PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
protein dalam sel darah merah yang mengangkut oksigen dan nutrisi lainnya ke
sel-sel lainnya dalam tubuh. Sekitar 100.000 bayi di seluruh dunia terlahir dengan
diwariskan dengan cara yang sama. Penyakit ini diturunkan oleh orangtua yang
Seorang anak yang mewarisi satu gen mutasi disebut pembawa atau
carrier, atau yang disebut juga dengan thalassemia trait (sifat thalassemia).
Kebanyakan pembawa ini hidup normal dan sehat. Anak yang mewarisi dua sifat
gen, di mana satu dari ibu dan satu dari ayah, akan mempunyai penyakit
thalassemia. Jika ibu dalam keadaan normal dan ayah pembawa maka,
kemungkinan anak mewarisi dua sifat gen, atau dengan kata lain mempunyai
gejala penyakit ini pada usia dua tahun pertama. Anak-anak ini terlihat pucat, lesu
1
terlambat.Tanpa perawatan medik, limpa, jantung dan hati menjadi membesar. Di
samping itu, tulang-tulang tumbuh kecil dan rapuh. Gagal jantung dan infeksi
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
thalasemia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Defenisi Thalasemia
diturunkan secara resesif, secara molekuler dibedakan menjadi thalasemia alfa dan
beta, sedangkan secara klinis dibedakan menjadi thalasemia mayor dan minor
penyakit anemia hemolitik dimana terjadi kerusakan sel darah merah didalam
pembuluh darah sehingga umur eritrosit menjadi pendek kurang dari 120 hari
(Ngastiya:2005).
Indonesia dan Italia. 6 – 10 dari setiap 100 orang Indonesia membawa gen
produksi globin pada hemoglobin. Dimana terjadi kerusakan sel darah merah di
dalam pembuluh darah sehingga umur eritrosit menjadi pendek (kurang dari 100
(hemoglobinopatia).
3
B. Macam-Macam thalasemia.
a) Thalassemia Minor
Penderita Thalassemia minor atau trait tampak seperti orang yang sehat
Thalassemia minor sudah ada sejak lahir dan akan tetap ada di sepanjang
hidupnya.
b) Thalassemia mayor
usia 3-8 bulan akan mulai terlihat akan adanya gejala anemia. Selain itu
juga bisa muncul gejala lain seperti jantung berdetak lebih kencang dan
facies cooley.
Facies cooley adalah ciri khas thalassemia mayor, yakni batang hidung
masuk ke dalam dan tulang pipi menonjol akibat sumsum tulang yang
C. ETIOLOGI
Adapun penyebab Thalasemia adalah sebagai berikut:
1. Gangguan genetik
4
2. Kelainan struktur hemoglobin
pendek (kurang dari 100 hari). Struktur morfologi sel sabit (thalasemia)
jauh lebih rentan untuk rapuh bila dibandingkan sel darah merah biasa.
dan lisis.
D. PATOFISIOLOGI
Hemoglobin normal adalah terdiri dari Hb-A dengan dua polipeptida rantai
alpha dan dua rantai beta. Pada beta thalasemia yaitu tidak adanya atau
meningkat dalam rantai alpha, tetapi rantai beta memproduksi secara terus-
5
polipeptida ini memudahkan ketidakstabilan dan endapan. Hal ini
Kelebihan pada rantai alpha ditemukan pada beta thalasemia dan kelebihan
rantai beta dan gama ditemukan pada alpha thalasemia. Kelebihan rantai
polipeptida ini mengalami presippitasi dalam sel eritrosit. Globin intra eritrosik
yang mengalami presipitasi, yang terjadi sebagai rantai polipeptida alpa dan
beta, atau terdiri dari hemoglobin tak stabil dalam smsum tulang,sehingga
E. MANIFESTASI KLINIS
a. Letargi
b. Tampak pusat
c. Lemah
d. sesak nafas
e. pembesaran limfa
F. KOMPLIKASI
a. Anemia berat
b. Hepatosplenomegali
6
d. Disfungsi organ
G. PENGOBATAN
a. Transfusi darah
hemoglobin normal.
Hemoglobin dalam sel darah merah adalah zat besi yang kaya
7
Dalam kasus yang paling parah, mungkin transplantasi sumsum
yang sehat
BAB III
A. PENGKAJIAN
1. Keturunan/Kewarganegaraan
2. Umur
Pada thalasemia mayor yang gejala klinisnya jelas, gejala tersebut telah
terlihat sejak anak berumur kurang dari 1 tahun. Sedangkan pada thalasemia
minor yang gejalanya lebih ringan, biasanya anak baru datang berobat pada
infeksi lainnya. Hal ini mudah dimengerti karena rendahnya Hb yang berfungsi
8
Sering didapatkan data mengenai adanya kecenderungan gangguan
terhadap tumbuh kembang sejak anak masih bayi, karena adanya pengaruh
hipoksia jaringan yang bersifat kronik. Hal ini terjadi terutama untuk
thalassemia mayor. Pertumbuhan fisik anak adalah kecil untuk umurnya dan
rambut pubis dan ketiak. Kecerdasan anak juga dapat mengalami penurunan.
5. Pola makan
sehingga berat badan anak sangat rendah dan tidak sesuai dengan usianya.
6. Pola aktivitas
Anak terlihat lemah dan tidak selincah anak usianya. Anak banyak tidur
atau istirahat, karena bila beraktivitas seperti anak normal mudah merasa lelah.
adanya faktor risiko thalassemia. Sering orang tua merasa bahwa dirinya sehat.
9
Apabila diduga faktor resiko, maka ibu perlu diberitahukan mengenai risiko
yang mungkin dialami oleh anaknya nanti setelah lahir. Untuk memestikan
adalah:
a. Anak biasanya terlihat lemah dan kurang bergairah serta tidak selincah
yaitu hidung pesek tanpa pangkal hidung, jarak kedua mata lebar, dan
e. Dada, pada inspeksi terlihat bahwa dada sebelah kiri menonjol akibat
dari normal. Ukuran fisik anak terlihat lebih kecil bila dibandingkan
10
pertumbuhan rambut pada ketiak, pubis, atau kumis. Bahkan mungkin
kronik.
i. Kulit, warna kulit pucat kekuning- kuningan. Jika anak telah sering
mendapat transfusi darah, maka warna kulit menjadi kelabu seperti besi
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
suplai oksigen.
dengan anoreksia.
penyakit lainnya.
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
11
Intervensi:
Rasional:Perubahantandavital,warnakulitdanmembranemukosamenunju
kkantandaperfusijaringan.
kadar oksigenasi.
suplai oksigen.
Intervensi :
otot.
12
c. Monitor TTV
dengan anoreksia
Intervensi :
otot.
c. Monitor TTV
13
d. Beri bantuan dalam ambulasi.
penyakit lainnya
Intervensi :
Intervensi :
14
Rasional :Menurunkan ansietas dan dapat meningkatkan kerjasama
penyakitnya.
pencetus.
15
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
adalah suatu penyakit kelainan darah bawaan yang menyebabkan sel darah merah
terbentuk sempurna. Akibatnya, tubuh tidak bisa membentuk sel darah yang
normal, sehingga sel darah merah mudah pecah dan terjadilah anemia.
B. SARAN
Thalasemia ini harus sudah didiagnosis sejak dini dan diharapkan kepada
penderita agar peduli terhadap penyakitnya. Karena gejala awalnya seperti anemia
biasa, maka gejala tersebut jangan diabaikan dan lakukan pengobatan sejak dini
yang jelas.
16
DAFTAR PUSTAKA
Philadelpia USA
Media Aesculapius.
17