Anda di halaman 1dari 11

JURNALISTIK

MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Pada Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Oleh:
RIYANI PUSPITA SARI
NIM/NIRM: 2027.0005/0705.2016.005

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
BUMI SILAMPARI LUBUKLINGGAU
2020 M /1442 H
ABSTRAK

Media massa saat ini menjadi kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari
aktivitas kita. Setiap hari kita memanfaatkan media massa untuk mendapatkan
informasi. Ketatnya persaingan antar lembaga media saat ini untuk membuat
mereka sulit menjalankan fungsi media massa dengan baik. Ironisnya, lembaga
media seakan kehilangan esensi idealisnya karena tidak mampu menjalankan
perannya secara ptofesional ketidakmampuan tersebut dapat dilihat dari
pengemasan berita yang melanggar Kode Etik Jurnalistik. Kode Etik Junalistik
adalah pedoman perilaku etis kewartawanan yang ditetapkan oleh Dewan Pres dan
disepakati bersama oleh organisasi wartwan seorang wartwan wajib melaksankan
tugasnya dengan baik, serta patuh terhadap kode etik. Karena dengan adanya kode
etik dan bagaimana pelaksananya merupakan salah satu tolak ukur dalam menilai
profesionalisme wartawan. Dengan bertujuan untuk mengetahui bagaimana
praktek penerapan kode etik junalistik dalam kegiatan junalistik dikalangan
wartawan.

Kata Kunci: Jurnalistik Dan Media Massa

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN.............................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Jurnalistik.................................................................................2
B. Bagaimana Solusi Perkembangan Media Saat Ini.....................................4
C. Fungsi jurnalistik.......................................................................................
D. Jenis jenis jurnalistik..................................................................................
BAB III PENUTUP
A. Simpulan....................................................................................................6
B. Saran..........................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di Indonesia saat ini peran pers sangatlah penting. Hal ini dikarenakan
media massa merupakan media komunikasi yang cepat, akurat dan dapat
dipertanggung jawabkan kebenarannya. Dengan mengetahui dan mampu
mengoprasikan teknologi yang telah ada masyarakat mampu mendapatkan
informasi dari seluruh dunia tanpa harus survey dan mendatangi langsung
ditempat kejadian perkara (TKP).
Dengan adanya manfaat kebebasan pers pastilah diiringi dengan
dampak pers. Dalam pelaksanaannya pers dapat disalah gunakan oleh oknum-
oknum yang tak bertanggung jawab.  Hal ini dilakukan karena kepentingan
pribadi maupun kelompok.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian jurnalistik?
2. Perkembangan Media saat ini ?
3. Fungsi jurnalistik ?
4. Jenis jenis jurnalistik ?

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui apa pengertian jurnalistik.
2. Untuk mengetahui perkembangan Media saat ini.
3. Untuk mengetahui fungsi jurnalistik.
4. Untuk mengetahui jenis jenis jurnalistik.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Jurnalistik
Jurnalistik atau journalisme berasal dari perkataan journal,
artinya catatan harian, atau catatan mengenai kejadian sehari hari, atau
bisa berarti surat kabar. Journal berasal dari perkataan latin
diurnalis,artinya harian atau tiap hari. Dari perkataan iulah lahir kata
jurnalis, yaitu orang yang melakukan pekerjaan jurnalistik.
MacDougall. menyebutkan bahwa journalisme adalah kegiatan
menghimpun berita, mencari fakta, dan melaporkan
peristiwa.Jurnalisme sangat penting dimana pun dan kapan pun.
Jurnalisme sangat diperlukan dalam suatu negara demokratis. Tak
peduli apa pun perubahan perubahan yang terjadi dimasa depan baik
sosial, ekonomi, politik maupun yang lain lainnya.Tak dapat
dibayangkan, akan pernah ada saatnya ketika tiada seorang pun yang
fungsinya mencari berita tentang peristiwa yang terjadi dan
menyampaikan berita tersebut kepada khalayak ramai, dibarengi
dengan penjelasan tentang peristiwa itu.1
Sejarah jurnalistik dimulai ketika tiga ribu tahun yang lalu,Firaun
di Mesir, Amenhotep III, mengirimkan ratusan pesan kepada para
perwirannya di provinsi provinsi untuk memberitahukan apa yang terjadi
di ibu kota.Di Roma 2.000 tahun yang lalu ActaDiurna (“tindakan
tindakan harian”) tindakan tindakan senat, peraturan peraturan
pemerintahan, berita kelahiran dan kematian ditempelkan di tempat tempat
umum. Selama Abad pertengahan di Eropa, siaran berita yang ditulis
tangan merupakan media informasi yang penting bagi para usahawan.
Pada tahun 1650, surat kabar pertama yang terbit sebagai harian
adalah EinkommendeZeitung di Leipzig, Jerman. Pada tahun 1702
menyusul DailyCourant di London yang menjadi harian pertama di
Inggris yang berhasil diterbitkan.Ketika lebih banyak penduduk
memperoleh pendapatan lebih besar dan lebih banyak di antara mereka
yang belajar membaca, maka semakin besarlah permintaan akan surat
1
Muhammad Budyatna, Jurnalistik. (Bandung:PT Remaja Rosdakarya:2024)., hlm 15

2
kabar. Bersamaan dengan itu, terjadi produksi koran dan memperkecil
ongkos.
Jurnalisme kini telah tumbuh jauh melampuisurat kabar pada
awal kelahirannya. Majalah mulai berkembang sekitar dua abad lalu. Pada
tahun 1920 radio komersial dan majalah majalah berita muncul keatas
panggung. Televisi komersial mengalami boom setelah Perang Dunia II.

B. Perkembangan Media saat ini

Definisi jurnalisme, dengan sendirinya berkembang sesuai dengan


perkembangan teknologi komunikasi.Setelahmuncul internat, definisi
jurnalisme juga sudah mengalami perubahan. Jurnalisme yang
awalnya dilekatkan pada orang yang bekerja pada media cetak, saat
ini sudah berubah dengan munculnya citizenjournalisme (jurnalisme
warga negara). Masyarakat yang tidak mempunyai penerbitan bisa
menjadi wartawan atas dirinya sendiri dengan memakai website atau
blog. Meskipun masih terjadi perdebatan, perkembangan ini adalah
realitas dalam lapangan kerja jurnalisme.2
Semakin luasnya kajian tentang jurnalisme, menurut kita untuk
mengetahui dan membatasi ruang lingkup jurnalisme. Ruang lingkup juga
sering disebut dengan scope atau wilayah kajian. Disamping itu, ruang
lingkup juga berarti seluas mana ruang studi jurnalisme berada. Ruang
lingkup juga berkaitan dengan objek studi sebuah ilmu. Berkaitan dengan
jurnalisme, Walter Hageman, pernah mengemukakan bahwa objek studi
publisistik ( baca juga: jurnalisme) adalah pernyataan umum tentang isi
kesadaran yang aktual.
Dalam sejarah perkembangannya, jurnalisme mengalami kemajuan
yang berarti. Ini sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi
massa.Karenanya, kajian jurnalisme membawa banyak konsekuensi
dibidang jurnalisme pula. Jurnalisme yang awalnya hanya dimonopoli oleh
media cetak sudah bertambah dengan media elektronik seperti televisi dan
radio. Bahkan sekarang,sudah kian mewabah fenomena internet yang mau
tidak mau menyeret pembahasan jurnalisme kebentuk media baru itu.

2
Nurudin, Jurnalisme Masa Kini, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009)., hlm
12

3
Lebih dari itu, media cetak dan elektronik saat ini sudah berkolaborasi
dengan media internet.
Di Indonesia, media cetak tak lagi cukup disajikan dengan media
yang tercetak itu. Media elektronik juga tidak jauh berbeda. Jika diamati,
media-media elektronik sekalipun (radio dan televisi) sekarang punya
wujud dua,yakni medianya sendiri dan media internet.Kalau anda pembaca
harian kompas, anda bisa juga mengakses lewat internet semua berita
diharian tersebut. Beberapa televisi seperti RCTI, SCTV, Metro TV juga
sudah menyajikannya dalam media internet.
Akibat perkembangan demikian, pembahasan ruang lingkup juga
mengalami pergeseran. Maka,ruang lingkup jurnalisme meliputi:
1. Jurnalisme Cetak
2. Jurnalisme siaran
3. Jurnalisme online
Atas dasar definisi yang dikemukakan oleh Walter Hageman
tentang publisistik (sekali lagi tidak perlu dibedakan secara tajam antara
jurnalisme dengan publisistik)dibagian awal,"pernyataan umum tentang isi
kesadaran yang aktual,"maka bisa dilihat paling tidak ada tiga unsur yang
bisa didekati secara ilmiah:
1. Jurnalisme sebagai sebuah ajaran.
2. jurnalisme sebagai sebuah pernyataan.
3. Jurnalisme sebagai sebuah isi kesadaran aktual.

C. Fungsi fungsi jurnalistik


Pers memiliki peranan penting dalam era demokratis seperti ini,
pers merupakan salah satu wadah ekspresi rakyat tempat komunikasi,dan
pengewasan rakyat dalam kehidupan masyarakat,bangsa dan negara.
Didalam pasal 33 UU No 40 tahun 1999 tentang pers. Berikut ini
penjelasan dari masing masing fungsi pers tersebut:

4
1. Fungsi pers sebagai media informasi
Fungsi terpenting dari pers adalah sebagai media informasi,karena
masyarakat memerlukan Informasi mengenai berbagai hal yang
diperlukan semasa hidupnya.Berbagai informasi dibutuhkan oleh
manusia seperti informasi ekonomi, politik, hobi atau bidang lainnya.
2. Fungsi pers sebagai media pendidikan
Informasi dari pers yang telah disebarluaskan melalui media
tentunya mempunyai fungsi untuk mendidik, mencerdaskan,
mengandung kebenaran dan bisa mendorong untuk berbuat kebaikan.
3. Fungsi pers sebagai media hiburan
Pada UU No 40 tahun 1999 pasal 3 ayat 1. Dikatakan bahwa salah
satu fungsi pers sebagai hiburan.
4. Fungsi pers sebagai media kontrol sosial
Pada hal ini maksudnya adalah bahwa pers memiliki fungsi untuk
mengontrol,mengoreksi, mengkritik sesuatu yang sifatnya konstruktor
artinya adalah sesuatu yang membangun bukannya merusak.
5. Fungsi pers sebagai lembaga ekonomi
Tak hanya sebagai media informasi, pers juga merupakan lembaga
ekonomi. Maksudnya disini adalah bahwa media masa tidak hanya
bertujuan untuk menghidupi penerbit media masyarakat sendiri, tetapi
juga untuk meraup keuntungan untuk berbisnis.

D. Jenis-Jenis Jurnalistik

Berikut beberapa jenis bentuk jurnalistik, diantaranya yaitu:

1. Jurnalistik Cetak (printed journalism)


Jurnalistik Cetak yaitu proses jurnalistik di media cetak
(printed media) koran/suratkabar, majala, tabloid.
2. Jurnalistik Elektronik (electronic journalism) atau Jurnalistik
Penyiaran (Broadcast Journalism)

5
Jurnalistik Elektronik atau Jurnalistik Penyiaran yaitu proses
jurnalistik di media radio, televisi, dan film.
3. Jurnalistik Online (online journalism) atau Jurnalistik Daring (dalam
jaringan)
Jurnalistik Online atau Jurnalistik Daring yaitu penyebarluasan
informasi melalui situs web berita atau portal berita (media internet,
media online, media siber).

6
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri bahasa


jurnalistik adalah singkat, padat, jelas, sederhana, lugas dan menarik (menurut
JS. Badudu). Sedangkan menurut Tubiyono, ciri bahasa jurnalistik ada 16.
Dalam dunia jurnalistik, sering terjadi penyimpangan penulisan yang
disebabkan karena minimnya penguasaan kosa kata, pengetahuan kebahasaan
yang terbatas, keterbatasan waktu untuk menulis, banyaknya naskah yang
dikoreksi, dan tidak tersedianya redaktur bahasa dalam surat kabar. Kesalahan
atau penyimpangan tersebut adalah penyimpangan morfologi, sintaksis, kosa
kata, ejaan dan pemenggalan.

B. Saran
Demikan makalah yang telah penulis buat, penulis sadar bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan keritik
dan saran demi kebaikan makalah selanjutnya, namun penulis tetap berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

7
DAFTAR PUSTAKA

Budyatna Muhammad.2014, Junalistik Teori Dan Praktik .


Bandung:PT Remaja Rosdakarya.
Nurudin.(2009).JurnalismeMassaKini.Jakarta:PT Raja Grafindo
Persada.

Anda mungkin juga menyukai