ETIKET
OBAT- OBAT GENERIC & PATEN
DISUSUN OLEH
LEMBAR PENGESAHAN
1
PENGERTIAN :
Untuk memudahkan perbedaan penamaan obat, terkait generik dan paten, definisi singkatnya adalah sebagai
berikut:
OBAT GENERIK:
Adalah nama obat yang sama dengan zat aktif berkhasiat yang dikandungnya, sesuai nama resmi
International Non Propietary Names yang telah di tetapkan dalam Farmakope Indonesia. Contohnya:
Parasetamol, Antalgin, Asam Mefenamat, Amoksisilin, Cefadroxyl, Loratadine, Ketoconazole, Acyclovir,
dan lain-lain. Obat-obat tersebut sama persis antara nama yang tertera di kemasan dengan kandungan zat
aktifnya.
OBAT PATEN:
Adalah hak paten yang diberikan kepada industri farmasi pada obat baru yang ditemukannya berdasarkan
riset. Industri farmasi tersebut diberi hak paten untuk memproduksi dan memasarkannya, setelah melalui
berbagaii tahapan uji klinis sesuai aturan yang telah ditetapkan secara internasional. Obat yang telah diberi
hak paten tersebut tidak boleh diproduksi dan dipasarkan dengan nama generik oleh industri farmasi lain
tanpa izin pemilik hak paten selama masih dalam masa hak paten.
Berdasarkan UU No 14 tahun 2001, tentang Paten, masa hak paten berlaku 20 tahun (pasal 8 ayat 1) dan bisa
juga 10 tahun (pasal 9). Contoh yang cukup populer adalah Norvask. Kandungan Norvask ( aslinya Norvasc)
adalahamlodipine besylate, untuk obat antihipertensi. Pemilik hak paten adalah Pfizer. Ketika masih dalam
masa hak paten (sebelum 2007), hanya Pfizer yang boleh memproduksi dan memasarkan amlodipine. Bisa
dibayangkan, produsen tanpa saingan. Harganya luar biasa mahal. Biaya riset, biaya produksi, biaya promosi
dan biaya-biaya lain (termasuk berbagai bentuk upeti kepada pihak-pihak terkait), semuanya dibebankan
kepada pasien.
Setelah masa hak paten berakhir, barulah industri farmasi lain boleh memproduksi dan memasarkan
amlodipine dengan berbagai merek. Amlodipine adalah nama generik dan merek-merek yang beredar dengan
berbagai nama adalah obat generik bermerek. Bukan lagi obat paten, lha wong masa hak paten sudah
berakhir. Anehnya, amlodipine dengan macam-macam merek dan kemasan harganya masih mahal, padahal
yang generik haraganya sekitar 3 ribu per tablet. Inipun menurut saya masih mahal.
2
Daftar Obat Generik
Daftar Obat Generik
1 Acetosal
2 Allopurinol
3 As. Mefenamat
4 Fentanil
5 Ibuprofen
6 Ketoprofen
7 Ketorolak
8 Kolkisin
9 Meloksikam
10 Morfin
11 Na Diklofenak
12 Parasetamol
13 Pethidin
14 Piroksikam
Analgesik, Antipiretik, Antiinflamasi
nonsteroid, Antipirai 15 Tramadol
Anastetik�
16 Cetrizin
17 Deksametason
18 Dipenhidramin
19 Epinefrin
20 Klorpheniramin
3
22 Kalsium Glukonat
23 Mg Sulfat
24 Na Bikarbonat
25 Nalokson
27 As. Valproat
28 Diazepam
29 Fenitoin
30 Karbamazepin
33 Amikasin
34 Amoksisilin
35 Ampisilin
36 Benzipenisilin�
37 Ciprofloksasin
38 Dapson
39 Dikloksasilin
40 Doksisiklin
41 Efavirens
42 Eritromisin
43 Ethambutol
44 Fenoksimetilpenisilin
45 Flukonazol
46 Gentamisin�
47 Griseofulvin
48 INH
4
49 Ketokonazol
50 Klindamisin
51 Kloramfenikol (Thiampenikol)
52 Klorokuin
53 Kotrimoksazol
54 Kuinin
55 Lamivudin
56 Levofloksasin
57 Metronidazol
58 Nevirapine
59 Nistatin
60 Pirantel
61 Pirazinamid
62 Primakuin
63 Rifampisin
64 Sefadroksil
65 Sefiksim
66 Sefotaksim
67 Seftazidim
68 Seftriakson
69 Stavudin
70 Streptomisin
71 Sulfasalazin
72 Tetrasiklin
Antimigrain 73 Ergotamin
5
76 Bleomisin
77 Cisplatin
78 Dakarbasin
79 Doksorubisin
80 Etoposid
81 Fluoro urasil
82 Hidroksil urea
83 Medroksiprogesteronasetat
84 Metotreksat
85 Siklofosfamid
86 Siklosforin
87 Sitarabin
88 Tamoksifen
89 Testosteron
90 Vinblastin
91 Vinkristin
92 Levodopa + Karbidopa
Antiparkinson 93 Triheksifenidil
94 Fe Sulfat
95 Fitomenadion
96 Heparin
97 Warfarin
Produk Darah
Diagnostik
99 Povidon iodin
Disinfektan & Antiseptik
Gigi & Mulut
6
100 Furosemida
101 HCT
102 Manitol
110 Glipizid
111 Hidrokortison
112 Insulin
113 Levonorgestrel
114 Metformin
116 Pioglitazon
117 Prednison
118 Repaglinid
119 Rosiglitazon
120 Amlodipin
121 Atropin
122 Carvedilol
123 Digoksin
124 Dobutamin
125 Dopamin
126 ISDN
7
127 KCL
128 Klonidin
129 Lisinopril
130 Metildopa
131 Nifedipin
132 Nitrogliserin
133 Propanolol
134 Ramipril
135 Simvastatin
136 Streptokinase
137 Terazosin
138 Valsartan
139 Verapamil
142 Betametason
143 Mikonazol
144 Na Fusidat
145 Asetazolamid
146 Pilokarpin
147 Sulfacetamid
148 Timolol
149 Isoksuprin
151 Oksitosin
8
152 Alprazolam
153 Amitriptilin
154 CPZ
155 Flufenasin
156 Fluoksetin
157 Haloperidol
158 Quetiapin
159 Risperidon
160 Pankuronium
161 Neostigmin
162 Piridostigmin
163 Suksametonium
Relaksan Otot Perifer dan Penghambat
Kolinesterase 164 Vekuronium
165 Antasida
166 Bisakodil
167 Cimetidin
168 Dimenhidrinat
169 Domperidon
170 Lansoprazol
171 Loperamid
172 Metoklopramid
173 Neomisin�
174 Omeprazol
175 Ranitidin
178 Aminophilin
9
179 Asetil Sistein
180 Bromheksin
181 Budesonid
182 DMP
183 GG
184 Ipatropium
185 Ketotifen
186 Salbutamol
187 Terbutalin
202 Vitamin B6
10
A. OBAT ANASTESI UMUM
CONTOH OBAT
NO GOLONGAN NAMA PATEN KOMPOSISI
ANASTESI LOKAL
11
6 Lidocaine HCl Lidonest 5% Lidocaine HCl
C. PSIKOTROPIKA
1. ANTIANSIETAS
CONTOH OBAT
NO GOLONGAN NAMA PATEN KOMPOSISI
ANTIANSIETAS
12
10 Estazolam Esilgan Estazolam
2. ANTIDEPRESI
CONTOH OBAT
NO GOLONGAN NAMA PATEN KOMPOSISI
ANTIDEPRESI
13
1 Klomipramin Hidroklorida Anafranil Klomipramin Hidroklorida
14
27 Fluoksitin Hidroklorida Prestin Fluoksitin Hidroklorida
3. ANTIPSIKOSIS
CONTOH OBAT
NO GOLONGAN NAMA PATEN KOMPOSISI
ANTIPSIKOSIS
15
5 Haloperidol Dores Haloperidol
16
30 Olanzapine Zyprexa Olanzapine
D. HIPNOTIK - SEDATIF
13 Buspiron Buspar
17
Indikasi:
nyeri ringan sampai sedang; demam (lihat keterangan di atas).
Peringatan:
asma; penyakit alergi; gangguan fungsi ginjal (lampiran 3); menurunnya fungsi hati;
dehidrasi; sebaiknya hindarkan pengunaan pada demam atau infeksi virus pada remaja (risiko
Sindrom Reye, lihat keterangan di bawah); kehamilan (lampiran 4); pasien lansia; defisiensi
G6PD (lihat 9.1.5);
18
Interaksi:
Lampiran 1 (asetosal).
Kontraindikasi:
anak dan remaja di bawah usia 16 tahun dan ibu menyusui (Sindrom Reye; lihat bawah);
riwayat maupun sedang menderita tukak saluran cerna; hemofilia; tidak untuk pengobatan
gout. HIPERSENSITIVITAS. Asetosal dan AINS lainnya tidak boleh diberikan kepada
penderita dengan riwayat hipersensitivitas terhadap asetosal atau AINS lain; termasuk mereka
yang terserang asma; angioudema; urtikaria atau rinitis yang ditimbulkan oleh asetosal atau
AINS lain. SINDROM REYE. Karena hubungannya dengan Sindrom Reye, maka sediaan
yang mengandung asetosal tidak diberikan pada anak dan remaja di bawah usia 16 tahun,
kecuali ada indikasi yang spesifik misalnya untuk pengobatan Sindrom Kawasaki.
Efek Samping:
biasanya ringan dan tidak sering, tetapi kejadiannya tinggi untuk terjadinya iritasi saluran
cerna dengan perdarahan ringan yang asimptomatis; memanjangnya bleeding time;
bronkospasme; dan reaksi kulit pada pasien hipersensitif. Overdosis: lihat Pengobatan Darurat
pada Keracunan.
Dosis:
300-900 mg tiap 4-6 jam bila diperlukan; maksimum 4 g per hari. Anak dan remaja tidak
dianjurkan (lihat keterangan di atas)
Pengertian
19
INDIKASI
Berikut ini adalah beberapa kegunaan allopurinol :
Efek samping yang paling umum dari obat ini adalah terjadinya ruam kulit.
Segera hentikan pemakaian obat jika muncul tanda-tanda yang lebih serius
seperti pengelupasan kulit. Allopurinol adalah salah satu obat yang diketahui
menyebabkan sindrom stevens-johnson dan nekrolisis epidermal toksik, dua
kondisi dermatologis yang bisa menyebabkan kematian.
Efek samping yang jarang namun sangat serius akibat pemakaian obat ini
adalah reaksi hipersensitivitas yang ditandai demam, ruam kulit, eosinofilia,
hepatitis, dan memburuknya fungsi ginjal.
Allopurinol juga dapat mengakibatkan depresi elemen sumsum tulang,
menyebabkan
20
Pengertian
Asam mefenamat adalah salah satu jenis obat yang masuk dalam golongan Obat
anti-inflamasi non-steroid (OAINS) atau dalam bahasa inggrisnya non steroidal anti-
inflammatory Drugs (NSAIDs). Obat ini digunakan untuk menghilangkan rasa sakit yang
ringan hingga sedang, seperti pada nyeri otot, kram menstruasi, sakit kepala, dan sakit
gigi.
Kontra Indikasi:
N/A
Dosis:
Digunakan melalui mulut (per oral), sebaiknya sewaktu makan.
Dismenore
500 mg 3 kali sehari, diberikan pada saat mulai menstruasi ataupun sakit dan dilanjutkan selama 2-3 hari.
Menoragia
500 mg 3 kali sehari, diberikan pada saat mulai menstruasi dan dilanjutkan selama 5 hari atau sampai
perdarahan berhenti.
Efek samping:
Dapat terjadi gangguan saluran cerna, antara lain iritasi lambung, kolik usus, mual, muntah dan diare, rasa
mengantuk, pusing, sakit kepala, penglihatan kabur, vertigo, dispepsia.
Pada penggunaan terus-menerus dengan dosis 2000 mg atau lebih sehari dapat mengakibatkan agranulositosis
dan anemia hemolitik.
Kontraindikasi:
Pada penderita tukak lambung, radang usus, gangguan ginjal, asma dan hipersensitif terhadap asam
mefenamat.
Pemakaian secara hati-hati pada penderita penyakit ginjal atau hati dan peradangan saluran cerna.
Cara Penyimpanan:
Simpan di tempat sejuk dan kering.
21
Kemasan:
Kotak isi 100
Pengertian Obat Ibuprofen
Ibuprofen merupakan salah satu dari kelompok obat penghilang rasa sakit yang disebut
dengan non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAID). Jika Anda pergi ke apotek, ada
banyak pilihan merek dagang yang memiliki kandungan (komposisi) Ibuprofen. Di
samping itu ada berbagai bentuk sediaan obat seperti: tablet atau kaplet, gel, semprotan,
cairan (sirup).
ibuprofen digunakan untuk mengatasi berbagai keluhan rasa sakit seperti: Rasa sakit
ringan hingga sedang: sakit gigi, migrain dan nyeri haid. Menurunkan demam: misalnya,
ketika seseorang mengalami flu (influenza), baca juga: Ibuprofen Sebagai Obat Demam.
Rasa sakit dan peradangan (kemerahan dan bengkak) yang disebabkan oleh penyakit
rematik atau anggota gerak lainnya. Meringankan rasa sakit dan pembengkakan
akibat keseleo, seperti cedera olahraga.
KANDUNGAN
Ibuprofen.
KONTRA INDIKASI
Ulkus peptikum, hipersensitif terhadap ibuprofen atau obat-obat anti radang non steroid
lainnya, masa menyusui.
PERHATIAN
Asma atau bronkhospasme, kelainan perdarahan, penyakit kardiovaskular.
EFEK SAMPING
Gangguan saluran pencernaan dan perdarahan, sakit kepala, ulkus peptikum, pusing, gugup,
depresi, mengantuk, kulit kemerahan, gatal-gatal, tinitus (telinga berdenging tanpa rangsang
dari luar), edema, insomnia (susah tidur), penglihatan buram, agranulositosis, trobositopenia.
KEMASAN
Tablet 400 mg x 100 biji.
DOSIS
Dewasa : 3 kali sehari 400 mg.
Anak-anak : 20 mg/kg berat badan/hari dibagi menjadi beberapa kali pemberian.
22
PENYAJIAN
Dikonsumsi bersamaan dengan makanan
HARGA :
Rp. 18.439/kemasan
PABRIK
Pharos.
Pengertian PARACETAMOL
Paracetamol adalah obat yang digunakan sebagai analgetic (pereda nyeri) dan antipiretik
(penurun panas/demam) yang bisa diperoleh tanpa resep dokter. Paracetamol juga dikenal
dengan nama acetaminophen. Meskipun paracetamol memiliki efek anti inflamasi, obat
ini tidak dimasukkan sebagai obat NSAID, karena efek anti inflamasinya dianggap tidak
signifikan.
Cara kerja obat ini yang diketahui sekarang adalah dengan cara menghambat kerja enzim
cyclooxygenase (COX). Enzim COX berperan pada pembentukan prostaglandin yaitu
senyawa penyebab nyeri. Dengan dihambatnya kerja enzim ini, maka jumlah
prostaglandin pada sistem saraf pusat menjadi berkurang sehingga respon tubuh terhadap
nyeri berkurang. Paracetamol menurunkan suhu tubuh dengan cara menurunkan
hipotalamus set-point di pusat pengendali suhu tubuh di otak.
Paracetamol digunakan untuk menurunkan demam pada segala usia. Namun obat ini
sebaiknya digunakan bila suhu tubuh sudah benar-benar tinggi dan membutuhkan terapi
obat penurun panas. Rekomendasi WHO : penggunaan obat penurun panas, bila suhu
tubuh lebih besar dari 38.5 °C (101,3 °F). (Baca : Obat Demam Anak : Pilih Paracetamol,
Ibuprofen Atau Aspirin?)
Digunakan secara luas untuk meredakan sakit kepala, sakit gigi dan nyeri ringan lainnya.
Pada nyeri yang lebih berat seperti nyeri pasca operasi obat ini biasanya dikombinasikan
dengan NSAID atau analgetic opioid.
23
Kombinasi paracetamol dengan kafein adalah obat lini pertama pada pengobatan migrain.
Paracetamol bisa dipilih untuk meredakan nyeri pada arthritis ringan, dengan efek yang
sebanding dengan aspirin tetapi efek samping yang lebih ringan.
Obat ini adalah komponen utama pada obat flu dan pilek yang beredar luas di pasaran.
KONTRA INDIKASI
Secara umum obat ini bisa ditoleransi dengan baik oleh sebagian besar orang, selama
diberikan pada dosis yang dianjurkan. Berikut adalah beberapa efek samping paracetamol
yang mungkin terjadi :
Efek samping ringan pada saluran pencernaan misalnya mual dan muntah. Pada
penggunaan dosis yang lebih tinggi, paracetamol diketahui meningkatkan resiko
terjadinya perdarahan
AERRANE
OBAT PATEN
Komposisi:
Isoflurane 100%.
Bentuk Sediaan:
Farmakologi:
Merupakan anestetik inhalasi berhalogen dengan onset dan pulih sadar yang cepat, bau sedikit
tajam, MAC 1,15%, metabolisme di hati sebesar 0,2%, dan relatif stabil terhadap CO2
absorbent.
24
Indikasi:
KontraIndikasi:
Hipersensitif terhadap anestetik berhalogen, pasien yang diketahui atau mempunyai
kerentanan genetik terhadap hipertermia maligna, pasien yang mempunyai gangguan fungsi
hati, jaundice atau demam yang tidak dapat dijelaskan, leukositosis, atau eosinofilia yang
terjadi setelah pemberian anestetik berhalogen sebelumnya, operasi obstetri.
Peringatandan Perhatian:
– Diberikan dengan vaporizer khusus isoflurane.
– Isoflurane dapat mempengaruhi pernapasan.
– Isoflurane dapat meningkatkan aliran darah otak dan tekanan intrakranial.
Efek Samping:
Gangguan saluran cerna, pusing, ruam kulit.
Pengertian
Bupivacaine adalah obat anestesi lokal jenis amida yang memiliki masa kerja panjang dan mula
kerja yang pendek. Seperti halnya anestesi lokal lainnya, bupivacaine akan menyebabkan blokade
yang bersifat reversibel pada perambatan impuls sepanjang serabut saraf, dengan cara mencegah
pergerakan ion-ion natrium melalui membran sel, ke dalam sel.
Indikasi
Anestesi Intrathekal (sub-arachnoid, spinal) unutk pembedahan
Pembedahan di daerah perut selama 45 - 60 menit (termasuk operasi Caesar)
Pembedahan dibidang urologi dan naggota gerak bawah selama 2- 3 jam
Kontra-indikasi
Hipersensitif terhadap anestesi lokal jenis amida
Penyakit akut dan aktif pada sistem saraf, seperti meningitis, poliomyelitis, perdarahan
intrakranial, dan demyelinating, peningkatan tekanan intrakranial, adanya tumuor otak atau di
daerah spinal
Stenosis spinal dan penyakit aktif (spondilitis) atau trauma (fraktur) baru pada tulang belakang.
25
TBC tulang belakang
Infeksi pada daerah penyuntikan
Septikemia
Anemia pernisiosa dengan degeerasi kombinasi sub-akut pada medulaspinalis
Gangguan pembekuan darah atau sedang mendapat terapi antikoagulan secara berkesinambungan
Hipertensi tidak terkontrol
Syok kardiogenik atau hipovolemi
Obstetric paracervical block
Anestesi Intravena (Bier's Block) dan semua pemberian secara intravena
Efek Samping
Pada umumnya, hampir semua efek samping yang terjadi pada anestesi spinal,
berhubungan dengan efek blokade pada saraf itu sendiri, bukan karena efek obatnya, antara lain:
hipotensi, bradikardi, sakit kepala setelah punksi dural
Total blok spinal yang akan menyebabkan terjadinya depresi kardiovaskuler, yang
disebabkan blok pada sistem saraf simpatetis yang luas, dengan akibat hipotensi, bradikardi,
bahkan henti jantung; dan depresi pernapasan yang disebabkan blokade otot-otot pernapasan,
termasuk otot diafragma.
STESOLID
Stesolid adalah obat yang digunakan untuk terapi jangka pendek pada penderita ansietas
(kecemasan), insomnia, terapi tambahan pada kondisi putus alkohol akut, status
epileptikus, kejang demam, dan spasme otot. Stesolid mengandung diazepam, obat yang
termasuk golongan benzodiazepine. Berikut ini adalah informasi lengkap stesolid yang
disertai tautan merk-merk obat lain dengan nama generik yang sama
KEMASAN
26
stesolid dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :
KANDUNGAN
tiap kemasan stesolid mengandung zat aktif (nama generik) sebagai berikut :
Diazepam 2 mg / tablet
Diazepam 5 mg / tablet
INDIKASI
Stesolid (diazepam) terutama digunakan untuk pengobatan jangka pendek pada ansietas
atau insomnia (sulit tidur), kejang demam, kecemasan, dan kepanikan.
Sebagai tambahan untuk menghilangkan kejang otot rangka karena spasme refleks
patologi lokal.
Digunakan juga sebagai obat premedikasi untuk menginduksi sedasi, anxiolysis, atau
amnesia sebelum prosedur medis tertentu (misalnya, endoskopi).
Sebagai tambahan untuk menangani gejala putus alkohol akut, obat ini berguna dalam
mengurangi gejala-gejala agitasi akut, tremor, dan halusinasi.
KONTRA INDIKASI
Jangan digunakan untuk pasien yang memiliki riwayat hipersensitif pada diazepam atau
obat golongan benzodiazepine lainnya.
Hindari penggunaan obat ini pada pasien myasthenia gravis, insufisiensi pernapasan
berat, insufisiensi hati berat, insufisiensi ginjal berat, insufisiensi pulmoner akut, kondisi
fobia dan obsesi, psikosis kronik, serangan asma akut, dan sleep apnea sindrom.
27
Hindari menggunakan obat ini untuk wanita hamil terutama pada trimester pertama atau
ibu menyusui.
Tidak boleh digunakan sebagai terapi tunggal pada depresi atau ansietas dengan depresi.
Efek samping yang umum adalah mengantuk, kesulitan koordinasi, kelelahan, kelemahan
otot, ataksia, dan kepala terasa ringan.
Efek samping yang lebih jarang misalnya nyeri kepala, vertigo, perubahan salivasi,
gangguan saluran cerna, ruam kulit, dan gangguan penglihatan.
Efek samping yang lebih serius, tetapi kejadiannya relatif jarang misalnya depresi
pernapasan, ketergantungan, gangguan mental, amnesia, kebingungan, kelainan darah dan
sakit kuning, retensi urin, dan hipotensi.
Efek samping paradoks dapat terjadi, termasuk kegelisahan, lekas marah, kegembiraan,
memburuknya kejang, insomnia, kram otot, perubahan libido, dan dalam beberapa kasus,
kemarahan dan kekerasan. Efek samping ini lebih mungkin terjadi pada anak-anak, orang
tua, dan individu dengan riwayat penyalahgunaan obat atau alkohol dan atau agresi.
Obat ini meningkatkan risiko kejang jika digunakan terlalu sering pada pasien pengidap
epilepsi.
isosorbide dinitrate atau ISDN adalah obat yang berfungsi untuk melebarkan dinding
pembuluh darah. Dengan mekanisme kerjanya ini ISDN dapat memperlancar jalannya
nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan jaringan, terutama sel otot jantung. Oleh karena itu
obat ini sangat bermanfaat apabila diberikan pada penderita serangan jantung yang
mengalami penyempitan pembuluh darah jantung. ISDN juga dapat menurunkan tekanan
28
darah sehingga dapat digunakan sebagai anti hipertensi. Obat Cedocard yang digunakan
dibawah lidah akan memberikan efek cepat dan sudah dapat terlihat dalam waktu kisaran
2 menit dan efek yang ditimbulkan berlangsung cukup lama yaitu kira – kira 2 sampai 3
jam.
Indikasi Cedocard
tidak boleh diberikan pada penderita penyakit jantung dengan hal berikut :
Mengalami hipotensi
yang dijual di apotik tersedia dalam bentuk tablet, dengan dosis yang tersedia adalah obat
cedocard 5 mg, obat cedocard 10 mg, dan obart cedocard 20mg Adapun dosis cedocard
yang biasa diberikan antara lain :
Informasi Keamanan Obat cedocard sebaiknya secara hati – hati digunakan pada
pasien penyakit jantung dengan glaukoma.
Obat cedocard sebaiknya secara hati – hati digunakan pada pasien hipertensi
karena efek hipotensi akan meningkat apabila digunakan bersama obat anti
hipertensi lainnya
Obat cedocard sebaiknya secara hati – hati digunakan pada pasien penyakit
jantung yang sedang hamil karena ada kemungkinan efek samping teratogenik
29
Obat-obatan yang tersedia di pasaran saat ini begitu banyak
jumlahnya. Diantara obat-obatan tersebut, ada beberapa macam obat
yang dalam penyimpanannya harus dimasukkan di dalam lemari es.
Berikut nama obat-obat yang WAJIB DISIMPAN DI DALAM
LEMARI ES:
ETIKET OBAT
Penyerahan suatu obat, baik obat bebas, obat bebas terbatas, maupun obat yang berdasarkan resep
dokter harus dilengkapi dengan etiket. Etiket adalah kertas yang berisi keterangan cara pemakaian suatu obat.
Pada etiket memuat :
1) nama dan alamat apotek
2) nama dan nomor Surat Izin Kerja (SIK) pengelola apotek
3) nomor resep dan tanggal pembuatan resep
4) nama pasien
5) aturan pemakaian obat
6) penandaan “Obat Luar” atau tanda lain yang diperlukan, misalnya Obat Kumur, Obat Gosok, Kocok
Dahulu, atau penandaan lainnya.
Etiket obat terbagi menjadi 2, yaitu :
30
a) Etiket putih, diberikan untuk obat oral (obat melewati saluran pencernaan). Berikut gambar etiket putih.
Apotek “PERWIRA”
Jl.Sekumpul Raya No. 98 Martapura
Laras Dwi, S.Farm,Apt No.SIK : 845/17/Apt/XI-12/Dinkes
No : 23 Tgl : 12/11/2015
3
x sehari 1 Kapsul
Tablet
Sebelum /
Saat / Sesudah Makan
Gambar 1.1 Contoh Etiket Putih
b) Etiket biru, diberikan untuk obat pemakaian topikal (obat luar), yang digunakan melalui kulit, hidung,
mata, telinga, vagina, rektum, dan lainnya.
Apotek “PERWIRA”
Jl.Sekumpul Raya No. 98 Martapura
Laras Dwi, S.Farm,Apt No.SIK : 845/17/Apt/XI-12/Dinkes
No : 23 Tgl : 12/11/2015
Nama : Quthbi
3 x sehari 2 Tetes
ISONIAZID (INH)
Tablet
(Isoniazid)
KOMPOSISI / KANDUNGAN
Isoniazid Tablet
Tiap tablet mengandung Isoniazid 300 mg.
31
Isoniazid adalah antibiotik dengan aktivitas bakterisid dan bakteriostatik terhadap
mikobakterium. Isoniazid atau INH bekerja dengan menghambat sintesa asam mikolinat yang
merupakan unsur penting pembentukan dindis sel mikobakterium tuberkulosis.
INDIKASI / KEGUNAAN
Dewasa : 5 mg/kg berat badan/hari atau 10 mg/kg berat badan 3 kali seminggu.
Anak : 10 – 15 mg/kg berat badan/hari dalam 2 dosis terbagi (pagi dan malam), atau
20 – 40 mg/kg berat badan 2 – 3 kali seminggu.
Isoniazide sebaiknya diminum dalam keadaan perut kosong. Waktu yang paling baik
pemberian isoniazid adalah 1 – 2 jam sebelum makan. Apabila terdapat gangguan saluran
pencernaan/lambung apabila diminum sebelum makan, makan isoniazid dapat diminum
bersamaan dengan makanan untuk mengurangi efek gangguan pencernaan.
EFEK SAMPING
Efek samping yang dapat terjadi diantaranya neuritis perifer, neuritis optik, reaksi psikosis,
kejang, mual, muntah, kelelahan, gangguan pada lambung, gangguan penglihatan, demam,
kemerahan kulit, dan defisiensi vitamin B (pyridoxine). Efek samping yang berpotensi fatal
adalah hepatotoksisitas (gangguan dan kerusakan sel hati).
Hati-hati penggunaan Isoniazid pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal dan
hati. Pada penderita gangguan fungsi ginjal dosis isoniazid perlu diturunkan.
32
Hati-hati penggunaan isoniazid pada penderita dengan riwayat psikosis, penderita
dengan risiko neuropati (seperti diabetes melitus), alkoholisme, malnutrisi, dan penderita
HIV.
Perlu dilakukan pemeriksaan fungsi hati sebelum memulai terapi dan selama terapi
perlu dilakukan monitor fungsi hati secara berkala.
Hati-hati penggunaan isoniazid pada ibu hamil dan ibu menyusui. Isoniazid diberikan
bila manfaat pengobatan lebih besar dari pada risiko bagi ibu dan bayi.
INTERAKSI OBAT
KETERANGAN
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
Simpan ditempat sejuk dan kering. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
33
Cara Kerja Obat:
Chlorpromazine merupakan obat antipsikotik turunan phenotiazine. Mekanisme
kerjanya secara pasti tidak diketahui. Prinsip efek farmakologinya adalah sebagai
psikotropik dan ia juga mempunyai efek sedatif dan anti-emetik. Chlorpromazine
bekerja pada taraf susunan saraf pusat, terutama pada tingkat subkortikal maupun
pada berbagai sistem organ. Chlorpromazine mempunyai efek anti-adrenergik
kuat dan antikolinergik perifer lemah, serta efek penghambatan ganglion yang
relatif lemah. Ia juga mempunyai efek antihistamin dan antiserotonin lemah.
Indikasi:
Psikosis, neurosis, gangguan susunan saraf pusat yang membutuhkan sedasi,
anestesi, pre medikasi, mengontrol hipotensi, induksi hipotermia, antiemetik,
skizofrenia, gangguan skizoafektif, psikosis akut, sindroma paranoid, & stadium
mania akut.
Kontraindikasi :
Jaundice, kelainan fungsi hati, koma, pasien dengan pemakaian obat penekan
susunan syaraf pusat, juga depresi sumsum tulang.
Dosis:
- Untuk pengobatan psikotik : 75-800 mg/hari dalam dosis terbagi tiap 6-8 jam.
- Untuk anti-emetik : 25-50 mg/hari.
- Anak-anak : sehari 2-4 mg/kg berat badan, dalam dosis terbagi tiap 6-8 jam.
Peringatan dan Perhatian:
- Obat ini dapat menimbulkan gejala ekstrapiramidal
- Hati-hati pada pasien yang hipersensitif.
- Dapat melemahkan mental/fisik, abilitas.
Efek Samping :
- Gejala idiosinkrasi yang dapat timbul berupa ikterus, dermatitis dan
leukopenia. Reaksi ini disertai oleh adanya eosinophilia dalam darah perifer.
- Klorpromazin HCl dapat menyebabkan gejala ekstrapiramidal serupa dengan
yang terlihat pada Parkinsonisme, orthostatic hypotension sering terlihat pada
penderita yang mempunyai sistem vasomotor labil.
A. Penggolongan obat anti-psikosis :
34
1. Phenothiazine
2. Butyrophenone : Haloperidol
3. Diphenyl-butyl-piperidine : Pimozide
1. Benzamine : Supride
B. Mekanisme Penggunaan :
Obat-obat psikosis tipikal bekerja dengan memblok dopamin pada reseptor pasca-
sinaptik di otak, khususnya di sistem limbik dan sistem ekstrapiramidal
(Dopamine D2 receptor antagonists), sehingga obat ini efektif untuk gejala positif.
35
Benzodiazepin
Benzodiazepin diindikasikan untuk pengobatan jangka pendek pada ansietas berat tetapi
penggunaan jangka panjang sebaiknya dihindari. Diazepam, alprazolam, klordiazepoksid dan
klobazam memiliki aksi kerja lambat. Golongan yang memiliki masa kerja yang lebih pendek
seperti lorazepam dan oksazepam dapat digunakan pada pasien dengan gangguan fungsi hati,
tetapi memiliki risiko yang besar terhadap munculnya gejala putus obat.
Pada panic disorder (dengan atau tanpa agoraphobia) yang resisten terhadap pengobatan
dengan antidepresan, benzodiazepin dapat digunakan sebagai terapi tambahan jangka pendek
pada awal pengobatan dengan antidepresan untuk mencegah memburuknya gejala.
Diazepam atau lorazepam sangat jarang digunakan secara intravena untuk mengontrol
serangan panik. Cara pemberian ini memang tercepat tetapi bukan tanpa risiko dan hanya
boleh digunakan jika alternatif lain telah gagal. Pemberian secara intramuskular tidak
memberikan efek yang lebih baik dibandingkan dengan pemberian secara oral.
Monografi:
ALPRAZOLAM
Indikasi:
Peringatan:
Lihat pada Diazepam. Belum ada bukti manfaat untuk depresi karena psikosis, gangguan
bipolar, atau “depresi endogen”. Dapat terjadi ketergantungan. Harus hati-hati meresepkan
obat ini pada pasien yang mempunyai kecenderungan penyalahgunaan obat.
Interaksi:
Kontraindikasi:
Efek Samping:
36
Dosis:
Untuk ansietas: dosis dimulai dengan 0,75-1,5 mg sehari, diberikan dalam dosis terbagi.
Untuk gangguan panik: 0,5-1 mg diberikan menjelang tidur atau 0,5 mg 3x sehari. Pada
pasien usia lanjut: 0,5 sampai 0,75 mg sehari diberikan dalam dosis terbagi. Anak tidak
direkomendasikan.
BROMAZEPAM
Indikasi:
Peringatan:
lihat Diazepam.
Kontraindikasi:
lihat Diazepam.
Efek Samping:
lihat Diazepam.
Dosis:
3-18 mg/hari, dosis terbagi. LANSIA atau debil dosis setengah dosis dewasa, Maksimal 60
mg/hari dosis terbagi (kecuali pada pasien rawat inap).
DIAZEPAM
Indikasi:
Pemakaian jangka pendek pada ansietas atau insomnia, tambahan pada putus alkohol akut,
status epileptikus, kejang demam, spasme otot.
Peringatan:
37
dan debil, hindari pemakaian jangka panjang, peringatan khusus untuk injeksi intravena,
porfiria.
Interaksi:
Kontraindikasi:
depresi pernapasan, gangguan hati berat, miastenia gravis, insufisiensi pulmoner akut, kondisi
fobia dan obsesi, psikosis kronik, glaukoma sudut sempit akut, serangan asma akut, trimester
pertama kehamilan, bayi prematur; tidak boleh digunakan sendirian pada depresi atau ansietas
dengan depresi.
Efek Samping:
mengantuk, kelemahan otot, ataksia, reaksi paradoksikal dalam agresi, gangguan mental,
amnesia, ketergantungan, depresi pernapasan, kepala terasa ringan hari berikutnya, bingung.
Kadang-kadang terjadi: nyeri kepala, vertigo, hipotensi, perubahan salivasi, gangguan saluran
cerna, ruam, gangguan penglihatan, perubahan libido, retensi urin, dilaporkan juga kelainan
darah dan sakit kuning, pada injeksi intravena terjadi: nyeri, tromboflebitis dan jarang apneu
atau hipotensi.
Dosis:
oral: ansietas 2 mg 3 kali/hari, dinaikkan bila perlu sampai 15-30 mg/hari dalam dosis
terbagi. Untuk LANSIA atau debil dosis setengahnya. Insomnia yang disertai ansietas 5-15
mg sebelum tidur. Injeksi intramuskular atau injeksi intravenalambat (kedalam vena yang
besar dengan kecepatan tidak lebih dari 5 mg/menit) untuk ansietas akut berat, pengendalian
serangan panik akut, dan putus alkohol akut: 10 mg diulangi bila perlu setelah tidak kurang
dari 4 jam. Infus intravena lihat 4.8.1. Dengan melalui Rektal sebagai larutan untuk ansietas
akut dan agitasi: 10 mg (lansia 5 mg) diulang setelah lima menit bila perlu. Untuk ansietas
apabila pemberian oral tidak dapat dilakukan obat diberikan melalui rektum sebagai
supositoria: 10-30 mg (dosis lebih tinggi terbagi).
KALIUM KLORAZEPAT
Indikasi:
Peringatan:
38
lihat Diazepam.
Kontraindikasi:
lihat Diazepam.
Efek Samping:
lihat Diazepam.
Dosis:
7,5-22,5 mg/hari dalam dosis terbagi 2-3 kali atau dosis tunggal 15 mg sebelum tidur.
LANSIA atau debil setengah dosis dewasa. ANAK tidak dianjurkan.
KLOBAZAM
Indikasi:
Peringatan:
Lihat Diazepam.
Kontraindikasi:
Lihat Diazepam.
Efek Samping:
Lihat Diazepam.
Dosis:
Ansietas: 20-30 mg/hari dalam dosis terbagi atau dosis tunggal sebelum tidur, dinaikkan pada
ansietas yang berat (pasien rawat inap) sampai dosis maksimal 60 mg/ hari dalam dosis
terbagi. LANSIA atau debil 10-15 mg/hari. ANAK: di atas 3 tahun, tidak lebih dari setengah
dosis dewasa.
39
KLORDIAZEPOKSID
Indikasi:
ansietas (penggunaan jangka pendek), tambahan pada putus obat alkohol akut.
Peringatan:
lihat Diazepam.
Kontraindikasi:
lihat Diazepam.
Efek Samping:
lihat Diazepam.
Dosis:
ansietas: 10 mg 3 kali sehari dinaikkan bila perlu sampai 60-100 mg/hari dosis terbagi.
LANSIA atau debil setengah dosis dewasa. ANAK: tidak dianjurkan.
LORAZEPAM
Indikasi:
penggunaan jangka pendek pada ansietas atau insomnia, status epileptikus (4.8.2), prabedah
(15.1.4.1).
Peringatan:
lihat Diazepam.
Kontraindikasi:
lihat Diazepam.
Efek Samping:
lihat Diazepam.
Dosis:
40
oral: ansietas 14 mg/hari dosis terbagi. Lansia atau debil setengah dosis dewasa. Insomnia
yang berkaitan dengan ansietas, 12 mg sebelum tidur.ANAK tidak dianjurkan. Injeksi
intramuskular atau injeksi intravena lambat (ke dalam vena yang besar); serangan panik akut
25-30 mcg/kg bb, diulangi setiap 6 jam bila perlu. ANAK tidak dianjurkan.
Hipnotik sedatif merupakan golongan obat depresan susunan saraf pusat (SSP) yang
realtif tidak selektif, mulai dari yang ringan yaitu menyebabkan tenang atau kantuk,
menidurkan, hingga yang berat (kecuali benzodiazepin) yaitu hilangnya kesadaran,
keadaan anestesi, koma dan mati, bergantung pada dosis. Pada dosis terapi obat sedatif
menekan aktivitas, menurunkan respons terhadap perangsangan emosi dan menenangkan.
Obat hipnotik menyebabkan kantuk dan mempermudah tidur serta mempertahankan tidur
yang menyerupai tidur fisiologis.
Kebutuhan tidur dapat dianggap sebagai suatu perlindungan dari organisme untuk
menghindari pengaruh yang merugikan tubuh karena kurang tidur. Tidur yang baik,
cukup dalam dan lama. Efek terpenting yang mempengaruhi kualitas tidur adalah
penyingkatan waktu peniduran, perpanjangan masa tidur dan pengurangan jumlah periode
bangun.
Insomnia dapat diakibatkan oleh banyak gangguan fisik, misalnya batuk, rasa nyeri, atau
sesak nafas. Yang sangat penting pula adalah gangguan jiwa, seperti emosi, ketegangan,
kecemasan atau depresi. Di samping faktor-faktor itu perlu juga diperbaiki cara hidup
yang salah, misalnya melakukan kegiatan psikis yang melelahkan sebelum tidur.
Dianjurkan untuk melakukan gerak badan secara teratur, jangan merokok dan minum
kopi atau alkohol sebelum tidur. Gerak-jalan, melakukan kegiatan yang rileks, mandi air
panas, minum susu hangat sebelum tidur, ternyata dapat mempermudah dan
memperdalam tidur yang normal. Obat-obat tertentu, kualitas kasur yang dan bantal yang
buruk, ruangan yang berisik, cahaya yang terang benderang, ventilasi yang jelek, serta
suhu kamar yang tidak menunjang juga dapat menyulitkan tidur.
Oleh karena itu, percobaan ini dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh obat-obat
sedatif terhadap susunan saraf pusat serta efek yang ditimbulkan dari pemakaian obat-
obat tersebut.
Hipnotika atau obat tidur adalah zat-zat yang dalam dosis terapi diperuntukkan
meningkatkan keinginan faali untuk tidur dan mempermudah atau menyebabkan tidur.
Umumnya, obat ini diberikan pada malam hari. Bila zat-zat ini diberikan pada siang hari
dalam dosis yang lebih rendah untuk tujuan menenangkan, maka dinamakan sedatif
(Tjay, 2002).
41
disertai penurunan refleks hingga kadang-kadang kehilangan tonus otot (Djamhuri,
1995).
Pada penilaian kualitatif dari obat tidur, perlu diperhatikan faktor-faktor kinetik berikut:
a) lama kerjanya obat dan berapa lama tinggal di dalam tubuh, b) pengaruhnya pada
kegiatan esok hari, c) kecepatan mulai bekerjanya, d) bahaya timbulnya ketergantungan,
e) efek “rebound” insomnia, f) pengaruhnya terhadap kualitas tidur, g) interaksi dengan
otot-otot lain, h) toksisitas, terutama pada dosis berlebihan (Tjay, 2002).
Efek samping umum hipnotika mirip dengan efek samping morfin, yaitu: a) depresi
pernafasan, terutama pada dosis tinggi. Sifat ini paling ringan pada flurazepam dan zat-
zat benzodiazepin lainnya, demikian pula pada kloralhidrat dan paraldehida; b) tekanan
darah menurun, terutama oleh barbiturat; c) sembelit pada penggunaan lama, terutama
barbiturat; d) “hang over”, yaitu efek sisa pada keesokan harinya berupa mual, perasaan
ringan di kepala dan termangu. Hal ini disebabkan karena banyak hipnotika bekerja
panjang (plasma-t½-nya panjang), termasuk juga zat-zat benzodiazepin dan barbiturat
yang disebut short-acting. Kebanyakan obat tidur bersifat lipofil, mudag melarut dan
berkumulasi di jaringan lemak (Tjay, 2002).
Efek benzodiazepin hampir semua merupakan hasil kerja golongan ini pada SSP dengan
efek utama: sedasi, hipnosis, pengurangan terhadap rangsangan emosi/ansietas, relaksasi
otot dan anti konvulsi. Hanya dua efek saja yang merupakan kerja golongan ini pada
jaringan perifer: vasodilatasi koroner setelah pemberian dosis terapi benzodiazepin
tertentu secara IV dan blokade neorumuskular yang hanya terjadi pada pemberian dosis
sangat tinggi (Ganiswarna dkk, 1995).
Pada umumnya, semua senyawa benzodiazepin memiliki daya kerja yaitu khasiat
anksiolitis, sedatif hipnotis, antikonvulsif dan daya relaksasi otot. Keuntungan obat ini
dibandingkan dengan barbital dan obat tidur lainnya adalah tidak atau hampir tidak
merintangi tidur. Dulu, obat ini diduga tidak menimbulkan toleransi, tetapi ternyata
bahwa efek hipnotisnya semakin berkurang setelah pemakaian 1-2 minggu, seperti
cepatnya menidurkan, serta memperpanjang dan memperdalam tidur (Tjay, 2002).
Efek utama barbiturat adalah depresi SSP. Semua tingkat depresi dapat dicapai, mulai
dari sedasi, hipnosis, berbagai tingkat anestesia, koma sampai dengan kematian. Efek
hipnotiknya dapat dicapai dalam waktu 20-60 menit dengan dosis hipnotik. Tidurnya
menyerupai tidur fisiologis, tidak disertai mimpi yang mengganggu. Fase tidur REM
dipersingkat. Barbiturat sedikit menyebabkan sikap masa bodoh terhadap rangsangan luar
(Ganiswarna dkk, 1995).
42
Barbiturat tidak dapat mengurangi nyeri tanpa disertai hilangnya kesadaran. Pemberian
obat barbiturat yang hampir menyebabkan tidur, dapat meningkatkan 20% ambang nyeri,
sedangkan ambang rasa lainnya (raba, vibrasi dan sebagainya) tidak dipengaruhi. Pada
beberapa individu dan dalam keadaan tertentu, misalnya adanya rasa nyeri, barbiturat
tidak menyebabkan sedasi melainkan malah menimbulkan eksitasi (kegelisahan dan
delirium). Hal ini mungkin disebabkan adanya depresi pusat penghambatan (Ganiswarna
dkk, 1995).
Secara kimiawi, kloralhidrat adalah aldehida yang terikat dengan air, menjadi alkohol.
Efek bagi pasien-pasien yang gelisah, juga sebagai obat pereda pada penyakit
saraf hysteria. Berhubung cepat terjadinya toleransi dan resiko akan ketergantungan fisik
dan psikis, obat ini hanya digunakan untuk waktu singkat (1-2 minggu) (Tjay, 2002).
PENYEBAB
Peradangan akut yaitu mulai dengan cepat (rapid onset) dan dengan cepat menjadi parah. Tanda
dan gejala hanya hadir selama beberapa hari, namun dalam beberapa kasus dapat bertahan selama
beberapa minggu.
Contoh penyakit, kondisi, dan situasi yang dapat menyebabkan peradangan akut meliputi: penyakit
bronkitis akut, usus buntu akut, tonsilitis akut, infeksi meningitis akut, sinusitis akut, tumbuh kuku
43
terinfeksi, sakit tenggorokan dari pilek atau flu, goresan/luka di kulit, latihan sangat intens, atau
pukulan.
Peradangan kronik berarti peradangan jangka panjang, yang dapat berlangsung selama beberapa
bulan dan bahkan bertahun-tahun. Hal ini dapat hasil dari:
1.untuk menghilangkan apa pun yang menyebabkan peradangan akut;
2.Sebuah respon autoimun terhadap antigen diri sendiri (sistem kekebalan tubuh menyerang
jaringan sehat);
3.Sebuah iritasi kronik intensitas rendah yang bertahan.
Contoh penyakit dan kondisi dengan peradangan kronis meliputi: asma, ulkus peptikum kronik,
TB, rheumatoid arthritis, periodontitis kronik, ulcerative colitis dan penyakit Crohn , sinusitis
kronik, dan masih banyak lagi.
GEJALA
Terdapat lima tanda-tanda peradangan akut:
a).Nyeri - daerah yang meradang cenderung nyeri, terutama ketika disentuh. Daerah inflamasi
menjadi lebih sensitif;
b).Kemerahan - karena kapiler yang diisi dengan lebih banyak darah dari biasanya;
c).Immobilitas - mungkin ada hilangnya beberapa fungsi, seperti tidak bergerak;
d).Pembengkakan - disebabkan oleh akumulasi cairan;
e).Panas - banyak darah di daerah yang terkena membuatnya terasa panas saat disentuh.
Ada juga lima tanda klasik dari peradangan. Berikut istilah latin yang telah dipakai selama 2000
tahun:
1).Dolor - istilah Latin untuk "sakit";
2).Kalor - istilah Latin untuk "panas";
3).Rubor - dalam bahasa Latin berarti "kemerahan";
4).Tumor - istilah Latin untuk "bengkak";
5).Functio laesa - dalam bahasa Latin berarti "fungsi cedera", yang juga bisa berarti hilangnya
fungsi.
PENGOBATAN
Harus ingat bahwa peradangan merupakan bagian dari proses penyembuhan. Kadang-kadang
mengurangi peradangan diperlukan, tetapi tidak selalu. Pengobatan dapat dengan obat anti-
inflamasi, seperti ibuprofen,aspirin, atau kortikosteroid.
Memberikan es dengan membungkusnya dengan kain atau kantong es lalu diletakkan pada kulit di
mana merupakan daerah inflamasi telah terbukti mengurangi peradangan. Atlet biasanya
menggunakan pengobatan es untuk mengelola rasa sakit dan peradangan. Peradangan bisa
berkurang lebih cepat jika beristirahat, menggunakan es kompres pada daerah yang terkena.
44
Aspirin adalah salah satu obat tertua di dunia. Obat ini pertama kali tercatat
digunakan oleh bangsa Sumeria dan Mesir dalam pengobatan sehari-hari,
terutama untuk mengobati rasa sakit. Obat aspirin pada zaman dahulu terbuat dari
tanaman daun willow. Hippocrates juga mengembangkan aspirin melalui ekstrak
tanaman ini. Kemudian, banyak penelitian dikembangkan untuk mencari berbagai
khasiat dari aspirin beserta dosis yang digunakan. Faktanya, aspirin kini menjadi
obat yang mampu mengatasi banyak masalah kesehatan.
Tapi, di balik khasiatnya yang multi fungsi, obat ini pun memiliki beberapa efek
samping yang perlu diwaspadai. Apa saja baik-buruk obat sejuta umat ini? Yuk,
ikuti penjelasan berikut ini.
Obat aspirin, atau dalam dunia farmasi disebut asam asetil salisilat, adalah bentuk
olahan senyawa salisin yang terdapat dalam banyak tumbuhan. Senyawa ini
memiliki beberapa fungsi, sesuai dosisnya. Pada dasarnya, aspirin bekerja
menghambat enzim yang memproduksi dan mengatur kerja prostaglandin, sebuah
senyawa dalam tubuh yang diproduksi saat terjadi peradangan. Jadi, semua hal
yang melibatkan prostaglandin dapat dicegah oleh aspirin.
45
Efek anti-platelet → mencegah sel darah (trombosit) menempel pada dinding
pembuluh darah, sehingga pembekuan darah dapat dihambat.
Ada perbedaan antara obat aspirin yang dijual bebas dan yang diresepkan oleh
dokter. Aspirin yang dijual bebas di apotek biasanya tersedia dalam bentuk tablet
oral, tablet kunyah, bentuk bubuk, juga permen karet. Sedangkan yang diresepkan
dokter biasanya berupa tablet lepas berkala, sehingga dapat melepaskan obat
secara perlahan-lahan. Pada tablet lepas berkala, kadar obat dalam darah dapat
terjaga dan menghasilkan efek terapi jangka panjang.
Konsumsi aspirin dianjurkan agar mengikuti dosis sesuai dengan kebutuhan. Pada
orang yang memiliki gangguan fungsi ginjal dan hati, penyesuaian dosis mutlak
dilakukan. Begitu pun untuk pemakaian jangka panjang. Bila Anda rutin
mengonsumsi aspirin dan akan melakukan operasi baik operasi besar ataupun
operasi kecil (seperti cabut gigi), konsumsi aspirin wajib dihentikan untuk
mencegah perdarahan pada saat operasi berlangsung.
Walaupun pada umumnya aspirin aman, namun aspirin tetap memiliki efek
samping, bahkan dapat berbahaya bagi sebagian orang. Oleh sebab itu, konsumsi
aspirin yang aman haruslah dalam pengawasan dokter.
Ketika Anda mengalami demam dan gejala penyerta seperti badan ngilu, tablet
aspirin dosis tunggal dapat membuat Anda merasa jauh lebih baik. Senyawa anti-
piretik dalam obat aspirin dapat mengirimkan sinyal ke otak untuk mengatur suhu
tubuh, sehingga demam dapat diatasi.
46
2. Obat sakit kepala mujarab
Tidak hanya bagi kesehatan organ dalam, aspirin juga bermanfaat sebagai obat
luar akibat efek anti-peradangan yang dimilikinya. Aspirin dapat menghilangkan
jerawat dan bekas gigitan serangga pada kulit. Untuk kebutuhan ini, penggunaan
aspirin bukan diminum, melainkan dibuat bentuk adonan/pasta.
Pasta aspirin dapat dibuat dari dua butir aspirin yang dihancurkan, ditambah
beberapa tetes air. Cukup oleskan pada jerawat atau bekas gigitan serangga dan
biarkan mengering. Setelah itu, bilas dengan air. Hati-hati untuk orang yang
sensitif aspirin, karena pasta aspirin bukan menghilangkan noda di kulit, tapi
malah justru menimbulkan iritasi.
Angka kematian turun 34% untuk semua kanker dan 54% bagi kanker
pencernaan. Setelah 20 tahun, risiko kematian kanker 20% lebih rendah pada
kelompok yang diberi aspirin dibandingkan kelompok tanpa aspirin. Namun,
penelitian lain masih berlangsung dan diharapkan dapat menyempurnakan hasil
tersebut.
Efek anti penggumpalan yang dimiliki aspirin membuat obat ini dapat
mengencerkan darah. Ada beberapa penyakit yang dapat dicegah, antara lain
penyakit jantung koroner dan penyumbatan vena akibat duduk terlalu lama.
Walaupun aspirin dapat membantu mencegah serangan jantung, tetap saja pasien
tidak boleh meminum obat aspirin setiap hari tanpa anjuran dokter. Biasanya
dokter akan memberikan aspirin sebagai pengencer darah pada:
47
Pasien yang berisiko mengalami serangan jantung dan mengalami diabetes
Aspirin tidak dianjurkan diminum oleh ibu hamil. Obat ini berbahaya bagi janin
karena menyebabkan banyak kelainan bawaan, seperti penyakit jantung bawaan
dan mengurangi berat badan lahir. Hal ini karena aspirin mampu menembus
lapisan plasenta dan mempengaruhi tumbuh kembang janin.
48
Obat ini dapat diperoleh tanpa menggunakan resep dokter atau dijual bebas.
Komposisi
Mengandung pheniramine maleate
Indikasi
Obat ini digunakan untuk mengurangi demam serta mengatasi nyeri ringan sampai
sedang yang disebabkan oleh:
1. Sakit kepala
2. Menstruasi
3. Sakit gigi
4. Sakit punggung
5. Osteoartritis
6. Gejala influenza
Dosis
Untuk bentuk sediaan oral (kapsul, bubuk, larutan, suspensi, atau tablet) dan bentuk
sediaan rektal (supositoria):
2. Anak
49
a. Bayi sampai umur 3 bulan
40 mg setiap 4 jam atau bila diperlukan
b. Bayi usia 4-12 bulan
80 mg setiap 4 jam atau bila diperlukan
c. Anak usia 1-2 tahun
120 mg setiap 4 jam atau bila diperlukan
d. Anak usia 2-4 tahun
160 mg setiap 4 jam atau bila diperlukan
e. Anak usia 4-6 tahun
240 mg setiap 4 jam atau bila diperlukan
f. Anak usia 6-9 tahun
320 mg setiap 4 jam atau bila diperlukan
g. Anak usia 9-11 tahun
320-400 mg setiap 4 jam atau bila diperlukan
h. Anak usia 11-12 tahun
320-480 mg setiap 4 jam atau bila diperlukan
Tanda-tanda overdosis
1. Diare
2. Bertambahnya keringat
3. Hilangnya nafsu makan
4. Mual atau muntah
5. Kram atau sakit perut
6. Bengkak dan nyeri pada perut bagian atas
Penyimpanan
1. Simpan obat dalam wadah tertutup pada suhu kamar, jauh dari panas, kelembaban, dan
cahaya langsung.
2. Jauhkan dari suhu yang terlalu rendah.
3. Simpanlah dalam tempat tertutup.
4. Bentuk sediaan supositoria dapat disimpan di dalam lemari es tetapi jangan di dalam
freezer.
Rifampicin, atau disebut juga dengan rifampin, merupakan obat antibiotik yang
dapat digunakan untuk mengobati beberapa infeksi serius yang disebabkan oleh
50
bakteri. Obat ini berfungsi menghentikan pertumbuhan dan perkembangbiakan
bakteri.
Beberapa contoh infeksi yang dapat diatasi oleh rifampicin di antaranya adalah
tuberkulosis atau TBC,
infeksi staphylococcus, pneumonia Legionnaires, bruselosis, kusta, dan
mencegah meningitis serta influenza Haemophilus.
Tentang Rifampicin
TBC
Infeksi staphylococcus
Pneumonia legionnaires
Bruselosis
Kusta
Peringatan
1).Bagi wanita yang sedang hamil atau menyusui, sesuaikan dosis dengan anjuran dokter.
3).Harap berhati-hati jika menderita diabetes, gangguan ginjal, gangguan hati, porfiria
atau gangguan darah turunan, dan penyakit kuning.
51
4).Harap waspada jika Anda mengonsumsi banyak alkohol.
Dosis Rifampicin
Berikut ini adalah dosis umum penggunaan rifampicin untuk beberapa kondisi:
Penyakit Dosis
TBC 8-12 mg/kg per hari (miligram per kilogram berat badan)
Mencegah 20 mg/kg per hari (miligram per kilogram berat badan) selama
influenzaHaemophilus empat hari
Agar penyerapan rifampicin oleh tubuh maksimal, obat ini sebaiknya dikonsumsi
saat lambung dalam keadaan kosong, yaitu satu jam sebelum makan atau dua jam
setelah makan.
52
Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya.
Usahakan untuk mengonsumsi rifampicin pada jam yang sama tiap hari untuk
memaksimalisasi efeknya.
Rifampicin dapat menyebabkan kontak lensa mata menjadi buram. Karena itu,
bagi mereka yang sedang mengalami gangguan penglihatan, sebaiknya ganti
kontak lensa dengan kacamata selama mengonsumsi obat ini.
Beberapa obat lain dapat mengganggu kinerja rifampicin, oleh karena itu tanyakan
pada dokter sebelum Anda mengonsumsinya jika sedang menjalani pengobatan
lain. Contoh obat-obatan tersebut adalah obat pereda nyeri, diazepam, verapamil,
zolpidem, simvastatin, dan bisoprosol.
Pastikan Anda menghabiskan seluruh dosis yang diresepkan oleh dokter meski
kondisi Anda tampaknya sudah membaik. Hal ini penting dilakukan untuk
mencegah kembalinya infeksi. Jika kondisi tidak membaik setelah menghabiskan
obat, periksakan diri ke dokter.
a.Sakit kepala
b.Mengantuk
c.Lemas
d.Diare
e.Mual
53
f.Nafsu makan berkurang
1. Phenothiazine
2. Butyrophenone : Haloperidol
3. Diphenyl-butyl-piperidine : Pimozide
1. Benzamine : Supride
B. Mekanisme Penggunaan :
Obat-obat psikosis tipikal bekerja dengan memblok dopamin pada reseptor pasca-sinaptik di
otak, khususnya di sistem limbik dan sistem ekstrapiramidal (Dopamine D2 receptor
antagonists), sehingga obat ini efektif untuk gejala positif.
1. Sedasi dan inhibisi psikomotor –> rasa mengantuk, kewaspadaan berkurang, kinerja
psikomotor menurun, kemampuan kognitif menurun).
54
2. Gangguan otonomik –> hipotensi, antikolinergik/parasimpatolitik, mulut kering, kesulitan
miksi dan defekasi, hidung tersumbat, mata kabur, tekanan intraokuler meninggi, gangguan
irama jantung.
3. Gangguan ekstrapiramidal (EPS) –> distonia akut, akathisia, sindrom parkinson (tremor,
bradikardi, rigiditas).
4. Gangguan endokrin (amenorrhoe, gynecomastia), gangguan metabolik (jaundice),
gangguan hematologik (agranulocytosis), biasanya pada pemakaian jangka lama.
1. Menghitung cairan
Menghtung Balance Cairan
TPM = Total Vol infuse (cc) x Factor Tetesan
Lama waktu penginfusan(menit )
Factor tetesan
Makro 1 cc = 60 tetes
: 1000+500+150
:1650 ml
55
Rumus hitung cairan
b. Dilling : Da = (n/20) x Dd
c. Cowling : Da = ((n+1)/24) x Dd
Berat Badan (BB dewasa 70 kg)
a. Clark : Da = (Ba/Bd) x Dd
b. Augsberger :
56
Dosis Dewasa x Berat anak (Ponds)
50
1 Ponds = 2,2 kg
Rumus: M1 x V1 = M2 x V2
Contoh: akan dibuat larutan Saflon 2% sebanyak 200 ml dengan sediaan larutan 20%.
Ml = 199 ml
Rumus: 1:9
Contoh: Ceftriaxon 0,1cc dan aquades 0,9 cc dalam spuit 1cc disuntikkan dengan
undulasi 0,5-1 cm dan tunggu selama 15 menit hasilnya positif bila undulasi
Rumus: Sistolik + Diastolik
2
Ditahan selama 15 menit dan hasilnya positif bila dalam lingkaran 5cm terdapat lebih
57
6. Perhitungan jumlah pemberian o2
Rumus: Unit Yg Diperlukan
Unit yg tersedia dalam ml
Contoh: Terdapat cairan PPD dalam vial 4cc dengan kandungan obat 1 ml= 50 unit
Disuntikan IC dengan pembacaan hasil sesudah 24-72 jam. Untuk ATS diberikan 300
Contoh: Usia 20 tahun denyut nadi maksimalnya 200x/menit (saat olahraga stop
9. Perhitungan BB Ideal
Rumus: BB x 100%
TB – 100
Rumus (Bocca):
58
TB -100x 1 Kg (Wanita TB 150cm)
(170-100)-10%=70-7 Kg (70×10%)= 63 Kg
Mata (E):
Motorik (m):
6: Mengikuti perintah
5: Melokalisir nyeri
4: Menghindari nyeri
3: Fleksi abnormal
2: Ekstensi abnormal
Verbal (V):
5: Orientasi baik
59
2: Mengerang
12. Tajam penglihatan
6/6 : Bisa membaca dengan benar huruf pada Snelen Chart dan orang
3/60 : Hanya bisa melihat dan menentukan jumlah jari dengan benar
1/300 : Hanya bisa melihat lambaian tangan pada jarak 1m, orang normal
300m.
0 : Buta total
Lateralisasi ke
- telinga sakit Memanjang Tuli konduktif
60
1 : denyutan berkurang dan sulit diraba
Dewasa: 400-500cc
17. Pemberian Suction
Usia Ukuran
Neonatus 6-8 Fr
24 bulan 10 Fr
4-7 tahun 12 Fr
61
10-12 tahun 14 Fr
Dewasa 12-16 Fr
62