Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat-Nya
sehingga Saya dapat menyelesaikan bahan ajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Terpadu untuk
siswa kelas VIII Sekolah Menegah Pertama. Bahan ajar ini disusun berdasarkan Standar Isi
2006 yang lebih menempatkan siswa sebagai pusat kegiatan belajar (Student Center). Dalam
bahan ajar Ilmu Pengetahuan Alam ini akan dibahas tentang “Sistem Peredarah Darah
Manusia”.
Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan bahan ajar ini. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan
bahan ajar ini.
Saya mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu proses
penyelesain bahan ajar ini, terutama seluruh Dosen PPGDJ 2020 Universitas Surabaya yang
telah memberikan saran dan masukan selama penyusunan agar bahan ajar ini sempurna.
Semoga bahan ajar ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi peserta didik.
A. Komponen-Koponen Darah
1. Plasma Darah ....................................................................................... 7
2. Sel Darah Merah (Eritrosit) ................................................................. 8
3. Sel Darah Putih (Leukosit) ................................................................... 9
4. Keping Darah (trombosit) .................................................................... 11
B. Organ Sistem Peredaran Darah Manusia
1. Jantung ................................................................................................. 12
2. Pembuluh Darah ................................................................................... 13
C. Mekanisme Peredaran Darah Manusia
1. Peredaran Darah Besar dan Kecil ......................................................... 14
2. Intensitas Denyut jantung ..................................................................... 15
D. Gangguan Atau Kelainan Pada Sistem Peredaran Darah Dan Upaya
Untuk Mencegah Serta Menanggulanginya
1. Jantung .................................................................................................. 17
2. Struke .................................................................................................... 18
3. Varises .................................................................................................... 18
4. Anemia .................................................................................................. 19
5. Hipertensi ............................................................................................... 19
6. Hipotensi ................................................................................................ 20
Daftar Pustaka ............................................................................................ 21
kompetendi dasar dan Indikator
KI Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3 3.7. Menganalisis sistem 3.7.4 Menganalisis sistem peredaran
peredaran darah pada darah pada manusia
manusia dan memahami 3.7.5 Menafsirkan karakteristik organ
gangguan pada sistem peredaran darah,(jantung dan
peredaran darah, serta upaya pembuluh darah)
menjaga kesehatan system 3.7.6 Mengeneralisasikan faktor-faktor
peredaran darah yang mempengaruhi denyut jantung
dalam sistem peredaran darah
Banyaknya darah seseorang bergantung pada berat tubuh dan ukuran badannya. Setiap
manusia membutuhkan darah untuk bertahan hidup. Pada dasarnya susunan ataupun jumlah
komposisidarah dapat menentukan kesehatan seseorang, oleh karenanya pemeriksaan darah
merupakansalah satu bagian penting dalam mengukur kesehatan seseorang.Darah merupakan
jaringan yang terdiri dari bermacam-macam sel dan cairan. Darahmemiliki banyak fungsi
penting dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh tubuh manusia, darahmemasok bahan-
bahan yang diperlukan sel-sel yang bekerja sama untuk membangun tubuh.System peredaran
terdiri atas system kardiovaskular (system sirkulasi) dan system getah bening(system limfa)
a) Plasma Darah
pada bagian dasar sedangkan Gambar 3. Plasma Darah (berwarna kuning) plasma
berada pada bagian atas. Darah tersusun atas 55% plasma darah dan 45% sel-sel
darah. Secara normal, lebih dari 99% sel-sel darah tersusun atas sel darah merah
(eritrosit) dan sisanya tersusun oleh sel darah putih (leukosit) dan keping darah
(trombosit).
Plasma darah tersusun atas 91,5% air (H2O) dan 8,5% zat-zat terlarut. Zat-zat
terlarut tersebut tersusun atas protein dan zat-zat lain. Protein-protein yang terlarut
dalam plasma antara lain albumin, fibrinogen, dan globulin yang sering disebut
sebagai protein plasma. Zat-zat lain yang terlarut dalam plasma darah antara lain
sari makanan, mineral, hormon, antibodi, dan zat sisa metabolisme (urea dan
karbon dioksida).
unsur besi. Sel darah merah paling Gambar 4. Bentuk sel darah merah
http://ilmupengetahuan.org
banyak terdapat dalam darah, 1 mm3
(kurang lebih sekitar satu tetes) darah terdiri atas 4-5 juta sel darah merah. Ketika
dalam paru-paru, hemoglobin dalam sel darah merah mempunyai daya ikat yang
tinggi terhadap oksigen, sehingga akan mengikat oksigen membentuk kompleks
oksihemoglobin. Sel darah merah yang mengandung karbaminohemoglobin
selanjutnya menuju paru-paru. Di dalam paru-paru karbon dioksida dilepaskan
untuk dikeluarkan dari tubuh. Sel darah merah bisa hidup selama kurang lebih 4
bulan, dan jika mereka sudah mati, mereka akan dibuang oleh limpa dan sel-
sel kupffer di hati. Tubuh akan terus memproduksi sel darah, untuk menggantikan
sel darah yang sudah mati.
c) Sel Darah putih (Leukosit)
Leukosit terdiri dari 2 kategori yaitu granulosit dan agranulosit. Granulosit, yaitu sel
darah putih yang di dalam sitoplasmanya terdapat granulagranula. Granula-granula
ini mempunyai perbedaan kemampuan mengikat warna misalnya pada eosinofil
mempunyai granula berwarna merah terang, basofil berwarna biru dan neutrofil
berwarna ungu pucat. Agranulosit, merupakan bagian dari sel darah putih dimana
mempunyai inti sel satu lobus dan sitoplasmanya tidak bergranula. Leukosit yang
termasuk agranulosit adalah limfosit, dan monosit. Limfosit terdiri dari limfosit B
yang membentuk imunitas humoral dan limfosit T yang membentuk imunitas
selular. Limfosit B memproduksi antibodi jika terdapat antigen, sedangkan limfosit
T langsung berhubungan dengan benda asing untuk difagosit (Tarwoto, 2007).
Berdasarkan ada tidaknya granula dalam leukosit serta sifat dan reaksinya terhadap
zat warna, merupakan ciri khas dari jenis leukosit. Selain bentuk dan ukuran,
granula menjadi bagian penting dalam menentukan jenis leukosit. Dalam keadaan
normal leukosit yang dapat dijumpai menurut ukuran yang telah dibakukan adalah
basofil, eosinofil, neutrofil batang, neutrofil segmen, limfosit dan monosit. Keenam
jenis sel tersebut berbeda dalam ukuran, bentuk, inti, warna sitoplasma serta granula
didalamnya.
d) Keping Darah (Trombosit)
Gambar 8. Jantung
https://nurmastutiesti.wordpress.com
seluruh tubuh karena di dalam tubuh kita terdapat organ yang berperan sebagai
pemompa darah yang disebut dengan jantung. Jantung terdiri atas 4 ruangan, yaitu
serambi (atrium) kiri dan serambi (atrium) kanan serta bilik (ventrikel) kiri dan bilik
(ventrikel) kanan. Serambi jantung terletak pada bagian atas, sedangkan bilik jantung
terletak di sebelah bawah. Darah dari seluruh tubuh, akan masuk pertama kali ke
serambi kanan, sehingga darah dalam serambi kanan banyak mengandung CO2. Dari
serambi kanan, darah akan melewati katup trikuspidalis menuju bilik kanan. Katup ini
berfungsi agar darah tidak dapat kembali ke serambi kanan. Darah yang ada dalam bilik
kanan, dipompa oleh bilik kanan melewati arteri pulmonalis menuju paru-paru agar
CO2 dalam darah terlepas dan terjadi pengikatan O2. Darah dari paru-paru mengalir
melalui vena pulmonalis menuju serambi kiri, sehingga darah dalam serambi kiri
banyak mengandung O2. Darah dari serambi kiri turun melalui katup bikuspidalis
menuju bilik kiri. Bilik kiri akan memompa darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh
aorta.
2) Pembuluh Darah
Peredaran darah manusia termasuk peredaran darah tertutup karena darah selalu beredar
di dalam pembuluh darah. Setiap beredar, darah melewati jantung dua kali sehingga
disebut peredaran darah ganda. Pada peredaran darah ganda tersebut dikenal peredaran
darah kecil dan peredaran darah besar. Peredaran darah kecil merupakan peredaran
darah yang dimulai dari jantung (bilik kanan) menuju ke paru-paru kemudian kembali
lagi ke jantung (serambi kiri). Peredaran darah besar adalah peredaran darah dari
jantung (bilik kiri) ke seluruh tubuh kemudian kembali ke jantung lagi (serambi kanan).
Gambar 10. Peredaran darah besar dan kecil
https://www.sekolahan.co.id
Pada saat berdenyut setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol).
Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung
(disebut sistol). Kedua serambi mengendur dan
berkontraksi secara bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur dan berkontraksi
secara bersamaan.Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak
karbondioksida (darah kotor) dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena berbesar
(vena kava) menuju ke dalam atrium kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, maka
otot atrium akan mendorong darah ke dalam ventrikel kanan melalui katup
trikuspidalis.
Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri
pulmonalis menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat
kecil (pembuluh kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap
oksigen, melepaskan karbondioksida dan selanjutnya dialirkan kembali ke jantung.
Darah yang kaya akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke atrium
kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri
disebut sirkulasi pulmoner karena darah dialirkan ke paru-paru. Darah dalam atrium
kiri akan didorong menuju ventrikel kiri melalui katup bikuspidalis/mitral, yang
selanjutnya akan memompa darah bersih ini melewati katup aorta masuk ke
dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disirkulasikan ke
seluruh tubuh, kecuali paru-paru.
hal berikut.
Gambar 11. Cara mengecek denyut jantung 1
https://www.liputan6.com
b) Jenis Kelamin
Pada umumnya perempuan memiliki frekuensi denyut jantung yang lebih tinggi
daripada laki-laki. Pada kondisi normal, denyut jantung perempuan berkisar antara
72-80 denyutan/menit, sedangkan denyut jantung laki-laki berkisar antara 64-72
denyutan/menit.
c) Suhu Tubuh
Semakin tinggi suhu tubuh maka semakin cepat frekuensi denyut jantung. Hal ini
terjadi karena adanya peningkatan proses metabolisme, sehingga diperlukan
peningkatan pasokan O2 dan pengeluaran CO2.
d) Umur
Pada janin, denyut jantung dapat mencapai 140-160 denyutan/menit. Semakin
bertambah umur seseorang, semakin rendah frekuensi denyut jantung. Hal ini
berhubungan erat dengan makin berkurangnya proporsi kebutuhan energinya.
e) Komposisi Ion
Berdenyutnya jantung secara normal, tergantung pada keseimbangan komposisi ion
di dalam darah. Ketidakseimbangan ion, dapat menyebabkan bahaya bagi jantung.
a) Jantung Koroner
Penyakit jantung koroner merupakan salah satu penyebab utama terjadinya kematian,
baik di negara maju maupun negara berkembang. Penyakit jantung koroner terjadi jika
arteri koronaria tidak dapat menyuplai darah yang cukup ke otot-otot jantung. Arteri
koronaria merupakan pembuluh darah yang menyuplai nutrisi dan oksigen ke otot-otot
jantung. Kondisi ini dapat terjadi karena arteri koronaria tersumbat oleh lemak atau
kolesterol. Jika otot-otot jantung tidak mendapatkan nutrisi dan oksigen, maka otot
jantung tidak dapat berkontraksi, sehingga jantung tidak dapat berdenyut. Gejala dari
penyakit jantung koroner antara lain dada terasa sakit, sakit pada bagian lengan dan
punggung, napas pendek dan kepala pusing.
c) Varises
lebih 15-20 cm). Aktivitas ini sebaiknya Gambar 14. Varises pada Kaki
https://klikhealth.com
dilakukan setelah kamu melakukan
perjalanan jauh atau melakukan aktivitas yang melelahkan. (2) Menghindari berat
badan berlebih. (3) Menghindari berdiri terlalu lama. (4) Berolahraga secara teratur
seperti berjalan, berenang, dan senam. (5) Menghindari memakai sepatu dengan hak
tinggi. Kamu tetap boleh memakai sepatu dengan hak tinggi, asalkan aktivitas yang
kamu lakukan tidak terlalu berat dan dalam waktu yang lama.
d) Anemia
Anemia merupakan gangguan yang disebabkan karena kekurangan hemoglobin atau
kekurangan sel darah merah. Apabila kadar hemoglobin dalam darah rendah dapat
menyebabkan tubuh kekurangan oksigen sehingga tubuh akan terasa lesu, kepala
pusing, dan muka pucat. Anemia dapat terjadi akibat terganggunya produksi eritrosit.
Kondisi ini terjadi karena tubuh kekurangan zat besi. Anemia juga dapat disebabkan
karena terjadinya pendarahan yang hebat. Bagi kamu yang perempuan, anemia dapat
terjadi pada saat kamu sedang mengalami menstruasi. Setiap terjadi menstruasi tubuh
akan kehilangan darah dalam jumlah cukup banyak, yaitu sebanyak 50 – 80 mL dan zat
besi sebesar 30 – 50 mg. Oleh karena itu, agar tidak mengalami anemia, sebaiknya
selama masa menstruasi kamu mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi,
mengonsumsi makanan bergizi, dan jika diperlukan mengonsumsi suplemen penambah
zat besi.
e) Hipertensi
f) Hipotensi
Hipotensi terjadi apabila tekanan darah kurang dari 120/80 mmHg. Hipotensi disebut
juga dengan tekanan darah rendah. Orang yang mengalami tekanan darah rendah
umumnya akan mengeluhkan keadaan sering pusing, sering menguap, penglihatan
terkadang dirasakan kurang jelas (berkunang-kunang) terutama sehabis duduk lama lalu
berjalan, keringat dingin, merasa cepat lelah tak bertenaga, detak/denyut nadi lemah,
dan tampak pucat. Berikut ini ada beberapa cara untuk mengatasi hipotensi yaitu
minum air putih dalam jumlah yang cukup banyak antara 8 hingga 10 gelas per hari,
mengonsumsi minuman yang dapat meningkatkan tekanan darah, misalnya kopi,
mengonsumsi makanan yang cukup mengandung garam, dan berolahraga dengan
teratu.
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2018. Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Alam
SMP/MTsKelas VIII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Zubaidah, Siti dkk. 2017. Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VIII.Jakarta.
Kemendikbud RI
Triyono, Agus dkk. 2017. IPA – Terpadu Kelas VIII. Jakarta. Penerbit Erlangga
https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/sistem-peredaran-darah-pada-manusia-apa-dan-
bagaimana-prosesnya-1536/, di akses tanggal 27 November 2020
https://www.google.com/search?q=varises&safe=strict&sxsrf=ALeKk016RXXM9ZhGQVF6
TnA5mwReYm2ikQ:1602940232332&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUK
EwjqqZPZ2bvsAhWHcn0KHQBIAnQQ_AUoAXoECB8QAw&biw=1366&bih=608
#imgrc=zBQUiltVgnIAuM, di akses 27 November 2020