Anda di halaman 1dari 55

DOKUMEN PENAWARAN

(Administrasi, Teknis)

Paket Pekerjaan :
PEMBANGUNAN RUMAH TINGGAL TYPE 60

LOKASI:
KOTA MALANG

Tahun 2021
Surat Penawaran
Ponorogo, 21 April 2021

Nomor : 01/Exit/pt.SKG/II/2021
Lampiran : Dokumen Penawaran Administrasi dan Teknis

Kepada Yth.
Pokja ULP Kota Malang Daerah Jawa Timur
Satker Pengembangan Kawasan Permukiman Kota Malang
Di_
Kota Malang

Perihal: Penawaran Pekerjaan Pembangunan Rumah Type 60 untuk


pekerjaan Swasta

Sehubungan dengan Undangan Pengambilan Dokumen Seleksi Nomor 06/UND-


PDS/S.Visi-MLG /POKJA-ULP.PKP-JT/2021 tanggal 14 April 2021 dan setelah kami pelajari
Dokumen Seleksi, Berita Acara Pemberian Penjelasan dan Adendum Dokumen Seleksi,
dengan ini kami mengajukan penawaran untuk pekerjaan Rumah Type 60 untuk
pekerjaan Swasta Sebesar Rp. 140.790.000 (Seratus Empat Puluh Juta Tujuh
Ratus Sembilan Puluh Ribu Rupiah)
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 200 (Dua Ratus Tujuh puluh) hari kalender.
Penawaran ini berlaku sejak batas akhir pemasukan Dokumen Penawaran, masa
berlaku penawaran selama 30 (enam puluh) hari kalender sejak batas akhir pemasukan
dokumen penawaran.
Sesuai dengan persyaratan dokumen seleksi, bersama surat penawaran ini kami
lampirkan:
1. Dokumen penawaran teknis, terdiri dari:
a. Data pengalaman perusahaan, terdiri dari:
1) Data organisasi perusahaan.
2) Daftar pengalaman kerja sejenis 10 (sepuluh) tahun terakhir.
3) Uraian pengalaman kerja sejenis 10 (sepuluh) tahun terakhir.
b. Pendekatan dan Metodologi.
1) Tanggapan dan saran terhadap kerangka acuan kerja.
2) Uraian pendekatan, metodologi, dan program kerja.
3) Jadwal pelaksanaan pekerjaan.
4) Komposisi tim dan penugasan.
5) Jadwal penugasan tenaga ahli.
c. Kualifikasi Tenaga Ahli, terdiri dari:
1) Daftar riwayat hidup Tenaga Ahli yang diusulkan.
2) Surat penyataan kesediaan untuk ditugaskan dari personil yang diusulkan.
3) Surat pernyataan kesediaan untuk ditugaskan dari Tenaga Ahli yang
diusulkan.
d. Dokumen penawaran biaya yang terdiri atas :
1) Rekapitulasi penawaran biaya; dan Rencana Kerja Syarat
2) Rincian biaya penawaran terdiri atas:
a) Rincian Biaya Langsung Personil (remuneration); dan
b) Rincian Biaya Langsung Non-Personil (direct reimbursable cost).

Dengan disampaikannya Surat Penawaran ini, maka kami menyatakan sanggup


dan akan tunduk pada semua ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Seleksi.
Apabila dana dalam dokumen anggaran yang telah disahkan tidak tersedia atau tidak
cukup tersedia dalam Anggaran, maka Pengadaan Jasa Konsultansi dapat dibatalkan dan
kami tidak akan menuntut ganti rugi dalam bentuk apapun.

PT. SURYA KENCANA GRAHA

AGUNG RIZKHI ZAIFUDHIN


Direktur Utama
Penawaran Administrasi & Teknis
PENAWARAN TEKNIS

DATA TEKNIS I: PENGALAMAN PERUSAHAAN


A. Data Organisasi Perusahaan
1. Umum
2. Profil Perusahaan
3. Struktur Organisasi Perusahaan
B. Daftar Pengalaman Kerja 10 (Sepuluh) Tahun Terakhir
C. Uraian Pengalaman Pekerjaan 10 (Sepuluh) Tahun Terakhir

DATA TEKNIS II: TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KAK DAN PERSONIL/ FASILITAS
PENDUKUNG DARI KAK
A. Tanggapan Dan Saran Terhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK)
1. Umum
2. Ruang Lingkup Kegiatan
3. Keluaran Yang Dihasilkan
B. Tanggapan Dan Saran Terhadap Personil Dan Fasilitas Pendukung
1. Personil Inti Dan Tenaga Penunjang
2. Fasilitas Pendukung

DATA TEKNIS III: PENDEKATAN DAN METODOLOGI


A. Uraian Pendekatan, Metodologi Dan Program Kerja
1. Pendekatan Pelaksanaan
2. Metodologi Penyusunan
B. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
1. Rencana Pelakanaan Kegiatan
2. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
C. Komposisi Tim Dan Penugasan
1. Layanan Keahlian
2. Susunan Tenaga Ahli Yang Diperlukan Dan Tanggung Jawabnya
D. Jadwal Penugasan Tenaga Ahli

DATA TEKNIS IV: KUALIFIKASI TENAGA AHLI

Ponorogo, 21 April 2021

PT. SURYA KENCANA GRAHA

AGUNG RIZKHI ZAIFUDHIN


Direktur Utama
Data Teknis I
Pembangunan Rumah Swasta Type 60 Kota Malang

PT. SURYA KENCANA GRAHA


Data Teknis I
Pembangunan Rumah Swasta Type 60 Kota Malang

DATA ORGANISASI PERUSAHAAN

Pada bab ini kontraktor akan menjelasakan tentang profil perusahaan PT. SURYA
KENCANA GRAHA sebagai pihak yang mengajukan proposal teknis paket
kegiatan " Pembangunan Rumah Tinggal Swasta Type 60".

1. UMUM

PT. SURYA KENCANA GRAHA adalah salah satu perusahaan swasta


nasional yang berdomisili di Ponorogo, didirikan pada tanggal 1 Juni 2014
berdasarkan akte kemenkumham Nomor :AHU-001421.AH.01.06.14., dengan
tujuan untuk memberikan pelayanan profesional dalam bidang layanan jasa
kontraktor konstruksi, dan pada tahun 2010.
Pada awalnya PT. SURYA KENCANA GRAHA menitikberatkan kegiatan
pada bidang pelayanan jasa pembangunan rumah tinggal pada proyek swasta di
tingkat daerah dengan memperhatikan dengan masalah lingkungan yang sudah
merupakan issue global, sejalan dengan perkembangan pembangunan terutama
pembangunan sarana dan prasarana fisik dengan berbagai permasalahan yang
semakin rumit dan kompleks yang membutuhkan pelayanan jasa konsultansi
dalam arti yang seluas-luasnya berdasarkan kompetensi perusahaan yang
mencakup layanan keahlian bidang Arsitektur, Sipil, Tata Lingkungan, Jasa
Analisis Enjineering dan Jasa Inspeksi Teknis maka dengan dukungan dari
personil yang ahli dan profesional dalam berbagai bidang keilmuan serta
dukungan peralatan yang cukup memadai, sehingga PT. SURYA KENCANA
GRAHA merasa mampu bersaing dan bermitra dengan perusahaan-perusahaan
lainnya dalam memberikan andil dan sumbangsih karya dan pemikiran ditengah-
tengah arus globalisasi dan era pasar bebas.
Data Teknis I
Pembangunan Rumah Swasta Type 60 Kota Malang

PT. SURYA KENCANA GRAHA saat ini memiliki sejumlah tenaga ahli
profesional dengan berbagai latar belakang disiplin ilmu, yang didukung oleh
tenaga administrasi dan teknis serta ditunjang oleh peralatan-peralatan studio
dan lapangan yang sangat baik.

Olehnya itu, PT. SURYA KENCANA GRAHA ke depan siap untuk


berpartisipasi dalam pelaksanaan pembangunan nasional.

2. PROFIL PERUSAHAAN
PT. SURYA KENCANA GRAHA merupakan Kontraktor di bidang pembangunan
konstruksi pemukiman, yang sejak berdirinya senantiasa mendapat kepercayaan dari
berbagai kalangan pihak swasta.
PT. GEO INTI SPASIAL senantiasa mendapat kepercayaan dari beberapa
owner swasta hingga pemerintah daerah Provinsi dan pemerintah kabupaten/kota
antara lain, Bappeda, Dinas Tata Ruang dan Permukiman, Dinas Pekerjaan Umum,
Dinas Perhubungan, dan instansi lainnya dalam menangani berbagai kegiatan
pemberdayaan masyarakat dan perencanaan khususnya yang terkait dengan
Tata Ruang dan permukiman meliputi kegiatan; penyusunan Rencana Tata
Ruang, RTBL, RPJP dan RPJM, penyiapan KASIBA/LISIBA dan pendampingan
pemberdayaan masyarakat perumahan swadaya murni dan pemberdayaan
masyarakat perumahan swadaya melalui fasilitas perbankan serta proyek AMDAL.
Demi kedekatan pelayanan dan tuntutan para user/pengguna jasa dibeberapa
daerah, sampai saat ini PT. GEO INTI SPASIAL telah mengembangkan dan
menjalin hubungan yang baik demi pembangunan Indonesia yang adil dan
merata.

Sebagai gambaran perusahaan PT. GEO INTI SPASIAL, berikut kami


uraikan data adminstrasi perusahaan:
Data Teknis I
Pembangunan Rumah Swasta Type 60 Kota Malang

A. DATA ADMINISTRASI PERUSAHAAN

PT. SURYA KENCANA GRAHA, berdasarkan usaha perseroan


komanditer berbadan hukum tentunya memiliki berbagai macam legalitas
perusahaan sebagaimana yang dipersyaratkan bagi suatu perusahaan yang
bergerak dibidang jasa konsultan, antara lain :

1. Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) Pelaksanaan Pembangunan

Nomor : 503/0174/IUJK/KPAP/02/2018
Tanggal : 18 Januari 2018
Berlaku s/d Tgl. : 31 Desember 2021

2. Surat Izin Tempat Usaha (SITU)

Nomor : 503/0061/IG-P/11/KPAP
Tanggal : 18 Januari 2020
Berlaku s/d Tgl. : 18 Januari 2025

3. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)


Nomor : 503/0048/SIUPK-P/11/KPAP
Tanggal : 18 Januari 2020
Berlaku s/d Tgl. : 18 Januari 2025

4. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)


Nomor : 503/0049/TDP-PT-P/11/KPAP
Tanggal : 18 Januari 2016
Berlaku s/d Tgl. : 18 Januari
2021

5. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)


Nomor : 03.280.750.5-801.007
Tgl. Terdaftar : 28 - 01 -2014

6. Sertifikat Badan Usaha (SBU) Jasa Pelaksana Konstruksi


LPJK
Nomor 000018606
Tanggal : 28 Januari 2016
Berlaku s/d Tgl. : 28 Januari 2021
Data Teknis I
Pembangunan Rumah Swasta Type 60 Kota Malang

7. Kartu Tanda Anggota (KTA) ASKONAS


Nomor : 0311/KTA-JATIM/II/2015
Tanggal : 16 Januari 2015
Berlaku s/d Tgl. :-

B. LINGKUP LAYANAN JASA PERUSAHAAN

PT. SURYA KENCANA GRAHA, sebagai perusahaan yang bergerak di


bidang jasa pelaksana konstruksi berdasarkan kualifikasi bidang keahliannya
dibidang layanan jasa pelaksana kosntruksi meliputi :

1. Bidang Arsitektur

PT. SURYA KENCANA GRAHA memberikan jasa profesional dalam bidang


arsitektur meliputi layanan jasa survey lapangan, perencanaan teknis,
supervisi pelaksanaan dan manajemen operasi.

2. Bidang Sipil

PT. GEO INTI SPASIAL memberikan jasa profesional dalam bidang sipil
meliputi layanan jasa perencanaan teknis, dan supervisi pelaksanaan dan
manajemen operasi.

3. Bidang Tata Lingkungan

PT. GEO INTI SPASIAL memberikan jasa profesional dalam bidang Tata
Lingkungan meliputi layanan jasa perencanaan teknik lingkungan, dan
pengembangan kota dan wilayah (perencanaan Urban). Layanan bidang Tata
Lingkungan ini meliputi sub bidang antara lain :
Data Teknis I
Pembangunan Rumah Swasta Type 60 Kota Malang

4. Bidang Jasa Survey

PT. GEO INTI SPASIAL memberikan jasa profesional dalam bidang Inspeksi
Teknis meliputi layanan supervisi sub bidang antara lain :

 Jasa Survey Permukaan


 Jasa Pembuatan Peta
 Jasa Survey Bawah Tanah
 Jasa Geologi, Geofisik dan Prospek Lainnya

5. Bidang Jasa Inspeksi Teknis

PT. GEO INTI SPASIAL memberikan jasa profesional dalam bidang Inspeksi
Teknis meliputi layanan supervisi sub bidang antara lain :

 Jasa Enjiniring Fase Konstruksi dan Instalasi Bangunan


 Jasa Enjiniring Fase Konstruksi dan Instalasi Pekerjaan Teknik Sipil
Transportasi
 Jasa Enjiniring Fase Konstruksi dan Instalasi Pekerjaan Tek. Sipil
Keairan
 Jasa Enjiniring Fase Konstruksi dan Instalasi Pekerjaan Tek. Sipil
Lainnya
Data Teknis I
Pembangunan Rumah Swasta Type 60 Kota Malang

C. SUSUNAN PEMILIK MODAL DAN PENGURUS PERUSAHAAN

Susunan Pengurus Perusahaan


No Nama No. KTP Jabatan

1 Agung Rizkhi Z 35000280650000 Direktur

2 Permadi Nusantara 35000280650231 Persero Komanditer

Pemilik Modal
No Nama No. KTP Alamat Prosentase

1 Agung Rizkhi Z 35000280650000 Ponorogo 10 %

Mojokerto
2 Permadi Nusantara 35000280650231 10 %

737103.030279.0 Singapore
3 Malik Sadam 80 %
001

3. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN

PT. SURYA KENCANA GRAHA dalam menjalankan setiap pekerjaan


berdasarkan bidang layanan keahliannya, bekerja secara profesional di bawah
manajemen seorang Direktur dibantu oleh Team Leader yang bertanggung jawab
terhadap setiap pekerjaan yang ditangani dan mengkoordinir beberapa Tenaga
ahli sesuai kebutuhan paket pekerjaan yang ditangani dibantu oleh staf
penunjang/pendukung perusahaan (Administrasi & keuangan, surveyor,
draftman, operator komputer, office boy).

Jelasnya mengenai struktur organisasi perusahaan PT. SURYA KENCANA


GRAHA pada bagan berikut :
Data Teknis I
Pembangunan Rumah Swasta Type 60 Kota Malang

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN

MANAJEMEN
DEVISI PENELITIAN &
PT. SURYA KENCANA GRAHA

KELAYAKAN
DEVISI STUDI
DUKUMENTASI/ARSIP

ESTIMATOR/DOKUMEN

DIREKTUR
PERENCANAAN
DEVISI

 Jalan / Jembatan  Jalan / Jembatan


 Bangunan Cipta Karya  Bangunan Cipta Karya
 Irigasi  Irigasi
 Kota dan Wilayah  Instansi
 Landscape  Mesin-Mesin
 Interior  Perpipaan
 Sarana & Prasarana
DEVISI PE TEKNIK

 Kehutanan
Transportasi
PEMBUKUAN

ADM. KEUANGAN
DEVISI AMDAL
Data Teknis I
Pembangunan Rumah Swasta Type 60 Kota Malang

DAFTAR PENGALAMAN KERJA 10 (Sepuluh) TAHUN TERAKHIR YANG


SEJENIS

PT. SURYA KENCANA GRAHA selama berdiri sejak tahun 2014 telah
banyak melakukan kerja sama baik dalam lingkup instansi pemerintah maupun
lingkup instansi swasta sehingga telah memiliki pengalaman pekerjaan
perusahaan, sebagaimana dengan jasa keahlian dan lingkup layanan berdasarkan
bidang keahliannya. PT. SURYA KENCANA GRHA dalam mengikuti penawaran
paket pekerjaan Pembangunan Rumah Swasta Type 60 Kota Malang
melampirkan pengalaman perusahaan yang sejenis kurun waktu 10 (sepuluh)
tahun terakhir sebagai bahan pertimbangan dan masukan kepada pengguna
anggaran dalam melakukan penilaian kualifikasi/kompetensi perusahaan pada
penawaran teknis yang dibuat. Adapun Pengalaman Perusahaan PT. Surya
Kencana Graha kurun waktu 10 (sepuluh) tahun terakhir dapat dilihat pada
tabel : Pengalaman Perusahaan.
Data Teknis I
Pembangunan Rumah Swasta Type 60 Kota Malang

DAFTAR PENGALAMAN KERJA SEJENIS


10 (SEPULUH) TAHUN TERKAHIR

Pengguna Lingkup Mitra


No Nama Paket Pekerjaan Periode Nilai Kontrak
Jasa/Sumber Dana Layanan Ker ja

Dinas Pekerjaan Umum Pembangunan Relokasi Rumah 14 Mei - 28 -


1. Pelaksana 2.000.000.000
Kab. Malang untuk proyek pemerintahan September 2015

Dinas Pekerjaan Umum Pembangunan Gedung sarana 11 Juni - 07 -


2. Inspeksi Teknis 900.000.000
Kab. Ponorogo multifungsi SMA 1 Ponorogo Desember 2017

PT. SURYA KENCANA GRAHA


Data Teknis I
Pengawasan Pembangunan Rumah Swasta Type 60 Kota Malang

URAIAN PENGALAMAN KERJA 10 (Sepuluh) TAHUN TERAKHIR

Untuk gambaran tentang uraian pengalaman kerja 10 tahun terakhir sejenis PT.
SURYA KENCANA GRAHA secara rinci diuraikan pada lampiran uraian berikut :

1. Pengguna Jasa : Dinas Pekerjaan Umum Kab. Malang

2. Nama Paket Pekerjaan : Pembangunan Relokasi Rumah untuk proyek pemerintahan

3. Lingkup Produk Utama : Pelaksana Teknis

4. Lokasi Kegiatan : Singhasari, Kab. Malang

5. Nilai Kontrak : 2000.000.000

6. No. Kontrak : 2/122/SP/Tarkim/IV/2013

7. Waktu Pelaksanaan : 14 Mei - 28 September 2015

8. Nama Pemimpin : -
Kemitraan

Alamat : -

Negara Asal : -

9. Jumla h Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing Orang Bulan

Tenaga Ahli Indonesia__Orang Bulan

10. Perusahaan Mitra Kerja :

Asing Indonesia

a. - - -

b. - - -

c. - - -

Tenaga Ahli yang Terlibat :

Jumlah Orang
Posisi Keahlian
Bula n

a. Team Leader Ahli Sipil 1

b. Ahli Sipil Ahli Infrastruktur 1

c. Ahli Sipil Ahli Qualiti dan Quantiti 1

PT.SURYA KENCANA GRAHA


Data Teknis I
Pembangunan Rumah Swasta Type 60 Kota Malang

1. Pengguna Jasa : Dinas Pekerjaan Umum Kab. Ponorogo

2. Nama Paket Pekerjaan : Pembangunan Gedung sarana multifungsu SMA 1 Ponorogo

3. Lingkup Produk Utama : Pelaksana Teknis

4. Lokasi Kegiatan : Kab. Ponorogo

5. Nilai Kontrak : 900.000.000

6. No. Kontrak : 012/PPK/PU/IV/2013

7. Waktu Pelaksanaan : 11 Juni - 07 Desember 2017

8. Nama Pemimpin : -
Kemitraan

Alamat : -

Negara Asal : -

9. Jumlah Tenaga Ahli : Tenaga Ahli Asing Orang Bulan

Tenaga Ahli Indonesia__Orang Bulan

10. Perusahaan Mitra Kerja :

Asing Indonesia

a. - - -

b. - - -

c. - - -

Tenaga Ahli yang Terlibat :

Jumlah Orang
Posisi Keahlian
Bula n

a. Team Leader Ahli Sipil 1

b. Ahli Sipil Ahli Infrastruktur 2

c. Ahli Sipil Ahli Qualiti dan Quantiti 1


BAB II
TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA
ACUAN KERJA (KAK)

A. LATAR BELAKANG
Dalam menghadapi tantangan dan situasi yang semakin kompleks di
Era desentralisasi, saat ini Direktorat Jendral Cipta Karya Kementerian
Pekerjaan Umum dalam menjalankan kebijakan dan strategi pembangunan
kawasan Perkotaan, perdesaan dan potensial, bahka sampai ke tahap
perumahan pemukiman harus sejalan dengan visi Direktorat Jendral Cipta
Karya yaitu terwujudnya kemandirian daerah dalam penyelenggaraan
pembangunan kawasan dan Perkotaan , perdesaan dan potensial yang
layak huni, berkeadilan sosial, berbudaya, produktif, dan berkelanjutan, serta
saling memperkuat dalam mendukung pengembangan wilayah.

B. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dari kegiatan ini adalah :
a. Melaksanakan dan Meningkatkan mutu bangunan dimana bangunan
tersebut bisa dimanfaatkan lebih maksimal dan bisa mempunyai life
time yang panjang sehingga pembangunan rumah tinggal bisa
mendukung terciptanya suasana lingkungan yang ramah serta
dengan sistim structural yang baik serta tidak merugikan sekitar.

Sedangkan Tujuan yang diharapkan dari kegiatan ini antara lain :


 Tersusunnya dokumen-dokumen teknis pelaksanaan
pembangunan rumah tinggal sehingga operasi dan pemeliharaan
infrastruktur dapat dilaksanakan dengan baik.
 Terciptanya sistiem pengawasan terhadap antara pihak konsultan
pengawas dan masyarakat penerima manfaat atas terbangunnya
rumah tinggal.
USULAN TEKNIS : PT. SURYA KENCANA GRAHA
 Terciptanya rasa memiliki bagi owner.

C. S A S A R A N
Menemukan dan mengenali metode / cara pengawasan
pembangunan supaya pekerjaan berjalan sesuai peraturan yang sudah
ditetapkan guna mendukung terciptanya mutu bangunan yang diharapkan.

D. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA


Setelah mempelajari secara seksama Kerangka Acuan Kerja (KAK) dari
paket pekerjaan Pekerjaan Rumah Swasta Type 60 Kota
Malang secara umum substansi pokok yang diatur dalam Kerangka Acuan
Kerja (KAK) dapat kami pahami dan tidak hal-hal yang signifikan yang perlu
untuk mendapatkan penjelasan secara detail dari panitia pengadaan jasa
konsultansi kegiatan ini.

E. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP PERSONIL/FASILITAS


PENDUKUNG
1. Dukungan Adminsitrasi
Dukungan administrasi sangat penting bagi kelangsungan
pelaksanaan pekerjaan Pekerjaan Rumah Swasta Type 60
Kota Malang . Dukungan administrasi yang dimaksud berupa surat
penugasan yang wajib disiapkan melakukan koordinasi dengan
pelaksan terkait pada wilayah pelaksanaan pekerjaan. Hal ini
dimaksudkan agar tidak terjadi miss komunikasi antara pihak pemberi
kerja dengan owner.

USULAN TEKNIS : PT. SURYA KENCANA GRAHA


URAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI
DAN PROGRAM KERJA

A. PENDEKATAN DAN METODOLOGI


1. Pendekatan Pelaksanaan Pekerjaan
a. Kerangka Pendekatan
Kerangka pendekatan yang digunakan dalam pekerjaan
Pekerjaan Rumah Swasta Type 60 Kota Malang ini,
adalah melalui pendekatan teoritis dan pendekatan praktis.
 Pendekatan Teoritis
Pendekatan teoritis dilakukan dengan cara melaksanakan
studi literatur (desk study) terhadap faktor-faktor yang
sangat kuat relevansinya dengan kegiatan pekerjaan ini atau
kajian terhadap standard/kriteria/parameter perencanaan.
 Pendekatan Praktis
Pendekatan praktis dilakukan dengan cara melaksanakan
survey lapangan pada lokasi kegiatan. Pendekatan ini
dilaksanakan dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran
nyata (kondisi, potensi dan permasalahan) dan untuk dapat
merumuskan berbagai kemudahan didalam upaya
pelaksanaan.

Dari kedua pendekatan tersebut diatas, selanjutnya dapat


dijabarkan dalam bentuk identifikasi dan kajian terhadap hal-hal
yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan yang diperlukan
untuk pekerjaan Pekerjaan Rumah Swasta Type 60
Kota Malang

b. Strategi Penanganan Pekerjaan


Strategi penanganan pekerjaan disusun dengan maksud agar
pendekat-an yang telah dibuat dapat mencapai tujuan dan
sasaran sebagaimana yang telah ditetapkan.

Strategi penanganan dimaksud, adalah :


 Secara intensif akan melakukan koordinasi dan konsultasi
kepada pihak konsultan sehubungan dengan perubahan atau
adendeum yang dimungkinkan terjadi saat pelaksanaan.
 Untuk efisiensi dan efektifitas waktu pelaksanaan pekerjaan,
maka dalam pelaksanaannya akan dilakukan pemberdayaan
semua potensi yang ada, baik sistem manajemen
pelaksanaan pekerjaan, potensi keahlian yang dimiliki oleh
keseluruhan tim ahli, penelusuran literatur yang relevan,
maupun perangkat/peralatan pendukung pelaksanaan
pekerjaan yang memadai.

2. Metode Pelaksanaan Pekerjaan


Tugas utama seorang kontraktor adalah melakukan pelaksanaan
perencanaan yang sebelumnya telah disusun serta disepakati oleh
pihak konsultan dan owner sehingga dalam lingkup pekerjaan ini
kontraktor akan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan nilai kontrak
yang telah diberikan secara penuh serta akan melakukan
manajemen sesuai dengan jadwal pelaksanaan dan melakukan
pelaporan perkembangan pembangunan secara berkala kepada
pihak konsultan dan owner.
a. Masa Pra Pelaksanaan
 Persiapan dan Mobilisasi Konsultan
Dalam hal ini kontraktor akan menyiapkan :
 Personil/tenaga ahli dan tenaga pendukung. Apabila ada
penggantian personil terlebih dahulu mendapat
persetujuan dari owner/konsultan
 Kantor berikut perlengkapannya, kendaraan dan fasilitas
penunjang lainnya
 Peralatan/alat-alat ukur dan laboratorium dalam hal ini
bukan alat laboratorium yang lengkap tetapi hanya
peralatan pendukung pelaksanaan kerja karena yang
menyiapkan lebih lengkap Kontraktor.
 Peta, data dan peral atan penunjang
 Fasilitas akomodasi dan transportasi untuk kebutuhan
Proyek.

 Rapat Pra Konstruksi


Secara umum walaupun hanya berbentuk suatu rapat, Rapat
Pra Konstruksi adalah tahapan penting untuk melaksanakan
pekerjaan supaya sesuai dokumen kontrak karena merupakan
koordinasi awal yang dihadiri oleh semua pihak owner,
Kontraktor dan Konsultan. Dengan demikian semua pihak
akan memberikan tanggapan tata cara melaksanakan dan
apresiasi terhadap dokumen kontrak.
Di dalam acara ini dijelaskan materi-materi berikut :
 Materi
 Organisasi Kerja
 Tata cara pengaturan pelaksanaan
 Review dan penyempurnaan terhadap schedule
dikaitkan dengan target volume, mutu dan waktu.
 Jadwal pengadaan bahan, alat dan mobilitas personil.
 Menyusun rencana dan pelaksanaan pemeriksaan
lapangan (mutual check), kordinasi dengan tim
perencana.
 Menentukan lokasi bahan material (quarry), estimate
quantity dan rencana quality control bahan yang akan
digunakan.
 Penyusunan rencana kendali mutu proyek
 Pemahaman mengenai keselamatan kerja,
keselamatan bangunan, beserta penanganannya
berupa asuransi-asuransi, peralatan-peral atan
keselamatan kerja dan pengaturan lalu lintasnya.
 Pemahasan mengenai prosedur pelaporan, jenis-jenis
laporan yang harus dibuat oleh masing-masing pihak.
 Penjelasan mengenai prosedur penilaian pekerjaan
terlaksana dan prosedur pembayaran.
 Kesamaan pengertian terhadap pasal-pasal dokumen
kontrak
 Pekerjaan tambah/kurang
 Termination atau force majeure
 Maintenance & protection of traffic
 Sub letting
 Asuransi
 Lainnya yang dianggap perlu
 Kesepakatan tentang tata cara dan prosedur
 Reequest, approval & examination of works
 Shop Drawing, As Buil Drawing
 Monthly Certificate (MC)
 PHO & FHO
 Change Order, Addendum
 Kesepakatan tentang tata cara dan prosedur teknis
pelaksanaan pekerjaan utama (major items).

Berdasarkan rapat ini semua akan mempunyai pandangan


yang sama terhadap sasaran, tata cara dan detail-detail
pelaksanaan sehingga semua pihak bisa mendukung
kelancaran pekerjaan.
b. Masa Pelaksanaan
 Mobilisasi
Pada tahap ini Kontraktor akan melaksanakan pekerjaan-
pekerjaan antara lain :
 Memeriksa dan menyetujui daftar material, peralatan dan
personil yang akan didatangkan, fasilitas Base Camp dan
lokasi penempatan peralatan.
 Memeriksa dan mempersiapkan cara perhitungan
kuantitas dan prosedur pemeriksaan mutu (quality
control).
 Memeriksa dan menyetujui jumlah kuantitas dan mutu
material .

 Reviw Design
Metodologi pelaksanaan Review Design, akan dibagi dalam
beberapa tahapan proses :
 Tahap Persiapan dan Survei Pendahuluan
Pekerjaan persiapan ini termasuk pengorganisasian
personil dan penyusunan rencana kerja, persiapan
peralatan yang akan digunakan untuk pelaksanaan
pembangunan
seperti :

 Menentukan titik referensi dari beton


 Mencatat material yang tersedia
 Membuat foto dokumentasi lapangan pada lokasi
penting
 Data lain yang diperlukan.

Semua hasil Survei pendahuluan akan dilaporkan dalam


bentuk laporan Survei pendahuluan lengkap dengan photo
berwarna ukuran postcard.
 Pengumpulan Data Lapangan
Pengumpulan data lapangan yang dilaksanakan pada
pekerjaan ini sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja
dilakukan dengan menggunakan data yang
disederhanakan (simplified method), yaitu cara
pengumpulan data lapangan sesuai standar pelaksanan
yang ada dan telah dibakukan.
c. Masa Konstruksi
Dalam masa konstruksi, Kontraktor akan melaksanakan
kontroling kesesuaian perencanaan terhadap pencapaian
program fisik proyek secara menerus dilapangan dan
pengendalian proyek secara sistematis dengan menggunakan
metode-metode yang sudah baku, adalah sebagai berikut :
 Membuat analisa, prediksi dan rekomendasi terhadap
kendala-kendala yang berpengaruh terhadap kelancaran
pelaksanaan proyek.
 Menyediakan bantuan dan arahan yang tepat bagi sub
kontraktor pada saat ditemukannya masalah yang ada
hubungannnya kekurangpahaman dari pelaksanaan proyek.
 Pengendalian teknis : aspek mutu, volume, waktu dan biaya
 Pengendalian atas proses koordinasi terkait
 Pengendalian administrasi proyek
 Evaluasi rencana proyek
 Pelaporan

d. Pengendalian Pelaksanaan
Bertindak untuk dan atas nama pemberi tugas mengendalikan
pelaksanaan fisik pembangunan yang dilakukan oleh pelaksana
kegiatan dengan rentang meliputi “preaudit”, “monitoring”, “dan
“post-audit”.
Lingkup pengedalian antara lain meliputi :
 Aspek mutu hasil pekerjaan
 Aspek volume pekerjaan
 Aspek waktu penyelesaian pekerjaan
 Aspek biaya keseluruhan pekerjaan

Segala sesuatunya merujuk kepada ketentuan dan syarat-syarat


yang tercantum dalam kontrak pemborongan.

e. Pengendalian Administrasi Proyek


Dalam hal ini kontraktor akan merancang, memberlakukan serta
mengendalikan pelaksanaan keseluruhan sistem administrasi
proyek yang diawasinya, yaitu mencakup antara lain : surat,
memorandum, risalah, laporan, contoh barang, foto, berita
acara, gambar, sketsa, brosur, kontrak, dan addendum dan lain-
lain yang dianggap perlu.

Langkah-langkah dan tindakan yang akan dilakukan konsultan


pengawas untuk maksud diatas adalah :

 Memperhatikan memorandum dan risalah untuk pedoman


dalam pelaksanaan tugas kontraktor.
 Mempersiapkan dan mengecek contoh barang agar
memenuhi persyaratan yang ditetapkan baik kualitas dan
kuantitas.
 Membuat foto-foto dokumentasi pada setiap paket pekerjaan.
 Mempelajari dan mengecek gambar-gambar / sketsa
pelaksanaan agar sebelum maupun sesudah pekerjaan selesai
tidak terjadi penyimpangan.
f. Evaluasi Rencana
Kontraktor terus-menerus melakukan evaluasi atas rencana
proyek yang akan dilaksanakan serta menyarankan perubahan/
penyempurnaan / penyesuaian rencana yang perlu dilakukan
(bila ada) guna menjamin tercapainya maksud dan tujuan proyek
dengan sebaik-baiknya.

g. Verifikasi Hasil Pekerjaan Pelaksana Kegiatan


Kontraktor berwenang menyatakan bahwa proyek telah selesai
dilakukan sehingga harus membuat laporan kepada konsultan
pengawas untuk melakukan verifikasi kepada owner tentang
terselesaikannya pekerjaan.

h. Kontrol Sistematik Terhadap Kegiatan Lapangan

Kontrol yang sistematik terhadap kegiatan di lapangan memiliki 3


tujuan yaitu :
 Meninjau secara periodik hasil dan kemajuan pekerjaan pada
beberapa bidang kegiatan pokok. Bilamana terdapat
kekurangan yang terjadi, maka harus dikembangkan sasaran
jangka pendek dan program kerja untuk mengantisipasinya.
 Memastikan bahwa pekerjaan pengawasan berjalan secara
benar sehingga peringatan secara dini dapat diberikan apabila
terjadi sesuatu kesalahan.
 Mengamankan bahwa biaya yang sudah dianggarkan oleh
proyek tidak dilampaui bila tidak terjadi perubahan kontrak.

Bidang-bidang sasaran kegiatan pokok yang perlu dikontrol pada


waktu peninjauan dilapangan yaitu:
 Pencapaian target kemajuan fisik
 Pencapaian target keuangan
 Pengadaan dan pembelian barang, bahan dan peralatan
 Pemakaian tenaga kerja dan peralatan untuk menjamin
efektivitas dan efisiensi kerja lapangan

 Pemantapan kerja sama pekerja proyek dari seluruh bagian /


divisi
 Hubungan dengan pihak pemilik dan konsultan.

Tiap bidang tersebut diatas ditinjau apakah situasinya mantap,


kurang memadai atau menunjukkan tendensi yang tidak
menggembirakan.

Dengan mengetahui keadaan dan situasi masalah dengan benar,


maka langkah-langkah yang diambil untuk mengatasinya akan
lebih cepat dan efektif.

i. Kunjungan Lapangan/ Site Visit


Frekuensi kunjungan ke lapangan tergantung dari pentingnya
keadaan lapangan, sifatnya dapat secara harian, mingguan.
Frekuensi kunjungan juga dapat tergantung pada tahapan dari
kepala satuan kerja non vertical tertentu proyek fisik yang
mengelolanya beserta para timnya sesuai urgensinya.

j. Pengendalian Waktu
Merencanakan dan membangun adalah suatu aktifitas yang
dinamis, dan yang dipengaruhi oleh bermacam-macam factor.
Karena itu network/ s-curve chart yang telah disetujui sebagai
pegangan untuk pelaksanaan harus secara periodik atau sesuai
kondisi dicheck kembali :
 Apakah waktu yang direncanakan telah ditepati
 Akan ditepati dalam jangka panjang atua segera dan / atau
 Nantinya akan ditepati (jangka panjang)
Bila perlu dapat diadakan perubahan baru untuk mengendalikan
jalannya proyek seperti yang dikehendaki.
 Jarak Waktu Kontrol
Jarak waktu control dapat dibedakan menjadi 2 macam
rentang waktu yaitu :
 1 – 2 minggu untuk aktifitas yang kritis atau bisa kurang
dari 1 minggu
 2 – 4 minggu untuk aktifitas-aktifitas yang tidak kritis
 Cara Mengontrol
Dibedakan 3 cara mengontrol, sebagai berikut :
 Untuk sebuah aktifitas yang akan dimulai : disajikan
langkah-langkah cara mengontrol seperti flow chart
Gambar 5.1
 Untuk menguji pekerjaan yang seharusnya sudah dimulai
: disajikan langkah-langkah cara mengontrol seperti flow
chart Gambar 5.2
 Uji pekerjaan yang seharusnya sudah selesai : disajikan
langkah-langkah cara mengontrol seperti flow chart
Gambar 5.3
Dapatkah Pekerjaan Dimulai?

Tidak

Alasannya?
Ada Keterlambatan?

Y
a

Diperlukan Pemecahan
Secepatnya

OK

GAMBAR 5.1
FLOW CHART LANGKAH-LANGKAH CARA MENGONTROL
UNTUK AKTIVITAS YANG AKAN DIMULAI
Pekerjaan yang seharusnya sudah
dimulai

Apakah pekerjaan ini sesuai Kenapa tidak dimulai apa Kenapa tidak dimulai apa
schedul mulanya ? penanggulangannya dapat penanggulangannya dapat
Tidak dikerja ? Tida dikerja ?
k
Ya
Ya

OK OK Tangani

Berapa lama terlambat Kenapa ?


Apa prestasinya sampai waktu control
tercap ai ?
Tidak

Ya

OK

Apa prestasinya
bisa dikejar ? Tidak
Ya

OK Berapa lama ditangguhkan?


apa ada float

Tangani

GAMBAR 5.2
PLOWCHART LANGKAH-LANGKAH CARA MENGONTROL
PEKERJAAN YANG SEHARUSNYA SUDAH DIMULAI
Pekerjaan yang seharusnya
selesai
Tidak

Sisa waktu sampai selesai?


Alasan keterlambatan

Y
a

Diperlukan oenanganan

OK

GAMBAR 5.3
PLOWCHART LANGKAH-LANGKAH CARA MENGONROL
UNTUK AKTIVITAS SUDAH SELESAI
PELAPORAN
PERIODIK
MONITORING RINGKASAN
SKEDUL, PROGRES PROGRES
DAN PEKERJAAN
PELAPORAN
PELAKSANA AN PELAPORAN
ANALISA PEKERJAAN PERIODIK
SKEDUL MANAJEMEN
PROGRES PROYEK

ANALISA PELAPORAN
PERIODIK
RINGKASAN
PEMBIAYAA

GAMBAR 5.4
SKEMA PENGENDALIAN PROYEK

 Metodologi Pengontrolan Proyek


Untuk menerapkan metodologi pengendalian proyek secara
baik dan sistematis, maka Kontraktor membaginya ke dalam
beberapa tahap :
 Tahapan Initialisasi
Tahap initialisasi dilakukan untuk menjabarkan aktifitas-
aktifitas proyek (work Breakdown Structural WBS) sampai
ke level yang terendah yang mencerminkan keterkaitan
antar aktifitas. Tahapan ini dimulai dari pendekripsian dan
penggolongan aktifitas proyek yang ada, menentukan
volume dan bobot dari masing-masing aktifitas,
pengurutan pelaksanaan aktifitas (network planning –
predecessor dan successor dari setiap aktifitas detail) dan
tipe dari relasi-relasi antar aktifitas, yaitu SS-Start to
Start, SF-Start to Finish, FS – Finish to Start atau FF –
Finish to Finish.

Juga dideskripsikan mengenai penjadwalan pekerjaan,


resources atau sumber daya yang terlibat dalam
pelaksanaan proyek, seperti tenaga ahli, konsultan,
tenaga pekerja, administrator, serta bahan dan alat
penunjang pelaksanaan proyek.

Setiap aktifitas dilengkapi dengan volume pekerjaan,


bobot (persentase perbandingan antar volume pekerjaan
dengan nilai nominal – rupiah). Hasil dari tahap ini akan
digunakan sebagai base line/dasar untuk pengendalian
proyek pada saat pelaksanaan.

 Tahap Pelaksanaan
Tahap ini dipergunakan untuk memonitor dan mengawasi
jalannya pelaksanaan proyek. Termasuk di dalam tahapan
ini adalah proses update data kemajuan hasil pelaksanaan
proyek, yang diperinci dari prestasi detail sampai ke
prestasi secara umum, mengawasi aktifitas-aktifitas krits
yang ditampilkan pada barchart dan pengawasan terhadap
resource yang terlibat dengan menambah atau
mengurangi jumlah resource (tenaga, bahan dan alat)
apabila perlu.

Pengisian hasil kemajuan proyek dapat dilihat dari hasil


pencapaian kemajuan proyek pada minggu sebelumnya,
sehingga project control dapat memperlihatkan aktifitas
yang tidak memperlihatkan kemajuan yang berarti atau
justru berada pada kondisi kritis yaitu aktifitas yang
memiliki total Float sama dengan nol
Hal tersebut perlu menjadi perhatian bagi project control
dan menjadi salah satu acuan bagi analisa kemajuan
pelaksanaan proyek yang menjadi tanggung jawabnya.
Selanjutnya dapat dilakukan beberapa tindakan untuk
meningkatkan kinerja proyek, seperti penambahan tenaga
ahli, tenaga pekerja, bahan dan alat penunjang, atau
merubah metode pelaksanaannya.
 Tahap Pelaporan
Tahap pelaporan ini ditunjuk untuk menyampaikan
kemajuan pelaksanaan proyek actual di lapangan kepada
pihak pemberi Tugas/ pemilik proyek untuk mendapatkan
gambaran kemajuan proyek di lapangan, dengan ikut
memperhatikan hal-hal kritis yang diperoleh dari analisa
pelaksanaan proyek. Bentuk laporan ini disesuaikan
dengan kebutuhan pelaporan, dan terbagi menjadi
pelaporan kemajuan proyek secara tabular, pelaporan
kemajuan proyek secara berchart, serta dal am bentuk S-
Curve, yang membandingkan pencapaian actual dengan
baseline proyek.

k. Pengendalian Mutu
Selama priode konstruksi, kontraktor akan senantiasa
berkoordinasi dengan konsultan memberikan pengawasan,
arahan, bimbingan dan instruksi yang diperlukan kepada
pelaksana kegiatan guna menjamin bahwa semua pekerjaan
dilaksanakan dengan baik untuk konstruksi- konstruksi pokok
maupun perlengkapan jembatan, untuk itu akan diuraikan disini.
Aspek-aspek pengendalian mutu yang perlu diperhatikan dalam
pelaksanaan konstruksi antara lain sebagai berikut dibawah ini
namun tidak terbatas pada :
 Peralatan laboraturium
 Penyimpanan bahan/material
 Cara pengangkutan material / campuran ke lokasi kerja
 Pengujian material yang akan digunakan
 Penyiapan job mix formula campuran
 Pengujian rutin laboraturium selama pelaksanaan
 Test lapangan
 Administrasi dan formulir-formulir.
Permohonan Pemak aian Bahan
Pemeriksaan Mutu Bahan
Proses Pengelolaan Material
Pemerikaan mutu bahan
Proses Penyiapan Rumusan Kerja
JMF

PENGENDALIAN MUTU
Pelaksanaan Pekerjaan

GAMBAR 5.5
Pengujian Mutu
Penanganan Perbaikan
Mutu sesuai Spec
Persetujuan mutu hasil
pekerjaan
Dokumentasi mutu hasil pekerjaan
l. Administrasi dan Formulir-Formulir
Gambar 5.6 menunjukkan kelengkapan administrasi proyek yang
umum digunakan Dokumen kontrol diperlukan proyek antara lain
sebagai berikut dibawah ini :
 Buku direksi
 Time schedule
 MCA (Mutual Check Awal)
 Request & Shop drawing
 Laporan Harian
 Laporan mingguan
 Risalah rapat
 Berita acara opname pekerjaan
 Record cuaca
 Photo dokumentasi
 Change order
 Addendum
 Monthly certificate (MC)
 PHO (Provinsial Hand Over) / FHO (Final Hand Over)
 Dan lain-lain disesuaikan dengan kebutuhan proyek
TAHAP PELAKSANAAN TAHAP PHO PHO
PEMBAYARAN
TAHAP AWAL

Dokumen Kontrak Time Schedule Montly Cost Berita Acara PHO Berita
Gambar Rencana MCO Back-up Administrasi Kantor Acara PHO
Strukt ur Organisasi Request & Shop Drawing Quantity Mutu (Pengujian)
Buku Direksi Quantity Sheet Back-up Quality Mutu (Dimensi)
Laporan Harian control Defect
Laporan Mingguan
Risalah Rapat
BA Opname Pekerjaan
Record Cuaca
Photo dokumentasi
Change Order
Addendum
Quality Control
As Built Drawing

GAMBAR 5.6
ADMINSTRASI PROYEK PERIODE PELAKSANAAN FISIK

m. Pengendalian Kuantitas
Pengawasan kuantitas, akan mengecek bahan-bahan/campuran
yang ditempatkan atau dipindahkan oleh Pelaksana Kegiatan
atau yang terpasang. Secara umum terdapat 2 jenis pemeriksaan
kuantitas yaitu :
 Pemeriksaan terhadap bahan-bahan yang bisa dibayarkan
sebagai material saja.
 Pemeriksaan terhadap hasil kerja.
Untuk pemeriksaan hasil kerja Kontraktor akan memproses
bahan-bahan/campuran berdasarkan atas :
 Hasil pengukuran yang memenuhi batas toleransi
pembayaran
 Metode Perhitungan
 Lokasi Kerja
 Jenis Pekerjaan
 Tanggal diselesaikannya pekerjaan
Setelah produk pekerjaan memenuhi persyaratan baik kualitas
maupun elevasi dan persyaratan lainnya, maka pengukuran
kuantitas dapat dilakukan agar volume pekerjaan dengan
teliti/akurat yang disetujui oleh Konsultan sehingga kuantitas
dalam kontrak adalah benar di ukur dan di rekomendasikan
untuk dibayar oleh Konsultan dan mendapat persetujuan
Pemberi Tugas. Rekomendasi hasil pengukuran kuantitas ini
harus dalam suatu Berita Acara yang disetujui bersama oleh tiga
pihak pelaksana proyek

Formulir untuk perhitungan kuantitas tersebut untuk semua item


pekerjaan dalam kontrak berupa Quantity Sheet dapat disiapkan
semuanya oleh Konsultan.

n. Pengendalian Biaya Pelaksanaan Proyek


Di dalam kontrak pelaksanaan pekerjaan tercantum :
 Biaya proyek
 Estimated guantity/volume pekerjaan
 Harga satuan pekerjaan

Guna pengendalian biaya pelaksanaan proyek, hal-hal pokok


yang perlu diperhatikan antara lain sebagai berikut :
 Pengukuran hasil pekerjaan, harus dilakukan dengan akurat
dan benar-benar sehingga kuantitas yang dibayar sesuai
dengan gambar rencana. Dengan demikian volume dalam
kontrak tidak dilampaui yang pada akhirnya biaya yang
dikeluarkan sudah sesuai dengan yang dianggarkan.
 Pekerjaan yang bisa dibayar adalah pekerjaan yang sudah
diterima dari segi pengukuran/kuantitas dan kualitas,
sehingga biaya yang dikeluarkan adalah benar-benar untuk
pekerjaan yang sudah memenuhi spesifikasi.
 Pekerjaan yang bisa dibayar adalah pekerjaan yang
tercantum dalam kontrak dan harga satuan pekerjaan yang
sudah ada dal am kontrak pelaksanaan, sehingga biaya
proyek dibayarkan sesuai dengan item pekerjaan yang ada
dalam kontrak.

o. Pemeriksaan Mothly Certificate (MC)


Pelaksanaan kegiatan harus menyerahkan suatu nilai estimasi
dari pekerjaan yang dilaksanakan kepada Site Engineer pada
setiap akhir bulan yang berjalan, yang selanjutnya disebut
sebagai “Sertifikat Bulanan (Monthly Certificate – MC)”. Format
sertifikat bulanan harus sesuai dengan standar atau di usulkan
oleh Konsultan dan disetujui oleh Pemberi Tugas.

p. Pemeriksaan Pembayaran Akhir


Tim Pengawas Teknis dari kontraktor akan memeriksa kembali
seluruh pembayaran yang telah lalu. Pembayaran terdahulu yang
sudah disetujui apabila terdapat kesalahan masih dapat dikoreksi
pada pembayaran berikutnya.
Dalam tahap pembayaran akhir, perlu diperiksa dan dievaluasi
kuantitas yang telah dibayar sebelumnya, sehingga
kuantitas/volume yang dibayar dalam pembayaran akhir
merupakan final quantity yang benar.

q. Prosedur Perubahan (Contract Change Order)


Perubahan terhadap pekerjaan dapat dimulai oleh owner atau
Pelaksana Kegiatan dan harus disetujui dengan suatu Perintah
perubahan yang ditanda tangani oleh kedua belah pihak. Jika
dasar pembayaran yang ditetapkan dalam suatu Perintah
Perubahan tersebut menyajikan suatu perubahan dalam struktur
Harga Satuan Jenis Pembayaran atau suatu perubahan yang
diperkirakan dalam Jumlah Kontrak. Maka Perintah Perubahan
harus dirundingkan dan dirumuskan dalam suatu Addendum.

r. Sertifikat Penyelesaian Akhir


Bila Pelaksanaan Kegiatan menganggap pekerjaan akan selesai,
termasuk semua kewajiban dalam Periode Jaminan, maka
Pelaksana Kegiatan harus membuat permohonan untuk serah
terima pertama.

Setelah penyelesaian dari setiap pekerjaan perbaikan yang


diminta oleh Panitia Serah Terima, dan dlanjutkan dengan
pemeriksaan akhir terhadap pekerjaan tersebut, maka Konsultan
membantu mempersiapkan Sertifikat Penyelesaian Akhir.

s. Pernyataan Perhitungan Akhir


Pelaksana Kegiatan harus membuat permohonan untuk
pembayaran perhitungan akhir, bersama-sama dengan semua
rincian pendukung sebagaimana diperlukan.

Setelah peninjauan kembali oleh owner dan jika diperlukan,


owner akan mengeluarkan suatu pernyataan Perhitungan Akhir
yang disetujui untuk pembayaran oleh pihak-pihak terkait.

t. Addendum Penutup
Berdasarkan pada rincian Pernyataan owner Bersama konsultan
akan menyampaikan addendum penutupan tersebut kepada
Pemberi Tugas untuk ditandatangani bersama-sama dengan
Pernyataan Perhitungan Akhir yang disetujui.

u. Dokumen Catatan Proyek


Kontraktor akan memelihara suatu catatan yang cermat tentang
semua perubahan dalam Dokumen Kontrak dan Dokumen
Catatan Proyek selama pelasksanaan pekerjaan.

 Keselamatan Kerja
Indikasi diperlukan dalam keselamatan kerja meliputi hal-hal
sebagai berikut :
 Disiplin Kerja
 Pengendalian pelaksanaan dilapangan secara ketat dan
terus-menerus dimonitor dengan perlengkapan
komunikasi untuk dapat saling berhubungan setiap
saat dengan cepat.
 Pengendalian waktu dimaksudkan agar penyelesaian
proyek sesuai jadwal yang telah dietapkan.
 Peniadaan Kecelakaan Fatal
 Pembuatan sesuai dengan standar perambuan
 Pemasangan pagar pengaman
 Sistem Transportasi Pada Lokasi Proyek
Pengaturan transportasi, adalah sebagai berikut :
 Pintu keluar/masuk kendaraan proyek pada daerah
kerja ditentukan, rute perjalanan pembuangan t
searah dengan arus lalu lintas, pada prinsipnya
tidak boleh ada arah crossing sehingga tidak ada
konflik. Dump truck yang menunggu giliran
pengangkutan, antri dan berderet kebelakang
namun harus masih tetap area perambuan.
 Untuk pengangkutan tanah, tiap Dump truck harus
dilengkapi dengan penutup bak belakang. Ini
dimaksudkan agar tanah yang diangkut tidak
tececer dimuka jalan, sebab tanah yang tercecer
tersebut sangat licin bila sedikit saja kena air hujan
dan ini dapat mengakibatkan kecelakaan fatal.
 Mobilisasi peralatan berat lapangan juga harus
memperhatikan keselamatan dari peralatan
maupun operatornya, dan bila perlu minta bantuan
pengawal dari pihak kepolisian.
 Atribut Pada tenaga Kerja
Semua tenaga kerja disarankan ngenakan atribut ang
mudah dikenal dan terlihat dari jarak yang cukup jauh
dan ini bias terpenuhi dengan pemakaian baju rompi
refleksionis warna orange menyolok yang harus selalu
dikenakan pada saat melaksanakan tugas.
Penggunaan topi dilapanagn juga dianjurkan, sebab
sangat membantu mengurangi keletihan akibat terik
matahari.Bekerja pada kondisi badan letih yang
dipaksakan apalagi di jalan yang padat lalu lintas yang
beroperasi sangat membahayakan dan mengurangi
akurasi kerja.
 Astek (Asuransi Tenaga Kerja)
Jaminan perlindungan keselamatan tenaga kerja pada
daerah beresiko tinggi adalah mutlak diperlukan.Setiap
tenaga kerja tersebut harus dijamin dengan asuransi
tenaga kerja yang lebih dikenal astek.
B. PROGRAM KERJA
Berdasarkan lingkup tugas sebagaimana yang tertuang di dalam
Kerangka Acuan Kerja (KAK), pemahaman konstraktor terhadap
pekerjaan yang harus dilakukan, dan strategi pendekatan serta metode
pelaksanaan pekerjaan yang akan digunakan sebagaimana yang telah
dikemukakan pada uraian bab sebelumnya; berikut ini dijabarkan
mengenai rencana kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mendukung
tercapainya hal-hal dimaksud.
Rencana kegiatan pelaksanaan pekerjaan yang dibuat mencakup uraian
kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan, mulai dari tahap awal hingga
selesainya pekerjaan secara keseluruhan, yang secara garis besar
meliputi 4 (empat) hal, yaitu :
1. Rencana Kerja ;
a. Tahapan persiapan
b. Tahap orientasi lapangan
c. Tahap pelaksanaan supervise (monitoring dan evaluasi)
d. Tahap pelaporan
2. Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan ;
a. Organisasi Proyek
b. Penugasan Personil
3. Mekanisme Pelaporan ;
a. Sistem Pelaporan
b. Teknik Penyajian Laporan
C. RENCANA KERJA
Kegiatan Pekerjaan Pembangunan Rumah Swasta Type 60
Kota Malang dilakukan dengan mengacu pada pendekatan
pelaksanaan yang akan digunakan sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan
a. Persiapan Tenaga dan Peralatan
Pada tahapan ini beberapa hal yang akan perlu dilakukan sebagai
berikut :
 Penyiapan dokumen-dokumen administrasi pendukung
pelaksanaan pekerjan.
 Konsolidasi tim yang terlibat langsung disertai dengan
penelaahan Kerangka Acuan Kerja (KAK)
 Penyiapan peralatan-peralatan pendukung pelaksanaan
pekerjaan
 Penyusunan jadwal pelaksanaan pekerjaan
 Penyusunan jadwal rooling tenaga lapangan (inspector) pada
semua lokasi kegiatan.
b. Pra Orientasi Lapangan
Pada tahap pra orientasi lapangan beberapa hal yang akan perlu
dilakukan sebagai berikut :
 Penelahan gambar Detailed Engineering Design (DED)
 Pengenalan seluruh tim pelaksana proyek serta pekerja
pelaksana disemua lokasi kegiatan
 Penelaahan dokumen penawaran perusahaan pelaksana fisik
disemua lokasi kegiatan.
2. Tahap Orientasi Lapangan
Pada tahap orientasi lapangan beberapa hal yang akan dilakukan
adalah sebagai berikut :
a. Mengidentifikasi kondisi fisik lokasi proyek dan check cross untuk
mengetahui apakah terdapat deviasi antara volume pekerjaan
sesuai gambar DED dengan volume lapangan.
b. Mengidentifikasi kondisi sosial budaya masyarakat di lokasi
proyek.
3. Tahap Pelaksanaan Supervisi (Monitoring Dan Evaluasi)
Tahapan ini meliputi kegiatan sebagai berikut :
a. Pengendalian kualitas dan kuantitas pekerjaan sesuai yang
disyaratkan dalam spesifikasi teknis pelaksanaan pekerjaan

4. Tahap Pelaporan
Tahap pelaporan meliputi kegiatan sebagai berikut :
a. Pembuatan Laporan Pendahuluan
b. Pembuatan laporan secara periodik (harian, mingguan dan
bulanan)
c. Pembuatan laporan bobot pekerjaan terlaksana secara periodik
(setiap jatuh tempo pembayaran pekerjaan)
d. Pembuatan Laporan Akhir
D. ORGANISASI PELAKSANAAN PEKERJAAN
Tujuan dari pembentukan organisasi pelaksanaan kegiatan ini adalah
untuk memperjelas garis instruksi dan garis koordinasi, antara instansi
Pemberi Tugas melalui Kontraktor, dengan Tim Konsultan.
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

A. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN


Waktu pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Rumah Swasta Type
60 Kota Malang sesuai Kerangka Acuan Kerja akan berlangsung selama
200 (dua ratus hari) hari kalender di tambah pemeliharan 70(tujuh puluh)
hari kalender atau 3 bulan terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah
Mulai Pekerjaan (SPMK) dan sebagai basic time adalah kontrak fisik.,
dengan jadwal pelaksanaan (time scedule) terlampir.

B. RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN


Untuk menyusun rencana kegiatan, kontraktor melakukan pendekatan
terhadap beberapa faktor pertimbangan sebagai berikut :
1. Lingkup pekerjaan yang dikehendaki
2. Hasil keluaran pekerjaan

Dari pendekatan tersebut di atas kontraktor mencoba


menyusun rencana kegiatan untuk Pekerjaan Pembangunan Rumah
Swasta Type 60 Kota Malang beberapa tahapan pekerjaan yaitu :

1. Tahap persiapan
2. Tahap orientasi lapangan
3. Tahap pelaporan

Selengkapnya mengenai jadwal pelaksanaan pekerjaan dapat dilihat


pada sajian tabel berikut ini :
Pekerjaan Pembangunan Rumah Swasta Type 60 Kota Malang

BULA N KE
NO. TAHAPA N KEGIA TA N KET.

I II III

(1) (2) (3) (4) (5) (8)

A TAHAP PERSIA PA N PELAKSA NAA N PEKERJAA N


Tahap Persiapan
B Persiapan Tim Kerja dan Peralatan Kerja
Persiapan Administrasi
Pra Orientasi Lapangan

C Tahap Orientasi Lapangan

USULAN TEKNIS : PT. SURYA KENCANA GRAHA


BAB III
KOMPOSISI TIM DAN PENUGASAN

A. TENAGA AHLI
1. Perincian Tenaga Ahli Yang Dibutuhkan
Sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) Kegiatan Pelaksanaan ini,
personil, jumlah dan kualifikasi pendidikan yang disyaratkan, adalah
sebagai berikut :

a. 1 Orang Tenaga Ahli pelaksanaan struktur dengan jumlah 1 orang sebagai


Site Engineering dan menyusun petunjuk pelaksanaan yang akan
dilimpahkn kepada tenaga kerja./ SKT Terlampir

b. 1 Orang Tenaga Ahli Mekanikal Elektrikal dan Plumbing S1 Teknik Sipil


dengan jum lah 1 sebagai Tenaga penyusunan pelaksanaan kegiatan
sanitasi dan listrik/ SKT Terlampir

c. 1 Orang Tenaga Ahli Quality dan Quantity S1 Tekknik Sipil SKT Terlampir

d. Pekerja yang terdiri dari Mandor, Kepala Tukang,Tukang, dan Pekerja


sebagai pelaksana dari tenaga ahli yang merupakan sub kontraktor.

2. Perincian Tugas dan Tanggungjawab Tenaga Ahli


Perincian tugas dan tanggung jawab tenaga ahli dalam pelaksanaan
Kegiatan Pengawasan adalah sebagai berikut :
a. Pengawas Lapangan
Secara ringkas, tugas pengawas lapangan
 Mampu menjabarkan dan mengikuti petunjuk dari tim
pengendali kegiatan atau berwenang dalam melaksanakan
tugasnya.

USULAN TEKNIS : PT. SURYA KENCANA GRAHA


JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI

Masing-masing tenaga ahli akan dimobilisasi (ditugaskan) berdasarkan


jadwal yang mengacu pada uraian tugas dan tanggung jawab serta
mekanisme kegiatan yang telah ditetapkan di dalam Kerangka acuan Kerja
(KAK). Selain beberapa tenaga ahli yang akan ditugaskan sebagaimana telah
ditetapkan di dalam Kerangka acuan Kerja (KAK) akan ditugaskan pula
tenaga pendukung sesuai kebutuhan pekerjaan.

Untuk tercapainya hasil yang maksimal maka penugasan personil


dalam Kegiatan Pengawasan Pembangunan PSD Permukiman
Perdesaan Kawasan I, II dan III Kabupaten Bantaeng ini dilakukan
secara terperinci dan terschedule sehingga setiap personil tersebut dapat
melakukan tugas dan tanggung jawab sebaik mungkin. Berikut ini dapat
dilihat jadwal penugasan tenaga ahli yang dimaksud.

Anda mungkin juga menyukai