Anda di halaman 1dari 6

41

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI 06-
6989.22-2004)

1. Pipet 100 ml contoh uji masukkan ke dalam Erlenmeyer 300 ml dan


tambahkan 3 butir batu didih.
2. Tambahkan KMnO 4 0,01 N beberapa tetes ke dalam contoh uji hingga terjadi
warna merah muda.
3. Tambahkan 5 ml asam sulfat 8 N bebas zat organik.
4. Panaskan di atas pemanas listrik pada suhu 105°C ± 2°C, bila terdapat bau
H2 S, pendidihan diteruskan beberapa menit.
5. Pipet 10 ml larutan baku KMnO 4 0,01 N.
6. Panaskan hingga mendidih selama 10 menit.
7. Pipet 10 ml larutan baku asam oksalat 0,01 N.
8. Titrasi dengan kalium permanganate 0,01 N hingga warna merah muda.
9. Catat volume pemakaian KMnO 4 .
10. Apabila pemakaian larutan baku kalium permanganate 0,01 N lebih dari 7 ml,
ulangi pengujian dengan cara mengencerkan contoh uji.
42

Lampiran 2. Prosedur kerja analisa padatan terlarut total (TSS) (APHA,


Ed.21, 2005, 2540-D)

1. Letakkan kertas saring pada peralatan filtrasi. Basahi saringan dengan sedikit
air suling.
2. Aduk contoh uji dengan pengaduk magnetik untuk memperoleh contoh uji
yang lebih homogen.
3. Pipet contoh uji dengan volume tertentu pada waktu contoh diaduk dengan
pengaduk magnetik atau setelah dihomogenkan/diaduk, lalu saring contoh uji
sampai semua air contoh tersaring.
4. Bilas kertas saring atau saringan dengan 3 x 10 ml air suling, biarkan kering
sempurna, dan lanjutkan penyaringan dengan vakum selama 3 menit agar
diperoleh penyaringan sempurna. Contoh uji dengan padatan terlarut yang
tinggi memerlukan pencucian tambahan.
5. Pindahkan kertas saring dengan hati-hati dari peralatan penyaring dan
pindahkan ke wadah timbang aluminium sebagai penyangga. Jika digunakan
cawan Gooch pindahkan cawan dari rangkaian alatnya.
6. Keringkan dalam oven setidaknya selama 1 jam pada suhu 103°C sampai
dengan 105°C, dinginkan dalam desikator untuk menyeimbangkan suhu dan
timbang (catat sebagai A mg).
7. Ulangi tahapan pengeringan, pendinginan dalam desikator, dan lakukan
penimbangan sampai diperoleh berat konstan atau sampai perubahan berat
lebih kecil dari 4% terhadap penimbangan sebelumnya atau lebih kecil dari
0,5 mg.

Catatan 1: Jika filtrasi sempurna membutuhkan waktu lebih dari 10 menit,


perbesar diameter kertas saring atau kurangi vilume contoh uji.
Catatan 2: Ukur volume contoh uji yang menghasilkan berat kering residu 2,5 mg
sampai dengan 200 mg. Jika volume yang disaring tidak memenuhi hasil
minimum, perbesar volume contoh uji sampai 1000 ml.
43

Lampiran 3. Prosedur kerja analisa Total P pada air (Standard Methods


424 C)

1. Dgn pipet ambil 50 ml sampel yang telah dikocok dengan baik, bila perlu
volum sampel boleh berbeda. Tuang sampel ke dalam Erlenmeyer 250 ml, dan
tambah 1 tetes indicator fenolftalein. Kalau larutan berwarna merah, tambah
larutan asam tetes demi tetes sampai warna merah tersebut hilang.Lalu
tambah 1 ml lagi dari larutan asam tersebut, serta 0,5 g K 2 S 2 O 8 (bubuk atau
Kristal sebagai zat padat dengan sendok kaca).
2. Letakkan gelas Erlenmeyer berisi sampel dengan batu didih di dalamnya pada
pemanas listrik yang sudah dipanaskan dan diddiihkan selama 30-40 menit,
atau sampai volum larutan telah berkurang menjadi kira-kira 10 ml. Jangan
membiarkan sampel sampai kering. Dinginkan, lalu tambah air suling sampai
volum menjadi kira-kira 30 ml, tambah 1 tetes indicator fenolftalein, dan
netralkan larutan dengan NaOH 1 N sampai warnanya kemerah-merahan
(merah muda).
3. Tuang dengan hati-hati isi Erlenmeyer ke dalam labu takar 100 ml, secara
kwantitatif, kecuali batu didih (setelah isi telah dipindahkan ke labu takar,
bilas dinding Erlenmeyer serta batu didih dengan beberapa ml air suling, yg
juga ikut dituangkan ke dalam labu takar; ulangi pembilasan tersebut 3 sampai
4 kali). Isi labu takar sampai 100 ml dengan air suling.
4. Pipet 50 ml contoh uji secara duplo dan masukkan masing-masing ke dalam
Erlenmeyer;
5. Tambahkan 1 tetes indicator fenolftalin. Jika terbentuk warna merah muda,
tambahkan tets demi tetes H 2 SO 4 5N sampai warna hilang;
6. Tambahkan 8 ml larutan campuran dan dihomogenkan;
7. Masukkan ke dalam kuvet pada alat spektrofotometer, baca dan catat
serapannya pada panjang gelombang 880 nm dalam kisaran waktu antara 10
menit sampai 30menit.
44

Lampiran 4. Prosedur kerja analisa total N pada pakan, daging ikan dan
kerang air tawar (AOAC 1995)

Tahap-tahap yang dilakukan dalam analisis nitrogen terdiri dari tiga tahap, yaitu
destruksi, destilasi, dan titrasi.
1. Tahap destruksi
Daging kijing ditimbang seberat 0,5 gram, kemudian dimasukkan ke
dalam tabung kjeltec. Satu butir kjeltab dimasukkan ke dalam tabung tersebut dan
ditambahkan 10 ml H2 SO 4 . Tabung yang berisi larutan tersebut dimasukkan ke
dalam alat pemanas dengan suhu 410°C ditambahkan 10 ml air. Proses destruksi
dilakukan sampai larutan menjadi bening.
2. Tahap destilasi
Isi labu dituangkan ke dalam labu destilasi, lalu ditambahkan dengan
aquades (50 ml). Air bilasan juga dimasukkan ke dalam alat destilasi dan
ditambahkan larutan NaOH 40 % sebanyak 20 ml. Cairan dalam ujung tabung
kondensor ditampung dalam erlemenyer 125 ml berisi larutan H3 BO 3 dan 3 tetes
indikator (cairan methyl red dan brom cresol green) yang ada di bawah kodensor.
Destilasi dilakukan sampai diperoleh 200 ml destilat yang bercampur dengan
H3 BO 3 dan indikator dalam erlemenyer.
3. Tahap titrasi
Titrasi dilakukan dengan menggunakan HCl 0,1 N sampai warna larutan
pada erlenmeyer berubah warna menjadi pink.
Perhitungan kadar nitrogen pada daging kijing :
% Nitrogen = (ml HCl sampel – ml HCl blanko) x 0,1 N HCl x 14 x 100% mg
daging kijing
45

Lampiran 5. Prosedur kerja analisa total P pada pakan, daging ikan dan
kerang air tawar (AOAC 2003)

1. Ditimbang ± 1 gr sampel pakan/rumput/ lainnya dimasukkan kedalam


erlenmeyer ukuran 125 ml/100 ml
2. Ditambahkan 5 ml HNO 3 (p) didiamkan selama 1 jam pada suhu ruang di
ruang asam.
3. Dipanaskan diatas hot plate dengan temperatur rendah selama 4-6 jam (dalam
ruang asam).
4. Dibiarkan semalam (sampel ditutup).
5. Ditambahkan 0.4 ml H2 SO 4 (p) , lalu dipanaskan diatas hot plate sampai
larutan berkurang (lebih pekat), biasanya ± 1 jam.
6. Ditambahkan 2-3 tetes larutan campuran HClO 4 : HNO 3 (2:1). Sampel masih
tetap diatas hot plate, karena pemanasan terus dilanjutkan sampai ada
perubahan warna dari coklat kuning tua kuning
muda (biasanya ± 1 jam)
7. Setelah ada perubahan warna, pemanasan masih dilanjutkan selama 10-15
menit
8. Pindahkan sampel, dinginkan dan tambahkan 2 ml aquades dan 0.6 ml HCl (p).

9. Dipanaskan kembali agar sampel larut(±15 menit) kemudian masukkan


kedalam labu takar 100 ml.
10. Apabila ada endapan disaring dengan glass wool
11. Hasil pengabuan basah bisa di analisa di AAS atau spektrofotometer untuk
analisa berbagai mineral.
Tapi sebelumnya dipreparasi dulu dengan faktor pengenceran yang
dibutuhkan dan penambahan bahan kimia untuk menghilangkan ion-ion
pengganggu (Cl 3 La.7H2 O).
46

Data N dan P dalam Pakan Ikan dan Ikan Nila


Hasil analisa kandungan Total N dan Total P dalam pakan ikan dapat
dilihat pada Tabel 2, sedangkan persentase kenaikan Total N dan Total P pada
daging ikan sebelum dan setelah perlakuan dapat dilihat pada Gambar 8.
Tabel 2. Data Total N dan Total P dalam Pakan Ikan

Parameter Kandungan
Total N (%) 4,13±0,09
Total P (%) 1,11±0,10

Gambar 8. Persentase kenaikan Total N dan Total P pada Daging Ikan Sebelum
dan
Setelah Perlakuan

Anda mungkin juga menyukai