PERMINTAAN FAKTOR
Kurva permintaan ke atas faktor produksi bersifat : menurun dari kiri atas ke
kanan bawah. Kurva seperti itu menggambarkan bahwa makin tinggi harga
produksi, makin sedikit permintaan ke atas faktor tersebut.
Permintaan pasar terhadap sesuatu faktor produksi merupakan jumlah dari
permintaan seluruh produsen yang ada dalam pasar faktor produksi tersebut. Oleh
karena permintaan seorang produsen terhadap faktor produksi berbentuk
menururn dari kiri atas ke kanan bawah, sudah tentulah permintaan pasar
(permintaan dari seluruh produsen) akan mempunyai sifat yang demikian juga. Ini
berarti pula bahwa permintaan pasar terhadap sesuatu faktor produksi sifatnya

89
adalah : apabila harga faktor semakin tinggi, permintaannya akan menjadi
semakin rendah.
Faktor penyebab :
 Perubahan Harga Faktor ke Atas Permintaan Barang
Apabila harga faktor produksi menjadi semakin tinggin, biaya produksi
untuk menhasilkan barang tersebut juga semakin tinggi. Biaya produksi
yang telah mengalami kenaikan itu akan menaikkan harga barang tersebut,
dan menyebabkan jumlah barang yang terjual menjadi semakin
sedikit.produsen harus mengurangi produksi, dan pengurangan produksi
ini akan menurunkan jumlah faktor produksi yang digunakan.
 Efek Penggantian
Akibat dari keadaan ini penyesuaian akan berlaku di dalam penggunaan
faktor-faktor produksi. Pada waktu harga faktor tersebut semakin tinggi,
faktor-faktor produksi lain menjadi relatif lebih murah dan lebih
menguntungkan apabila digunakan. Produsen akan mengurangi
penggunaan faktor-faktor produksi yang mengalami kenaikan harga.
Dengan demikian, semakin tinggi harga sesuatu faktor produksi semakin
sedikit permintaan terhadap faktor produksi tersebut, dan sebaliknya
semakin rendah harga sesuatu faktor produksi semakin banyak
permintaannya.
 Hukum Hasil yang Semakin Berkurang
Kurva permintaan faktor produksi yang semakin menurun disebabkan pula
oleh berlakunya hukum hasil lebih yang semakin berkurang. Kurva MRP
menurun dari kiri atas ke kanan bawa karena kurva MPP, yang sangat
memengaruhi bentuk kurva MRP adalah juga bersifat seperti itu. Dan
kurva MPP berbentuk seperti itu karena dipengaruhi oleh hukum hasil
lebih yang semakin berkurang.
3. PERGESERAN KURVA PERMINTAAN FAKTOR PRODUKSI
Faktor yang dapat menggeser kurva permintaan produsen terhadap faktor-faktor
produksi :
 Perubahan Permintaan terhadap Barang yang Diproduksikan
Kenaikan permintaan sesuatu barang mendorong pengusaha untuk
menaikkan produksi, dan kenaikan produksi memerlukan banyak faktor
produksi. Sbaliknya, apabila permintaan suatu barang berkurang,
pengusaha terpaksa mrngurangkan produksi dan permintaan faktor
produksi.
 Perubahan Harga dari Faktor Produksi Lain yang Digunakan
Sekiranya faktor produksi lain menjadi semakin murah, biaya produksi
akan dapat diturunkan apabila mereka lebih banyak digunakan. Ini akan
mengurangi penggunaan faktor produksi yang harganya idak mengalami

90
perubahan. Kenaikan produktivitas sesuatu faktor produksi lain juga dapat
menyebabkan faktor produksi itu lebih banyak digunakan dan mengurangi
penggunaan faktor produksi yang produktivitasnya tidak mengalami
perubahan.

E. ELASTISITAS PERMINTAAN FAKTOR PRODUK


1. ELASTISITAS PERMINTAAN DARI BRANG YANG DIHASILKAN
Semakin elastisitas permintaan terhadap barang yang dihasilkan semakin
elastasitas pula permintaan terhadap faktor produksi.
2. PERBANDINGAN ANTARA BIAYA FAKTOR PRODUKSI DENGAN BIAYA
TOTAL
Semakin besar bagian dari biaya produksi total yang ibayarkan sesuatu faktor
produksi, semakin lebih slastis permintaan faktor produksi tersebut.
3. TINGKAT PERGANTIAN DI ANTARA FAKTOR PRODUKSI
Semakin banyak faktor-faktor produksi lainnya yang dapat menggantikan sesuatu
faktor produksi, semakin elastis permintaan ke atas faktor produksi tersebut.
4. TINGKAT PENURUNAN PRODUKSI FISIK MARJINAL (MPP)
Semakin cepat penurunan produksi fisik marjinal, semakin tidak elastis
permintaan terhadap faktor produksi yang bersangkutan.

F. SYARAT PENGGUNAAN OPTIMUM FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI

1. GABUNGAN FAKTOR PRODUKSI YANG TETAP MEMINIMUKAN BIAYA


 Syarat untuk Kasus Harga Faktor yang Sama
Masing-masing faktor produksi harus digunakan sehingga mencapai tingkat
dimana MPPC = MPP1
 Syarat untuk Kasus Harga Faktor Berbeda
Penggunaan faktor – faktor produksi akan meminimumkan biaya apabila setiap
rupiah yang dubayarkan kepada faktor produksi menghasilkan produksi marjinal
yang sama besarnya.
MPPC MPPL
=
PC PL

Dimana Pc adalah harga per unit modal dan PL harga per unit tenaga kerja.

2. GABUNGAN FAKTOR YANG MEMAKSIMUMKAN KEUNTUNGAN


Syaratnya adalah harga faktor produksi harus sama dengan hasil penjualan
produksi marjinal (MRP).

91
MPPC MPPL
= =1
PC PL

92
BAB 16
PENENTUAN UPAH DI PASAR TENAGA KERJA

Hal-hal yang diterangkan:


 Upah uang dan upah rill
 Sumber-sumber kenaikan produktivitas
 Penentuan upah diberbagai bentuk pasar tenaga kerja
 Faktor-faktor yang menimbulkan perbedaan upah

1. UPAH UANG  DAN UPAH RIIL


Di dalam teori ekonomi upah di artikan sebagai pembayaran ke atas jasa-jasa fisik
maupun mental yang disediakan oleh tenaga kerja kepada para pengusaha.
 Upah uang adalah jumlah uang yang diterima para pekerja dari para
pengusaha sebagai pembayaran ke atas tenaga mental atau fisik para pekerja
yang digunakan dalam proses produksi. 
 Upah riil adalah tingkat upah pekerja yang diukur dari sudut kemampuan
upah tersebut membeli barang-barang dan jasa-jasa yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan para pekerja.

Cara menghitung upah riil pekerja

Upah Indeks
Tahun Uang Harga Upah riil
[1] [2] [3] [4]
100/100xRp100.000=Rp100.0
1995 100.000 100 00
100/125xRp150.000=Rp120.0
1997 150.000 125 00
100/150xRp200.000=Rp125.0
2000 200.000 150 00
100/400xRp600.000=Rp150.0
2005 600.000 400 00

Setiap negara biasanya menggambarkan perubahan harga-harga di dalam perekonomiannya


dengan menciptakan indeks harga, yaitu suatu indeks yang memberikan gambaran tentang
tingkat rata-rata dari perubahan harga-harga dari waktu ke waktu. Salah satu dari indeks harga
tersebut adalah indeks harga barang konsumen. Indeks harga ini dapat digunakan untuk
menaksir upah riil para pekerja dari tahun ke tahun.

2.   HUBUNGAN ANTARA PRODUKTIVITAS DAN UPAH

93
Upah riil yang diterima tenaga kerja terutama tergantung kepada produktivitas dari tenaga kerja
tersebut. Data mengenai kenaikan upah di berbagai negara, terutama di negara-negara maju,
menunjukan bahwa terdapat perkaitan perkaitan yang erat antara kenaikan upah riil para pekerja
dengan kenaikan produktivitas mereka.

Sumber-Sumber Kenaikan Produktivitas


Produktivitas dapat didefinisikan sebagai produksi yang diciptakan oleh seorang pekerja pada
suatu waktu tertentu. Kenaikan produktivitas berarti pekerja itu dapat menghasilkan lebih banyak
barang pada jangka waktu yang sama, atau suatu tingkat produksi tertentu dapat dihasilkan
dalam waktu yang lebih singkat. Kenaikan produktivitas disebabkan oleh beberapa faktor, yang
terpenting adalah :

 Kemajuan teknologi memproduksi.


 Pertambahan kepandaian dan ketrampilan tenaga kerja.
 Perbaikan dalam organisasi perusahaan dan masyarakat.

Kemajuan Teknologi Memproduksi


Kemajuan teknologi menimbulkan dua akibat penting kepada kegiatan memproduksi dan
produktivitas. Yang pertama, kemajuan teknologi memungkinkan penggantian kegiatan
ekonomi dari menggunakan binatang dan manusia kepada tenaga mesin. Sebagai contoh,
pengganti kereta lembu dengan kereta api dan truk sangat mempertinggi produktivitas
sektor pengangkutan. Yang kedua, kemajuan teknologi memperbaiki mutu dan
kemampuan mesin-mesin yang digunakan. Dalam perekonomian modern setiap
perusahaan selalu berusaha mengembangkan teknologi. Untuk memastikan agar mereka
selalu dapat bersaing dengan perusahan-perusahaan lain, mereka selalu berusaha
mengembangkan teknologi dan melakukan inovasi. Salah satu tujuannya yang penting
ialah untuk memperbaiki efisiensi memproduksi, dan ini akan meninggikan produktivitas
kegiatan produksi.

Perbaikan Sifat-Sifat Tenaga Kerja


Faktot-faktor ini besar sekali peranannya dalam mempertinggi produktivitas tenaga kerja.
Berdasarkan kepada efek positif yang diperoleh dari perbaikan taraf Kesehatan, taraf
Pendidikan, dan taraf keterampilan ke atas kegiatan memproduksi, pengeluaran
pemerintah di dalam bidang tersebut selalu digalakkan dan dikembangkan. Pengeluaran
pemerintah dalam bidang ini dinamakan investasi ke atas modal manusia.

Perbaikan dalam Organisasi Perusahaan dan Masyarakat


Pada mulanya pemilik merupakan juga pimpinan perusahaan. Tetapi semakin maju
perekonomian, semakin banyak perusahaan yang yang diserahkan kepada manajer
professional. Dengan perubahan ini juga organisasi perusahaan diperbaiki, dan
94
diselenggarakan menurut cara-cara manajemen yang modern. Langkah seperti itu
meninggikan produktivitas.

3.   PENENTUAN UPAH DI BERBAGAI BENTUK PASAR TENAGA KERJA

Seperti juga dengan pasar barang, pasar tenaga kerja dapat dibedakan dalam beberapa jenis.
Bentuk-bentuk pasar tenaga kerja yang terpenting adalah :

 Pasar tenaga kerja yang bersifat persaingan sempurna.


            Pasar tenaga kerja sempurna dalam pasaran tenaga kerja berarti di dalam pasar terdapat
banyak perusahaan yang memerlukan tenaga kerja, dan tenaga kerja yang ada dalam pasar tidak
menyatukan diri dalam serikat-serikat buruh yang akan bertindak sebagai wakil mereka. Di
dalam pasar tenaga kerja yang seperti itu sifat-sifat permintaan dan penawaran tenaga kerja tidak
berbeda dengan sifat-sifat permintaan dan penawran di pasar barang.

 Pasar tenaga kerja monopsoni.


                 Monopsoni berarti hanya terdapat satu pembeli di pasar sedangkan penjual jumlahnya
banyak. Berarti pasar tenaga kerja seperti ini bersifat monopoli di pihak perusahaan. Dengan
demikian pasar tenaga kerja yang monopsoni, seperti telah dinyatakan sebelum ini, berarti di
dalam pasar hanya terdapat satu perusahaan yang akan menggunakan tenaga kerja yang di
tawarkan. Pasar tenaga kerja yang seperti ini terwujud apabila di suatu tempat / daerah tertentu
terdapat suatu firma yang sangat besar, dan ia satu-satunya perusahaan modern di tempat
tersebut.

 Pasar tenaga kerja monopoli di pihak pekrja.


            Dengan tujuan agar mereka dapat memperoleh upah dan fasilitas bukan keuangan yng
lebih baik, tenaga kerja dapat menyatukan diri di dalam serikat buruh atau persatuan pekerja.
Serikat buruh adalah organisasi yang didirikan dengan tujuan agar para pekerja dapat, sebagai
suatu kesatuan, membicarakan atau menuntut syarat-syarat kerja tertentu dengan para
pengusaha.  Setelah bermufakat dengan anggota-anggotanya, pimpinan persatuan pekerja akan
menuntut upah dan syarat-syarat kerja lain kepada para pengusaha antara lain :
- Menuntut upah yang lebih tinggi dari yang dicapai pada keseimbangan permintaan dan
penawaran.
- Membatasi penawaran tenaga kerja.
- Menjalankan usaha-usaha yang bertujuan menaikan permintaaan tenaga kerja.

 Pasar tenaga kerja monopoli bilateral

95
            Monopoli bilateral yaitu di dalam pasar tenaga kerja di mana tenaga kerja bersatu dalam
suatu serikat buruh, dan di dalam pasar tenaga kerja di mana hanya terdapat satu perusahaan saja
yang menggunakan tenaga kerja.

4.   FAKTOR-FAKTOR YANG MENIMBULKAN PERBEDAAN UPAH

Faktor-faktor penting yang menjadi sumber dari perbedaan upah di antara pekerja-pekerja di
dalam suatu jenis kerja tertentu, dan di antara berbagai golongan pekerjaan adalah:

 Perbedaan corak permintaan dan penawaran dalam berbagai jenis pekerjaan.


 Perbedaan dalam jenis-jenis pekerjaan.
 Perbedaan kemampuan, keahlian dan pendidikan.
 Terdapatnya pertimbangan bukan keuangan dalam memilih pekerjaan.
 Ketidaksempurnaan dalam mobilitas tenaga kerja.

PERMINTAAN DAN PENAWARAN TENAGA KERJA


Permintaan dan penawaran tenaga kerja dalam sesuatu jenis pekerjaan sangat besar peranannya
dalam menentukan upah di sesuatu jenis pekerjaan. Di dalam sesuatu pekerjaan dimana terdapat
penawaran tenaga kerja yang cukup besar tetapi tidak banyak permintaannya, upah cenderung
untuk mencapai tingkat yang rendah. Sebaliknya di dalam sesuatu pekerjaan dimana terdapat
penawaran tenaga kerja yang terbatas tetapi permintaannya sangat besar, upah cenderung untuk
mencapai tingkat yang tinggi.

PERBEDAAN CORAK PEKERJAAN


Kegiatan ekonomi meliputi berbagai jenis perkerjaan. Ada diantara pekerjaan tersebut
merupakan pekerjaan yang ringan dan sangat mudah dikerjakan. Tetapi ada pula pekerjaan yang
harus dikerjakan dengan mengeluarkan tenaga fisik yang besar, dan ada pula pekerjaan yang
harus dilakukan dalam lingkungan yang kurang menyenangkan.

PERBEDAAN KEMAMPUAN, KEAHLIAN DAN PENDIDIKAN


Kemampuan, keterampilan dan keahlian para pekerja di dalam sesuatu jenis pekerjaan adalah
berbeda. Secara lahiriah segolongan pekerja mempunyai kepandaian,ketekunan, dan ketelitian
yang lebih baik. Sifat tersebut menyebabkan mereka mempunyai produktivitas yang lebih tinggi.
Maka para pengusaha biasanya tidak segan-segan untuk memberikan upah yang lebih tinggi
kepada pekerja yang seperti itu.

PERTIMBANGAN BUKAN KEUANGAN

96
Daya Tarik sesuatu pekerjaan bukan saja tergantung pada besarnya upah yang ditawarkan. Ada
tidaknya perumahan yang tersedia, jauh dekatnya kepada rumah pekerja, apakah ia ada dikota
besar atau ditempat yang terpencil. Faktor-faktor bukan keuangan tersebut mempunyai peranan
yang cukup penting dalam waktu seseorang memilih pekerjaan. Seseorang sering kali berserdia
menerima upah yang lebih rendah apabila beberapa pertimbangan bukan keuangan sesuai dengan
keinginannya. Sebaliknya pula, apabila faktor-faktor bukan keuangan banyak yang tidak sesuai
dengan keinginan seorang pekerja, ia akan menuntut upah yang lebih tinggi sebelum ia bersedia
menerima pekerjaan yang ditawarkan.

MOBILITAS TENAGA KERJA


Dalam konteks mobilitas tenaga kerja pemisalan ini berarti: kalau dalam pasar tenaga kerja
terjadi perbedaan upah, maka tenaga kerja akan mengalir ke pasar tenaga kerja yang upahnya
lebih tinggi. Perpindahan tersebut akan terus berlangsung sehingga tidak terdapat lagi perbedaan
upah. Permisalan ini adalah sangat berbeda dengan kenyataan wujud di dalam praktek. Upah dari
sesuatu pekerjaan diberbagai wilayah dan bahkan di sesuatu wilayah tidak selalu sama. Salah
satu factor yang menimbulkan perbedaan tersebut adalah ketidaksempurnaan dalam mobilitas
tenaga kerja.

FAKTOR GEOGRAFIS
Faktor geografis merupakan salah satu sebab yang menimbulkan ketidaksempurnaan mobilitas
tenaga kerja. Adakalanya ditempat-tempat tertentu terdapat masalah kekurangan buruh walaupun
tingkat upah lebih tinggi, sedangkan di tempat lain terdapat pengangguran dan tingkat upahnya
relatif rendah.

FAKTOR INSTITUSIONAL
Tujuannya adalah untuk menjamin supaya pendapatan mereka tetap berada pada tingkat yang
tinggi.

97
BAB 17
SEWA, BUNGA, DAN KEUNTUNGAN

Hal-hal yang diterangkan:


 Definisi sewa ekonomi
 Perbedaan antara sewa ekonomi dan pendapatan pindahan
 Sewa tanah sebagai satu surplus
 Permintaan terhadap modal dan produktivitas modal
 Penentuan tingkat harga dan perbedaan harga nominal dan bunga rill
 Teori-teori yang menerangkan sebab-sebab pengusaha memperoleh keuntungan

Definisi umum sewa ekonomi adalah sebagai harga yang dibayar ke atas penggunaan tanah
dan faktor faktor produksi lainnya yang jumlah penawarannya tidak dapat ditambah
Definisi lain sewa ekonomi adalah bagian pembayaran ke atas sesuatu faktor produksi yang
melebihi dari pendapatan yang diterimanya dari pilihan pekerja lain yang mungkin dilakukannya
Pendapatan yang dibayarkan kepada suatu faktor produksi yang dapat dibedakan dalam dua
bagian
a. Pertama, pendapatan pindahan atau transfer earnings, yaitu bagian dari pendapatan
yang menggunakan untuk mencegah faktor produksi tersebut digunakan untuk
kegiatan ekonomi lainnya
b. Kedua, sewa ekonomi yatu bagian dari pendapatan yang merupakan perbedaan di
antara pendapatan yang diterima dengan pendapatan pindahan
Tanah merupakan faktor produksi yang jumlahnya tidak dapat diubah, yaitu jumlahnya tidak
dapat ditambah atau dikurangi tetapi bisa memperbaiki mutu dari tanah tersebut
Pandangan David Ricardo analisis mengenai sewa ekonomi “pada masa hidupnya terdapat
perdebatan tentang sebab sebabnya harga jagung sangat tinggi”, namun menurut pandangan
Richardo “harga jagung yang tinggi disebabkan oleh permintaan yang banyak, sedangkan
penawaranya kurang mencukup, dengan demikian harga jagung yang tinggi menyebabkan sewa
tanah yang tinggi
Apabila sewa rumah, bangunan perkantoran dan bangunan pertokoan mengalami kenaikan
yang cukup tinggi maka akan timbul perangsang kepada para pengusaha untuk menambah
penawaran bangunan tersebut. Sebaliknya apabila sewa bangunan tersebut rendah kalua
disbanding dengan modal yang di tanamkan untuk menyediakan bangunan tersebut, para
pemilikmodal tidak akan menanamkan modalnya ke sektor bangunan
Sifat penawaran tanah yang seperti itu menyebabkan ahli ekonomi menganggap sewa tanah
sebai suatu surplus, maksutnya sewa tanah bukanlah suatu pembayaran atau perangsang untuk
menjamin agar tanah dapat disesuaikan jumlah dan penawarannya dengan yang diperlukaan
dalam berbagai kegiatan ekonomi

98
Dalam pengertian yang sudah lebih disempurnakan, sewa ekonomi juga dinikmati oleh
faktor-faktor produksi lain yang penawarannya semakin bertambah apabila harganya naik
Analisis yang sama dapat digunakan untuk menerangkan bagaimana pendapatan dari tanah
untuk sesuatu kegunaan tertentu terbagi menjadi sewa ekonomi dan pendapatan pindahan
Pembayaran ke atas modal yang dipinjam dari pihak lain dinamakan bunga, analisis dalam
bagian ini bertujuan untuk menerangkan hal hal:
a. Faktor utama yang menentukan permintaan dana modal
b. Faktor utama yang menentukan penawaran tabungan oleh masyarakat
c. Teori teori yang menerangkan penentu suku bunga
d. Sebab sebabnya terdapat beberapa tingkat bunga didalam perekonomian
e. Perbedaan di antara suku bunga nominal dan suku bunga riil
Investasi atau penambahan modal adalah pengeluaran sektor usaha untuk
membeli/memperoleh barang barang modal yang baru yang lebih modern atau untuk
menggantikan barang barang modal lama yang sudah tidak digunakan lagi atau yang sudah
usang
Produktivitas dari modal dihitung dengan cara menentukan besarnya pendapatan rata rata
tahunan neto (yaitu setelah dikurangi dengan penyusutan modal yang digunakan) dan dinyatakan
sebagai persentasi dari modal yang ditanamkan, dan dinamakan tingkat pengembalian modal
atau rate of returns
Suku bunga dan tabungan masyarakat:
a. Pandangan Klasik terdapat dua pandangan tentang faktor penting menentukan jumlah
tabungan dalam masyarakat, pandangan tradisional salah satunya, yaitu pandangan
ahli ahli ekonomi yang digolongkan sebagai ahli ekonomi klasik berkeyakinan bahwa
jumlah tabungan yang dilakukan masyarakat ditentukan oleh suku bunga
b. Pandangan Keynes, yaitu pandangan sesudah masa Klasik, yaitu bahwa jumlah
tabungan tergantung kepada pendapatan nasional
Penentu suku bunga:
a. Pandangan Klasik, ditentukan oleh permintaan ke atas tabungan dan penawaran
tabungan
b. Pandangan Keynes, beberapa sokongan kepada pendapat Keynes yaitu bahwa suku
bunga bergantung kepada:
- Jumlah uang yang beredar (penawaran uang)
- Preferensi lukuiditas (permintaan uang), preferensi likuiditas yang dimaksut
adalah permintaan ke atas uang oleh seluruh masyarakat dalam perekonomiannya
Keynes menyatakan bahwa permintaan uang oleh masyarakat mempunyai tiga
motivasi/tujuan
- Untuk berjaga jaga, yaitu untuk menghadapi masalah yang tidak diduga duga
- Untuk spekulasi, untuk ditanamkan ke saham saham atau surat berharga lainnya,
permintaan uang untuk tujuan spekulasi tergantung kepada suku bunga dan
sifatnya adalah; pada waktu suku bunga tinggi hanya sedikit uang yang akan

99
ditahan masyarakat untuk spekulasi, tetapi kalua suku bunga lebih rendah maka
lebih banyak uang yang di spekulasikan (jadi dipegang oleh pemiliknya)
Faktor penyebab perbedaan suku bunga:
a. Perbedaan resiko
b. Jangka waktu pinjaman
c. Biaya administrasi pinjaman
Suku bunga nominal dan suku bunga riil, dalam meminjamka uang pemilik modal bukan
saja harus memperhatika suku bunga yang diterima, tetapi juga tingkat inflasi (presentasi
tahunan kenaikan harga-harga) yang berlaku, apabila tingkat inflasi adalah lebih tinggi dari suku
bunga, pemiliik modal akan mengalami kerugian dalam meminjamkan uangnya karena modal
ditambah bunganya, nilai riilnya adalah lebih rendah dari nilai riil modal sebelum dibungakan.
Suku bunga perlulah dibedakan diantara suku bunga nominal dan suku bunga riil,
- Suku bunga nominal, suku bunga yang digunakan sebagai ukuran untuk menentukan
besarnya bunga yangharus dibayar oleh pihak peminjam dana modal
- Suku bunga riil, presentasi kenaikan nilai riil dari modal ditambah bunganya dalam
setahun, dinyatakan sebagai presentasi dari nilai riil modal sebelum dibungakan
Ditinjau dari sudut pandangan perusahaan/pembukuan keuntungan adalah perbedaan nilai
uang dari hasil penjualan yang diperoleh dengan seluruh biaya yang dikeluarkan, keuntungan
menurut pandangan pembukuan, apabila dikurangi lebih lanjut oleh biata tersembunyi, akan
menghasilkan keuntungan ekonomi atau keuntungan murni (pure profit)
Keuntungan merupakan pembayaran kepada “keahlian keusahawanan” yang disediakan oleh
para pengusaha, keahlian tersebut akan digunakan dalam membuat keputusan:
a. Menentukan barang apa yang perlu di produksi dan dijual ke pasar dan berapa
banyaknya
b. Menentukan cara memproduksi yang terbaik dan kombinasi faktro faktor produksi
paling efisien dalam memproduksikan barang tersebut. Dengan menggunakan
keahlian keusahawanan yang dimiliki, fungsi para pengusaha dalam proses produksi
adalah menentukan cara paling efisien didalam menyediakan barang yang dibutuhkan
masyarakat
Keuntungan adalah pendapatan yang diperoleh para pengusaha sebagai bayaran dari
melakukan kegiatan berikut;
a. Menghadapi resiko ketidakpastian di masa yang akan datang
b. Melakukan inovasi/pembaruan di dalam berbagai kegiatan ekonomi
c. Mewujudkan kekuasaan monopoli di dalam pasar
Ditinjau dari sudut risiko yang dihadapi oleh setiap jenis usaha, keuntungan di pandang
sebagai pembayaran untuk menghadapi resiko
Kegiatan perusahaan untuk melakukan inovasi, yaitu mengadakan pembaruan dalam
manajemen, pemasaran dan Teknik memproduksi, memegang peranan penting didalam
menjamin kesuksesan usaha tersebut, dengan melakukan inovasi Teknik memproduksi yang baru
dapat diperkenalkan, mutu produksi dapat diperbaiki, biaya produksi diturunkan lebih lanjut, dan
barang baru diperkenalkan
100
BAB 18
Pasar Bebas dan Kebijakan Pemerintah

Hal-hal yang diterangkan:


 Pola kegiatan ekonomi dalam sistem pasar bebas
 Pengertian keseimbangan Sebagian dan keseimbangan umum
 Kebaikan perekonomian pasar bebas
 Kegagalan (kelemahan) perekonomian pasar bebas
 Bentuk-bentuk campur tangan pemerintah dalam sistem pasar
POLA KEGIATAN PEREKONOMIAN PASAR BEBAS
Sebagai permulaan dari usaha membuat penilaian terhadap efisiensi sistem pasar bebas pertulah
diperhatikan tiga hal berikut:
CIRI-CIRI UTAMA SISTEM PASAR BEBAS
Dalam analisis ekonomi yang didapati pada masa ini, sistem ekonomi seperti yang
diterangkan oleh Adam Smith dinamakan sistem ekonomi pasar bebas, Dalam sistem ekonomi
ini kegiatan-kegiatan dalam perekonomian. sepenuhnya diatur oleh mekanisme pasar atau
invisible hand, Interaksi di antara penjual dan pembeli di pasar (pasar barang dan pasar faktor
produksi) akan menentukan corak produksi nasional yang akan diwujudkan dan caranya
produksi nasional tersebut akan dihasilkan.
Apabila diperhatikan corak pengaturan kegiatan ekonomi yang dijalankan di berbagai
negara, satu kesimpulan yang dapat dibuat dari pengamatan itu adalah bahwa sebagian besar
negara di dunia ini mempraktekkan sistem ekonomi campuran. Ini berarti di kebanyakan negara
kegiatan ekonomi sebagiannya diatur dan ditentukan oleh sistem pasar, akan tetapi disamping
itu-secara langsung dan secara tidak langsung-pemerintah ikut campur di dalam berbagai
kegiatan ekonomi.
KRITIK-KRITIK TERHADAP SISTEM PASAR BEBAS
Semenjak akhir abad ke-19 telah timbul pandangan yang mengkritik keyakinan bahwa
sistem pasar bebas merupakan sistem ekonomi yang mewujudkan kegiatan ekonomi yang paling
efisien dan kemakmuran masyarakat yang paling optimum. Kritik dan kesadaran tersebut berisi
tentang kelemahan-kelemahan sistem pasar bebas telah mendorong pemerintah untuk melakukan
lebih banyak campur tangan dalam kegiatan ekonomi. Kritik yang paling ekstrem terhadap
sistem pasar bebas telah mewujudkan pemerintah Komunis dan sistem ekonomi perencanaan
pusat. Seperti telah diuraikan dalam Bab Dua, dalam sistem pasar bebas setiap pelaku kegiatan
ekonomi sepenuhnya bebas untuk menentukan jenis barang yang akan mereka hasilkan dan jual.
Dalam sistem perencanaan pusat, penentuan corak kegiatan dan jenis barang yang akan
diproduksikan sepenuhnya ditentukan oleh pemerintah dan diatur oleh perencanaan pusat.
Kegagalan bekas negara-negara Komunis dalam membangun ekonominya dan keruntuhan sistem
tersebut pada akhir tahun 1980-an dan permulaan tahun 1990-an, membuktikan bahwa sistem
tersebut bukanlah pilihan yang baik untuk menggantikan sistem pasar.

101
ANALISIS KESEIMBANGAN SEBAGIAN DAN UMUM
Teori mikroekonomi dapat memberikan gambaran tentang bagaimana suatu sistem pasar
bebas beroperasi. Analisis tersebut dibedakan menjadi dua yaitu:
 Analisis keseimbangan sebagian atau partial equilibrium analysis, analisis kegiatan
ekonomi yang dibuat secara berasingan tanpa memperhatikan hubungan kait-mengait di
antara berbagai aspek kegiatan ekonomi tersebut. Analisis ini digolongkan kepada teori
permintaan dan penawaran,teori struktur pasar dan teori penentuan harga faktor produksi
 Analisis keseimbangan umum atau general equilibrium analysisadalah analisis yang
merangkumi interaksi di antara berbagai kegiatan ekonomi . Analisis ini akan
menerangkan bagaimana perubahan dalam sesuatu pasar barang akan mewujudkan
perubahan di pasar faktor. Analisis ini juga akan menerangkan akibat perubahan dalam
suatu pasar barang terhadap pasar barang lainnya
Uraian mengenai sirkulasi aliran pendapatan dalam bab dua telah memberikan suatu
gambiarn tentang interaksi diantara prusahaan-peruasahaan dan rumah tangga. Dalam uraian
tersebut telah diterangkan bahwa suatu perekonomian dibedakan menjadi dua sektor, yaitu:
 Sektor perusahaan, yang meliputi perusahaan dalam berbagai kegiatan ekonomi, akan
menggunakan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa yang
diperlukan sektor rumah tangga.
 Maka sektor rumah tangga akan memperoleh ganjaran/ pendapatan dari menyediakan
faktor-faktor produksi tersebut. Pendapatan tersebut akan digunakan oleh rumah tangga
untuk membeli barang-barang dan jasa-jasa.
Berdasarkan kepada sirkulasi aliran pendapatan tersebut, interaksi di antara sektor
perusahaan dan rumah tangga dapat dibedakan menjadi dua bentuk interaksi yang utama, yaitu
interaksi di pasar barang dan interaksi di pasar faktor. Analisis keseimbangan umum akan
memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang corak interaksi di antara sektor perusahaan
dan sektor rumah tangga. Dengan menggunakan analisis tersebut dapatlah diterangkan
bagaimana suatu perekonomian menyelesaikan masalah ekonomi pokok.
KESEIMBANGAN SEBAGIAN: PASAR BARANG DAN PASAR FAKTOR
Dalam analisis berikut akan digambarkan kegiatan di pasar barang dan pasar faktor.
Untuk tujuan ini dua pendekatan akan dibuat. Pendekatan yang pertama secara umum
menerangkan tentang bagaimana sistem pasar bebas menyelesaikan masalah-masalah pokok
dalam perekonomian.
PEMECAHAN MASALAH APA, BAGAIMANA, DAN UNTUK SIAPA DALAM PASAR
BEBAS .
 barang apakah yang perlu diproduksikan di pasar?
Dalam suatu perekonomian pasar, keinginan konsumen penting peranannya dalam
menentukan corak kegiatan ekonomi. Keinginan konsumen akan memberikan petunjuk
kepada perusahaan-perusahaan dalam menentukan jenis-jenis barang dan jasa-jasa yang perlu
diproduksikan di pasar.

102
 bagaimanakah barang-barang yang diperlukan rumah tangga dalam perekonomian akan
diproduksikan?
mengenai cara-cara produksi yang terbaik untuk menyediakan barang dan jasa yang
dibutuhkan sektor rumah tangga akan memberikan petunjuk kepada mereka tentang jenis-
jenis serta jumlah faktor produksi yang akan digunakan dalam proses produksi yang akan
mereka lakukan.Perusahaan-perusahaan akan pergi ke pasar faktor untuk menentukan jumlah
tenaga kerja yang akan digunakan, tanah dan bangunan yang diperlukan dan jumlah modal
yang perlu disediakan untuk mewujudkan barang modal tambahan sekiranya barang-barang
modal yang sudah tersedia tidak mencukupi untuk memenuhi permintaan para konsumen
 untuk siapakah barang-barang dan jasajasa akan di produksikan?
interaksi di antara sektor perusahaan dan sektor rumah tangga di pasar faktor pada mulanya
akan menentukan jumlah berbagai faktor produksi yang digunakan dan pendapatan yang
mereka terima. Seterusnya pendapatan berbagai faktor produksi ini akan dibelanjakan oleh
pemilik-pemilik faktor produksi tersebut (sektor rumah tangga) untuk membeli barang dan
jasa.
POLA KEGIATAN PEREKONOMIAN DALAM SISTEM PASAR BEBAS
Corak kegiatan ekonomi yang akan wujud dalam suatu perekonomian pasar bebas
terutama ditentukan oleh interaksi di antara sektor perusahaan dan sektor rumah tangga di pasar
barang.Misalkan pada mulanya permintaan rumah tangga ke atas sesuatu barang adalah seperti
yang ditunjukkan oleh D₀=ΣMU₀.Bentuk D₀=ΣMU₀ sangat dipengaruhi oleh cita rasa rumah
tangga dalam menggunakan barang tersebut yang dapat dilihat dari nilai guna marginal yang
dinikmati rumah tangga dalam menggunakan barang tersebut (yang digambarkan oleh kurva
ΣMU).Kurva penawaran sektor perusahaan adalah S₀=ΣMC₀, yaitu kurva penawaran pasar yang
dibentuk dengan cara menjumlahkan kurva biaya marginal (MC) semua perusahaan yang ada
dalam pasar.Seperti telah diterangkan dalam Bab Sebelas kurva MC suatu perusahaan dalam
pasar persaingan sempurna merupakan juga kurva penawaran dari perusahaan
tersebut.Berdasarkan kepada kurva permintaan dan penawaran seperti dimisaikan di atas, maka
pada mulanya keseimbangan di pasar barang adalah pada E₀.
Keseimbangan yang dicapai dalam pasar barang terscbut akan menentukan corak
permintaan ke atas faktor-faktor produksi.Keseimbangan itu menunjukkan bahwa harga faktor
produksi (upah) adalah W₀ dan jumlah faktor produksi yang digunakan adalah q₀.

103
KESEIMBANGAN UMUM: INTERAKSI DI ANTARA BERBAGAI PASAR
BENTUK INTERAKSI DI BERBAGAI PASAR

104
Anak panah A, yang menggambarkan permintaan barang, menunjukkan permintaan
sektor rumah tangga ke atas barang-barang tersebut.
 Anak panah B menggambarkan reaksi sektor perusahaan terhadap permintaan ke atas
berbagai jenis barang tersebut, yaitu mereka akan menawarkan padi, karet, baju, dan
sepatu kepada sektor rumah tangga. Interaksi mereka (perusahaan dan rumah tangga)
akan menentukan harga dan jumlah barang yang diperjualbelikan di berbagai pasar
barang yang dinyatakan di atas.
 Aliran-aliran dalam bagian C, yaitu permintaan faktor, menggambarkan keinginan
perusahaan-perusahaan dalam membeli faktor-faktor produksi.
 Aliran-aliran dalam bagian D menggambarkan penawaran faktor-faktor produksi oleh
sektor rumah tangga. Interaksi di antara aliran-aliran dalam Bagian C dan D mewujudkan
pasar faktor.
HUBUNGAN DI ANTARA BERBAGAI PASAR

105
Mengamati keadaan kegiatan ekonomi yang sebenarnya dengan mudah akan dapat
disadari bahwa berbagai pasar dalam perekonomian mempunyai hubungan yang erat satu sama
lain. Ini bukan saja benar untuk barang-barang yang mempunyai perhubungan yang rapat, seperti
barang pengganti dan barang penggenap, tetapi juga ia benar untuk barang-barang yang
kelihatannya tidak mempunyai kaitan sama sekali. Mekanisme pasar atau “tangan gaib” akan
membuat penyesuaian-penyesuaian dalam pasar sehingga pada akhirnya keseimbangan di
berbagai pasar akan tercapai.
KEBAIKAN UTAMA PEREKONOMIAN PASAR BEBAS
Semenjak lama ahli-ahli ekonomi berkeyakinan bahwa sistem ekonomi pasar bebas
mempunyai beberapa kelebihan dan keistimewaan jika dibandingkan dengan sistem-sistem
ekonomi yang lain. Kebaikan-kebaikan utama dari sistem pasar bebas adalah:
 Faktor-faktor produksi akan digunakan dengan efisien.
 Kegiatan ekonomi dalam pasar diatur dan diselaraskan dengan efisien.
 Pertumbuhan ekonomi yang teguh akan dapat diwujudkan.
 Pelaku kegiatan ekonomi diberi kebebasan untuk melakukan kegiatan ekonomi yang
disukainya.
EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI
Dalam uraian mengenai pasar persaingan sempurna telah diterangkan bahwa setiap
perusahaan akan dapat mencapai efisiensi alokatif dan efisiensi produktif.
Efisiensi Alokatif
Suatu perusahaan dikatakan mencapai efisiensi alokatif apabila tingkat harga = biaya marjinal.
Telah ditunjukkan bahwa di dalam jangka panjang, setiap perusahaan dalam persaingan
sempurna mencapai keadaan di mana harga biaya marjinal. Apabila keadaan ini dicapai maka
kemakmuran masyarakat dalam pasar persaingan sempurna akan mencapai maksimum.
Tujuh perbedaan
Efisiensi Produktif
Untuk mencapai efisiensi produktif, biaya produksi perusahaan-perusahaan dalam pasar mestilah
mencapai biaya produksi yang paling minimum, yaitu pada titik yang paling rendah dari AC.
Operasi perusahaan pada biaya yang paling minimum hanya dicapai dalam pasar persaingan
sempurna.
KEBAIKAN-KEBAIKAN LAIN
Di samping mencapai dua jenis efisiensi, yaitu efisiensi alokatif dan efisiensi produktif,
sistem ekonomi pasar bebas mempunyai beberapa kebaikan lain. Yang terpenting adalah:
» Dapat secara efisien menyelaraskan berbagai kegiatan ekonomi.
» Mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang teguh dalam jangka panjang.
» Setiap pihak (produsen atau konsumen) mempunyai kebebasan dalam memilih kegiatan
ekonomi yang ingin dijalankannya dan membeli barang dan jasa yang ingin dinikmatinya.
MENYELARASKAN KEGIATAN EKONOMI DENGAN EFISIEN
Telah dinyatakan perekonomian pasar terdiri dari beribu-ribu jenis pasar, yaitu berbagai
pasar bahan makanan, bahan pertanian lain, barang pertambangan, berbagai jenis barang industri

106
dan berbagai jenis jasa-jasa. Berbagai pasar ini adalah saling berhubungan satu sama lain, dan
mereka terus menerus mengalami perubahan. Perubahan di sesuatu pasar akan memerlukan
penyesuain di pasar-pasar yang lain.
Perbandingan dan pengamatan yang dilakukan ke atas berbagai sistem ekonomi
menunjukkan bahwa sistem ekonomi pasar bebas merupakan sistem yang paling canggih dalam
mengatur operasi sesuatu ekonomi dan mewujudkan penyesuaian-penyesuaian sebagai akibat
perubahan di sesuatu atau beberapa pasar. Salah satu kebaikan penting dari pasar bebas ialah
kemampuannya membuat penyesuaian dengan serta-merta tanpa menunggu perintah atau
pengaturan dari sesuatu penguasa pusat.
MEWUJUDKAN PERTUMBUHAN EKONOMI YANG LEBIH CEPAT
cari-ciri khas yang akan mendorong kepada pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat.
 Kebebasan individu dalam menjalankan kegiatan ekonomi yang mereka sukai
menggalakkan mereka untuk bekerja dengan lebih efisien dan lebih giat. produktivitas
individu akan dapat ditingkatkan dan ini akan memberikan sumbangan penting ke arah
pertumbuhan ekonomi yang cepat dan teguh.
 Pasar bebas juga menggalakkan individu-individu untuk melakukan pembaruan-
pembaruan (inovasi) dalam kegiatan ekonomi mereka supaya (i) mereka mampu
bersaing dengan pihak-pihak lain dan (ii) untuk mendapatkan pendapatan dan
keuntungan yang lebih besar dari kegiatan ekonominya.
 fleksibilitas yang tinggi dari sistem pasar bebas menyebabkan penyesuaian-penyesuaian
yang diperlukan dapat dijalankan dengan cepat dan secara terus menerus dilakukan,
tanpa terlebih dahulu menunggu perintah dari suatu penguasa pusat. Keadaan ini akan
menggalakkan pertumbuhan ekonomi.
KEBEBASAN DALAM MELAKUKAN KEGIATAN EKONOMI
Suatu perekonomian mempunyai banyak pilihan dalam menentukan kombinasi barang
yang perlu diproduksikan. Kombinasi yang bagaimana yang akan diwujudkan sangat tergantung
kepada cita rasa masyarakat. Khalayak ramailah yang akan menentukan jenis-jenis barang yang
perlu diwujudkan. Mereka diberi kebebasan untuk menentukan keinginan mereka, dan keinginan
mereka inilah yang seterusnya akan menentukan corak kegiatan ekonomi yang akan wujud di
pasar.
Kebebasan yang luas juga wujud di dalam menentukan kegiatan yang akan dilakukan
oleh seseorang. Apakah seseorang itu ingin tetap hidup secara sederhana dan lebih menikmati
masa lapang, atau bekerja keras agar dapat menikmati lebih banyak barang dan memberi
kebahagiaan kepada keluarganya, sepenuhnya tergantung kepada individu yang bersangkutan.
Perusahaan-perusahaan juga mendapat kebebasan yang luas dalam menjalankan kegiatan
mereka. Terdapat kebebasan kepada setiap perusahaan untuk menentukan jenis barang yang akan
diproduksikannya, kapasitas produksi yang akan digunakan dan tingkat produksi yang akan
dicapai. Dalam perekonomian pasar tidak terdapat sesuatu badan tertentu yang akan mengatur
perusahaan-perusahaan melakukan berbagai aspek dari operasi produksi mereka.
KEGAGALAN PEREKONOMIAN PASAR BEBAS

107
Dalam kegiatan ekonomi yang sebenarnya terdapat beberapa bentuk kegagalan dari sistem
pasar untuk mewujudkan kegiatan ekonomi yang teguh dan efisien. Kegagalan tersebut terutama
bersumber dari factor-faktor berikut:
 Akibat-akibat ekstern (eksternality) yang merugikan.
 Kekurangan produksi barang public dan barang merit.
 Kewujudan kekuasaan monopoli dalam pasar.
 Kegagalan membuat penyesuaian dengan efisien.
 Distribusi pendapatan tidak seimbang.

AKIBAT-AKIBAT EKSTERN YANG MERUGIKAN


Biaya pribadi dan Biaya sosial
 Biaya pribadi adalah biaya yang dibelanjakan oleh produsen yang digunakan untuk
mewujudkan barang yang dihasilkan.
 Biaya sosial meliputi perbelanjaan ditambah biaya-biaya lain yang mesti dibayar
masyarakat seperti kerugian-kerugian.
Akibat-akibat ekstern yang merugikan,atau eksternality yang merugikan, akan wujud apabila
biaya sosial melebihi biaya pribadi.
Manfaat sosial bersih yang menguntungkan
Manfaat sosial bersih (net social benefit) merupakan keuntungan yang diperoleh
masyarakat setelah ditolak oleh keburukannya yang diakibatkan oleh operasi perusahaan-
perusahaan menghasilkan barang dan jasa yang diperlukan masyarakat.
Biaya sosial bersih yang merugikan
Contoh yang nyata dalam hal ini adalah kegiatan memproduksi dan menjual narkoba.
Pihak-pihak yang menjalankan kegiatan tersebut akan memperoleh keuntungan pribadi yang
tinggi karena produksi dan penjualan narkoba akan member pendaptan dan keuntungan yang
tinggi kepada yang menjalankannya.tetapi penggunaan narkoba sangat merugikan masyarakat
Karen menyebabkan orang menjadi malas, tidak mampu bekerja dan merusak kesehatan.
BARANG PUBLIK DAN BARANG MERIT
Barang Publik yaitu barang yang penggunaannya dilakukan secara bersama, seperti jalan
raya,siaran radio,dll. Untuk mengtasi masalah kekurangan barang publik diperlukan campur
tangan pemerintah untuk menyediakannya.
Barang Merit
Barang merit baik (merit goods): Barang yang sangat penting artinya kepada kemakmuran
masyarakat, pemerintah perlu lebih banyak menggalakn produksinya.contohnya pendidikan.
Barang merit buruk (merit bad): Barang yang tidak baik untuk masyarakat,produksinya harus
dikurangi atau dilarang.contohnya perjudian.
AKIBAT BURUK KEGIATAN MONOPOLI
Dalam perekonomian yang mengalami pertumbuhan akan terdapat perusahaan-
perusahaan yang berkembang lebih pesat dari yang lainnya.Pada akhirnya perusahaan-

108
perusahaan tersebut akan menjadi badan yang mempunyai kekuasaan untuk memengaruhi
keadaan dipasar.
MEWUJUDKAN PENYESUAIAN SEGERA DAN EFISIEN
Perkembangan ekonomi yang tidak seimabng diberbagai kegiatan ekonomi dan
diberbagai wilayah adalah contoh dari ketidakefisienan system pasar.Berkenaan dengan
pembangunan diberbagai wilayah ahli-ahli ekonomi telah menunjukan bahwa kawasan yang
lebih kaya akan dapat berkembang dengan lebih cepat, sedangkan kawasan yang lebih miskin
akan menhadapi banyak masalah dalam mengembangkan kegiatan ekonomi mereka.
Penyesuaian yang lebih lambat dari yang dimisalkan dalam teori menyebabkan mekanisme pasar
tidak dapat mengembalikan keadaan keseimbangan dengan cepat.Dalam pasar terdapat berbagai
jenis kekakuan (rigidities) yang menyebabkan penyesuain akan beralku secara perlahan atau
tidak berlaku sama sekali.
KETIDAKSETARAAN DISTRIBUSI
Dalam perekonomian pasar yang mengalami pertumbuhan, akan terdapat golongan
masyarakat yang memperoleh pendapatan sangat tinggi, dan ada pule golongan lainnya yang
memperoleh pendapatan yang sangat rendah.golongan yang memperoleh pendapatan yang sangat
rendah ini biasanya metupakan golongan terbesar.
Tujuan dari kegiatan setiap perekonomian adalah mewujudkan keadilan ekonomi, yaitu
setiap golongan dan individu dalam masyarakat dapat menikmati hasil-hasil kegiatan
ekonomisecara merata. Maka wujudnya ketidaksetaraan yang nyata dalam distribusi pendapatan
dan kekayaan menimbulkan ketidakpuasan terhadap opersi dan efisiensi system ekonomi pasr
bebas.
BENTUK CAMPUR TANGAN PEMERINTAH
Tujuan campur tangan pemerintah:
 Mengawasi agar eksternaliti kegiatan ekonomi yang merugikan dapat dihindari atau
akibat buruknya dapat dikurangi.
 Menyediakan barang publik yang cukup sehingga masyarakat dapat memperoleh barang
tesebut dengan mudah dan dengan biaya yang murah.
 Mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan, terutama perusahaan-perusahaan yang besar
yang dapat nenpengaruhi pasar,agar mereka tidak mempunyai kekuasaan monopoli yang
merugikan khalayak ramai.
 Menjamin agar kegiatan ekonomi yang dilakukan tidak menmbulakn penindasan dan
ketidaksetarana dalam masyarkat.
 Memastikan agar pertumbuhan ekonomi dapat diwujudkan dengan efisien.
Campur tangan pemerintah dalam kegiatan ekonomi
1. Membuat dan melaksanakan peraturan dan Undang-Undang
2. Secara langsung melakukan beberapa kegiatan ekonomi (membuat perusahaan)
3. Melakukan kebijakan fiskal dan moneter
UNDANG-UNDANG UNTUK MEMPERINGGI EFISIENSI

109
 Yang pertama, peraturan dan undang-undang akan dapat menciptakan suasana ekonomi
dan sosial yang akan memberikan galakan kearah terciptanya sistem mekanisme pasar
yang efisien dan lancer.
 Yang kedua, peraturan dan undang-undang dapat digunakan untuk memastikan agar
persaingan yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan dilakukan sebebas mungkin dan
kekuasaan monopoli sedapat mungkin dilenyapkan.
CAMPUR TANGAN LANGSUNG
Memproduksi barang publik
Salah satu faktor penting yang mendorong pemerintah ikut serta secara langsung
menjalankan kegiatan ekonomi adalah untuk menyediakan barang bersama atau barang
publik.Terdapat juga beberapa kegiatan yang banyak dilakukan oleh pihak pemerintah akan
tetapi sebenarnya dapat juga dijalankan oleh pihak swasta.Terbatasnya usaha swasta dalam
kegiatan-kegiatan seperti itu disebabkan karena cara-cara memungut pembayaran dari para
penggunanya akan menimbulkan ketidakefeksienan dalam perekonomian dan menimbulkan
biaya sosial yang besar.Oleh karena itu, lebih tepat apabila kegiatan itu disedikan
pemerintah,karena pemerintah dapat menutupi biaya-biaya tersebut melalui sistem perpajakan.
Tujuan lain Campur Tangan Langsung
 Untuk menjamin supaya barang atau jasa itu dapat disediakan kepada masyarakat dengan
harga yang murah, tetapi tanpa mengurangi efesiensi pelayanannya.
 Untuk meratakan atau menyeimbangkan pembangunan diantara berbagai golongan
masyarakat, berbagai sector ekonomi atau berbagai wilayah.
KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER
 Kebijakan Moneter : Kebiajakan yang dijalankan oleh bank sentral untuk mengatur
jumlah uang dalam perekonomian
 Kebijakan fiskal : Kebijakan pemerintah didalam memungut pajak dan membelanjakan
pendapatan pajak tersebut untuk membiayai kegiatan-kegiatannya.

Didalam perekonomian kedua kebijakan ini digunakan oleh pemerintah untuk mencapai
beberapa tujuan, yaitu :
 Untuk mengatasi masalah-masalah pokok makroekonomi yang selalu timbul, yaitu
masalah pengangguran, masalah kenaikan harga-harga dan masalah menciptakan
pertumbuhan ekonomi yang memuaskan.
 Untuk menjamin agar faktor-faktor produksi digunakan dan dialokasikan ke berbagai
kegiatan ekonomi secara efisien
 Untuk memperbaiki keadaan distribusi pendapatan yang tidak seimbang yang selalu
tercipta didalam masyarakat yang kegiatan-kegiatan ekonominya terutama diatur oleh
sistem pasar bebas.

110
111

Anda mungkin juga menyukai