Anda di halaman 1dari 3

1.

Kontribusi Perbankan dalam Pembangunan

Peranan Perbankan dalam Perekonomian Nasional, menghadapi krisis kepercayaan, upaya


yang ditempuh oleh Pemerintah dan Bank Indonesia pada waktu itu adalah bagaimana menata
kembali kinerja perbankan nasional melalui berbagai upaya restrukturisasi dan penyehatan.

Negara Kita bersyukur bahwa kita telah dapat melalui tahapan tersebut dengan baik. Program
restrukturisasi perbankan yang telah dicanangkan sejak tahun 1998, pada tahun 2003 lalu telah
menunjukkan hasil yang positif. Kondisi kesehatan perbankan pun mulai membaik. Perkembangan
ini terutama dapat kita lihat pada menguatnya struktur permodalan, menurunnya jumlah kredit
bermasalah, dan meningkatnya profitabilitas. Mulai tahun 2004 ini, kita juga telah menyusun
sebuah rencana tindak di bidang restrukturisasi dan reformasi sektor keuangan dan stabilisasi
ekonomi makro yang kita kenal dengan White Paper.

Posisi perbankan sendiri di dalam perekonomian bangsa sangatlah strategis. Kontribusi


perbankan dalam industri keuangan juga sangat signifikan. Dari data yang ada pada kami total aset
perbankan nasional mencapai Rp.1.142 T atau 90 % dari seluruh asset industri keuangan, diluar
pasar modal (saham dan obligasi). Total asset perusahaan pembiayaan masih sekitar Rp47,2 T,
omzet Perum Pegadaian baru mencapai Rp.8.8 T, sedangkan portfolio reksadana walaupun
berkembang pesat juga baru sekitar Rp.69.5 T.

Pentingnya peranan bank dalam perekonomian dan besarnya tingkat kepercayaan masyarakat
yang harus dijaga dalam industri ini menyebabkan perbankan menjadi industri yang paling banyak
dan ketat diatur (heavily regulated). Setiap ketentuan yang dibuat di industri perbankan pada
akhirnya akan bermuara pada satu tujuan, yakni menghasilkan sistem perbankan yang sehat, kuat
dan stabil. Dengan demikian bank dapat menjalankan fungsi financial intermediary dengan
optimal.

Untuk mencapai tujuan ini, disamping melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap
perbankan secara konsisten, Bank Indonesiasejak awal tahun ini juga menentukan arah hendak
kemana perbankan kita menuju. Arah itu tertuang dalam apa yang dinamakan Arsitektur
Perbankan Indonesia (API). API adalah suatu kerangka dasar sistem perbankan Indonesia yang
bersifat menyeluruh dan memberikan arah, bentuk dan tatanan bagi industri perbankan untuk
rentang waktu lima sampai sepuluh tahun ke depan. Dengan kata lain, API adalah sebuah direction
bagi perbankan dan juga bagi masyarakat dalam melihat posisi perbankan kita di masa depan.
Untuk mempermudah pencapaian visinya ditetapkan sasaran yang ingin dicapai:

a. Menciptakan struktur perbankan domestik yang sehat dan mampu memenuhi kebutuhan
masyarakat serta mendorong pembangunan ekonomi nasional yang berkesinambungan.
b. Menciptakan sistem pengaturan dan pengawasan bank yang efektif dan mengacu pada
standar internasional.
c. Menciptakan industri perbankan yang kuat dan memiliki daya saing tinggi serta memiliki
ketahanan dalam menghadapi risiko.
d. Menciptakan tata kelola yang baik (good corporate governance) dalam memperkuat
kondisi internal perbankan nasional.
e. Mewujudkan infrastruktur yang lengkap untuk mendukung industri perbankan yang sehat.
f. Mewujudkan pemberdayaan dan perlindungan konsumen jasa perbankan.

Enam pilar tersebut diperlukan untuk mewujudkan perbankan Indonesia yang lebih kukuh
dalam menjawab tantangan-tantangan yang dihadapi beberapa tahun ini. Beberapa tantangan
tersebut antara lain kapasitas pertumbuhan kredit perbankan yang masih rendah. Untuk mencapai
pertumbuhan ekonomi yang tinggi dalam lima tahun ke depan perlu pertumbuhan kredit
perbankan yang besar.

Sementara itu, kemampuan permodalan perbankan Indonesiasaat ini mengindikasikan


pertumbuhan kredit yang relatif tinggi sulit dicapai bila tidak memperbaiki permodalannya. Selain
hambatan dalam permodalan, penyaluran kredit dalam banyak hal terhambat oleh keengganan
sebagian bank menyalurkan karena kemampuan manajemen risiko dan core banking skills yang
belum baik serta biaya operasional tinggi.

2. Perkembangan Keuangan Syariah 2017


Secara umum, kondisi perekonomian dan keuangan syariah Indonesia di tahun 2017
menunjukkan perbaikan pertumbuhan. Perekonomian Indonesia terus menunjukkan kinerja yang
stabil dengan struktur yang lebih berimbang. Hal ini terlihat dari angka pertumbuhan Produk
Domestik Bruto (PDB) Riil dalam 3 tahun terakhir menunjukkan tren yang stabil dan mengalami
peningkatan dari 5,03% menjadi sebesar 5,07%, angka inflasi yang terjaga pada kisaran 3±1% dan
nilai tukar rupiah yang stabil yang berada pada rentang Rp13.323 – Rp13.563 per USD pada akhir
tahun 2017.
Sebagai salah satu negara yang terbuka dan aktif dalam pasar global, kondisi ekonomi dan
keuangan syariah Indonesia tidak terlepas dari perkembangan ekonomi global dan juga
perkembangan ekonomi syariah global. Membaiknya ekonomi Indonesia sejalan dengan perbaikan
ekonomi global yang dicerminkan oleh pertumbuhan positif ekonomi negara-negara dengan PDB
terbesar di dunia seperti China, Amerika Serikat, India, Jepang, dan Jerman secara berurutan.

3. Perkembangan Perbankan Syariah 2017

Perbankan syariah di tahun 2017 memiliki prospek yang baik. Hal tersebut sejalan dengan
proyeksi OJK dan hasil review terhadap RBB yang telah disampaikan oleh perbankan syariah
kepada OJK, dimana pro yeksi rata-rata pertumbuhan aset, DPK dan PYD perbankan syariah tahun
2017 masing-masing sebesar13,68%, 13,01%, dan 13,52%.

Beberapa faktor yang mendukung perkembangan perbankan syariah ke depan diantaranya,


pertama, perbankan syariah terus melakukan upaya-upaya penguatan struktural seperti penguatan
permodalan Bank Umum Syariah, maupun mengundang strategic partner. Hal ini diharapkan
meningkatkan kemampuan bank-bank syariah dalam menyerap risiko dan melakukan ekspansi
usaha. Faktor yang kedua adalah rencana Spin-off beberapa Unit Usaha Syariah (UUS) menjadi
Bank Umum Syariah (BUS). Faktor ketiga adalah, inovasi produk perbankan syariah yang
memiliki karakteristik unik yang hanya bisa dilakukan oleh bank syariah. Hal tersebut antara lain
contohnya, wakaf tunai dan pembiayaan perumahan swagriya.

Anda mungkin juga menyukai