Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH BAHASA INDONESIA TENTANG

TANDA BACA

Disusun Oleh: Kelompok 1 B


ABDULLOH AZZAM ARRASYID (A0020051)

ADELIA EKA NOVARIANI (A0020052)

ADLY AFRIAN (A0020053)

AKHMAD MUNAWWAR (A0020054)

AKHMAD SAYUTI (A0020055)

PROGRAM STUDI DIPLOMA KEPERAWATAN


STIKES BHAKTI MANDALA HUSADA SLAWI
2020/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada
penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul makalah bahasa indonesia tentang tanda baca tepat waktu.
Makalah makalah Bahasa Indonesia tentang tanda baca disusun guna memenuhi tugas mata
kuliah Bahas Indonesia di STIKes Bhamada Slawi. Selain itu, penulis juga berharap agar
makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang tanda baca.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Dwi Atmoko, M.pd selaku
dosen mata kuliah Bahasa Indonesia. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan
terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Tegal, 8 Oktober 2020

Kelompok 1 B

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii
BAB 1.........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
1.1 Pengertian........................................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................................2
1.3 Tujuan..............................................................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................................3
LANDASAN TEORI.................................................................................................................................3
2.1 Tanda Baca......................................................................................................................................3
2.2.1 Tanda Titik (.).............................................................................................................................3
2.2.2 Tanda Koma (,)...........................................................................................................................4
2.2.3 Tanda Titik Koma (;)...................................................................................................................5
2.2.4 Tanda Titik Dua (:)......................................................................................................................5
2.2.5 Tanda Hubung (-).......................................................................................................................5
2.2.6 Tanda Pisah (–)...........................................................................................................................6
2.2.7 Tanda Elipsis (…).........................................................................................................................6
2.2.8 Tanda Tanya (?)..........................................................................................................................6
2.2.9 Tanda Seru (!)...........................................................................................................................6
2.2.10 Tanda Kurung ((…))..............................................................................................................7
2.2.11 Tanda Kurung Siku ([…])......................................................................................................7
2.2.12 Tanda Petik (“…”)..................................................................................................................7
2.2.13 Tanda Petik Tunggal (‘…’).........................................................................................................7
2.2.14 Tanda Garis Miring (/)..............................................................................................................8
2.2.15 Tanda Penyingkat atau Apostrof (‘).........................................................................................8
BAB III.......................................................................................................................................................9
PENUTUP..................................................................................................................................................9
3.1 KESIMPULAN................................................................................................................................9
3.2 SARAN.............................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................10

ii
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Pengertian

Bahasa merupakan suatu peranan yang amat sangat penting dalam kehidupan, karena
selain digunakan sebagai alat komunikasi secara langsung, bahasa juga dapat digunakan
sebagai alat komunikasi secara tulisan, di zaman era globalisasi dan pembangunan
reformasi demokrasi saat ini, masyarakat dituntut secara aktif untuk dapat mengawasi,
menguasai dan memahami infrormasi di segala aspek kehidupan sosial secara baik dan
benar, sebagai bahan pendukung kelengkapan tersebut, bahasa berfungsi sebagai media
penyampaian informasi secara baik dan tepat, dengan penyampaian berita atau materi
secara tertulis, diharapkan masyarakat dapat menggunakan media tersebut secara baik
dan benar.
Ejaan yang Disempurnakan (EYD) adalah sub materi dalam ketata bahasaan
indonesia, yang memilik peran yang cukup besar dalam mengatur etika berbahasa secara
tertulis, sehingga informasi yang diharapkan dapat di sampaikan dan di fahami secara
komprehensif dan terarah. Dalam prakteknya diharapkan aturan tersebut dapat digunakan
dalam keseharian masyarakat sehingga proses penggunaan tata bahasa indonesia dapat
digunakan secara baik dan benar. Setiap karya tulis ilmiah (makalah, skripsi, laporan
penelitian) dan wacana tulis dinas (laporan kegiatan, laporan tugas dinas) menerapkan
aturan-aturan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD). EYD memberikan
salah satu dari beberapa pedoman yang ada, yaitu cara penggunaan tanda baca yang baik
dan benar. Pemakaian tanda baca menjadi bahasan yang sangat penting, karena setiap
karya tulis ilmiah membutuhkan tanda baca.
Kesalahan yang sangat fatal, apabila dalam penulisan suatu karya tulis ilmiah salah
dalam pemakaian tanda baca. Masalah tersebut muncul akibat kurangnya ketelitian serta
kurangnya pemahaman tentang tanda baca yang baik dan benar. Namun, masalah tersebut
dapat dikontrol agar tidak menjadi kesalahan yang berkelanjutan. Perlu diketahui, bahwa
tanda baca dalam EYD ada beberapa macam, antara lain: (1) tanda titik (.), (2) tanda
koma (,), (3) tanda titik koma (;), (4) tanda titik dua (:), (5) tanda hubung (-), (6) tanda

1
tanya (?), (7) tanda seru (!), (8) tanda kurung (( )), (9) tanda garis miring (/), (10) tanda
petik (“…”).
Bahasa tulisan merupakan salah satu bentuk wacana yang menggunakan bahasa
sebagai mediumnya mensyaratkan seorang penulis untuk menguasai kaidah-kaidah
bahasa, khususnya penggunaan EYD yang baik dan benar. Karena dengan pengusaaan
terhadap kaidah EYD, dapat dipastikan pesan atau informasi yang disampaikan dalam
tulisan dapat dengan mudah dipahami oleh pembacanya.

1.2 Rumusan Masalah


Dalam penyusunan makalah ini penulis membatasi beberapa sub pokok bahasan meliputi:
1. Apa itu pengertian tanda baca?
2. Ada berapa jenis-jenis tanda baca
3. Apa saja fungsi dari tanda baca?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat diambil tujuan makalah sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan pengertian tanda baca
2. Untuk mengetahui jenis-jenis tanda baca
3. Untuk dapat mengetahui fungsi dari tanda baca

2
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Tanda Baca
Tanda baca yaitu simbol dalam bahasa. Simbol bahasa tersebut mempunyai beberapa bentuk
dengan fungsi masing-masing. Suatu kalimat tidak lengkap jika tidak ada tanda bacanya.
Definisi lain dari tanda baca adalah simbol yang tidak berkaitan dengan fenom (suara) atau
kata dan frasa di sebuah bahasa, tetapi mempunyai peranan dalam menunjukkan struktur
organisasi suatu tulisan, intonasi dan jeda yang bisa diamati sewaktu pembacaan.
Selanjutnya, aturan tanda baca tidak sama antar bahasa, lokasi, waktu dan terus mengalami
perkembangan. Terdapat aspek tanda baca yakni suatu gaya khusus yang karenanya
bergantung terhadap pilihan penulis.

2.2 Fungsi Tanda Baca


Suatu tanda baca tentu memiliki kegunaan atau fungsi yang dijelaskan berikut ini:
1. Untuk mengatur jeda ketika seseorang membaca suatu kalimat.
2. Untuk mengatur intonasi dalam pembacaan suatu kalimat.
3. Untuk memberi penegasan kalimat (seperti kalimat tanya, kalimat perintah dan lain
sebagainya)
4. Untuk menggambarkan struktur kata atau kalimat yang ada dalam sebuah tulisan.
5. Untuk menunjukkan tata kata yang ada di dalam suatu tulisan.
2.2 Jenis-Jenis dan Contoh Penggunaan Tanda Baca
Berikut ini adalah beberapa jenis tanda baca serta penggunaanya.
2.2.1 Tanda Titik (.)
Tanda titik mempunyai fungsi sesuai dengan letak tanda titik tersebut berada, pemakaian
tanda titik (.) antara lain adalah:
1. Di akhir kalimat atau tulisan yang berupa bukan suatu seruan atau pernyataan.
Contohnya: Kakaknya seorang Tentara
2. Di belakang angka atau hurug yang ada dalam bagan, daftar dan juga ikhtisar.
3. Sebagai pemisah angka pada jam, menit dan detik yang menjelaskan waktu.

3
Contohnya Reni tiba pukul 13.05 (13 lewat 5 menit)
4. Di daftar pustaka, letak tanda titik ini berada pada nama penulis dan judul tulisan
yang berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru.
5. Sebagai pemisah bilangan ribuan atau kelipatannya.
Contohnya
6. Tanda titik dipakai pada akhir judul kerangka karangan, judul tabel
7. Sebagai pemisah bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak menjelaskan jumlah
8. Serta di akhir alamat pengirim dan tanggal surat serta nama dan alamat penerima
surat.
2.2.2 Tanda Koma (,)
Tanda baca koma memiliki aturan yaitu sebagai berikut:

1. Menjadi pemisah kaliat setara dengan kalimat setara setelahnya.

2. Dipakai diantara unsur dalam perincian atau pembilangan

3. Menjadi pemisah anak kalimat dari induk kalimat, jika anak kalimat mendahului
induk kalimatnya.

4. Dipakai dibelakang kata atau ungkapan penghubung antar kalimat yang ada pada
awal kalimat. Dan juga didalamnya “oleh karena itu”, “jadi”, , “lagi pula, “meskipun
begitu”, “akan tetapi”, dan lain sebagainya.

5. Menjadi kata pemisah seperti “o”, “ya”, “wah” “aduh” dan lain sebagainya dari kata
lain yang terdapat pada kalimat.

6. Menjadi pemisah petikan langsung dari bagian lain dari kalimat

7. Dipakai antara nama dan alamat; bagian-bagian alamat, tempat dan tanggal dan nama
tempat dan wilayah atau negara yang ditulis secara urut.

8. Dipakai untuk menjelaskan bagian nama yang dibalik susunannya dalam penulisan
daftar pustaka.

9. Dipaka antara nama orang dan gelar akademik yang menempel untuk
membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga serta marga.

4
10. Dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi.

2.2.3 Tanda Titik Koma (;)


Tanda titik koma digunakan pada kalimat antara lain yakni:

1. Menjadi pemisah di bagian kalimat yang sejenis dan setara.


Contohnya Sudah terlanjur datang; Andi belum ada dirumah.
2. Menjadi pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat setara dalam kalimat
majemuk.
Contohnya Nimas mencuci sepeda; Nila mencuci piring; Nindi mengepel lantai

2.2.4 Tanda Titik Dua (:)


Pemakaian tanda titik dua pada suatu kalimat antara lain:

1. Dipakai untuk setelah kata atau ungkatap yang membutuhkan pemerian.


Contohnya Nama: Andre Setiadi
2. Dipakai di antara jilid atau nomor dan halaman, diantara surat dan ayat dalam kitab
suci, di antara juudl dan anak judul sebuah karangan, dan juga nama kota dan penerbit
buku acuan dalam karangan.
Contohnya Karangan Ali Hakim, Pendidikan Seumur Hidup: Sebuah Studi, sudah
terbit.
3. Dipakai dalam teks drama setelah kata yang menggambarkan pelaku dalam
percakapan.
4. Dipakai diakhir pernyataan lengkap apabila diikuti rangkaian atau pemerian.

2.2.5 Tanda Hubung (-)


Pemakaian tanda hubung dalam tulisan antara lain yakni:

1. Dipakai untuk menjadi penghubung suku kata dasar atau kata yang memiliki himbuan
yang terpisah oleh pergantian baris.
Contohnya 24-03-19
2. Dipakai untuk menyambungkan unsur kata ulang.
Contohnya Besok kita akan pergi jalan-jalan ke desa.
3. Dipakai unutk menghubungkan huruf dari kata yang dieja satu-satu dan bagian
tanggal

5
4. Dipakai untuk merangkai satu kata dengan kata selanjutnya atau sebelumnya yang
diawali dengan huruf kapital, kata atau huruf dengan angka dan angka dengan
kata/huruf.
5. Dipakai merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing..

2.2.6 Tanda Pisah (–)


Pemakain tanda pisah, antara lain yakni

1. Sebagai pembatas penyisipan kata atau kalimat yang memberikan penjelasan di luar
bangun kalimat

2. Untuk memberi penegasan terdapatnya keterangan aposisi atau keterangan yang lain
menjadikan kalimat lebih jelas

3. Dipakai di antara dua bilangan atau kata dengan arti “sampai dengan” atau “sampai
ke”

2.2.7 Tanda Elipsis (…)


1. Pemakaian tanda elipsis yakni dipakai dalam kalimat atau dialog yang terputus-putus

Contohnya Aku ingin….liburan, bagaimana kalau kita berangkat minggu ini.

2. Untuk memberikan petunjuk bahwa dalam suatu kalimat atau naskah terdapat bagian
yang dihilangkan.
Contohnya ….kemudian dia akan pulang ke rumahnya

2.2.8 Tanda Tanya (?)


1. Pemakaian tanda tangan adalah diakhir suatu kalimat tanya

Contohnya Ia dilahiran di tahun 2000 (?). Uangnya sebanyak 10 juta rupiah (?) hilang.

2. Dalam kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan kebenarannya.

Contohnya Apakah jurusanmu?

2.2.9 Tanda Seru (!)


Pemakaiann tanda seru adalah pada akhir kalimat perintah, diakhir ungkapan atau
pernyataan yang memberi gambaran kesungguhan, ketidakpercayaan, ketakjuban maupun
rasa emosi yang kuat. Contohnya Hebat!, Semangat!, Segera selesaikan tugasmu!, Diam!

6
2.2.10 Tanda Kurung ((…))
Pemakaian tanda kurung yakni untuk mengapit tambahan keterangan atau
penjelasan; untuk mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan integral pokok
pembicaraan; untuk mengapit angka atau huru yang merinci suatu urutan keterangan; dan
juga mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan.

Contohnya Dilaksanakan sesuai dengan GBHN (Garis Besar Haluan Negara)

2.2.11 Tanda Kurung Siku ([…])


Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata
sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain.
Umumnya tanda ini dipakai untuk menyatakan bahwa terdapat kesalahan dalam naskah
asli; dan juga mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang telah bertanda kurung.

Contohnya

 Perbedaan kedua proses ini (persamaannya dibicarakan dalam Bab II [lihat halaman
30-35]) perlu diceritakan kembali di sini.

 Permaisuri itu me[l]hat raja dibunuh.

2.2.12 Tanda Petik (“…”)


Tanda petik dipakai untuk mengapit petikan langsung yang bersumber dari
pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lainnya; mengapit judul syair, karangan, atau
bab buku yang dipakai dalam kalimat, dan juga mengapit istilah ilmiah yang kurang
dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.

Contohnya Dia dikenal dengan julukan “si pahit lidah” dan “aku tidak mengenai dia”,
kata Indri.

2.2.13 Tanda Petik Tunggal (‘…’)


Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit petikan yang tersusun di dalam
petikan dan juga mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau uangkapan
asing.

Contohnya

7
 ‘tok,tok,tok’ pintunya sudah diketuk tapi tidak ada orang yang membuka.

 Beautiful berarti ‘cantik’

2.2.14 Tanda Garis Miring (/)


Tanda garis miring dipakai dalam nomor surat, nomor pada kalimat dan
penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim dan juga sebagai
pengganti kata atau dan tiap.

Contohnya

 Motor itu melaju kecepatan 100 Km/jam

 No. 17/PK/2018 Jalan Merdeka III/10 Masa Bakti 2018/2019 Tahun Ajaran
2018/2019.

2.2.15 Tanda Penyingkat atau Apostrof (‘)


Secara umum, tanda penyingkat dipakai untuk menggambarkan penghilangan
bagian kata atau bagian angka tahun.

Contohnya

 UUD ’45 (’45 menunjukkan tahun 1945)

 Walau ke ujung dunia kau ‘kan ku cari (‘kan menunjukkan kata akan)

8
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Begitu banyak kesalahan yang seringkali kita lakukan tentang menggunaan tanda baca baik
disengaja maupun tidak disengaja, Maka dengan dibuatnya makalah ini kami sebagai penyusun
dapat mengurangi kesalahan-kesalahan yang kita lakukan.

Bangsa Indonesia memang banyak sekali mengambil kata-kata asing atau unkata daerah Salah


satu bentuk berkembangan bahasa Indonesia adalah berupa penyerapan kata ke dalam bahasa
Indonesia yang berasal dari bahasa-bahasa
asing memberi pengaruh begitu juga dengan menggunaan tanda-tanda baca karena dengan
salahnya menggunaan tanda baca maka akan menimbulkan makna ganda dalam kalimat tersebut.

3.2 SARAN
Pmenulis menyadari akan kekurangan bahan dari materi makalah ini jadi penulis menyarankan
apabila terdapat kekurangan atau isi dari makalah ini maka
saran kritik dari pembaca adalah menutup dari semua kekurangan kami danmenjadikan semua itu
guna menjadi bahan acuan untuk memotivasi dan menyempurnakan makalah kami.

9
DAFTAR PUSTAKA

Sugihastuti, dkk. 2016. Editor Bahasa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

Finoza, Lamudin. 2013.Komposisi Bahasa Indonesia.Jakarta: Diksi Insan Mulia,.

Alwi, Hasan. Dkk. 2013, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi-2. Jakarta: Balai Pustaka.

10

Anda mungkin juga menyukai