Oleh
……………………………..
NIP :
DINAS PENDIDIKAN……………………………
…………………………………………………….
…………………………………………………….
HALAMAN PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
Setelah membaca dan mencermati karya ilmiah yang merupakan ulasan hasil penelitian
yang tidak dipublikasikan tetapi didokumentasikan di perpustakaan
………………………………….. hasil karya dari:
Nama : ……………………….
NIP : ……………………….
Unit Kerja : ………………………………
Judul : Fungsi Bimbingan Dan Penyuluhan (BP) Dalam Menunjang
…………………………..Tahun ………..
Mengetahui
Ketua PD PGRI II Kepala …………………
……………………. ……………………………
……………………………… …………………………..
NPA: NIP: ……………….
HALAMAN PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN
Karya Ilmiah ini diajukan sebagai syarat untuk memenuhi penetapan angka kredit
kenaikan pangkat dalam jabatan fungsional guru. Karya ilmiah ini tidak dipublikasikan
tetapi telah disetujui dan disahkan untuk didokumentasikan di perpustakaan
…………………………………..
Tanggal : ……………………
Pustakawan Kepala
…………………. …………………………..
NIP: ………………. NIP: …………………
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, hanya dengan
limpahan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas penyusunan karya
ilmiah dengan judul “Fungsi Bimbingan Dan Penyuluhan (BP) Dalam Menunjang
kami susun untuk dipakai dalam bacaan di perpustakaan sekolah dan dapat dipakai
sebagai perbandingan dalam pembuatan karya ilmiah bagi teman sejawat juga anak didik
pada latihan diskusi ilmiah dalam rangka pembinaan karya ilmiah remaja.
Dalam penyusunan karya ilmiah ini penulis banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu terima kasih ucapkan dengan tulus dan sedalam-dalamnya
kepada:
4. Semua pihak yang telah banyak membantu sehingga penulisan ini selesai.
Penulis menyadari bahwa penulisan karya ilmiah ini jauh dari sempurna untuk itu
segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak selalu penulis
harapkan.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul .............................................................................................. i
Lembar Pengesahan ......................................................................................... ii
Kata Pengantar ................................................................................................. iii
Daftar Isi .......................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
A. Alasan Pemilihan Judul .....................................................
B. Penjelasan Istilah................................................................
G. Metodologi Penelitian…………………………………….
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................
B. Saran ..................................................................................
PENDAHULUAN
kehidupan, tidak hanya sangat penting saja, bahkan sama sekali tidak bias dipisahkan
dari kehidupan. Pendidikan itu mutlak sifatnya dalam kehidupan, baik dalam
kehidupan bangsa dan Negara. Maju mundurnya suatu bangsa atau Negara sebagian
masyarakat Indonesia dari tahun ketahun , untuk itu jumlahnya sekolah yang ada di
Indonesia pun semakin lama makin bertambah pula, sehingga semakin banyak pula
motivasi yang terjadi pada tiap-tiap sekolah yang mana selalu sesuai dengan
perkembangan dan kemajuan teknologi sekarang ini jelas membawa dampak yang
dengan proses belajar mengajar disekolah. Mengingat hal – hal tersebut diatas, maka
menanggani setiap masalah yang dihadapi oleh siswa dalam proses belajarnya.
tercantum dalam kurikulum 1975 yaitu Buku Pedoman IIIC, ditetapkan program
masalah – masalah yang dihadapi dalam proses belajarnya. Untuk memperoleh hasilk
belajart yang maksimal diperlukan adanya aktivitas yang maksimal pula dari siswa
pada dasarnya setiap siswa atau individu itu mempunyai aktivitas, namun potensi di
antara mereka itu berbeda. Pembinaan yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis
diharapkan agar kadar aktifitas dari setiap individu akan lebih optimal.
jawab sekolah yang dipercayakan kepada petugas bimbingan dan penyuluhan, guru
bidang studi, pegawai tata usaha bahkan penjagha sekolah sekalipun. Seorang guru
Untuk memperoleh hasil belajar yang optimal serta aktivitas belajar yang
tinggi, tidak hanya ditentukan oleh guru saja, tetapi volume aktivitas belajar siswa
juga ikut menentukan. Pada dewasa ini sebagian besar sekolah menengah telah
menetapkan telah menetapkan seorang guru khusus yang menangani siswa atau
guru khusus tersebut tidak lain adalah petugas bimbingan dan penyuluhan yang
Pada anak sesuai siswa sekolah menengah, khususnya siswa SMU merupakan
masa investasi dimana pada masa ini merupakan masa yang penuh potensi – potensi
dalam mengembangkan bakat, minat, kemampuan serta ketrampilan yang ada pada
diri mereka. Pada masa seperti ini siswa dalam mengembangkan potensi yang ada
pada dirinya, bukan berarti tidak menghadapi banyak tantangan justru pada masa
muda seperti inilah tantangan yang dihadapi lebih kompleks dalam mengatasinya.
seharusnya dilakukan, mudah frustasi dan mudah tersinggung, apabila pada saat
resesi ekonomi dunia seperti dunia sekarang ini dimana tantangan selalu muncul.
harus dapat menjalin kerja sama yang baik dengan perangkat pendidikan yang lain
seperti : Kepala Sekolah, Guru, Petugas Tata Usaha, Penjaga Sekolah bahkan
masyarakat sekitarnya.
sebuah judul penelitian yaitu tentang “Fungsi Bimbingan Dan Penyuluhan (BP)
B. Penjelasan Istilah
Dalam hal ini penulis membatasi pada judul tersebut diatas dengan
1. Bimbingan (Guidance)
hidupnya.
2. Penyuluhan
Penyuluhan adalah suatu hubungan yang bersifat pribadi, yang dapat dilakukan
dengan bertatap muka, dengan tujuan agar dapat mengambil keputusannya sendiri
3. Pengertian Belajar
kematangan.
4. Aktivitas Belajar
kegiatan. Aktifitas disini adalah suatu kegiatan yang dilakukan siswa dalam
belajar disekolah.
belajar mengajar.
5. Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai dalam proses belajarnya sesuai
dengan aktifiatas dan kemampuan siswa. Pada umumnya prestasi belajar siswa itu
dinyatakan dalam bentuk nilai berskala. Siswa dapat dikatakan berprestasi tinggi
atau mental dan mengarah kepada perilaku seseorang sebagai Warga Negara
Republik Indonesia.
C. Penjelasan Judul
Sebagai hasil dari penelitian akhirnya penulis susun dan penulis sajikan dalam
bentuk skripsi dengan judul : Fungsi Bimbingan Dan Penyuluhan Dalam Menunjang
siswa, sehingga dalam mencapai hasil yang optimal. Dalam proses belajar mengaja,
Guru hendaknya tidak bersifat monoton dan harus disetai dengan alternative –
alternative lain yang lebih tepat. Pembinaan proses belajar hendaknya secara
kontinyu, teratur, terarah, dan terprogram. Perlu pula ditanamkan kepada siswa bahwa
perubahan tingkah laku itu adalah suatu proses, sehingga diperlukan adanya latihan –
Disamping staf pengajar terutama pengajar atau Guru ada petugas Khusus
bimbingan dan penyuluhan. Hendaknya dapat menyatu dengan semua siswa sehingga
dengan mudah mengadakan hubungan yang baik serta merupakan orang kepercayaan
bagi siswa dalam memecahkan masalah – masalah yang dihadapi, sehingga dapat
serta dedikasi yang tinggi karena petugas bimbingan dan penyuluhan merupakan
merupakan suri tauladan dari setiap tindakan dan tingkah lakunya di sekolah.
Hubungan yang baik ini antara petugas bimbingan dan penyuluhan terhadap semua
1. Kegiatan bimbingan dan penyuluhan dalam membantu siswa yang lambat dalam
E. Perumusan Masalah
Dalam perumusan masalah ini dapat penulis kemukakan hal – hal sebagai
berikut :
yang lambat belajarnya untuk meningkatkan prestasi belajar bidang studi PKn pada
siswa ……………..?
F. Tujuan Penelitian
Untuk memperoleh data tentang usaha yang telah dilakukan oelh petugas
belajarnya di sekolah
G. Metodologi Penelitian
pemecahanya yaitu perlunya bimbingan dan penyuluhan dalm membantu siswa yang
klasifikasi data.
suatu fenomena tertentu tidak bedanya seperti studi analisa kualitaif yaitu angket,
interview atau klasifikasi, dalam hal ini penulis menggunakan penelitian melalui studi
Penafsiran atau anggapan dasar merupakan titik tolak dari pada pemikirannya
yang kebenarannya diterima oleh penyelidik. Dalam penafsiran ini merupakan titik
awal terhadap pemecahan masalah yang dihadapi. Adapun penafsiran yang penulis
kemukakan adalah :
Aktifitas itu perlu dimiliki oleh setiap individu karena dapat membantu
sementara. Sebagai konklusi sudah barang tentu bahwa hipotesis tidak dibuat dengan
hipotesis, bahwa bimbingan dan penyuluhan yang dilaksanakan secara tepat terhadap
I. Sistematika Skripsi
mempengaruhi belajar.
penelitian.
LANDASAN TEORI
and Coneling. Muli dikenal di Amerika Serikat sekitar tahun 1908 dan dikenal di
Indonesia pada sekitar tahun 1958. Dalam memberikan definisi tentang bimbingan
Perbedaan pendapat para ahli itu hanya perbedaan dalam membrikan titik beratnya
saja.
orang dalam suatu kelompok, boleh juga anak itulah yang menjadi sasaran
yang dihadapi siswa baik perorangan maupun kelompok, tetapi bimbingan disini juga
dari pada program pendidikan secara keseluruhan yang dilakukan oleh ahli bersama
stafnya dalam rangka memberikan pelayanan kepada individu, khusnya bagi yang
mengalami masalah agar dapat mengembangkan kemampuan, bakat dan potensi yang
terkandung pada diri individu, agar dapat mengambil keputusan sendiri dalam
bimbingan.
kelompoknya.
mengalami masalah.
Pengertian Penyuluhan
wawancara atau interview serta sifat –sifat hubungan yang lalu antara orang dengan
orang, misalnya dengan membuat orang yang ditolong tadi merasa bebas dan
senang”
masalah.
lingkungannya.
secara “face to face” atau cara yang sesuai dengan keadaan klien sehingga
sanggup mengungkapkan isi hatinya secara bebas yang bertujuan agar klien
dengan lingkungan serta dapat berkembang dan berperan yang lebih baik dan
(kepribadian).
kepribadiannya yaitu :
adalah :
Dalam penyuluhan dapat diberikan secara umum dan khusus artinya bantuan
diberikan kepada kelompok individu atau individu dari kelompok itu sendiri.
kontinu.
c) Walaupun pada prinsipnya perlakuan terhadap individu itu harus sama, namun
masalahnya.
1. Education guidance :
Suatu bimbingan yang diberikan kepada individu agar dapat menentukan cara –
cara belajar yang tepat, pemilihan jurusan yang sesuai dengan bakat, minat dan
kemampuannya.
3. Vocalional guidance
atau jabatan disesuaikan dengan bakat minat dan ketrampilan sehingga individu
pemilihannya.
d) Vocational placement, memberikan latihan kepada individu dalam melakukan
pekerjaanya.
bantuan kepada siswa yanag mengalami masalah atau kesulitan baik dalam
lanjut.
1. Fungsi menyalurkan
Ialah fungsi bimbingan dalam hal membantu siswa untuk memilih jurusan,
menentukan jenjang sekolah berikutnya lapangan kerja yang sesuai dengan bakat,
2. Fungsi mengadaptasikan
4. Fungsi penetapan
membentu siswa menyesuaikan diri dengan minat, bakat, kemampuan serta cita –
citanya.
c) Aspek efektif, apa – apa saja yang menjadi sifat – sifat dasar khusus bagi
siswa
d) Aspek advice, untuk psiko – terapi yaitu apa yang harus diselesaikan dalam
kasusnya.
sedang berlangsung.
1. Secara individu, bantuan yang diberiakan secara langsung (face to face) dalam
kaitanya dengan kesulitan – kesulitan yang dihadapi seperti konflik antara siswa
dengan lingkungan orang tua, lingkungan sekoloah, atau bakat dan minat, antara
dalam kaitanya dengan proses belajarnya di sekolah. Hal ini dilakukan apabila
dalam suatu kelompok kelas ini memerlukan penaganan secara klasikal dalam
tinggi. Dalam hal ini penulis mengemukakan adanya pemberian bantuan secara
klasikal melalui pendekatan metode mengajar yang tepat bagi proses belajar
mengajar.
sekolah beserta staf pengajar yang lain sebagai mana dikemukakan oleh Drs. Agus
1. Kepala sekolah, sebagai pemimpin sekolah yang bertanggung jawab atas baik
dipimpinannya.
3. Para guru, berkewajiban mengadakan pembinaan terhadap bidang studi yang
dipegangnya.
ikut membantu kelancaran pemdidikan yang terdiri orang tua murid dan
masyarakat lainnya.
5. Para pegawai dan penjaga sekolah sebagai pelaksana administrasi sekolah dan
keamanan sekolah.
6. Paedagog, adalah para ahli pendidikan yang ada hubungannya dengan pendidikan.
7. Psikolog, ahli dalam bidang kewajiban yang dapat memberikan bentuan terhadap
8. Psikiater adalah ahli dalam penyakit kejiwaan yang dapat memberikan bantuan
10. Sosial wolker, adalah petugas yang dapat memberikan bantuan dalam
11. Evaluator, adalah ahli yang dapat memberikan bantuan terhadap masalah yang
12. Conselor, adalah ahli yang mempunyai tugas khusus dalam penanganan
Tugas lain daripada petugas bimbingan dan penyuluhan yaitu bersama kepala
G. Prosedur penyesuaian
1. Teknik derektif
a) Pendekatan individu.
dikemukakan oleh I. Djumhur dan Drs. Moh. Surya, bahwa dalam pendekatan
masalahnya.
2. Non Derektive Conseling, teknik ini merupakan kebalikan dari teknik diatas,
1. Menentukan masalah
2. Pengumpulan Data
3. Analisa Data
Pendekatan semacam ini dapat dilakukan baik di kelas, disekolah, yaitu meliputi :
1. Pendekatan kelompok
2. Sosiodrama
4. Widya Wisata
H. Aktivitas Belajar
Aktivitas berasal dari kata activity (bahsa Inggris) yang berarti pelajaran atau
kegiatan. Sebagai pendapat S. Tejo Wasito dan WJS. Poerwadarminta yang artinya :
Dalam hal ini berarti siswa harus secara aktif dalam proses belajarnya agar
tercapai hasil belajar yang semaksimal mungkin. Belajar adalah suatu aktifitas yang
harus dikerjakan dengan sadar baik di luar sekolah maupun di sekolah (didalam
kelas).
a) Jangan menggangap bahwa kelompok siswa adalah kelompok yang utuh, siswa
sendiri – sendiri.
b) Hadapi siswa itu sebagai individu yang khas, yang mempunyai persoalan cita –
d) Harus ada tekad yang kuat untuk benar –benar membina para siswanya.
a) Guru mempunyai semangat dan gairah yang maksimal terhadap bidang studinya.
Dalam hubungannya dengan aktivitas belajar yang tinggi akan merubah siswa
dalam proses belajar mengajar dari pasif menjadi aktif, sebagaimana dikemukakan
oleh MC. Kenchi tentang proses belajar mengajar variasi cara belajarsiswa aktif
baik yang tidak mampu, baik yang tidak mampu yang berhubungan dengan
pelajaran.
variasi CBSA secara optimal, guru harus memiliki kompetensi agar dalam proses
I. Prestaasi Belajar
menunjukan hasil yang tinggi dalam belajar yang ingin dicapai menurut kemampuan
situasi yang mempengaruhi baik yang bersumber pada anak maupun dari
lingkungannya. Disekolah prestasi belajar tersebut ditujukan dalam buku raport
prestasi belajar merupakan kecakapan nyata yang berarti hasil yang ingin dicapai oleh
seseorang yang dinyatakan dalam cara – cara bertingkah laku yang baru berangkat
Perubahan baru yang baru penulis kemukakan sebagai hal – hal yang belum
serta rohaniah.
proses yang dipengaruhi oleh factor intern maupun ekstern siswa itu sendiri.
antaranya :
c) Mengenal sifat – sifat dan ciri – ciri dari masalah yang dihadapi individu
dan integrasi.
e) Berusaha menciptakan situasi baru sesuai dengan pengalamannya
Disamping itu agar dalam belajarnya memiliki pedoman dan belajar secara
efektif dan efesien, perlu adanya prinsip – prinsip belajar sebagai berikut :
a) Belajar adalah suatu proses aktif yang dipengaruhi oleh kondisi dinamis
lingkungannya.
c) Dalam belajar perlu adanya pedoman belajar, baik dari pembimbing maupun dari
buku – buku.
e) Belajar perlu adanya pedoman belajar, baik dari pembimbing maupun buku –
buku.
diperolehnya.
bidang studi, khususnya bidang studi PKn untuk mencari jalan keluar.
Memberikan petunjuk – petunjuk tentang cara belajar yang baik atau yang tepat
Prestasi belajar siswa dapat pula dipengaruhi oleh latar belakang keluarga,
terutama perlakuan orang tua terhadap siswa dalam lingkungan keluarganya. Aktifitas
serta prestasi belajar yang dicapai terutama tergantung pada perlakuan orang tua di
masa kecil (anak - anak) yang dapat menggangu perkembangannya di kala itu.
Perlunya orang tua terhadap anak anak akan mempengaruhi jiwa anak samapai pada
masa perkembangnya lebih lanjut. Perlakuaan orang tua terhadap siswa di waktu kecil
dalam lingkungan belajarnya. Yang lebih penting lagi ialah perlakuan orang tua
peningkatan dalam bidang kesejahteraan jiwa, yang diberikan oleh team dokter
Universitas Airlangga, tentang sikap orang tua dan pengaruhnya terhadap anak adalah
sebagai berikut :
anak
Menolak (Rejection) Rasa gelisah diasingkan mencari bantuan
persamakan
Anak dituntut untuk selalu tunduk Bersikap menyerah, kurang berani
dan keras
Disiplin yang terlalu keras Selalu ingin mendapatkan penghargaan
aman
Orang tua yang munafik Cenderung mengoper berbagai ketakutan
dan prasangka
Orang tua yang immoral Mengoper norma – norma yang immoral
peraturan umum.
disekolah siswa tidak dapat secara otomatis mengikuti dan menyesuaikan diri dengan
sekolah. Bagi petugas bimbingan dan penyuluhan sendiri dalam mengidentifasi latar
K. Belajar
belajar adalah “Berusaha atau berlatih dan sebagainya supaya mendapatkan sesuatu
yang menunjukkan hasil yang tertinggi dalam belajar yang ingin dicapai menurut
potensial)
Diantara beberapa jenis belajar, salah satu diantaranya ialah belajar bersikap.
Sebagai dikemukakan oleh I.L Pasaribu dan Drs. Simanjuntak, SH., bahwa :
“Belajar sikap ini dapat terjadi dengan berbagai cara mengetahui sesuatu
dan merealisasikan sikap. Belajar siakp termasuk belajar norma dengan cara
menghambat secara singkat faktor – faktor yang mempengaruhi prestasi belajar itu
bakat potensi antara yang satu dengan yang lainnya tidak sama. Kemampuan
yang bersifat bawaan ini tidak dapat diubah tetapi hanya dapat dipengaruhi atau
potensi atau bakat yang dimilikinya dengan jalan memberikan situasi atau
rangsangan yang cocok atau tepat yaitu dengan jalan bagi anak yang berbakat
dalam bidang studi PKn diberikan bimbingan yang baik secara rutin sehingga
pada akhirnya benar – baner menjadi seseorang ahli dalam bidang PKn. Jadi pada
2. Faktor Ekstern adalah segala pengaruh dari luar anak baik berasal dari pendidikan
maupun hasil pergaulan. Pengaruh dari luar ini dapat pula sesama manusia, dapat
pula berupa lingkungan fisik atau benda mati. Usaha pendidikan disini adalah
menetapkan atau mencegah hal – hal atau situasi yang akan menghambat.
METODOLOGI PENELITIAN
banyak ditentukan oleh tepatnya metode yang digunakan. Dengan demikian metode
mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam menentukan kualitas hasil yang
telah dilakukan . Oleh karena itu perlu terlebih dahulu ditentukan metode yang tepat
bagi permasalahan yang akan diteliti dan ketetapan dalam memilih inilah yang akan
Dalam hal ini metode mempunyai pengertian sebagai alat penyelidikan, hal ini
juga sesuai dengan apa yang dinyatakan oleh WJS. Poerdarminto, bahwa : “Metode
adalah cara yang teratur dan terpilih yang paling baik untuk mencapai suatu maksud
Istilah metode berasal dari kata “Metode” dan “Logos”. Metode artinya suatu
cara untuk mencapai tujuan, sedangkan Logos artinya ilmu, maka metodologi berarti
Dengan melihat uraian diatas maka jelaslah bahwa metode pada hakekatnya
membawa cara –cara yang dapat digunakan dalam suatu penyelidikan guna mendapat
data- data yang objektif akhirnya diperoleh suatu hasil yang dapat dipertanggung
jawabkan kebenarannya secara ilmiah. Dalam bab ini akan dibahas suatu persatu
tentang :
Dari sekian pokok bahasan ini, akan penulis kemukakan satu persatu, sebagai
berikut :
Metode penentuan objek tentu ada cara yang digunakan untuk memilih,
dijadikan dan menentukan hal – hal yang penulis anggap dapat dijadikan sumber data
sesuai dengan kebutuhan yang tertera dalam pelaksanaan diatas sehingga dapat
Pada setiap penelitian tentu ada objek yang diteliti, yang dimaksud objek
penelitian adalah segala sesuatu yang dikenal atau menjadi sasaran penelitian dengan
memudahkan penyelenggaraan
bidang studi PKn yaitu sejumlah 5 (lima) orang mereka itu adalah :
1. HERI
2. UDIK
3. ROFI
4. TRI
5. MUKLISON
cara ordinal sebanyak satu kelas. Dari jumlah kelas atau sembilan kelas setelah
dirandom terdapat satu kelas dengan jumlah 49 siswa, sekaligus sebagai sampel.
dan mengambil mereka – mereka yang akan ditugaskan di dalam sampel di atas
kebawah misalnya mengambil mereka – mereka yang bernomor kelipatan angka lima
wakil populasi yang diteliti jika kita akan hanya meneliti sebagian dari populasi maka
Metode pengumpulan data adalah suatu cara untuk mendapatkan data dari
proyek yang diteliti. Ada beberapa cara dalam pengumpulan data, namun tidak setiap
cara yang ada selalu cocok untuk memperoleh data yang diperlukan. Hal ini
pelaksanaan penelitian, pengumpulan data ini bisa efisien maka penulis perlu
berikut :
objek, baik secara langsung maupun tidak langsung, menggunakan teknik yang
disebut dengan “pengamatan atau observasi”. Teknik ini banyak digunakan, baik
dalam penelitian dapat diamati dari dekat untuk melaksanakan pengamatan ada 3 cara
antara lain :
tanpa perantara atau secara langsung terhadap objek yang diteliti seperti
dilakukan terhadap suatu objek melalui perantara suatu alat, cara, baik
tersebut.
bagian atau melibatkan diri dalam situasi objek yang diteliti. Cara ini
biasanya banyak digunakan terutama dalam penelitian psikologi, spsiologi
dilakukan dengan cara ikut ambil bagian sebagian guru dan mangamati setiap
dengan menggabungkan dua atau tiaga cara sekaligus dalam suatu kegiatan penelitian,
mengambil pertimbangan bahwa suatu cara dianggap kurang memadai. Dari penelitian
sekedar mencatat data observasi bukanlah sekedar mencatat, tetapi juga mengadakan
Kewarganegaraan, bukan hanya mencatat reaksinya itu bagaimana, dan berapa kali ia
masuk, tetapi juga menilai reaksi tersebut sangat kurang atau tidak sesuai dengan yang
kita kehendaki.
b) Metode Angket
Angket merupakan teknik pengumpulan data yang berisikan daftar isisan yang
harus diisi atau dijawab oleh sejumlah subjek, dari angket tersebut dapat diambil
ada yang tertutup ada pula yang terbuka. Jenis pertanyaan dikatakan tertutup apabila
sebagai berikut :
dimana orang yang menjadi questiore tinggal milih jawaban yang telah disediakan
dalam questionaire”
Dalam hal ini penulis laksanakan agar dapat mendeteksi sejauh mana
tanggapan dan fungsi bimbingan dan penyuluhan terhadap prestasi belajar nya. Sebab
masalahnya atau kesulitannya yang dihadapi terhadap guru wali wali kelas bahkan
terhadap tugas bimbingan dan penyuluhan sendiri. Untuk itu maka penulis
c) Metode Dokumentasi
pada penguraian dan penjelasan apa yang telah lalu melalui sumber – sumber
dokumen. Hanya ada metode historis berusahan mencari penjelasan suatu budaya
sekarang……”
Dokumentasi berasal dari kata dokumen, disi mengandung arti sebagai bukti
tertulis maupun tudak tertulis yang berhubungan dengan data yang tidak berubah
kebenarannya dan dapt dilihat serta diperiksa dikemudian hari. Adapun yang penulis
maksudkan disi adlah suatu cara untuk mengumpulkan data berdasarkan data
dokumentasi yang berbentuk tulisan dalam fungsi bimbingan dan penyuluhan dalam
pengelolaan data tersebut tergantung pada tujuan penelitian dan bentuk dari penelitian
kebenarannya.
Analisa data merupakan langkah lanjut dari pengumpulan data yakni cara –
cara yang diperoleh dan diperdengarkan dalam mengelola dan menganalisa data hasil
penelitian. Bila hal ini dilakukan atau cara menganalisa tidak ada artinya.
klasifikasi data
1. Klasifikasi Data
Metode yang penulis kemukakan dalam penelitian ini metode deskriptif. Prof.
berikut :
a) Memusatkan diri pada pemecahan masalah –masalah yang ada pada masa
dianalisa.
BP
(+) Positif (-) Negatif
1 2 3 4
2 Siswa kelas II 49 Orang 39 10
Keterangan :
menguji kedudukan sebuah hipotesa diperlukan data dengan sifat tertentu, seperti :
b) Data yang menunjukkan tidak adanya sebab – sebab lain selain pengaruh variabel
c) Data yang menunjukkan timbulnya variasi terikat sebagai akibat adanya variasi
bebas
Dalam pengelolaan data ini penulis kemukakan dengan menggunakan table
presentasi (Presentasi Tabel). Untuk memperoleh presentasi dari suatu nilai, dapat
% = (f / N) * 100
1. Tabel random, yakni table yang memungkinkan memuat responden yang banyak
dari anggota sample atau table yang mempunyai sel banyak untuk kasus tunggal.
2. Tabel bervariasi, yakni table yang dibuat untuk membandingkan dan variabel dari
3. Tabel multivariasi, yakni table yang dibuat untuk menggambarkan atau meringkas
prioritas dalam meningkatkan prestasi belajarnya, khususnya pada bidang studi PKn.
Dalam hal ini petugas bimbingan dan penyuluhan menentukan individu – individu itu
1. HERI
2. UDIK
3. ROFI
4. TRI
5. MUKLISON
_______________________________________________________________________
Daftar nama – nama siswa yang dikategorikan perlu mendapatkan bantuan pelayanan
pelayanan BP
1 Maslah keterlambatan akademis. Mereka tidak 1. Heri
pertanyaan
2 Masalah sangat cepat belajar. Mempunyai bakat
3. Muklison
4 Masalah penempatan minat sosialnya terlalu 1. Udik
mencari perhatian
6 Masalah menyendiri, yaitu pemalu, mudah gentar, 1. Heri
lain.
7 Masalah tingkah laku umum, yaitu kerjanya tidak 1. Rofi
laku
8 Masalah – masalah jasmaniah. Masalah kehadiran 1. Muklison
sekolah
9 Masalah pembicaraan (tidak banyak basa basi) 1. Tri
2. Rofi
3. Udik
10 Masalah jasmaniah umum -
2. Penelaahan Status
kekurangan siapan dalam memulai pelajaran. Mereka seakan –akan kurang potensial,
lemah dan enggan. Latar belakang keluarga atau orang tua dalam hal ini dapat
Dalam pergaulannya dikelas sebagian besar mereka pasif, tetapi ada juga yang
agresif, misalnya Jumain. Secara umum individu yang bermasalah itu mempunyai
anggota keluarga paling sedikit 6 (enam) orang. Kelamahan dan kelebihan individu
menunjang
3 Rofi Kurang aktifitas belajar, karena selalu disibukkan oleh pekerjaan
lemah.
5 Muklison Kurang aktifitas belajar, sembrono atau ceroboh, kesempatan belajar
Setelah menentukan kriteria kesulitan atau masalah yang dihadapi siswa atau
sebagai penanggung jawab sekolah. Atas anjuran dari kepala sekolah petugas
bimbingan dan penyuluhan diminta untuk membuat surat panggilan kepada wali
murid untuk mempersiapkan data – data yang menyangkut individu yang bermasalah
seperti :
e) Kartu SPP
penyuluhan minta informasi lain kepada bapak atau ibu guru. Berdasarkan informasi
dari bapak atau ibu guru dapat diperoleh gambaran secara umum sebagai berikut :
a) Sebagian dari mereka belum dapat memberikan jawaban atas pertanyaan yang
diberikan
ceramah
d) Murid tidak mempunyai buku pelajaran atau buku pegangan terutama PKn
mereka para siswa yang mengalami masalah tidak pernah mel;akukan pelanggaran
yang kelewat batas. Pelanggaran yang mereka lakukan masih dalam taraf ayang
wajar, sebagai akibat dari kurangnya rasa tertib dan disiplin dalam mentaati tata tertib
tetapi disebabkan karena faktor – faktor lingkungan keluarga dan lingkungan sekitar
masuk sekolah
2. Udik Sekali waktu bajunya tidak dimasukkan, malas mengerjakan tugas PR
3. Rofi Akibat selalu ingin menarik perhatian, dia bertingkah yang
dilakukan
4. Tri Hampir tidak pernah melakukan pelanggaran, hanya memaang kalau
5. Penyuluhan
Program bimbingan dan penyuluhan yang dilaksanakan oleh petugas khusus.
disekolah selalu bekerja sama dengan wali kelas, guru bidang studi, pegawai tata
usaha dan lainya serta mengadakan koordinasi dengan kepala sekolah dan orang tua
murid. Dalam melaksanakan tugasnya selalu menjaga hubungan baik antara penyuluh
dengan seluruh siswa agar dapat menjalin hubungan yang erat dan ssaling percaya
prasarana terhadap individu yang mengalami masalah. Oleh karena itu apabila tidak
tepat dalam memberikan terapi akan membawa akibat yang fatal, baik bagi siswa
Dari tingkah laku individu diatas bahwa mereka mengalami gejala – gejala
gangguan belajar yang disebut psikoneorologis atau perceptual motor, karena gejala –
2. Udik
Apabila menerima reaksi gerakkan atau tindakan 1. Rofi
berlebihan
Sukar menguasai diri dan melakuakan 1. Rofi
2. Tri
2. Heri
3. Muklison
4. Rofi
Suka Bergerak 1. Rofi
2. Muklison
Koordinasi antar gerakan mata dan tangan kurang 1. Rofi
2. Muklison
Kurang jeli 1. Rofi
2. Tri
3. Heri
Sukar mengatur dan menyusun pikiran -
Ketrampilan dalam pelajaran kurang 1-3
Kurang mampu melakukan langkah – langkah yang 1-5
operasional
Sebagian besar mereka menganggap bahwa materi bidang studi PKn itu
terlalu banyak dan sukar dimengerti, sehingga membingungkan dan akibatnya malas
belajar. Berdasarkan data penulis mengemukakan bahwa prestasi belajar yang dicapai
untuk bidang studi PKn yang mereka peroleh adalah dalam kriteria cukup artinya
paling tinggi nilainya 7 (tujuh). Hal ini terjadi pada siswa yang mendapatkan nilai,
baik pada studi PKn maupun bidang lainnya ternyata hampir sama.
Mengingat hal tersebut, maka terapi yang tepat dalam membimbing mereka
dalah dengan pembinaan pada belajar mereka secara tertib, teratur dan
belajar, terutama pada bidang studi PKn, perlu ditanamkan dan dibangkitkan
motivasinya.
kemukakan tentang analisa data. Dalam analisa data ini terdapat 2(dua) variabel yaitu
variabel bebas dan variabel terikat. Yang kami sajikan disini adalah :
TABEL I
PELAYANAN BP
Kriteria Penilaian F %
Cukup 16 32.65
Sedang 25 51.02
Kurang 5 10.20
Kurang Sekali 3 6.12
Jumlah 49 100
TABEL II
PRESENTASI PRESTASI BELAJAR SISWA………………….SESUDAH
PELAYANAN BP
No. f %
Cukup 23 46.94
Sedang 26 53.06
Kurang - -
Kurang Sekali - -
Jumlah 49 100
Dari tabel diatas dapat kita lihat prestasi belajar setelah pelayanan bimbingan
%d=%1-%2
Tafsiran dari d % adalah : Berapa banyak kasus dalam satu kategori variabel
Berarti dalam hal ini variabel bebas mempengaruhi variabel terikat. Berarti
Dari analisa diatas dapat kita ketahui sejauh mana peningkatan prestasi belajar
PKn mereka secara umum setelah adanya bimbingan dan penyuluhan adalah :
PENUTUP
A. Kesimpulan
tidak jarang timbul suatu problem – problem baru yang mungkin belum pernah
terjadi sebelumnya
individu yang bermasalah, jadi bukan berpusat pada masalah – masalah saja maka
perlu adanya kerja sama yang selalu terkoordinir antara petugas bimbingan dan
penyuluhan dengan siswa, keluarga, sekolah dan masyarakat. Hal ini mengingat
pengaruh lingkungan sekitar dari setiap individu yang tidak sama satu dengan
lainnya.
menjalankan tugasnya.
5. Bimbingan dan penyuluhan yang dilaksanakan dengan penuh loyalitas dan
dedikasi yang tinggi serta memiliki keahlian khusus dalam bidangnya, maka
secara efektif dan efisien dapat membantu siswa yang mengalami masalah dalam
penyuluhan disekolah.
B. Saran – saran
Untuk mencapai hasil yang optimal dari pada tugas bimbingan dan
1. Kritik dan saran yang membangun dari masyarakat sekitarnya, terutama wali
Rata –
Rata
Kelas
BAB IV
prioritas dalam meningkatkan prestasi belajarnya, khususnya pada bidang studi PKn.
Dalam hal ini petugas bimbingan dan penyuluhan menentukan individu – individu itu
6. HERI
7. UDIK
8. ROFI
9. TRI
10. MUKLISON
_______________________________________________________________________
Daftar nama – nama siswa yang dikategorikan perlu mendapatkan bantuan pelayanan
pelayanan BP
1 Maslah keterlambatan akademis. Mereka tidak 3. Heri
pertanyaan
2 Masalah sangat cepat belajar. Mempunyai bakat
6. Muklison
4 Masalah penempatan minat sosialnya terlalu 3. Udik
mencari perhatian
6 Masalah menyendiri, yaitu pemalu, mudah gentar, 2. Heri
lain.
7 Masalah tingkah laku umum, yaitu kerjanya tidak 2. Rofi
laku
8 Masalah – masalah jasmaniah. Masalah kehadiran 3. Muklison
sekolah
9 Masalah pembicaraan (tidak banyak basa basi) 4. Tri
5. Rofi
6. Udik
10 Masalah jasmaniah umum -
5. Penelaahan Status
kekurangan siapan dalam memulai pelajaran. Mereka seakan –akan kurang potensial,
lemah dan enggan. Latar belakang keluarga atau orang tua dalam hal ini dapat
Dalam pergaulannya dikelas sebagian besar mereka pasif, tetapi ada juga yang
agresif, misalnya Jumain. Secara umum individu yang bermasalah itu mempunyai
anggota keluarga paling sedikit 6 (enam) orang. Kelamahan dan kelebihan individu
menunjang
3 Rofi Kurang aktifitas belajar, karena selalu disibukkan oleh pekerjaan
lemah.
5 Muklison Kurang aktifitas belajar, sembrono atau ceroboh, kesempatan belajar
Setelah menentukan kriteria kesulitan atau masalah yang dihadapi siswa atau
sebagai penanggung jawab sekolah. Atas anjuran dari kepala sekolah petugas
bimbingan dan penyuluhan diminta untuk membuat surat panggilan kepada wali
murid untuk mempersiapkan data – data yang menyangkut individu yang bermasalah
seperti :
e) Kartu SPP
penyuluhan minta informasi lain kepada bapak atau ibu guru. Berdasarkan informasi
dari bapak atau ibu guru dapat diperoleh gambaran secara umum sebagai berikut :
i) Sebagian dari mereka belum dapat memberikan jawaban atas pertanyaan yang
diberikan
ceramah
l) Murid tidak mempunyai buku pelajaran atau buku pegangan terutama PKn
mereka para siswa yang mengalami masalah tidak pernah mel;akukan pelanggaran
yang kelewat batas. Pelanggaran yang mereka lakukan masih dalam taraf ayang
wajar, sebagai akibat dari kurangnya rasa tertib dan disiplin dalam mentaati tata tertib
tetapi disebabkan karena faktor – faktor lingkungan keluarga dan lingkungan sekitar
masuk sekolah
2. Udik Sekali waktu bajunya tidak dimasukkan, malas mengerjakan tugas PR
3. Rofi Akibat selalu ingin menarik perhatian, dia bertingkah yang
dilakukan
4. Tri Hampir tidak pernah melakukan pelanggaran, hanya memaang kalau
5. Penyuluhan
Program bimbingan dan penyuluhan yang dilaksanakan oleh petugas khusus.
disekolah selalu bekerja sama dengan wali kelas, guru bidang studi, pegawai tata
usaha dan lainya serta mengadakan koordinasi dengan kepala sekolah dan orang tua
murid. Dalam melaksanakan tugasnya selalu menjaga hubungan baik antara penyuluh
dengan seluruh siswa agar dapat menjalin hubungan yang erat dan ssaling percaya
prasarana terhadap individu yang mengalami masalah. Oleh karena itu apabila tidak
tepat dalam memberikan terapi akan membawa akibat yang fatal, baik bagi siswa
Dari tingkah laku individu diatas bahwa mereka mengalami gejala – gejala
gangguan belajar yang disebut psikoneorologis atau perceptual motor, karena gejala –
4. Udik
Apabila menerima reaksi gerakkan atau tindakan 1. Rofi
berlebihan
Sukar menguasai diri dan melakuakan 3. Rofi
4. Tri
6. Heri
7. Muklison
8. Rofi
Suka Bergerak 3. Rofi
4. Muklison
Koordinasi antar gerakan mata dan tangan kurang 3. Rofi
4. Muklison
Kurang jeli 4. Rofi
5. Tri
6. Heri
Sukar mengatur dan menyusun pikiran -
Ketrampilan dalam pelajaran kurang 1-3
Kurang mampu melakukan langkah – langkah yang 1-5
operasional
Sebagian besar mereka menganggap bahwa materi bidang studi PKn itu
terlalu banyak dan sukar dimengerti, sehingga membingungkan dan akibatnya malas
belajar. Berdasarkan data penulis mengemukakan bahwa prestasi belajar yang dicapai
untuk bidang studi PKn yang mereka peroleh adalah dalam kriteria cukup artinya
paling tinggi nilainya 7 (tujuh). Hal ini terjadi pada siswa yang mendapatkan nilai,
baik pada studi PKn maupun bidang lainnya ternyata hampir sama.
Mengingat hal tersebut, maka terapi yang tepat dalam membimbing mereka
dalah dengan pembinaan pada belajar mereka secara tertib, teratur dan
belajar, terutama pada bidang studi PKn, perlu ditanamkan dan dibangkitkan
motivasinya.
kemukakan tentang analisa data. Dalam analisa data ini terdapat 2(dua) variabel yaitu
variabel bebas dan variabel terikat. Yang kami sajikan disini adalah :
TABEL I
PELAYANAN BP
Kriteria Penilaian F %
Cukup 16 32.65
Sedang 25 51.02
Kurang 5 10.20
Kurang Sekali 3 6.12
Jumlah 49 100
TABEL II
PRESENTASI PRESTASI BELAJAR SISWA………………….SESUDAH
PELAYANAN BP
No. f %
Cukup 23 46.94
Sedang 26 53.06
Kurang - -
Kurang Sekali - -
Jumlah 49 100
Dari tabel diatas dapat kita lihat prestasi belajar setelah pelayanan bimbingan
%d=%1-%2
Tafsiran dari d % adalah : Berapa banyak kasus dalam satu kategori variabel
Berarti dalam hal ini variabel bebas mempengaruhi variabel terikat. Berarti
Dari analisa diatas dapat kita ketahui sejauh mana peningkatan prestasi belajar
PKn mereka secara umum setelah adanya bimbingan dan penyuluhan adalah :
PENUTUP
C. Kesimpulan
tidak jarang timbul suatu problem – problem baru yang mungkin belum pernah
terjadi sebelumnya
individu yang bermasalah, jadi bukan berpusat pada masalah – masalah saja maka
perlu adanya kerja sama yang selalu terkoordinir antara petugas bimbingan dan
penyuluhan dengan siswa, keluarga, sekolah dan masyarakat. Hal ini mengingat
pengaruh lingkungan sekitar dari setiap individu yang tidak sama satu dengan
lainnya.
menjalankan tugasnya.
5. Bimbingan dan penyuluhan yang dilaksanakan dengan penuh loyalitas dan
dedikasi yang tinggi serta memiliki keahlian khusus dalam bidangnya, maka
secara efektif dan efisien dapat membantu siswa yang mengalami masalah dalam
penyuluhan disekolah.
D. Saran – saran
Untuk mencapai hasil yang optimal dari pada tugas bimbingan dan
1. Kritik dan saran yang membangun dari masyarakat sekitarnya, terutama wali
Rata –
Rata
Kelas
PEDOMAN UNTUK OBSERVASI DENGAN MEMAKAI CHECK LIST
1. Kehadiran Siswa
Selalu hadir
Jarang hadir
Selalu siap
Jarang siap
Selalu terlibat
Jarang terlibat
4. Tanggapan yang diberikan oleh siswa pada waktu dilakukan metode diskusi :
Selalu mengikuti
Jarang mengikuti
Selalu menonjol
Jarang menonjol
Selalu baik
Jarang Baik
Selalu memuaskan
Jarang memuaskan
Selalu bertanya
Jarang bertanya
9. Reaksi siswa terhadap pelajaran yang diberikan dalam proses belajar mengajar :
Selalu positif
Jarang positif
Selalu menerima
Jarang menerima
11. Interaksi antara siswa yang satu dengan yang lainnyadalam proses belajar
mengajar :
Selalu ada
Jarang ada
13. Sikap siswa apabila melanggar tata tertib, kemudian di perintahkan mentaati pada
Selalu diperhatikan
Jarang diperhatikan
14. Sikap siswa menerima teguran pada waktu proses belajar mengajar :
Selalu memperhatikan
Jarang memperhatikan
Selalu tanggap
Jarang tanggap
Selalu bertanya
Jarang bertanya
Selalu berperan
Jarang berperan
18. Solidaritas terhadap siswa yang lain pada waktu proses belajar mengajar di dalam
kelas :
Selalu baik
Jarang solider
Selalu siap
Jarang siap
20. Interaksi antara siswa dan guru pada waktu proses belajar mengajar :
Selalu baik
kalian hadapi kepada guru, wali kelas atau petuagas bimbingan dan penyuluhan :
Sering mengutarakan
Jarang mengutarakan
2. Apakah kalian pernah minta petunjuk – petunjuk kepada guru, wali kelas atau
Selalu dilayani
Jarang dilayani
3. Bimbingan dan penyuluhan disekolah bagi siswa merupakan petugas yang selalu
Benar
Tidak benar
Benar
Tidak benar
tinggi :
Benar
Tidak benar
6. Bagaimana kegiatan – kegiatan bimbingan dan penyuluhan disekolah :
sering mendapatkan pengarahan dari Bapak agar dapat menemukan cara belajar
yang baik :
8. bimbingan dan penyuluhan memberi gambaran yang luas bagi siswa dalam
Benar
Tidak benar
yng dihadapi :
Benar
Tidak benar
10. Apakah siswa sering minta pertimbangan dan saran kepada petugas bimbingan
Sering
Jarang
11. Pengarahan dari Guru, wali kelas dan petugas bimbingan dan penyuluhan kelas
anda bagaimana :