Anda di halaman 1dari 2

Krom Gunakan lap yang telah dibasahi larutan detergen, kilapkan dengan bahan

pengkilap furniture dengan menggunakan kain kering


Gelas/kaca Cuci dengan pembersih kaca khusus bersifat konsentrat yang dilarutkan
dalam air bersih, gunakan sikat pencuci jendela atau kain kering, keringkan
dengan bahan yang tidak meninggalkan serpihan (chamois).
Kulit dan furniture Cuci dengan sabun netral. Keringkan dengan lap kering. Gunakan
“conditioner” kulit untuk mencegah kering dan kulit pecah/rontok
Porcelain Gunakan detergen alkali. Jangan gunakan asam yang akan melarutkan
permukaan porselin dan menimbulkan noda pada porselin.
Stainless Steel Cuci dengan larutan sabun atau detergen. Keringkan dengan kain lembut.
Kilapkan dengan pengkilap furniture.
Vinil Gunakan larutan detergen netral, bilas dan keringkan dengan vaccum basah
Kayu Gunakan mopping penutup lantai, karena lantai kayu harus di tutup jika
akan dirawat. Kilapkan dengan pengkilap lantai. Hindari penggunaan larutan
detergen kuat, selalu keringkan air sesegera mungkin karena akan membuat
noda pada lantai kayu
Dinding 1) Bersihkan tembok dengan bahan pembersih dan saniter di akhir proses
kerja. Lakukan proses pembersihan menyeluruh sesuai jadwal yang telah
ditentukan.
2) Jangan gunakan tembok untuk tempat gantungan obat, alat maupun
telenan.
3) Gunakan saniter untuk membuat dinding lebih higyene.
Ventilasi 1) Buatlah ventilasi kira-kira 40% dari luas tembok.
2) Pasanglah kawat kasa untuk mencegah serangga masuk, dan dapur
mudah dibersihkan secara teratur
Plavon/langitlangit 1) Plafon dibuat cukup tinggi sehingga ruangan terasa nyaman untuk
bekerja.
2) Bersihkan plafon, cerobong asap, lampu dan lain-lain secara rutin.
Drainase/saluran 1) Bersihkan saluran air limbah dan jangan biarkan lemak menyumbat
air limbah saluran bak kontrol. Bersihkan bak control secara teratur. 2) Apabila saluran
air limbah berbentuk selokan yang tertutup jeruji besi, maka bersihkan
dinding selokan dengan bahan pembersih secara rutin.

7. Prosedur Pembersihan dan Sanitasi Peralatan

Langkah-langkah pencucian peralatan dilakukan sebagai berikut:

a. Pembersihan sisa kotoran yang berasal dari makanan (Scraping) Scrapping adalah
memisahkan kotoran dan sisa–sisa makanan yang terdapat pada peralatan yang akan dicuci.

b. Pengguyuran(Flushing)danPerendaman (Soaking) Langkah kedua adalah pembasahan


yang dilakukan dengan 2 cara yaitu flushing dan soaking. Flushing adalah mengguyur air
diatas peralatan yang akan dicuci sehingga permukaan peralatan bersih dari noda atau sisa
makanan. Perendaman (soaking) dilakukan jika terdapat sisa makanan yang menempel atau
mengeras, sehingga terlepas dari permukaan alat. Gunakan air panas suhu 60ºC selama 30
menit.

c. Pencucian (Washing) Pencucian peralatan dilakukan dengan cara menggosok permukaan


peralatan menggunakan tapas dan bahan pembersih. Saat menggosok peralatan, perlu
memperhatikan bagian permukaan peralatan yang:
a. Kontak dengan makanan atau minuman.

Anda mungkin juga menyukai