Anda di halaman 1dari 29

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikanrahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

Makalah ini merupakan salah satu tugas Disusun untuk memenuhi tugas mata Teknik Listrik dan
Elektronika Lanjut. Dalam makalah ini penulis membahas mengenai Sistem Listrik Starter yang di
dalamnya berisi pembahasan tentang pengertian, prinsip kerja, Komponen dan lain lain

Dalam pembuatan makalah ini, penulis menyadari adanya berbagai kekurangan, baik dalam isi materi
maupun penyusunan kalimat. Namun demikian, perbaikan merupakan hal yang berlanjut sehingga kritik
dan saran untuk penyempurnaan makalahini sangat penulis harapkan. Akhirnya penulis menyampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membaca dan mempelajari makalah ini.

Surakarta, 5 Maret 2014

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Suatu mesin tidak dapat mulai hidup (start) dengan serndirinya, maka mesintersebut memerlukan
tenaga dari luar untuk memutarkan poros engkol danmembantu untuk menghidupkan.Hal itulah yang
menyebabkan keharusan adanya sisten starter pada kendaraaa, mobil padaumumnya menggunakan
motor listrik yang digabungkan dengan magnetic switch yangmemindahkan gigi pinion yang berputar ke
ring gear yang dipasangkan ke padabagian luar dari fly wheel, sehingga ring gear berputar ( dan juga
poros engkol ).

Pada jaman dulu sebelu motor starter ditemukan untuk menghidupkan kendaraan dibutuhkan tenaga
dari seseorang untuk memutar poros engkol, selain itu ada juga motor starter yang meggunakan energy
listrik namun masih sangat kuno,seiring perkembangan jaman kini telah bayak ditemukan motor starter
yang lebih modern dan tentunya lebih baik.

Motor starter harus dapat menghasilkan momen yang besar dari tenaga yang kecilyang tersedia pada
baterai. Hal lain yang harus diperhatikan ialah bahwa motorstarter harus sekecil mungkin. Untuk itulah ,
motor serie DC (arus searah) umumnya yang dipergunakan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Sistem Starter?

2. Apa fungsi dari komponen komponen Sistem Starter?

3. Bagaimana prinsip kerja Sistem Starter

C. Tujuan

1. Mengetahui Sistem Starter

2. Mengetahui fungsi dari Komponen Komponen Sistem Starter

3. Mengetahui prinsip kerja Sistem Starter


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Starter

Sistem starter adalah bagian dari sistem pada kendaraan untuk memberikan putaran awal bagi engine
agar dapat menjalankan siklus kerjanya. Dengan memutar fly wheel, engine mendapat putaran awal dan
selanjutnya dapat bekerja memberikan putaran dengan sendirinya melalui siklus pembakaran pada
ruang bakar.

B. Fungsi Sistem Starter

Mesin kendaraan tidak dapat hidup dengan sendirinya tanpa adanya alat penggerak tenaga dari luar
sebagai penggerak awal terjadinya proses pada motor bakar. Sistem stater pada motor bakar
dipasangkan berfungsi sebagai penggerak awal sehingga mesin dapat melakukan proses pembakaran
didalam ruang bakar. Motor stater sebagai penggerak mula harus dapat mengatasi tahanam-tahanan
motor misalnya :

1. Tekanan kompresi

2. Gesekan pada semua bagian yang bergerak

3. Hambatan dari minyak pelumas , sewaktu masih dingin kekentalannya.

C. Jenis Sistem Starter

1. Starter Mekanik

Adalah starter yang digerakkan dengan tenaga manusia, contohnya, kick starter (starter kaki), slenger
(starter untuk mesin diesel, dan beberapa type mobil lama)

2. Starter Elektrik

Adalah starter yang sumber tenaganya berasal dari arus listrik. Starter jenis ini banyak digunakan pada
mobil dan saat ini banyak diaplikasikan pada sepeda motor.

3. Strarter Pneumatik
Adalah starter yang sumber tenagannya dari udara yang bertekanan. Banyak dipakai pada mesin-mesin
kapal laut. Karena mesin kapal cukup besar, maka digunakan starter jenis ini.

D. Komponen Sistem Starter

1. Komponen Utama Sistem Starter

a. Saklar starter

Berfungsi mengalirkan arus listrik ke relay starter

b. Relay starter

Berfungsi mengalirkan arus yang besar ke motor starter

c. Motor starter

Berfungsi merubah tenaga listrik menjadi momen putar

Gambar II.1. Motor Stater

d. Batteray

Berfungsi sebagai sumber arus listrik

2. Komponen Motor Starter

a. Field Coil ( Kumparan Medan)

Terbuat dari tembaga yang dililitkan pada core motor starter berfungsi untuk membangkitkan medan
magnet, akan tetapi pada beberapa jenis sepeda motor biasanya pada motor starter sudah dilengkapi
dengan magnet permanen jadi tidak diperlukan field coil (kumparan medan) untuk membangkitkan
medan magnet.

b. Armature (jangkar)
Berfungsi merubah energy listrik menjadi energy mekanik, dalam bentuk gerak putar atau sebagai
penghasil momen putar.

Pada armature terdapat komutator yang bersentuhan langsung dengan brush yang berfungsi sebagai
terminal kumparan armature (jalan masuknya arus dari brush).

Gambar II.2. Armature

c. Yoke dan Pole Core

Yoke(rumahan starter) berfungsi sebagai tempat untuk mengikatkan pole core. Yoke terbuat dari logam
yang berbentuk silinder.

Sedangkan pole core berfungsi untuk menopang field coil dan memperkuat medan magnet yang
ditimbulkan field coil.

Gambar II.3.Yoke, Pole Core, dan Field coil

d. Brush (Sikat)

Brush terbuat dari tembaga lunak, dan berfungsi untuk meneruskan arus listrik dari field coil ke
armature coil langsung ke massa melalui komutator. Umumnya sarter memiliki empat buah brush, yang
dikelompokkan menjadi dua.

· Dua buah disebut dengan brush positif.

· Dua buah disebut dengan brush negative.

Gambar II.4. Brush

e. Sarter Clutch

Sarter clutch berfugsi untuk memindahkan momen punter saft kepada roda penerus, sehingga dapat
berputar.Sarter clutch juga berfungsi sebagai pengamandari armature coil bilamana roda penerus
cenderung memutarkan pinion gear
Gambar II.5. Starter Clutch

f. Sakelar Magnet (Magnetic Switch)

Sakelar magnet digunakan untuk menghubungkan dan melepaskan pinion gear ke/dari roda penerus,
sekaligus mengalirkan arus listrik yang besar pada sirkuitmotor starter melalui teminal utama.

Gambar II.6. Sakelar Magnet

g. Armetur Brake

Armature brake berfungsi sebagai pengereman putaran armature setelah lepas dari perkaitan dengan
roda penerus.

Gambar II.7. Armetur Brake

h. Driver Lever

Drive lever berfungsi untuk mendorong pinion gear kea rah posisi berkaitan dengan roda penerus. Dan
melepas perkaitan pinion gear dari perkaitan roda penerus.

Gambar II.8. Driver Lever

E. Type Motor Starter

Motor Starter Pada Kendaraan Terbagi Menjadi beberapa type, antara lain :

1. Conventional Type Starter Motor (pre-engaged)

Gambar II.9. Conventional Type Starter Motor (pre-engaged)


a. Kelebihan

Motor starter tipe Konvensional memiliki kelebihan sebagai berikut:

Kontruksi pada motor starter tipe Konvensional Armaturenya seporos dengan pinion gear. Karena letak
gigi pinion seporos dengan armature, maka putaran gigi pinion dan putaran armature sama, jadi
putarannya menghasilkan gaya yang besar.

b. Kekurangan Motor starter tipe Konvensional memiliki kekurangan sebagai berikut:

Karena letak gigi pinion seporos dengan armature, maka putaran gigi pinion dan putaran armature
sama, maka memerlukan tenaga listrik yang besar untuk menggerakkan engine.

2. Reduction Type Starter Motor

Gambar II.10. Reduction Type Starter Motor

a. Kelebihan

Kontruksi pada motor starter tipe reduksi armaturenya tidak seporos dengan gigi pinion tapi putaran
dari armaturenya di reduksikan (diturunkan) oleh idle gear sampai sepertiganya. Maka putaran yang
dihaslkan sangat kuat karena memilki idlle gear.

b. Kekurangan

Karena putaran angkernya direduksikan (diturunkan) maka putarannya tidak cepat seperti pada motor
starter tipe konvensional.

3. Planetary Type Starter Motor

Gambar II.11. Planetary Type Starter Motor


a. Kelebihan

Sistem stater dengan motor stater tipe planetary pada prinsipnya sama dengan motor stater tipe
lainnya. Motor stater jenis planetary termasuk pada jenis motor stater reduksi karena putaran armature
diturunkan untuk mendapatkan tenaga putar yang lebih kuat. Mekanisme penurun putaran motor stater
jenis ini menggunakan unit roda gigi planetary. Reduksi model planetary memungkinkan motor stater
bekerja pada kecepatan tinggi dibandingkan dengan motor stater tipe konvensional. Kecepatan motor
yang lebih tinggi menghasilkan torsi yang lebih besar. Keuntungan dari motor stater jenis ini adalah lebih
kompak, lebih ringan, dan output torsi yang lebih ringan.

Komponen-komponen utama motor stater tipe ini secara umum sama dengan motor stater tipe
konvensional, namun ukuran aramature, kumparan medan dan lainnya lebih kecil. Perbedaan yang
mencolok pada motor stater tipe ini adalah komponen untuk mereduksi putaran motor dengan unit
roda gigi planetary. Unit gigi planetary terdiri dari beberapa komponen, yaitu ring gear, gigi planetary,
pembawa gigi planetary dan poros pembawa (carrier shaft). Armature menghasilkan putaran yang
tinggi. Putaran ini sebagai input pada sistem gigi planetary. Output dari sistem roda gigi planetary adalah
putaran yang lebih lambat dibandingkan dengan putaran armature tetapi dengan torsi yang lebih tinggi.

Putaran gigi planetary akan menyebabkan poros pembawa ( poros gigi planetary ) juga ikut berputar.
Perbandingan gigi antara gigi poros armature : gigi planetary : gigi ring gear adalah 11 : 15 : 43 yang
menghasilkan perbandingan reduksi sebesar 5, dengan demikian kecepatan putaran poros armature
akan turun menjadi 1/5 dari putaran poros armature sebenarnya.

b. Kekurangan

Karena putaran angkernya direduksikan (diturunkan)oleh gigi planetary, maka putarannya tidak cepat
seperti pada motor starter tipe konvensional.

F. Prinsip Kerja Sistem Starter

1. Medan Elektromagnetik

Dalam ilmu Fisika, medan elektromagnetik adalah suatu medan yang dibentuk dengan menggerakkan
muatan listrik (arus listrik) yang menyebabkan munculnya gaya di muatan listrik yang bergerak
lainnya.Arus mengalir melalui sepotong kawat membentuk suatu medan magnet (M) di sekeliling kawat.

Gambar II.12. Medan Elektromagnetik

2. Kaidah Tangan Kiri Fleming


a. Ibu jari menunjukkan arah gaya elektromagnetik

b. Jari telunjuk menunjukkan arah medan magnet

c. Jari tengah menunjukkan arah aliran arus listrik

Gambar II.13. Kaidah Tangan Kiri Fleming

3. Prinsip Kerja Motor Stater

Sesuai dengan kaidah tangan kiri fleming. Jika di tengah tengah medan magnet dialirkan arus listrik
maka akan timbul gaya elektromagnet. Pada gambar disamping , medan magnet dari kutup utara (N)
menuju kutup selatan (S). Di tengah tengah medan magnet diletakkan konduktor yang dialiri arus,
sehingga akan timbul gaya elektromagnetik yang menyebabkan konduktor bisa berputar.

Gambar II.14. Prinsip Kerja Motor starter

G. Cara Kerja Sistem Starter

1. Pada Saat Motor Switch On (ST)

Gambar II.15.Pada Saat Motor Switch On (ST)

Arus listrik mengalir :

a. Baterai -----> kontak -----> terminal 50 -----> hold coil -----> massaSehingga : Ada kemagnetan yang
menarik plunyer (ke kanan)

b. Baterai -----> kontak -----> terminal 50 -----> kumparan pull coil -----> terminal C -----> Kumparan
Medan -----> anker -----> massaSehingga:
1) Magnetik switch ,plunyer tertarik /aktif

2) Pinion maju dan berputar lambat (arus nya masih kecil, lewat kontak)

3) Main Swtch mulai terhubung

2. Pada Saat Pinion Berkaitan Penuh

Gambar II.16.Pada Saat Pinion Berkaitan Penuh

Arus listrik mengalir :

a. Baterai -----> kontak -----> terminal 50 -----> kumparan penahan -----> massa

b. Baterai -----> terminal B -----> terminal C -----> Kumparan medan -----> kumparan angker ----->
MassaSehingga:

Motor akan tertahan terkait dengan pinion dan berputar cepat (arus dari battery langsung lewat main
switch ke motor).

3. Pada Saat Starter Switch OFF

Gambar II.17.Pada Saat Starter Switch OFF

a. Baterai -----> Terminal B -----> Main switch -----> Terminal C -----> Kumparan pull coil -----> Hold coil
-----> Massa

b. Baterai -----> Terminal B -----> Main switch -----> Terminal C -----> Kumparan medan angker ----->
Massa

Sehingga:
Kemagnetan plunyer berbalik (sesuai arah aliran listriknya) sehingga Plunyer akan bergerak maju
sehingga pinion tertarik mundur dan main switch terputus

H. Sistem Listrik Starter Pada Mobil

Sistem Starter Mobil merupakan suatu mesin atau engine tidak dapat mulai hidup (start) dengan
sendirinya, maka mesin tersebut memerlukan tenaga dari luar untuk memutarkan poros engkol dan
membantu untuk menghidupkan. Dari beberapa cara yang sudah ada pada saat ini, mobil pada
umumnya menggunakan siatu motor listrik, digabungkan dengan magnetic switch (solenoid) yang
memindahkan gigi pinion yang berputar ke ring gear yang dipasangkan pada bagian luar dari fly wheel
(roda gila), sehingga ketika ring gear dapat berputar maka secara otomatis poros engkol pun juga ikut
berputar. Suatu motor starter harus dapat menghasilkan momen yang besar dari tenaga yang kecil yang
tersedia pada baterai atau aki

Gambar II.18.Sistem Listrik Starter Pada Mobil

Sistem starter adalah bagian dari sistem pada kendaraan yang berfungsi untuk memberikan putaran
awal untuk engine agar dapat menjalankan siklus kerjanya. Dengan memutar fly wheel, dan poros
engkol dapat berputar, sehingga engine mendapat putaran awal dan selanjutnya dapat bekerja
memberikan putaran dengan sendirinya melalui siklus pembakaran pada ruang bakar.

a. Komponen Sistem Starter Pada Mobil

1) Kunci Kontak / Sarting Switch

Fungsi starting switch atau yang dikenal juga dengan istilah kunci kontak berfungsi untuk memutuskan
dan menghubungkan baterai dengan komponen- komponen dalam sistem starter dan komponen
kelistrikan lainnya.

2) Baterai (Aki)

Baterai atau aki pada mobil berfungsi untuk menyimpan energi listrik dalam bentuk energi kimia, yang
akan digunakan untuk mensuplai (menyediakan) listik ke sistem starter, sistem pengapian, lampu-lampu
dan komponen komponen kelistrikan lainnya
3) Motor Starter

Motor Starter berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi energi gerak (mekanik), yang digunakan
untuk memutar engine (melalui poros engkol) pertama kali, untuk membatu engine tersebut hidup.

4) Sekering (Fuse)

Sekering (fuse) berfungsi sebagai pembatas arus (pengaman) agar tidak terjadi kelebihan tegangan yang
akan menyebabkan kerusakan pada setiap komponen sistem kelistrikan.

5) Kabel

Kabel berfungsi sebagai penghubung komponen – komponen sistem kelistrikan pada mobil. Untuk
penghubung pada sistem starter biasanya digunakan kabel yang cukup besar karena kabel tersebut juga
dilewati arus yang cukup besar.Pada sistem pengapian yang dilengkapi dengan balast resistor, biasanya
sistem starter juga dilengkapi dengan dioda atau dengan relay, yang berfungsi untuk mengalirkan arus
dari baterai ke ignition coil tanpa melalui balast resistor ketika pada saat starter, dan mencegah agar
arus tidak kembali ke motor starter setelah mesin hidup (posisi IG).

b. Cara kerja sistem starter pada mobil

1) Pada saat Kunci Kontak ON

Pada saat kunci kontak ON listrik dari terminal positif baterai akan mengalir menuju ke terminal B pada
switch magnet dari motor starter. Listrik akan dialirkan ke hold in coil pada switch magnet sehingga akan
timbul kemagnetan pada hold in coil. Kemagnetan pada hold in coil ini akan membuat kontak plate akan
tertarik dan terdorong maju karena gaya magnet dari hold in coil tersebut dan membuat Terminal C dan
terminal B pada switch magnet akan saling terhubung. Dengan terhubungnya terminal C dan terminal B
oleh kontak plate , maka aliran listrik dari postif aki akan mengalir juga menuju terminal B. Sementara di
saat kontak plate maju tertarik , kontak plate juga akan menarik drive lever yang mengakibatkan starter
clutch terdorong dan mendorong pinion gear untuk berhubungan dengan fly whell. Aliran listrik di
terminal B akan diteruskan ke field coil, sehingga field coil akan menjadi magnet. Aliran listrik juga akan
diteruskan ke armature , sehingga armature pun ikut menjadi magnet. Kemagnetan antara field in coil
dan armature ini akan membuat armature coil berputar , sehingga pinion gear pun akan ikut berputar.
Dengan berputarnya pinion gear ini akan membuat flywheel pun ikut berputar.

2) Pada Saat Kunci Kontak OFF

Pada saat kunci kontak off, maka aliran listrik ke terminal B pada switch magnet dari motor starter pun
akan terputus yang mengakibatkan kemagnetan pada hold in coil hilang. Dengan hilangnya kemagnetan
pada field in coil maka kontak plate akan tertarik kembali ke posisi semula oleh karena tekanan dari per
yang ada pada switch magnet. Kembalinya kontak plate pada posisi semula ini akan membuat drive
lever akan kembali ke posisi semula yang berakibat starter clutch dan pinion gear kembali ke posisi
semula dan memutuskan hubungan dengan flywheell. Sehingga flywheel yang berputar karena hasil
tenaga dari pembakaran pada ruang bakar , tidak akan membuat motor starter berputar , yang dapat
membuat motor starter menjadi rusak.

I. Sistem Listrik Starter Pada Motor

c. Komponen Sistem Starter Elektrik Pada Sepeda Motor

1) Baterai

Merupakan sebuah alat elektro-kimia yang dibuat untuk mensuplai energi listrik tegangan rendah (pada
sepeda motor menggunakan 6 Volt dan atau 12 Volt) ke sistem pengapian, starter, lampu dan
komponen kelistrikan lainnya. Baterai menyimpan listrik dalam bentuk energi kimia, yang dikeluarkan
apabila diperlukan sesuai beban/sistem yang memerlukannya.

2) Kunci Kontak,

Berfungsi sebagai saklar utama untuk menghubung dan memutus (On-Off) rangkaian kelistrikan sepeda
motor.

3) Relay Starter (Magnetic Switch)

Sebagai relay utama system starter yang berfungsi untuk mengurangi rugi tegangan yang disalurkan dari
baterai ke motor starter.

4) Saklar Starter (Starter Switch),

Berfungsi sebagai saklar starter yang bekerja pada saat kunci kontak pada posisi ON.

5) Motor Starter,

Merupakan motor starter listrik (kebanyakan tipe DC) yang berfungsi untuk mengubah tenaga kimia
baterai menjadi tenaga putar yang mampu memutarkan poros engkol untuk menghidupkan mesin.
Gambar II.19. Komponen utama Sistem Stater Elektrik pada Sepeda Motor

d. Prinsip KerjaSistem Starter Elektrik Pada Sepeda Motor

1) Saat Kunci Kontak Off

Hubungan sumber tegangan dengan rangkaian sistem starter terputus, tidak ada arus yang mengalir
sehingga sistem starter tidak dapat digunakan.

2) Saat Kunci Kontak On

a. Kunci kontak posisi ON, tetapi tombol starter tidak ditekan. Tombol starter tidak ditekan (posisi OFF)
menyebabkan arus dari sumber tegangan (baterai) belum mengalir ke sistem starter sehingga sistem
starter belum bekerja

b. Kunci kontak posisi ON dan tombol starter ditekan. Apabila tombol starter ditekan (posisi START) pada
saat kunci kontak ON, maka kemudian sistem starter akan mulai bekerja dan arus akan mengalir :Baterai
⇒Sekering ⇒Kunci Kontak (ON) ⇒Kumparan RelayStarter ⇒Tombol Starter (START) ⇒massa.Kondisi ini
akan menyebabkan terjadinya kemagnetan pada kumparan relay starter sehingga menghubungkan arus
utama starter dari baterai menuju ke motor starter. Motor starter mengubah arus listrik dari baterai
menjadi tenaga gerak putar, kemudian memutarkan poros engkol mesin untuk menghidupkan mesin.

Gambar II.20. Rangkaian system stater sepeda motor Supra

Cara kerjannya adalah :

Pada saat kunci kontak on, saklar stater ditekan, arus mengalir :

BATTERAY POSITIF – SEKRING – KUNCI KONTAK – RELAY STATER – SAKLAT STATER – MASSA

Didalam relay stater terdapat kumparan, sehingga jika arus mengalir ke dalam kumparan relay stater,
maka relay stater akan menjadi magner, dan plunyer pada relay stater akan menghubungkan terminal
kabel besar dari positif batteray dan yang menuju motor stater, sehingga aliran arusnya menjadi :

BATTERAY POSITIF – TERMINAL RELAY STATER – MOTOR STATER – MASSA


Karena motor stater mendapatkan aliran arus, maka motor stater berputar, memutarkan mesin.

e. Mekanisme Penggerak / Penghubung Sistem Starter

Motor starter tidak terhubung secara langsung dengan poros engkol, melainkan dihubungkan melalui
mekanisme penggerak/ penghubung. Tujuan mekanisme penghubung ini antara lain :

1. Meningkatkan momen putar motor starter melalui perbandingan/reduksi roda gigi perantara, dan

2. Memungkinkan ditambahkannya mekanisme kopling satu arah yang akan melepaskan hubungan
putaran motor starter dengan poros engkol setelah mesin hidup.

Terdapat dua jenis mekanisme penggerak/penghubung motor starter pada sepeda motor, yaitu:

1. Mekanisme penghubung menggunakan sprocket & rantai penggerak.

2. Mekanisme penghubung menggunakan roda gigi (gear).

f. Mekanisme Kopling Satu Arah

Mesin akan mulai berputar karena digerakkan oleh motor listrik melalui perantaraan rantai starter atau
roda gigi. Agar setelah mesin hidup motor starter tidak ikut berputar pada rotor flywheel dipasangkan
mekanisme kopling satu arah.

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikanrahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

Makalah ini merupakan salah satu tugas Disusun untuk memenuhi tugas mata Teknik Listrik dan
Elektronika Lanjut. Dalam makalah ini penulis membahas mengenai Sistem Listrik Starter yang di
dalamnya berisi pembahasan tentang pengertian, prinsip kerja, Komponen dan lain lain

Dalam pembuatan makalah ini, penulis menyadari adanya berbagai kekurangan, baik dalam isi materi
maupun penyusunan kalimat. Namun demikian, perbaikan merupakan hal yang berlanjut sehingga kritik
dan saran untuk penyempurnaan makalahini sangat penulis harapkan. Akhirnya penulis menyampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membaca dan mempelajari makalah ini.
Surakarta, 5 Maret 2014

Penulis

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Suatu mesin tidak dapat mulai hidup (start) dengan serndirinya, maka mesintersebut memerlukan
tenaga dari luar untuk memutarkan poros engkol danmembantu untuk menghidupkan.Hal itulah yang
menyebabkan keharusan adanya sisten starter pada kendaraaa, mobil padaumumnya menggunakan
motor listrik yang digabungkan dengan magnetic switch yangmemindahkan gigi pinion yang berputar ke
ring gear yang dipasangkan ke padabagian luar dari fly wheel, sehingga ring gear berputar ( dan juga
poros engkol ).

Pada jaman dulu sebelu motor starter ditemukan untuk menghidupkan kendaraan dibutuhkan tenaga
dari seseorang untuk memutar poros engkol, selain itu ada juga motor starter yang meggunakan energy
listrik namun masih sangat kuno,seiring perkembangan jaman kini telah bayak ditemukan motor starter
yang lebih modern dan tentunya lebih baik.

Motor starter harus dapat menghasilkan momen yang besar dari tenaga yang kecilyang tersedia pada
baterai. Hal lain yang harus diperhatikan ialah bahwa motorstarter harus sekecil mungkin. Untuk itulah ,
motor serie DC (arus searah) umumnya yang dipergunakan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Sistem Starter?

2. Apa fungsi dari komponen komponen Sistem Starter?

3. Bagaimana prinsip kerja Sistem Starter


C. Tujuan

1. Mengetahui Sistem Starter

2. Mengetahui fungsi dari Komponen Komponen Sistem Starter

3. Mengetahui prinsip kerja Sistem Starter

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Starter

Sistem starter adalah bagian dari sistem pada kendaraan untuk memberikan putaran awal bagi engine
agar dapat menjalankan siklus kerjanya. Dengan memutar fly wheel, engine mendapat putaran awal dan
selanjutnya dapat bekerja memberikan putaran dengan sendirinya melalui siklus pembakaran pada
ruang bakar.

B. Fungsi Sistem Starter

Mesin kendaraan tidak dapat hidup dengan sendirinya tanpa adanya alat penggerak tenaga dari luar
sebagai penggerak awal terjadinya proses pada motor bakar. Sistem stater pada motor bakar
dipasangkan berfungsi sebagai penggerak awal sehingga mesin dapat melakukan proses pembakaran
didalam ruang bakar. Motor stater sebagai penggerak mula harus dapat mengatasi tahanam-tahanan
motor misalnya :

1. Tekanan kompresi

2. Gesekan pada semua bagian yang bergerak

3. Hambatan dari minyak pelumas , sewaktu masih dingin kekentalannya.

C. Jenis Sistem Starter

1. Starter Mekanik
Adalah starter yang digerakkan dengan tenaga manusia, contohnya, kick starter (starter kaki), slenger
(starter untuk mesin diesel, dan beberapa type mobil lama)

2. Starter Elektrik

Adalah starter yang sumber tenaganya berasal dari arus listrik. Starter jenis ini banyak digunakan pada
mobil dan saat ini banyak diaplikasikan pada sepeda motor.

3. Strarter Pneumatik

Adalah starter yang sumber tenagannya dari udara yang bertekanan. Banyak dipakai pada mesin-mesin
kapal laut. Karena mesin kapal cukup besar, maka digunakan starter jenis ini.

D. Komponen Sistem Starter

1. Komponen Utama Sistem Starter

a. Saklar starter

Berfungsi mengalirkan arus listrik ke relay starter

b. Relay starter

Berfungsi mengalirkan arus yang besar ke motor starter

c. Motor starter

Berfungsi merubah tenaga listrik menjadi momen putar

Gambar II.1. Motor Stater

d. Batteray

Berfungsi sebagai sumber arus listrik


2. Komponen Motor Starter

a. Field Coil ( Kumparan Medan)

Terbuat dari tembaga yang dililitkan pada core motor starter berfungsi untuk membangkitkan medan
magnet, akan tetapi pada beberapa jenis sepeda motor biasanya pada motor starter sudah dilengkapi
dengan magnet permanen jadi tidak diperlukan field coil (kumparan medan) untuk membangkitkan
medan magnet.

b. Armature (jangkar)

Berfungsi merubah energy listrik menjadi energy mekanik, dalam bentuk gerak putar atau sebagai
penghasil momen putar.

Pada armature terdapat komutator yang bersentuhan langsung dengan brush yang berfungsi sebagai
terminal kumparan armature (jalan masuknya arus dari brush).

Gambar II.2. Armature

c. Yoke dan Pole Core

Yoke(rumahan starter) berfungsi sebagai tempat untuk mengikatkan pole core. Yoke terbuat dari logam
yang berbentuk silinder.

Sedangkan pole core berfungsi untuk menopang field coil dan memperkuat medan magnet yang
ditimbulkan field coil.

Gambar II.3.Yoke, Pole Core, dan Field coil

d. Brush (Sikat)

Brush terbuat dari tembaga lunak, dan berfungsi untuk meneruskan arus listrik dari field coil ke
armature coil langsung ke massa melalui komutator. Umumnya sarter memiliki empat buah brush, yang
dikelompokkan menjadi dua.

· Dua buah disebut dengan brush positif.

· Dua buah disebut dengan brush negative.


Gambar II.4. Brush

e. Sarter Clutch

Sarter clutch berfugsi untuk memindahkan momen punter saft kepada roda penerus, sehingga dapat
berputar.Sarter clutch juga berfungsi sebagai pengamandari armature coil bilamana roda penerus
cenderung memutarkan pinion gear

Gambar II.5. Starter Clutch

f. Sakelar Magnet (Magnetic Switch)

Sakelar magnet digunakan untuk menghubungkan dan melepaskan pinion gear ke/dari roda penerus,
sekaligus mengalirkan arus listrik yang besar pada sirkuitmotor starter melalui teminal utama.

Gambar II.6. Sakelar Magnet

g. Armetur Brake

Armature brake berfungsi sebagai pengereman putaran armature setelah lepas dari perkaitan dengan
roda penerus.

Gambar II.7. Armetur Brake

h. Driver Lever

Drive lever berfungsi untuk mendorong pinion gear kea rah posisi berkaitan dengan roda penerus. Dan
melepas perkaitan pinion gear dari perkaitan roda penerus.

Gambar II.8. Driver Lever


E. Type Motor Starter

Motor Starter Pada Kendaraan Terbagi Menjadi beberapa type, antara lain :

1. Conventional Type Starter Motor (pre-engaged)

Gambar II.9. Conventional Type Starter Motor (pre-engaged)

a. Kelebihan

Motor starter tipe Konvensional memiliki kelebihan sebagai berikut:

Kontruksi pada motor starter tipe Konvensional Armaturenya seporos dengan pinion gear. Karena letak
gigi pinion seporos dengan armature, maka putaran gigi pinion dan putaran armature sama, jadi
putarannya menghasilkan gaya yang besar.

b. Kekurangan Motor starter tipe Konvensional memiliki kekurangan sebagai berikut:

Karena letak gigi pinion seporos dengan armature, maka putaran gigi pinion dan putaran armature
sama, maka memerlukan tenaga listrik yang besar untuk menggerakkan engine.

2. Reduction Type Starter Motor

Gambar II.10. Reduction Type Starter Motor

a. Kelebihan

Kontruksi pada motor starter tipe reduksi armaturenya tidak seporos dengan gigi pinion tapi putaran
dari armaturenya di reduksikan (diturunkan) oleh idle gear sampai sepertiganya. Maka putaran yang
dihaslkan sangat kuat karena memilki idlle gear.
b. Kekurangan

Karena putaran angkernya direduksikan (diturunkan) maka putarannya tidak cepat seperti pada motor
starter tipe konvensional.

3. Planetary Type Starter Motor

Gambar II.11. Planetary Type Starter Motor

a. Kelebihan

Sistem stater dengan motor stater tipe planetary pada prinsipnya sama dengan motor stater tipe
lainnya. Motor stater jenis planetary termasuk pada jenis motor stater reduksi karena putaran armature
diturunkan untuk mendapatkan tenaga putar yang lebih kuat. Mekanisme penurun putaran motor stater
jenis ini menggunakan unit roda gigi planetary. Reduksi model planetary memungkinkan motor stater
bekerja pada kecepatan tinggi dibandingkan dengan motor stater tipe konvensional. Kecepatan motor
yang lebih tinggi menghasilkan torsi yang lebih besar. Keuntungan dari motor stater jenis ini adalah lebih
kompak, lebih ringan, dan output torsi yang lebih ringan.

Komponen-komponen utama motor stater tipe ini secara umum sama dengan motor stater tipe
konvensional, namun ukuran aramature, kumparan medan dan lainnya lebih kecil. Perbedaan yang
mencolok pada motor stater tipe ini adalah komponen untuk mereduksi putaran motor dengan unit
roda gigi planetary. Unit gigi planetary terdiri dari beberapa komponen, yaitu ring gear, gigi planetary,
pembawa gigi planetary dan poros pembawa (carrier shaft). Armature menghasilkan putaran yang
tinggi. Putaran ini sebagai input pada sistem gigi planetary. Output dari sistem roda gigi planetary adalah
putaran yang lebih lambat dibandingkan dengan putaran armature tetapi dengan torsi yang lebih tinggi.

Putaran gigi planetary akan menyebabkan poros pembawa ( poros gigi planetary ) juga ikut berputar.
Perbandingan gigi antara gigi poros armature : gigi planetary : gigi ring gear adalah 11 : 15 : 43 yang
menghasilkan perbandingan reduksi sebesar 5, dengan demikian kecepatan putaran poros armature
akan turun menjadi 1/5 dari putaran poros armature sebenarnya.

b. Kekurangan

Karena putaran angkernya direduksikan (diturunkan)oleh gigi planetary, maka putarannya tidak cepat
seperti pada motor starter tipe konvensional.

F. Prinsip Kerja Sistem Starter


1. Medan Elektromagnetik

Dalam ilmu Fisika, medan elektromagnetik adalah suatu medan yang dibentuk dengan menggerakkan
muatan listrik (arus listrik) yang menyebabkan munculnya gaya di muatan listrik yang bergerak
lainnya.Arus mengalir melalui sepotong kawat membentuk suatu medan magnet (M) di sekeliling kawat.

Gambar II.12. Medan Elektromagnetik

2. Kaidah Tangan Kiri Fleming

a. Ibu jari menunjukkan arah gaya elektromagnetik

b. Jari telunjuk menunjukkan arah medan magnet

c. Jari tengah menunjukkan arah aliran arus listrik

Gambar II.13. Kaidah Tangan Kiri Fleming

3. Prinsip Kerja Motor Stater

Sesuai dengan kaidah tangan kiri fleming. Jika di tengah tengah medan magnet dialirkan arus listrik
maka akan timbul gaya elektromagnet. Pada gambar disamping , medan magnet dari kutup utara (N)
menuju kutup selatan (S). Di tengah tengah medan magnet diletakkan konduktor yang dialiri arus,
sehingga akan timbul gaya elektromagnetik yang menyebabkan konduktor bisa berputar.

Gambar II.14. Prinsip Kerja Motor starter

G. Cara Kerja Sistem Starter

1. Pada Saat Motor Switch On (ST)


Gambar II.15.Pada Saat Motor Switch On (ST)

Arus listrik mengalir :

a. Baterai -----> kontak -----> terminal 50 -----> hold coil -----> massaSehingga : Ada kemagnetan yang
menarik plunyer (ke kanan)

b. Baterai -----> kontak -----> terminal 50 -----> kumparan pull coil -----> terminal C -----> Kumparan
Medan -----> anker -----> massaSehingga:

1) Magnetik switch ,plunyer tertarik /aktif

2) Pinion maju dan berputar lambat (arus nya masih kecil, lewat kontak)

3) Main Swtch mulai terhubung

2. Pada Saat Pinion Berkaitan Penuh

Gambar II.16.Pada Saat Pinion Berkaitan Penuh

Arus listrik mengalir :

a. Baterai -----> kontak -----> terminal 50 -----> kumparan penahan -----> massa

b. Baterai -----> terminal B -----> terminal C -----> Kumparan medan -----> kumparan angker ----->
MassaSehingga:

Motor akan tertahan terkait dengan pinion dan berputar cepat (arus dari battery langsung lewat main
switch ke motor).

3. Pada Saat Starter Switch OFF


Gambar II.17.Pada Saat Starter Switch OFF

a. Baterai -----> Terminal B -----> Main switch -----> Terminal C -----> Kumparan pull coil -----> Hold coil
-----> Massa

b. Baterai -----> Terminal B -----> Main switch -----> Terminal C -----> Kumparan medan angker ----->
Massa

Sehingga:

Kemagnetan plunyer berbalik (sesuai arah aliran listriknya) sehingga Plunyer akan bergerak maju
sehingga pinion tertarik mundur dan main switch terputus

H. Sistem Listrik Starter Pada Mobil

Sistem Starter Mobil merupakan suatu mesin atau engine tidak dapat mulai hidup (start) dengan
sendirinya, maka mesin tersebut memerlukan tenaga dari luar untuk memutarkan poros engkol dan
membantu untuk menghidupkan. Dari beberapa cara yang sudah ada pada saat ini, mobil pada
umumnya menggunakan siatu motor listrik, digabungkan dengan magnetic switch (solenoid) yang
memindahkan gigi pinion yang berputar ke ring gear yang dipasangkan pada bagian luar dari fly wheel
(roda gila), sehingga ketika ring gear dapat berputar maka secara otomatis poros engkol pun juga ikut
berputar. Suatu motor starter harus dapat menghasilkan momen yang besar dari tenaga yang kecil yang
tersedia pada baterai atau aki

Gambar II.18.Sistem Listrik Starter Pada Mobil

Sistem starter adalah bagian dari sistem pada kendaraan yang berfungsi untuk memberikan putaran
awal untuk engine agar dapat menjalankan siklus kerjanya. Dengan memutar fly wheel, dan poros
engkol dapat berputar, sehingga engine mendapat putaran awal dan selanjutnya dapat bekerja
memberikan putaran dengan sendirinya melalui siklus pembakaran pada ruang bakar.

a. Komponen Sistem Starter Pada Mobil


1) Kunci Kontak / Sarting Switch

Fungsi starting switch atau yang dikenal juga dengan istilah kunci kontak berfungsi untuk memutuskan
dan menghubungkan baterai dengan komponen- komponen dalam sistem starter dan komponen
kelistrikan lainnya.

2) Baterai (Aki)

Baterai atau aki pada mobil berfungsi untuk menyimpan energi listrik dalam bentuk energi kimia, yang
akan digunakan untuk mensuplai (menyediakan) listik ke sistem starter, sistem pengapian, lampu-lampu
dan komponen komponen kelistrikan lainnya

3) Motor Starter

Motor Starter berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi energi gerak (mekanik), yang digunakan
untuk memutar engine (melalui poros engkol) pertama kali, untuk membatu engine tersebut hidup.

4) Sekering (Fuse)

Sekering (fuse) berfungsi sebagai pembatas arus (pengaman) agar tidak terjadi kelebihan tegangan yang
akan menyebabkan kerusakan pada setiap komponen sistem kelistrikan.

5) Kabel

Kabel berfungsi sebagai penghubung komponen – komponen sistem kelistrikan pada mobil. Untuk
penghubung pada sistem starter biasanya digunakan kabel yang cukup besar karena kabel tersebut juga
dilewati arus yang cukup besar.Pada sistem pengapian yang dilengkapi dengan balast resistor, biasanya
sistem starter juga dilengkapi dengan dioda atau dengan relay, yang berfungsi untuk mengalirkan arus
dari baterai ke ignition coil tanpa melalui balast resistor ketika pada saat starter, dan mencegah agar
arus tidak kembali ke motor starter setelah mesin hidup (posisi IG).

b. Cara kerja sistem starter pada mobil

1) Pada saat Kunci Kontak ON

Pada saat kunci kontak ON listrik dari terminal positif baterai akan mengalir menuju ke terminal B pada
switch magnet dari motor starter. Listrik akan dialirkan ke hold in coil pada switch magnet sehingga akan
timbul kemagnetan pada hold in coil. Kemagnetan pada hold in coil ini akan membuat kontak plate akan
tertarik dan terdorong maju karena gaya magnet dari hold in coil tersebut dan membuat Terminal C dan
terminal B pada switch magnet akan saling terhubung. Dengan terhubungnya terminal C dan terminal B
oleh kontak plate , maka aliran listrik dari postif aki akan mengalir juga menuju terminal B. Sementara di
saat kontak plate maju tertarik , kontak plate juga akan menarik drive lever yang mengakibatkan starter
clutch terdorong dan mendorong pinion gear untuk berhubungan dengan fly whell. Aliran listrik di
terminal B akan diteruskan ke field coil, sehingga field coil akan menjadi magnet. Aliran listrik juga akan
diteruskan ke armature , sehingga armature pun ikut menjadi magnet. Kemagnetan antara field in coil
dan armature ini akan membuat armature coil berputar , sehingga pinion gear pun akan ikut berputar.
Dengan berputarnya pinion gear ini akan membuat flywheel pun ikut berputar.

2) Pada Saat Kunci Kontak OFF

Pada saat kunci kontak off, maka aliran listrik ke terminal B pada switch magnet dari motor starter pun
akan terputus yang mengakibatkan kemagnetan pada hold in coil hilang. Dengan hilangnya kemagnetan
pada field in coil maka kontak plate akan tertarik kembali ke posisi semula oleh karena tekanan dari per
yang ada pada switch magnet. Kembalinya kontak plate pada posisi semula ini akan membuat drive
lever akan kembali ke posisi semula yang berakibat starter clutch dan pinion gear kembali ke posisi
semula dan memutuskan hubungan dengan flywheell. Sehingga flywheel yang berputar karena hasil
tenaga dari pembakaran pada ruang bakar , tidak akan membuat motor starter berputar , yang dapat
membuat motor starter menjadi rusak.

I. Sistem Listrik Starter Pada Motor

c. Komponen Sistem Starter Elektrik Pada Sepeda Motor

1) Baterai

Merupakan sebuah alat elektro-kimia yang dibuat untuk mensuplai energi listrik tegangan rendah (pada
sepeda motor menggunakan 6 Volt dan atau 12 Volt) ke sistem pengapian, starter, lampu dan
komponen kelistrikan lainnya. Baterai menyimpan listrik dalam bentuk energi kimia, yang dikeluarkan
apabila diperlukan sesuai beban/sistem yang memerlukannya.

2) Kunci Kontak,

Berfungsi sebagai saklar utama untuk menghubung dan memutus (On-Off) rangkaian kelistrikan sepeda
motor.

3) Relay Starter (Magnetic Switch)

Sebagai relay utama system starter yang berfungsi untuk mengurangi rugi tegangan yang disalurkan dari
baterai ke motor starter.
4) Saklar Starter (Starter Switch),

Berfungsi sebagai saklar starter yang bekerja pada saat kunci kontak pada posisi ON.

5) Motor Starter,

Merupakan motor starter listrik (kebanyakan tipe DC) yang berfungsi untuk mengubah tenaga kimia
baterai menjadi tenaga putar yang mampu memutarkan poros engkol untuk menghidupkan mesin.

Gambar II.19. Komponen utama Sistem Stater Elektrik pada Sepeda Motor

d. Prinsip KerjaSistem Starter Elektrik Pada Sepeda Motor

1) Saat Kunci Kontak Off

Hubungan sumber tegangan dengan rangkaian sistem starter terputus, tidak ada arus yang mengalir
sehingga sistem starter tidak dapat digunakan.

2) Saat Kunci Kontak On

a. Kunci kontak posisi ON, tetapi tombol starter tidak ditekan. Tombol starter tidak ditekan (posisi OFF)
menyebabkan arus dari sumber tegangan (baterai) belum mengalir ke sistem starter sehingga sistem
starter belum bekerja

b. Kunci kontak posisi ON dan tombol starter ditekan. Apabila tombol starter ditekan (posisi START) pada
saat kunci kontak ON, maka kemudian sistem starter akan mulai bekerja dan arus akan mengalir :Baterai
⇒Sekering ⇒Kunci Kontak (ON) ⇒Kumparan RelayStarter ⇒Tombol Starter (START) ⇒massa.Kondisi ini
akan menyebabkan terjadinya kemagnetan pada kumparan relay starter sehingga menghubungkan arus
utama starter dari baterai menuju ke motor starter. Motor starter mengubah arus listrik dari baterai
menjadi tenaga gerak putar, kemudian memutarkan poros engkol mesin untuk menghidupkan mesin.

Gambar II.20. Rangkaian system stater sepeda motor Supra


Cara kerjannya adalah :

Pada saat kunci kontak on, saklar stater ditekan, arus mengalir :

BATTERAY POSITIF – SEKRING – KUNCI KONTAK – RELAY STATER – SAKLAT STATER – MASSA

Didalam relay stater terdapat kumparan, sehingga jika arus mengalir ke dalam kumparan relay stater,
maka relay stater akan menjadi magner, dan plunyer pada relay stater akan menghubungkan terminal
kabel besar dari positif batteray dan yang menuju motor stater, sehingga aliran arusnya menjadi :

BATTERAY POSITIF – TERMINAL RELAY STATER – MOTOR STATER – MASSA

Karena motor stater mendapatkan aliran arus, maka motor stater berputar, memutarkan mesin.

e. Mekanisme Penggerak / Penghubung Sistem Starter

Motor starter tidak terhubung secara langsung dengan poros engkol, melainkan dihubungkan melalui
mekanisme penggerak/ penghubung. Tujuan mekanisme penghubung ini antara lain :

1. Meningkatkan momen putar motor starter melalui perbandingan/reduksi roda gigi perantara, dan

2. Memungkinkan ditambahkannya mekanisme kopling satu arah yang akan melepaskan hubungan
putaran motor starter dengan poros engkol setelah mesin hidup.

Terdapat dua jenis mekanisme penggerak/penghubung motor starter pada sepeda motor, yaitu:

1. Mekanisme penghubung menggunakan sprocket & rantai penggerak.

2. Mekanisme penghubung menggunakan roda gigi (gear).

f. Mekanisme Kopling Satu Arah

Mesin akan mulai berputar karena digerakkan oleh motor listrik melalui perantaraan rantai starter atau
roda gigi. Agar setelah mesin hidup motor starter tidak ikut berputar pada rotor flywheel dipasangkan
mekanisme kopling satu arah.

Anda mungkin juga menyukai