Anda di halaman 1dari 20

BAHAN AJAR

SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA


IPA KELAS VIII

PEREDARAN DARAH DAN FREKUENSI


DENYUT JANTUNG
Oleh
Farah eva ristina, s.Pd
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat-Nya
sehingga Saya dapat menyelesaikan bahan ajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Terpadu untuk
siswa kelas VIII Sekolah Menegah Pertama. Bahan ajar ini disusun berdasarkan Standar Isi
2006 yang lebih menempatkan siswa sebagai pusat kegiatan belajar (Student Center). Dalam
bahan ajar Ilmu Pengetahuan Alam ini akan dibahas tentang “Sistem Peredarah Darah
Manusia”.

Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan bahan ajar ini. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan
bahan ajar ini.

Saya mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu proses
penyelesain bahan ajar ini, terutama seluruh Dosen PPGDJ 2020 Universitas Surabaya yang
telah memberikan saran dan masukan selama penyusunan agar bahan ajar ini sempurna.
Semoga bahan ajar ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi peserta didik.

Bandar Lampung, November 2020


DAFTAR ISI

Halaman Judul .................................................................................................. 1

Kata Pengantar ................................................................................................. 2

Daftar Isi .......................................................................................................... 3

Kompetensi Dasar dan Indikator ..................................................................... 4

Peta Konsep ..................................................................................................... 5

Sistem Peredaran Darah manusia ..................................................................... 6

A. Komponen-Koponen Darah
1. Plasma Darah ....................................................................................... 7
2. Sel Darah Merah (Eritrosit) ................................................................. 8
3. Sel Darah Putih (Leukosit) ................................................................... 9
4. Keping Darah (trombosit) .................................................................... 11
B. Organ Sistem Peredaran Darah Manusia
1. Jantung ................................................................................................. 12
2. Pembuluh Darah ................................................................................... 13
C. Mekanisme Peredaran Darah Manusia
1. Peredaran Darah Besar dan Kecil ......................................................... 14
2. Intensitas Denyut jantung ..................................................................... 15
D. Gangguan Atau Kelainan Pada Sistem Peredaran Darah Dan Upaya
Untuk Mencegah Serta Menanggulanginya
1. Jantung .................................................................................................. 17
2. Struke .................................................................................................... 18
3. Varises .................................................................................................... 18
4. Anemia .................................................................................................. 19
5. Hipertensi ............................................................................................... 19
6. Hipotensi ................................................................................................ 20
Daftar Pustaka ............................................................................................ 21
kompetendi dasar dan Indikator
KI Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3 3.7. Menganalisis sistem 3.7.4 Menganalisis sistem peredaran
peredaran darah pada darah pada manusia
manusia dan memahami 3.7.5 Menafsirkan karakteristik organ
gangguan pada sistem peredaran darah,(jantung dan
peredaran darah, serta upaya pembuluh darah)
menjaga kesehatan system 3.7.6 Mengeneralisasikan faktor-faktor
peredaran darah yang mempengaruhi denyut jantung
dalam sistem peredaran darah

4 4.7 Menyajikan hasil percobaan 4.7.3 Melakukan percobaan pengaruh


pengaruh aktivitas (jenis, jenis kelamin dan aktivitas dengan
intensitas, atau durasi) frekuensi denyut jantung.
dengan frekuensi denyut 4.7.4 Menyajikan hasil percobaan
jantung. pengaruh jenis kelamin dan
aktivitas serta jenis kelamin
dengan frekuensi denyut jantung.
peta konsep
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

Banyaknya darah seseorang bergantung pada berat tubuh dan ukuran badannya. Setiap
manusia membutuhkan darah untuk bertahan hidup. Pada dasarnya susunan ataupun jumlah
komposisidarah dapat menentukan kesehatan seseorang, oleh karenanya pemeriksaan darah
merupakansalah satu bagian penting dalam mengukur kesehatan seseorang.Darah merupakan
jaringan yang terdiri dari bermacam-macam sel dan cairan. Darahmemiliki banyak fungsi
penting dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh tubuh manusia, darahmemasok bahan-
bahan yang diperlukan sel-sel yang bekerja sama untuk membangun tubuh.System peredaran
terdiri atas system kardiovaskular (system sirkulasi) dan system getah bening(system limfa)

Sistem peredaran darah atau sistem


kardiovaskular adalah suatu sistem organ
yang berfungsi memindahkan berbagai
zat dari dan menuju sel-sel tubuh. Bukan
saja zat makanan yang didistribusikan
oleh sistem peredaran darah, tetapi juga
zat-zat lain seperti oksigen dan karbon
dioksida. Pada manusia, sistem peredaran
darah tersusun atas organ-organ yang
berperan dalam pengangkutan darah di
dalam tubuh.

Adapun organ penyusun sistem peredaran darah


Gambar 1. Sistem peredaran darah manusia
pada manusia adalah darah, pembuluh Sumber : https://idschool.net darah
dan jantung.
A. KOMPONEN-KOMPONEN DARAH

Darah merupakan jaringan ikat yang


berwujud cair dan tersusun atas dua
komponen utama yaitu plasma dan
elemen seluler. Darah pada tubuh
manusia berfungsi untuk mengangkut
nutrisi, oksigen, hormon, dan senyawa
kimia lain ke seluruh sel-sel tubuh

serta mengangkut karbon dioksida dan Gambar 2. Komponen Darah


https://today.line.me
sisa metabolisme untuk dikeluarkan
dari tubuh. Selain itu, darah juga berfungsi untuk menjaga tubuh kita dari serangan
penyakit. Proses ini berlangsung terus menerus selama kehidupan manusia. Untuk
melakukan fungsi tersebut melibatkan berbagai organ dalam tubuh. Sistem peredaran
darah manusia terdapat banyak bagian yang memiliki fungsi yang berbeda beda. Berikut
adalah bagian atau komponen dari sistem peredaran darah manusia.

a) Plasma Darah

Plasma darah merupakan cairan ekstraseluler


yang mengandung zatzat terlarut, sedangkan
elemen seluler tersusun atas sel-sel darah.
Apabila darah yang terdapat di dalam tabung
reaksi disentrifugasi (diputar) dengan
kecepatan tertentu, sel-sel darah akan berada

pada bagian dasar sedangkan Gambar 3. Plasma Darah (berwarna kuning) plasma

berada pada bagian atas. Darah tersusun atas 55% plasma darah dan 45% sel-sel
darah. Secara normal, lebih dari 99% sel-sel darah tersusun atas sel darah merah
(eritrosit) dan sisanya tersusun oleh sel darah putih (leukosit) dan keping darah
(trombosit).
Plasma darah tersusun atas 91,5% air (H2O) dan 8,5% zat-zat terlarut. Zat-zat
terlarut tersebut tersusun atas protein dan zat-zat lain. Protein-protein yang terlarut
dalam plasma antara lain albumin, fibrinogen, dan globulin yang sering disebut
sebagai protein plasma. Zat-zat lain yang terlarut dalam plasma darah antara lain
sari makanan, mineral, hormon, antibodi, dan zat sisa metabolisme (urea dan
karbon dioksida).

b) Sel Darah Merah (Eritrosit)

Sel darah merah berbentuk bulat pipih


dengan bagian tengahnya cekung
(bikonkaf). Sel darah merah tidak
memiliki inti sel. Warna merah pada
sel darah merah disebabkan adanya
hemoglobin (Hb) dalam sel darah
merah. Hemoglobin merupakan
suatu protein yang mengandung

unsur besi. Sel darah merah paling Gambar 4. Bentuk sel darah merah
http://ilmupengetahuan.org
banyak terdapat dalam darah, 1 mm3
(kurang lebih sekitar satu tetes) darah terdiri atas 4-5 juta sel darah merah. Ketika
dalam paru-paru, hemoglobin dalam sel darah merah mempunyai daya ikat yang
tinggi terhadap oksigen, sehingga akan mengikat oksigen membentuk kompleks
oksihemoglobin. Sel darah merah yang mengandung karbaminohemoglobin
selanjutnya menuju paru-paru. Di dalam paru-paru karbon dioksida dilepaskan
untuk dikeluarkan dari tubuh. Sel darah merah bisa hidup selama kurang lebih 4
bulan, dan jika mereka sudah mati, mereka akan dibuang oleh limpa dan sel-
sel kupffer di hati. Tubuh akan terus memproduksi sel darah, untuk menggantikan
sel darah yang sudah mati.
c) Sel Darah putih (Leukosit)

Berbeda dengan sel darah merah, sel darah


putih memiliki bentuk yang tidak tetap atau
bersifat ameboid dan mempunyai inti. Jumlah
sel darah putih tidak sebanyak jumlah sel
darah merah, setiap 1 mm3 darah mengandung
sekitar 8.000 sel darah putih. Fungsi utama
dari sel darah putih adalah melawan
kuman/bibit penyakit yang masuk ke dalam
tubuh. Apabila di dalam darah Gambar 5. Sel Darah Putih
https://www.kelaspintar.id
terjadi peningkatan jumlah
leukosit, maka kemungkinan terjadi infeksi di bagian tubuh. Jika jumlah leukosit
sampai di bawah 6.000 sel per 1 mm3 darah disebut sebagai kondisi leukopenia.
Jika jumlah leukosit melebihi normal (di atas 9.000 sel per 1 mm3) disebut
leukositosis.

Leukosit terdiri dari 2 kategori yaitu granulosit dan agranulosit. Granulosit, yaitu sel
darah putih yang di dalam sitoplasmanya terdapat granulagranula. Granula-granula
ini mempunyai perbedaan kemampuan mengikat warna misalnya pada eosinofil
mempunyai granula berwarna merah terang, basofil berwarna biru dan neutrofil
berwarna ungu pucat. Agranulosit, merupakan bagian dari sel darah putih dimana
mempunyai inti sel satu lobus dan sitoplasmanya tidak bergranula. Leukosit yang
termasuk agranulosit adalah limfosit, dan monosit. Limfosit terdiri dari limfosit B
yang membentuk imunitas humoral dan limfosit T yang membentuk imunitas
selular. Limfosit B memproduksi antibodi jika terdapat antigen, sedangkan limfosit
T langsung berhubungan dengan benda asing untuk difagosit (Tarwoto, 2007).

Berdasarkan ada tidaknya granula dalam leukosit serta sifat dan reaksinya terhadap
zat warna, merupakan ciri khas dari jenis leukosit. Selain bentuk dan ukuran,
granula menjadi bagian penting dalam menentukan jenis leukosit. Dalam keadaan
normal leukosit yang dapat dijumpai menurut ukuran yang telah dibakukan adalah
basofil, eosinofil, neutrofil batang, neutrofil segmen, limfosit dan monosit. Keenam
jenis sel tersebut berbeda dalam ukuran, bentuk, inti, warna sitoplasma serta granula
didalamnya.
d) Keping Darah (Trombosit)

Bentuk trombosit beraneka ragam, yaitu


bulat, oval, dan memanjang. Trombosit
tidak berinti dan bergranula. Jumlah sel
pada orang dewasa sekitar 200.000 –
500.000 sel per 1 mm3 darah. Umur dari
keping darah cukup singkat, yaitu 5

Gambar 6. Keping darah sampai 9 hari.


https://doktersehat.com

Keping darah sangat berhubungan dengan proses mengeringnya luka, sehingga


tidak heran jika ada yang menyebut keping darah dengan sel darah pembeku.
Sesaat setelah bagian tubuh terluka, trombosit akan pecah karenabersentuhan
dengan permukaan kasar dari pembuluh darah yang luka. Di dalam trombosit,
terdapat enzim trombokinase atau tromboplastin.Enzim tromboplastin akan
mengubah protrombin (calon trombin)menjadi trombin karena pengaruh ion
kalsium dan vitamin K dalamdarah. Trombin akan mengubah fibrinogen (protein
darah) menjadibenang-benang fibrin. Benang-benang fibrin ini akan menjaring
selseldarah sehingga luka tertutup dan darah tidak menetes lagi.

B. ORGAN SISTEM PEREDARAN DARAH


1) Jantung

Jantung terletak dalam rongga dada agak


sebelah kiri, di antara paru-paru kanan dan
paru-paru kiri. Massanya kurang lebih 300
gram, besarnya sebesar kepalan tangan.
Jantung adalah satu otot tunggal yang terdiri
dari lapisan endothelium. Jantung terletak di
dalam rongga torak, di balik tulang dada.
Struktur jantung berbelok ke bawah dan
sedikit ke arah kiri. Darah dapat mengalir ke

Gambar 8. Jantung
https://nurmastutiesti.wordpress.com
seluruh tubuh karena di dalam tubuh kita terdapat organ yang berperan sebagai
pemompa darah yang disebut dengan jantung. Jantung terdiri atas 4 ruangan, yaitu
serambi (atrium) kiri dan serambi (atrium) kanan serta bilik (ventrikel) kiri dan bilik
(ventrikel) kanan. Serambi jantung terletak pada bagian atas, sedangkan bilik jantung
terletak di sebelah bawah. Darah dari seluruh tubuh, akan masuk pertama kali ke
serambi kanan, sehingga darah dalam serambi kanan banyak mengandung CO2. Dari
serambi kanan, darah akan melewati katup trikuspidalis menuju bilik kanan. Katup ini
berfungsi agar darah tidak dapat kembali ke serambi kanan. Darah yang ada dalam bilik
kanan, dipompa oleh bilik kanan melewati arteri pulmonalis menuju paru-paru agar
CO2 dalam darah terlepas dan terjadi pengikatan O2. Darah dari paru-paru mengalir
melalui vena pulmonalis menuju serambi kiri, sehingga darah dalam serambi kiri
banyak mengandung O2. Darah dari serambi kiri turun melalui katup bikuspidalis
menuju bilik kiri. Bilik kiri akan memompa darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh
aorta.

2) Pembuluh Darah

Pembuluh darah dapat dibedakan menjadi


tiga, yaitu pembuluh nadi (arteri),
pembuluh balik (vena), dan
pembuluh kapiler. Arteri merupakan
pembuluh darah yang mengalirkan darah
keluar jantung, sedangkan vena
mengalirkan darah masuk ke dalam jantung.
Arteri berisi darah yang mengandung oksigen,
kecuali pembuluh arteri pulmonalis. Vena
berisi darah yang banyak
mengandung karbon dioksida, kecuali
vena pulmonalis. Ujung arteri dan Gambar 9. Pembuluh Arteri dan Vena vena
https://ekosistem.co.id
bercabangcabang menjadi
pembuluh-pembuluh kecil yang disebut pembuluhkapiler. Pada pembuluh kapiler inilah
terjadi pertukaran gas oksigen dan gas karbon dioksida antara darah dengan jaringan
tubuh.
Tabel 1. Perbedaan Pembuluh Darah Arteri dan Vena

C. MEKANISME PEREDARAN DARAH MANUSIA

1) Perdaran darah Besar dan Kecil

Peredaran darah manusia termasuk peredaran darah tertutup karena darah selalu beredar
di dalam pembuluh darah. Setiap beredar, darah melewati jantung dua kali sehingga
disebut peredaran darah ganda. Pada peredaran darah ganda tersebut dikenal peredaran
darah kecil dan peredaran darah besar. Peredaran darah kecil merupakan peredaran
darah yang dimulai dari jantung (bilik kanan) menuju ke paru-paru kemudian kembali
lagi ke jantung (serambi kiri). Peredaran darah besar adalah peredaran darah dari
jantung (bilik kiri) ke seluruh tubuh kemudian kembali ke jantung lagi (serambi kanan).
Gambar 10. Peredaran darah besar dan kecil
https://www.sekolahan.co.id

Pada saat berdenyut setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol).
Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung
(disebut sistol). Kedua serambi mengendur dan

berkontraksi secara bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur dan berkontraksi
secara bersamaan.Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak
karbondioksida (darah kotor) dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena berbesar
(vena kava) menuju ke dalam atrium kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, maka
otot atrium akan mendorong darah ke dalam ventrikel kanan melalui katup
trikuspidalis.

Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri
pulmonalis menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat
kecil (pembuluh kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap
oksigen, melepaskan karbondioksida dan selanjutnya dialirkan kembali ke jantung.
Darah yang kaya akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke atrium
kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri
disebut sirkulasi pulmoner karena darah dialirkan ke paru-paru. Darah dalam atrium
kiri akan didorong menuju ventrikel kiri melalui katup bikuspidalis/mitral, yang
selanjutnya akan memompa darah bersih ini melewati katup aorta masuk ke
dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disirkulasikan ke
seluruh tubuh, kecuali paru-paru.

2) Frekuensi Denyut Jantung

Ada beberapa faktor yang


memengaruhi frekuensi denyut jantung
di antaranya adalah jenis kelamin
dan aktivitas tubuh, dan beberapa

hal berikut.
Gambar 11. Cara mengecek denyut jantung 1
https://www.liputan6.com

a) Kegiatan atau Aktivitas Tubuh


Orang yang melakukan aktivitas memerlukan lebih banyak sumber energi berupa
glukosa dan oksigen dibandingkan dengan orang yang tidak melakukan aktivitas
seperti duduk santai atau tiduran. Untuk memenuhi kebutuhan sumber energi dan
oksigen tersebut, jantung harus memompa darah lebih cepat.

b) Jenis Kelamin
Pada umumnya perempuan memiliki frekuensi denyut jantung yang lebih tinggi
daripada laki-laki. Pada kondisi normal, denyut jantung perempuan berkisar antara
72-80 denyutan/menit, sedangkan denyut jantung laki-laki berkisar antara 64-72
denyutan/menit.

c) Suhu Tubuh
Semakin tinggi suhu tubuh maka semakin cepat frekuensi denyut jantung. Hal ini
terjadi karena adanya peningkatan proses metabolisme, sehingga diperlukan
peningkatan pasokan O2 dan pengeluaran CO2.

d) Umur
Pada janin, denyut jantung dapat mencapai 140-160 denyutan/menit. Semakin
bertambah umur seseorang, semakin rendah frekuensi denyut jantung. Hal ini
berhubungan erat dengan makin berkurangnya proporsi kebutuhan energinya.

e) Komposisi Ion
Berdenyutnya jantung secara normal, tergantung pada keseimbangan komposisi ion
di dalam darah. Ketidakseimbangan ion, dapat menyebabkan bahaya bagi jantung.

3) GANGGUAN ATAU KELAINAN PADA SISTEM PEREDARAN DARAH DAN


UPAYA UNTUK MENCEGAH SERTA MENANGGULANGINYA

a) Jantung Koroner

Penyakit jantung koroner merupakan salah satu penyebab utama terjadinya kematian,
baik di negara maju maupun negara berkembang. Penyakit jantung koroner terjadi jika
arteri koronaria tidak dapat menyuplai darah yang cukup ke otot-otot jantung. Arteri
koronaria merupakan pembuluh darah yang menyuplai nutrisi dan oksigen ke otot-otot
jantung. Kondisi ini dapat terjadi karena arteri koronaria tersumbat oleh lemak atau
kolesterol. Jika otot-otot jantung tidak mendapatkan nutrisi dan oksigen, maka otot
jantung tidak dapat berkontraksi, sehingga jantung tidak dapat berdenyut. Gejala dari
penyakit jantung koroner antara lain dada terasa sakit, sakit pada bagian lengan dan
punggung, napas pendek dan kepala pusing.

Berikut upaya mencegah jantung coroner:


(1) Melakukan olahraga dan istirahat yang teratur
(2) Menjaga pola makan sehari-hari
(3) Menghindari minuman beralkohol
(4) Menghentikan kebiasaan merokok
(5) Menghindari stres berlebih
(6) Menjaga berat badan dalam kondisi ideal
b) Stroke

Stroke merupakan suatu penyakit yang


terjadi karena kematian pada jaringan di
otak yang disebabkan karena kurangnya
asupan oksigen di otak. Hal ini terjadi
karena pembuluh darah pada otak
tersumbat oleh lemak atau kolesterol
ataupun salah satu pembuluh darah di otak
pecah. Karena penyebab penyakit stroke
sama dengan penyebab Gambar 13. Aliran Darah ke Otak Tersumbat penyakit
https://www.mayoclinic.org
jantung, maka usaha yang dapat kita lakukan untuk mengurangi risiko terkena stroke
juga sama dengan usaha yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terkena
penyakit jantung koroner.

c) Varises

Varises adalah suatu keadaan di mana


pembuluh darah balik (vena) mengalami
pelebaran dan terpuntir. Gangguan ini
biasanya terjadi di daerah kaki.
Beberapa cara untuk menghindari
varises yaitu (1) Ketika kamu tidur
sebaiknya tungkai dinaikkan (kurang

lebih 15-20 cm). Aktivitas ini sebaiknya Gambar 14. Varises pada Kaki
https://klikhealth.com
dilakukan setelah kamu melakukan
perjalanan jauh atau melakukan aktivitas yang melelahkan. (2) Menghindari berat
badan berlebih. (3) Menghindari berdiri terlalu lama. (4) Berolahraga secara teratur
seperti berjalan, berenang, dan senam. (5) Menghindari memakai sepatu dengan hak
tinggi. Kamu tetap boleh memakai sepatu dengan hak tinggi, asalkan aktivitas yang
kamu lakukan tidak terlalu berat dan dalam waktu yang lama.

d) Anemia
Anemia merupakan gangguan yang disebabkan karena kekurangan hemoglobin atau
kekurangan sel darah merah. Apabila kadar hemoglobin dalam darah rendah dapat
menyebabkan tubuh kekurangan oksigen sehingga tubuh akan terasa lesu, kepala
pusing, dan muka pucat. Anemia dapat terjadi akibat terganggunya produksi eritrosit.
Kondisi ini terjadi karena tubuh kekurangan zat besi. Anemia juga dapat disebabkan
karena terjadinya pendarahan yang hebat. Bagi kamu yang perempuan, anemia dapat
terjadi pada saat kamu sedang mengalami menstruasi. Setiap terjadi menstruasi tubuh
akan kehilangan darah dalam jumlah cukup banyak, yaitu sebanyak 50 – 80 mL dan zat
besi sebesar 30 – 50 mg. Oleh karena itu, agar tidak mengalami anemia, sebaiknya
selama masa menstruasi kamu mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi,
mengonsumsi makanan bergizi, dan jika diperlukan mengonsumsi suplemen penambah
zat besi.

e) Hipertensi

Hipertensi disebut juga tekanan darah tinggi,


terjadi jika tekanan darah di atas 120/80 mmHg.
Gejala penderita hipertensi antara lain sakit
kepala, kelelahan, pusing, pendarahan dari
hidung, mual, muntah, dan sesak napas.
Hipertensi dapat disebabkan karena

Gambar 16. Pembuluh darah penderita


hipertensi
https://nuansasehatalami.blogspot.com
arteriosklerosis (pengerasan

pembuluh darah), obesitas (kegemukan), kurang olahraga, stres, mengonsumsi


minuman beralkohol atau yang banyak mengandung garam, lemak, dan kolesterol.
Penderita hipertensi yang
disebabkan karena obesitas
harus menurunkan berat
badannya, sehingga mencapai
berat badan ideal, hindari
mengonsumsi minuman
beralkohol dan makanan
berlemak dan mengandung
kolesterol tinggi, berolahraga
secara teratur, hindari

kebiasaan merokok, Gambar 17. Cara Mengatasi Hipertensi dan


http://p2ptm.kemkes.go.id

hindari faktor-faktor yang dapat menyebabkan stres.

f) Hipotensi

Hipotensi terjadi apabila tekanan darah kurang dari 120/80 mmHg. Hipotensi disebut
juga dengan tekanan darah rendah. Orang yang mengalami tekanan darah rendah
umumnya akan mengeluhkan keadaan sering pusing, sering menguap, penglihatan
terkadang dirasakan kurang jelas (berkunang-kunang) terutama sehabis duduk lama lalu
berjalan, keringat dingin, merasa cepat lelah tak bertenaga, detak/denyut nadi lemah,
dan tampak pucat. Berikut ini ada beberapa cara untuk mengatasi hipotensi yaitu
minum air putih dalam jumlah yang cukup banyak antara 8 hingga 10 gelas per hari,
mengonsumsi minuman yang dapat meningkatkan tekanan darah, misalnya kopi,
mengonsumsi makanan yang cukup mengandung garam, dan berolahraga dengan
teratu.
DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2018. Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Alam
SMP/MTsKelas VIII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Zubaidah, Siti dkk. 2017. Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VIII.Jakarta.
Kemendikbud RI

Triyono, Agus dkk. 2017. IPA – Terpadu Kelas VIII. Jakarta. Penerbit Erlangga

https://nurmastutiesti.wordpress.com/2015/03/04/faal-jantung/, di akses tanggal 27 November


2020

https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/sistem-peredaran-darah-pada-manusia-apa-dan-
bagaimana-prosesnya-1536/, di akses tanggal 27 November 2020

https://www.google.com/search?q=varises&safe=strict&sxsrf=ALeKk016RXXM9ZhGQVF6
TnA5mwReYm2ikQ:1602940232332&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUK
EwjqqZPZ2bvsAhWHcn0KHQBIAnQQ_AUoAXoECB8QAw&biw=1366&bih=608
#imgrc=zBQUiltVgnIAuM, di akses 27 November 2020

https://doktersehat.com/trombosit/, di akses tanggal 27 November 2020

Anda mungkin juga menyukai