Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan, 10 (3): Halaman 150-163

Kinerja Penyuluh Perikanan Swadaya di Kabupaten Bogor


[Local Fisheries Extension Performance in Bogor Regency]

Noor Pitto Sari Nio Lita, Azam Bachur Zaidy🖂


Sekolah Tinggi Perikanan, Jurusan Penyuluhan Perikanan
Jalan Cikaret Nomor 1 Bogor 16001, Jawa Barat
Diterima: 25 November 2016; Disetujui: 27 Desember 2016

Abstrak

Penelitian dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Maret 2016. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi tingkat kinerja Penyuluh Perikanan Swadaya dalam melaksanakan tugasnya, dan
untuk menganalisis faktor yang terkait dengan kinerja Penyuluh Perikanan Swadaya Penelitian
menggunakan metode pendekatan deskriptif. Metode Pendekatan dekskriptif yang digunakan
bersifat kualitatif dan kuantitatif dengan analisis Regresi berganda. Pengumpulan data dilakukan
dengan menggunakan kuesioner, wawancara dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa tingkat kinerja Penyuluh Perikanan Swadaya di Kabupaten Bogor secara keseluruhan berada
dalam kategori relatif baik. Hal ini disebabkan tingginya beberapa aspek kinerja, yaitu: kegiatan
penyuluhan, pelaporan dan menyampaikan informasi teknologi. Faktor karakteristik internal
Penyuluh Perikanan Swadaya yang mempengaruhi kinerja adalah: tingkat pendidikan formal dan
pengalaman usaha, sementara yang tidak mempengaruhi adalah usia dan motivasi. Faktor
karakteristik eksternal Penyuluh Perikanan Swadaya yang mempengaruhi kinerja adalah:
pemanfaatan sarana dan prasarana, serta dukungan biaya, yang tidak mempengaruhi adalah
penghargaan dan jarak tempat tinggal/keterjangkauan. Faktor kompetensi yang berpengaruh
terhadap kinerja Penyuluh Perikanan Swadaya adalah kemampuan penguasaan teknologi dan
kemampuan bekerjasama, sedangkan pengelolaan program dan kegiatan penyuluhan, serta
kemampuan komunikasi tidak mempengaruhi.

Kata kunci: karakteristik, kinerja Penyuluh Perikanan Swadaya, kompetensi.

Abstract

The study was conducted in Januari through Maret 2016. This study aimed to identify the level of
performance of local fisheries extension in carrying out their duties, and to analyze factors
associated with their performance. This study is descriptive research. Analysis of data done by
qualitative and quantitative description with Regression analysis. The data collection was carried
out using questionnaires, interviews and study of literature. The results showed that the level of
performance of local fisheries extension in Bogor Regency overall performance results are in the
relatively good category. its caused by high some aspects of performance, namely: extension
activities, reporting and inform the information of technology. Internal characteristics of local
fisheries extension factors that affect to the performance are: level of formal education and business
experience. Age and motivation not affect. External characteristics of local fisheries extension
factors that affect to performance are: the utilization of facilities and infrastructure, support of cost
affect was not unidirectional, while awards and affordability of the area where they work not affect.
the competency factors that affect to the performance are: the technology skills and ability to work
together, while the management of program and extension activities, and the communication skills
not affect.

Keywords: Characteristics, Competencies, Local Fisheries Extension, Performance

Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan


147
Kinerja Penyuluh Perikanan Swadaya di Kabupaten Bogor

PENDAHULUAN dilakukan pemerintah Kabupaten Bogor


Kinerja seorang penyuluh pada sebagai upaya mengatasi permasalahan
hakikatnya berkorelasi langsung dengan kurangnya tenaga penyuluh yang berasal
keberhasilan penyuluh upaya dalam dari Pegawai Negeri Sipil/PNS adalah
menyampaikan tugasnya dalam upaya dengan langkah pengukuhan pengaktifan
mengubah perilaku individu, kelompok, Penyuluh Perikanan Swadaya melalui
atau komunitas masyarakat agar tahu, penetapan Keputusan Kepala Badan
mau, dan mampu memecahkan masalah Ketahanan Pangan dan Pelaksana
yang dihadapi dalam kehidupannya untuk Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan
dapat hidup lebih baik. Menurut Marliati Kehutanan Kabupaten Bogor Nomor:
et al. (2008), kinerja satuan penyuluhan 520/22.a/Kpts/BKP5K/2016 (Anonimus,
adalah kinerja yang selalu mengacu 2016)
kepada konsep pemberdayaan yaitu yang Indikator kinerja para penyuluh
akan mampu meningkatkan perikanan swadaya dapat dilihat pada
kapasitas/keberdayaan dan kemandirian Lampiran Peraturan Menteri Kelautan
petani. Kinerja penyuluh merupakan dan Perikanan Nomor 31 Tahun 2014
capaian hasil kerja penyuluh dalam (Anonimus, 2014). Salah satu diantara
melaksanakan tugas yang dibebankan indikator tersebut adalah kemampuan
kepadanya, didasarkan atas kemampuan, membuat rencana kerja terkait
pengalaman, dan atau kesungguhan serta penyuluhan, melaksanakan penyuluhan
penggunaan waktu (Herbenu, 2007) dan membuat laporan (Lampiran I).
Masalah pokok yang selalu Pada kenyataannya untuk mencapai
dihadapi selama ini adalah terbatasnya kinerja penyuluh perikanan swadaya
tenaga penyuluh perikanan Pegawai yang memenuhi indikator kinerja
Negeri Sipil/PNS yang dibutuhkan tersebut, ternyata banyak ditemui
sebagai change agent, sehingga kendala. Keadaan internal dan eksternal
kehadiran atau keberadaan para penyuluh penyuluh perikanan swadaya juga dapat
swadaya diharapkan dapat untuk menjadi penyebab rendahnya kinerja
memenuhi kebutuhan penyuluh penyuluh perikanan swadaya
perikanan setempat. Upaya yang (Mardikanto, 2014)

151 Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan


Tabel 1. Sebaran Responden pada Karakteristik Internal
Penyuluh Perikanan Swadaya/PPS

Penelitian ini bertujuan untuk: (a)


kuantitatif. Sampel pada penelitian ini
Mengindentifikasi tingkat kinerja
adalah penyuluh perikanan swadaya yang
penyuluh perikanan swadaya di
telah/sudah melakukan kegiatan
Kabupaten Bogor termasuk didalam
penyuluhan pada bidang budidaya
melaksanakan tugas-tugasnya; dan (b)
perikanan di Kabupaten Bogor yang
Menganalisis faktor-faktor yang ikut
berjumlah 30 orang. Data yang
berpengaruh terhadap tahapan kinerja
dikumpulkan pada kajian ini terdiri dari
penyuluh perikanan swadaya wilayah
data primer dan data sekunder.
Kabupaten Bogor.
Data primer yang dikumpulkan
BAHAN DAN METODE
melalui pengisisan kuisioner dan
Penelitian ini dilaksanakan di wawancara. Untuk melihat pengaruh
Kabupaten Bogor, pada bulan Januari antar variable, maka digunakan uji
sampai dengan Maret 2016. Penelitian statistik“analisis regresi berganda”.
dilaksanakan menggunakan metode Reliabilitas diperoleh menggunakan
pendekatan deskriptif. Metode dengan koefisien cronbach alfa yaitu 0,987.
Pendekatan dekskriptif yang akan Sedangkan untuk uji validitas dengan
digunakan bersifat kualitatif dan juga korelasi r hitung berkisar antara 0.775

Volume 10 Nomor 3 Desember 2016 152


Tabel 2. Sebaran Responden pada Karakteristik Eksternal
Penyuluh Perikanan Swadaya/PPS

terhadap kinerja penyuluh perikanan


sampai dengan 0,988, sedangkan nilai r
swadaya nilai DW 2,310 dan kompetensi
tabel adalah 0,7545.
terhadap kinerja penyuluh perikanan
Hasil uji normalitas pada data hasil swadaya dengan nilai DW 1,519.
penelitian nilai Sig. berada diantara 0,799 Sedangkan nilai dl=1,143 dan nilai du
sampai 0,955 lebih besar dari nilai =1,739. Dari hasil tersebut menunjukan
a=0,05 yang menunjukan bahwa data bahwa nampak tidak terjadi autokorelasi
berdistribusi normal. untuk karakteristik internal terhadap

Pada uji multikolinearitas, semua kinerja penyuluh perikanan swadaya dan

peubah nilai Variance Inflation Factors kompetensi terhadap kinerja penyuluh

(VIF) < 10 dan nilai tolerance> 0,1. Hal perikanan swadaya karena nilai

tersebut menunjukan bahwa tidak terjadi dl<DW<4-du 2,261. Namun untuk data

multikolinearitas. karakteristik eksternal terhadap kinerja


penyuluh perikanan swadaya dengan
Hasil uji autokorelasi data
nilai 4-du≤DW≤4-dl tidak menghasilkan
karakteristik internal terhadap kinerja
kesimpulan yang pasti (inconclusive).
penyuluh perikanan swadaya nilai DW
Sedangkan Hasil uji heteroskedastisitas,
2,215; data karakteristik eksternal
pada semua peubah tidak terjadi

153
151 Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan
Tabel 3. Sebaran Responden pada Kompetensi
Penyuluh perikanan Swadaya/PPS

heterokedastisitas karena nilai Sig.


Pada Tabel 2 disajikan bahwa (i)
Untuk semua peubah lebih besar dari
pemanfaatan sarana dan prasarana dari
a=0,05.sejumlah sisi karakteristik
pemerintah oleh penyuluh perikanan
penyuluh swadaya ditunjukkan pada
swadaya cenderung seimbang; (ii)
Tabel 1.
Mayoritas penyuluh perikanan swadaya
Data pada Tabel 1 menunjukkan tidak pernah mendapatkan bantuan biaya
bahwa: (1) sebagian besar penyuluh operasional, tetapi hampir seluruh
perikanan swadaya berusia muda ≤ 45 penyuluh perikanan swadaya atau PPS
tahun; (2) pendidikan formal penyuluh mendapatkan bantuan biaya dalam
perikanan swadaya mayoritas pada bentuk insentif/honor; (iii) mayoritas
kategori sedang atau sampai pada tingkat penyuluh perikanan swadaya jarang
Sekolah Lanjutan Tingkat Atas/SLTA; 3) menerima penghargaan; dan (iv)
pendidikan informal yang pernah diikuti mayoritas jarak tempat tinggal penyuluh
penyuluh perikanan swadaya mayoritas perikanan swadaya dengan tempat
berupa pelatihan teknis budidaya; (4) melaksanakan penyuluhan dalam
pengalaman usaha mayoritas penyuluh kategori sedang. Pada Tabel 3 disajikan:
perikanan swadaya adalah lebih dari 10 (1) mayoritas penyuluh perikanan
tahun; (5) mayoritas penyuluh perikanan swadaya dalam pengelolaan program dan
swadaya memiliki motivasi yang tinggi kegiatan penyuluhan; (2) kompetensi
untuk menjadi penyuluh. kemampuan penguasaan teknologi oleh
para penyuluh perikanan swadaya berada
dalam keadaan yang berimbang: (3)

Volume 10 Nomor 3 Desember 2016 152


154
kemampuan berkomunikasi para Total kinerja Penyuluh Perikanan
penyuluh perikanan swadaya berada Swadaya dalam penelitian ini adalah
dalam katagori kompeten; dan (4) keseluruhan hasil kerja seorang penyuluh
sebagian besar penyuluh perikanan perikanan swadaya. Hasil penelitian
swadaya kompeten dalam kemampuan menunjukkan bahwa dari 30 responden
bekerjasama. sebanyak 50 persen Penyuluh Perikanan
Kinerja adalah hasil kerja yang Swadaya yang total kinerjanya berkategori
dapat dicapai oleh seseorang atau tinggi. Hal ini disebabkan oleh tingginya
sekelompok orang dalam suatu organisasi beberapa aspek kinerja yaitu: pelaksanaan,
sesuai dengan tanggungjawab dan pelaporan, dan informasi teknologi yang
kewenangannya berdasarkan tujuan yang disampaikan pada penerima manfaat. Hal
telah ditetapkan. tersebut diduga karena; (a) Penyuluh
Perikanan Swadaya merupakan ketua
Hasil penelitian pada Tabel 4
kelompok budidaya sehingga setiap
mengungkapkan bahwa: (1) mayoritas
program pemerintah selalu bekerjasama
Penyuluh Perikanan Swadaya berada
dengan ketua kelompok, sehingga
dalam kategori sedang dalam pembuatan
Penyuluh Perikanan Swadaya sudah
rencana kerja penyuluhan; (2) Penyuluh
terbiasa menyampaikan informasi tentang
Perikanan Swadaya berada dalam
program pemerintah kepada anggota
kategori sedang cendrung tinggi dalam
kelompoknya dan terbiasa bekerjasama
melakukan pelaksanaan penyuluhan
dengan pihak lain terkait usahanya; (2)
perikanan; (3) mayoritas Penyuluh
Penyuluh Perikanan Swadaya dianggap
Perikanan Swadaya berada dalam
sebagai tokoh/pemuka masyarakat yang
kategori tinggi dalam menyusun laporan
telah berpengalaman dalam kegiatan
bulanan hasil kegiatan penyuluhan; (4)
usaha ikan dan relatif sudah berhasil; (3)
mayoritas Penyuluh Perikanan Swadaya
Penyuluh Perikanan Swadaya memiliki
berada dalam kategori sedang hingga
status sosial yang dipandang lebih tinggi,
tinggi dalam penyampaian informasi
dilihat dari kepemilikan kekayaan/aset,
teknologi; dan 5) mayoritas responden
mayoritas Penyuluh Perikanan Swadaya
berada dalam kategori sedang dalam
juga memiliki pekerjaan lain seperti
penyampaian informasi pasar.

155
151 Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan
Tabel 4. Tingkat kinerja Penyuluh Perikanan Swadaya di Kabupaten Bogor tahun 2016

sebagai pensiunan, P2MKP, pengurus Pengaruh Karakteristik Internal


UPP, pemuka agama, dan pekerjaannya dengan Kinerja Penyuluh
Perikanan Swadaya
lainnya. Para Penyuluh Perikanan
Swadaya dapat juga dikategorikan sebagai Hasil analisis Regresi berganda

pemimpin opini dalam masyarakat, hal ini memperlihatkan bahwa karakteristik

sejalan dengan yang dikemukakan Hanan internal Penyuluh Perikanan Swadaya

(2005), para pemimpin opini diakui memberikan pengaruh nyata terhadap

memiliki kredibilitas (keahlian) dalam kinerja Penyuluh Perikanan Swadaya

usaha, memiliki daya tarik (kharisma) dengan nilai fhitung 7,141 > nilai sig

bagi pengikutnya, serta memiliki 0,001, karena karakteristik internal atau

kemampuan yang lebih dalam kegiatan pribadi seseorang merupakan salah satu

usaha ikan. Selain itu sebagian besar faktor yang mempengaruhi seseorang

Penyuluh Perikanan Swadaya merupakan dalam pencapaian hasil kerjanya. Hal

penduduk asli sehingga hubungan sosial ini sejalan dengan hasil penelitian

dan emosional antara Penyuluh Perikanan Bahua (2010) yang menunjukan adanya

Swadaya dan pembudidaya binaannya pengaruh nyata karakteristik penyuluh

relatif dekat. dengan kinerja.

Hasil analisis Regresi berganda


pendidikan Penyuluh Perikanan Swadaya

Volume 10 Nomor 3 Desember 2016 152


156
menunjukan bahwa terdapat pengaruh faktor penting karena semakin lama
signifikan terhadap kinerja Penyuluh pengalaman usaha, seorang Penyuluh
Perikanan Swadaya, nilai Sig. =0,000 Perikanan Swadaya akan semakin
<=0,005. Pendidikan formal sangat memahami tentang budidaya ikan
penting bagi jati diri seseorang dalam sehingga akan berpengalaman dan
pengembangan kapasitas diri. Pada menunjang dalam melaksanakan fungsi
umumnya seseorang yang memiliki tugasnya sebagai Penyuluh Perikanan
pendidikan tinggi pada bidang tertentu Swadaya. Senada dengan hasil penelitian
akan memiliki pengetahuan yang lebih Sapar (2011) menyatakan pengalaman
baik dan lebih banyak di bidang dapat mempengaruhi kinerja seseorang
tersebut,sehingga akan lebih mudah dan dalam melaksanakan dan menyelesaikan
mampu mengkomunikasikan ilmu dan pekerjaannya, demikian juga yang
pengetahuannya tersebut dengan baik. dikemukakan oleh Fatchiya (2010),
Semakin tinggi pendidikan formal, akan pengalaman usaha yang dimiliki
semakin tinggi pula kemampuannya seseorang dapat berhubungan dengan
untuk menelaah informasi yang diterima kemampuan menjalankan usahanya,
dan menerapkan inovasi yang dikenalkan karena selama masa menjalankan usaha
kepadanya. Hal ini sejalan dengan hasil orang tersebut akan mengalami proses
penelitian Hamzah (2011), yang pembelajaran dan cara mengatasi
menyatakan bahwa tingkat pendidikan permasalahan yang dihadapi.
formal berhubungan dengan kinerja
Kisaran Umur Penyuluh Perikanan
penyuluh.
Swadaya (nilai Sig.= 0,499) dan motivasi
Pengalaman usaha berpengaruh (nilai Sig.= 0,688) tidak berpengaruh
signifikan terhadap kinerja penyuluh terhadap kinerja Penyuluh Perikanan
perikanan swadaya, dimana nilai Swadaya. Hal ini menunjukkan bahwa
Sig.=0,048<=0,005. Pengalaman usaha penyuluh perikanan swadaya di Kabupaten
yang dimiliki oleh Penyuluh Perikanan Bogor masih sangat produktif dalam
Swadaya berkaitan dengan kemampuan melakukan tugasnya sebagai penyuluh
Penyuluh Perikanan Swadaya dalam perikanan dan ternyata mudah untuk
penguasaan teknologi budidaya, sehingga menyerap pengetahuan dan teknologi baru
akan berdampak langsung pada di bidang perikanan yang menunjang
kinerjanya sebagai seorang penyuluh. kemampuan dalam upaya melaksanakan
Pengalaman usaha sebagai salah satu penyuluhan. hasil penelitian ini sejalan

157
151 Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan
dengan hasil penelitian Mujibburahmad memberikan pengaruh yang kuat terhadap
(2014), yang juga menyatakan bahwa kinerja Penyuluh Perikanan Swadaya
karakteristik penyuluh dari kategori umur dengan nilai fhitung 11,269 > nilai sig 0,000,
tidak ada hubungan nyata dengan kinerja hal ini sama dengan hasil penelitian
penyuluh. Mujibburahmad (2014) yang menyatakan
Motivasi tinggi yang dimiliki terdapat hubungan sangat nyata antara
penyuluh perikanan swadaya berasal dari karakteristik eksternal dengan kinerja
dalam diri penyuluh perikanan swadaya penyuluh.
sendiri untuk menjadi seorang penyuluh Hasil analisis Regresi berganda
perikanan swadaya disebabkan beberapa menunjukan terdapat pengaruh yang
alasan yang melandasinya, diantaranya nyata antara pemanfaatan sarana dan
menjadi seorang penyuluh adalah suatu prasarana dengan kinerja Penyuluh
pekerjaan yang mulia, karena dapat Perikanan Swadaya dengan nilai Sig. <
memberikan/berbagi ilmu yang bermanfaat a0,05. Adanya pengaruh pemanfaatan
bagi pembudidaya. Keputusan untuk sarana dan prasarana dengan kinerja
menjadi Penyuluh Perikanan Swadaya dapat diduga karena mayoritas Penyuluh
merupakan keinginan sendiri secara Perikanan Swadaya dalam menjalankan
sukarela untuk menyebarkan pengetahuan tugasnya sebagai penyuluh tidak
dan ketrampilan yang dimilikinya kepada menggunakan sarana dan prasarana yang
masyarakat. Hal tersebut yang diduga dimiliki oleh pemerintah, karena
menjadi salah satu penyebab motivasi keterbatasannya sarana dan prasarana
tidak berhubungan nyata dengan kinerja yang tersedia. Hasil penelitian ini
penyuluh perikanan swadaya. hasil bertentangan dengan hasil penelitian
penelitian ini sejalan dengan hasil Mujiburrahmad (2014), yang
penelitian Hamzah (2011) yang menyatakan tidak ada hubungan yang
menyimpulkan bahwa motivasi kerja tidak nyata antara prasarana dan sarana
terdapat hubungan yang nyata dengan dengan kinerja penyuluh pertanian.
kinerja penyuluh.
Hasil analisis Regresi berganda
Pengaruh Karakteristik Eksternal menunjukan bahwa bantuan biaya (Sig.
dengan Kinerja Penyuluh
Perikanan Swadaya =0,050) memberikan pengaruh terhadap
Hasil analisis Regresi berganda kinerja Penyuluh Perikanan Swadaya.
memperlihatkan bahwa karakteristik Bantuan biaya yang diberikan pemerintah
eksternal Penyuluh Perikanan Swadaya merupakan bentuk perhatian dan

Volume 10 Nomor 3 Desember 2016 152


158
dukungan terhadap Penyuluh Perikanan meningkatkan motivasi Penyuluh
Swadaya yang telah menjalankan tugas Perikanan Swadaya untuk memberikan
menjadi penyuluh perikanan dan menjadi kinerja yang lebih baik. Sependapat
pendamping bagi penyuluh perikanan dengan substansi tersebut, Sapar (2011)
Pegawai Negeri Sipil. Bantuan biaya menyatakan penyuluh yang memperoleh
yang memadai diberikan oleh pemerintah pengakuan atau penghargaan akan dapat
bagi kegiatan penyuluhan yang dilakukan meningkatkan semangat kerjanya dan
oleh para Penyuluh Perikanan Swadaya Marius et al (2007) adanya penghargaan
diduga dapat meningkatkan kinerja dari yang tinggi dari pemerintah dan
para Penyuluh Perikanan Swadaya. Hal masyarakat terhadap para penyuluh
tersebut sejalan dengan hasil kajian menempatkan mereka sebagai figur yang
Indraningsih et al (2010) menyatakan populer yang terbuka terhadap berbagai
dukungan pemerintah daerah setempat ide dan gagasan serta selalu berinteraksi
dalam memberikan reward kepada para dengan penerima manfaat dan lembaga
penyuluh swadaya sangat diperlukan atau orang lain yang terkait demi
berupa insentif atau honorarium. kemajuan.
Hasil analisis Regresi berganda Jarak tempat tinggal Penyuluh
menunjukan bahwa penghargaan dan Perikanan Swadaya dengan pembudidaya
jarak tempat tinggal (keterjangkauan) yang menjadi binaannya, bukan menjadi
tidak memberikan pengaruh terhadap hambatan Penyuluh Perikanan Swadaya
kinerja Penyuluh Perikanan Swadaya dalam menjalankan tugasnya. Hasil
dilihat dari nilai Sig. = 0,762 dan 0,349. penelitian menunjukkan bahwa mayoritas
Hal tersebut dapat diartikan bahwa jarak tempat tinggal Penyuluh Perikanan
pemberian penghargaan terhadap Swadaya berada pada kategori sedang
Penyuluh Perikanan Swadaya bukan hal hingga jauh. Dengan demikian tidak
yang dapat mempengaruhi Penyuluh diperoleh jaminan bahwa hadirnya seorang
Perikanan Swadaya dalam menjalankan penyuluh yang bertempat tinggal dekat
tugasnya sebagai penyuluh. Adanya dengan penerima manfaat penyuluhannya
pemberian penghargaan atau tidak maka kinerjanya akan meningkat. Hal
diberikan penghargaan tidak menjadi tersebut yang diduga menjadi salah satu
hambatan Penyuluh Perikanan Swadaya penyebab faktor keterjangkauan daerah
dalam menjalankan tugasnya. Namun tempat/lokasi bekerja tidak memberikan
pemberian penghargaan diduga dapat pengaruh yang signifikan terhadap kinerja

159
151 Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan
Penyuluh Perikanan Swadaya. Senada Swadaya diduga karena rata-rata Penyuluh
dengan hasil penelitian Bahua (2010), Perikanan Swadaya di Kabupaten Bogor
namun berbeda dengan temuan Hamzah adalah pelaku utama/usaha yang memiliki
(2011) yang menyatakan bahwa jarak pengalaman lama dalam usaha budidaya.
tempat bekerja penyuluh berhubungan Pengalaman yang telah dimiliki penyuluh
dengan kinerja penyuluh. perikanan swadaya dalam usaha budidaya
Pengaruh Kompetensi dengan Kinerja menyebabkan kemampuan penguasaan
Penyuluh Perikanan Swadaya teknologi penyuluh perikanan swadaya
Hasil analisi Regresi berganda relatif kompeten, dan ditunjang dengan
kompetensi memberikan pengaruh nyata pelatihan-pelatihan teknis perikanan yang
terhadap kinerja Penyuluh Perikanan telah diikuti oleh sebagian besar penyuluh
Swadaya dengan nilai fhitung sebesar 5,060 perikanan swadaya.
dan nilai Sig. sebesar 0,004. Kompetensi
Kemampuan tentang bekerjasama
yang dimiliki seseorang sangat
berpengaruh nyata terhadap kinerja
menentukan pencapaian hasil kerja orang
penyuluh perikanan swadaya (nilai Sig.
tersebut, karena kompetensi yang dimiliki
=0,0001). Hasil penelitian menunjukan
dapat menjadi alat untuk menduga
mayoritas penyuluh perikanan swadaya
kemampuan seseorang dalam
memiliki kemampuan bekerjasama yang
menyelesaikan pekerjaannya. Hal ini
baik dan sangat menunjang keberhasilan
sejalan dengan hasil penelitian Sapar
penyuluh perikanan swadaya dalam
(2011) yang menyatakan bahwa peubah
menjalankan tugasnya sebagai penyuluh.
kompetensi penyuluh pertanian
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil
berpengaruh nyata terhadap kinerja
penelitian Mujibburahmad (2014).
mereka.

Hasil analisis Regresi kemampuan Hasil analisis Regresi berganda

penguasaan teknologi berpengaruh nyata pengelolaan program dan kegiatan

terhadap kinerja Penyuluh Perikanan penyuluhan (nilai Sig. =0,159) serta

Swadaya dengan nilai Sig. =0,032. Hal ini kemampuan komunikasi (nilai Sig.

didukung dengan hasil penelitian bahwa =0,510) tidak berpengaruh terhadap

mayoritas Penyuluh Perikanan Swadaya kinerja penyuluh perikanan swadaya.

yang memiliki kemampuan penguasaan Kemampuan komunikasi yang dimiliki

teknologi termasuk kategori kompeten. penyuluh perikanan swadaya dari hasil

Kompetensi dalam penguasaan teknologi penelitian menunjukan kategori kompeten.

yang dimiliki oleh Penyuluh Perikanan Kompetensi yang dimiliki penyuluh

Volume 10 Nomor 3 Desember 2016 152


160
perikanan swadaya dalam berkomunikasi 3. Faktor karakteristik eksternal yang
dapat disebabkan karena mayoritas berpengaruh signifikan terhadap
penyuluh perikanan swadaya berasal dari kinerja Penyuluh Perikanan Swadaya
daerah setempat dan beberapa berasal dari adalah pemanfaatan sarana dan
daerah lain tetapi sudah lama berdomisili prasarana, serta bantuan biaya,
di wilayah tersebut, para Penyuluh sedangkan yang tidak memberikan
Perikanan Swadaya juga sebagai pelaku pengaruh terhadap kinerja penyuluh
utama yang memiliki pengalaman cukup perikanan swadaya adalah
lama sehingga memiliki pengetahuan dan penghargaan dan jarak tempat
keterampilan yang baik di bidangnya. Hal tinggal (keterjangkauan);
ini yang diduga menyebabkan kemampuan 4. Faktor kompetensi penyuluh
komunikasi tidak memberikan pengaruh perikanan swadaya yang
nyata terhadap kinerja Penyuluh Perikanan berpengaruh adalah kemampuan
Swadaya. penguasaan teknologi dan
kemampuan bekerjasama, sedangkan
SIMPULAN DAN SARAN
kompetensi pengelolaan program
Simpulan dan kegiatan penyuluhan, serta
1. Tingkat kinerja Penyuluh Perikanan kemampuan komunikasi tidak
Swadaya di Kabupaten Bogor secara memberikan pengaruh pada kinerja
keseluruhan hasil kinerjanya berada Penyuluh Perikanan Swadaya.
dalam kategori tinggi. Hal ini Saran
disebabkan oleh tingginya beberapa 1. Faktor yang berhubungan dengan
aspek kinerja yaitu: pelaksanaan, pendidikan, punya pengalaman usaha,
pelaporan, dan informasi teknologi kemampuan penguasaan teknologi dan
yang disampaikan pada penerima kemampuan ikut bekerjasama dapat
manfaat. dijadikan kriteria pada rekruitmen
2. Faktor karakteristik internal yang calon penyuluh perikanan swadaya.
berpengaruh signifikan terhadap 2. Peningkatan kinerja para penyuluh
kinerja Penyuluh Perikanan Swadaya perikanan swadaya terwujud dengan
adalah pendidikan dan pengalaman menyediakan sarana dan prasarana
usaha, sedangkan umur dan motivasi serta biaya kegiatan penyuluhan.
tidak berpengaruh terhadap kinerja
penyuluh perikanan swadaya;

151
161 Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan
DAFTAR PUSTAKA Marliati, Sumardjo, Asngari PSA
Prabowo, dan Asep. 2008. Faktor-
Anonimus. 2014. Peraturan Menteri faktor penentu peningkatan kinerja
Kelautan dan Perikanan Nomor 31 penyuluh pertanian dalam
Tahun 2014 memberdayakan petani: kasus di
Bahua MI, Jahi A, Asngari PS, Saleh A, Kabupaten Kampar Provinsi Riau.
dan Purnaba GP. 2010. Faktor- Jurnal Penyuluhan. Vol. 4 (2): 92-
faktor yang mempengaruhi kinerja 99.
penyuluh pertanian dan dampaknya Marius JA, Sumardjo, Slamet M dan
pada perilaku petani jagung di Asngari PA. 2007. Pengaruh faktor
Provinsi Gorontalo. Jurnal Ilmiah internal dan eksternal penyuluh
Agropolitan 3 (1):293-303. terhadap kompetensi penyuluh Di
Fatchiya A. 2010. Tingkat kapasitas Nusa Tenggara Timur. Jurnal
pembudidaya ikan dalam mengelola Penyuluhan. Vol. 3 (2): 78-89.
usaha akuakultur secara Mujiburrahmad. 2014. Kinerja penyuluh
berkelanjutan. Jurnal Penyuluhan pertanian di Kabupaten Pidie
Vol. 6 (1):74-83. Provinsi Aceh. Tesis. Sekolah
Hamzah I. 2011. Faktor penentu kinerja Pascasarjana. Institut Pertanian
penyuluhan di Kota Tidore Bogor.
Kepulauan Provinsi Maluku Utara. Sapar. 2011. Faktor-faktor yang
Tesis.Bogor. Sekolah Pasca Sarjana, memengaruhi kinerja penyuluh
IPB. pertanian dan dampaknya pada
Hanan A, Pulungan I, Lumintang, RWE. kompetensi petani kakao di empat
2005. Beberapa faktor yang wilayah Sulawesi Selatan. Disertasi.
berhubungan dengan diakuinya Bogor. Institut Pertanian Bogor.
seseorang sebagai pemimpin opni
dan manfaatnya untuk kegiatan
penyuluhan. Jurnal Penyuluhan.
Vol. 1 (1): 7-12.
Herbenu PC. 2007. Pengembangan
sumberdaya petugas penyuluh
lapangan PPL pertanian guna
menghadapi persaingan dan meraih
peluang kerja. Jurnal Ilmi-Ilmu
Pertanian. Vol. 3 (1): 1-11.
Indraningsih KS, BG Sugihen, P
Tjitropranoto, PS Asngari, H
Wijayanto. 2010. Kinerja penyuluh
dari perspektif petani dan eksistensi
penyuluh swadaya sebagai
pendamping penyuluh pertanian.
Jurnal Analisis Kebijakan
Pertanian. Vol. 8 (4): 303-321.
Mardikanto T. 2014. Sistem Penyuluhan
Pertanian. Surakarta. UNS Press.

Volume 10 Nomor 3 Desember 2016 152


162
151
163 Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan

Anda mungkin juga menyukai