Anda di halaman 1dari 62

FARMAKOLOGI

ETIKET
OBAT- OBAT GENERIC & PATEN

DISUSUN OLEH

Nama : Deflin Topere


Nim : 160026
Tingkat: 1A

AKADEMI KEPERAWATAN BALA KESELAMATAN PALU

TAHUN AKADEMIK 2016/2017

LEMBAR PENGESAHAN

MATA KULIAH FARMAKOLOGI

Mengetahui Dosen Mata Kuliah Mahasiswa

Drs. BENYAMIN KOSE, S.KEP,NS DEFLIN TOPERE

1
PENGERTIAN :

Untuk memudahkan perbedaan penamaan obat,  terkait generik dan paten, definisi singkatnya adalah sebagai
berikut:

OBAT GENERIK:

Adalah nama obat yang sama dengan zat aktif berkhasiat yang dikandungnya, sesuai nama resmi 
International Non Propietary Names yang telah di tetapkan dalam Farmakope Indonesia. Contohnya:
Parasetamol, Antalgin, Asam Mefenamat, Amoksisilin, Cefadroxyl, Loratadine, Ketoconazole, Acyclovir,
dan lain-lain. Obat-obat tersebut sama persis antara nama yang tertera di kemasan dengan kandungan zat
aktifnya.

OBAT PATEN:

Adalah hak paten yang diberikan kepada industri farmasi pada obat baru yang ditemukannya berdasarkan
riset.  Industri farmasi tersebut diberi hak paten untuk memproduksi dan memasarkannya, setelah melalui
berbagaii tahapan uji klinis sesuai aturan yang telah ditetapkan secara internasional. Obat yang telah diberi
hak paten tersebut tidak boleh diproduksi dan dipasarkan dengan nama generik oleh industri farmasi lain
tanpa izin pemilik hak paten selama masih dalam masa hak paten.

Berdasarkan UU No 14 tahun 2001, tentang Paten, masa hak paten berlaku 20 tahun (pasal 8 ayat 1) dan bisa
juga 10 tahun  (pasal 9). Contoh yang cukup populer adalah Norvask. Kandungan Norvask ( aslinya Norvasc)
adalahamlodipine besylate, untuk obat antihipertensi. Pemilik hak paten adalah Pfizer. Ketika masih dalam
masa hak paten (sebelum 2007), hanya Pfizer yang boleh memproduksi dan memasarkan amlodipine. Bisa
dibayangkan, produsen tanpa saingan. Harganya luar biasa mahal. Biaya riset, biaya produksi, biaya promosi
dan biaya-biaya lain (termasuk berbagai bentuk upeti kepada pihak-pihak terkait), semuanya dibebankan
kepada pasien.
Setelah masa hak paten berakhir, barulah industri farmasi lain boleh memproduksi dan memasarkan
amlodipine dengan berbagai merek. Amlodipine adalah nama generik dan merek-merek yang beredar dengan
berbagai nama adalah obat generik bermerek. Bukan lagi obat paten, lha wong masa hak paten sudah
berakhir. Anehnya, amlodipine dengan macam-macam merek dan kemasan harganya masih mahal, padahal
yang generik haraganya sekitar 3 ribu per tablet. Inipun menurut saya masih mahal.

2
Daftar Obat Generik
Daftar Obat Generik

NAMA GOLONGAN/ KELAS TERAPI NO OBAT GENERIK

1 Acetosal

2 Allopurinol

3 As. Mefenamat

4 Fentanil

5 Ibuprofen

6 Ketoprofen

7 Ketorolak

8 Kolkisin

9 Meloksikam

10 Morfin

11 Na Diklofenak

12 Parasetamol

13 Pethidin

14 Piroksikam
Analgesik, Antipiretik, Antiinflamasi
nonsteroid, Antipirai 15 Tramadol

Anastetik�

16 Cetrizin

17 Deksametason

18 Dipenhidramin

19 Epinefrin

20 Klorpheniramin

Antialergi dan Obat untuk Anafilaksis 21 Loratadin

3
22 Kalsium Glukonat

23 Mg Sulfat

24 Na Bikarbonat

25 Nalokson

Antidot dan Obat lain untuk Keracunan 26 Protamin Sulfat�

27 As. Valproat

28 Diazepam

29 Fenitoin

30 Karbamazepin

Antiepilepsi – Antikonvulsi 31 Phenobarbital

Anti Infeksi 32 Asiklovir

33 Amikasin

34 Amoksisilin

35 Ampisilin

36 Benzipenisilin�

37 Ciprofloksasin

38 Dapson

39 Dikloksasilin

40 Doksisiklin

41 Efavirens

42 Eritromisin

43 Ethambutol

44 Fenoksimetilpenisilin

45 Flukonazol

46 Gentamisin�

47 Griseofulvin

48 INH

4
49 Ketokonazol

50 Klindamisin

51 Kloramfenikol (Thiampenikol)

52 Klorokuin

53 Kotrimoksazol

54 Kuinin

55 Lamivudin

56 Levofloksasin

57 Metronidazol

58 Nevirapine

59 Nistatin

60 Pirantel

61 Pirazinamid

62 Primakuin

63 Rifampisin

64 Sefadroksil

65 Sefiksim

66 Sefotaksim

67 Seftazidim

68 Seftriakson

69 Stavudin

70 Streptomisin

71 Sulfasalazin

72 Tetrasiklin

Antimigrain 73 Ergotamin

Antineoplastik, Imunosupresan dan obat 74 Asparaginase


untuk terapi paliatik
75 Azatrioprin

5
76 Bleomisin

77 Cisplatin

78 Dakarbasin

79 Doksorubisin

80 Etoposid

81 Fluoro urasil

82 Hidroksil urea

83 Medroksiprogesteronasetat

84 Metotreksat

85 Siklofosfamid

86 Siklosforin

87 Sitarabin

88 Tamoksifen

89 Testosteron

90 Vinblastin

91 Vinkristin

92 Levodopa + Karbidopa

Antiparkinson 93 Triheksifenidil

94 Fe Sulfat

95 Fitomenadion

96 Heparin

97 Warfarin

Obat yang mempengaruhi darah 98 Traneksamat

Produk Darah

Diagnostik

99 Povidon iodin
Disinfektan & Antiseptik
Gigi & Mulut

6
100 Furosemida

101 HCT

102 Manitol

Diuretik 103 Spironolakton

Hormon, Obat endokrin lain dan 104 Acarbose


Kontraseptik
Kardiovaskuler 105 Etinil Estradiol
Kulit, Obat Topikal
106 Glibenklamid
Larutan Dialisis Peritoneal
Larutan Elektrolit 107 Gliklazid
Obat Mata
Oksitoksik dan Relaksan Uterus 108 Glikuidon
Psikofarmaka
109 Glimepirid

110 Glipizid

111 Hidrokortison

112 Insulin

113 Levonorgestrel

114 Metformin

115 Metil Prednisolon

116 Pioglitazon

117 Prednison

118 Repaglinid

119 Rosiglitazon

120 Amlodipin

121 Atropin

122 Carvedilol

123 Digoksin

124 Dobutamin

125 Dopamin

126 ISDN

7
127 KCL

128 Klonidin

129 Lisinopril

130 Metildopa

131 Nifedipin

132 Nitrogliserin

133 Propanolol

134 Ramipril

135 Simvastatin

136 Streptokinase

137 Terazosin

138 Valsartan

139 Verapamil

140 Asam Retinoat

141 Basitrasin – Polimiksin B

142 Betametason

143 Mikonazol

144 Na Fusidat

145 Asetazolamid

146 Pilokarpin

147 Sulfacetamid

148 Timolol

149 Isoksuprin

150 Metil Ergometrin

151 Oksitosin

8
152 Alprazolam

153 Amitriptilin

154 CPZ

155 Flufenasin

156 Fluoksetin

157 Haloperidol

158 Quetiapin

159 Risperidon

160 Pankuronium

161 Neostigmin

162 Piridostigmin

163 Suksametonium
Relaksan Otot Perifer dan Penghambat
Kolinesterase 164 Vekuronium

165 Antasida

166 Bisakodil

167 Cimetidin

168 Dimenhidrinat

169 Domperidon

170 Lansoprazol

171 Loperamid

172 Metoklopramid

173 Neomisin�

174 Omeprazol

175 Ranitidin

Saluran Cerna� 176 Sukralfat

Saluran Napas� 177 Ambroksol

178 Aminophilin

9
179 Asetil Sistein

180 Bromheksin

181 Budesonid

182 DMP

183 GG

184 Ipatropium

185 Ketotifen

186 Salbutamol

187 Terbutalin

188 Hepatitis B rekombinan

189 Serum Antibisa ular

190 Serum Antidifteri

191 Serum Antirabies

192 Serum Antitetanus

193 Serum Imunoglobulin

194 Vaksin BCG

195 Vaksin Campak

196 Vaksin DTP

197 Vaksin jerap difteri tetanus

Vaksin meningokokus polisakarida A


198 +C

199 Vaksin polio

Obat yang mempengaruhi sistim imun 200 Vaksin Rabies

Telinga, Hidung dan Tenggorokan 201 Oksimetazolin

202 Vitamin B6

Vitamin dan Mineral 203 Vitamin C


NAMA OBAT PATEN
BESERTA KANDUNGANNYA

10
A. OBAT ANASTESI UMUM

NO CONTOH OBAT NAMA PATEN KOMPOSISI


GOLONGAN
ANASTESI UMUM
1 Isoflurane Aerrane Isoflurane
2 Bupivacaine HCl Bupivakain Bupivacaine HCl
3 Bupivacaine HCL Bucain Bupivacaine HCL
4 Bupivacaine Buvanest spinal 5 % Bupivacaine
heavy
5 Bupivacaine HCL Decain Spinal 0,5% heavy Bupivacaine HCL
6 Propofol Diprivan Propotol
7 Midazolam Dormicum Midazolam
8 Rekuronium Bromida Esmeron Rekuronium Bromida
9 Enfluran Ethrane Enfluran
10 Isoflurane Forane Isoflurane
11 Midazolam Fortanest Midazolam
12 Propofol Fresofol 1% Propofol
13 Halothane Halotahane Halothane
14 Halothane Halothane-M & B Halothane
15 Isoflurane Isoflurane Dexa Medica Isoflurane
16 Ketamine HCl Ivanes Ketamine HCl
17 Ketamine HCl Ketalar Ketamine HCl
18 Ketamine HCl Ketamine_hameln Ketamine HCl
19 Ketamine KTM Ketamine
20 Bupivacaine HCl Marcain Bupivacaine HCl
21 Bupivacaine HCl Marcain spinal 0,5% Bupivacaine HCl
Heavy
22 Midazolam Midazolam-Hameln Midazolam
23 Midazolam Miloz Midazolam
24 Natrium Tiopental Penthothal Sodium IV Natrium Tiopental
25 Propofol Recofol Propofol
26 Prilocaine Terrell Prilocaine
27 Natrium Tiopental Thiopenton Natrium Tiopental
28 Lignocaine HCl Xylocaine Lignocaine HCl
B. ANASTESI LOKAL

CONTOH OBAT
NO GOLONGAN NAMA PATEN KOMPOSISI
ANASTESI LOKAL

1 Ketamine HCL Anesject Ketamine HCL

2 Enflurane Compound 347 Enflurane

3 Prilocaine Emla Prilocaine

4 Prilocaine Estesia Prilocaine

5 Lidocaine HCl Lidodex Lidocaine HCl

11
6 Lidocaine HCl Lidonest 5% Lidocaine HCl

7 Ropivacaine HCl Naropin Ropivacaine HCl

8 Propofol Recofol Propofol

9 Bupivacaine HCl Regivell Bupivacaine HCl

10 Propofol Safol Propofol

11 Sevoflurane Sevorane Sevoflurane

12 Desflurane Suprane Desflurane

13 Lidocaine HCl Topsy Lidocaine HCl

14 Lidocaine HCl Xylocaine jelly Lidocaine HCl

15 Lidocaine Xylocaine Spray Lidocaine

16 Lidokain Hidroklorida Extracaine Lidokain Hidroklorida

17 Lidokain Hidroklorida Pehacain Lidokain Hidroklorida

C. PSIKOTROPIKA

1. ANTIANSIETAS

CONTOH OBAT
NO GOLONGAN NAMA PATEN KOMPOSISI
ANTIANSIETAS

1 Alprazolam Alganax Alprazolam

2 Alprazolam Alviz Alprazolam

3 Klobazam Asabium Klobazam

4 Alprazolam Atrax Alprazolam

5 Loprazepam Ativan Loprazepam

6 Alprazolam Calmlet Alprazolam

7 Diazepam Decazepam Diazepam

8 Klordiazepoksida Hidroklorida Diobrium Klordiazepoksida


Hidroklorida

9 Nitrazepam Dumoloid Nitrazepam

12
10 Estazolam Esilgan Estazolam

11 Klobazam Frisium Klobazam

12 Triazolam Halcyon Triazolam

13 Bromazepam Lexotan Bromazepam

14 Clordiazepoxide Librium Clordiazepoxide

15 Clordiazepoxide Limbritol Clordiazepoxide

16 Diazepam Mentalium Diazepam

17 Lorazepam Merlopam Lorazepam

18 Klobazam Proclozam Klobazam

19 Lorazepam Renaquil Lorazepam

20 Oxazolam Serenal-10 Oxazolam

21 Alprazolam Soxietas Alprazolam

22 Diazepam Stesolid Diazepam

23 Klordiazepoksida Hidroklorida Tranquam Klordiazepoksida


Hidroklorida

24 Diazepam Trazep Diazepam

25 Diazepam Valdimex Diazepam

26 Diazepam Valdimex 10 Diazepam

27 Diazepam Valinsanbe Diazepam

28 Diazepam Valium Diazepam

29 Alprazolam Xanax Alprazolam

30 Alprazoalm Zolastin Alprazoalm

31 Zolpidem Zolmia Zolpidem

32 Alprazolam Zypraz Alprazolam

2. ANTIDEPRESI

CONTOH OBAT
NO GOLONGAN NAMA PATEN KOMPOSISI
ANTIDEPRESI

13
1 Klomipramin Hidroklorida Anafranil Klomipramin Hidroklorida

2 Fluoksetin Hidroklorida Andep Fluoksetin Hidroklorida

3 Amoksapin Asendin Amoksapin

4 Sertralin Antipres Sertralin

5 Fluoksetin Hidroklorida Antiprestin Fluoksetin Hidroklorida

6 Moklobemida p-kloroN Aurorik Moklobemida p-kloroN


Benzamid Benzamid

7 Fluoksetin Courage Fluoksetin

8 Buspiron Hidroklorida Buspar Buspiron Hidroklorida

9 Setralin Hidroklorida Deptral Setralin Hidroklorida

10 Sulpirida Dogmatil Sulpirida

11 Fluoksitin HCl Elizac 20 Fluoksitin HCl

12 Fluoksitin Hidroklorida Foransi Fluoksitin Hidroklorida

13 Sertralin Hidroklorida Fridep Sertralin Hidroklorida

14 Litium Karbonat Frimania Litium Karbonat

15 Serttraline Hidroklorida Iglodep Serttraline Hidroklorida

16 Fluoksitin Hidroklorida Kalxetin Fluoksitin Hidroklorida

17 Baklofen Liorezal Baklofen

18 Flukosetin Lodep Flukosetin

19 Maprotilin Hidroklorida Ludiomil Maprotilin Hidroklorida

20 Maprotilin Hidroklorida Ludios Maprotilin Hidroklorida

21 Fluvoksamin Maleat Luvox Fluvoksamin Maleat

22 Perphenazine Mutabon-D Perphenazine

23 Fluoxetine Nopres Fluoxetine

24 Levomepromaszin Nozinan Levomepromaszin

25 Sertralin Nudep Sertralin

26 Fluoksitin Hidroklorida Oxipres Fluoksitin Hidroklorida

14
27 Fluoksitin Hidroklorida Prestin Fluoksitin Hidroklorida

28 Fluoksitin Hidroklorida Prozac Fluoksitin Hidroklorida

29 Mirtazapin Remeron Mirtazapin

30 Maprotilin Hidroklorida Sandepril Maprotilin Hidroklorida

31 Sertraline Hidroklorida Serlof Sertraline Hidroklorida

32 Paroksetin Hidroklorida Seroxat Paroksetin Hidroklorida

33 Amineptin Hidroklorida Survector Amineptin Hidroklorida

34 Maprotilin Hidroklorida Tilsan Maprotilin Hidroklorida

35 Imipramin Hidroklorida Tofranil Imipramin Hidroklorida

36 Mianserin Hidroklorida Tolvon Mianserin Hidroklorida

37 Buspiron Hidroklorida Tran-Q Buspiron Hidroklorida

38 Trazodon Hidroklorida Trazone Trazodon Hidroklorida

39 Amitiptilin Hidroklorida Trilin Amitiptilin Hidroklorida

40 Buspiron Xiety Buspiron

41 Fluoxetine Zac Fluoxetine

42 Fluoxetine Hidroklorida Zactin Fluoxetine Hidroklorida

43 Sertralin Zerlin Sertralin

44 Sertralin Zoloft Sertralin

3. ANTIPSIKOSIS

CONTOH OBAT
NO GOLONGAN NAMA PATEN KOMPOSISI
ANTIPSIKOSIS

1 Flufenazin Hidroklorida Anatensol Flufenazin Hidroklorida

2 Klorpromazin Hidroklorida Cepezet Klorpromazin Hidroklorida

3 Klozapin Clorilex Klozapin

4 Klozapin Clozaril Klozapin

15
5 Haloperidol Dores Haloperidol

6 Haloperidol Govotil Haloperidol

7 Klorpromazin Hidroklorida Largactil Klorpromazin Hidroklorida

8 Haloperidol Lodomer Haloperidol

9 Zotepine Lodopin Zotepine

10 Tioridazin Hidroklorida Mellerril Tioridazin Hidroklorida

11 Klorpromazin Hidroklorida Meprosetil Klorpromazin Hidroklorida

12 Flufenazin Dekanoat Modecate Flufenazin Dekanoat

13 Flufenazin Hidroklorida Motival Flufenazin Hidroklorida

14 Perphenazine Mutabon-M Perphenazine

15 Risperidon Neripros Risperidon

16 Risperidon Noprenia Risperidon

17 Pimozide Orap forte Pimozide

18 Risperidon Persidal Risperidon

19 Klorpromazin Hidroklorida Promactil Klorpromazin Hidroklorida

20 Risperidone Risperdal Risperidone

21 Risperidone Risperdal Const Risperidone

22 Risperidone Rizodal Risperidone

23 Haloperidol Seradol Haloperidol

24 Haloperidol Serenace Haloperidol

Kuetiapin Fumarat Seroquel Kuetiapin Fumarat

25 Klozapin Sizoril Klozapin

26 Trifluoperazin Stelazine Trifluoperazin

27 Prokloperazin Stemetil Prokloperazin

28 Trifluoperazin Trizine Trifluoperazin

29 Risperidol Zofredal Risperidol

16
30 Olanzapine Zyprexa Olanzapine

D. HIPNOTIK - SEDATIF

NO CONTOH OBAT NAMA PATEN KOMPOSISI


GOLONGAN HIPNOTIK
SEDATIF

1 Nitrazepam Mogadon Nitrazepam

2 Nitrazepam Dumolid Nitrazepam

3 Flurazepam Dalmadorm Flurazepam

4 Triazolam Halcyon Triazolam

5 Oksazepam Desmetilhdroksidiazepam Oksazepam

6 Oksazepam Seresta Oksazepam

7 Klordiazepoksid Cetabrium Klordiazepoksid

8 Klordiazepoksid Librium Klordiazepoksid

9 Klordiazepoksid Librax Klordiazepoksid

10 Zopiclon Imovane Zopiclon

11 Prometazin Phenergan Prometazin

12 Meprobamat Medicar Meprobamat

13 Buspiron Buspar

Obat generik memiliki efektivitas yang sama dengan obat paten, namun


memiliki harga yang jauh lebih murah. Karena harganya yang
murah, obat generik merupakan obat yang paling terjangkau bagi
masyarakat menengah ke bawah.
Kandungan zat aktif di dalam obat generik dan obat paten sama, sehingga
masyarakat tidak perlu meragukan obat generik.

17
Indikasi: 
nyeri ringan sampai sedang; demam (lihat keterangan di atas).

Peringatan: 
asma; penyakit alergi; gangguan fungsi ginjal (lampiran 3); menurunnya fungsi hati;
dehidrasi; sebaiknya hindarkan pengunaan pada demam atau infeksi virus pada remaja (risiko
Sindrom Reye, lihat keterangan di bawah); kehamilan (lampiran 4); pasien lansia; defisiensi
G6PD (lihat 9.1.5);

18
Interaksi: 
Lampiran 1 (asetosal).

Kontraindikasi: 
anak dan remaja di bawah usia 16 tahun dan ibu menyusui (Sindrom Reye; lihat bawah);
riwayat maupun sedang menderita tukak saluran cerna; hemofilia; tidak untuk pengobatan
gout. HIPERSENSITIVITAS. Asetosal dan AINS lainnya tidak boleh diberikan kepada
penderita dengan riwayat hipersensitivitas terhadap asetosal atau AINS lain; termasuk mereka
yang terserang asma; angioudema; urtikaria atau rinitis yang ditimbulkan oleh asetosal atau
AINS lain. SINDROM REYE. Karena hubungannya dengan Sindrom Reye, maka sediaan
yang mengandung asetosal tidak diberikan pada anak dan remaja di bawah usia 16 tahun,
kecuali ada indikasi yang spesifik misalnya untuk pengobatan Sindrom Kawasaki.

Efek Samping: 
biasanya ringan dan tidak sering, tetapi kejadiannya tinggi untuk terjadinya iritasi saluran
cerna dengan perdarahan ringan yang asimptomatis; memanjangnya bleeding time;
bronkospasme; dan reaksi kulit pada pasien hipersensitif. Overdosis: lihat Pengobatan Darurat
pada Keracunan.

Dosis: 
300-900 mg tiap 4-6 jam bila diperlukan; maksimum 4 g per hari. Anak dan remaja tidak
dianjurkan (lihat keterangan di atas)

Pengertian

Allopurinol adalah obat yang berguna untuk mengurangi produksi asam urat dalam


tubuh. Mengingat bahaya penumpukan asam urat dapat menyebabkan
penyakit radang sendi asam urat (gout) dan juga batu ginjal, maka diperlukan obat ini
untuk mengendalikannya. 
Bersumber dari: Allopurinol : Kegunaan, Dosis, Efek Samping | Mediskus

19
INDIKASI
Berikut ini adalah beberapa kegunaan allopurinol :

 Allopurinol digunakan sebagai obat untuk pencegahan serangan gout kronis.


 Allopurinol juga biasa digunakan untuk mengobati sindrom lisis tumor dalam
kemoterapi karena kemoterapi sering menyebabkan terjadinya hyperuricemia
akut berat. Penggunaan allopurinol harus dihentikan ketika potensi kelebihan
asam urat tidak lagi terjadi.
 Untuk terapi cedera iskemik reperfusi.
 Untuk mengobati batu ginjal dengan komponen asam urat dan kalsium
oksalat (nefrolitiasis asam urat).
 Menangani infeksi protozoa (leishmaniasis).
 Sebagai obat tambahan pengobatan epilepsi refrakter, karena obat ini
merupakan agonis adenosin, yang menghambat rilis glutamin dari excitatory
neurons, tetapi tidak mengubah konsentrasi plasma obat epilepsi lainnya.
KONTRA INDIKASI
 Jangan menggunakan obat ini untuk pasien yang memiliki riwayat
hipersensitif pada allopurinol atau obat golongan xanthine oxidase inhibitor
lainnya.
 Obat ini tidak digunakan sebagai obat untuk gout akut.
EFEK SAMPING ALLOPURINOL
Berikut adalah beberapa efek samping allopurinol :

 Efek samping yang paling umum dari obat ini adalah terjadinya ruam kulit.
Segera hentikan pemakaian obat jika muncul tanda-tanda yang lebih serius
seperti pengelupasan kulit. Allopurinol adalah salah satu obat yang diketahui
menyebabkan sindrom stevens-johnson dan nekrolisis epidermal toksik, dua
kondisi dermatologis yang bisa menyebabkan kematian.
 Efek samping yang jarang namun sangat serius akibat pemakaian obat ini
adalah reaksi hipersensitivitas yang ditandai demam, ruam kulit, eosinofilia,
hepatitis, dan memburuknya fungsi ginjal.
 Allopurinol juga dapat mengakibatkan depresi elemen sumsum tulang,
menyebabkan

 cytopenias, serta anemia aplastik

20
Pengertian

Asam mefenamat adalah salah satu jenis obat yang masuk dalam golongan Obat
anti-inflamasi non-steroid  (OAINS) atau dalam bahasa inggrisnya non steroidal anti-
inflammatory Drugs (NSAIDs). Obat ini digunakan untuk menghilangkan rasa sakit yang
ringan hingga sedang, seperti pada nyeri otot, kram menstruasi, sakit kepala, dan sakit
gigi.

Indikasi atau Kegunaan


Indikasi atau Kegunaan Asam mefenamat obat apa? Indikasi atau manfaat asam
mefenamat yaitu dapat digunakan untuk mengobati nyeri akut seperti nyeri pada sakit
gigi, setelah pencabutan gigi atau rasa sakit setelah trauma misalnya cedera otot, sendi,
tulang atau keseleo. Disamping itu ini juga merupakan salah satu obat pilihan untuk
mengobati nyeri haid (dismenore) dan sindrom premenstruasi.
Indikasi:
Dapat menghilangkan nyeri akut dan kronik, ringan sampai sedang sehubungan dengan sakit kepala, sakit
gigi, dismenore primer, termasuk nyeri karena trauma, nyeri sendi, nyeri otot, nyeri sehabis operasi, nyeri
pada persalinan.

Kontra Indikasi:
N/A

Dosis: 
Digunakan melalui mulut (per oral), sebaiknya sewaktu makan. 

Dewasa dan anak di atas 14 tahun : 


Dosis awal yang dianjurkan 500 mg kemudian dilanjutkan 250 mg tiap 6 jam.  

Dismenore 
500 mg 3 kali sehari, diberikan pada saat mulai menstruasi ataupun sakit dan dilanjutkan selama 2-3 hari. 

Menoragia 
500 mg 3 kali sehari, diberikan pada saat mulai menstruasi dan dilanjutkan selama 5 hari atau sampai
perdarahan berhenti. 

Efek samping: 
Dapat terjadi gangguan saluran cerna, antara lain iritasi lambung, kolik usus, mual, muntah dan diare, rasa
mengantuk, pusing, sakit kepala, penglihatan kabur, vertigo, dispepsia. 

Pada penggunaan terus-menerus dengan dosis 2000 mg atau lebih sehari dapat mengakibatkan agranulositosis
dan anemia hemolitik. 

Kontraindikasi: 
Pada penderita tukak lambung, radang usus, gangguan ginjal, asma dan hipersensitif terhadap asam
mefenamat. 
Pemakaian secara hati-hati pada penderita penyakit ginjal atau hati dan peradangan saluran cerna.  

Cara Penyimpanan: 
Simpan di tempat sejuk dan kering. 

21
Kemasan: 
Kotak isi 100

Pengertian Obat Ibuprofen

Ibuprofen merupakan salah satu dari kelompok obat penghilang rasa sakit yang disebut
dengan non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAID). Jika Anda pergi ke apotek, ada
banyak pilihan merek dagang yang memiliki kandungan (komposisi) Ibuprofen. Di
samping itu ada berbagai bentuk sediaan obat seperti: tablet atau kaplet, gel, semprotan,
cairan (sirup).

Indikasi atau Kegunaan Ibuprofen

ibuprofen digunakan untuk mengatasi berbagai keluhan rasa sakit seperti: Rasa sakit
ringan hingga sedang: sakit gigi, migrain dan nyeri haid. Menurunkan demam: misalnya,
ketika seseorang mengalami flu (influenza), baca juga: Ibuprofen Sebagai Obat Demam.
Rasa sakit dan peradangan (kemerahan dan bengkak) yang disebabkan oleh penyakit
rematik atau anggota gerak lainnya. Meringankan rasa sakit dan pembengkakan
akibat keseleo, seperti cedera olahraga.

KANDUNGAN
Ibuprofen.

KONTRA INDIKASI
Ulkus peptikum, hipersensitif terhadap ibuprofen atau obat-obat anti radang non steroid
lainnya, masa menyusui.

PERHATIAN
Asma atau bronkhospasme, kelainan perdarahan, penyakit kardiovaskular.

EFEK SAMPING
Gangguan saluran pencernaan dan perdarahan, sakit kepala, ulkus peptikum, pusing, gugup,
depresi, mengantuk, kulit kemerahan, gatal-gatal, tinitus (telinga berdenging tanpa rangsang
dari luar), edema, insomnia (susah tidur), penglihatan buram, agranulositosis, trobositopenia.

INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL

KEMASAN
Tablet 400 mg x 100 biji.

DOSIS
Dewasa : 3 kali sehari 400 mg.
Anak-anak : 20 mg/kg berat badan/hari dibagi menjadi beberapa kali pemberian.

22
PENYAJIAN
Dikonsumsi bersamaan dengan makanan
HARGA  : 
Rp. 18.439/kemasan

PABRIK
Pharos.

Pengertian PARACETAMOL

Paracetamol adalah obat yang digunakan sebagai analgetic (pereda nyeri) dan antipiretik
(penurun panas/demam) yang bisa diperoleh tanpa resep dokter. Paracetamol juga dikenal
dengan nama acetaminophen. Meskipun paracetamol memiliki efek anti inflamasi, obat
ini tidak dimasukkan sebagai obat NSAID, karena efek anti inflamasinya dianggap tidak
signifikan.

Cara Kerja Obat

Cara kerja obat ini yang diketahui sekarang adalah dengan cara menghambat kerja enzim
cyclooxygenase (COX). Enzim COX berperan pada pembentukan prostaglandin yaitu
senyawa penyebab nyeri. Dengan dihambatnya kerja enzim ini, maka jumlah
prostaglandin pada sistem saraf pusat menjadi berkurang sehingga respon tubuh terhadap
nyeri berkurang. Paracetamol menurunkan suhu tubuh dengan cara menurunkan
hipotalamus set-point di pusat pengendali suhu tubuh di otak.

Kegunaan paracetamol adalah sebagai berikut :

Paracetamol digunakan untuk menurunkan demam pada segala usia. Namun obat ini
sebaiknya digunakan bila suhu tubuh sudah benar-benar tinggi dan membutuhkan terapi
obat penurun panas. Rekomendasi WHO : penggunaan obat penurun panas, bila suhu
tubuh lebih besar dari 38.5 °C (101,3 °F). (Baca : Obat Demam Anak : Pilih Paracetamol,
Ibuprofen Atau Aspirin?)

Digunakan secara luas untuk meredakan sakit kepala, sakit gigi dan nyeri ringan lainnya.
Pada nyeri yang lebih berat seperti nyeri pasca operasi obat ini biasanya dikombinasikan
dengan NSAID atau analgetic opioid.

23
Kombinasi paracetamol dengan kafein adalah obat lini pertama pada pengobatan migrain.

Paracetamol bisa dipilih untuk meredakan nyeri pada arthritis ringan, dengan efek yang
sebanding dengan aspirin tetapi efek samping yang lebih ringan.

Obat ini adalah komponen utama pada obat flu dan pilek yang beredar luas di pasaran.

KONTRA INDIKASI

jangan digunakan untuk pasien yang memiliki riwayat hipersensitif.

EFEK SAMPING PARACETAMOL

Secara umum obat ini bisa ditoleransi dengan baik oleh sebagian besar orang, selama
diberikan pada dosis yang dianjurkan. Berikut adalah beberapa efek samping paracetamol
yang mungkin terjadi :

Paracetamol bisa menyebabkan kerusakan hati terutama jika penggunaanya melebihi


dosis yang dianjurkan. Potensi efek samping ini meningkat pada orang-orang yang
mengkonsumsi alkohol.

Efek samping ringan pada saluran pencernaan misalnya mual dan muntah. Pada
penggunaan dosis yang lebih tinggi, paracetamol diketahui meningkatkan resiko
terjadinya perdarahan

AERRANE

OBAT PATEN
Komposisi:

Isoflurane 100%.

Bentuk Sediaan:

Cairan inhalasi dalam botol kaca 250 mL.

Farmakologi:

Merupakan anestetik inhalasi berhalogen dengan onset dan pulih sadar yang cepat, bau sedikit
tajam, MAC 1,15%, metabolisme di hati sebesar 0,2%, dan relatif stabil terhadap CO2
absorbent.

24
Indikasi:

Induksi dan pemeliharaan anestesi umum pada dewasa dan anak-anak.

KontraIndikasi:
Hipersensitif terhadap anestetik berhalogen, pasien yang diketahui atau mempunyai
kerentanan genetik terhadap hipertermia maligna, pasien yang mempunyai gangguan fungsi
hati, jaundice atau demam yang tidak dapat dijelaskan, leukositosis, atau eosinofilia yang
terjadi setelah pemberian anestetik berhalogen sebelumnya, operasi obstetri.

Peringatandan Perhatian:
– Diberikan dengan vaporizer khusus isoflurane.
– Isoflurane dapat mempengaruhi pernapasan.
– Isoflurane dapat meningkatkan aliran darah otak dan tekanan intrakranial.

Efek Samping:
Gangguan saluran cerna, pusing, ruam kulit.

Pengertian

Bupivacaine adalah obat anestesi lokal jenis amida yang memiliki masa kerja panjang dan mula
kerja yang pendek. Seperti halnya anestesi lokal lainnya, bupivacaine akan menyebabkan blokade
yang bersifat reversibel pada perambatan impuls sepanjang serabut saraf, dengan cara mencegah
pergerakan ion-ion natrium melalui membran sel, ke dalam sel.

Indikasi
Anestesi Intrathekal (sub-arachnoid, spinal) unutk pembedahan
Pembedahan di daerah perut selama 45 - 60 menit (termasuk operasi Caesar)
Pembedahan dibidang urologi dan naggota gerak bawah selama 2- 3 jam
Kontra-indikasi
Hipersensitif terhadap anestesi lokal jenis amida
Penyakit akut dan aktif pada sistem saraf, seperti meningitis, poliomyelitis, perdarahan
intrakranial, dan demyelinating, peningkatan tekanan intrakranial, adanya tumuor otak atau di
daerah spinal
Stenosis spinal dan penyakit aktif (spondilitis) atau trauma (fraktur) baru pada tulang belakang.

25
TBC tulang belakang
Infeksi pada daerah penyuntikan
Septikemia
Anemia pernisiosa dengan degeerasi kombinasi sub-akut pada medulaspinalis
Gangguan pembekuan darah atau sedang mendapat terapi antikoagulan secara berkesinambungan
Hipertensi tidak terkontrol
Syok kardiogenik atau hipovolemi
Obstetric paracervical block
Anestesi Intravena (Bier's Block) dan semua pemberian secara intravena

Efek Samping

 Pada umumnya, hampir semua efek samping yang terjadi pada anestesi spinal,
berhubungan dengan efek blokade pada saraf itu sendiri, bukan karena efek obatnya, antara lain:
hipotensi, bradikardi, sakit kepala setelah punksi dural
 Total blok spinal yang akan menyebabkan terjadinya depresi kardiovaskuler, yang
disebabkan blok pada sistem saraf simpatetis yang luas, dengan akibat hipotensi, bradikardi,
bahkan henti jantung; dan depresi pernapasan yang disebabkan blokade otot-otot pernapasan,
termasuk otot diafragma.

 Cedera neurologis, meskipun sangat jarang, seperti parastesi, anestesi, kelemahan


motorik, hilangnya kontrol sphincter.meskipun bersifat reversibel, tetapi dilaporkan juga adanya
gangguan yang bersifat permanen.
 Reaksi alergi, meskipun jarang, yang berupa dermatitis alergikan, bronchospasme dan
anafilaksis.

STESOLID

Stesolid adalah obat yang digunakan untuk terapi jangka pendek pada penderita ansietas
(kecemasan), insomnia, terapi tambahan pada kondisi putus alkohol akut, status
epileptikus, kejang demam, dan spasme otot. Stesolid mengandung diazepam, obat yang
termasuk golongan benzodiazepine. Berikut ini adalah informasi lengkap stesolid yang
disertai tautan merk-merk obat lain dengan nama generik yang sama

KEMASAN

26
stesolid dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :

Dos 100 tablet 2 mg

Dos 100 tablet 5 mg

KANDUNGAN

tiap kemasan stesolid mengandung zat aktif (nama generik) sebagai berikut :

Diazepam 2 mg / tablet

Diazepam 5 mg / tablet

INDIKASI

Berikut ini adalah beberapa kegunaan stesolid (diazepam) :

Stesolid (diazepam) terutama digunakan untuk pengobatan jangka pendek pada ansietas
atau insomnia (sulit tidur), kejang demam, kecemasan, dan kepanikan.

Sebagai tambahan untuk menghilangkan kejang otot rangka karena spasme refleks
patologi lokal.

Digunakan juga sebagai obat premedikasi untuk menginduksi sedasi, anxiolysis, atau
amnesia sebelum prosedur medis tertentu (misalnya, endoskopi).

Sebagai tambahan untuk menangani gejala putus alkohol akut, obat ini berguna dalam
mengurangi gejala-gejala agitasi akut, tremor, dan halusinasi.

Obat pilihan untuk mengobati ketergantungan benzodiazepine.

KONTRA INDIKASI

Jangan digunakan untuk pasien yang memiliki riwayat hipersensitif pada diazepam atau
obat golongan benzodiazepine lainnya.

Hindari penggunaan obat ini pada pasien myasthenia gravis, insufisiensi pernapasan
berat, insufisiensi hati berat, insufisiensi ginjal berat, insufisiensi pulmoner akut, kondisi
fobia dan obsesi, psikosis kronik, serangan asma akut, dan sleep apnea sindrom.

Kontraindikasi pada glaukoma sudut sempit akut.

27
Hindari menggunakan obat ini untuk wanita hamil terutama pada  trimester pertama atau
ibu menyusui.

Tidak boleh digunakan sebagai terapi tunggal pada depresi atau ansietas dengan depresi.

EFEK SAMPING STESOLID

Berikut adalah beberapa efek samping stesolid (diazepam) :

Efek samping yang umum adalah mengantuk, kesulitan koordinasi, kelelahan, kelemahan
otot, ataksia, dan kepala terasa ringan.

Efek samping yang lebih jarang misalnya nyeri kepala, vertigo, perubahan salivasi,
gangguan saluran cerna, ruam kulit, dan gangguan penglihatan.

Efek samping yang lebih serius, tetapi kejadiannya relatif jarang  misalnya depresi
pernapasan, ketergantungan, gangguan mental, amnesia, kebingungan, kelainan darah dan
sakit kuning, retensi urin, dan hipotensi.

Efek samping paradoks dapat terjadi, termasuk kegelisahan, lekas marah, kegembiraan,
memburuknya kejang, insomnia, kram otot, perubahan libido, dan dalam beberapa kasus,
kemarahan dan kekerasan. Efek samping ini lebih mungkin terjadi pada anak-anak, orang
tua, dan individu dengan riwayat penyalahgunaan obat atau alkohol dan atau agresi.

Obat ini meningkatkan risiko kejang jika digunakan terlalu sering pada pasien pengidap
epilepsi.

Penggunaan jangka panjang dapat mengakibatkan toleransi, ketergantungan, dan gejala


putus obat pada pengurangan dosis.

OBAT DIBAWAH LIDAH

isosorbide dinitrate atau ISDN adalah obat yang berfungsi untuk melebarkan dinding
pembuluh darah. Dengan mekanisme kerjanya ini ISDN dapat memperlancar jalannya
nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan jaringan, terutama sel otot jantung. Oleh karena itu
obat ini sangat bermanfaat apabila diberikan pada penderita serangan jantung yang
mengalami penyempitan pembuluh darah jantung. ISDN juga dapat menurunkan tekanan

28
darah sehingga dapat digunakan sebagai anti hipertensi. Obat Cedocard yang digunakan
dibawah lidah akan memberikan efek cepat dan sudah dapat terlihat dalam waktu kisaran
2 menit dan efek yang ditimbulkan berlangsung cukup lama yaitu kira – kira 2 sampai 3
jam.

Indikasi Cedocard

1. Sebagai obat penyakit jantung fungsi obat cedocard adalah untuk :


2. sebagai pengobatan serangan angina pektoris
3. sebagai profilaksis serangan angina pada penyakit koroner akut
4. sebagai pengobatan pada gagal jantung kongestif yang berat

Kontraindikasi Obat cedocard

tidak boleh diberikan pada penderita penyakit jantung dengan hal berikut :

Mengalami anemia berat

Mengalami hipotensi

Mengalami syok kardiogenik

Dosis Cedocard Obat cedocard

yang dijual di apotik tersedia dalam bentuk tablet, dengan dosis yang tersedia adalah obat
cedocard 5 mg, obat cedocard 10 mg, dan obart cedocard 20mg Adapun dosis cedocard
yang biasa diberikan antara lain :

 untuk mengatasi serangan angina akut dosis yang dianjurkan adalah 5 mg


sebanyak 1 tablet,
 untuk pencegahan serangan akut dosis yang dianjurkan adalah 5 mg sampai 10
mg yang dapat diberikan 3 sampai 4 kali dalam sehari
 untuk mengatasi serangan angina yang terjadi malam hari dosis yang dianjurkan
adalah 5 mg sampai 10 mg yang diberikan sebelum tidur
 untuk pasien dengan gagal jantung dosis yang dianjurkan adalah 10 mg pada
tahap awal kemudian dapat dinaikkan dan dosis efektif berada pada 40 mg
sampai 160 mg per hari, dan pada kasus yang berat dapat mencapai 240 mg per
hari

 Informasi Keamanan Obat cedocard sebaiknya secara hati – hati digunakan pada
pasien penyakit jantung dengan glaukoma.
 Obat cedocard sebaiknya secara hati – hati digunakan pada pasien hipertensi
karena efek hipotensi akan meningkat apabila digunakan bersama obat anti
hipertensi lainnya
 Obat cedocard sebaiknya secara hati – hati digunakan pada pasien penyakit
jantung yang sedang hamil karena ada kemungkinan efek samping teratogenik

29
Obat-obatan yang tersedia di pasaran saat ini begitu banyak
jumlahnya. Diantara obat-obatan tersebut, ada beberapa macam obat
yang dalam penyimpanannya harus dimasukkan di dalam lemari es.
Berikut nama obat-obat yang WAJIB DISIMPAN DI DALAM
LEMARI ES:

~ Prolacta DHA for mother


~ Prolacta DHA for baby
~ L-Bio
~ Dialac
~ Lacto B
~ Boraginol N
~ Boraginol S
~ Dulcolax supp 10 mg
~ Dulcolax supp 5 mg
~ Flagystatin
~ Ultraproct

ETIKET OBAT

Penyerahan suatu obat, baik obat bebas,  obat bebas terbatas, maupun obat yang berdasarkan resep
dokter harus dilengkapi dengan etiket. Etiket adalah kertas yang berisi keterangan cara pemakaian suatu obat.
Pada etiket memuat :
1)     nama dan alamat apotek
2)     nama dan nomor Surat Izin Kerja (SIK) pengelola apotek
3)     nomor resep dan tanggal pembuatan resep
4)     nama pasien
5)     aturan pemakaian obat
6)     penandaan “Obat Luar” atau tanda lain yang diperlukan, misalnya Obat Kumur, Obat Gosok, Kocok
Dahulu, atau penandaan lainnya.
Etiket obat terbagi menjadi 2, yaitu :

30
a)     Etiket putih, diberikan untuk obat oral (obat melewati saluran pencernaan). Berikut gambar etiket putih.

Apotek “PERWIRA”
Jl.Sekumpul Raya No. 98 Martapura
Laras Dwi, S.Farm,Apt No.SIK : 845/17/Apt/XI-12/Dinkes
No     :   23                          Tgl : 12/11/2015

Nama :   Muhammad Nino


                                                         Bungkus

3
                   x   sehari         1           Kapsul

                                                       Tablet

Sebelum /
Saat / Sesudah Makan
Gambar 1.1  Contoh Etiket Putih
b)     Etiket biru, diberikan untuk obat pemakaian topikal (obat luar), yang digunakan melalui kulit, hidung,
mata, telinga, vagina, rektum, dan lainnya.

Apotek “PERWIRA”
Jl.Sekumpul Raya No. 98 Martapura
Laras Dwi, S.Farm,Apt No.SIK : 845/17/Apt/XI-12/Dinkes
No     :   23                            Tgl : 12/11/2015
Nama :   Quthbi

         3            x  sehari        2       Tetes

Untuk Mata Kanan dan Kiri

ISONIAZID (INH) 

Tablet 
(Isoniazid) 

Obat Generik : Isoniazid / INH


Obat Bermerk : Beniazide, INH-Ciba, INHA 400, Kapedoxin, Nufadoxin Forte, Pehadoxin,
Pyravit, Suprazid 
Penyakit Terkait : TBC Pada Anak, Tes Tuberkulin, Diagnosis dan Tatalaksana TBC pada
Anak

KOMPOSISI / KANDUNGAN 
Isoniazid Tablet 
Tiap tablet mengandung Isoniazid 300 mg. 

FARMAKOLOGI (CARA KERJA OBAT) 

31
Isoniazid adalah antibiotik dengan aktivitas bakterisid dan bakteriostatik terhadap
mikobakterium. Isoniazid atau INH bekerja dengan menghambat sintesa asam mikolinat yang
merupakan unsur penting pembentukan dindis sel mikobakterium tuberkulosis. 

INDIKASI / KEGUNAAN 

 Pengobatan dan pencegahan tuberkulosis, dalam bentuk pengobatan tunggal maupun


kombinasi dengan obat tuberkulosis lainnya.
 Pengobatan infeksi mikobakterium non-tuberkulosis.
KONTRAINDIKASI 
Isoniazid tidak boleh diberikan kepada : 

 Penderita penyakit hati akut.


 Penderita dengan riwayat kerusakan sel hati disebabkan terapi isoniazid.
 Penderita yang hipersensitif atau alergi terhadap isoniazid.
DOSIS DAN ATURAN PAKAI 
Tanyakan kepada dokter mengenai dosis dan aturan pakai Isoniazid. 
Dosis yang lazim diberikan : 

 Dewasa : 5 mg/kg berat badan/hari atau 10 mg/kg berat badan 3 kali seminggu.
 Anak : 10 – 15 mg/kg berat badan/hari dalam 2 dosis terbagi (pagi dan malam), atau
20 – 40 mg/kg berat badan 2 – 3 kali seminggu.
Isoniazide sebaiknya diminum dalam keadaan perut kosong. Waktu yang paling baik
pemberian isoniazid adalah 1 – 2 jam sebelum makan. Apabila terdapat gangguan saluran
pencernaan/lambung apabila diminum sebelum makan, makan isoniazid dapat diminum
bersamaan dengan makanan untuk mengurangi efek gangguan pencernaan. 
EFEK SAMPING 

Efek samping yang dapat terjadi diantaranya neuritis perifer, neuritis optik, reaksi psikosis,
kejang, mual, muntah, kelelahan, gangguan pada lambung, gangguan penglihatan, demam,
kemerahan kulit, dan defisiensi vitamin B (pyridoxine). Efek samping yang berpotensi fatal
adalah hepatotoksisitas (gangguan dan kerusakan sel hati). 

PERINGATAN DAN PERHATIAN 

 Hati-hati penggunaan Isoniazid pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal dan
hati. Pada penderita gangguan fungsi ginjal dosis isoniazid perlu diturunkan.

32
 Hati-hati penggunaan isoniazid pada penderita dengan riwayat psikosis, penderita
dengan risiko neuropati (seperti diabetes melitus), alkoholisme, malnutrisi, dan penderita
HIV.
 Perlu dilakukan pemeriksaan fungsi hati sebelum memulai terapi dan selama terapi
perlu dilakukan monitor fungsi hati secara berkala.
 Hati-hati penggunaan isoniazid pada ibu hamil dan ibu menyusui. Isoniazid diberikan
bila manfaat pengobatan lebih besar dari pada risiko bagi ibu dan bayi.
INTERAKSI OBAT 

 Isoniazid dapat meningkatkan toksisitas karbamazepine, ethosuximide, fenitoin,


diazepam, triazolam, teofilin, dan warfarin.
 Konsentrasi dalam darah isoniazid dapat berkurang bila digunakan bersamaan dengan
ketokonazole.
 Risiko hepatotoksisitas dapat menigkat bila digunakan bersamaan dengan rifampisin
dan obat hepatotoksik lainnya.
 Pada penderita yang mengkonsumsi alkohol, efektivitas isoniazid dapat menurun dan
risiko neuropati dan hepatotoksisitas dapat meningkat.
KEMASAN 
Isoniazid tablet 300 mg.

KETERANGAN 
HARUS DENGAN RESEP DOKTER 
Simpan ditempat sejuk dan kering. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Chlorpromazine (CPZ) / Klorpromazin HCl


Sediaan:
Tablet 25 mg dan 100 mg
Injeksi 25 mg/ml

33
Cara Kerja Obat:
Chlorpromazine merupakan obat antipsikotik turunan phenotiazine. Mekanisme
kerjanya secara pasti tidak diketahui. Prinsip efek farmakologinya adalah sebagai
psikotropik dan ia juga mempunyai efek sedatif dan anti-emetik. Chlorpromazine
bekerja pada taraf susunan saraf pusat, terutama pada tingkat subkortikal maupun
pada berbagai sistem organ. Chlorpromazine mempunyai efek anti-adrenergik
kuat dan antikolinergik perifer lemah, serta efek penghambatan ganglion yang
relatif lemah. Ia juga mempunyai efek antihistamin dan antiserotonin lemah.
Indikasi:
Psikosis, neurosis, gangguan susunan saraf pusat yang membutuhkan sedasi,
anestesi, pre medikasi, mengontrol hipotensi, induksi hipotermia, antiemetik,
skizofrenia, gangguan skizoafektif, psikosis akut, sindroma paranoid, & stadium
mania akut.
Kontraindikasi :
Jaundice, kelainan fungsi hati, koma, pasien dengan pemakaian obat penekan
susunan syaraf pusat, juga depresi sumsum tulang.
Dosis:
-     Untuk pengobatan psikotik : 75-800 mg/hari dalam dosis terbagi tiap 6-8 jam.
-     Untuk anti-emetik : 25-50 mg/hari.
-     Anak-anak : sehari 2-4 mg/kg berat badan, dalam dosis terbagi tiap 6-8 jam.
Peringatan dan Perhatian:
-     Obat ini dapat menimbulkan gejala ekstrapiramidal
-     Hati-hati pada pasien yang hipersensitif.
-     Dapat melemahkan mental/fisik, abilitas.
Efek Samping :                    
-     Gejala idiosinkrasi yang dapat timbul berupa ikterus, dermatitis dan
leukopenia. Reaksi ini disertai oleh adanya eosinophilia dalam darah perifer.
-     Klorpromazin HCl dapat menyebabkan gejala ekstrapiramidal serupa dengan
yang terlihat pada Parkinsonisme, orthostatic hypotension sering terlihat pada
penderita yang mempunyai sistem vasomotor labil.
A. Penggolongan obat anti-psikosis :

I. Obat anti-psikosis typical :

34
1. Phenothiazine

– rantai aliphatic : Chlorpromazine (largactil

– rantai piperzine : Perphenazine, Trifluoperazine , Fuphenazine (anatensol)

– rantai piperidine : Thioridazine

2. Butyrophenone : Haloperidol

3. Diphenyl-butyl-piperidine : Pimozide

II. Obat anti-psikosis atypical :

1. Benzamine : Supride

2. Dibenzodiazepin : Clozapine, Olanzapine, Quetapine, Zotepine

3. Benzosoxazole : Risperidon, Aripirazole

B. Mekanisme Penggunaan :

Obat-obat psikosis tipikal bekerja dengan memblok dopamin pada reseptor pasca-
sinaptik di otak, khususnya di sistem limbik dan sistem ekstrapiramidal
(Dopamine D2 receptor antagonists), sehingga obat ini efektif untuk gejala positif.

C. Efek Samping Obat :

Efek samping obat anti-psikosis dapat berupa :

1. Sedasi dan inhibisi psikomotor –> rasa mengantuk, kewaspadaan


berkurang, kinerja psikomotor menurun, kemampuan kognitif menurun).
2. Gangguan otonomik –> hipotensi, antikolinergik/parasimpatolitik, mulut
kering, kesulitan miksi dan defekasi, hidung tersumbat, mata kabur, tekanan
intraokuler meninggi, gangguan irama jantung.
3. Gangguan ekstrapiramidal (EPS) –> distonia akut, akathisia, sindrom
parkinson (tremor, bradikardi, rigiditas).
4. Gangguan endokrin (amenorrhoe, gynecomastia), gangguan metabolik
(jaundice), gangguan hematologik (agranulocytosis), biasanya pada
pemakaian jangka lama.
Efek samping yang irreversible adalah tardive dyskinesia, yaitu gerakan berulang
involunter pada lidah, wajah, mulut/rahang, dan anggota gerak, dimana pada
waktu tidur gejala ini menghilang. Biasanya gejala ini timbul pada pemakaian
jangka panjang dan pada usia lanjut. Efek samping ini tidak berkaitan dengan
dosis obat anti-psikotik (non dose related).
Bila terjadi gejala-gejala tersebut, obat anti-psikosis perlahan-lahan dihentikan,
bisa dicoba pemberian obat Reserpine 2,5mg/h. Obat pengganti anti-psikosis yang
paling baik adalahClozapine  50-100mg/h.

35
Benzodiazepin
Benzodiazepin diindikasikan untuk pengobatan jangka pendek pada ansietas berat tetapi
penggunaan jangka panjang sebaiknya dihindari. Diazepam, alprazolam, klordiazepoksid dan
klobazam memiliki aksi kerja lambat. Golongan yang memiliki masa kerja yang lebih pendek
seperti lorazepam dan oksazepam dapat digunakan pada pasien dengan gangguan fungsi hati,
tetapi memiliki risiko yang besar terhadap munculnya gejala putus obat.
Pada panic disorder (dengan atau tanpa agoraphobia) yang resisten terhadap pengobatan
dengan antidepresan, benzodiazepin dapat digunakan sebagai terapi tambahan jangka pendek
pada awal pengobatan dengan antidepresan untuk mencegah memburuknya gejala.
Diazepam atau lorazepam sangat jarang digunakan secara intravena untuk mengontrol
serangan panik. Cara pemberian ini memang tercepat tetapi bukan tanpa risiko dan hanya
boleh digunakan jika alternatif lain telah gagal. Pemberian secara intramuskular tidak
memberikan efek yang lebih baik dibandingkan dengan pemberian secara oral.
Monografi: 

ALPRAZOLAM
Indikasi: 

Ansietas, campuran ansietas-depresi, dan gangguan panik (pemakaian jangka pendek).

Peringatan: 

Lihat pada Diazepam. Belum ada bukti manfaat untuk depresi karena psikosis, gangguan
bipolar, atau “depresi endogen”. Dapat terjadi ketergantungan. Harus hati-hati meresepkan
obat ini pada pasien yang mempunyai kecenderungan penyalahgunaan obat.

Interaksi: 

Lihat pada Diazepam.

Kontraindikasi: 

Lihat pada Diazepam.

Efek Samping: 

Lihat pada Diazepam.

36
Dosis: 

Untuk ansietas: dosis dimulai dengan 0,75-1,5 mg sehari, diberikan dalam dosis terbagi.
Untuk gangguan panik: 0,5-1 mg diberikan menjelang tidur atau 0,5 mg 3x sehari. Pada
pasien usia lanjut: 0,5 sampai 0,75 mg sehari diberikan dalam dosis terbagi. Anak tidak
direkomendasikan.

BROMAZEPAM
Indikasi: 

ansietas (penggunaan jangka pendek).

Peringatan: 

lihat Diazepam.

Kontraindikasi: 

lihat Diazepam.

Efek Samping: 

lihat Diazepam.

Dosis: 

3-18 mg/hari, dosis terbagi. LANSIA atau debil dosis setengah dosis dewasa, Maksimal 60
mg/hari dosis terbagi (kecuali pada pasien rawat inap).

DIAZEPAM
Indikasi: 

Pemakaian jangka pendek pada ansietas atau insomnia, tambahan pada putus alkohol akut,
status epileptikus, kejang demam, spasme otot.

Peringatan: 

Dapat mengganggu kemampuan mengemudi atau mengoperasikan mesin, hamil, menyusui,


bayi, lansia, penyakit hati dan ginjal, penyakit pernapasan, kelemahan otot, riwayat
penyalahgunaan obat atau alkohol, kelainan kepribadian yang nyata, kurangi dosis pada lansia

37
dan debil, hindari pemakaian jangka panjang, peringatan khusus untuk injeksi intravena,
porfiria.

Interaksi: 

lihat Lampiran 1 (hipnotik dan ansiolitik).

Kontraindikasi: 

depresi pernapasan, gangguan hati berat, miastenia gravis, insufisiensi pulmoner akut, kondisi
fobia dan obsesi, psikosis kronik, glaukoma sudut sempit akut, serangan asma akut, trimester
pertama kehamilan, bayi prematur; tidak boleh digunakan sendirian pada depresi atau ansietas
dengan depresi.

Efek Samping: 

mengantuk, kelemahan otot, ataksia, reaksi paradoksikal dalam agresi, gangguan mental,
amnesia, ketergantungan, depresi pernapasan, kepala terasa ringan hari berikutnya, bingung.
Kadang-kadang terjadi: nyeri kepala, vertigo, hipotensi, perubahan salivasi, gangguan saluran
cerna, ruam, gangguan penglihatan, perubahan libido, retensi urin, dilaporkan juga kelainan
darah dan sakit kuning, pada injeksi intravena terjadi: nyeri, tromboflebitis dan jarang apneu
atau hipotensi.

Dosis: 

oral: ansietas 2 mg 3 kali/hari, dinaikkan bila perlu sampai 15-30 mg/hari dalam dosis
terbagi. Untuk LANSIA atau debil dosis setengahnya. Insomnia yang disertai ansietas 5-15
mg sebelum tidur. Injeksi intramuskular  atau injeksi intravenalambat (kedalam vena yang
besar dengan kecepatan tidak lebih dari 5 mg/menit) untuk ansietas akut berat, pengendalian
serangan panik akut, dan putus alkohol akut: 10 mg diulangi bila perlu setelah tidak kurang
dari 4 jam. Infus intravena lihat 4.8.1. Dengan melalui Rektal sebagai larutan untuk ansietas
akut dan agitasi: 10 mg (lansia 5 mg) diulang setelah lima menit bila perlu. Untuk ansietas
apabila pemberian oral tidak dapat dilakukan obat diberikan melalui rektum sebagai
supositoria: 10-30 mg (dosis lebih tinggi terbagi).

KALIUM KLORAZEPAT
Indikasi: 

ansietas (penggunaan jangka pendek).

Peringatan: 

38
lihat Diazepam.

Kontraindikasi: 

lihat Diazepam.

Efek Samping: 

lihat Diazepam.

Dosis: 

7,5-22,5 mg/hari dalam dosis terbagi 2-3 kali atau dosis tunggal 15 mg sebelum tidur.
LANSIA atau debil setengah dosis dewasa. ANAK tidak dianjurkan.

KLOBAZAM
Indikasi: 

Ansietas (penggunaan jangka pendek).

Peringatan: 

Lihat Diazepam.

Kontraindikasi: 

Lihat Diazepam.

Efek Samping: 

Lihat Diazepam.

Dosis: 

Ansietas: 20-30 mg/hari dalam dosis terbagi atau dosis tunggal sebelum tidur, dinaikkan pada
ansietas yang berat (pasien rawat inap) sampai dosis maksimal 60 mg/ hari dalam dosis
terbagi. LANSIA atau debil 10-15 mg/hari. ANAK: di atas 3 tahun, tidak lebih dari setengah
dosis dewasa.

39
KLORDIAZEPOKSID
Indikasi: 

ansietas (penggunaan jangka pendek), tambahan pada putus obat alkohol akut.

Peringatan: 

lihat Diazepam.

Kontraindikasi: 

lihat Diazepam.

Efek Samping: 

lihat Diazepam.

Dosis: 

ansietas: 10 mg 3 kali sehari dinaikkan bila perlu sampai 60-100 mg/hari dosis terbagi.
LANSIA atau debil setengah dosis dewasa. ANAK: tidak dianjurkan.

LORAZEPAM
Indikasi: 

penggunaan jangka pendek pada ansietas atau insomnia, status epileptikus (4.8.2), prabedah
(15.1.4.1).

Peringatan: 

lihat Diazepam.

Kontraindikasi: 

lihat Diazepam.

Efek Samping: 

lihat Diazepam.

Dosis: 

40
oral: ansietas 14 mg/hari dosis terbagi. Lansia atau debil setengah dosis dewasa. Insomnia
yang berkaitan dengan ansietas, 12 mg sebelum tidur.ANAK tidak dianjurkan. Injeksi
intramuskular atau injeksi intravena lambat (ke dalam vena yang besar); serangan panik akut
25-30 mcg/kg bb, diulangi setiap 6 jam bila perlu. ANAK tidak dianjurkan.

EFEK SEDATIF HIPNOTIK

Hipnotik sedatif merupakan golongan obat depresan susunan saraf pusat (SSP) yang
realtif tidak selektif, mulai dari yang ringan yaitu menyebabkan tenang atau kantuk,
menidurkan, hingga yang berat (kecuali benzodiazepin) yaitu hilangnya kesadaran,
keadaan anestesi, koma dan mati, bergantung pada dosis. Pada dosis terapi obat sedatif
menekan aktivitas, menurunkan respons terhadap perangsangan emosi dan menenangkan.
Obat hipnotik menyebabkan kantuk dan mempermudah tidur serta mempertahankan tidur
yang menyerupai tidur fisiologis.

Kebutuhan tidur dapat dianggap sebagai suatu perlindungan dari organisme untuk
menghindari pengaruh yang merugikan tubuh karena kurang tidur. Tidur yang baik,
cukup dalam dan lama. Efek terpenting yang mempengaruhi kualitas tidur adalah
penyingkatan waktu peniduran, perpanjangan masa tidur dan pengurangan jumlah periode
bangun.

Insomnia dapat diakibatkan oleh banyak gangguan fisik, misalnya batuk, rasa nyeri, atau
sesak nafas. Yang sangat penting pula adalah gangguan jiwa, seperti emosi, ketegangan,
kecemasan atau depresi. Di samping faktor-faktor itu perlu juga diperbaiki cara hidup
yang salah, misalnya melakukan kegiatan psikis yang melelahkan sebelum tidur.
Dianjurkan untuk melakukan gerak badan secara teratur, jangan merokok dan minum
kopi atau alkohol sebelum tidur. Gerak-jalan, melakukan kegiatan yang rileks, mandi air
panas, minum susu hangat sebelum tidur, ternyata dapat mempermudah dan
memperdalam tidur yang normal. Obat-obat tertentu, kualitas kasur yang dan bantal yang
buruk, ruangan yang berisik, cahaya yang terang benderang, ventilasi yang jelek, serta
suhu kamar yang tidak menunjang juga dapat menyulitkan tidur.

Oleh karena itu, percobaan ini dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh obat-obat
sedatif terhadap susunan saraf pusat serta efek yang ditimbulkan dari pemakaian obat-
obat tersebut.

Hipnotika atau obat tidur adalah zat-zat yang dalam dosis terapi diperuntukkan
meningkatkan keinginan faali untuk tidur dan mempermudah atau menyebabkan tidur.
Umumnya, obat ini diberikan pada malam hari. Bila zat-zat ini diberikan pada siang hari
dalam dosis yang lebih rendah untuk tujuan menenangkan, maka dinamakan sedatif
(Tjay, 2002).

Sedatif menekan reaksi terhadap perangsangan, terutama rangsangan emosi tanpa


menimbulkan kantuk yang berat. Hipnotik menyebabkan tidur yang sulit dibangunkan

41
disertai penurunan refleks hingga kadang-kadang kehilangan tonus otot (Djamhuri,
1995).

Pada penilaian kualitatif dari obat tidur, perlu diperhatikan faktor-faktor kinetik berikut:
a) lama kerjanya obat dan berapa lama tinggal di dalam tubuh, b) pengaruhnya pada
kegiatan esok hari, c) kecepatan mulai bekerjanya, d) bahaya timbulnya ketergantungan,
e) efek “rebound” insomnia, f) pengaruhnya terhadap kualitas tidur, g) interaksi dengan
otot-otot lain, h) toksisitas, terutama pada dosis berlebihan (Tjay, 2002).

Hipnotika dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu benzodiazepin, contohnya:


flurazepam, lorazepam, temazepam, triazolam; barbiturat, contohnya: fenobarbital,
tiopental, butobarbital; hipnotik sedatif lain, contohnya: kloralhidrat, etklorvinol,
glutetimid, metiprilon, meprobamat; dan alkohol (Ganiswarna dkk, 1995).

Efek samping umum hipnotika mirip dengan efek samping morfin, yaitu: a) depresi
pernafasan, terutama pada dosis tinggi. Sifat ini paling ringan pada flurazepam dan zat-
zat benzodiazepin lainnya, demikian pula pada kloralhidrat dan paraldehida; b) tekanan
darah menurun, terutama oleh barbiturat; c) sembelit pada penggunaan lama, terutama
barbiturat; d) “hang over”, yaitu efek sisa pada keesokan harinya berupa mual, perasaan
ringan di kepala dan termangu. Hal ini disebabkan karena banyak hipnotika bekerja
panjang (plasma-t½-nya panjang), termasuk juga zat-zat benzodiazepin dan barbiturat
yang disebut short-acting. Kebanyakan obat tidur bersifat lipofil, mudag melarut dan
berkumulasi di jaringan lemak (Tjay, 2002).

Efek benzodiazepin hampir semua merupakan hasil kerja golongan ini pada SSP dengan
efek utama: sedasi, hipnosis, pengurangan terhadap rangsangan emosi/ansietas, relaksasi
otot dan anti konvulsi. Hanya dua efek saja yang merupakan kerja golongan ini pada
jaringan perifer: vasodilatasi koroner setelah pemberian dosis terapi benzodiazepin
tertentu secara IV dan blokade neorumuskular yang hanya terjadi pada pemberian dosis
sangat tinggi (Ganiswarna dkk, 1995).

Pada umumnya, semua senyawa benzodiazepin memiliki daya kerja yaitu khasiat
anksiolitis, sedatif hipnotis, antikonvulsif dan daya relaksasi otot. Keuntungan obat ini
dibandingkan dengan barbital dan obat tidur lainnya adalah tidak atau hampir tidak
merintangi tidur. Dulu, obat ini diduga tidak menimbulkan toleransi, tetapi ternyata
bahwa efek hipnotisnya semakin berkurang setelah pemakaian 1-2 minggu, seperti
cepatnya menidurkan, serta memperpanjang dan memperdalam tidur (Tjay, 2002).

Efek utama barbiturat adalah depresi SSP. Semua tingkat depresi dapat dicapai, mulai
dari sedasi, hipnosis, berbagai tingkat anestesia, koma sampai dengan kematian. Efek
hipnotiknya dapat dicapai dalam waktu 20-60 menit dengan dosis hipnotik. Tidurnya
menyerupai tidur fisiologis, tidak disertai mimpi yang mengganggu. Fase tidur REM
dipersingkat. Barbiturat sedikit menyebabkan sikap masa bodoh terhadap rangsangan luar
(Ganiswarna dkk, 1995).

42
Barbiturat tidak dapat mengurangi nyeri tanpa disertai hilangnya kesadaran. Pemberian
obat barbiturat yang hampir menyebabkan tidur, dapat meningkatkan 20% ambang nyeri,
sedangkan ambang rasa lainnya (raba, vibrasi dan sebagainya) tidak dipengaruhi. Pada
beberapa individu dan dalam keadaan tertentu, misalnya adanya rasa nyeri, barbiturat
tidak menyebabkan sedasi melainkan malah menimbulkan eksitasi (kegelisahan dan
delirium). Hal ini mungkin disebabkan adanya depresi pusat penghambatan (Ganiswarna
dkk, 1995).

Secara kimiawi, kloralhidrat adalah aldehida yang terikat dengan air, menjadi alkohol.
Efek bagi pasien-pasien yang gelisah, juga sebagai obat pereda pada penyakit
saraf hysteria. Berhubung cepat terjadinya toleransi dan resiko akan ketergantungan fisik
dan psikis, obat ini hanya digunakan untuk waktu singkat (1-2 minggu) (Tjay, 2002).

INFLAMASI (PERADANGAN) ADALAH


Inflamasi atau peradangan adalah upaya tubuh untuk perlindungan diri, tujuannya adalah untuk
menghilangkan rangsangan berbahaya, termasuk sel-sel yang rusak, iritasi, atau patogen dan
memulai proses penyembuhan. Kata inflamasi berasal dari bahasa Latin "inflammo", yang
berarti "Saya dibakar, saya menyalakan".
Peradangan adalah bagian dari respon kekebalan tubuh. Ketika sesuatu yang berbahaya atau
menjengkelkan mempengaruhi bagian dari tubuh kita, ada respon biologis untuk mencoba untuk
menghapusnya, tanda-tanda dan gejala peradangan, peradangan akut khusus, menunjukkan bahwa
tubuh sedang berusaha untuk menyembuhkan dirinya sendiri. Peradangan tidak berarti infeksi,
bahkan ketika infeksi menyebabkan peradangan. Infeksi ini disebabkan oleh bakteri, virus atau
jamur, sedangkan peradangan adalah respon tubuh untuk itu.

PENYEBAB
Peradangan akut yaitu mulai dengan cepat (rapid onset) dan dengan cepat menjadi parah. Tanda
dan gejala hanya hadir selama beberapa hari, namun dalam beberapa kasus dapat bertahan selama
beberapa minggu.
Contoh penyakit, kondisi, dan situasi yang dapat menyebabkan peradangan akut meliputi: penyakit
bronkitis akut, usus buntu akut, tonsilitis akut, infeksi meningitis akut, sinusitis akut, tumbuh kuku

43
terinfeksi, sakit tenggorokan dari pilek atau flu, goresan/luka di kulit, latihan sangat intens, atau
pukulan.

Peradangan kronik berarti peradangan jangka panjang, yang dapat berlangsung selama beberapa
bulan dan bahkan bertahun-tahun. Hal ini dapat hasil dari:
1.untuk menghilangkan apa pun yang menyebabkan peradangan akut;
2.Sebuah respon autoimun terhadap antigen diri sendiri (sistem kekebalan tubuh menyerang
jaringan sehat);
3.Sebuah iritasi kronik intensitas rendah yang bertahan.

 
Contoh penyakit dan kondisi dengan peradangan kronis meliputi: asma, ulkus peptikum kronik,
TB, rheumatoid arthritis, periodontitis kronik, ulcerative colitis dan penyakit Crohn , sinusitis
kronik, dan masih banyak lagi.

GEJALA
Terdapat lima tanda-tanda peradangan akut:
a).Nyeri - daerah yang meradang cenderung nyeri, terutama ketika disentuh. Daerah inflamasi
menjadi lebih sensitif;
b).Kemerahan - karena kapiler yang diisi dengan lebih banyak darah dari biasanya;
c).Immobilitas - mungkin ada hilangnya beberapa fungsi, seperti tidak bergerak;
d).Pembengkakan - disebabkan oleh akumulasi cairan;
e).Panas - banyak darah di daerah yang terkena membuatnya terasa panas saat disentuh.

 
Ada juga lima tanda klasik dari peradangan. Berikut istilah latin yang telah dipakai selama 2000
tahun:
1).Dolor - istilah Latin untuk "sakit";
2).Kalor - istilah Latin untuk "panas";
3).Rubor - dalam bahasa Latin berarti "kemerahan";
4).Tumor - istilah Latin untuk "bengkak";
5).Functio laesa - dalam bahasa Latin berarti "fungsi cedera", yang juga bisa berarti hilangnya
fungsi.

PENGOBATAN
Harus ingat bahwa peradangan merupakan bagian dari proses penyembuhan. Kadang-kadang
mengurangi peradangan diperlukan, tetapi tidak selalu. Pengobatan dapat dengan obat anti-
inflamasi, seperti ibuprofen,aspirin, atau kortikosteroid.
Memberikan es dengan membungkusnya dengan kain atau kantong es lalu diletakkan pada kulit di
mana merupakan daerah inflamasi telah terbukti mengurangi peradangan. Atlet biasanya
menggunakan pengobatan es untuk mengelola rasa sakit dan peradangan. Peradangan bisa
berkurang lebih cepat jika beristirahat, menggunakan es kompres pada daerah yang terkena.

44
Aspirin adalah salah satu obat tertua di dunia. Obat ini pertama kali tercatat
digunakan oleh bangsa Sumeria dan Mesir dalam pengobatan sehari-hari,
terutama untuk mengobati rasa sakit. Obat aspirin pada zaman dahulu terbuat dari
tanaman daun willow. Hippocrates juga mengembangkan aspirin melalui ekstrak
tanaman ini. Kemudian, banyak penelitian dikembangkan untuk mencari berbagai
khasiat dari aspirin beserta dosis yang digunakan. Faktanya, aspirin kini menjadi
obat yang mampu mengatasi banyak masalah kesehatan.

Tapi, di balik khasiatnya yang multi fungsi, obat ini pun memiliki beberapa efek
samping yang perlu diwaspadai. Apa saja baik-buruk obat sejuta umat ini? Yuk,
ikuti penjelasan berikut ini.

Kandungan obat aspirin yang multifungsi

Obat aspirin, atau dalam dunia farmasi disebut asam asetil salisilat, adalah bentuk
olahan senyawa salisin yang terdapat dalam banyak tumbuhan. Senyawa ini
memiliki beberapa fungsi, sesuai dosisnya. Pada dasarnya, aspirin bekerja
menghambat enzim yang memproduksi dan mengatur kerja prostaglandin, sebuah
senyawa dalam tubuh yang diproduksi saat terjadi peradangan. Jadi, semua hal
yang melibatkan prostaglandin dapat dicegah oleh aspirin.

Beberapa efek yang dihasilkan aspirin antara lain:

 Efek antipiretik → berfungsi menurunkan suhu tubuh saat demam.


 Efek anti-inflamasi → berfungsi meredakan peradangan.
 Efek analgetik → peredam rasa nyeri.

45
 Efek anti-platelet → mencegah sel darah (trombosit) menempel pada dinding
pembuluh darah, sehingga pembekuan darah dapat dihambat.

Berapa dosis aspirin yang tepat?

Ada perbedaan antara obat aspirin yang dijual bebas dan yang diresepkan oleh
dokter. Aspirin yang dijual bebas di apotek biasanya tersedia dalam bentuk tablet
oral, tablet kunyah, bentuk bubuk, juga permen karet. Sedangkan yang diresepkan
dokter biasanya berupa tablet lepas berkala, sehingga dapat melepaskan obat
secara perlahan-lahan. Pada tablet lepas berkala, kadar obat dalam darah dapat
terjaga dan menghasilkan efek terapi jangka panjang.

Dalam buku farmakologi, Katzhung et al menyebutkan bahwa dosis obat aspirin


untuk mendapatkan efek anti nyeri dan anti-demam adalah 300-900 mg, diberikan
setiap 4-6 jam. Dosis maksimumnya adalah 4 gram sehari, karena jika lebih dari
itu, aspirin akan menunjukkan efek sampingnya. Sedangkan untuk mendapatkan
efek anti peradangan, dosis yang digunakan adalah 4-6 gram per hari.

Untuk mendapatkan efek anti-platelet, dosis yang digunakan adalah 60-80 mg


secara oral per hari. Pada proses pembekuan darah, aspirin menghambat jalur
siklooksigenase yang memproduksi tromboksan A2 dan prostaglandin yang
menyebabkan penggumpalan darah yang mungkin menyumbat pembuluh darah.

Konsumsi aspirin dianjurkan agar mengikuti dosis sesuai dengan kebutuhan. Pada
orang yang memiliki gangguan fungsi ginjal dan hati, penyesuaian dosis mutlak
dilakukan. Begitu pun untuk pemakaian jangka panjang. Bila Anda rutin
mengonsumsi aspirin dan akan melakukan operasi baik operasi besar ataupun
operasi kecil (seperti cabut gigi), konsumsi aspirin wajib dihentikan untuk
mencegah perdarahan pada saat operasi berlangsung.

Walaupun pada umumnya aspirin aman, namun aspirin tetap memiliki efek
samping, bahkan dapat berbahaya bagi sebagian orang. Oleh sebab itu, konsumsi
aspirin yang aman haruslah dalam pengawasan dokter.

Manfaat aspirin untuk kesehatan


1. Mengatasi demam

Ketika Anda mengalami demam dan gejala penyerta seperti badan ngilu, tablet
aspirin dosis tunggal dapat membuat Anda merasa jauh lebih baik. Senyawa anti-
piretik dalam obat aspirin dapat mengirimkan sinyal ke otak untuk mengatur suhu
tubuh, sehingga demam dapat diatasi.

46
2. Obat sakit kepala mujarab

Prostaglandin adalah senyawa yang bertugas mengirim sinyal sakit ke otak,


sedangkan aspirin bekerja memblok senyawa ini, sehingga bermanfaat untuk
pengobatan sakit kepala. Nyeri kepala sebelah atau migrain pun dapat diatasi oleh
aspirin dalam waktu yang relatif cepat.

3. Baik untuk kesehatan kulit

Tidak hanya bagi kesehatan organ dalam, aspirin juga bermanfaat sebagai obat
luar akibat efek anti-peradangan yang dimilikinya. Aspirin dapat menghilangkan
jerawat dan bekas gigitan serangga pada kulit. Untuk kebutuhan ini, penggunaan
aspirin bukan diminum, melainkan dibuat bentuk adonan/pasta.

Pasta aspirin dapat dibuat dari dua butir aspirin yang dihancurkan, ditambah
beberapa tetes air. Cukup oleskan pada jerawat atau bekas gigitan serangga dan
biarkan mengering. Setelah itu, bilas dengan air. Hati-hati untuk orang yang
sensitif aspirin, karena pasta aspirin bukan menghilangkan noda di kulit, tapi
malah justru menimbulkan iritasi.

4. Menurunkan angka kematian akibat kanker dan perlemakan hati

Liver dapat mengalami perlemakan pada orang-orang yang mengonsumsi alkohol


dalam jangka panjang. Aspirin dapat menghambat proses perlemakan hati ini,
sehingga tidak terjerumus pada komplikasi yang lebih lanjut yaitu kanker hati.
Beberapa penelitian juga dikembangkan untuk mencari manfaat lain dari aspirin.
Hasilnya, sebuah penelitian dari John Radcliffe Hospital, Oxford, menunjukkan
bahwa obat aspirin dapat mengurangi kematian akibat beberapa jenis kanker.

Angka kematian turun 34% untuk semua kanker dan 54% bagi kanker
pencernaan. Setelah 20 tahun, risiko kematian kanker 20% lebih rendah pada
kelompok yang diberi aspirin dibandingkan kelompok tanpa aspirin. Namun,
penelitian lain masih berlangsung dan diharapkan dapat menyempurnakan hasil
tersebut.

5. Sebagai pengencer darah

Efek anti penggumpalan yang dimiliki aspirin membuat obat ini dapat
mengencerkan darah. Ada beberapa penyakit yang dapat dicegah, antara lain
penyakit jantung koroner dan penyumbatan vena akibat duduk terlalu lama.
Walaupun aspirin dapat membantu mencegah serangan jantung, tetap saja pasien
tidak boleh meminum obat aspirin setiap hari tanpa anjuran dokter. Biasanya
dokter akan memberikan aspirin sebagai pengencer darah pada:

 Pasien yang sudah pernah mengalami serangan jantung atau stroke


 Pasien dengan cincin/stent jantung, atau pernah menjalani operasi bypass

47
 Pasien yang berisiko mengalami serangan jantung dan mengalami diabetes

Efek samping aspirin yang mungkin terjadi


1. Perdarahan organ-organ dalam

Sifatnya yang mengencerkan darah dapat menyebabkan perdarahan di berbagai


tempat dalam tubuh bila dikonsumsi dalam jumlah tak terbatas dan melebihi
dosis. Tempat yang paling sering mengalami perdarahan adalah lambung. Gejala
yang timbul akibat perdarahan akibat aspirin antara lain nyeri perut hebat,
feses yang menghitam, dan urin yang kemerahan.

2. Aspirin berbahaya untuk anak-anak

Aspirin dapat menyebabkan timbulnya gangguan serius yang disebut dengan


Sindroma Reye. Pada sindroma ini, terjadi penimbunan lemak di otak, hati, dan
organ tubuh lainnya pada anak, terutama jika obat aspirin diberikan saat anak
mengalami cacar air atau flu.

3. Aspirin berbahaya untuk ibu hamil

Aspirin tidak dianjurkan diminum oleh ibu hamil. Obat ini berbahaya bagi janin
karena menyebabkan banyak kelainan bawaan, seperti penyakit jantung bawaan
dan mengurangi berat badan lahir. Hal ini karena aspirin mampu menembus
lapisan plasenta dan mempengaruhi tumbuh kembang janin.

Asetaminofen termasuk golongan obat analgesik yang digunakan untuk meringankan


nyeri dan mengurangi demam. Meskipun tidak seperti aspirin, yang dapat meringankan
kemerahan, kekakuan atau pembengkakan yang disebabkan oleh rheumatoid arthritis.
Namun, asetaminofen dapat meredakan rasa sakit yang disebabkan oleh bentuk-bentuk
ringan arthritis.

48
Obat ini dapat diperoleh tanpa menggunakan resep dokter atau dijual bebas.

Produk ini tersedia dalam bentuk sediaan berikut:


1. Solution
2. Tablet
3. Supositoria
4. Powder
5. Syrup
6. Tablet kunyah
7. Kapsul
8. Powder untuk dilarutkan
9. Suspension
10. Elixir
11. Liquid
12. Tablet, Effervescent

Komposisi
Mengandung pheniramine maleate

Indikasi

Obat ini digunakan untuk mengurangi demam serta mengatasi nyeri ringan sampai
sedang yang disebabkan oleh:
1. Sakit kepala
2. Menstruasi
3. Sakit gigi
4. Sakit punggung
5. Osteoartritis
6. Gejala influenza

Dosis

Untuk bentuk sediaan oral (kapsul, bubuk, larutan, suspensi, atau tablet) dan bentuk
sediaan rektal (supositoria):

Untuk nyeri atau demam:

1. Dewasa dan remaja


a. 325 atau 500 mg setiap 3 atau 4 jam
b. 650 mg setiap 4-6 jam
c. 1000 mg setiap 6 jam atau bila diperlukan
Dosis total sehari tidak boleh >4000 mg (misalnya, 8 tablet 500 mg)

2. Anak

49
a. Bayi sampai umur 3 bulan
40 mg setiap 4 jam atau bila diperlukan
b. Bayi usia 4-12 bulan
80 mg setiap 4 jam atau bila diperlukan
c. Anak usia 1-2 tahun
120 mg setiap 4 jam atau bila diperlukan
d. Anak usia 2-4 tahun
160 mg setiap 4 jam atau bila diperlukan
e. Anak usia 4-6 tahun
240 mg setiap 4 jam atau bila diperlukan
f. Anak usia 6-9 tahun
320 mg setiap 4 jam atau bila diperlukan
g. Anak usia 9-11 tahun
320-400 mg setiap 4 jam atau bila diperlukan
h. Anak usia 11-12 tahun
320-480 mg setiap 4 jam atau bila diperlukan

Tanda-tanda overdosis
1. Diare
2. Bertambahnya keringat
3. Hilangnya nafsu makan
4. Mual atau muntah
5. Kram atau sakit perut
6. Bengkak dan nyeri pada perut bagian atas

Penyimpanan
1. Simpan obat dalam wadah tertutup pada suhu kamar, jauh dari panas, kelembaban, dan
cahaya langsung.
2. Jauhkan dari suhu yang terlalu rendah.
3. Simpanlah dalam tempat tertutup.
4. Bentuk sediaan supositoria dapat disimpan di dalam lemari es tetapi jangan di dalam
freezer.

Rifampicin, atau disebut juga dengan rifampin, merupakan obat antibiotik yang
dapat digunakan untuk mengobati beberapa infeksi serius yang disebabkan oleh

50
bakteri. Obat ini berfungsi menghentikan pertumbuhan dan perkembangbiakan
bakteri.

Beberapa contoh infeksi yang dapat diatasi oleh rifampicin di antaranya adalah
tuberkulosis atau TBC,
infeksi staphylococcus, pneumonia Legionnaires, bruselosis, kusta, dan
mencegah meningitis serta influenza Haemophilus.

Tentang Rifampicin

Jenis obat Antibiotik

Golongan Obat resep

Mengobati infeksi serius akibat bakteri, seperti:

TBC

Infeksi staphylococcus
Pneumonia legionnaires
Bruselosis

Kusta

Manfaat Mencegah influenza Haemophilus dan meningitis

Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak-anak

Nama lain Rifampin

Bentuk obat Tablet, kapsul, cairan yang diminum, suntik

Peringatan
1).Bagi wanita yang sedang hamil atau menyusui, sesuaikan dosis dengan anjuran dokter.

2).Tanyakan dosis rifampicin untuk anak-anak kepada dokter.

3).Harap berhati-hati jika menderita diabetes, gangguan ginjal, gangguan hati, porfiria
atau gangguan darah turunan, dan penyakit kuning.

51
4).Harap waspada jika Anda mengonsumsi banyak alkohol.

5).Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.

Dosis Rifampicin
Berikut ini adalah dosis umum penggunaan rifampicin untuk beberapa kondisi:

Penyakit Dosis

TBC 8-12 mg/kg per hari (miligram per kilogram berat badan)

Pencegahan meningitis 600 mg dua kali sehari selama dua hari

Infeksi staphylococcus 600-1200 mg per hari yang dibagi ke dalam 2-4 dosis

Pneumonia Legionnaires 600-1200 mg per hari yang dibagi ke dalam 2-4 dosis

Bruselosis 600-1200 mg per hari yang dibagi ke dalam 2-4 dosis

Kusta 10 mg/kg per hari atau 600 mg per bulan

Mencegah 20 mg/kg per hari (miligram per kilogram berat badan) selama
influenzaHaemophilus empat hari

Untuk pasien anak-anak, tanyakan dosis pada dokter.

Mengonsumsi Rifampicin dengan Benar


Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada kemasan rifampicin sebelum
mulai mengonsumsinya.

Agar penyerapan rifampicin oleh tubuh maksimal, obat ini sebaiknya dikonsumsi
saat lambung dalam keadaan kosong, yaitu satu jam sebelum makan atau dua jam
setelah makan.

52
Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya.
Usahakan untuk mengonsumsi rifampicin pada jam yang sama tiap hari untuk
memaksimalisasi efeknya.

Rifampicin dapat menyebabkan kontak lensa mata menjadi buram. Karena itu,
bagi mereka yang sedang mengalami gangguan penglihatan, sebaiknya ganti
kontak lensa dengan kacamata selama mengonsumsi obat ini.

Beberapa obat lain dapat mengganggu kinerja rifampicin, oleh karena itu tanyakan
pada dokter sebelum Anda mengonsumsinya jika sedang menjalani pengobatan
lain. Contoh obat-obatan tersebut adalah obat pereda nyeri, diazepam, verapamil,
zolpidem, simvastatin, dan bisoprosol.

Jika Anda menggunakan kontrasepsi hormon, tambahkan pengaman seperti


kondom karena efek kontrasepsi berpotensi menurun akibat konsumsi rifampicin.

Bagi pasien yang lupa mengonsumsi rifampicin, disarankan segera meminumnya


begitu teringat jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Jangan
menggandakan dosis rifampicin pada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis
yang terlewat.

Pastikan Anda menghabiskan seluruh dosis yang diresepkan oleh dokter meski
kondisi Anda tampaknya sudah membaik. Hal ini penting dilakukan untuk
mencegah kembalinya infeksi. Jika kondisi tidak membaik setelah menghabiskan
obat, periksakan diri ke dokter.

Kenali Efek Samping dan Bahaya Rifampicin


Sama seperti obat-obat lain, rifampicin juga berpotensi menyebabkan efek
samping. Beberapa efek samping yang umum terjadi setelah mengonsumsi
antibiotik ini adalah:

a.Sakit kepala
b.Mengantuk

c.Lemas

d.Diare

e.Mual

53
f.Nafsu makan berkurang

Urin dan keringat berwarna kemerah-merahan

A. Penggolongan obat anti-psikosis :

I. Obat anti-psikosis typical :

1. Phenothiazine

– rantai aliphatic : Chlorpromazine (largactil

– rantai piperzine : Perphenazine, Trifluoperazine , Fuphenazine (anatensol)

– rantai piperidine : Thioridazine

2. Butyrophenone : Haloperidol

3. Diphenyl-butyl-piperidine : Pimozide

II. Obat anti-psikosis atypical :

1. Benzamine : Supride

2. Dibenzodiazepin : Clozapine, Olanzapine, Quetapine, Zotepine

3. Benzosoxazole : Risperidon, Aripirazole

B. Mekanisme Penggunaan :

Obat-obat psikosis tipikal bekerja dengan memblok dopamin pada reseptor pasca-sinaptik di
otak, khususnya di sistem limbik dan sistem ekstrapiramidal (Dopamine D2 receptor
antagonists), sehingga obat ini efektif untuk gejala positif.

Obat antipsikosis atipikal di samping berafinitas terhadap “Dopamine D2 receptor”, juga


terhadap “Serotonin 5 Ht2 receptors” (Serotonin-dopamin antagonists), sehingga efektif juga
untuk gejala negatif.

C. Efek Samping Obat :

Efek samping obat anti-psikosis dapat berupa :

1. Sedasi dan inhibisi psikomotor –> rasa mengantuk, kewaspadaan berkurang, kinerja
psikomotor menurun, kemampuan kognitif menurun).

54
2. Gangguan otonomik –> hipotensi, antikolinergik/parasimpatolitik, mulut kering, kesulitan
miksi dan defekasi, hidung tersumbat, mata kabur, tekanan intraokuler meninggi, gangguan
irama jantung.
3. Gangguan ekstrapiramidal (EPS) –> distonia akut, akathisia, sindrom parkinson (tremor,
bradikardi, rigiditas).
4. Gangguan endokrin (amenorrhoe, gynecomastia), gangguan metabolik (jaundice),
gangguan hematologik (agranulocytosis), biasanya pada pemakaian jangka lama.

1. Menghitung cairan
 Menghtung Balance Cairan
          TPM = Total Vol infuse (cc) x Factor Tetesan
                     Lama waktu penginfusan(menit )

        Factor tetesan

        Makro  1 cc = 60 tetes

        Mikro 1 cc = 15 tetes atau 1 cc = 20 tetes


 Menghitung Jumlah Tetesan infus
          TPM= Volume cairan infus x faktor tetes normal
                          Lama pemberian x 60
 Menghitung lama pemberian infus
          LP =  Volume cairan infus x faktor tetes normal
                             Order tetesan x 60
 Menghitung cairan yang diberikan pada pasien luka bakar
          Dewasa= RL 4 ml x BB x % LB
        Anak = RL 2 ml x BB x % LB

        8 jam First and 16 jam continued


 Kebutuhan Cairan anak sesuai BB
          100ml untuk Kg pertama
        50ml untuk Kg kedua

        25ml untuk Kg selanjutnya

        Exc, Hitung kebutuhan cairan anak jika BB 26 Kg

        Keb. Cairan     : (10×100)+(10×50)+(6×25)

                             : 1000+500+150

                             :1650 ml

55
    Rumus hitung cairan

       Tetesan/menit= keb.Cairan (cc) x Tetesan Dasar


                                 Waktu         x         60(dtk)

Kebutuhan Cairan (cc)  x ⅓ makro 1/1 mikro


Waktu (Jam)

 Kebutuhan cairan untuk Dehidrasi pd bayi Diare


        BB x (D+M+C) cc
        Dehidrasi (D) Ringan =5o cc, Sedang =80 cc, Berat =100 cc

        Maintenance (M): Neonatus=140-120cc, 0-1 Th=120-100cc, 1-2 Th=100-90cc

        2-4 Th = 90-80cc, 4-8 Th=80-70cc, 8-12 Th=70-60cc, >12 Th=60-50cc

        Concimetten Loss: Muntah=25cc,  BAB=25cc,  Muntah+BAB =30cc


 Pemberian Infus pada Neonatus
        Jumlah cairan = Keb. Cairan x BB
        Keb. Cairan NaCl 3 % =2-4 Meq/KgBB        1 Meq = 2 cc
                         KCl 3,75 % = 1-3 Meq/KgBB     1 Meq = 2 cc
                         Bicnat 7,5 % = 2-4 Meq/KgBB   1 Meq = 1 cc
                         Dextrose 10 % = jumlah selebihnya
2. Rumus Pemberian Obat

  Menghitung dosis berdasarkan perbandingan dgn dosis dewasa   


        Umur= (umur dewasa > 20 tahun)
        a. Young   : Da = (n / (n + 2)) x Dd

        b. Dilling    : Da = (n/20) x Dd

        c. Cowling : Da = ((n+1)/24) x Dd
 Berat Badan (BB dewasa 70 kg)

        a. Clark : Da = (Ba/Bd) x Dd

        b. Augsberger :

           Da = ((1,5B + 10)/100) x Dd


 Perhitungan dosis tablet/kapsul/obat cair/suntikan
        X = (dosis yg diminta : dosis yg tersedia) x satuan yang ada
 Menghitung dosis obat untuk anak (Clark Rule)
        Dosis anak = Permintaan x pelarut
                              sediaan yang ada

56
        Dosis Dewasa x Berat anak (Ponds)
                                          50

        1 Ponds = 2,2 kg

3. Pembuatan Larutan Savlon

    Rumus: M1 x V1 = M2 x V2

    Contoh: akan dibuat larutan Saflon 2% sebanyak 200 ml dengan sediaan larutan 20%.        

    Berapa cairan Saflon yang diperlukan ?

    Jawab: 20% v1 = 0,2% Ml

    v1 = 0,2% x 200 = 40 x 1 ml (jumlah saflon)


                  20%        20

    Jumlah Aquades yg diperlukan = v2-v1 = 200-1

    Ml = 199 ml

4. Pembuatan campuran obat skintest

    Rumus: 1:9

    Contoh: Ceftriaxon 0,1cc dan aquades 0,9 cc dalam spuit 1cc disuntikkan dengan    

    undulasi 0,5-1 cm dan tunggu selama 15 menit hasilnya positif bila undulasi   

    bertambah dan gatal (merah).

5. Perhitungan Tes Rumple Leed

    Rumus: Sistolik + Diastolik
                           2

    Contoh: TD: 120/80 mmHg

    Jawab: 120+80 =100mmHg

    Ditahan selama 15 menit dan hasilnya positif bila dalam lingkaran 5cm terdapat lebih 

    dari 10 bercak merah (ptechie).

57
6. Perhitungan jumlah pemberian o2

   Rumus: RR x volume tidal x 20% = ML

   Contoh: Klien dengan RR 35x/menit harus mendapatkan o2 sebanyak

   35×500 ML x 20% = 3500 ML = 3,5 Liter

7. Perhitungan pengambilan obat untuk tes Mantouk

   Rumus: Unit Yg Diperlukan
              Unit yg tersedia dalam ml

   Contoh: Terdapat cairan PPD dalam vial 4cc dengan kandungan obat 1 ml= 50 unit  

   (5tu) maka berapa yang diambil dalam vial?

   Jawab: 5 unit  = 0,1 ml


             50 unit (dlm 1 ml)

   Disuntikan IC dengan pembacaan hasil sesudah 24-72 jam. Untuk ATS diberikan 300    

   unit untuk dewasa dan separuhnya untuk anak anti tetanus.

8. Perhitungan denyut nadi maksimal

    Rumus: 220 – Umur (dalam tahun)

    Contoh: Usia 20 tahun denyut nadi maksimalnya 200x/menit (saat olahraga stop  

    apabila nadi sudah mencapai 200x/menit)

9. Perhitungan BB Ideal

    Rumus: BB x 100%
                TB – 100

    BB normal = nilai 90-100%

    BB kurang, nilai kurang dari 90%

    BB lebih, BB lebih dari 110%

    Rumus (Bocca):

    TB -100% Kg (pria TB < 160cm)

58
    TB -100x 1 Kg (Wanita TB 150cm)

    Contoh: Pria dengan TB 170cm harus memiliki BB ideal

    (170-100)-10%=70-7 Kg (70×10%)= 63 Kg

10. Rumus menghitung BB dan TB normal untuk balita diatas 3 tahun

     Rumus: BB= 8-2 (Kg)

     TB= 80-5n (cm)

     Contoh: Balita usia 3 tahun memiliki BB normal 14 Kg dan TB 95 cm.

11. Penilaian kesadaran dengan GCS

     Mata (E):

     4: Spontan membuka mata

     3: Dengan perintah

     2: Dengan rangsang nyeri

     1: Tidak ada reaksi

    Motorik (m):

    6: Mengikuti perintah

    5: Melokalisir nyeri

    4: Menghindari nyeri

    3: Fleksi abnormal

    2: Ekstensi abnormal

    1: Tidak ada reaksi

    Verbal (V):

    5: Orientasi baik

    4: Disorientasi waktu & tempat, tapi dapat mengucapkan kalimat

    3: Hanya mengucapkan kata-kata

59
    2: Mengerang

    1: Tidak ada reaksi

12. Tajam penglihatan

     6/6       : Bisa membaca dengan benar huruf pada Snelen Chart dan orang

  orang normal pun dapat melakukanny (jarak 6 m)


     6/30     : Hanya bisa membaca huruf pada jarak 6m, sedangkjan orang

                   normal bisa membaca pada jarak 30m.

     3/60     : Hanya bisa melihat dan menentukan jumlah jari dengan benar

                   pada jarak 3m sedangkan orang normal 60m.

     1/300   : Hanya bisa melihat lambaian tangan pada jarak 1m, orang normal

                  300m.

     1/-        : Hanya bisa merasakan sinar saja

     0          : Buta total

13. Pemeriksaan pendengaran dan diagnosanya

Rinne Weber Schwabach Diagnosa

Tidak ada Sama dengan


+ lateralisasi pemeriksa Normal

Lateralisasi ke
- telinga sakit Memanjang Tuli konduktif

+ Ke vg sehat Memendek Tuli sensori

Tes rinner        : membandingkan hantaran udara dengan hantaran tulang pendengaran

Tes weber        : membandingkan hantaran tulang kiri dan kanan

Tes schwabach : membandingkan hantaran tulang pendengaran klien dengan pemeriksa

14. Klasifikasi Denyut Nadi


     0  : tidak teraba adanya denyut

60
     1  : denyutan berkurang dan sulit diraba

     2  : normal, teraba dengan mudah dan tidak mudah lenyap

     3  : denyutan kuat dan seperti memantul terhadap ujung jari

15. Klasifikasi dalam oedema

     1+   : depresi 2mm

     2+   : depresi 4mm

     3+   : depresi 6mm

     4+   : depresi 8mm

16. Pemberian oralit diberikan setiap mencret/muntah

    < 1 th   : 50-100cc

    1-5 th   : 100-200cc

    >5 th    : 200-300cc

    Dewasa: 400-500cc

17. Pemberian Suction

Ukuran Kateter Penghisap

Usia Ukuran

 Neonatus 6-8 Fr

Bayi s/d 6 bulan 6-8 Fr

3. 118 bulan 8-10 Fr

24 bulan 10 Fr

 2-4 tahun 10-12 Fr

4-7 tahun 12 Fr

7-10 tahun 12-14 Fr

61
10-12 tahun 14 Fr

Dewasa 12-16 Fr

62

Anda mungkin juga menyukai