Anda di halaman 1dari 13

TUGAS

KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN 1


Komunikasi Sosial dan Komunikasi Budaya pada Suku Batak

Dosen Pengampu : Mery Tania,S.Kep.,Ners.,M.Kep

Disusun oleh :

Kelompok 4 :

1. Sindy Nabilla – 88201015


2. Lely Mara Utami – 88200210  
3. Anggita Heryani – 88200038 
4. Alif – 88200203
5. Rachman Taofik – 88200205

Fakultas Ilmu Keperawatan

Universitas Adirajasa Reswara Sanjaya.

2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

     Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
kami limpahkan kepada baginda tercinta kita, Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
nantikan syafa’at nya dihari akhir nanti.

     Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan rahmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas “Komunikasi Sosial dan Komunikasi Budaya pada Suku
Batak”.

     Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, makalah ini
mengharapkan kritik serta saran dari dosen maupun pembaca, supaya makalah ini nantinya
dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan
pada makalah ini penulis mohon maaf sebesar-besarnya.

     Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen
mata kuliah ini yang telah memberikan kami tugas dan membimbing kami dengan baik.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Bandung, 25 Mei 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .........................................................................................................2
DAFTAR ISI ........................................................................................................................3
BAB I
PENDAHULUAN ...............................................................................................................4
A. Latar Belakang .........................................................................................................4
B. Tujuan ......................................................................................................................4
C. Rumusan Masalah ....................................................................................................5
D. Manfaat ....................................................................................................................5

BAB II
PEMBAHASAN ..................................................................................................................6
A. Pengertian Komunikasi ............................................................................................6
B. Komunikasi Sosial ...................................................................................................6
1. Pengertian Komunikasi Sosial ...........................................................................6
2. Fungsi Komunikasi Sosial .................................................................................6
C. Komunikasi Budaya .................................................................................................7
1. Pengertian Komunikasi Budaya .........................................................................7
2. Fungsi Komunikasi Budaya ...............................................................................7
D. Suku Batak ...............................................................................................................8
E. Kebudayaan Batak ...................................................................................................8
1. Sub Suku Batak ..................................................................................................8
2. Pernikahan dengan Sepupu ................................................................................9
3. Martarombo ........................................................................................................9
4. Larangan Menikahi Satu Marga .........................................................................9
5. Sistem Kemasyarakatan .....................................................................................9
F. Letak Geografis .......................................................................................................10
G. Komunikasi Suku Batak ..........................................................................................10

BAB III
PENUTUP ...........................................................................................................................12
A. Kesimpulan .............................................................................................................12
B. Saran ........................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................13

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Komunikasi adalah salah satu wujud kebudayaan. Sebab, komunikasi hanya bisa
terwujud setelah sebelumnya ada suatu gagasan yang akan dikeluarkan oleh pikiran
individu. Jika komunikasi itu dilakukan dalam suatu komunitas, maka menjadi sebuah
kelompok aktivitas (kompleks aktivitas dalam lingkup komunitas tertentu).
Dan pada akhirnya, komunikasi yang dilakukan tersebut tak jarang membuahkan
suatu bentuk fisik misalnya hasil karya seperti sebuah bangunan. Bukankah bangunan
didirikan karena ada konsep, gagasan, kemudian didiskusikan (dengan keluarga,
pekerja atau arsitek) dan berdirilah sebuah rumah. Maka komunikasi, nyata menjadi
sebuah wujud dari kebudayaan. Dengan kata lain, komunikasi bisa disebut sebagai
proses budaya yang ada dalam masyarakat.
Dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi merupakan suatu tindakan yang
memungkinkan kita mampu menerima dan memberikan informasi atau pesan sesuai
dengan apa yang kita butuhkan. Secara teoritis, tindakan komunikasi berdasarkan
pada konteks terbagi menjadi beberapa macam, yaitu konteks komunikasi
interpersonal, komunikasi intrapersonal, komunikasi kelompok, komunikasi
organisasi, dan komunikasi massa. Jika di lihat dari beberapa konteks komunikasi di
atas, konteks komunikasi yang berhubungan atau sesuai dengan penelitian ini adalah
komunikasi organisasi.
Kebutuhan akan komunikasi diawali dengan asumsi bahwasannya komunikasi
berhubungan dengan kebutuhan manusia dan terpenuhinya kebutuhan berinteraksi
dengan sesamanya. Pada dasarnya ketika seseorang berkomunikasi dengan orang lain
berpotensi memunculkan kesenjangan (gap) diantara kedua belah pihak. Hal tersebut
disebabkan karena budaya setiap orang selalu berbeda dengan orang lain, bahkan
sekecil apapun perbedaanya.
Budaya yang berbeda memiliki sistem nilai, norma dan adat yang berbeda
pula. Oleh karena itu, perbedaan tersebut dapat mempengaruhi tujuan hidup tiap
individu. Dalam konteks komunikasi antar budaya ini, cara setiap orang
berkomunikasi sangat dipengaruhi oleh budayanya, mencakup bahasa, aturan dan
norma masing masing. Budaya bertanggung jawab atas segala pembedaharaan prilaku
komunikasi maupun makna yang dimiliki oleh orang. Perbedaan prilaku komunikasi
yang yang dimiliki orang yang berbeda budaya akan menimbulkan kesulitan dalam
berinteraksi.

B. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui Bagaimana Suku Batak
dalam melakukan Komunikasi dan berinteraksi satu sama lain terhadap sesama suku
maupun terhadap suku lain.

4
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, perumusan masalah dari makalah ini
adalah “Bagaimana Komunikasi Sosial dan Komunikasi Budaya pada Suku Batak”.

D. Manfaat
Makalah ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi para pembaca terutama
Mahasiswa dalam memahami tentang komunikasi social dan budaya, mengetahui
ilmu komunikasi khususnya di komunikasi budaya Suku Batak. Dapat menambah
minat baca mahasiswa untuk mengetahui serta mendalami komunikasi antar budaya,
serta memperkaya wawasan komunikasi antar budaya dan menambah khasanah
penelitian suku dan budaya yang ada di Indonesia.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah sebuah bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Secara etimologis, kata komunikasi
berasal dari bahasa latin “communicare” yang artinya “menyampaikan”.
Menurut asal katanya tersebut, arti komunikasi adalah proses penyampaian makna
dari satu entitas atau kelompok ke kelompok lainnya melalui penggunaan tanda,
simbol, dan aturan semiotika yang dipahami bersama.
Menurut sumber lain Komunikasi adalah "suatu proses ketika seseorang atau
beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan
menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain". Pada
umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh
kedua belah pihak.
Dari penjelasan tersebut, dapat dipahami bahwa pengertian komunikasi adalah
suatu aktivitas penyampaian informasi, baik itu pesan, ide, dan gagasan, dari satu
pihak ke pihak lainnya yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung.

Aktivitas komunikasi ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

1. Secara langsung, yaitu dengan lisan/verbal sehingga memudahkan kedua belah


pihak untuk saling mengerti.
2. Secara tidak langsung, yaitu melalui media tertentu, seperti bahasa tubuh,
tulisan, telepon, radio, dan lain sebagainya.
B. Komunikasi Sosial
1. Pengertian Komunikasi Sosial
Komunikasi sosial adalah Kegiatan komunikasi yang diaarahkan pada
pencapaian suatu situasi integrasi sosial. Komunikasi sosial juga merupakan suatu
proses pengaruh-mempengaruhi mencapai keterkaitan sosial yang dicita-citakan
antar individu yang ada di masyarakat.
Komunikasi sosial setidaknya mengisyaratkan bahwa komunikasi itu penting
untuk menbangun konsep diri kita, aktualisasi diri, kelangsungan hidup,
memperoleh kebahagian, terhindar dari tekanan dan ketegangan (lewat
komunikasi yang bersifat menghibur) dan mempunyai hubungan dengan orang
lain.

2. Fungsi Komunikasi Sosial


1. Pembentukan konsep diri
Pembentukan konsep diri adalah pandangan kita mengenai siapa diri
kita dan itu hanya bisa kita peroleh lewat informasi yang diberikan orang lain

6
kepada kita. Aspek-aspek konsep diri diantaranya : jenis kelamin, agama,
kesukuan, pendidikan, pengalaman, rupa fisik dan lain-lain. Identitas etnik
merupakan konsep penting atau unsur-unsur penting konsep diri.

2. Pernyataan eksistensi diri


Orang berkomunikasi untuk menunjukkan dirinya eksis. Inilah yang
disebut aktualisasi diri atau pernyataan eksistensi diri. Ketika berbicara, kita
sebenarnya menyatakan bahwa kita ada. Komunikasi sosial itu sendiri
bertujuan untuk integrasi bangsa dan sosial.

C. Komunikasi Budaya
1. Pengertian Komunikasi Budaya
Stewart L. Tubis mengatakan bahwa komunikasi antar budaya adalah
komunikasi antara orang-orang yang berbeda budaya. Pernyataan ini beranggapan
bahwa perbedaan cara hidup yang berkembang dan dianut oleh sekelompok orang
serta berlangsung dari generasi ke generasi.
Selain Stewart, Hamid Mowland juga berpendapat bahwa komunikasi antar
budaya sebagai human flow across national boundaries. Asumsi tersebut
merupakan sekelompok manusia yang menyebrangi lintas budaya. Seperti adanya
keterlibatan suatu konferensi internasional di mana bangsa-bangsa dari berbagai
negara berkumpul dan berkomunikasi satu sama lain.
Dengan kata lain, komunikasi antarbudaya ini akan terjadi ketika adanya
komunikasi antara orang-orang yang memiliki kebudayaan yang berbeda-beda
demi mencapainya suatu tujuan komunikasi yang sama serta terjalin interaksi
yang lancar pada hakekatnya.

2. Fungsi Komunikasi Budaya


Adapun beberapa fungsi dari komunikasi antarbudaya di antaranya :

 Menyatakan Identitas Sosial: Dengan adanya komunikasi antarbudaya,


individu tersebut dapat menunjukkan identitas sosialnya sendiri.
 Menyatakan Intergasi Sosial: Komunikasi antarbudaya dapat menyatukan
dan mempersatukan antar pribadi dalam interaksi tersebut.
 Menambah Pengetahuan: Komunikasi antarbudaya pun dapat memberikan
wawasan yang baru, bahkan wawasan yang belum pernah diketahui oleh
individu tersebut.
 Hubungan Interaksi: Selain itu, komunikasi antarbudaya juga dapat
menciptakan hubungan yang komplementer serta hubungan yang selaras.

Di dalam komunikasi antarbudaya pun juga terdapat fungsi sosial, di antaranya :

7
 Pengawasan: Pada umumnya, kegiatan komunikasi antarbudaya terjadi ketika
komunikator dan komunikan yang berbeda kebudayaan. Fungsi ini lebih
banyak digunakan oleh media masa.
 Penghubung: Komunikasi antarbudaya ini dapat juga dijadikan sebagai
jembatan bagi setiap individu yang memiliki kebudayaan yang berbeda.
Biasanya, Beda individu atau lebih akan menyampaikan presepsi mereka
yang berbeda-beda.
 Sosialisasi Nilai: Di sini, fungsi komunikasi antar budaya dapat memberikan
ajaran dan perkenalan nilai-nilai dari suatu kebudayaan suatu masyarakat
lain.
 Menghibur: Dalam hiburan pun juga ada kegiatan komunikasi antar budaya.
Hal ini dapat ditemukan seperti di saat menonton tarian, nyanyian, bahkan
drama sekaligus.

D. Suku Batak

Suku Batak merupakan salah satu suku bangsa terbesar di Indonesia,


berdasarkan sensus dari Badan Pusat Satistik pada tahun 2010. Nama ini merupakan
sebuah tema kolektif untuk mengidentifikasikan beberapa suku bangsa yang
bermukim dan berasal dari Pantai Barat dan Pantai Timur di Provinsi Sumatera Utara.
Suku bangsa yang dikategorikan sebagai Batak adalah Angkola, Karo, Mandailing,
Pakpak/Dairi, Simalungun, dan Toba. Batak adalah rumpun suku-suku yang
mendiami sebagian besar wilayah Sumatera Utara. Namun sering sekali orang
menganggap penyebutan Batak hanya pada suku Toba, padahal Batak tidak hanya
suku Toba.
Saat ini pada umumnya orang Batak menganut agama Kristen Protestan, Kristen
Katolik, dan Islam. Tetapi ada pula yang menganut kepercayaan tradisional yakni:
tradisi Malim (penganutnya disebut Parmalim) dan juga menganut kepercayaan
animisme, walaupun kini jumlah penganut kedua ajaran ini sudah semakin berkurang.
Identitas Batak populer dalam sejarah Indonesia modern setelah di dirikan dan
tergabungnya para pemuda dari Angkola, Mandailing, Karo, Toba, Simalungun,
Pakpak di organisasi yang di namakan Jong Batak tahun 1926, tanpa membedakan
Agama dalam satu kesepahaman: “Bahasa Batak kita begitu kaya akan Puisi,
Pepatah dan Pribahasa yang mengandung satu dunia kebijaksanaan tersendiri,
Bahasanya sama dari Utara ke Selatan, tapi terbagi jelas dalam berbagai dialek.
Kita memiliki budaya sendiri, Aksara sendiri, Seni Bangunan yang tinggi mutunya
yang sepanjang masa tetap membuktikan bahwa kita mempunyai nenek moyang yang
perkasa, Sistem marga yang berlaku bagi semua kelompok penduduk negeri kita
menunjukkan adanya tata negara yang bijak, kita berhak mendirikan sebuah
persatuan Batak yang khas, yang dapat membela kepentingan kita dan melindungi
budaya kuno itu”.

8
E. Kebudayaan Batak
1. Sub Suku Batak
Suku Batak terbagi atas beberapa sub bagian yaitu : Batak Toba, Batak
Simulangun, Batak Pak-Pak, Batak Mandailing/Angkola, dan Batak Karo.
2. Pernikahan dengan Sepupu
Ada istilah dalam suku Batak, pariban (sepupu) adalah rokkap (jodoh).
Sepupu disini bukan sembarang sepupu karena tidak semua sepupu bisa menikah.
Sepupu yang dimaksud adalah, kalau Anda perempuan, Anda bisa menikah
dengan anak laki-laki dari adik perempan ayah. Sedangkan kalau Anda laki-laki,
Anda bisa menikah dengan anak perempuan dari adik laki-laki ibu.

3. Martarombo
Silsilah atau Tarombo merupakan suatu hal yang sangat penting bagi orang
Batak. Bagi mereka yang tidak mengetahui silsilahnya akan dianggap sebagai
orang Batak kesasar (nalilu). Orang Batak diwajibkan mengetahui silsilahnya
minimal nenek moyangnya yang menurunkan marganya dan teman semarganya
(dongan tubu). Hal ini diperlukan agar mengetahui letak kekerabatannya
(partuturanna) dalam suatu klan atau marga.
Orang Batak senang martarombo alias bertutur dan mencari-cari hubungan
saudara satu dengan yang lainnya. Jadi, misalnya ketika bertemu dengan orang,
hal yang biasa ditanyakan adalah marganya apa, kemudian akan selalu berusaha
mencari hubungan pertalian dengan marganya sendiri. Yang terjadi adalah akan
hampir selalu ada hubungan saudara bila sesama orang Batak bertemu.

4. Larangan Menikahi Satu Marga


Buat orang Batak, terlarang untuk menikah dengan yang satu marga
dengannya ataupun tidak satu marga tapi masih saudara dalam silsilah. Jadi,
dalam adat Batak beberapa marga masih dianggap sebagai satu silsilah sehingga
dianggap sebagai saudara jadi tidak boleh menikah.
Ada kepercayaan di suku Batak jika menikahi satu Marga akan mendapat sial
dalam pernikahannya. Itu sebabnya, mengapa orang batak selalu melakukan
martarombo ketika pertama kali berkenalan.

5. Sistem Kemasyarakatan

 Hulahula/Mora adalah pihak keluarga dari isteri. Hula-hula ini menempati


posisi yang paling dihormati dalam pergaulan dan adat-istiadat Batak (semua
sub-suku Batak) sehingga kepada semua orang Batak dipesankan harus
hormat kepada Hulahula (Somba marhula-hula).
 Dongan Tubu/Hahanggi disebut juga Dongan Sabutuha adalah saudara
laki-laki satu marga. Arti harfiahnya lahir dari perut yang sama. Mereka ini
seperti batang pohon yang saling berdekatan, saling menopang, walaupun

9
karena saking dekatnya kadang-kadang saling gesek. Namun, pertikaian tidak
membuat hubungan satu marga bisa terpisah. Diumpamakan seperti air yang
dibelah dengan pisau, kendati dibelah tetapi tetap bersatu. Namun kepada
semua orang Batak (berbudaya Batak) dipesankan harus bijaksana kepada
saudara semarga. Diistilahkan, manat mardongan tubu.
 Boru/Anak Boru adalah pihak keluarga yang mengambil isteri dari suatu
marga (keluarga lain). Boru ini menempati posisi paling rendah sebagai
'parhobas' atau pelayan, baik dalam pergaulan sehari-hari maupun (terutama)
dalam setiap upacara adat. Namun walaupun berfungsi sebagai pelayan
bukan berarti bisa diperlakukan dengan semena-mena. Melainkan pihak boru
harus diambil hatinya, dibujuk, diistilahkan: Elek marboru.

F. Letak Geografis
Suku Batak sangat lekat dengan Kota Medan. Padahal Suku Batak sendiri awalnya
lebih banyak bermukim di daerah pegunungan, yakni daerah tapanuli, Toba atau
orang lebih sering mendengarnya Danau Toba. Namun, karena terus terjadinya
transmigrasi penduduk dari desa ke kota. Sekarang ini masyarakat suku Batak sudah
banyak juga yang mendiami kota-kota lain, salah satu yang paling banyak tersebar di
kota Medan dan kota-kota besar lainnya.

G. Komunikasi Suku Batak


Cara orang Batak berkomunikasi memang sudah tidak asing didengar dan
dipahami dalam konteks bersuara keras dan bernada tinggi, hal ini terjadi bukan lah
tanpa alasan. Dikarenakan suku batak asli dahulu nya berasal dan tinggal di daerah
pegunungan yang merupakan daerah tinggi dimana dahulu rumah asli suku batak
yakni rumah berbentuk panggung dan rumah penduduk sekitar masih sangat jarang
sekali serta daerah pegunungan yang dikenal dengan banyaknya hembusan angin yang
kencang membuat orang Batak sedari dulu harus berbicara dengan nada yang tinggi
dan keras kepada tetangga untuk mengalahkan kencangnya angin yang berhembus.
Banyak orang yang sering salah paham dalam menanggapi cara orang Batak
berbicara. Karena nada dan suara nya yang tinggi dan keras membuat orang lain
menganggap mereka sedang mengajak lawan bicaranya bertengkar.
Komunikasi sosial yang dilakukan oleh antar suku Batak biasanya mereka lakukan
dengan Bahasa dari sub suku masing-masing. Misal suku Batak Toba berkomunikasi
dengan teman satu suku nya menggunakan Bahasa Batak Toba, begitupun Suku Batak
lainnya. Meskipun begitu, tak jarang juga orang batak berbicara dengan Bahasa
Indonesia walaupun nada dan suara nya masih tetap tinggi dan keras.
Komunikasi Budaya yang dilakukan suku Batak adalah kata salam jika bertemu
orang baru yakni mengucapkan kata “Horas” namun, tiap puak Batak memiliki salam
khasnya masing masing. Meskipun suku Batak terkenal dengan salam Horasnya,
tetapi masih ada dua salam lagi yang kurang populer di masyarakat yakni Mejuah juah
dan Njuah juah. Horas sendiri masih memiliki penyebutan masing masing
berdasarkan puak yang menggunakannya

10
1. Pakpak “Njuah-juah Mo Banta Karina!”
2. Karo “Mejuah-juah Kita Krina!”
3. Toba “Horas Jala Gabe Ma Di Hita Saluhutna!”
4. Simalungun “Horas banta Haganupan, Salam Habonaran Do Bona!”
5. Mandailing dan Angkola “Horas Tondi Madingin Pir Ma Tondi Matogu, Sayur
Matua Bulung!”

Dalam Bahasa Batak terdapat juga kalimat atau kata-kata yang dianggap kasar dan
lembut. Sebagai contoh adalah kata “Mata”. Dalam kata lembut nya disebut
“Simalolong” dan dalam kata kasar nya disebut “Matami”. Meskipun terdapat
perbedaan kata kasar dan lembut terkadang pengucapannya tetap saja terkesan keras
dan tinggi seperti orang yang hendak mengajak orang lain bertengkar.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

     Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi yang


dilakukan oleh suku batak tidak berbeda jauh dengan komunikasi yang dilakukan
suku-suku lainnya. Disamping menggunakan bahasa suku mereka untuk kehidupan
sehari-hari dengan sesame suku, mereka juga tetap menggunakan Bahasa Indonesia
sebagai bahasa untuk berbicara dengan suku lain. Dapat dipahami juga sebenarnya
ketika berbicara, suku batak bukan lah sedang mengajak orang lain bertengkar, tetapi
asal usul budaya serta tempat mereka tinggal dahulu lah yang membuat mereka
berbicara layaknya orang yang sedang marah hingga terbawa sampai detik ini.

B. Saran

     Diharapkan sebagai calon tenaga kesehatan yang juga berasal dari berbagai suku
bangsa di Indonesia dapat memahami dan dapat mengambil sikap bagaimana jika
kedepannya dipertemukan dengan teman, pasien, atau pun dosen yang berasal dari
suku Batak, agar tidak salah paham dalam menganggapi cara mereka berkomunikasi
kepada kita.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.ums.ac.id/43913/3/BAB%20I.pdf

https://core.ac.uk/download/pdf/225832147.pdf

https://www.merdeka.com/jatim/komunikasi-adalah-proses-penyampaian-makna-pada-orang-
lain-ketahui-tujuan-dan-fungsi-kln.html

https://www.google.com/search?client=firefox-b-d&q=komunikasi+adalah

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-komunikasi-sosial/

https://pakarkomunikasi.com/komunikasi-antar-budaya

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Suku_Batak

https://phinemo.com/9-fakta-menarik-kebudayaan-suku-batak/

13

Anda mungkin juga menyukai