2
RUANG LINGKUP
BERDASARKAN
PENGELOLAANNYA
RS Pemerintah
RS RS
BERDASARKAN PUBLIK Privat
KEPEMILIKAN
Rumah Sakit Terdiri atas RS Swasta
Pemerintah yang dikelola oleh
RS Swasta : RS Swasta
badan hukum dengan
RS PMDN dan RS PMA tujuan profit yang
dengan badan berbentuk PT atau
hukum yang Persero
bersifat nirlaba
AKTIVITAS RS PEMERINTAH DAN AKTIVITAS
RS SWASTA
PERSYARATAN UMUM
1. Dokumen Izin Berusaha RS
PERUBAHAN IZIN RUMAH SAKIT yang masih berlaku;
Pada kondisi perubahan: 2. Dokumen perubahan NIB
3. Self-assessment RS yang
1) badan hukum; meliputi:
2) nama Rumah Sakit; a. jenis pelayanan,
3) kepemilikan modal; b. sumber daya manusia (jenis
dan jumlah, analisa
4) jenis Rumah Sakit; kebutuhan, SIP)
5) klasifikasi Rumah Sakit; dan/atau c. fasilitas kesehatan
6) alamat Rumah Sakit d. peralatan
e. sarana penunjang
PERSYARATAN KHUSUS IZIN USAHA RS
TRIASE PRIM ER
TRIASE
SEKUNDER
LABORATORIUM BOILER
ISOLASI NON
PERAWATAN
PERAWATAN
ASRAMA
INTENSIF
GAS MEDIK
OPERASI + GEN SET
ICU, PICU, NICU ,
CSSD RAWAT INAP IPAL
NON PIE INCINERATOR
OPERASI -
LAUNDRY
TRANSIT LABORATORIUM
JENAZAH
JENAZAH BSL-2 PLUS
Blok Bangunan Zona Kun ing (Area Pelayanan Pasien Umum) Tertuang dalam Perdirjen
Blok Bangunan Zona Hijau (Area Penun jang dan M anajemen) Mengenai SPA
SARANA (2)
c. Nama RS
Harus memperhatikan:
• Nilai dan norma agama, sosial budaya, dan etika;
• Menyesuaikan dengan kepemilikan, jenis, dan kekhususannya;
• Nama Rumah Sakit khusus harus mencantumkan kekhususannya;
• Larangan menambahkan kata internasional, international, kelas dunia,
world class, global, dan/atau sebutan nama lainnya yang bermakna
sama; dan/atau
• Larangan menggunakan nama orang yang masih hidup
SARANA (3)
Prasarana PERALATAN
KETERSEDIAAN
TEMPAT TIDUR
Perhitungan jumlah tempat RS Khusus Gigi dan Mulut
tidur meliputi :
RS Umum • Kelas A paling sedikit 14 TT dan
• tempat tidur ruang
Kelas A paling sedikit 250 75 dental unit
perawatan,
• Kelas B paling sedikit 12 TT dan
• tempat tidur kelas Kelas B paling sedikit 200
50 dental unit
standar, Kelas C paling sedikit 100 • Kelas C paling sedikit 10 TT dan
• perinatologi, Kelas D paling sedikit 50 25 dental unit
• intensif,
• ruang bersalin,
RS Khusus
• intermediate ward (IW) RS Khusus THT KL dan Mata
Kelas A paling sedikit 100
Tempat tidur ruang gawat darurat, Kelas B paling sedikit 75 • Kelas A paling sedikit 40 TT
ruang rawat jalan dan ruang kamar
Kelas C paling sedikit 25 • Kelas B paling sedikit 25 TT
operasi tidak dihitung dalam total • Kelas C paling sedikit 15 TT
tempat tidur
SARANA (5)
TEMPAT TIDUR RAWAT INAP KELAS STANDAR RS UMUM DAN RS KHUSUS paling lambat1 Januari 2023
a. 60% dari seluruh tempat tidur untuk RS milik Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
b. 40% dari seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit milik swasta.
RUANG SEBAGAI TEMPAT ISOLASI RS UMUM DAN RS KHUSUS
• Paling sedikit 10% dari seluruh tempat tidur
• Dalam kondisi wabah atau KKM, kapasitas ruang yang dapat digunakan sebagai tempat isolasi paling sedikit:
a. 30% dari seluruh tempat tidur untuk RS milik Pemerintah Pusat dan Pemda; dan
b. 20% dari seluruh tempat tidur untuk RS milik swasta.
• RS Khusus mata, RS Khusus gigi dan mulut, RS Khusus THT-KL tidak wajib memiliki ruang yang dapat
digunakan sebagai tempat isolasi
RS UMUM RS KHUSUS
TEMPAT TIDUR PERAWATAN INTENSIF paling lambat paling lambat
1 Januari 2023
TEMPAT TIDUR PERAWATAN INTENSIF 1 Januari 2023
PELAYANAN RS PMA : • RS Khusus paling sedikit sesuai dengan jumlah tempat tidur
Harus memiliki 3 (tiga) jenis Rumah Sakit Kelas A pada setiap jenis Rumah Sakit Khusus
RS UMUM RS KHUSUS
1. Pelayanan spesialis anak, & 1. Pelayanan medik dan penunjang medic
Pelayanan medik & penunjang medis • pelayanan medik umum
• pelayanan medik umum • pelayanan medik spesialis sesuai
• pelayanan medik spesialis kekhususannya
• pelayanan medik subspesialis • pelayanan medik subspesialis sesuai
2. Pelayanan keperawatan &kebidanan, kekhususannya
3. Pelayanan kefarmasian • pelayanan medik spesialis lain
4. Pelayanan penunjang • pelayanan medik subspesialis lain
2. Pelayanan keperawatan dan kebidanan
(generalis dan/atau sesuai kekhususannya)
3. Pelayanan kefarmasian
4. Pelayanan penunjang
PENGEMBANGAN PELAYANAN
MENGAJUKAN KEMBALI
NOTIFIKASI PERSETUJUAN
Lingkup pengawasan
1. Standar pelayanan.
• Pengawasan dilakukan oleh 2. Fasilitas kesehatan.
Kementerian Kesehatan, 3. Sarana penunjang.
pemda provinsi, pemda
kabupaten/kota sesuai dengan 4. Sumber daya manusia
tugas pokok dan fungsi masing- 5. Bangunan.
masing. 6. Alat kesehatan termasuk keterangan kalibrasi.
• Pengawasan dilakukan
7. Registrasi RS
terhadap pemenuhan standar
• Pengawasan rutin dan 8. Akreditasi
pengawasan insidental. 9. Pencatatan dan Pelaporan RS
10.Indikator Mutu RS
11.Update/perbaruan data RS
KBLI 86903 : AKTIVITAS RS KELAS D PRATAMA
PERSYARATAN PERSYARATAN
DEFENISI
UMUM USAHA PERPANJANGAN
Pelayanan medik spesialistik yg
menggunakan modalitasradiasi Dokumen sertifikat
pengion, berbasis interaksiradiasi Dokumen perizinan
standar yang masih
pengion dengan materi biologi, berusaha rumah sakit
berlaku
secara tunggal maupun dalam
kombinasi dengan modalitas lain
yang diintegrasikan, untuk
Dokumen perizinan Dokumen perizinan
meningkatkan efektivitas radiasi
berusaha pemanfaatan zat berusaha rumah sakit
dalam penatalaksanaanpasien
radioaktif dari bapeten yang masih berlaku
dengan keganansan& non
keganansan secara konprehensif
Dokumen perizinan dari
Self assesment yang telah BAPETEN
diisi
STANDAR PENETAPAN PENYELENGGARAAN PELAYANAN MEDIK
RADIOTERAPI/PELAYANAN MEDIK ONKOLOGI RADIASI (2)
PENGAWASAN
• Pengawasan dilakukan oleh
Lingkup pengawasan
Kementerian Kesehatan dan 1. SDM, Sarana, Prasarana, peralatan,
Organisasi profesi dan Pemerintah administrasi dan pelayanan
daerah Provinsi dan Kab/Kota 2. Penyelenggaraan Pelayanan Medik
sesuai dengan tugas pokok dan Radioterapi/Pelayanan Medik Spesialistik
fungsi masing masing. Onkologi
• Pengawasan dilakukan terhadap
pemenuhan standar
• Pengawasan rutin dan
pengawasan insidental. Laporan penyelenggaraanPelayanan
Medik Radioterapi/Pelayanan Medik
Spesialistik Onkologi
www.yankes.kemkes.go.id www.facebook.com/ditjen.yankes
@ditjenyankes @ditjenyankes
Terima Kasih