Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENDAHULUAN

GAGAL GINJAL

1.1 Konsep Penyakit


1.1.1 Definisi
Gagal ginjal kronis merupakan gangguan fungsi renal yang progresif dan
irreversibel dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan
keseimbangan cairan dan elektrolit sehingga terjadi uremia Retensi uremia dan sampah
nitrogen lain dalam darah (Smeltzer & Bare, 2002). National Kidney Foundation
(NKF) mendefinisikan dampak dari kerusakan ginjal adalah sebagai kondisi
mikroalbuminuria/ over proteinuria, abnormalitas sedimentasi, dan abnormalitas
gambaran ginjal. Oleh karena itu, perlu diketahui klasifikasi dari drajat gagal ginjal
kronis untuk mengetahui tingkat prognosanya.
1.1.2 Etiologi
Menurut Black dan Hawks (2005) penyebab gagal ginjal kronik adalah
glomerulonefritis kronik, GGA, penyakit ginjalPolycistic, Obstruksi ginjal,
pyelonephritis yang berulang, dan nephrotoxin; penyakit-penyakit sistemik juga
menyumbang terjadinya GGK, seperti diabetes melitus, hipertensi, lupus
erythematous, polyarthritis, penyakit sickle cell dan amiloidosis
1.1.3
1.1.4 Manifestasi Klinis
1. Gagal ginjal kronis
Menurut perjalanan klinisnya:
a. Menurunnya cadangan ginjal pasien asimtomatik, namun GFR dapat menurun
hingga 25% dari normal
b. Insufisiensi ginjal, selema keadaan ini pesien mengalami poliuria dan nokturia,
GFR 10% hingga 25% dari normal, kadar creatnin serum dan BUN sedikit
meningkat diatas normal.
c. Penyakit ginjal stadium akhir (ESRD) atau sindrom uremik
(lemah,letargi,anoreksia,mual munta,noktria,kelebihan volume cairan(volume
overload), neuropati perifer,pruritus, uremic frost perakarditis, kejang-kejang
sampai koma), yang di tandai dengan GFR kurang dari 5-10 ml/menit kadar
serum dan BUN meningkat tajam, dan terjadi perubahan biokimia dan gejala yang
komplek.
Gejala komplikasinnya antara lain, hipertensi,anemia, osteodistrofi renal, payah
jantung, asidosis metabolik, gangguan keseimbangan elektrolit (sodium,kalium,
khlorida).
2. Gagal ginjal akut
Perjalanan klinis gagal ginjal akut biasanya dibagi manjadi 3 stadium:
Oliguria, dieresis, dan pemulihan. Pembagian ini pakai pada penjelasan dibawah ini,
tetapi harus di ingat bahwa gagal ginjal akut azotemia dapat saja terjadi saat keluaran
urine lebih dari 400ml/24 jam
a. Stadium oliguri
Oliguri timbul dalam waktu 24-48 jam sesudah trauma dan disertai azotemia.
b. Stadium deuresis
- Stadium GGA dimulai bila keluaran urine lebih dari 400ml/hari
- Berlangsung 2-3 minggu
- Pengeluaran urin harian jarang melebih 4 liter, asalkan pasien tidak
mengelami hidrasi yang berlebihan
- Tingginya kadar urea darah
- Kemungkinanan mendertiakekurangan kalium, natrium, dan air.
c. Stadium penyembuhan
Stadium penyembuhan GGA berlangsung sampai satu tahun,dan selama itu
anemia dan kemampuan pemekatan ginjal sedikit demi sedikit membaik.
1.1.5 Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
 Laboratorium darah : BUN, Kreatinin, elektrolit (Na, K, Ca, Phospat), Hematologi
(Hb, trombosit, Ht, Leukosit), protein, antibody (kehilangan protein dan
immunoglobulin).
 Pemeriksaan Urin
Warna, PH, BJ, kekeruhan, volume, glukosa, protein, sedimen, SDM, keton, SDP,
TKK/CCT.
2. Pemeriksaan EKG
Untuk melihat adanya hipertropi ventrikel kiri, tanda perikarditis, aritmia, dan
gangguan elektrolit (hiperkalemi, hipokalsemia).
3. Pemeriksaan USG
Menilai besar dan bentuk ginjal, tebal korteks ginjal, kepadatan parenkim ginjal,
anatomi system pelviokalises, ureter proksimal, kandung kemih serta prostate.
4. Pemeriksaan Radiologi
Renogram, Intravenous Pyelography, Retrograde Pyelography, Renal Aretriografi dan
Venografi, CT Scan, MRI, Renal Biopsi, pemeriksaan rontgen dada, pemeriksaan
rontgen tulang, foto polos abdomen.

1.1.6 Penatalaksanaan

Penatalaksanaan terhadap gagal ginjal meliputi :

1. Restriksi konsumsi cairan, protein, dan fosfat.


2. Obat-obatan : diuretik untuk meningkatkan urinasi; alumunium hidroksida untuk
terapi hiperfosfatemia; anti hipertensi untuk terapi hipertensi serta diberi obat
yang dapat menstimulasi produksi RBC seperti epoetin alfa bila terjadi anemia.
3. Dialisis ; dapat dilakukan untuk mencegah komplikasi gagal ginjal akut yang
serius, seperti hiperkalemia, perikarditis dan kejang. Perikarditis memperbaiki
abnormalitas biokimia ; menyebabkan caiarn, protein dan natrium dapat
dikonsumsi secara bebas ; menghilangkan kecendurungan perdarahan ; dan
membantu penyembuhan luka.
4. Transplantasi ginjal (Reeves, Roux, Lockhart, 2001)
5. Penanganan hiperkalemia ; Keseimbangan cairan dan elektrolit merupakan
masalah utama pada gagal ginjal akut ; hiperkalemia merupakan kondisi yang
paling mengancam jiwa pada gangguan ini. Oleh karena itu pasien dipantau akan
adanya hiperkalemia melalui serangkaian pemeriksaan kadar elektrolit serum
( nilai kalium > 5.5 mEq/L ; SI : 5.5 mmol/L), perubahan EKG (tinggi puncak
gelombang T rendah atau sangat tinggi), dan perubahan status klinis. Pningkatan
kadar kalium dapat dikurangi dengan pemberian ion pengganti resin (Natrium
polistriren sulfonat [kayexalatel]), secara oral atau melalui retensi enema.
6. Mempertahankan keseimbangan cairan ; Penatalaksanaan keseimbanagan cairan
didasarkan pada berat badan harian, pengukuran tekanan vena sentral, konsentrasi
urin dan serum, cairan yang hilang, tekanan darah dan status klinis pasien.
Masukkan dan haluaran oral dan parentral dari urine, drainase lambung, feses,
drainase luka dan perspirasi dihitung dan digunakan sebagai dasar untuk terapi
penggantia cairan.

1.2 Konsep Asuhan Keperawatan


1.2.1 Pengkajian
1. Keluhan Utama
Keluhan sangat bervariasi, terlebih jika terdapat penyakit sekunder yang menyertai.
Keluhan bisa berupa urin output yang menurun dari oliguria-anuria, penurunan
kesadaran karena komplikasi pada sistem sirkulasi-ventilasi, anoreksia, mual dan
muntah, diaforesis, fatigue, napas berbau urea, dan pruritus.
2. Riwayat Penyakit Sekarang
keluhan anoreksia, mual, kenaikan berat badan, atau edema, penurunan output urin,
perubahan pola napas, perubahan fisiologis kulit dan bau urea pada napas.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Kaji riwayat penyakit terdahulu seperti penyakit ISK, payah jantung, penggunaan
obat-obat berlebihan, diabetes melitus, hipertensi atau batu saluran kemih
4. Pemeriksaan Range Of System (B1-B6)
,1.2.2 Diagnasa Keperawatan
Diagnosa keperawatan pada penyakit gagal ginjal kronis menurut NANDA (2015-
2017) yaitu :
1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan
ventilasiperfusi,
2. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi,
3. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan hipertensi,
4. diabetesmelitus, Nyeri akut berhubungan dengan agen cederabiologis,
5. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
kurang asupan makanan,
6. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan statuscairan,
7. Intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai
dan kebutuhan oksigen, tirahbaring.
1.2.3 Intervensi Keperawatan

Intervensi keperawatan yang dirumuskan untuk mengatasi masalah


keperawatan pada klien dengan gagal ginjal kronis (NANDA, NIC, NOC) :Diagnosa
Keperawatan, Gangguan pertukaran gas b/d ketidakseimbangan ventilasi perfusi,
Definisi:Kelebihan atau kekurangan dalam oksigenasi dan atau pengeluaran
karbondioksida di dalam membran kapiler alveoli Batasan karakteristik, Gangguan
penglihatan, PenurunanCO2, Takikardi, Hiperkapnia, Somnolen, Iritabilitas, Hypoxia,
Dyspnoe, AGDabnormal, Sianosis, warnakulit abnormal (pucat, kehitaman),
Hipoksemia, sakit kepala ketikabangun, pola pernafasan abnormal, diaforesis,
gelisah,konfusinapas cuping hidung, pH arteri abnormal,Faktor faktor yang
berhubungan,ketidakseimban gan perfusi ventilasi, perubahan membran kapiler-
alveolar.
NOC : Respiratory Status:Gasexchange, Respiratory Status:ventilation, Vital
Sign Status, Kriteria Hasil :Mendemonstras ikan peningkatan ventilasi dan oksigenasi
yang adekuat, Memelihara kebersihan paru paru dan bebas dari tanda tanda distress
pernafasan, Mendemonstrasikan batuk Efektif dan suara nafas yang bersih,Tidak ada
sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah,
tidak ada pursedlips),anda tanda vital dalam rentang normal.
NIC : Airway Management, Bukajalannafas,gunakan teknik chin lift atau jaw
thrust bilaperlu, Posisikan pasien untukmemaksimalkanventilasi,
Identifikasipasienperlunya pemasanganalat jalannafasbuatan, Pasang mayo bilaperlu,
Lakukan fisioterapi dada jikaperlu, Keluarkan sekret dengan batuk atausuction,
Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan, Lakukan suction pada mayo,
Berikan bronkodilator bilaperlu, Berikan pelembabudara, Atur intake untuk cairan
mengoptimalkan keseimbangan,Monitor respirasidan status O2,Respiratory
MonitoringMonitor rata –rata, kedalaman, irama dan usaharespirasi,Catatpergerakan
dada,amati kesimetrisan, penggunaanotot tambahan, retraksi ototsupraclaviculardan
intercostal,Monitor suara nafas, sepertidengkur,Monitor pola nafas : bradipena,
takipenia, kussmaul, hiperventilasi, cheyne stokes,biot,Catat lokasitrakea,Monitor
kelelahan ototdiagfragma(gerakan paradoksis),Auskultasi suara nafas, catat area
penurunan / tidak adanya ventilasi dan suaratambahan,TentukanKebutuhan
suctiondengan mengauskultasi crakles dan ronkhi pada jalan napasutama,Auskultasi
suara paru setelah tindakan untuk mengetahuihasilnya.Kelebihan volume cairan
berhubungan gangguan mekanisme regulasi, kelebihan volume cairan berhubungan
gangguan mekanisme regulasi.
Definisi : Retensi cairan isotomik meningkat Batasan karakteristik, Berat
badan meningkatpada waktu yang ingkat, Asupanberlebihan dibanding output,
Tekanandarah berubah, tekanan arteri pulmonalis berubah kebingungan, peningkatan
CVP, Distensi vena jugularis, Perubahanpada, pola nafas, dyspnoe/sesak nafas,
orthopnoe, suara nafas abnormal(Rales atau crakles), kongestikemace tan paru, pleural
effusion, Hb dan hematokrit menurun, perubahan elektrolit, khususnya perubahanberat
jenis, Suara jantung S3, Reflek hepatojugular positif, Oliguria, azotemia, Perubahan
status mental, kegelisahan, kecemasan, Faktor-faktor yang berhubungan, Mekanisme
pengaturan melemah, Asupancairan berlebihan.
NOC Electrolitand acid base balance,Fluidbalance, Hidration, Kriteria
Hasil:Terbebasdari edema, efusi, anaskara, Bunyi nafasbersih, tidak
adadyspneu/ortopneu, Terbebas dari distensi vena jugularis,reflek hepatojugular (+),
Memelihara tekanan vena sentral,tekanan kapiler paru, output jantung dan vital sign
dalam batas normal, Terbebas dari kelelahan, kecemasanataukebingungan Menjelaskan
indikator kelebihan cairan.
NICF luid management Timbang popok/pembalut jika
diperlukan,Pertahankan catatan intake dan output yang akurat, Pasang urin kateter jika
diperlukan,Monitor hasil Lab yang sesuai dengan retensi cairan (BUN ,Hmt ,
osmolalitas urin),Monitorstatus hemodinamik termasuk CVP, MAP, PAP, dan
PCWP,Monitor vitalsign,Monitor indikasi retensi / kelebihan cairan (cracles, CVP ,
edema, distensi vena leher,asites),Kaji lokasi dan luas edema,Monitor masukan
makanan cairan dan hitung intake kaloriharian,Monitor status Nutrisi, berikan diuretic
sesuai Interuksi batasi masukan cairan pada keadaan, hiponatrermi dilusi dengan serum
Na < 130 mEq/l, Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul memburuk, fluid
monitoring tentukan riwayat jumlah dan tipe intake cairan dan eliminasi, Tentukan
kemungkinan faktor resiko dari ketidak seimbangan cairan (Hipertermia,terapi diuretik,
kelainan renal, gagal jantung, diaporesis, disfungsi hati, dll), Monitor beratbadan,
Monitor serum dan elektroliturine, Monitor serum dan osmilalitasurine, Monitor BP,
HR, dan RR, monitor tekanan darah orthostatik dan perubahan irama jantung, monitor
parameter hemodinamik infasif, Catat secara akutar intake danoutput, Monitor adanya
distensi leher, rinchi, eodem perifer dan penambahan BB, Monitor tanda dan gejala
dariodema, ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan hipertensi,
diabetesmelitus.Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan
denganhipertensi, diabetesmelitus.Faktoryangberhubungan:kesehatan. Batasan
karakteristik:tidak adanadi, perubahan fungsi motorik, perubahan karakteristik kulit
(warna, elastisitas, rambut, kelembapan, kuku,sensasi, suhu), perubahan
tekanandarahdiektremitas, CRT >3detik, klaudikasi, warna tidak kembali ketungkai
saat tungkai diturunkan, kelambatan penyembuhan lukaperifer, penurunannadi, edema,
nyeri ektremitas,buitfemoral, pemendekan jarak total yang ditempuh dalam ujiberjalan
enammenit, pemendekan jarakbebasnyeri yang ditempuh dalam uji berjalan enammenit,
perestesia, warna kulitpucat saat elevasi, kurang pengetahuan tentang faktor pemberat
(mis. Merokok, gaya hidup monoton, trauma, obesitas, asupan garam, imobilitas),
kurang pengetahuan tentangproses penyakit (mis. Diabetes melitus, hiperlipidemia),
diabetes melitus, hipertensi.
NOC Tekanan sistol Circulationn status,tissue perfusion: cerebral Kriteria
hasil : mendemontrasikan status sirkulasi yang ditandai dengan membuat keputusan
dengan benar dan diastol dalam rentang yang diharapkan tidak ada otrostatik
hipertensi,tidak ada tanda-tanda peningkatan intrakranial (tidak lebih dari 15
mmHg),mendemonstrasikan kemampuan kognitif yang ditandai dengan: berkomunikasi
dengan jelas dan sesuai dengan kemampuan,menunjukan perhatian, konsentrasidan
orientasi,memproses informasi,instruksikan keluarga untuk mengobservasikulit jika ada
isi atau laserasi.
NIC Peripheral sensation management (manajemen sensasi perifer)monitor
adanya daerah tertentu yangg hanya peka terhadap panas/dingin/tajam/tumpul, monitor
adanya paretese, instruksikan keluarga
untuk mengobservasi kulit jika ada isi ataulaserasi,gunakan sarung tangan untuk
proteksi,batai gerakan padakepala, leher dan punggung,monitor kemampuan BAB
,kolaborasi pemberian analgetik ,monitor adanya tromboplebitis
Definisi :Nyeri akut berhubungan dengan fatigue nyeri sendisensori yang
tidak menyenangkan dan pengalaman emosional yang muncul secara aktual atau
potensial kerusakan jaringan atau menggambarkan adanya kerusakan (Asosiasi Studi
Nyeri Internasional): seranganmendadak atau pelan intensitasnya dari ringan sampai
berat yang dapat diantisipasi dengan akhir yang dapat diprediksi dan dengan durasi
kurang dari 6 bulan.Batasan karakteristik :Laporan secara verbal ataunonverbal,
faktadari observasi, posisiantalgic untuk menghindari nyerigerakan
melindungi,tingkahlaku berhati-hati, muka topeng, gangguan tidur (mata sayu, tampak
capek, sulit ataugerakan kacau, menyeringai), Terfokus pada dirisendiri,
fokusmenyempit (penurunan persepsi waktu, kerusakan proses berpikir, penurunan
interaksi dengan orang dan lingkungan), Tingkah laku distraksi, contoh: jalan-jalan,
menemui orang lain dan/atau aktivitas, aktivitasberulang-ulang), Respon autonom
(seperti diaphoresis, perubahan tekanan darah, perubahannafas, nadi dan dilatasi pupil),
perubahan autonomicdalam tonus otot (mungkin dalam rentang dari lemah kekaku),
tingkah laku ekspresif(contoh: gelisah, merintih, menangis, waspada, iritabel, nafas
panjang/berkeluhkesah), Perubahandalam nafsu makan dan minumfaktor yang
berhubungan :Agen cedera (mis.Biologi, kimiawi,psikologis, fisik).
NOC Pain Level, Paincontrol, Comfortlevel, Kriteria Hasil
:mampumengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik
nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)melaporkan bahwa nyeri
berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri,mampumengenali nyeri (skala,
intensitas, frekuensi dan tandanyeri), menyatakanrasa nyaman setelah nyeri
berkurang,tanda vital dalam rentang normal.
NIC :Pain Management lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan factor presipitasi,observasi
reaksi non verbal dari ketidaknyamanan,gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk
mengetahui pengalaman nyeri pasien,kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri,
evaluasi pengalaman nyeri masa lampau,evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan
lain tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau,bantu pasien dan keluarga
untuk mencari dan menemukan dukungan,kontrol lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri seperti suhu pengobatan nyeri secara teratur ruangan,
pencahayaan dan kebisingan,kurangi faktor presipitasi nyeri,pilih dan lakukan
penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi daninter personal),Kaji tipe dan
sumbernyeri untuk menentukan intervensi,ajarkan tentang teknik non
farmakologi,berikan analgetik untuk mengurangi nyeri,evaluasi keefektifan
kontrolnyeri,tingkatkan istirahat,kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan
tindakan nyeritidak berhasil,monitor penerimaan pasiententang manajemen nyeri,
analgesic administrationtentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat nyeri
sebelum pemberianobat, cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, danfrekuensi,
cek riwayatalergi, pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari analgesik ketika
pemberian lebih darisatu, tentukan pilihan analgesik tergantung tipe dan beratnya
nyeritentukananalgesik pilihan, rute pemberian, dan dosisoptimal, pilihrute pemberian
secaraIV, IMuntuk, monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberiananalgesik
pertamakali, berikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri hebat, evaluasi
efektivitas analgesik, tanda dan gejala (efeksamping), ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan nausea, vomitus, mual dan muntah
pucat.
Definisi :Intake nutrisi tidak cukup untuk keperluan metabolisme tubuh.
batasan karakteristik :berat badan 20% atau lebih di bawahideal, dilaporkan adanya
intake makanan yang kurang dari RDA (Recomended DailyAllowance),
membranmukosa dankonjungtiva, suarausus, kelemahanotot yangdigunakan
untukmenelan/mengunyah, luka,inflamasi pada rongga mulut, mudah merasa
kenyang,sesaat setelah mengunyah makanan, dilaporkanatau fakta adanya kekurangan
makanan, dilaporkan adanyaperubahan sensasirasa, perasaan ketidakmampuan untuk
mengunyah makanan, miskonsepsi, kehilangan BB denganmakanan cukup, keengganan
untukmakan, krampada abdomen, tonus ototjelek, nyeri abdominaldengan atautanpa
patologi, kurangberminat terhadap makanan, pembuluhdarah kapiler mulai rapuh, Diare
danatau steatorrhea, kehilangan rambut yang cukupbanyak (rontok), hiperaktif,
kurangnya informasi,misinformasi, faktor-faktor yang berhubungan : ketidakmampuan
pemasukan atau mencerna makanan atau mengabsorpsi zat-zat gizi berhubungan
dengan faktor biologis, psikologisatau ekonomi.
NOC Nutritional Status :food andfluid, Intake, Nutritional Status:nutrien,
Weightcontrol, Kriteria Hasil :Adanyapeningkatan berat badan sesuaidengan tujuan,
berat badan ideal sesuai dengantinggi badan, mampumengidentifikasi kebutuhan
nutrisi, Tidak ada tanda tandamalnutrisi, Tidak terjadi penurunanberatbadan yang
berarti.
NIC Nutrition Management kaji adanyaalergi makanan, kolaborasi dengan
ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dannutrisi yang dibutuhkanpasien, anjurkan
pasien untuk meningkatkan intakeFe, anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan
vitaminC, berikan substansigula, yakinkan diet yang dimakanmengandung tinggi serat
untuk mencegahkonstipasi, berikan makanan yang terpilih (sudah
dikonsultasikandengan ahligizi), ajarkan pasien bagaimana membuat catatanmakanan
harian, Monitor jumlah nutrisi dan kandungankalori, berikan informasi tentang
kebutuhan nutrisi, kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yangdibutuhkan.
Nutrition monitoringBB pasien dalambatas normal, Monitor adanya penurunan
beratbadan, Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan, Monitor
interaksianak atau orangtua selama makan, monitorlingkungan selamamakan,
Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidakselama jammakan, monitor kulit keringdan
perubahanpigmentasi, monitor turgorkulit, monitor kekeringan, rambut kusam,
danmudah patah, monitor mual danmuntah, monitorkadaralbumin, total protein, Hb,
dan kadarHt, monitormakanan kesukaan, monitor pertumbuhan dan perkembangan,
monitor pucat, kemerahan, dan kekeringanjaringan konjungtiva, monitor kalori
danintake nuntrisi, Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dancavitas
oral, Catat jika lidahberwarna magenta,scarlet.Kerusakan integritas kulit berhubungan
dengan pruritas,Penurunan sirkulasi
Defenisi: perubahan/gangguan epidermis dan/ atau dermis.Batasan
karakteristik:Kerusakan lapisankulit, gangguan permukaankulit, Invasistruktur tubuh,
faktor berhubungan dengan :Perubahan status cairan, perubahan turgor, kondisi
ketidakseimbangan nutrisi.
NOC TissueIntegrity:SkinandMucous Membraneskriteria Hasil Integritas
kulit yang baik bisa dipertahankan (sensasi, elastisitas, temperatur, hidrasi, pigmentasi),
tidak ada luka/lesi pada kulit, perfusi jaringan baik, menunjukkan pemahaman dalam
proses perbaikan kulit dan mencegah terjadinya cederaberulang, Mampu
melindungikulit danmempertahankan kelembaban kulit danperawatan alami.
NIC Pressure ManagementAnjurkan pasien untuk menggunakan pakaian
yanglonggar, hindari kerutan padaa tempattidur, Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih
dankering, mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap dua jamsekali, monitor kulit
akan adanya kemerahan, oleskan lotion atau minyak/baby oil pada derah yangtertekan,
monitor aktivitas dan mobilisasipasien, monitor aktivitas dan mobilisasipasien, monitor
status nutrisi pasien.Intoleransi aktifitas berhubungan dengan penurunan HB dan
oksihemoglobin.
Definisi : Ketidakcukupan energi secara fisiologis maupun psikologis untuk
meneruskan atau menyelesaikan aktifitas yang diminta atau aktifitas sehari hari.Batasan
karakteristik :melaporkan secara verbal adanya kelelahanatau kelemahan, respon
abnormaldari tekanandarah atau nadi terhadap aktifitas, perubahanEKG yang
menunjukkan aritmia atau iskemia, adanya dyspneu atau ketidaknyamanan saat
beraktivitas, for factor yang berhubungan:tirah baring atauimobilisasi, kelemahan
menyeluruh, ketidakseimbangan antara suplei oksigen dengankebutuhan, gaya hidup
yang dipertahankan.
NOC Energy conservation, Activity tolerance Self Care :ADLs Kriteria Hasil:
berpartisipasi dalamaktivitas fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah, nadi
danRR, mampumelakukan aktivitas sehari hari (ADLs) secara mandiri,tanda-tanda
vitalnormal, Energypsikomotor baiklevelkelemahan baik, mampuberpindah: dengan
atau tanpa bantuan, statuskardiopulmonal adekuat, Sirkulasi statsu baikatatusrespirasi:
pertukaran gas dan ventilasi adekuat
NIC Energy Managementobservasi adanya pembatasan kliendalam
melakukanaktivitas, dorong anal untuk mengungkapkan perasaan terhadapketerbatasan,
kaji adanya factor yang menyebabkankelelahan,monitor nutrisi dan sumber energi
yangadekuat, monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan emosi secaraberlebihan,
monitor respon kardivaskulerterhadap aktivitas, Monitor pola tidurdan lamanya
tidur/istirahat pasien, Activity TherapyKolaborasikan dengan tenaga Rehabilitasi
Medik dalammerencanakan progran terapi yangtepat, bantu klien untuk
mengidentifikasiaktivitas yang mampudilakukan, bantu untukmemilih aktivitas
konsisten yangsesuai dengan kemampuan fisik, psikologi dansocial, bantu untuk
mengidentifikasi dan mendapatkan sumber yang diperlukan untuk aktivitas
yangdiinginkan, bantu untukmendapatkan alat bantuan aktivitas seperti kursi roda,krek,
bantu untuk mengidentifikasiaktivitas yangdisukaibantu klien untuk membuat
jadwallatihandiwaktu luang, bantu pasien/keluarga untukmengidentifikasi kekurangan
dalam beraktivitas, sediakan penguatan positif bagi yangaktif beraktivitas, bantu pasien
untuk mengembangkanmotivasi diri danpenguatan, monitor respon fisik, emoi, social
dan spiritual.

DAFTAR PUSTAKAAmin,
H. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan Nanda Nic-
Noc. Mediaction : Yogyakarta
Badan Litbangkes. Suyono, S. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Balai Penerbit
FKUI : Jakarta
.Engram, B. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah Vol.1. EGC :
JakartaHerdman H. 2015. Nanda Internasional IncDiagnosa Keperawatan :
Definisi dan Klasifikasi2015-2017, EGC : Jakarta.J
oann dan Diane. 2002. Keperawatan Medikal Bedah Buku Saku dari Brunner dan
Suddar. EGC : Jakarta.
LeMone, Priskila, 2016. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah : Gangguan
Eliminasi.EGC : Jakarta.
Prabowo E. 2014. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Sistim Perkemihan. Nuha Medika :
Yogyakarta.
Riskesdas. 2013. Infodatin Situasi Penyakit Ginjal Kronis. Jakarta.
Smeltzer dan Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner dan Suddar.
EGC : Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai