KARYA ILMIAH
OLEH
………………………………………
NIP: …………………
KARYA ILMIAH
BERJUDUL:
OLEH:
…………………………………..
NIP: …………………..
TELAH DISETUJUI,
……………………… ………………………
NIP: ………………… NPA:…………………
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang selalu
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan karya ilmiah ini
dapat terselesaikan pada waktunya.
Karya ilmiah yang berjudul “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Geografi
Dengan Pemberian Balikan Pada Siswa Kelas …………………………… Tahun
…………….ini, disusun untuk memenuhi persyaratan kenaikan golongan profesi
guru dari IV-b ke IV-c.
Dalam penyusunan dan penyelesaian karya ilmiah ini tidak terlepas dari
bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini peneliti
mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Yth. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten ………………
2. Yth. Ketua PD II PGRI Kabupaten ………………………
3. Yth. Rekan-rekan Guru …………………………………..
4. Semua pihak yang telah banyak membantu sehingga penulisan ini
selesai.
Peneliti menyadari bahwa hasil penelitian ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat peneliti
harapkan demi kesempurnaan penelitian ini dan demi penelitian yang akan datang.
Peneliti
ABSTRAK
Tugas utama guru adalah bertanggung jawab membantu anak didik dalam
hal belajar. Dalam proses belajar mengajar, gurulah yang menyampaikan
pelajaran, memecahkan masalah-masalah yang terjadi dalam kelas, membuat
evaluasi belajar siswa, baik sebelum, sedang maupun sesudah pelajaran
berlangsung (Combs, 1984: 11-13). Untuk memainkan peranan dan melaksanakan
tugas-tugas itu, seorang guru diharapkan memiliki kemampuan profesional yang
tinggi.
Permasalahan yang ingin dikaji dalam penelitian tindakan ini adalah: (a)
Apakah pembelajaran dengan pemberian balikan berpengaruh terhadap hasil
belajar Geografi? (b) Bagaimanakah pengaruh pembelajaran dengan pemberian
balikan terhadap motivasi belajar siswa?
Tujuan penelitian yang hendak diperoleh adalah: (a) Untuk mengungkap
pengaruh pembelajaran dengan pemberian balikan terhadap hasil belajar Geografi,
(b) Untuk mengungkapkan pembelajaran dengan pemberian balikan terhadap
motivasi belajar Geografi.
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak
tiga putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan
pengamatan, refleksi, dan revisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa Kelas ………
…………………………………. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif,
lembar observasi kegiatan belajar mengajar.
Dari hasil analisis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami
peningkatan dari siklus I sampai siklus III yaitu, siklus I (17,11%), siklus II
(82,22%), siklus III (91,11%).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah pengajaran dengan pemberian
balikan dapat berpengaruh positif terhadap prestasi dan motivasi belajar siswa ….
…………………………, serta model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai
salah satu alternative pembelajaran Geografi.
DAFTAR ISI
B. Rumusan Masalah
Merujuk pada uraian latar belakang diatas, dapat dikaji ada beberapa
permasalahan yang dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah pembelajaran dengan pemberian balikan berpengaruh terhadap hasil
belajar Geografi siswa Kelas ……………………………………………
2. Bagaimanakah pengaruh pembelajaran dengan pemberian balikan terhadap
motivasi belajar siswa Kelas ………………………………………………
C. Tujuan Penelitian
Berdasar atas perumusan masalah diatas, maka tujuan dilaksanakan
penelitian ini adalah:
1. Untuk mengungkapkan pengaruh pembelajaran dengan pemberian balikan
terhadap hasil belajar Geografi siswa Kelas …………………………………
2. Untuk mengungkap pembelajaran dengan pemberian balikan terhadap
motivasi belajar Geografi siswa Kelas ………………………………………
D. Manfaat Penelitian
1. Hasil dan temuan penelitian ini dapat memberikan informasi tentang
pembelajaran dengan pemberian balikan dalam pembelajaran Geografi.
2. Guru-guru Geografi perlu dimanfaatkan teknik pembelajaran dengan
pemberian balikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, baik dalam
hal kualitas proses maupun kualitas hasil.
3. Memberikan tanggung jawab dan rasa keadilan bagi guru dalam hal proses
pembelajaran dengan tetap berpegang pada suatu pengertian bahwa siswa
memerlukan perhatian guru.
A. Pemberian Balikan
1. Pengertian
Dengan mengutip beberapa pandangan, Panjaitan (193: 23)
mengemukakan tentang pengertian pemberian balikan sebagai berikut:
a. Pemberian balikan adalah pemberian informasi kepada siswa tentang
hasil kerjanya dalam mengerjakan tes atau latihan (Cardelle dan Corno,
1985:162-173).
b. Pemberian balikan adalah pemberian informasi kepada peserta didik
sampai sejauh mana ia telah mencapai tujuan pembelajaran yang telah
dirumuskan (Dawdan Gage, 1967:181-188).
c. Pemberian balikan adalah pemberian informasi kepada siswa seberapa
jauh ia telah memahami isi pembelajaran sesuai dengan tes dan latihan
yang diberikan guru kepadanya (Kulik dan Kulik, 1988:79-97).
d. Pemberian balikan adalah suatu komunikasi antara guru dan siswa dalam
hal memudahkan siswa memperbaiki kekurangannya dalam proses
belajar (Measn, dkk, 1978:373-387).
e. Pemberian balikan adalah pemberian informasi kepada siswa tentang
pemahamannya dalam mengerjakan tes atau latihan setelah
menyelesaikan suatu topik atau satu sub pokok bahasan yang diberikan
guru setelah selang waktu tertentu (Rochim dan Thomson, 1985:368-
372).
f. Pemberian balikan adalah salah satu cara untuk memudahkan siswa
belajar, yaitu memberi informasi kepada siswa tentang hasil kerjanya
dalam mengerjakan tes atau latihan (Anderson dan Faust, 1973:271-295).
g. Pemberian balikan adalah merupakan interaksi antara guru dan siswa
yang digunakan sebagai koreksi terhadap jawaban siswa dalam
mengerjakan tes atau latihan agar siswa tahu apakah jawabannya dalam
mengerjakan tes atau latihan menjawab soal-soal itu benar atau salah
(Hill, 1980).
h. Benne, dkk, (1975) menyatakan bahwa dengan pemberian balikan siswa
akan mengetahui kesalahan/kekurangan dan penilaian serta komentar
yang diberikan oleh guru tentang tampilannya dalam mengerjakan tes
atau latihan dengan maksud agar memudahkan siswa dalam
memperbaikinya.
i. Pemberian balikan adalah informasi yang diberikan kepada siswa setelah
ia memberikan respon atas tes atau latihan yang diberikan guru setelah
melakukan proses pembelajaran sesuai dengan program yang dirancang
oleh guru (Skodmore, dkk. 1979:89).
C. Materi Geografi
Pada saat ini sedikit perhatian yang ditujukan pada pembelajaran
Geografi dengan mengembangkan model-model yang sistematis. Pembelajaran
dengan ceramah dan Tanya jawab merupakan strategi yang paling sering
digunakan dalam pembelajaran Geografi. Guru mendominasi pembicaraan dan
buku-buku konvensional masih merupakan sumber belajar yang primer.
Dengan cara yang seperti ini tidak mengherankan kalau siswa cenderung secara
umum apatis terhadap gejala sosial. Karena yang ditemukan dalam
pembelajaran Geografi hanya fakta-fakta dan bukan ide-ide (Armento: 1986)
sebagaimana dikutip Karwono (1993:61).
Sebagian besar penelitian tentang pembelajaran Geografi telah mengkaji
hubungan antara teknik-teknik pembelajaran dan pengaruhnya terhadap hasil
belajar siswa. Penelitian banyak dilakukan untuk menjelaskan hubungan-
hubungan yang stabil antara fenomena-fenomena pembelajaran yang dipilih.
Penelitian pada variabel pembelajaran cenderung untuk menggambarkan
perhatian umum di bidang teknik penyelidikan inovatif dan reflektif. Topik-
topik yang lain menggambarkan refleksi sifat dari pembelajaran Geografi dan
kurangnya konsensus pada definisi yang jelas dari tujuan Geografi. Perilaku
siswa dianggap sebagai hasil pembelajaran.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
B. Rancangan Penelitian
Menurut pengertiannya penelitian tindakan adalah penelitian tentang hal-
hal yang terjadi di masyarakat atau sekelompok sasaran, dan hasilnya langsung
dapat dikenakan pada masyarakat yang bersangkutan (Arikunto, Suharsimi
2003:82). Ciri atau karakteristik utama dalam penelitian tindakan adalah
adanya partisipasi tindakan adalah satu strategi pemecahan masalah yang
memanfaatkan tindakannya nyata dalam bentuk proses pengembangan inovatif
yang dicoba sambil jalan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah. Dalam
prosesnya pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut dapat saling
mendukung satu sama lain.
Sedangkan tujuan penelitian tindakan harus memenuhi beberapa prinsip
sebagai berikut:
1. Permasalahan atau topik yang dipilih harus memenuhi kriteria, yaitu benar-
benar nyata dan penting, menarik perhatian dan mampu ditangani serta
dalam jangkauan kewenangan peneliti untuk melakukan perubahan.
2. Kegiatan penelitian, baik intervensi maupun pengamatan yang dilakukan
tidak boleh sampai mengganggu atau menghambat kegiatan utama.
3. Jenis intervensi yang dicobakan harus efektif dan efisien, artinya terpilih
dengan tepat sasaran dan tidak memboroskan waktu, dana dan tenaga.
4. Metodologi yang digunakan harus jelas, rinci, dan terbuka, setiap langkah
dari tindakan dirumuskan dengan tegas sehingga orang yang berminat
terhadap penelitian tersebut dapat mengecek setiap hipotesis dan
pembuktiannya.
5. Kegiatan penelitian diharapkan dapat merupakan proses kegiatan yang
berkelanjutan (on-going), mengingat bahwa pengembangan dan perbaikan
terhadap kualitas tindakan memang tidak dapat berhenti tetapi menjadi
tantangan sepanjang waktu. (Arikunto, Suharsimi, 2002:82-83).
Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan,
maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan
Taggart (dalam Arikunto, Suharismi, 2002:83), yaitu berbentuk spiral dari
siklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning
(rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection
(refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah
direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus I
dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan. Siklus
spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar
berikut:
Refleksi Rencana
awal/rancangan
Tindakan/
Observasi
Refleksi Rencana
awal/rancangan
Tindakan/
Observasi
Refleksi Rencana
awal/rancangan
Tindakan/
Observasi
C. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:
1. Silabus
Yaitu seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan
pembelajaran pengelolahan kelas, serta penilaian hasil belajar.
2. Rencana Pelajaran (RP)
Yaitu merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai
pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran. Masing-
masing RP berisi kompetensi dasar, indikator pencapaian hasil belajar,
tujuan pembelajaran khusus, dan kegiatan belajar mengajar.
3. Lembar Kegiatan
Lembar kegiatan ini yang dipergunakan siswa untuk membantu proses
pengumpulan data hasil eksperimen.
4. Lembar Observasi Kegiatan Belajar Mengajar
a. Lembar observasi pengolahan pembelajaran dengan metode pemberian
balikan, untuk mengamati kemampuan guru dalam mengelola
pembelajaran.
b. Lembar observasi aktivitas siswa dan guru, untuk mengamati aktivitas
siswa dan guru selama proses pembelajaran.
5. Tes Formatif
Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai,
digunakan untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep Geografi
pokok bahasan dinamika perubahan litosfer dan dampaknya terhadap
kehidupan di muka bumi. Tes formatif ini diberikan setiap akhir putaran.
Bentuk soal yang diberikan adalah pilihan ganda (objektif). Sebelumnya
soal-soal ini berjumlah 44 soal yang telah diuji coba, kemudian penulis
mengadakan analisis butir sosial
Tes yang telah diuji validitas dan reliabilitas pada setiap soal. Analisis
ini digunakan untuk memilih soal yang baik dan memenuhi syarat yang
digunakan untuk mengambil data. Langkah-langkah analisi butir soal
adalah sebagai berikut:
a. Validitas Tes
Validitas butir soal atau validitas item yang digunakan untuk
mengetahui tingkat kevalidan masing-masing butir soal. Sehingga dapat
ditentukan butir soal yang gagal dan yang diterima. Tingkat kevalidan ini
dapat dihitung dengan korelasi Product Moment:
NXY (X ) (Y )
rxy =
NX 2
X
2
NY 2
Y
2
(Arikunto, Suharsimi 2001:72)
Dengan rxy : Koefisien korelasi product moment
N : Jumlah peserta tes
Y : Jumlah skor total
X : Jumlah skor butir soal
X2 : Jumlah kuadrat skor butir soal
XY : Jumlah hasil kali skor butir soal
b. Reliabilitas
Reliabilitas butir soal dalam penelitian ini menggunakan rumus
belah dua sebagai berikut:
2r1 / 21 / 2
rII = (Arikunto, Suharsimi, 2001:93)
(1 r1 / 21 / 2 )
Dimana :
D : Indeks diskriminasi
BA : Banyak peserta kelompok atas yang menjawab dengan benar
BB : Banyak peserta kelompok bawah yang menjawab dengan
benar
JA : Jumlah peserta kelompok atas
JB : Jumlah peserta kelompok bawah
B B
PA : = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab
JB
dengan benar
BB
PB : = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab
JB
dengan benar
Kriteria yang digunakan untuk menentukan daya pembeda butir
soal sebagai berikut:
- Soal dengan D = 0,000 sampai 0,200 adalah Jelek
- Soal dengan D = 0,201 sampai 0,400 adalah cukup
- Soal dengan D = 0,401 sampai 0,700 adalah baik
- Soal dengan D = 0,701 sampai 1,000 adalah sangat baik
X
X
N
dengan X = Nilai rata-rata
X = Jumlah semua nilai siswa
Y = Jumlah siswa
P =
Siswa yang tuntas belajar
X 100%
Siswa
3. Untuk lembar observasi
a. Lembar observasi pengolahan pembelajaran dengan metode pemberian
balikan
Untuk menghitung lembar observasi pengolahan pembelajaran dengan
metode pemberian balikan digunakan rumus sebagai berikut:
P1 P2
X
2
dimana P1 = Pengamat 1
P2 = Pengamat 2
b. Lembar observasi aktivitas guru dan siswa
Untuk menghitung lembar observasi aktivitas guru dan siswa digunakan
rumus sebagai berikut:
X
% = X 100% dengan
X
Jumlah hasil pengama tan P1 P2
X =
Jumlah pengamat 2
X = Jumlah rata-rata
P1 = Pengamat 1
P2 = pengamat 2
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Data yang diperoleh berupa hasil uji coba item butir soal, data
observasi berupa pengamatan pengolahan pembelajaran dengan menggunakan
media charta, model dan LKS dan pengamatan aktivitas siswa dan guru pada akhir
pembelajaran, dan data tes formatif siswa pada setiap siklus.
Data hasil uji coba item butir soal digunakan untuk mendapatkan tes
yang betul-betul mewakili apa yang diinginkan. Data ini selanjutnya dianalisis
tingkat validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda.
Data lembar observasi diambil dari dua pengamatan yaitu data
pengamatan pengolahan pembelajaran dengan menggunakan media charta, model
dan LKS yang digunakan untuk mengetahui pengaruh penerapan belajar dengan
media charta, model dan LKS dalam peningkatan prestasi.
Data tes formatif untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa
setelah diterapkan pembelajaran dengan memberikan balikan.
2. Reliabilitas
Soal-soal yang memenuhi syarat validitas diuji reliabitasnya. Dari
hasil perhitungan diperoleh koefisien reliabilitas r11sebesar 0, 486. Harga
ini lebih besar dari harga r product moment. Untuk jumlah siswa (N=45
dengan r (95%)= 0,294. Dengan demikian soal-soal tes yang digunakan
telah memenuhi syarat reliabilitas.
3. Taraf Kesukaran (P)
Taraf kesukaran digunakan untuk mengetahui tingkat kesukaran
soal. Hasil analisis menunjukkan dari 46 soal yang diuji terdapat:
- 20 Soal mudah
- 14 soal sedang
- 10 soal sedang
4. Daya Pembeda
Analisis daya pembeda dilakukan untuk mengetahui kemampuan
soal dalam membedakan siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa
yang berkemampuan rendah.
Dari analisis daya pembeda diperoleh soal yang berkriteria jelek
sebanyak 14 soal, berkriteria cukup 22 soal, berkriteria banyak 8 soal.
Dengan demikian soal tes yang digunakan telah memenuhi syarat-syarat
validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda.
B. Analisis data penelitian persiklus
1. Siklus I
a. Tahap perencanaan
Pada tahap ini penelitian mempersiapkan perangkat pembelajaran
yang terdiri dari rencana pelajaran 1, LKS 1, soal tes formatif 1 dan alat-
alat pengajaran yang mendukung. Selain itu juga mempersiapkan lembar
observasi pengolahan pembelajaran dengan pemberian balikan.
b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan
pada tanggal 6 Februari 2004 di kelas 1-2 dengan jumlah siswa 45 siswa.
Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai pengamat dengan dibantu oleh
seorang guru, sedangkan yang bertindak sebagai pengajar adalah guru
bidang studi Geografi. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada
rencana pelajaran yang telah dipersiapkan. Pengamatan (observasi)
dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar.
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif I
dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses
belajar mengajar yang telah dilakukan. Adapun data hasil penelitian pada
siklus I adalah sebagai berikut:
No Keterangan No Keterangan
Nilai Nilai
Absen T TT Absen T TT
1 70 24 70
2 60 25 70
3 70 26 60
4 80 27 60
5 80 28 60
6 70 29 70
7 70 30 80
8 60 31 80
9 80 32 80
10 60 33 80
11 70 34 70
12 70 35 70
13 60 36 70
14 80 37 60
15 70 38 50
16 60 39 70
17 80 40 70
18 60 41 70
19 60 42 80
20 80 43 70
21 70 44 70
22 70 45 80
23 60
Jumlah 1540 17 5
Jumlah 1590 15 8
Skor maksimal Ideal 4500
Jumlah skor tercapai 3130
Skor Rata-rata69,55
Keterangan : T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
Jumlah siswa yang tuntas : 32
Jumlah siswa yang belum tuntas : 13
Klasikal : Belum tuntas
Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siswa pada Siklus I
No Uraian Hasil siklus I
1 Nilai rata-rata tes formatif 69,55
2 Jumlah siswa yang tuntas belajar `32
3 Persentase ketuntasan belajar 71,11
Pengamatan KBM
A. Pendahuluan
1. Memotivasi siswa 2 2 2
2. Menyampaikan tujuan 2 2 2
pembelajaran
B. Kegiatan inti
1. Mendiskusikan langkah-langkah 3 3 3
kegiatan bersama siswa
2 Membimbing siswa melakukan 3 3 3
kegiatan
I 3. Membimbing siswa mendiskusikan 3 3 3
hasil kegiatan dalam kelompok
4. Memberikan kesempatan pada 3 3 3
siswa untuk memprestasikan hasil
pembelajaran
5. Membimbing siswa merumuskan 3 3 3
kesimpulan menemukan konsep
C. Penutup
1. Membimbing siswa membuat 3 3 3
rangkuman
2. Memberikan evaluasi 3 3 3
II Pengolahan waktu 2 2 2
III Antusiasme kelas
1. Siswa antusias 2 2 2
2. Guru antusias 3 3 3
32 32 32
Keterangan: T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
Jumlah siswa yang tuntas : 37
Jumlah siswa yang belum tuntas :8
Klasikal : Belum tuntas
Tabel 4.7. Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siswa pada Siklus II
No Uraian Hasil Siklus II
1 Nilai rata-rata tes Formatif 76,22
2 Jumlah siswa yang tuntas belajar 37
3 Persentase ketuntasan belajar 82,22
Dari tabel di atas diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah
76,22% dan ketuntasan belajar mencapai 82,22% atau ada 37 siswa dari 45
siswa yang sudah tuntas belajar. Hasil ini menunjukkan bahwa pada siklus II
ini ketuntasan belajar secara klasikal telah mengalami perikatan sedikit lebih
baik dari siklus I. Adanya peningkatan hasil belajar siswa ini karena siswa-
siswa telah mulai mengulang pelajaran yang sudah diterimanya selama ini
sehingga para siswa sebagian sudah mengingat materi yang telah diajarkan
oleh guru.
Tabel 4.8. Pengelolaan Pembelajaran Pada Siklus II
Penilaian Rata-
No Aspek yang diamati
P1 P2 Rata
Pengamatan KBM
A. Pendahuluan
1. Memotivasi siswa 3 3 3
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran 3 3 3
B. Kegiatan Inti
1. Mendiskusikan langkah-langkah kegiatan 3 3 3
bersama siswa.
2. Membimbing siswa melakukan kegiatan 4 4 4
I 3. Membimbing siswa mendiskusikan hasil
kegiatan dalam kelompok. 4 4 4
4. Memberikan kesempatan pada siswa untuk
mempresentasikan hasil diskusi kelompok. 4 4 4
5. Membimbing siswa merumuskan kesimpulan
menemukan konsep.
3 3 3
C. Penutup
1. Membimbing siswa membuat rangkuman 3 3 3
2. Memberikan evaluasi 4 4 4
II Pengolahan Waktu 3 3 2
Antusiasme Kelas
III 1. Siswa Antusias 4 4 4
2. Guru Antusias 4 4 4
Jumlah 42 42 42
Keterangan : Nilai : Kriteria
1 : Tidak Baik
2 : Kurang Baik
3 : Cukup Baik
4 : Baik
Dari tabel diatas, tampak aspek-aspek yang diamati pada kegiatan belajar
mengajar (siklus II) yang dilaksanakan oleh guru dengan menggunakan metode
pengajaran dengan pemberian balikan mendapatkan penilaian yang cukup baik
dari pengamat. Maksudnya dari seluruh penilaian tidak terdapat nilai kurang.
Namun demikian penilaian tersebut belum merupakan hasil yang optimal,
untuk itu ada beberapa aspek yang perlu mendapatkan perhatian untuk
penyempurnaan penerapan pengajaran dengan metode pemberian balikan.
Aspek-aspek tersebut adalah memotivasi siswa, membimbing siswa
merumuskan kesimpulan/menemukan konsep, dan pengolahan waktu.
Dengan penyempurnaan aspek-aspek di atas dalam penerapan metode
pembelajaran apa yang telah mereka pelajari dan mengemukakan pendapatnya
sehingga mereka akan lebih memahami tentang apa yang telah mereka
lakukan.
Berikut disajikan hasil observasi aktivitas guru dan siswa
Tabel 4.9. Aktivitas Guru dan Siswa pada Siklus II
No Aktivitas Guru yang diamati Persentase
1 Menyampaikan tujuan 5,7
2 Memotivasi siswa 7,7
3 Mengaitkan dengan pelajaran berikutnya 6,7
4 Menyampaikan materi/langkah-langkah/strategi 10,7
5 Menjelaskan materi yang sulit 11,7
6 Membimbing dan mengambil siswa dalam mengerjakan
LKS/menentukan konsep 25,0
7 Meminta siswa menyajikan dan mendiskusikan hasil kegiatan 8,2
8 Memberikan umpan balik 16,6
9 Membimbing siswa menerangkan pelajaran 6,7
No Aktivitas Siswa yang diamati Persentase
1 Mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru 17,9
2 Membaca buku siswa/mengerjakan LKS 12,1
3 Bekerja dengan anggota kelompoknya 21,8
4 Diskusi antar siswa/antara siswa dengan guru 13,8
5 Menyajikan hasil pembelajaran 4,6
6 Mengajukan/menanggapi pertanyaan/ide 5,4
7 Menulis yang relevan dengan KBM 7,7
8 Menerangkan pembelajaran 6,7
9 Mengerjakan tes evaluasi/latihan 10,8
3. Siklus III
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat
pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran 3, soal tes formatif 3 dan
alat-alat pengajaran yang mendukung.
b. Tahap kegiatan dan pengamatan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus III dilaksanakan
pada tanggal 20 Februari 2004 di kelas 1-2 dengan jumlah siswa 45 siswa.
Dalam hal ini penelitian bertindak sebagai pengamat dengan dibantu oleh
seorang guru, sedangkan yang bertindak sebagai pengajar adalah guru
bidang studi. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana
pelajaran dengan memperhatikan revisi pada siklus II, sehingga kesalahan
atau kekurangan pada siklus ii tidak terulang lagi pada siklus III.
Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan
belajar mengajar.
Pada akhir proses belajar mengajar siswa dalam proses belajar mengajar
yang telah dilakukan. Instrumen yang digunakan adalah tes formatif III.
Adapun data hasil penelitian pada siklus III adalah sebagai berikut.
Tabel 4.10 Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus
III
No No
Nilai Keterangan Nilai Keterangan
Absen Absen
T TT T TT
1 90 24 90
2 80 25 80
3 80 26 90
4 90 27 80
5 60 28 90
6 80 29 90
7 90 30 90
8 90 30 60
9 80 32 90
10 80 33 80
11 80 34 90
12 90 35 80
13 60 36 70
14 70 37 80
15 80 38 60
16 90 39 80
17 90 40 90
18 80 41 90
19 90 42 90
20 90 43 80
21 80 44 80
22 80 45 90
23 80 Jumlah 1820 20 2
Jumlah 1880 21 2
Skor maksimal ideal 4500
Jumlah skor tercapai 3700
Skor Rata-rata 82,22
Keterangan T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
Jumlah siswa yang tuntas : 41
Jumlah siswa yang belum tuntas : 4
Klasikal : Tuntas
Tabel 4.11 Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siswa pada Siklus III
Dari tabel diatas dapat dilihat aspek-aspek yang diamati pada kegiatan
belajar mengajar (siklus III) yang dilaksanakan oleh guru dengan
menggunakan metode pengajaran dengan pemberian balikan mendapatkan
penilaian cukup baik dari pengamatan adalah motivasi siswa, membimbing
siswa merumuskan kesimpulan /menemukan konsep dan pengelolaan
waktu.
Penyempurnaan aspek-aspek diatas dalam menetapkan metode
pengajaran dengan pemberian balikan diharapkan dapat berhasil semaksimal
mungkin.
C. Pembahasan
1. Ketuntasan Hasil belajar Siswa
Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan
memberikan balikan pada materi pelajaran memiliki dampak positif dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin
mantapnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru
(ketuntasan belajar meningkat dari siklus I, II, dan III) yaitu masing-masing
71,11%, 82,22% dan 91,11%. Pada siklus III ketuntasan belajar siswa secara
klasikal telah tercapai
2. Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran
Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran dengan memberikan balikan pada materi pelajaran dalam
setiap siklus mengalami peningkatan. Hal ini berdampak positif terhadap
prestasi belajar siswa yaitu dapat ditunjukkan dengan peningkatannya nilai
rata-rata siswa pada setiap siklus yang terus mengalami peningkatan.
3. Aktivitas Guru dan Siswa Dalam Pembelajaran
Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran matematika dengan pembelajaran dengan memberikan balikan
siswa, mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru, dan diskusi antar
siswa/antara siswa dengan guru. Jadi dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa
dapat dikategorikan aktif.
Sedangkan untuk aktivitas guru selama pembelajaran telah
melaksanakan langkah-langkah pembelajaran dengan memberikan balikan
pada materi pelajaran dengan baik. Hal ini terlihat dari aktivitas guru yang
muncul diantaranya aktivitas membimbing dan mengamati siswa dalam
mengerjakan kegiatan pembelajaran, menjelaskan, memberikan umpan
balik/evaluasi/tanya jawab dimana prosentase untuk aktivitas di atas cukup
besar.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Dari hasil kegiatan pelajaran yang telah dilakukan selama tiga siklus, dan
berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Pembelajaran dengan pembelajaran dengan memberikan balikan pada
materi pelajaran memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi
belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa
setiap siklus, yaitu siklus I (71,11%), siklus II (82,22%), Siklus III
(91,11%).
2. Penerapan pembelajaran dengan memberikan balikan pada materi pelajaran
mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan motivasi belajar
siswa yang ditunjukkan dengan rata-rata jawaban siswa yang menyatakan
bahwa siswa tertarik dan berminat dengan pembelajaran dengan
memberikan balikan pada materi pelajaran sehingga mereka menjadi
termotivasi untuk belajar.
3. Penerapan pembelajaran dengan memberikan balikan pada materi pelajaran
efektif untuk mengingatkan kembali materi ajar yang telah diterima siswa
selama ini, sehingga mereka merasa siap untuk menghadapi ujian akhir yang
segera akan dilaksanakan.
B. Saran
Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses
belajar mengajar Geografi lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang
optimal bagi siswa makan disampaikan saran sebagai berikut:
1. Untuk melaksanakan pembelajaran dengan memberikan balikan pada materi
pelajaran memerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga guru harus
mampu menentukan atau memilih topik yang benar-benar bisa diterapkan
dengan pembelajaran dengan memberikan balikan pada materi pelajaran
proses belajar mengajar sehingga diperoleh hasil yang optimal.
2. Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, guru hendaknya lebih
sering melatih siswa dengan kegiatan penemuan, walau dalam taraf yang
sederhana, dimana siswa nantinya dapat menemukan pengetahuan baru,
memperoleh konsep dan keterampilan, sehingga siswa berhasil atau mampu
memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.
3. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini hanya
dilakukan di SMA Negeri I Sugihwaras Kab. Bojonegoro tahun pelajaran
2003/2004.
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Syaiful Bahri. 1994. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.
Fakultas Tarbiyah IAIN Antasasi. Banjarmasin.
Djamrah, Syaiful Bahri. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Bina Aksara.
Djamarah, Syaiful Bahri. 1994. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.
Fakultas Tarbiyah IAIN Antasasi. Banjarmasin
Hamalik, Oemar. 1999. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Soekmoto, toeti. 1997. Teori Belajar dan Model Pembelajaran. Jakarta : Pau-
PPAI, Universitas Terbuka.