1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi
Ideologi berasal dari kata ”ideos” dan ”logos”, yang artinya cita-cita, cara pandang,
pemikiran, dan ilmu dalam bahasa Yunani. Pada perkembangannya, ideologi sering diartikan
sebagai seperangkat cita-cita atau ide yang menjadi sebuah keyakinan dan menentukan kerangka
berpikir seseorang untuk mewujudkan cita-cita tertentu berlandaskan ilmu pengetahuan.
Dengan demikian, ideologi pancasila dapat diartikan sebagai seperangkat ide atau cita-cita
yang menentukan keyakinan dan cara berpikir untuk mewujudkan suatu tujuan dengan
berlandaskan pada lima sila dalam pancasila.
Poin penting yang perlu kita garis bawahi di sini adalah ”berlandaskan pada lima sila atau
pancasila”. Ideologi berada pada tataran ide, cita-cita dan gagasan. Dalam penerapannya, setiap
tindakan individu sebagai bagian dari bangsa harus dipandu, didorong dan diarahkan oleh ide
dan cita-cita yang membentuk ideologi pancasila.
Singkatnya, oleh karena ideologi bangsa Indonesia yang disepakati adalah pancasila, maka
setiap tindakan kita sebagai warga negara dan bagaian dari masyarakat Indonesia harus selaras
dengan nilai-nilai pancasila.
2
2. Kedudukan
http://sosiologis.com/ideologi-pancasila
4. Sifat
Dimensi Realitas nilai yang terkandung dalam dirinya, bersumber dari nilai-nilai yang hidup
dalam masyarakat, terutama pada waktu ideologi itu lahir, sehingga mereka betul-betul
merasakan dan menghayati bahwa nilai-nilai dasar itu adalah milik mereka bersama. Pancasila
mengandung sifat dimensi realitas ini dalam dirinya.
Dimensi idealisme: ideologi itu mengandung cita-cita yang ingin dicapai dalam berbagai
bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pancasila bukan saja memenuhi
dimensi idealisme ini, melainkan juga berkaitan dengan dimensi realitas.
3
Dimensi fleksibilitas: ideologi itu memberikan penyegaran, memelihara, dan memperkuat
relevansinya dari waktu ke waktu se hingga bersifat dinamis dan demokratis. Pancasila
memiliki dimensi fleksibilitas karena memelihara, memperkuat relevansinya dari masa ke
masa.
5. Unsur
https://www.literasipublik.com/pengertian-ideologi-unsur-sifat-dan-fungsinya
6. Jenis-jenis
Kapitalisme
Paham atau ideologi kapitalisme adalah meyakini bahwa pemilik modal dapat melakukan
berbagai usaha untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Tokoh besar dalam
berkembangnya ideologi ini adalah Adam Smith yang menyerang merkantilisme melalui para
psiokrat karena menganggapnya kurang mendukung perekonomian masyarakat.
Para psiokrat itu beranggapan bahwa tanah adalah hal yang paling penting dalam pola
produksi. Adam Smith beranggapan ada kekuatan tersembunyi yang dapat mengatur pasar
sehingga pasar harus memiliki kebebasan dari investasi pemerintah.
Dalam hal ini pemerintah hanya bertugas untuk mengawasi semua pekerjaan yang dilakukan
rakyatnya. Beberapa negara yang menganut paham kapital adalah Spanyol, Belanda, Australia
Portugis dan Perancis.
Komunisme
4
Dalam paham komunisme maka akan didahulukan kepentingan umum dibandingkan
kepentingan pribadi atau golongan. Dalam ideologi ini juga disebutkan bahwa segala hal yang
terjadi dalam suatu negara akan dikuasai secara mutlak oleh negara tersebut.
Asal paham ini adalah dari Manifest der Kommunistischen yang ditulis Karl Marx dan
Friedrich Engels mengenai teori yang berisikan analisis pendekatan kepada perjuangan kelas
dan ekonomi kesejahteraan yang pernah menjadi salah satu gerakan paling berpengaruh di
dunia politik. Korea Utara, Laos, Kuba, Vietnam dan Tiongkok adalah negara-negara yang
menganut ideologi Komunisme.
Liberalisme
Ideologi liberal ini didasarkan pada pemahaman akan kebebasan adalah nilai politik paling
utama. Pada dasarnya harapan dari dikembangkannya ideologi ini adalah untuk mencapai
masyarakat yang bebas dengan ciri utamanya adalah kebebasan berpikir untuk setiap individu.
Konservatif
Konservatisme atau konservatif adalah paham yang memiliki beberapa unsur penting yang
harus ada di dalamnya yaitu sebagai berikut :
Filsafatnya adalah perubahan tidak selalu berarti sebuah kemajuan. Maka lebih baik
perubahan itu berlangsung tahap demi tahap tanpa harus mengguncang struktur sosial
politik dalam sebuah negara atau masyarakat yang bersangkutan
Inti pemikiran dari paham konservatisme ini adalah memelihara kondisi yang sudah ada
dan menjaga kestabilan yang dinamis serta statis
5
Landasan pemikiran konservatisme ini adalah bahwa manusia pada dasarnya adalah
lemah dan terdapat insting jahat di dalam dirinya. Sehingga diperlukan pola pengendalian
dengan aturan yang ketat
Memiliki sistem pemerintahan antara demokratis dan otoriter
Sosialisme
Seperti namanya yaitu berasal dari kata sosial maka ideologi ini dibuat dengan tujuan untuk
membentuk negara dengan kemakmuran berasal dari usaha secara kolektif dan membatasi
milik perseorangan.
Istilah sosialisme ini mulai digunakan pada awal abad ke 19 yang dalam Bahasa Inggris
digunakan pertama kali untuk menyebut para pengikut Robert Owen di tahun 1827.
Memang dalam penggunaan istilah sosialisme ini banyak digunakan untuk beragam konteks
tetapi kebanyakan kelompok percaya bahwa istilah tersebut berawal dari adanya pergolakan
kaum buruk industri dan buruh tani berdasarkan prinsip solidaritas serta perjuangan
masyarakat egalitarian. Anda bisa menemukan paham ini di Venezuela.
Fasisme
Ciri khas utama dari paham fasisme ini adalah mengagungkan kekuasaan tanpa adanya sistem
demokrasi. Sehingga dalam paham ini akan sangat terasa nasionalisme yang fanatik dan sikap
otoriter dari penguasanya.
Fasisme berasal dari fascis dalam Bahasa Latin yang berarti seikat tangkai-tangkai kayu yang
di tengahnya terdapat kapak. Fasis ini merupakan simbol kekuasaan dari para pejabat
pemerintahan negara yang digunakan oleh negara Jerman dan Italia.
Pancasila
Tentu seperti yang sudah kita ketahui bahwa Pancasila merupakan ideologi dari Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Pancasila berasal dari kata panca yang berarti lima dan sila
yang memiliki arti asas atau prinsip.
6
Sebagaimana namanya Pancasila memiliki lima poin dasar yang dijadikan sebagai ideologi
atau patokan masyarakat Indonesia dalam melakukan berbagai tindakan. Isi dari kelima sila
tersebut adalah sebagai berikut :
Kelima sila tersebut isinya sudah mengalami revisi dan melalui berbagai pertimbangan
matang agar dapat menjadi dasar dalam menjalankan kehidupan berbangsa serta bernegara
dengan baik.
Apapun yang terjadi di masyarakat sebenarnya dalam kembali lagi pada dasar negara
Indonesia yaitu Pancasila karena sudah ada banyak yang dapat dijelaskan dari kelima pasal
tersebut, apalagi sudah banyak juga butir pengamalan Pancasila yang diturunkan dari dasar
negara tersebut.
Sebenarnya ideologi memiliki ciri-ciri yaitu memiliki derajat yang tertinggi sebagai nilai
hidup berbangsa dan bernegara. Selain itu ideologi juga mewujudkan asas kerohanian,
pandangan hidup, pandangan dunia dan pedoman hidup dalam menjalankan kehidupan
bermasyarakat. Ada beberapa fungsi dari ideologi ini yaitu sebagai berikut :
Sebagai kekuatan untuk memberikan semangat serta motivasi pada individu, masyarakat
serta bangsa dan negara dalam menjalani kehidupan serta mencapai tujuannya
Sarana dalam memformulasikan serta mengisi kehidupan manusia secara individu
Jembatan pergeseran dari kendali dan kekuasaan dari generasi tua dengan generasi muda
agar kehidupan dapat berjalan tetap selaras dan tenteram.
https://salamadian.com/pengertian-macam-macam-ideologi/
7
2.2 Globalisasi
1) Definisi
Globalisasi adalah berasal dari kata Globalization. Global artinya dunia
sedangkan lization artinya adalah proses. Secara bahasa arti Globalisasi adalah Suatu proses
yang mendunia, suatu proses yang membuat manusia saling terbuka dan bergantung satu
sama lainnya tanpa batas waktu dan jarak.
2) Kedudukan
8
wawasan kita. Namun, jika kita justru menjadi masyarakat yang lupa akan kebudayaan
sendiri justru bisa jadi globalisasi akan membentuk masyarakat Indonesia menjadi
masyarakat yang kebarat-baratan. Sebenarnya, melalui globalisasi kita dapat bertukar
pengalaman mengenai budaya-budaya asing yang masuk ke dalam negeri. Dengan begitu
justru akan terjalin keharmonisan proses pertukaran informasi tersebut.
9
4) Karakteristik Globalisasi
1. Meningkatnya masalah bersama, seperti penyebaran virus penyakit yang terbawa dari
orang-orang migrasi, hutang luar negeri, dan pola-pola kejahatan internasional.
2. Meningkatnya interaksi kultural antar negara melalui media massa dan internet.
3. Negara-negara di dunia memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi karena pasar
dan produksi ekonomi. Kegiatan perekonomian yang dilaksanakan secara global
mendorong lahirnya organisasi World Trade Organization, pengawas pelaksanaan
ekonomi perdagangan internasional.
4. Perubahan dalam konsep ruang dan waktu, dimana batas teritorial negara semakin
memudar karena mudahnya migrasi penduduk. https://blog.ruangguru.com/pengertian-
dan-karakteristik-globalisasi
Sifat globalisasi adalah mendunia. Dari kata Global saja kita dapat artikan bahwasanya
bersifat mendunia atau meluas.
5) unsur globalisasi
Saling berhubungan = baik dalam bidang budaya, ekonomi, politik, teknologi, maupun
lingkungan.
Integrasi = globalisasi adalah suatu proses menyatunya persoalan,kepentingan, dan
kebutuhan masyarakat dunia.
Saling terkait = globalisasi sering dimaknai bahwa sistem ekonomi khususnya sistem
moneter dunia saat ini sangat tergantung antara satu dengan yang lain.
http://evanaannisa99.blogspot.com/2013/11/unsur-unsur-globalisasi.html
10
6) jenis-jenis globalisasi
Ada banyak sekali dampak globalisasi di bidang politik (baca; Pengertian Politik). Namun
secara umum, contoh globalisasi dibidang politik adalah sebagai berikut:
Hadirnya Politik di Suatu Negara, Indonesia merupakan negara yang yang memiliki
politik bebas-aktif. Artinya, Indonesia tidak memihak blok manapun tapi tetap aktif
dalam politik internasional, misalnya menjadi anggota PBB.
Organisasi Internasional Terbentuk, ada banyak sekali organisasi internasional
yang terbentuk dengan berbagai visi dan misi. Misalnya PBB, APEC, ASEAN, dan
lain sebagainya.
Adanya Kerjasama Antar Negara, integrasi negara-negara di dunia akan
menghasilkan kerjasama politik antar negara, baik itu kerjasama bilateral atau
multilateral yang akan menguntungkan masing-masing negara.
Hadirnya Ideologi Asing, ini tidak dapat dihindari karena globalisasi membuat
berbagai ideologi asing masuk ke tanah air. Sayangnya, jika ideologi asing tersebut
tidak sesuai dengan falsafah negara Indinesia, maka sangat berpotensi menimbulkan
kekacauan.
Ada Campur Tangan Negara Asing, ini adalah bentuk globalisasi yang dapat
menimbulkan kekacauan di suatu negara bila tidak dikendalikan dengan baik.
Contohnya, kita bisa melihat beberapa negara di Timur Tengah yang berperang akibat
campur tangan negara lain.
Masyarakat Perduli Pemerintahan, di era keterbukaan ini kita dapat melihat
masyarakat Indonesia ikut berpartisipasi dalam proses pemerintahan. Tentu saja hal
ini bisa memberikan dampak positif dan negatif terhadap pemerintahan itu sendiri.
Kehidupan sosial masyarakat Indonesia telah banyak mengalami perubahan karena adanya
globalisasi. Adapun beberapa contoh globalisasi di bidang sosial adalah sebagai berikut:
Masyarakat Tak Lagi Homogen, artinya di dalam masyarakat sudah tidak lagi
didominasi oleh suku tertentu. Misalnya di Jakarta, masyarakatnya sudah sangat
heterogen dimana masyarakatnya tidak didominasi suku Betawi karena telah
bercampur dengan suku lain, seperti Batak, Jawa, Ambon, Sunda, dan lain-lain.
11
Masuknya Bahasa Asing, ini dampak globalisasi yang sangat nyata kita lihat saat ini.
Tidak hanya bahasa Inggris saja, ada berbagai bahasa asing yang dipelajari
masyarakat Indonesia, misalnya Bahasa Mandarin, Arab, Prancis, dan lain-lain.
Kesetaraan Gender, bila dulu para wanita tidak dianggap dalam dunia kerja, hal
tersebut sudah tidak berlaku lagi. Saat ini para wanita sudah memiliki hak yang sama
dalam bekerja dan memperoleh karir yang baik.
Masyarakat Semakin Individualis, ini merupakan dampak buruk dari globalisasi
dalam kehidupan sosial. Globalisasi meningkatkan persaingan di masyarakat sehingga
individu semakin individualis.
Pudarnya Sikap Gotong-royong, Indonesia yang dulunya terkenal dengan sikap
gotong-royong lambat laun kehilangan identitasnya. Hal ini merupakan dampak dari
globalisasi yang terjadi di masyarakat.
Globalisasi memberikan dampak besar pada bidang ekonomi di berbagai negara. Adapun
beberapa contoh globalisasi di bidang ekonomi adalah sebagai berikut:
Kegiatan Ekspor dan Impor, ini adalah hubungan kerjasama antar negara di bidang
perekonomian. Ekspor-impor dapat meningkatkan devisa suatu negara dan memenuhi
kebutuhan di dalam negeri.
Munculnya Pasar Bebas, artinya setiap negara di kawasan tertentu dapat melakukan
kegiatan ekonomi satu sama lain. Misalnya pasar bebas di negara-negara Asia
Tenggara atau yang kita kenal dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Perusahaan Asing Masuk Indonesia, artinya perusahaan-perusahaan asing dapat
mengoperasikan bisnisnya di Indonesia dan saling menguntungkan satu sama lain.
Misalnya, restoran McDonalds, KFC, dan lain-lain.
Bisnis E-Commerce Tumbuh Pesat, perkembangan teknologi informasi merupakan
salah satu bentuk globalisasi. Hal tersebut kemudian membuat bisnise-commerce di
berbagai negara semakin menjamur, termasuk di Indonesia.
Masuknya Produk Luar Negeri, globalisasi membuat proses impor produk luar
lebih mudah. Hal tersebut mengakibatkan banyak sekali produk luar negeri masuk ke
Indonesia.
12
4. Contoh Globalisasi di Bidang Pendidikan
Globalisasi juga berdampak pada bidang pendidikan di berbagai negara. Adapun contoh
globalisasi di bidang pendidikan adalah sebagai berikut:
Ada cukup banyak dampak globalisasi terhadap budaya di Indonesia. Adapun beberapa
contoh globalisasi di bidang budaya adalah sebagai berikut:
Peningkatan Imigrasi, kehadiran orang asing ke Indonesia dalam jumlah yang cukup
besar dapat mengakibatkan terjadinya imigrasi.
Pengaruh pada busana masyarakat, dunia fashion sangat dinamis dan saling
mempengaruhi antar negara. Mode-mode pakaian yang sedang trend di luar negeri
dapat diterima dengan cepat di Indonesia, misalnya trend busana Korea.
Buday asing berkembang di Indonesia, ini merupakan dampak dari kemudahan
akses informasi dan komunikasi. Misalnya dalam dunia musik, banyak masyarakat
Indonesia yang dipengaruhi oleh musik-musik dari luar negeri, contohnya KPop.
Budaya lokal semakin luntur, sebagian besar generasi muda di Indonesia lebih
menyukai budaya asing ketimbang budaya lokal. Ini mengakibatkan budaya dalam
negeri hanya diketahui oleh orang-orang tertentu saja.
Pertukaran budaya antar negara, ini merupakan hal positif karena dapat
meningkatkan eksistensi budaya lokal di mata internasional.
13
6. Contoh Globalisasi di Bidang IPTEK
Ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat,
ini merupakan dampak positif dari globalisasi. Adapun contoh globalisasi di bidang IPTEK
adalah sebagai berikut:
14
2.3 Hubungan peran ideologi pancasila dalam globalisasi
Indonesia adalah negara yang mempunyai dasar ideologi negara yaitu Pancasila.
Pancasila lahir dari sebuah perjanjian luhur berdasarkan hasil musyawarah para pendiri
bangsa dan negara Indonesia dalam sidang BPUPKI yang dilaksanakan selama dua kali
masa persidangan, yaitu pada 29 Mei - 1 Juni 1945 dan 10-16 Juni 1945. Presiden Soekarno
saat berpidato dalam sidang BPUPKI pada 1 Juni 1945, mengatakan mengenai pentingnya
bangsa Indonesia memiliki sebuah "philosofische gronslaag" atau filosofi dasar yang
memuat pandangan tentang dunia dan kehidupan.
Sejak pertama kali ditetapkan sebagai dasar negara oleh PPKI pada 18 Agustus 1945,
tepat satu hari setelah bangsa Indonesia menyatakan kemerdekannya, Pancasila dianggap
sebagai sublimasi dari pandangan hidup dan nilai-nilai budaya yang mampu menyatukan
bangsa Indonesia. Keberagaman suku, ras, bahasa, dan agama, keberadaannya dapat
dipertanggungjawabkan baik secara moral maupun sosio-kultural. Sosio-kultural berarti
mencerminankan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia.
Oleh sebab itu, Pancasila kemudian menjadi norma dasar dalam penyelenggaraan
bernegara yang memiliki kedudukan sebagai sumber dari segala sumber hukum tertinggi,
menjadi pandangan hidup bagi bangsa Indonesia, dan jiwa yang mencerminkan kepribadian
bangsa Indonesia. Sebagai dasar negara, Pancasila menjadi norma dasar dalam
penyelenggaraan bernegara, sekaligus menjadi sumber dari segala sumber hukum yang
menjadi cita-cita bersama bangsa Indonesia.
Globalisasi telah menjadi sifat alami kedua bagi Indonesia selama berabad-abad. Sejak
abad ke-7, jalinan rute perdagangan nusantara telah memompa barang, sistem kepercayaan,
dan populasi yang beraneka ragam masuk dan keluar dari negara kepulauan tersebut, dari
Persia kuno, kekaisaran China, dan negeri-negeri jauh lainnya.
15
mengarah pada pasar bebas dapat mengakibatkan meningkatnya efisiensi dan kompetitif
yang tinggi di berbagai bidang kehidupan.
Pada era globalisasi seperti sekarang ini, setiap negara dituntut untuk selalu lebih
maju mengikuti setiap perkembangan demi perkembangan, yang terkadang jauh dari sebuah
keteraturan. Pihak yang diuntungkan dalam situasi tersebut, tentunya adalah negara-negara
maju yang memiliki tingkat kemapanan dan kemampuan yang jauh lebih tinggi jika
dibandingkan dengan negara-negara berkembang. Suka atau tidak suka, mau ataupun tidak
mau, bangsa Indonesia harus mengikuti. Apabila Indonesia tidak mengikuti arus globalisasi,
bisa jadi Indonesia menjadi negara tertinggal dan mungkin disebut negara "primitive".
Indonesia percaya begitu saja pada wacana akademis yang mengatakan bahwa
globalisasi itu berbeda dengan imperialism, karena imperialisme didasarkan pada dominasi
dan eksploitasi, sedangkan globalisasi didasarkan pada prinsip saling ketergantungan yang
saling menguntungkan. Kita juga percaya bahwa gelombang perdagangan yang bernama
globalisasi tersebut pada akhirnya akan menggerakkan negara dan bangsa menuju lautan
kemakmuran pada tingkat yang belum pernah dicapai.
Globalisasi telah memberikan tantangan baru yang mau tidak mau harus di hadapi dan
di sikapi oleh semua elemen masyarakat. Tantangan di era globalisasi yang bisa mengancam
eksistensi kepribadian bangsa, dan kini mau tak mau, suka tak suka bangsa Indonesia berada
di pusaran arus globalisasi dunia. Tetapi diingat bahwa bangsa dan negara Indonesia tak
mesti kehilangan jati diri, kendati hidup ditengah-tengah pergaulan dunia.
Rakyat yang tumbuh di atas kepribadian bangsa asing mungkin saja mendatangkan
kemajuan, tetapi kemajuan tersebut akan membuat rakyat tersebut menjadi asing dengan
dirinya sendiri. Mereka kehilangan jati diri yang sebenarnya sudah jelas tergambar dari
nilai-nilai luhur pancasila.
Dalam arus globalisasi saat ini dimana tidak ada lagi batasan-batasan yang jelas antar
setiap bangsa Indonesia, rakyat dan bangsa Indonesia harus lebih bisa membuka diri.
Permasalahan yang paling utama dihadapi oleh Pancasila terutama mengenai masalah
penghayatan dan pengamalannya.
Era keterbukaan sudah mulai mengakar kuat di era globalisasi seperti sekarang ini,
sehingga identitas nasional adalah salah satu bagian mutlak yang harus dipegang agar tidak
hilang dan terbawa arus globalisasi. Untuk dapat mangatasi dampak-dampak yang
ditimbulkan sebagai akibat dari globalisasi tersebut, maka Pancasila sebagai pandangan
hidup dan dasar negara harus tetap menjadi pijakan dalam bersikap karena Pancasila yang
16
dijadikan sebagai dasar negara dan ideologi nasional bangsa Indonesia, memiliki posisi yang
abadi di dalam jiwa bangsa Indonesia.
Peran Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara memegang peranan penting.
Pancasila akan menilai nilai-nilai mana saja yang bisa diserap untuk disesuaikan dengan
nilai-nilai Pancasila sendiri. Dengan begitu, nilai-nilai baru yang berkembang nantinya tetap
berada di atas kepribadian bangsa Indonesia. Pasalnya, setiap bangsa di dunia sangat
memerlukan pandangan hidup agar mampu berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas arah
dan tujuan yang hendak dicapai.
Dengan pandangan hidup, suatu bangsa mempunyai pedoman dalam memandang setiap
persoalan yang dihadapi serta mencari solusi dari persoalan tersebut. Dalam pandangan
hidup terkandung konsep mengenai dasar kehidupan yang dicita-citakan suatu bangsa. Juga
terkandung pikiran-pikiran terdalam dan gagasan suatu bangsa mengenai wujud kehidupan
yang dicita-citakan. Pada akhirnya pandangan hidup bisa diterjemahkan sebagai sebuah
kristalisasi dari nilai-nilai yang dimiliki suatu bangsa yang diyakini kebenarannya serta
menimbulkan tekad bagi bangsa yang bersangkutan untuk mewujudkannya.
Namun dibalik itu semua tak luput dari kesadaran dan intropeksi diri kita masing-
masing. Karena itu, dalam pergaulan kehidupan berbangsa dan bernegara, bangsa Indonesia
tidak bisa begitu saja mencontoh ataupun meniru model yang dilakukan bangsa lain. Bangsa
Indonesia harus menyesuaikan dengan pandangan hidup dan kebutuhan bangsa Indonesia
sendiri.
https://www.kompasiana.com/rafikurnia1301/5cfbc06a3ba7f77c1b765ef2/pancasila-
dalam-era-globalisasi?page=all#
17
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa bangsa dan negara Indonesia tidak bisa menghindari akan adanya
tantangan globalisasi,dengan menjadikan pancasila sebagai pedoman dalam menghadapi
globalisasi bangsa Indonesia akan tetap bisa menjaga eksistensi dan jatidiri bangsa Indonesia.
Dan dengan adanya pendidika pancasila saya harap para pemuda penerus bangsa ini tidak
akan terlalu terpengaruh dengan budaya luar yang akan mempengaruhi budaya di Indonesia
yang telah turun termurun di wariskan oleh pendahulu kita.
3.2 SARAN
Rakyat Indonesia diharapkan bisa tetap menjaga kepribadian bangsa dalam menghadapi
tantangan globalisasi,serta bisa mengambil hal-hal positif dari efek globalisasi dengan tetap
berpegang teguh kepada pancasila sebagai dasar negara sehingga bisa membantu
pembangunan dan perkembangan negara.
18